2
MENGANALISIS VIDEO PRAKTIK BAIK
Sekolah yang ditampilkan dalam video praktik baik dalam LMS pendidikan guru
penggerak angkatan 7 modul 3.2 pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dengan
link sebagai berikut https://youtu.be/YMflitCt1yI adalah SD Negeri Cipanas yang
berada di Kota Serang. Dari gambaran video yang ditampilkan sekolah tersebut
menerapkan pembiasaan karakter yang sangat baik.
Hal ini terlihat dari kegiatan yang dilaksanakan diantaranya guru dengan semangat
menyambut kedatangan murid-muridnya di depan kelas, kemudian sekolah tersebut
juga ramah anak, murid-murid bermain permainan sederhana dengan kearifan
lokalnya, guru yang saling membantu berkolaborasi, dan melatih kemandirian dari
murid terlihat dalam tayangan video murid mencari apa yang menjadi referensi untuk
kelas yang nyaman berkolaborasi dengan kelompok.
Visi yang dapat menggambarkan sekolah tersebut adalah “Terwujudnya insan yang
berakhlak mulia, mandiri, dan kreatif.” Prakarsa perubahan yang dilakukan oleh guru
dalam tayangan video tersebut adalah mewujudkan kelas yang nyaman dan
menyenangkan untuk menumbuhkan semangat belajar murid.
Pertanyaan utama dari kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah “Bagaimana cara
mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk meningkatkan semangat
belajar murid?”
Kegiatan/tindakan apa yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video yang
menggambarkan tahapan BAGJA. Berikut ini adalah tahapan BAGJA yang dilakukan
oleh guru tersebut:
2. Ambil Pelajaran
Menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemukenali aset/potensi/peluang yang
dimiliki.
Pertanyaan lanjutan di antaranya: Kegiatan apa yang dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi harapan murid agar semangat belajar?
Strategi apa yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan
menyenangkan untuk menumbuhkan semangat belajar murid?
Guru mengajak murid untuk mengunjungi kelas dua dan kelas enam untuk melihat
kelas dan menanyakan apa yang disukai dari kelasnya sehingga menambah inspirasi
untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan.
Guru mengajak murid untuk mendiskusikan dengan kelompoknya apa yang mereka
lihat dan sukai dari kelas dua dan enam serta apa yang mereka sukai dari kelasnya
sendiri dan meminta murid untuk mengungkapkan alasannya.
3. Gali Mimpi
Membayangkan dan menggambarkan masa depan
Pertanyaan: Apa yang dilakukan guru untuk menggali keinginan murid untuk
menumbuhkan semangat belajar?
Guru mengajak murid untuk membayangkan kelas yang nyaman dan menyenangkan
sehingga dapat menumbuhkan semangat murid dalam belajar.
Guru mengajak murid untuk menggambar kelas yang mereka bayangkan yaitu kelas
yang nyaman dan menyenangkan secara berkelompok dengan peralatan yang
disediakan guru
Guru mengajak murid untuk mempresentasikan hasil gambaran mereka mengenai
kelas yang nyaman dan menyenangkan.
4. Jabarkan Rencana
Pertanyaan:
● Apa rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mewujudkan kelas yang
nyaman dan menyenangkan?
● Bagaimana strategi yang dilakukan untuk mewujudkan kelas yang nyaman
dan menyenangkan?
Guru mengajak murid untuk menyebutkan daftar kebutuhan yang diinginkan untuk
mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan
Guru membantu untuk menuliskan daftar kebutuhan yang diinginkan murid untuk
mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan
Strategi yang dapat dilakukan adalah berkoordinasi dengan kepala sekolah, rekan
sejawat, komite, orang tua murid dan mengoptimalkan aset yang dimiliki yaitu
kreatifitas murid untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan
5. Atur Eksekusi
Pertanyaan:
● Siapa saja yang terlibat dalam mewujudkan kelas yang nyaman dan
menyenangkan?
● Kapan mulai melaksanakan kegiatan dalam mewujudkan kelas yang nyaman
dan menyenangkan?
● Bagaimana cara yang dapat dilakukan agar rencana yang dilakukan dapat
berjalan dengan baik?
Dalam mewujudkan prakarsa perubahan yang diinginkan tentunya bukan hal yang
mudah karena dibutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Di sinilah peran dari seorang pemimpin pembelajaran yang dapat menggali potensi
dan aset yang dimiliki untuk dioptimalkan dalam pemanfaatannya. Peran pemimpin
yang tergambar dalam tayangan video adalah sebagai berikut:
Seorang pemimpin pembelajaran yang fokus pada pendekatan berbasis aset atau
modal yang dimiliki.
Seorang pemimpin pembelajaran yang berperan sebagai manajer dengan aset yang
dimiliki mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan kelas yang
nyaman dan menyenangkan sebagai penyemangat dalam belajar.
Seorang pemimpin pembelajaran yang dapat memetakan sumber daya yang dimiliki
dan memaksimalkan potensi murid sehingga murid berperan secara langsung
mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan sesuai dengan impian mereka.
Pendekatan berbasis aset atau kekuatan ini sangat dibutuhkan karena dengan
pemikiran berbasis aset membuat kita menjadi kreatif dan dapat mengoptimalkan
potensi yang ada. sekolah sebagai sebuah institusi moral harus dapat melihat
potensi yang dimilikinya. Dalam tayangan video terdapat beberapa aset modal yang
dapat diidentifikasikan diantaranya:
Modal manusia
Modal manusia di sini adalah guru dan murid. Modal guru yaitu berperan sebagai
seoran pemimpin pembelajaran yang mampu memetakan sumberdaya atau aset
yang dimiliki sehingga dapat menjadi seorang manajer yang mampu mengarahkan
dan membimbing murid untuk mewujudkan kelas impian mereka yang nyaman dan
menyenangkan sebagai penyemangat belajar.
Modal murid yaitu sebagai peran utama yang berkontribusi dalam kegiatan yang
dilakukan untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan sebagai
penyemangat belajar.
Modal sosial
Adanya kebiasaan atau budaya gotong royong atau guru dengan rekan sejawat dan
antar murid sehingga dapat mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan
untuk menumbuhkan semangat belajar murid.
Modal Fisik
Memiliki sarana dan prasarana yang ada di sekolah diantaranya bangku, meja, papan
tulis, buku, alat tulis, hiasan dinding buatan murid dan peralatan lainnya yang dapat
dimanfaatkan untuk menghias kelas untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan
menyenangkan untuk menumbuhkan semangat belajar murid.
Modal Lingkungan/Alam
Modal Politik
Modal Finansial
Sekolah memiliki dana operasional sekolah (BOS) yang dapat digunakan untuk
program-program sekolah sesuai dengan petunjuk teknis penggunaanya dalam
mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.