Anda di halaman 1dari 4

RESUME PROJECT SEMEDO MANISE SEJAHTERA

KECAMATAN PEKUNCEN KABUPATEN BANYUMAS

EKONOMI INTERNASIONAL

Oleh:
Dhika Sulistiyo
P2D022002

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PSCASARJANA
PURWOKERTO
2022
RESUME PROJECT SEMEDO MANISE SEJAHTERA

A. Proses Produksi Gula Semut di Koperasi Semedo Manise dan Penerapan Sistem
Manajemen Mutu Sesuai Standar ISO 9001 : 2015
Kelompok Tani Manggar Jaya Desa Semedo bertransformasi menjadi Koperasi
Semedo Manise Sejahtera (SMS) yang memiliki usaha utama sebagai produsen gula
semut. Gula semut yang diproduksi oleh Koperasi SMS memiliki banyak variasi dan telah
dipasarkan di seluruh Indonesia hingga keluar negeri.
Dengan semakin terbukanya peluang pemasaran produknya maka saat ini salah satu
tantangan Koperasi Semedo Manise (SMS) adalah memberikan jaminan kualitas produk
kepada pelanggan. Untuk itu diperlukan pengembangan Sistem Manajemen Mutu yang
dapat menjamin standarisasi proses dan produk yang dihasilkan. Sertifikasi manajemen
mutu juga akan dapat meningkatkan nilai dari produk yang dihasilkan. Standar sistem
manajemen mutu yang paling banyak diterapkan di dunia adalah yang dikeluarkan oleh
lembaga International Organization for Standardization (ISO) yaitu ISO 9001. Standar
yang masih diterapkan saat ini adalah ISO 9001 : 2015 yang diterbitkan pada tanggal 15
September 2015 menggantikan ISO 9001 : 2008. Standar sistem manajemen mutu ISO
9001 : 2015 telah diadopsi secara identik oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN)
menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI) ISO 9001 : 2015 dengan judul Sistem
Manajemen Mutu
Sebelum mengajukan sertifikasi ISO 9001 : 2015, ada beberapa tahapan yang harus
dilalui oleh sebuah Koperasi Semedo Manise yaitu
1. GAP Analysis Bagian Produksi
2. Memberi Pelatihan dalam Implementasi ISO
3. Perbaikan Dokumentasi dan Sistem Perusahaan
4. Menjalankan SOP Sesuai Syarat ISO
5. Audit Internal Standar ISO
6. Pengajuan Sertifikasi ISO 9001:2015

B. Pengelolaan Lingkungan di Koperasi Semedo Manis


Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
Pengelolaan Lingkungan Bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan
yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa
Dalam pengelolaan lingkungan hidup terdapat 8 pendekatan/instrumen. Pemilihan
pendekatan/instrumen mana yang akan digunakan tergantung pada karakteristik
lingkungan yang menonjol dan permasalahan lingkungan yang ada.
1. Pendekatan Teknologis
2. Pendekatan Administrasi, Hukum dan Peraturan
3. Pendekatan Ekonomis
4. Pendekatan Pendidik/ Pelatihan
5. Pendekatan sosial budaya
6. Pendekatan Sosial Politik
7. Pendekatan Ekologis

DHIKA SULISTIYO | P2D022002 1


RESUME PROJECT SEMEDO MANISE SEJAHTERA

8. Pendekatan Agama
Limbah dari proses produksi gula semut di Koperasi Semedo Manise hanya berupa
ceceran gula di lantai dan plastik bekas bahan baku gula semut. Sehingga tidak
mengakibatkan pencemaran dan mudah untuk dikelola. Pengelolaan yang sudah
dijalankan oleh Koperasi Semedo yaitu pengelolaan lingkungan lahan, sertifikasi serta
tingkat kekeringan kadar air yang dilakukan oleh ICS (Internal Control System)

C. Akutansi Koperasi dan Permodalan pada Koperasi Semedo Manise


Siklus akuntansi koperasi adalah sama dengan proses akuntansi bukan koperasi, yaitu
suatu langkah atau tahapan yang harus dilakukan dalam menyusun laporan keuangan
koperasi. Tahapan tersebut dimulai dari adanya bukti transaksi berupa nota, kuitansi,
faktur jual, faktur beli dan sebagainya, kemudian dimasukkan pada jurnal.
Laporan Keuangan Koperasi, terdiri dari:
1. Laporan Perhitungan Hasil Usaha
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Promosi Ekonomi Keluarga
Fungsi dari laporan keuangan koperasi adalah: Mengetahui prestasi keuangan
koperasi dalam periode tertentu, Mengetahui jumlah SHU yang diperoleh selama periode
tertentu, Mengetahui jumlah harta, kewajiban, dan kekayaan bersih koperasi selama
periode tertentu, Mengantisipasi kemungkinan penyelewengan yang dilakukan oleh
pengelola koperasi, Mendidik agar tertib administrasi, Memudahkan pihak-pihak yang
berkepentingan untuk menganalisa keuangan koperasi sebagai bahan pengambilan
keputusan.
Koperasi Semedo Manise mempunyai peluang yang sangat besar dalam kegiatan
ekspor jika pengelolaan akuntansi koperasi dapat dijalankan dengan tertib dan baik serta
didukung dengan akses permodalan yang mudah dan memihak pada kesejahteraan
anggota koperasi.

D. Strategi Pemasaran dan Distribusi Gula Semut Organik di Koperasi Smedo Sejahtera
Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh terpadu dan menyatu di bidang
pemasaran yang memberikan paduan tentang kepentingan yang akan dijalankan untuk
mencapai tujuan pemasaran. Analisa pemasaran yang ada di Koperasi Semedo Manise
Sejahtera menggunakan bauran pemasaran (segmentasi, targeting, positioning),
Marketing Mix 4P (produk, price, place, promotion)
Pemasaran produk di Koperasi Semedo Manise Sejahtera, Strategi 4P yang digunakan
di Semedo Manise lebih menekankan kualitasnya dengan cara membimbing kelompok
tani dalam pertanian organik yang dijalankannya. Selain itu menjaga hubungan baik
dengan kelompok tani dan memperhatikan mengenai kesejahteraannya.
Distribusi produk di Koperasi Semedo Manise Sejahtera, pendistribusian secara
langsung dilakukan di koperasi Semedo Manise. Distribusi juga dilakukan menggunakan
jasa kirim JNT, Wahana, Dakota dll.
Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dalam strategi pemasaran
Koperasi Semedo Manise diantaranya yaitu Diperlukan memperbaiki pemasaran yang
sudah dilakukan pada e-commerce (Instagram, Whatsapp, Facebook, Shopee, Bukalapak,
Tokopedia, dll) dan memperluas pemasaran gula kristal semedo manise ke toko-toko

DHIKA SULISTIYO | P2D022002 2


RESUME PROJECT SEMEDO MANISE SEJAHTERA

ataupun ke hotel (kemasan saset) untuk meningkatkan pemasaran dan memperluas target
pasar yang dituju.

E. Pembinaan Kelompok Tani


Pemberdayaan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh kelompok atau
masyarakat yang berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki
situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan sebagai proses serangkaian kegiatan untuk
memperkuat kekuasaan dan keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk
individu yang mengalami kemiskinan.
Pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah
perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang bersifat fisik, ekonomi,
maupun seperti memiliki kepercayaan diri, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi
dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan sosial
Pemberdayaan juga dapat membantu petani yang selama ini mengalami kesulitan dapat
terbantu dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani

F. Ekspor Produk dan Syarat Ekspor Gula Semut Kristal Organik Koperasi Semedo
Manise Sejahtera
Ekspor adalah suatu kegiatan menjual barang ke luar negeri dengan kriteria yang
sudah ditentukan. Tujuan dari ekspor adalah untuk menembus pasaran Internasional
yangbanyak mengalami persaingan yang cukup ketat.
Adapun didalam melakukan ekspor harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai
berikut:
1. Setiap perusahaan yang melakukan transaksi ekspor wajib memiliki Surat Ijin
Perdagangan (SIUP) dari DESPERINDAG atau ijin usaha dari departemen teknis
lainnya.
2. Harus memiliki tanda daftar perusahaan (TDP)

Ekspor produk Koperasi Semedo Manise Sejahtera harus melalui beberapa tahapan
yaitu, Tahap Promosi, Tahap Inquiry, Tahap Offer Sheet, Tahap Order Sheet/ Purchase
Order, Tahap Sale’s Contract, dan Tahap Sale’s Comfirmatiaon
Syarat-syarat ekspor gula semut organik (coconut palm sugar) telah diatur dalam
Syarat gula semut dalam SII 0268-85 antara lain sebagai berikut, gula (jumlah sukrosa
dan gula reduksi) minimal 80%, sukrosa minimal 75%, gula reduksi maksimal 6%, air
maksimal 3%, abu maksimal 2%, bagian-bagian tidak larut dalam air maksimal 1%, zat
warna haruslah yang diijinkan, logam-logam berbahaya (Cu, HG, Pb, As) harus negatif,
pati harus negatif, dan berbentuk kristal/serbuk

DHIKA SULISTIYO | P2D022002 3

Anda mungkin juga menyukai