BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, yang
memang kodratnya hidup dalam masyarakat umum, tidak bisa terlepas dari
hutang, sewa menyewa, upah dan lain sebagainya. Salah satu bidang
muamalat yang paling sering dilakukan pada umumnya adalah jual beli. Jual
beli dapat diartikan tukar menukar suatu barang lain atau uang dengan barang
atau bisnis disatu sisi diberi kebebasan untuk mencari kebebasan untuk
dengan iman dan etika, sehingga dia tidak bebas mutlak dalam
1
Muhammad, Pemikiran Ekonomi Islam (Yogyakarta: Ekonisia, 2003), Cet.1, 42.
2
Khabib Basori, Muamalat (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2007), 1.
3
Yusuf Qardawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam. Alih bahasa Zairel Arifin dan Dahlan
Husain, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), 51.
2
Semua kebutuhan di dunia ini, tidak dapat diperoleh secara gratis, tetapi
haruslah di usahakan dengan benar dan sah. Untuk mengetahui cara yang
benar dan sah inilah Islam sebagai agama Allah swt. yang utuh, abadi dan
untuk memenuhi kebutuhan pokoknya secara benar dan sah ini, maka
manusia akan mengatur lalu lintas material dan harmoni pergaulan sosialnya
secara adil dan membawa rahmat bagi seluruh alam, terutama jika manusia
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
dilakukan dengan cara yang batil dan jangan ada unsur pemaksaan antara
4
Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemah (Bandung: PT Sygma Examedia
Arkanleema,2015), 83.
3
kedua belah pihak. Dalam melakukan transaksi, barang ataupun jasa yang
sampai pada bahan-bahan yang telah diolah. Salah satu contoh jual beli
barang yang telah diolah adalah jual beli makanan. Jual beli makananpun
berupa nasi dan sebagainya. Jual beli bentuk tersebut biasanya dikenal dengan
5
Abdul Sami’ Al-Mishri, Pilar-Pilar Ekonomi Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2006), Cet. I, 95.
4
Salah satu contohnya adalah Warung Ayam Panggang Pedas Anak Hj.
Rupini. Asal mula berdirinya warung ini karena Ibu Hj. Rupini membuka
warung pecel dan soto pada tahun 1982, kenapa bisa menjadi ayam panggang
pedas karena pada saat hari raya ketupat beliau mau makan bingung masak
lauk apa, maka beliau membakar ayam di kasih kuah santan kemudian ada
ditawari ada ketupat dengan lauk ayam panggang pedas, pelanggan tersebut
ingin mencobanya dan ternyata enak sampai ingin memesan lagi di kemudian
hari. Pada keesokan harinya ada pelanggan lain yang ingin mencobanya dan
sampai sekarang jadilah menu spesial yang berada di warung ayam panggang
Daftar menu yang disajikan ada 4 yaitu Ayam Panggang Pedas, Ayam
Kuah Pedas, Kutuk Bakar Pedas dan Ayam Goreng. Sedangkan minuman di
warung ini tersedia Es Jeruk dan Jeruk hangat. Warung Ayam Panggang
Pedas Anak Hj. Rupini ini sangat terkenal karena rasa yang sangat enak dan
juga tingkat kepedasan yang sangat nagih bagi pelanggan yang merupakan
menu andalan pada warung ini. Selain daftar menu yang menarik, lokasi juga
memilih lokasi memiliki dampak yang permanen dan jangka panjang serta
Harga yang ditawarkan warung Hj. Rupini ini sangatlah variatif, bahkan
kantoran dan menjadi pilihan keluarga karena mengingat harga yang sangat
memilih produk dengan harga yang lebih murah dibanding harga yang mahal,
terlebih jika produk yang akan didapat memiliki kualitas yang lebih baik.
menjadikan penelitian ini sebagai sebuah penelitian yang menarik serta layak
untuk diteliti dengan judul “ Konsep Penetapan Harga Jual Dalam Pandangan
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
Rupini di Gumukmas?
6
C. Tujuan
adalah untuk:
D. Manfaat
terpenting.
islam.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
segala bentuk konsep harga yang terjadi dalam transaksi jual beli
yang akan diperoleh atau bahkan kerugian yang akan diperoleh jika
6
Soemarsono, Peranan Pokok dalam Menentukan Harga Jual (Jakarta: Rieneka Cipta,
1990), 17.
8
1) Penetapan harga jual oleh pasar yang artinya penjual tidak dapat
perusahaan.
tinggi mekanisme pasar bebas, maka hanya dalam kondisi tertentu saja
normal, atau sesuai harga pasar. Dalam penjualan islami, baik yang
bersih, yaitu:7
7
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Bisnis Islam, Alih Bahasa Zainal Arifin
(Jakarta:Gema Insani,1999), 189.
9
diharamkan
karena itu, islam sangat memperhatikan konsep harga yang adil dan
disebabkan oleh tindakan tidak adil dari sebagian orang yang terlibat
yang diminta atau juga tekanan pasar. Karena itu, jika permintaan
penimbunan.9
sebagai berikut:10
kurma basah ketika kering bisa jadi tidak sama dengan kurma
Persada,2011), 144.
9
Ibid, 145.
10
Ibid, 153.
11
(5) Menukar satu takar kurma kualitas bagus dengan dua tukar kurma
uang.
lain tertarik.
lebih tinggi.
pasar.
12
sumber, yaitu:
1) Al-Quran
11
M. Faruq an-Nabahan, Sistem Ekonomi Islam (pilihan setelah kegagalan kapitalisme
dan sosial) (Yogyakarta: UII Pres, 2002), 20.
12
Depertemen Agama RI, Op.cit.
13
ب ِّمنَ هّللا ِ َو َرسُولِ ِه َوِإن تُ ْبتُ ْم فَلَ ُك ْم ُرُؤ وسُ َأ ْم َوالِ ُك ْم ْ ُوا فَْأ َذن
ٍ ْوا بِ َحر ْ ُفَِإن لَّ ْم تَ ْف َعل
Artinya :
13
Abdul Halim Hasan Binjai, Tafsir Al-Ahkam (Jakarta: Kencana,2006), Edisi 1 Cet. 1
258.
14
(pula) dianiaya”.14
2) Hadis (Sunnah)
mendefinisikan:
هُ َو َأ ْن يَْأ ُم َر الس ُّْلطَانَ َأوْ نَ َوابِ ِه َأوْ ُكلُّ َم ْن َولِ ُّى ِم ْن اُ ُموْ ِر ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َأ ْمرًا َأ ْه ُل
Artinya:
sesuatu hal kepada ahli pasar untuk tidak menjual harta bendanya
Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-authar Syarah Muntaqiy al-Akhbar (Beirut:
15
ٌ َِح َّدثَنَا ع ُْث َمانُ بْنُ َأبِي َش ْيبَةَ َح َّدثَنَا َعفَّانُ َح َّدثَنَا َح َّما ُد بْنُ َسلَ َمةَ َأ ْخبَ َرنَا ثَاب
ت ع َْن
ُصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِإ َّن هَّللا َ ه َُو ْال ُم َس ِّع ُر ْالقَابِض
َ ِ فَ َسع ْ‘ِّر لَنَا فَقَا َل َرسُو ُ‘ل هَّللا
ْ ْس َأ َح ٌد ِم ْن ُك ْم يُطَالِبُنِي‘ بِ َم
ظلَ َم ٍة فِي َ ق َوِإنِّي َأَلرْ جُو َأ ْن َأ ْلقَى هَّللا َ َولَي ِ ْالبَا ِسطُ الر
‘ُ َّاز
Artinya :
Wajah dalil keharaman tas'ir dalam hadits ini ada dua, yaitu:
dalam bahasa arab yang maknanya menuju kepada harga yang adil ini.
Antara lain: si’r al- mitsl, tsaman al mitsl dan qimah al-‘adl. Istilah
laporan tentang Khalifah Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib.
Umar bin Khattab menggunakan istilah harga yang adil ini ketika
menetapkan nilai baru atas diyat (denda), setelah nilai dirham turun
16
Bella Carla, “Hukum Asal Pematokan Harga”
https://www.ansoruna.com/detail/view/2018/10/hukum-asal-pematokan-harga Diakses
pada tanggal 27 Juli 2020.
18
setara akan diukur dan ditaksirkan oleh hal-hal yang setara dan dan
antara dua jenis harga, yaitu harga yang tidak adil dan terlarang serta
bisnis harus dilakukan pada harga yang adil, sebab ia adalah cerminan
Secara umum harga yang adil ini adalah harga yang tidak
price jelas lebih menunjukan pandangan yang maju dalam teori harga
dengan konsep just price. Konsep just price hanya melihat harga dari
sisi produsen sebab mendasari pada biaya produksi saja. Konsep ini
pasar.
keadilan sering kali dipandang sebagai inti sari dari ajaran islam dan
Yusuf Qardawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Cetakan Keempat,
17
power.
menzalimi pembeli.
1) Permintaan
18
Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Ekonomisia,
2002), 203.
21
(6) Maslahah
19
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam
(Jakarta:Rajawali Press,2009), 312.
22
(minat).
barang dagangan.
20
Islahi, Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1997), 107.
23
50.000 1
40.000 2
30.000 3
20.000 4
10.000 5 D
2) Penawaran
a) Maslahah
21
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ke-3 (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada,2006), 78.
22
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam
(Jakarta:Rajawali Press, 2009), 318.
25
b) Keuntungan
23
Ibnu Khaldun, Mukaddimah (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,2001), 712.
26
per unit yang akan diperoleh juga naik. Hal ini kemudian
penawarannya.
produksi.
27
P S
500 A
400 B
300 C
200 D
100 E
0 10 20 25 30 40 Q
yang ditawarkan.24
24
Sadono Sukirno, Op.cit,h.87
28
e. Laba (Keuntungan)
Laba adalah selisih lebih dari hasil penjualan dari harga pokok
antara total penjualan dengan total biaya. Total penjualan yakni harga
barang yang dijual dan total biaya operasional adalah seluruh biaya
kalangan bebas.
beli mereka. Hal itu dibiarkan sesuai kondisi dunia usaha secara
dan memudahkan.
sesuatu yang direlakan dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar atau
a) Akad Tabarru’
Sri Nurhayati Wasilah, Akutansi Syari’ah di Indonesia, Edisi Ke-3 (Jakarta: Salemba
26
Empat,2014), 56.
31
b) Akad Tijarah
jual beli atau pada transaksi bagi hasil, karena keduanya sama-
pula rukun dan syarat jual beli agar dapat terlaksana dengan
sempurna.
yaitu:
a) Pelaku
b) Objek Akad
berbuat maksiat atau melakukan hal yang dilarang oleh Allah, adanya
1) Riba
2) Penipuan
3) Perjudian
4) Gharar
5) Monopoli
a. Pengertian Harga
27
Sri Nurhayati Wasilah, Ibid,h.59.
34
sebagai berikut:
sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa atau jumlah
unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang
28
Basu Swasta dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta,2008), 241.
29
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Ke-12
(Jakarta:Erlangga,2006), 345.
30
Basu Swasta dan Irawan, Op.Cit, 241.
31
Marius Angipora, Dasar-Dasar Pemasaran, Cet Ke-2 (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,2012), 268.
32
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: Penerbit Andi,1997), 152.
35
1) Peranan alokasi dari harga yaitu fungsi harga dalam membatu para
yang dikehendaki.
berarti harga tersebut sudah sesuai. Tetapi jika mereka menolak, maka
produknya.33
1) Meningkatkan penjualan
3) Stabilitas harga
Oleh karena itu pelaku usaha perlu menetukan tujuan utama agar
33
Basu Swasta dan Irawan, Op.Cit.,h.242
37
1) Keadaan Perekonomian
34
Ibid., h.242.
38
3) Elastisitas Permintaan
dan sebaliknya.
4) Persaingan
5) Biaya
kerugian.
meenghasilkan keuntungan.
a) Laba maksimum
c) Penguasaan pasar
tertentu.
7) Pengawasan Pemerintah
Citra atau kesan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa dapat
harga jual tergantung kepada pembuat keputusan harga. Dua hal yang
diantaranya adalah:35
yang lain.
b) Cara-cara penentuan harga jual juga dipengaruhi oleh pasar yang dihadapi
pelaku usaha
35
R.A Supriyono, Akutansi Manajemen, Cet Ke 1 (Yogyakarta: BPFE, 2001), 315.
41
c) BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Pendekatan
skripsi ini,
penetapan harga. Yang telah dirumuskan oleh para ulama sebagai sumber
pokok.
yaitu memperoleh data dari penelitian yang akan diteliti, yaitu tentang
penetapan harga jual di Warung Ayam Panggang Pedas Anak Hj. Rupini
Gumukmas. Adapun judul skripsi ini, Bagaimana penetapan harga jual dalam
Warung Ayam Panggang Pedas Anak Hj. Rupini. Adapun waktu yang
digunakan dalam penelitian ini kurang lebih selama satu bulan, terhitung
42
C. Jenis Penelitian
yang bersangkutan, baik secara tertulis, lisan dan perilaku nyata, baik
1. Jenis Data
2. Sumber Data
Rupini
penulisannya yaitu:
b. Kutipan tidak langsung, yaitu terdiri dari ikhtisar dan ulasan yang
referensi rujukan.
44
untuk mendapatkan data yang ada hubungannya dengan skripsi yang akan
a. Wawancara
permasalahan.
b. Observasi
c. Dokumentasi
Setelah data berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber baik dari buku-
metode kualitatif, maka teknik analisa yang penulis gunakan dengan cara
b. Metode deduktif, yaitu suatu metode analisa yang bertitik tolak dari
khusus.
G. Analisis Data
yang perlu di perhatikan adalah analisis data tidak dapat dipisahkan dari data
collection. Oleh karena itu, ketika dat mulai terkumpul dari interviews dan
a) Data reduction
Data yang tidak penting akan di kurangi sehingga data yang dipilih akan
kegiatan yang akan dilakukan agar data yang dilakukan lebih berbobot
yaitu: menentukan kategori, konsep, tema dan pola yang akan dikaitka
b) Interpretasi
Hasil conding data penelitian ini dikaitkan dengan teori yang ada
jelaskan oleh teori tersebut. Data penelitian ini di kaitkan pada teori
Hal ini yang perlu di perhatikan adalah kejadian yang ada pada setting
penelitian.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Awal mula berdirinya warung ini karena Ibu Hj. Rupini membuka
warung pecel dan soto pada tahun 1982, kenapa bisa menjadi ayam
panggang pedas karena pada saat hari raya ketupat beliau mau makan
bingung masak lauk apa, maka beliau membakar ayam di kasih kuah
santan kemudian ada seorang pelanggan datang tepat di hari libur jualan,
pelanggan lain yang ingin mencobanya dan sampai sekarang jadilah menu
Ayam Kuah Pedas, Kutuk Bakar Pedas dan Ayam Goreng. Sedangkan
minuman di warung ini tersedia Es Jeruk dan Jeruk hangat. Warung Ayam
Panggang Pedas Anak Hj. Rupini ini sangat terkenal karena rasa yang
sangat enak dan juga tingkat kepedasan yang sangat nagih bagi pelanggan
yang merupakan menu andalan pada warung ini. Selain daftar menu yang
lebih condong memilih produk dengan harga yang lebih murah dibanding
harga yang mahal, terlebih jika produk yang akan didapat memiliki
usaha yang dijalankan, atau menjadi pembeda bahkan dengan usaha para
pesaing.
Hj. Rupini
pada Warung Ayam Panggang Pedas Anak Hj. Rupini untuk setiap
yang ditentukan sesuai prinsip syariah, dimana tidak ada pihak yang
49
ekonomi Islam hal ini disebut dengan harga yang adil. Konsep penetapan
harga jual dalam pandangan ilmu ekonomi syariah ini berdasar pada tiga
pokok produksi yang tepat dan akurat merupakan hal yang sangat penting
produksi yang tepat dan akurat, akan berakibat pada penetapan harga
produk yang tidak tepat pula. Seperti harga yang ditetapkan terlalu mahal
pokok produksi pada Warung Ayam Panggang Pedas Anak Hj. Rupini ini
a. Bahan baku
mulai dari pemilihan bahan seperti sayur, daging, bumbu masak, dan
memberikan bahan baku yang dijamin segar. Selain itu pihak Warung
Ayam Panggang Pedas Anak Hj. Rupini juga dapat menilai dan
menggantinya.
Ayam Panggang Pedas Anak Hj. Rupini memberikan upah yang setara
pegawainya, hal ini dilakukan tidak lain sesuai dengan visi Warung
c. Biaya Operasional
jumlahnya yang tidak sama setiap bulannya, maka biasanya biaya ini
cermat sesuai dengan jenis dan sifatnya. Hal ini ditujukan untuk
syariah. HPP ini diperoleh berdasarkan ketiga biaya yang dimulai dari
bahan baku, tenaga kerja dan biaya operasional yang sudah sesuai
ayam, bebek, ikan kutuk dan berbagai jenis makanan lainnya untuk
mereka patok dan dapat dibandingkan dengan harga pada Warung Ayam
3. Pengambilan Profit
diambil pada Warung Ayam Panggang Pedas Anak Hj. Rupini, karena
keseluruhan.
harga makanan naik tetapi kualitas rasa tidak boleh merubah ciri khas
masa yang akan datang. Intinya islam selalu mengajarkan bahwa keuntungan
bisnis yang ingin dicapai seorang pedagang adalah keuntungan dunia akhirat,
adalah Pertama, harga yang dipatok si penjual tidak boleh berlipat ganda dari
Konsep harga yang adil telah dikenal pada awal Islam dan awal
Literatur Fiqih, jika kita membahas tentang konsep harga yang adil menurut
Islam, maka kita tidak terlepas dari bagaimana pemahaman para ulama
tentang konsep harga yang pada awal Literatur Fiqih, al-Qur’an sangat
tidak pernah sedikitpun untuk mengurangi rasa dan kualitas rasa makanan di
tersendiri di Warung Ayam Panggang Pedas Anak Hj. Rupini, hingga mereka
sudah bisa mempekerjakan kurang lebih 4 orang karyawan dengan gaji yang
sangat memuaskan.
harga barang? Beliau menjawab: Kami tetap melakukan suatu perubahan dan
tetap pada harga yang di tetapkan sebelumnya Cuma takaran atau porsinya
yang di kurangi karena kami juga sebagai produsen mengerti dengan keadaan
kenapa demikian karena sudah banyak konsumen yang kami dapati lebih
sering makan di warung ini terus melihat warung yang ada di dekatnya
warung di dekat Warung Ayam Panggang Pedas Anak Hj. Rupini dengan
harga yang sama dan menu yang sama pula. Akan tetapi wal hasil mereka
mungkin krena suasana tempat dan menunya tidak sama, itu jawaban dari
dalam hal ini sesuai dengan konsep berbasis keadilan jual beli sesuai
pandangan dalam Islam. Karena akad yang di tetapkan oleh pemilik tidak
memaksakan kehendak konsumen dan tidak pula menjual makanan yang tak
layak dikonsumsi karena menu yang di buat tiap harinya sudah di pastikan
akan habis.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak Hj. Rupini terdiri dari tiga elemen yang menjadi dasar dalam
dijamin kehalalannya.
syariat Islam.
c. Pengambilan profit
lain adil untuk semua pihak dan sesuai dalam pandangan ilmu
ekonomi syariah.
58
B. Saran
sebagai berikut :
lain, terlebih lagi dalam hal jual beli makanan yang tiap harinya di
keseimbangan tubuh kita maka perlu makanan yang sehat alias halal.
untuk meraih gelar sarjana S1, melainkan juga sebagai jalan untuk
keadaan yang ada di sekitar kita yang tak sesuai syariat Islam terutama
kepada keluarga dan diri pribadi. Jadi menurut penulis warung inilah
skripsi saya dengan judul penetapan harga jual dalam pandangan ilmu
3. Dengan adanya penetapan harga sesuai konsep Islam maka akan dapat
Sehingga transaksi jual bali yang kita lakukan itu telah sesuai dengan
59
semoga di Warung Ayam Panggang Pedas Anak Hj. Rupini ini tetap
skripsi ini.
60
Daftar Pustaka
Pelajar, 2006).
al-Ma’rifah, 1979.
Irawan, dkk. Pemasaran/Prinsip dan Kasus. Edisi II, Yogyakarta: BPFE, 1996
Islahi AA, Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. Cet, 1; Surabaya: PT. Bina Ilmu,
1997
Karim Adiwarman. Ekonomi Mikro Islami, Cet.3, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2010.
Lubis Suhrawardi K, Hukum Ekonomi Islam, Cet.2; Jakarta: Sinar Grafika, 2000
Publication, ltd, Lahore, terj. Anas Sidik ,Jakarta : Bumi Aksara, tth
Qardhawi Yusuf. 2000. Norma dan Etika Ekonomi Islam. Gema Insani Press :
Jakarta, yang diterjemahka oleh Zainal Arifin dan Dahlia Husin dari
Ekonosia, 2002.
http://translate.google.co.uk/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
dspace.uii.ac.id/handle/
123456789/9784&ved=2ahUKEwiZt7Kv0OX5AhVym9gFHSzBD_AQFnoECAo
QAQ&usg=AOvVaw0M_H5pg5A3LjKjl31yhH4R
(diakses pada tanggal 2 Agustus 2022)