FEANDRA CAKE
DISUSUN OLEH:
2021
ANALISIS USAHA FEANDRA CAKE
D. Analisis PEST
1) Politik
Saat ini, pemerintah Indonesia secara aktif melakukan berbagai
upaya agar keseimbangan kesehatan dan ekonomi dapat membaik
beriringan. Dalam memulihkan ekonomi, pemerintah berusaha menjawab
permasalahan yang ada pada sektor usaha, terutama pada Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM). Sehingga, hal ini dapat membantu para
UMKM Indonesia dan memberikan peluang untuk menjalankan bisnisnya.
Selain itu, dukungan UMKM pun kini menjadi perhatian utama
pemerintah dalam hal pemulihan ekonomi. Hal ini tercermin dari alokasi
anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan stimulus
UMKM yang telah dikeluarkan.
Total anggaran untuk UMKM dalam PEN yang telah dijelaskan
sebelumnya pada tahun 2020 mencapai Rp123,46 triliun, sementara untuk
tahun 2021 Pemerintah telah menganggarkan sebesar Rp48,80 triliun.
Kemudian, per 3 November 2020 hal tersebut telah terealisasi sebesar 76%
atau senilai Rp93,48 triliun. Maka, dengan adanya anggaran yang telah
ditetapkan pemerintah dijadikan peluang bagi Feandra Cake untuk terus
mengembangkan bisnisnya. Feandra Cake juga memanfaatkan hal ini
untuk memperluas pangsa pasarnya guna memperoleh profit dan benefit
yang maksimal, serta memuaskan para karyawan maupun konsumennya.
2) Ekonomi
Berdasarkan informasi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah (Kemenkop) menyatakan bahwa maraknya pandemi Covid 19
dinilai dapat memberikan peluang dalam meningkatkan penjualan produk
UMKM di Indonesia. Di samping itu, pemerintah pun berupaya untuk
mengganti produk impor, terutama dari China dengan produk UMKM.
Maka, hal ini menjadi peluang yang dimanfaatkan oleh Feandra Cake
yakni memasuki bisnis kue dan roti yang dapat menarik daya beli
masyarakat.
3) Sosial Budaya
Tidak dapat dipungkiri, Indonesia terkenal dengan berbagai macam
jenis kue-kue ataupun jajanan tradisionalnya. Kue tradisional biasanya
dibuat dengan cita rasa yang unik serta bentuk yang menarik. Namun,
seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, banyak
bermunculan kue-kue modern di kalangan masyarakat. Hal ini didukung
oleh informasi yang didapatkan oleh peneliti dan pengamat sosial Devie
Rahmawati yang menjelaskan kebiasaan ngemil sudah menjadi bagian dari
tradisi masyarakat Indonesia sejak dulu. Maka dari itu, peluang inilah yang
diambil oleh Feandra Cake untuk menjalankan bisnis kuenya.
4) Teknologi
Seiring dengan kemajuan teknologi di tengah era globalisasi, dapat
memungkinkan Feandra Cake untuk memanfaatkan media sosial guna
memperkenalkan produknya kepada masyarakat secara luas, terutama
ketika Feandra Cake mempertimbangkan untuk memperluas bisnisnya ke
daerah lain seperti Pekanbaru dan Batusangkar, sehingga hal ini cukup
membantu Feandra Cake dalam menjalankan operasional bisnisnya.
E. Keunggulan Kompetitif
1) Keunggulan Biaya Rendah (The Cost of Leadership)
Strategi biaya rendah merupakan serangkaian tindakan integratif untuk
memproduksi dan menawarkan barang atau jasa dengan biaya yang lebih
rendah dari para kompetitor. Apabila perusahaan menawarkan sebuah
produk atau jasa dengan kualitas standar, tetapi dengan menawarkan biaya
yang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya industri, maka
perusahaan dapat dikatakan superior dalam mengolah biaya. Perusahaan
yang memiliki keunggulan biaya menyeluruh dapat memanfaatkan
keunggulan ini untuk menetapkan harga rendah atau mengambil marjin
laba yang lebih tinggi. Perusahaan yang mampu membuat produk dengan
biaya yang lebih rendah dan menjualnya dengan harga yang dapat
memberikan laba yang lebih besar dibandingkan pesaing, maka
perusahaan berada dalam posisi yang lebih baik, yakni:
Memungkinkan perusahaan bertahan dalam situasi persaingan
harga dan menghalangi pesaing dengan biaya yang lebih tinggi
melakukan perang harga
Laba yang lebih tinggi dapat diinvestasikan untuk memperbaiki
kualitas dan efisiensi produk
Kemungkinan menghasilkan skala ekonomi yang lebih baik
Kenaikan bahan baku dari supplier dapat diredam oleh keunggulan
biaya rendah
Kemudian, strategi biaya rendah berdasarkan kualitas pun
melaksanakan berbagai strategi melalui peningkatan efisiensi dan
pemanfaatan situasi eksternal yang menghasilkan 2 manfaat berikut:
Benefit parity, dimana perusahaan menciptakan produk yang
menghasilkan manfaat atau kualitas yang sama, tetapi dengan biaya
rendah karena perusahaan ingin mencapai skala ekonomis
Benefit proximity, dimana perusahaan menghasilkan manfaat atau
kualitas yang sedikit lebih rendah, tetapi dengan biaya yang lebih
murah karena perusahaan mempergunakan otomatisasi atau tenaga
kerja yang lebih murah
2) Keunggulan Diferensiasi
Strategi diferensiasi yaitu serangkaian tindakan integratif yang
dirancang untuk memproduksi dan menawarkan barang yang dianggap
oleh para pelanggan dengan berbeda dalam hal-hal penting dan dianggap
unik bagi para konsumen. Strategi diferensiasi dapat menciptakan nilai
atau memberikan manfaat bagi konsumen, sehingga konsumen bersedia
membeli dengan harga premium. Strategi ini memiliki 2 aspek yakni:
Aspek penawaran produk yaitu kapasitas menghasilkan penawaran
produk atau dikatakan aspek berwujud (tangible) yang meliputi
ukuran, warna, lokasi, kualitas bahan baku dan intensitas
pemasaran
Aspek permintaan yaitu karakteristik dari pelanggan sesuai
permintaannya atau aspek tidak berwujud yang hanya dapat
dirasakan melalui pelayanan yang baik
Berdasarkan penjelasan di atas, diferensiasi juga mengarah kepada pelayanan
yang sesuai dengan karakteristik yaitu kemampuan (memiliki keahlian dan
pengetahuan yang diperlukan), kesopanan (ramah, saling menghormati, dan
penuh perhatian), dapat diandalkan (memberikan pelayanan secara konsisten
dan akurat), cepat tanggap (cepat menanggapi permintaan dan permasalahan
konsumen), serta komunikasi (berusaha memahami pelanggan dan
berkomunikasi dengan jelas).
F. Analisis VRIO
Kerangka VRIO adalah suatu alat untuk menganalisa sumber daya internal
dari perusahaan dan kemampuan untuk mengetahui keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan. Dalam analisa VRIO, perusahaan akan menganalisa dari 4
pertanyaan sebagai berikut:
a. Valuable
Pada instrumen ini, perusahaan memiliki sumber daya manusia
yang dipekerjakan dan membuat produk berupa kue dengan selalu
menciptakan perbedaan dan keunikan tersendiri dari waktu ke waktu.
Demi keberlangsungan kehidupan perusahaan, nilai tambah dari
perusahaan ini selalu memanfaatkan nilai sumber yang dipunya seperti
manusianya itu sendiri maupun alat dan bahan yang berkualitas, serta
teknik kreatif guna menghindari fase monoton terhadap produk yang
ditawarkan.
b. Rare
Dalam hal ini, perusahaan memiliki ide kreatif dan inovatif
untuk menciptakan banyak model kue yang bervariasi yang diminati
para konsumen guna menciptakan keunggulan kompetitif paritas. Hal
ini karena perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang sama
untuk menerapkan strategi yang sama dan tidak ada perusahaan dapat
mencapai kinerja yang unggul.
c. Inimitable
Kualitas produk perusahaan yang terjamin memiliki rasa yang
enak dengan selalu rutin melakukan quality control di setiap sampel
batch produknya. Ini demi keaslian dari cita rasa produk yang sesuai
standar perusahaan. Hal ini pun dibantu oleh resep yang dibuat oleh
owner yang memastikan bahwa produk pada perusahaan ini tidak
mudah ditiru dan memiliki banyak komponen keaslian perusahaan.
d. Organized to Captured Value
Perusahaan ini memulai penjualanya sejak tahun 2012 dengan
pengaturan manajerial yang terstruktur yang di dalamnya mengatur
sistem manajemen, proses, kebijakan, struktur, dan budaya
perusahaan. Hal ini ditujukan untuk dapat sepenuhnya menyadari
potensi yang berharga, langka, dan mahal agar dapat mencapai
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Hingga pada Agustus
tahun 2021, perusahaan ini masih mampu bersaing dengan kompetitor
lainnya karena sistemnya yang terorganisir dengan baik.
G. Analisis IFE
Faktor Internal Beban Peringkat Skor Beban
Kekuatan
Produk kue tidak mudah
1 kadaluarsa 0,08 1 0,08
Produk yang digunakan tanpa
2 bahan pengawet 0,10 2 0,20
3 Kualitas pelayanan yang baik 0,15 4 0,60
Memiliki produk yang
4 bervariasi 0,12 3 0,36
Memiliki sumber daya yang
5 cukup 0,11 3 0,33
0,56 1,57
Kelemahan
Manajemen yang belum
1 terstruktur 0,13 4 0,52
Penggunaan media sosial yang
2 belum maksimal 0,10 3 0,30
Pemanfaatan teknologi yang
3 belum maksimal 0,10 3 0,30
Produksi hanya terfokus di
4 kantor pusat 0,06 2 0,12
Terbatasnya ketersediaan
5 produk di kantor cabang 0,05 1 0,05
Total beban 0,44 1,29
Interpretasi
Berdasarkan hasil perhitungan matriks analisis internal faktor evaluasi,
kekuatan terbesar yaitu pada faktor kualitas pelayanan yang baik. Poin ini,
mendapatkan bobot beban sebesar 0,15 dengan score beban 0,60. Sehingga
perusahaan mengharapkan dari adanya pelayanan kualitas yang baik, Feandra
Cake dapat mengembangkan bisnisnya dan memaksimalkan penjualan produk
baik di kantor pusat maupun di kantor cabang.
Sedangkan untuk poin kelemahan yang paling besar yaitu manajemen
yang belum terstruktur. Poin ini mendapatkan bobot beban sebesar 0,13
dengan score beban 0,52. Sehingga, dengan belum terstrukturnya manajemen
dapat menjadi kelemahan bagi Feandra Cake dalam mengembangkan
usahanya.
H. Analisis EFE
Beba Peringka
Faktor Eksternal n t Skor Beban
Peluang
Lingkungan yang
1 menguntungkan 0,13 4 0,52
Pemasaran produk dilakukan
2 dengan online 0,10 3 0,30
Kemudahan dalam proses
3 distribusi 0,09 2 0,18
Dukungan dari dinas
4 Kesehatan 0,10 3 0,3
Bahan baku mudah
5 didapatkan 0,07 1 0,07
0,49 1,37
Ancaman
Kompetitor yang menjual
1 produk serupa 0,15 4 0,60
2 Naiknya harga bahan baku 0,09 2 0,18
Lokasi kompetitor yang lebih
3 strategis 0,10 3 0,30
Faktor cuaca yang
4 mempengaruhi pengiriman 0,07 1 0,07
Biaya pengiriman yang dapat
5 berubah-ubah 0,10 3 0,30
0,51 1,45
Total beban 1 2,82
Interpretasi
Berdasarkan hasil perhitungan matriks analisis eksternal faktor evaluasi,
peluang terbesar yaitu pada faktor lingkungan bisnis yang mendukung dan
dapat menguntungkan perusahaan. Poin ini, mendapatkan bobot beban sebesar
0,13 dengan score beban 0,52. Sehingga perusahaan mengharapkan dari
adanya lingkungan yang mendukung dapat mengembangkan bisnisnya dan
memaksimalkan penjualan produk baik di kantor pusat maupun di kantor
cabang.
Sedangkan untuk poin ancaman yang paling besar yaitu adanya kompetitor
dengan jenis produk serupa. Poin ini mendapatkan bobot beban sebesar 0,15
dengan score beban 0,60. Sehingga, dengan hadirnya para kompetitor dapat
menjadi ancaman bagi Feandra Cake terutama dengan jenis produk yang
serupa.
I. Analisis PORTER
Industry Force Cost Differentiation Focus
Leadership
Entry Barriers Adanya pesaing Menjual produk Memfokuskan
baru yang yang unik jika perkembangan
menjual produk dibandingkan usaha dengan
serupa dengan dengan pesaing memproduksi
harga yang lebih lainnya produk khas dari
murah Pekanbaru
Buyer Power Menawarkan Beberapa Memprioritaskan
diskon kepada konsumen yang peningkatan
pelanggan tidak kualitas produk
potensial dan memperdulikan sebab konsumen
untuk menarik harga jual produk lebih
pelanggan baru menitikberatkan
kualitas
dibandingkan
harga jual produk
Supplier Power Bekerjasama Pemasok yang Memfokuskan
dengan pemasok menyediakan penggunaan
yang mensupply bahan baku yang bahan baku yang
bahan baku yang berkualitas berkualitas guna
berkualitas mempertahankan
standar cita rasa
produk
Threat of Adanya inovasi Munculnya Memikirkan dan
Substituties produk dari keinginan menyiapkan ide
pesaing serupa konsumen akan untuk
banyaknya merealisasikan
variasi produk produk baru
Rivalry Pesaing yang Tingkat loyalitas Mempertahankan
terlebih dahulu konsumen yang konsumen agar
menjual produk tinggi tetap loyal pada
serupa dengan Feandra Cake
harga yang lebih
murah
LAMPIRAN