Anda di halaman 1dari 152

KURIKULUM OPERASIONAL

SMA MIN QU GUMUKMAS


TAHUN 2022/2023

NPSN : 20523795
LEMBAR PENGESAHAN

Prosedur Operasional Standart ( POS ) SMA Min Qu Gumukmas


Tahun Pelajaran 2022/2023

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal ………………….

Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

Sahri Romadlona Munif Masruhin, S.Pd. NIP.


196709161990011001

Mengetahui/Menyetujui

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Pengawas Bina SMA


Wilayah Jember

Dr.Drs. MAHRUS SYAMSUL, M.MPd Dra. ANITA HERASTUTI


NIP. 196503091988031012 NIP. 1965072019980220001
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan berkat dan
rahmat-Nya, SMA Min Qu Gumukmas telah dapat menyelesaikan Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan (KOSP) Tahun Pelajaran 2022/2023 yang merupakan bagian dari upaya
peningkatan mutu pendidikan yang diarahkan untuk pengembangan potensi peserta didik
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni serta pergeseran
paradigma pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Kegiatan penyusunan SMA Min Qu Gumukmas Tahun Pelajaran 2022/2023 dapat
berjalan dengan baik berkat dukungan dan kerjasama yang terjalin dari seluruh pihak
terkait. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kepala Bidang PPSMA, Kepala Cabang
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kota Jember atas arahan dan kebijakannya.
Terima kasih dan penghargaan juga kami sampaikan kepada Komite SMA Min Qu
Gumukmas, dan Tim Penyusun KOSP SMA Min Qu Gumukmas serta semua pihak yang
telah berkontribusi dalam penyusunan KOSP SMA Min Qu Gumukmas Tahun Pelajaran
2022/2023 ini.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh
dari kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyusun kurikulum ini
berdasarkan data empiris, sehingga dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Dengan
terselesaikannya dokumen kurikulum ini, diharapkan dapat menjadi pedoman sekaligus
acuan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Min Qu Gumukmas dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di SMA Min
Qu Gumukmas pada khususnya serta mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya.

Jember, 17 Juni 2022


Kepala Sekolah

Munif Masruhin, S.Pd


.
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................................... i


Lembar Pengesahan ............................................................................................................. ii
Kata Pengantar .................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional ...................................................................................................................... 1 B.
Karakteristik SMA Min Qu Gumukmas ............................................................ 1

BAB II. VISI, MISI dan TUJUAN


A. Visi ............................................................................................................................. 9 B.
Misi ............................................................................................................................ 9 C.
Tujuan ........................................................................................................................ 9 D.
Motto ........................................................................................................................ 11 E.
Semboyan ................................................................................................................. 13

BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN


A. Muatan Kurikulum .................................................................................................... 14 B.
Implementasi Intrakurikuler ...................................................................................... 16 C.
Implementasi Kokurikuler ......................................................................................... 17
D. Implementasi Ekstrakurikuler.................................................................................... 20 E.
Implementasi Kepengasuhan ..................................................................................... 22 F.
Struktur Organisasi Bidang Akademik dan Kesiswaan .............................................. 23

BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN


A. Intrakurikuler ............................................................................................................ 25 B.
Kokurikuler ............................................................................................................... 26 C.
Ketentuan Akademik ................................................................................................. 28

BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL


A. Pendampingan Aspek Pedagogik............................................................................... 32 B.
Evaluasi .................................................................................................................... 33 C.
Pengembangan Keprofesionalan................................................................................ 36

BAB VI PENUTUP ........................................................................................................... 38


LAMPIRAN :
1. Lampiran 1: Landasan Hukum
2. Lampiran 2: Distribusi Mata Pelajaran Semester Ganjil 2022/2023
3. Lampiran 3 : Pengaturan Alokasi Beban Belajar Intrakurikuler dan Projek
4. Lampiran 4 : Pengaturan Distribusi Jam Mengajar Guru Kelas X
5. Lampiran 5 : Pengaturan Jadwal Kelas Intrakurikuler
6. Lampiran 6 : Pengaturan Jadwal Kelas Intra & Projek
7. Lampiran 7 : Pengaturan Jadwal 5 Guru (Fasilitator) Projek Kelas X.1
8. Lampiran 8 : Rencana Pembelajaran
9. Lampiran 9 : Contoh Modul Ajar Intrakurikuler
10. Lampiran 10 : Contoh Bahan Ajar Intrakurikuler
11. Lampiran 11 : Contoh Modul Ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
BAB I PENDAHULUAN

A. RASIONAL
Kurikulum operasional SMA Min Qu Gumukmas merupakan pedoman
pelaksanaan semua kegiatan di SMA Min Qu Gumukmas yang disusun secara bersama-
sama oleh kepala sekolah, waka, guru dan komite sekolah beserta pengawas bina
Pendidikan, Dokumen kurikulum operasional ini berisi rincian kurikulum yang digunakan
pada tahun ajaran 2022- 2023 dan disusun dengan mengacu pada evaluasi bersama manajemen
sekolah dan dinas Pendidikan terhadap pelaksanaan kurikulum pada tahun ajaran 2022/2023.
Evaluasi dilakukan guna menentukan bagian mana yang perlu tetap dipertahankan dan
bagian mana yang harus diperbaiki. Beberapa perbaikan pada kurikulum tahun ajaran 2021-
2022 dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan meningkatka
kualitas lulusan dengan tetap mempertahankan cirinya sebagai institusi pendidikan Indonesia
serta kekhasan sebagai sekolah yang berbasis pondok pesantren.
Dokumen kurikulum operasional SMA Min Qu Gumukmas disusun dengan
memperhatikan karakteristik , visi dan misi sekolah. Rincian di dalam dokumen kurikulum
operasional ini merupakan panduan dan arahan bagi keseluruah kegiatan yang dilakukan di
SMA Min Qu Gumukmas. Oleh karena itu kepala sekolah, guru, pengasuh, Pembina dan
tenaga kependidikan penting memahami dan menjiwai dokumen kurikulum operasional
sekolah ini.
Pelaksanaan dari rancangan kurikulum operasional SMA Min Qu Gumukmas pada
tahun ajaran 2022-2023 ini akan menjadi pedoman pada penyusunan kurikulum operasional
SMA Min Qu Gumukmas pada tahun 2023/2024 sehingga semua program dapat berjalan
berkesinambunganan dan berkelanjutan.

B. KARAKTERISTIK SMA MIN QU GUMUKMAS


SMA Min Qu Gumukmas adalah sekolah swasta yang dikelola oleh Yayasan Yaspata dan
dibentuk untuk menjawab tantangan masa depan di era global yang membutuhkan pemimpin yang
unggul di bidangakademik dan non akademik, memiliki kemandirian dan berkarakter kebangsaan yang
kuat. SMA Min Qu Gumukmas berlokasi di Jl. Mayangan no 03 Internal pondok pesantren ngashor
Jatiagung Gumukmas Jember Kode pos 68165
SMA Min Qu Gumukmas mengembangkan pendidikan berbasis pesantren yang wajib
diikuti oleh semua peserta didik selama menjalani pendidikan di SMA Min Qu Gumukmas
Sistem pendidikan ini memberikan penguatan nilai-nilai religius, kemandirian, tanggung
jawab, tangguh, toleransi, berjiwa sosial, berbudi luhur, berjiwa kepemimpinan, dan jujur
serta memiliki karakter kebangsaan yang kuat. Pesertadidik juga mendapatkan program
khusus dakwah dan tahfid yang diampu oleh tenaga ahli.
Peserta Didik yang bersekolah di SMA Min Qu bukan hanya berasal dari berbagai Jawa Timur
melainkan juga dari b erbagai provinsi lain. Secara tidak langsung kondisi ini mempengaruhi
kondisi pembelajaran dan pengasuhan di SMA Min Qu Gumukmas Kerjasama yang dilakukan
sekolah dengan Pondok pesantren dalam kaitannya dengan pengasuhan peserta didik juga sangat
mendominasi pembentukan karakter serta kedisiplinan dan kemandirian peserta didik.
Berikut rincian jumlah peserta didik tahun pelajaran 2022/2023
Kelas Jumlah Total
L P
Kelas XII 76 66 142
Kelas XI 107 77 184
Kelas X 120 58 178
Jumlah 303 201 504

Selama pelaksanaan program tahfid dan dakwah di didampingi oleh Pembina Pengasuh
yang berasal dari Pondok pesantren. Sementara di sekolah selain belajar bersama guru juga
pengajar dari program tahfid dan d a k w a h untuk mendukung kegiatan peserta didik juga
dibantu oleh tenaga kependidikan.
Berikut rincian Guru, Pengajar, Pengasuh dan Tenaga Kependidikan :
NO JABATAN JUMLAH
Pendidik
1 Pengajar/ Pengasuh dari AL 11
2 Guru ASN 18
3 PPPK 10
4 GTT 16
Tenaga Kependidikan
1 Kasubag Tata Usaha ASN 1
2 Staf Administrasi 6
3 Staf Asrama 4
4 Laboran 5
5 Pustakawan 2
6 Petugas UKS 5
7 Keamanan 11
8 Kebersihan & Taman 11
9 Sopir 2
10 Teknisi Perawatan Gedung 2
11 Kerumahtanggaan & Kantin 5
12 Petugas Penanting 10
Jumlah 119

Sebagai sekolah berasrama dengan program biaya Pendidikan mandiri tentu


membutuhkan dukungan dan kerjasama yang baik dengan stakeholder terkait, utamanya dari
orang tua/ wali murid. Bentuk dukungan dari pemerintah daerah, TNI AL sebagai mitra, orang
tua/wali murid, serta mitra kerja yang lain bukan sekadar dukungan moril akan tetapi juga
dalam bentuk fasilitas baik berupa dukungan pelaksanaan program maupun sarana prasarana,
sehingga dapat memfasilitasi berbagai program yang dipersiapkan. Berikut data sarana
prasarana untuk menunjang pendidikan di sekolah serta asrama:
1. Fasilitas Sekolah
a. Lingkungan sekolah yang nyaman, jauh dari kebisingan dan asri
b. Kantor terdiri dari Ruang Kepala Sekolah, Ruang Wakil Kepala Sekolah, Ruang
Administrasi Sekolah, Ruang Rapat, Aula, toilet dan pantry
c. 23 Ruang belajar memadai dilengkapi dengan CCTV disetiap ruangan, dilengkapi juga
dengan toilet untuk peserta didik laki-laki dan perempuan
d. 2 Gedung Asrama
e. 2 Gedung khusus ruang makan
f. Masjid dua lantai
g. Gedung perpustakaan
h. Gedung Unit Kesehatan Sekolah
i. Laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, dan Komputer
j. Ruang Guru
k. Ruang Pembina/Pengasuh dari Tim TNI-AL
l. Ruang BK
m. Ruang Kesiswaan, ruang Tatib, dan ruang OSIS
n. Ruang serbaguna
o. Ruang kesenian
p. Aula CSC
q. Kolam renang
r. Lapangan upacara, lapangan basket dan lapangan voli
s. Jogging track
t. Kantin dan mini market
u. Sarana transportasi (1 Mobil, 1 Elf, 1 Travello, 1 bis kapasitas 60 orang, 1 sepeda
motor)
2. Fasilitas Asrama
a. Dua gedung asrama untuk tempat tinggal peserta didik 3 lantai terdiri dari:
 30 kamar di gedung A (putri) dan 30 kamar di gedung B (putra) yangdilengkapi
dengan kasur spons, lemari, meja dan kursi belajar
 10 kamar mandi shower dan 12 toilet terdapat di tiap lantai
 12 ruang cuci jemur indoor dan jemuran outdoor di tiap gedung
b. 14 buah CCTV yang terpasang di semua blok asrama dan di tempat pospengamanan
c. Ketersediaan internet (wifi)
d. Televisi 32 inch
e. 24 unit mesin cuci
f. Security standby 24 jam
g. Ruang UKS 24 jam
h. Ruang Perawatan gigi
i. Dokter kunjung (2 hari/minggu)
j. Dokter gigi (3 hari/minggu)

Berdasarkan rapor Pendidikan SMAN Taruna Nala dengan waktu


pengkinian November 2021 capaian kemampuan literasi peserta didik diatas kompetensi
minimum, dimana peserta didik menunjukkan tingkat literasi membaca yang cakap dan
cukup banyak peserta didik berada pada level mahir yakni 40%. Sedangkan 51,11% peserta
didik pada level cakap, dan 8,89% pada level dasar). Mengingat masih ada 8,89% peserta
didik yang berada pada level dasar, maka sekolah berupaya meningkatkan kemampuan
literasi dengan beberapa program yakni : 1) Pembiasaan baca-tulis ( melibatkan kolaborasi
dengan guru mapel agar
siswa gemar membaca dan menulis informasi yang dibaca; 2) Nalagenics ( Majalah atau
buletin sekolah); 3) kspresso (Kolaborasi yang terdiri dari ekspresi siswa dan sobat pustaka
untuk menghasilkan suatu karya); 4) Lomba Literasi (lomba-lombapada perayaan tertentu
seperti hari guru, bulan bahasa, dan lainnnya); 6) Wajib membaca (memberikan reward
kepada pengunjunh dan peminjam buku teraktif di perpustakaan pada setiap bulan); dan
6)Kopi Si Nala (Kolaborasi orang tua dan siswa) diadakan satu semester 1 kali

Capaian untuk kemampuan numerasi pun secara rata-rata diatas kompetensi minimum,
dalam arti peserta didik telah menunjukkan tingkat numerasi yang cakap dan cukup banyak
dengan proporsi 33,33% mahir, 31,11 % cakap, dan 35,56 % dasar. Dengan hasil tersebut
sekolah perlu meningkatkan program literasi numerasi yang selama ini telah berjalan yakni
penguatan matematika dasar numerasi. Penigkatan yang dimaksud dari segi
waktu pelaksanaan dan kualitas program

Capaian pada karakter ada pada level membudaya, dalam arti peserta didik secara
proaktif dan konsisten menerapkan nilai-nilai karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia,
bergotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta berkebinekaan global dalam
kehidupan sehari hari. SMA Min Qu Gumukmas sebagai sekolah berasrama dengan peserta
didik yang berasal dari berbagai wilyah di Indonesia mempunyai potensi lebih dalam
pengembangan nilai karakter, terlebih dengan adanya projek penguatan profil
pelajar Pancasila. Selama ini dengan pola pengasuhan dari Lapetal dan program Learning to
Live yang merupakan kekhasan dalam ekstrakurikuler SMA Min Qu Gumukmas, peserta
didik dapat mengembangkan karakternya dengan baik. Untuk lebih memperkuat karakter
peserta didik mulai tahun pelajaran 2022/2023 diberikan tambahan mata pelajaran etika.

Capaian untuk indikator iklim keamanan sekolah pun pada level aman. SMAN Taruna
Nala Jawa Timur memiliki lingkungan sekolah yang aman, terlihat dari
kesejahteraan psikologis yang baik dan rendahnya kasus perundungan, hukuman fisik,
kekerasan seksual, dan penyalahgunaan narkoba. Satuan pendidikan dapat
mempertahankan kualitas warga sekolah dalam mencegah dan menangani kasus untuk
menciptakan iklim keamanan di lingkungan sekolah. Namun sebagai sekolah berasrama
bagaimanapun juga iklim keamanan perlu ditingkatkan yakni dengan membangun kesadaran
peserta didik melalui pola pengasuhan yang melekat.
Capaian untuk indikator Iklim Kebhinekaan ada pada level membudaya. SMAN
Taruna Nala Jawa Timur sudah mampu menghadirkan suasana proses pembelajaran yang
menjunjung tinggi toleransi agama/kepercayaan dan budaya; mendapatkan
pengalaman belajar yang berkualitas; mendukung kesetaraan agama/kepercayaan, dan
budaya; serta memperkuat nasionalisme. Hal ini telah ditanamkan sejak masa basis,
mengingat keragaman peserta didik yang berasal dari berbagai wilyah di Indonesia.

Selain dengan TNI Angkatan Laut SMAN Taruna Nala juga menjalin kemitraan secara
resmi dengan beberapa Lembaga seperti Bank Jatim dan Bank BRI yang memberi dukungan
pada berbagai kegiatan sekolah; Puskesmas Arjowinangun dan Laboratorium Sima yang
memberikan dukungan dalam bidang Kesehatan; Neutron Yogyakarta dan Ganesha Operation
yang memberikan dukungan dalam bidang Akademik, dan Jember Post yang memberi
dukungan pada bidang pemberitaan.

Partisipasi Orang tua pun inklusif, SMA Min Qu Gumukmas selalu melibatkan orang
tua baik dalam kegiatan akademik maupun non-akademik baik secara langsung maupun
melalui komite sekolah. Warga masyarakat di sekitar sekolah pun berpartisipasi aktif dalam
memberikan wadah peserta didik untuk mengembangkan diri, misalnya pada
kegiatan Community Service (Aktifitas Pelayanan Masyarakat) yang memupuk empati dan
kemampuan sosialisasi mereka dan mendapatkan kesempatan untuk melakukan kegiatan
sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa Lembaga atau komunitas yang bersedia
memfasilitasi peserta didik dari SMA Min Qu Gumukmas dalam kegiatan ini antara lain TK
Muslimat NU 13, TK Muslimat NU 22, TK Aisiyah, TK Tlogowaru, TK Nurul
Muttaqien, SDN Tlogowaru 1, SD Nurul Muttaqien, SD Islam Tlogowaru, Balai Benih Ikan
Tlogowaru, Balai Benih Ikan Wonokoyo dan Balai Desa Tlogowaru
BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. VISI
Visi SMA Min Qu Gumukmas adalah Terwujudnya lulusan yang unggul,
mandiri, kompetitif, dan berkarakter
Dengan indikator visi sebagai berikut:
1. Calon pemimpin masa depan yang unggul dalam bidang akademik dan non
akademik 2. Calon pemimpin masa depan yang mandiri
3. Calon pemimpin masa depan yang kompetitif
4. Calon pemimpin yang berkarakter

B. MISI SEKOLAH

Misi SMA Min Qu Gumukmas yaitu:


1. Mencapai kelulusan 100% Ujian Satuan Pendidikan (USP)
2. Memenuhi Standar Ketuntasan Minimal dalam Evaluasi Hasil Belajar Provinsi Jawa
Timur
3. Menyiapkan lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi negeri dan swasta ternamadi
dalam maupun luar negeri, Akademi TNI/POLRI, Sekolah Kedinasan dan lain-lain.
4. Lolos seleksi ke Perguruan Tinggi ternama di dalam maupun luar negeri, Akademi
TNI/POLRI, Sekolah Kedinasan dan lain-lain.
5. Mengembangkan standar penilaian nasional dan internasional.
6. Mencapai prestasi dalam lomba-lomba tingkat nasional maupun internasional dalam
bidang Iptek, Sains, Seni dan Olahraga.
7. Melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan multi-resources, berbasis pada
teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
8. Membudayakan literasi, menulis, dan menghasilkan karya dalam bidang IPTEK.
9. Melaksanakan pembelajaran dengan berbagai strategi, pendekatan saintifik, dan metode
untuk mewujudkan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,menantang,
dan memotivasi serta berpusat pada peserta didik, untuk menumbuhkan
peserta didik yang menguasai kemampuan dasar yang diperlukan di abad 21 yaitu
Critical thinking, Communication, Collaboration, dan Creativity (4C).

10. Menerapkan kurikulum nasional yang diperkaya dengan penerapan kurikulum belanegara
dan kemaritiman.
11. Melakukan visitasi, komparasi, dan pertukaran pelajar dengan sekolah unggul lain
didalam dan luar negeri.
12. Melakukan studi ilmiah ke Perguruan Tinggi, Akademi TNI/POLRI, sekolah tinggi
kedinasan maupun dunia usaha dan industri di dalam dan luar negeri.
13. Menumbuhkan semangat keunggulan yang tinggi dalam berbagai kompetensi bagi
seluruh warga sekolah.
14. Menumbuhkan dan mengembangkan kemandirian dalam kehidupan berasrama.
15. Melaksanakan penilaian diri dan teman sebaya untuk mengenali potensi diri .
16. Menerapkan 7 kebiasaan baik untuk menjadi manusia yang efektif (7 habits for highly
effective people) yaitu: jadilah pro-aktif (Be pro-active), tentukan tujuan yang ingin diraih
(begin with the end in mind), dahulukan yang menjadi prioritas (put first thingfirst),
berpikir menang-menang; memiliki pola pikir yang memperhatikan semua pihak (think
win-win), berusaha mengerti dahulu, baru dimengerti (seek first to understand then to be
understood), wujudkan sinergi (synergize) dan asahlah gergaji;perbaharui diri secara terus
menerus (sharpen the saw).
17. Membiasakan berbahasa asing (Inggris, Jerman, Mandarin) bagi peserta didik dalam
lingkungan sekolah dan asrama.
18. Mengembangkan jiwa kewirausahaan.
19. Melaksanakan pendidikan karakter dan kepemimpinan dalam pendidikan bela negara dan
kegiatan ekstra kurikuler.
20. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama.
21. Menumbuhkan dan mengembangkan semangat kebangsaan dalam lingkungan sekolah,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegaradengan berpegang teguh kepada 4pilar kehidupan
berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan BhinekaTunggal Ika).
22. Melaksanakan budaya sapa, senyum, dan santun terhadap sesama.
23. Membudayakan suka beramal dalam kehidupan.
24. Menerima peserta didik dari keluarga prasejahtera yang cerdas dan berkarakterpositif
untuk bersekolah.
25. Menjaga diri dari pornografi, pornoaksi, penyalahgunaan NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif), dan merokok.
26. Membiasakan diri memelihara kebersihan diri dan lingkungan sekolah maupun luar
sekolah.
27. Berpartisipasi dalam acara kedaerahan yang diadakan oleh pemerintah daerah dan
nasional.
28. Menyiapkan sarana pokok dan penunjang yang terpelihara,memadai dan sesuai SNP.
29. Menyiapkan biaya pendidikan yang cukup dan memadai.
30. Menyiapkan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas dan professional.
31. Menyeleksi calon peserta didik yang berkualitas secara transparan, berkeadilan, dandapat
dipertanggungjawabkan.
32. Melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

C. TUJUAN SEKOLAH

Berdasarkan pemahaman akan visi, dan misi sekolah, maka semua kegiatan untuktahun
ajaran 2021-2022 harus mengarah kepada pengembangan kemampuan siswa untuk dapat
menjadi pembelajar seumur hidup. Untuk dapat mencapai ini, SMA Min Qu Gumukmas
menerapkan strategi baik untuk siswa maupun untuk guru yang termuat dalam
perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang. Tujuan pendidikan di SMA Negeri
Taruna Nala Jawa Timur dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tercapainya kelulusan 100% Ujian Satuan Pendidikan (USP)
2. Terpemenuhinya Standar Ketuntasan Minimal dalam Evaluasi Hasil Belajar ProvinsiJawa
Timur.
3. Terselenggaranya penyiapan lulusan di Perguruan Tinggi negeri dan swasta ternamadi
dalam maupun luar negeri, Akademi TNI/POLRI, Sekolah Kedinasan dan lain-lain.
4. Lolos seleksi ke Perguruan Tinggi ternama di dalam maupun luar negeri, Akademi
TNI/POLRI, Sekolah Kedinasan dan lain-lain.
5. Terlaksananya pengembangan standar penilaian nasional dan internasional.
6. Tercapainya prestasi dalam lomba-lomba tingkat nasional maupun internasional dalam
bidang Iptek, Sains, Seni dan Olahraga.
7. Terlaksananya pembelajaran dengan memanfaatkan multi-resources, berbasis pada
teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
8. Tercapainya budaya literasi, menulis, dan menghasilkan karya dalam bidang IPTEK.
9. Terlaksananya pembelajaran dengan berbagai strategi, pendekatan saintifik, dan metode
untuk mewujudkan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
dan memotivasi serta berpusat pada peserta didik, untuk menumbuhkanpeserta didik yang
menguasai kemampuan dasar yang diperlukan di abad 21 yaitu Critical
thinking, Communication, Collaboration, dan Creativity (4C).
10. Terlaksananya kurikulum nasional yang diperkaya dengan kurikulum bela negara dan
kemaritiman.
11. Terselenggaranya visitasi, komparasi, dan pertukaran pelajar dengan sekolah unggullain
di dalam dan luar negeri.
12. Terlaksananya studi ilmiah ke Perguruan Tinggi, Akademi TNI/POLRI, sekolah tinggi
kedinasan maupun dunia usaha dan industri di dalam dan luar negeri.
13. Tercapainya semangat keunggulan yang tinggi dalam berbagai kompetensi bagiseluruh
warga sekolah.
14. Tercapainya kemandirian dalam kehidupan berasrama.
15. Terlaksananya penilaian diri dan teman sebaya untuk mengenali potensi diri.
16. Terlaksananya 7 kebiasaan baik untuk menjadi manusia yang efektif (7 habits for highly
effective people) yaitu: jadilah pro-aktif (Be pro-active), tentukan tujuan yang ingin diraih
(begin with the end in mind), dahulukan yang menjadi prioritas (put first thing first),
berpikir menang-menang; memiliki pola pikir yang memperhatikan semua pihak (think
win-win), berusaha mengerti dahulu, baru dimengerti (seek firstto understand then to be
understood), wujudkan sinergi (synergize) dan asahlah gergaji; perbaharui diri secara
terus menerus (sharpen the saw).
17. Tercapainya pembiasaan berbahasa asing (Inggris, Jerman, Mandarin) bagi peserta didik
dalam lingkungan sekolah dan asrama.
18. Terwujudnya jiwa kewirausahaan.
19. Terlaksananya pendidikan karakter dan kepemimpinan dalam pendidikan bela negara dan
kegiatan ekstra kurikuler.
20. Terlaksananya penghayatan dan pengamalan ajaran agama.
21. Terlaksananya semangat kebangsaan dalam lingkungan sekolah, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dengan berpegang teguh kepada 4 pilar kehidupan berbangsa
dan bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika).
22. Terlaksananya budaya sapa, senyum, dan santun terhadap sesama.
23. Terlaksananya budaya suka beramal dalam kehidupan.
24. Diterimanya peserta didik dari keluarga prasejahtera yang cerdas dan berkarakterpositif
untuk bersekolah.
25. Terjaganya diri dari pornografi, pornoaksi, penyalahgunaan NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif), dan merokok.
26. Terbiasa memelihara kebersihan diri dan lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
27. Terlaksananya partisipasi dalam acara kedaerahan yang diadakan oleh pemerintahdaerah
dan nasional.
28. Tersedianya sarana pokok dan penunjang yang terpelihara, memadai dan sesuai SNP.
29. Tersedianya biaya operasional pendidikan dan dana investasi yang cukup dan
memadai.
30. Tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas.
31. Terpilihnya peserta didik yang berkualitas sesuai kriteria yg ditetapkan
32. Terlaksananya Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

D. MOTTO
Cerdas berpikir, santun berkata, cermat bertindak

E. SEMBOYAN
Apta Nirwasita Adibrata (Cerdas, Bijaksana, dan Berperilaku Unggul)
BAB III
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN

A. MUATAN KURIKULUM
Muatan pada Kurikulum Operasional SMA Min Qu Gumukmas Nala terdiri dari 3 bagianyakni
Kurikulum Merdeka, Kurikulum Bela Negara,
dan Kurikulum Kemaritiman, dengan pengaturan pembelajaran sebagaimana terlihat pada tabel berikut
:
Muatan • Beban belajar ini memuat semua mata • Peningkatan numerasi diawali pemetaan kemampuan N
Pembelajaran Sifat Pengaturan
pelajaran yang bersifat nasional. dilaksanakan pada bulan JuniKeterangan
2022, dan program ter
• Materi pembelajaran setiap mata Agustus 2022
1. Intrakurikuler pelajaran mengacu pada Capaian • Program Literasi yang dikembangkan antara lain :
(Pembelajaran tatap Wajib Pembelajaran. o Pembiasaan baca-tulis ( melibatkan kolaborasi d
muka) • Diatur dalam kegiatan reguler o Nalagenics (Majalah atau buletin sekolah)
o Ekspresso (Kolaborasi yang terdiri dari ekspres
pustaka untuk menghasilkan suatu karya)
o Lomba Literasi (lomba-lombapada perayaan te
guru, bulan bahasa, dan lainnnya)
o Wajib membaca (memberikan reward kepada pe
peminjam buku teraktif di perpustakaan pada set
o Kopi Si Nala (Kolaborasi orang tua dan siswa) d
semester 1 kali

Tambahan • Memuat mata pelajaran dari Kurikulum


Bela Negara & Kemaritiman Pengajar mata pelajaran dari Kurikulum Bela Negara dan
• Muatan Lokal Bahasa Jawa berasal dari Lapetal/Disdikal/Lantamal
• Diatur dalam kegiatan reguler.

2. Projek(Projek Wajib • Muatan projek mengacu pada 7 tema • Sebagai sekolah berasrama, beberapa projek ya
Penguatan Profil projek profil pelajar Pancasila. melibatkan dan dilakukan di lingkungan asrama
Pelajar Pancasila) • Memuat tema-tema projek yang menjadi • Projek diproyeksikan kebermanfaatannya untuk peng
karakteristik SMAN Taruna Nala peserta didik sekaligus bagi warga di lingkungan sek
Jawa Timur Nala Jawa Timur
• Diatur dalam kegiatan projek.
Muatan Sifat Pengaturan Keterangan
3.EkstrakurikulerPembelajaran
Wajib Saka Bahari, Paskibra, Marching Band Ektrakurikuler wajib sebagai p
Bela
Negara dan Kemaritiman

• Memiliki muatan yang menjadi • Learning to Live (L to L) merupakan salah satu ciri k
Pilihan kebutuhan dan karakteristik peserta Nala Jawa Timur, yakni sebuah program yang mem
didik SMAN Taruna Nala Jawa Timur belajar bagi para peserta didik untuk menjadi krea
• Diatur dalam kegiatan di luar kegiatan jawab serta peduli terhadap diri sendiri dan lingk
intrakurikuler dan projek mencakup empat cabang yakni
• Sebagai pendukung pelaksanaan intra o Personal Wellbeing (Kualitas Diri
dan ko-kurikuler memberikan Peserta Didik pengalaman be
memahami apa yang disebut dengan gaya hidup
o Creativity and Art (Kreatifitas dan Kesenia
kreatifitas estetika mereka dan mendapatkan
menguasai ketrampilan motorik dan sensorik mer
o Community Service (Aktifitas Pelayanan M
memupuk empati dan kemampuan sosialis
mendapatkan kesempatan untuk melakukan ke
kehidupan bermasyarakat, dan
o Global Citizenship (Kewarganegaraan Global)
Peserta Didik kesempatan untuk mengembangk
mengenai isu-isu global yang kompleks dalam ta
aman dan memberikan para Peserta Didik kese
melatih ketrampilan meneliti, pola pikir dan kom
B. IMPLEMENTASI MUATAN INTRAKURIKULER
Dalam pengimplementasiannya muatan Intrakurikuler memiliki konten-konten sebagai
berikut :
KURIKULUM
KURIKULUM MERDEKA BELANEGARA KURIKULUM KEMARITIMAN
Pend Agama & Budi Pekerti Etika Pengetahuan Kebaharian
Pendidikan Pancasila Komunikasi Perairan Indonesia
Bahasa Indonesia Kepemimpinan Sejarah, Budaya, Inovasi
Maritim
Matematika Wawasan Nusantara Sumber Daya Maritim & Laut
Fisika Bela Negara Transportasi Laut & Industri
Maritim
Kimia Ketahanan Nasional Geomaritim & Dinamika Laut
Geografi
Biologi Strategi Pertahanan Laut
Maritim Geopolitik,
UNCLOS Hukum, Keamanan
Nusantara
Indonesia Maritim
Ekonomi Bela Diri Militer Renang
Sejarah PUKS Selam
Sosiologi TUM/TUS
Bahasa Jerman Kesamaptaan Jasmani
Bahasa Mandarin PBB/PBB Kreasi
Bahasa Inggris Kolone Tongkat
Informatika Genderang Suling
PJOK Team Building
Seni Rupa Risk Taking
Seni Musik Tradisi
Prakarya dan Kewirausahaan
Bahasa Jawa
C. IMPLEMENTASI KOKURIKULER (PROJEK
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA)
1. Pilihan, Tema, Topik, dan Bentuk Projek Pada
Tahun Pertama

NAMA
TEMA TOPIK SPESIFIK
DIMENSI ELEMEN SUB ELEMEN INDIK
PROJEK
Gaya hidup Bersih lingkungan Sekolah Big Clean Day Beriman, Akhlak Menjaga Mewujudk
berkelanjutan dan Asrama bertaqwa kepada terhadap alam lingkungan alam membangu
Mendesain sistem pengolahan Airku Tuhan Yang sekitar lingkungan
limbah air asrama kehidupanku Maha Esa, dan dan mengim
berakhlak mulia. permasalah

Memilah sampah sesuai jenis Smart Waste


One class one
Penghijauan di lingkungan tree
sekolah promosi atau pamflet
Mading Green School Memahami Mengidend
Mengadakan kegiatan lomba keterhubungan
Menumbuhkan hidup temp
fashion show antar kelas untuk ekosistem
rasa bumi
menghormati melakukan
Memprom
mendalami identitas bangsa terhadap yang bisa d
dan kolabo
dan menghormati keanekaragaman menghinda
saling terh
keanekaragaman budaya budaya keharmoni
menunjukk
lingkungan
Bhineka Wonderfull of Berkebhinekaan Mengenal dan
Tunggal Ika Smantarnala Global menghargai
budaya

Menumbuhkan kreativitas Melukis Kreatif Menghasilkan Menghasil


peserta didik melalui kegiatan Nusantara gagasan yang untuk men
melukis rumah adat/baju orisinal atau perasa
adat/alat musik gagasannya
daerah/makanan khas daerah Mendalami resikonya
Menganalid
secara individu budaya dan banyak
kelompokper
identitas budaya nilai keman
dan global
direalisasik
Melukis gantungan kunci Tilik Topeng Berkebhinekaan Mengenal dan
topeng Jemberan di Kampung Jemberan Global menghargai
Topeng budaya
NAMA
TEMA TOPIK SPESIFIK PROJEK DIMENSI ELEMEN SUB ELEMEN INDIK
Koordinasi dengan teman Parent's Day Berkebhinekaan Komunikasi Berkomunikasi Menganali
identitas, t
sekelas terkait pelaksanaan Global dan interaksi antar budaya bahasa,men
Mulai pik
kegiatan yang ada di sekolah antar budaya memaham
sebagai bag
Bangunlah komunikas
jiwa dan berbeda-be
raganya

Koordinasi
Komunikasidengan teman
per house di Wellcoming Berkeadilan Berpartisipasi Berpartisip
sekelas terkait pelaksanaan
lingkungan asrama dengan Party sosial dalam proses
Mendalami dan keputu
kegiatan festival
baik terkait budaya
keputusan / untuk pengambilan
budaya dan bersama m
menjaga kekompakan
kesepakatan dan
bersama untuk keputusan
identitas budaya pikiran sec
kerukunan peserta didik yang
menjaga kekompakan bersama secara man
berasal dari daerah yang Indonesia Mengenal dan Menganali
berbeda Culture Festival menghargai kelompok l
budaya dan global
identitas, te
Mulai men
sebagai bag

Diskusi anggota house tentang Darmi(s)tory Refleksi dan Refleksi terhadap Merefleksi
dampak dari pengalaman tanggung pengalaman dari pengal
hidup di lingkungan yang jawab kebinekaan yang berag
beragam terkait dengan terhadap perilaku, k
perilaku, kepercayaan serta pengalaman tindakanny
tindakannya terhadap orang kebinekaan
lain dengan tujuan menjaga
kekompakan, kerukunan, dan
menghilangkan perundungan
2. Sebaran Tema Projek
● Setiap tahun peserta didik menyelesaikan projek sebanyak 3 tema besar
● Tema besar projek tersebut mengacu pada tema-tema projek PenguatanProfil Pelajar
Pancasila dan projek kekhasan SMA Min Qu Gumukmas Nala
D. IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Ekstrakurikuler
wajib merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik dalam
bentuk Saka Bahari dan Paskibra untuk kelas X dan Marchingband untuk kelas XI. Berikut
kegiatan Saka Bahari yang dapat juga digunakan sebagai sarana penguatan profil pelajar
pelajar Pancasila :
No Uraian kegiatan Keterangan
1 Penyusuran pantai, mengumpulkan limbah, dan Kerjasama TNI AL (Lanal/Lapetal)
membuat karya dari limbah yang ada di pantai
2 Kegiatan wisata bahari dan profesi yang berhubungan Kerjasama TNI AL (Lanal/Lapetal)
dengan wisata bahari, dilanjutkan dengan latihan sebagai
pemandu wisata bahari
3 Lomba renang, pemandu wisata dan membuat souvenir Kerjasama TNI AL (Lanal/Lapetal)
wisata bahari
4 Kegiatan Pelayaran Lingkar Nusantara (Pelayaran Kerjasama dengan TNI AL
Kebangsaan) di mana pada kegiatan ini Pramuka Saka (Koarmada II)
Bahari diajak berlayar dengan menggunakan KRI (Kapal
Perang Republik Indonesia) dengan menyusuri rute
perjalanan yang berbeda-beda pada setiap tahunnya
sebagai sarana kesadaran bela negara untuk kawasan laut
atau maritim Indonesia.
5 Pengenalan alat-alat transportasi dan navigasi kelautan Kerjasama Dinas Pendidikan
Angkatan Laut
6 Projek pembuatan miniatur alat transportasi laut Kerjasama Dinas Pendidikan
(kapal) dan alat-alat navigasi Angkatan Laut
7 Perkemahan pantai yang diikuti Saka dari sekolah-sekolah Kerjasama dengan Dewan
lain Kepramukaan dan Saka-saka dari
sekolah lain

Seperti halnya ekstrakurikuler wajib, kegiatan ektrakurikuler pilihan yang disediakan


juga dimaksudkan untuk mempertajam karakter peserta didik yang telah dikembangkan
melalui intrakurikuler dan kokurikuler . Ekstrakurikuler pilihan di SMA Min Qu Gumukmas
Nala Jawa Timur mempunyai kekhasan tersendiri yang diberi nama Learning to Live (L
to L). Merupakan sebuah program yang memberikan pengalaman belajar bagi para peserta
didik untuk menjadi kreatif dan bertangung jawab serta peduli terhadap diri
sendiri dan lingkungannya. Program ini sebagai pelengkap kegiatan akademis untuk dapat
menghasilkan para peserta didik yang mempunyai kemampuan yang seimbang. L to L
mencakup empat cabang L to L yakni 1) Personal Wellbeing (Kualitas Diri Sendiri) yang
memberikan Peserta Didik pengalaman belajar untuk dapat memahami apa yang disebut
dengan gayahidup sehat,
2)Creativity and Art (Kreatifitas dan Kesenian) yang memupuk kreatifitas estetika mereka dan
mendapatkan kesempatan untuk menguasai ketrampilan motorik dan sensorik
mereka, 3)Community Service (Aktifitas Pelayanan Masyarakat) yang memupuk
empati dan kemampuan sosialisasi mereka dan mendapatkan kesempatan untuk
melakukan kegiatan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, dan 4)Global Citizenship
(Kewarganegaraan Global) yang memberikan Peserta Didik kesempatan untuk
mengembangkan pemikiran kritis mengenai isu-isu global yang kompleks dalam tatanan
sekolah yang aman dan memberikan para Peserta Didik kesempatan untuk melatih
ketrampilan meneliti, pola pikir dan komunikasi mereka. Keempat cabang L to Ltersebut
tertuang dalam bentuk berbagai kegiatan berikut :
NO PEMBINA OSIS KOMUNITAS L To L (Learning To Live)

1 SEKSI I & II BDI


Albanjari
Semua unit community service
2 SEKSI III & IV Paskibra
Marching Band
Pramuka Saka Bahari
FPPI
PMR
Youth Entrepreneurship Program (YEP)
Koperasi Siswa Asrama
3 SEKSI V & VI Lego Robotic
DRM
Olimpiade
4 SEKSI VII & IX GEC
1. Basket
2. Catur
3. Futsal
4. Karate
5. Pencak silat
6. Pencak tarung derajat
7. Taekwondo
8. Volleyball
9. Hockey
1. Paduan Suara
2. Seni Rupa
3. Seni Musik & Karawitan
4. Tadisional dance
5. Modern dance
5 Seksi VIII & X 1. Jurnalistik
2. Broadcast
3. Sobat Pustaka
NO PEMBINA OSIS KOMUNITAS L To L (Learning To Live)

4. Broadcast & fotografi


5. Jurnalistik

E. IMPLEMENTASI KEPENGASUHAN
Untuk mewujudkan keterpaduan upaya pengajaran, pengasuhan, dan pelatihan
dalam mengembangkan potensi siswa secara optimal khususnya untuk membentuk pribadi
yang tanggap, tanggon dan trengginas serta pribadi yang memiliki wawasan kebangsaan
dan kemaritiman sehingga meningkatkan rasa cinta pada tanah airnya proses pembelajaran
bagi mata pelajaran dari kurikulum Bela Negara dan Kemaritiman dilaksanakan di dalam
dan di luar kelas.

Proses pembelajaran di dalam kelas diampu oleh pengajar yang ditunjuk sesuai
dengan mata pelajaran yang telah ditetapkan. Sedangkan pelatihan dilaksanakan di luar
kelas dan diampu oleh para pelatih. Selain proses pembelajaran dan pelatihan , dilakukan
juga proses pengasuhan yang merupakan proses inti dari pelaksanaan kurikulum ini Melalui
pengasuhan hasil pengajaran dan pelatihan dikolaborasikan dan digunakan
untuk membentuk karakter, pribadi dan prilaku siswa sehingga terbentuk pola pikir, pola
sikap dan pola tindak yang telah ditetapkan. Pengasuhan dilaksanakan oleh pengasuh yang
telah ditunjuk yang disebut dengan pengasuh langsung. Pengasuhan ini berbentuk
pembiasaan- pembiasaan, pemberian teladan dan kegiatan yang sudah ditetapkan
atau diatur oleh sekolah, mulai bangun pagi sampai dengan istirahat malam. Selain itu,
pengasuhan bidang ini juga memberi bantuan penyelesaian permasalahan pribadi
maupun kelompok yang dihadapi oleh peserta didik. Pengasuhan peserta didik
dilaksanakan dengan teknik sebagai berikut:

1. Instruksi. Pemberian instruksi kepada peserta didik untuk melakukan sesuatu dalam
rangka meningkatkan ketrampilan, ketangkasan, kemahiran dan kepandaian
yang seimbang untuk mencari kebulatan tujuan pendidikan
2. Persuasi yakni dengan mengajak para peserta didik untuk senantiasa berbuat dan
melakukan tindakan yang positif konstruktif sesuai Pancasila dan visi misi sekolah.
3. Stimulasi untuk menumbuhkan motivasi serta meningkatkan disiplin dalam pelaksanaan
tugas.
4. Santi Aji, yakni pemberian pengetahuan-pengetahuan dan pedoman yang bermanfaat
untuk ketenangan jiwa agar mampu menghadapi segala sesuatu di dalampergaulan hidup
dan tata kehidupan sehari-hari baik sebagal individu maupun dalamhubungannya dengan
masyarakat.
5. Santi Karma, berupa pemberian kegiatan-kegiatan yang bertujuan
mengarahkan kepribadian Peserta didik ke arah yang positif selaku insan prajurit yang
menghayatidan mengamalkan Pancasila dan Kode Etik peserta didik.
6. Pembinaan Tradisi Pembinaan tradisi dilaksanakan untuk memperhatikan dan menjaga
kepribadian serta semangat juang dalam rangka menggalang persatuan dankesatuan serta
menciptakan kesejahteraan.
7. Pemberian, diberikan sebagai tindakan mendidik bagi peserta didik yang menunjukkan
sikap dan perilaku positif dengan maksud agar para peserta didik termotivasi untuk
senantiasa bertindak positif. Penghargaan yang diberikan berupamateri (hadiah, trophy,
sertifikat, dan pin); Non materi (pujian, pengakuan dll); Penambahan nilai diberikan oleh
pengasuh yang mempunyai wewenang sebagai atasan langsung.
8. Pemberian Hukuman diberikan sebagai tindakan mendidik bagi Peserta didik yang
melakukan pelanggaran atau penyimpangan dengan maksud selain sebagai tindakan
koreksi bagi Peserta didik yang bersangkutan juga sebagal tindakan penangkal bagi
Peserta didik lainnya agar tidak berbuat pelanggaran atau penyimpangan. Hukumanyang
diberikan berupa penerapan sanksi diatur secara rinci di dalam Peraturan Khusus peserta
didik; dan pengurangan nilai diberikan oleh pengasuh
Kegiatan yang dilakukan dalam kepengasuhan berupa 1) pembiasaan, pemberian
teladan dan kegiatan yang sudah ditetapkan atau diatur oleh sekolah, 2) pembinaan
mental spiritual dan ideologi, 3)pembinaan kehidupan kepemimpinan untuk membina rasa
persatuan dan kesatuan, kebangsaan, tanggung jawab, kemampuan organisasi dan 4)
pembinaan aspek kepribadian dan karakter dalam hubungan kehidupan sehari-hari meliputi
kegiatan siswa untuk menanamkan norma, keterampilan, dan kepemimpinan. Kegiatan
tersebut dalam bentuk : jaga serambi, sholat berjamaah, olah raga pagi, apel pagi & malam,
jaga penanting, jaga siswa, apel lorong, ronda malam, penaikan dan penurunan bendera.
F. STRUKTUR ORGANISASI BIDANG AKADEMIK DAN KESISWAAN

Dalam Kurikulum Merdeka, selain intrakurikuler dan projek penguatan profil


pelajar Pancasila SMAN Taruna Nala juga memberikan layanan untuk
kegiatan ekstrakurikuler. Guna mempermudah pelaksanaan kurikulum operasional di
SMAN Taruna Nala Jawa Timur dilakukan pengorganisasian sebagai berikut :

KEPALA SEKOLAH

WAKAKUR WAKASIS

INTRAKURIKULER KOKURIKULER EKSTRAKURIKULER

KOORD TIM
PJ KELAS X PJ KELAS XI PJ KELAS XII PEMBINA
FASILITATOR
PROJEK EKSTRAKURIKULER

KOORDINATOR 1 KOORDINATOR 2 KOORDINATOR 3 BIDANG BID


WALI KELAS X WALI KELAS XI WALI KELAS XII
(Kelas X.1 & X.2) (Kelas X.3 & X.4) (Kelas X.5 & X.6 ORGANISASI EKSTRAKURIKULER
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. INTRAKURIKULER

Rencana pembelajaran intrakurikuler disusun dengan menggunakan alur kerja


sebagai berikut :
1. Menyandingkan Capaian Pembelajaran Fase E dan Fase F untuk mengetahui keberlanjutan
dan mengetahui materi-materi yang sama di Fase E dan Fase F
2. Memetakan dan mengurutkan materi yang sekaligus sebagai acuan menata Tujuan
Pembelajaran (TP) menjadi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Program Tahunan, dan
Program Semester
Semester Elemen Materi Waktu
Keputusan Kepala BSKAP Hasil telaah CP Sesuaikan dengan waktu
No.033/H/KR/2022 untuk intrakurikuler
Tahun 2022

3. Menelaah Capaian Pembelajaran. Hasil telaah Capaian Pembelajaran merupakan modal


untuk menentukan Tujuan Pembelajaran, menyusun Alur Tujuan Pembelajaran, dan
menentukan asesmen serta instruksi yang tepat
Elemen CP Aspek Pemahaman
Keputusan Kepala BSKAP Diambil dari SK Bisa diambilkan dari 6 Facet Of
No.033/H/KR/2022 Kabalitbang No. Undertanding Oleh wiggins & Tighe, hasil
Tahun 2022 033/H/KR/2022 telaah aspek pemahaman akan disusun
menjadi TP menggunakan taxonomi /
Bloom/Anderson

4. Mengembangkan Capaian Pembelajaran berdasarkan hasil telaah capaianpembelajaran


Elemen CP TP
Keputusan Kepala BSKAP Diambil dari SK Kabalitbang No.Kompetensi + KONTEN + Variasi
No.033/H/KR/2022
Tahun 2022 033/H/KR/2022 (kemampuan berpikir) dan /atau Profil
Pelajar Pancasila

5. Menyusun Tujuan Pembelajaran menjadi Alur Tujuan Pembelajaran Dalam Menyusun


ATP dapat mengacu pada pengurutan dari konkret ke abstrak, deduktif, mudah ke sulit,
hierarki, prosedural, maupun scaffolding, disesuaikan dengan karakteristik
mata pelajaran masing-masing
Elemen CP ATP
Keputusan Kepala BSKAP Diambil dari SK Kabalitbang No. Mengurutkan TP
No.033/H/KR/2022 033/H/KR/2022 menjadi ATP dari:
Tahun 2022 konkret ke abstrak/
deduktif/
mudah ke sulit/
hierarki/
prosedural/
scaffolding
6. Menyusun Langkah Pembelajaran per pertemuan
TP Langkah- Media Pembelajaran Asesmen Pembelajaran
langkah
Pembelajaran
a. Asesmen Awal: formatif yang
dilakukan di awal pembelajaran
berupa kognitif dan non kognitif
b. Formatif: memberikan
pertanyaan berkaitan dengan
konsep/topik yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumya,
meminta peserta didik konsep
yang baru dipelajari atau hal yang
mendalam yang baru
dikuasainya, menayakan hal-hal
yang belum dikuasai, kegiatan
percobaan dilanjutkan dengan
diskusi terkait hasil percobaan,
memberikan umpan balik
terhadap pemahaman peserta
didik, memberikan pertanyaan
setelah peserta didik menjawab
kemudian guru memberi kunci
jawaban untuk merefleksi
(penilaian diri), penilaian
antarteman, pemberian umpan
balik antarteman dan refleksi,
meminta peserta didik menulis di
kertas untuk diberikan ke teman
dan sebaliknya, dan lain-lain
c. Sumatif: menilaian capaian
belajar peserta didik,
membandingkan pencapaian hasil
belajar peserta didik dengan
KKTP (Kriteria Ketercapaian
Tujuan Pembelajaran), berupa
tes, penugasan, praktik, produk,
projek, portofolio, menggunakan
3 macam pendekatan: deskripsi
untuk mengetahui tercapai atau
tidak TP, menggunakan rubrik
untuk mengidentifikasi sejauh
mana telah tercapai TP, dan
menggunakan interval nilai/skala

7. Menyusun Modul Ajar dan Bahan Ajar dengan komponen minimal sebagai berikut :
a. Identitas:
i. Nama Sekolah
ii. Nama Mata Pelajaran
iii. Nama Penyusun
iv. Fase/Kelas/Semester
v. Materi/Tema/Topik
vi. Alokasi Waktu
b. Profil Pelajar Pancasila
i. Dimensi
ii. Elemen
iii. Sub Elemen
iv. Indikator Sub Elemen
c. Tujuan Pembelajaran
d. Langkah-langkah Pembelajaran
i. Pendahuluan
ii. Kegiatan Inti
iii. Kegiatan Penutup
e. Media Pembelajaran
f. Asesmen Pembe;ajaran
i. Awal (diagnostik)
ii. Formatif
iii. Sumatif

B. KOKURIKULER (PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA)


Rencana pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan profil pelajar
Pancasila disusun dengan menggunakan alur kerja sebagai berikut :
1. Modul projek yang memuat tema dan topik atau judul modul, fase atau jenjang
sasaran dan durasi kegiatan
Projek 1 Projek 2 Projek 3

Dimensi Keputusan Kepala BSKAP Keputusan Kepala BSKAP Keputusan Kepala BSKAP
No.009/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022
Tahun 2022 Tahun 2022 Tahun 2022

Tema Tema 1 Tema 2 Tema 3

Alokasi 172 JP 160 JP 154 JP


Waktu*
*Sesuai dengan Tema

2. Tujuan. Pemetaan dimensi, elemen, sub elemen Profil Pelajar Pancasila yang menjaditujuan
projek penguatan profil pelajar Pancasila,
TARGET
DIMENSI ELEMEN SUBELEMEN PENCAPAIAN
DI AKHIR FASE
Keputusan Kepala Keputusan Kepala Keputusan Kepala diambil dari Alur
BSKAP BSKAP BSKAP Perkembangan Dimensi
No.009/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022
Tahun 2022 Tahun 2022 Tahun 2022

serta rubrik pencapaian berisi rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase peserta didik
sebagai berikut :

SUB Sedang Berkembang


DIMENSI ELEMEN Berkembang PENCAPAIAN
Sesuai Harapan
Mulai Sangat
Berkembang Berkembang
Diambil dari Fase sebelumnya Diambil rumusan Diambil dari
kompetensi yang Fase diatasnya
sesuai dengan fase

3. Aktivitas
Dari beberapa alur aktivitas projek penguatan profil pelajar Pancasila yang ditawarkan
pada Panduan pelaksanaan projek, SMA Min Qu Gumukmas menggunakan alur sebagai berikut
:
• Mengenali dan membangun
PENGENALAN kesadaran peserta didik terhadap
tema yang sedang dipelajari

• Menggali permasalahan di lingkungan


KONTEKSTUALITAS sekitar yang terkait dengan topik
pembahasan

• Merumuskan peran yang dapat


AKSI dilakukan melalui aksi nyata

• Menggenapi proses dengan berbagi


REFLEKSI karya serta melakukan evaluasi dan
refleksi

TINDAK LANJUT •Menyusun


langkah strategis

4. Asesmen
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Waktu Pelaksanaan Pada awal perencanaan. Biasanya dilakukan pada akhir
Selanjutnya dilakukan secara berkala, projek profil
berkelanjutan selama
projek profil

Pihak yang memberikan Pada awal projek profil:pendidik Pendidik


asesmen Selama projek profil:
Pendidik/Pengasuh/Manajemen Asrama/
peserta didik secara pribadi (self-
assessment)/ sesama peserta didik (peer-
assessment)
Bentuk asesmen Rubrik/ umpan balik (dari pendidik Rubrik/ presentasi/poster/
dan sesama peserta didik) baik
Diorama/ produk teknologi atau
secara lisan/tertulis/ observasi/
seni/ esai/ kolase/ drama/ video/
diskusi/ presentasi/ jurnal/ refleksi/ esai
reportase

C. KETENTUAN AKADEMIK
Secara lengkap ketentuan akademik diberikan kepada peserta didik dalam bentuk
Panduan Akademik. Beberapa informasi utama yang ada dalam Panduan Akademik antara
lain :
1. Kriteria Kenaikan Kelas
Merujuk pada Permendikbudristek no 21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian
pada Pendidikan Anak Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang Pendidikan
Menengah Pasal 10 ayat (1) Penentuan kenaikan kelas dilakukan dengan
mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian Peserta
Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu)
tahun ajaran, maka ditetapkan kriterian kenaikan kelas peserta didik SMAN Taruna Nala
Jawa Timur sebagai berikut :
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan :
a. Aspek Akademik
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran intrakurikuler dalam dua semester
pada tahun pelajaran yang diikuti dengan baik (sesuai dengan
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) pada tiap-tiap mata
pelajaran)
2) Pencapaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila berpredikat minimal
Berkembang sesuai harapan
3) Mendapatkan predikat minimal BAIK pada mata pelajaran dari Kurikulum Bela
Negara dan Kemaritiman
4) Nilai ekstrakurikuler minimal Baik
b. Aspek Non Akademis
1) Aspek non akademis meliputi kelakuan, kerajinan, kerapian, kehadiran
berdasarkan data yang dihimpun oleh tim tata tertib siswa
2) Nilai aspek Non Akademis minimal Baik
3) Jumlah maksimum ketidakhadiran peserta didik maksimal 10 % dari jumlah hari
efektif
c. Kenaikan peserta didik ditetapkan dalam rapat pleno yang diselenggarakan oleh
panitia satuan pendidikan dan dihadiri oleh Pengawas Pembina, Dewan Guru,
Pembina Pengasuh dan Kepala Sekolah SMA Min Qu Gumukmas .

2. Kriteria Kelulusan
Merujuk pada Permendikbudristek no 21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian
pada Pendidikan Anak Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang Pendidikan
Menengah Pasal 10 ayat (2) Penentuan kelulusan dari Satuan Pendidikan dilakukan
dengan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian
Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain, maka
SMA Min Qu Gumukmas menetapkan Kriteria Kelulusan sebagai berikut :
Peserta didik dinyatakan lulus dari SMA Min Qu Gumukmas apabila memenuhi kriteria
berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran intrakurikuler dari kelas X sampai
kelas XII dengan baik (sesuai dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
(KKTP) pada tiap-tiap mata pelajaran)
b. Pencapaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila berpredikat rata-rata minimal
Berkembang sesuai harapan
c. Menyelesaikan seluruh program kurikulum Bela Negara dan Kemaritiman dan
mendapat predikat BAIK
d. Memperoleh nilai dari aspek non akademik minimal Baik
b. Lulus Ujian Satuan Pendidikan (USP)
c. Kehadiran pada satu tahun terakhir minimal 90%.
a. Kelulusan peserta didik ditetapkan dalam rapat pleno yang diselenggarakan oleh
panitia sekolah dihadiri oleh Pengawas Pembina, Dewan Guru, Pembina Pengasuh
dan Kepala Sekolah SMA Min Qu Gumukmas

3. Kalender Akademik
Kalender pendidikan SMAN Taruna Nala Jawa Timur merupakan pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari
libur.
a. Permulaan Tahun Ajaran
1) Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan. Di SMA Min Qu Gumukmas
Nala Jawa Timur tahun pelajaran 2022/2023 diawali pada tanggal 18 Juli 2022
dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Asrama
(MPLA) kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS) bagi peserta didik kelas X.
2) Tiga bulan pertama merupakan masa basis bagi peserta didik kelas X. Pada masa
basis tersebut peserta didik mendapatkan Pendidikan dasar sebagai siswa di
sekolah berbasis ketarunaan dan Pendidikan dasar kehidupan berasrama
b. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
Sesuai dengan karakteristiknya sebagai sekolah berasrama maka waktu belajar efektif
diatur sebagai berikut :
1) Pagi hari pembelajaran regular di kelas sesuai dengan jadwal pelajaran yang
berlaku
2) Malam hari digunakan untuk kegiatan belajar malam (study night),
kepengasuhan, serta kegiatan asrama
c. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada
tabel berikut ini.
NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN
1 Minggu efektif tahun Minimal 36 minggu
2022/2023

2 Jeda tengah semester Maksimal 1 minggu Satu minggu setiap semester


3 Jeda antar semester Maksimal 2 minggu Antara semester I dan II

4 Libur akhir tahun pelajaran Maksimal 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan
dan administrasi akhir dan awal
tahun ajaran
5 Hari libur keagamaan Maksimal 4 minggu

6 Hari libur minggu Maksimal 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan


umum/nasional Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimal 31 minggu Digunakan
Untuk untuk
satuan kegiatan yang
pendidikan sesuai
diprogramkan
dengan secara khusus
ciri kekhususan SMAN
masing-
masing
Taruna Nala Jawa Timur tanpa
8 Kegiatan khusus SMAN mengurangi jumlah pekan efektif
Taruna Nala Jawa Timur belajar
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL

Dalam upaya untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajaran, SMA Min Qu


Gumukmas melakukan evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional secara
berkala. Kegiatan ini juga didasarkan pada rapor Pendidikan SMAN Taruna Nala Jawa Timur
tahun 2021.
A. PENDAMPINGAN ASPEK PEDAGOGIK
Bentuk Pendampingan Strategi Pendampingan Waktu SDM yang terlibat Ketera

1. Pengembangan Perangkat (1) Dilakukan secara periodik dan Kepala Cabang Dinas Dikemas dalam
Ajar kontinu. kinerja Guru/ S
(2) Dibentuk tutor dari guru-guru yang Kepala Sekolah Dan juga dalam
lebih cepat memahami. Workshop berk

2. Strategi Mengajar (3) Tutor akan didampingi oleh Kepala Secara periodik: 2 Pengawas Sekolah
Sekolah, Wakasek Kurikulum/ Guru Inti Mingguan pada
dan/atau Pengawas Sekolah/Nara Sumber. forum MGMPS

3. Pengembangan (4) Tutor akan mendampingi beberapa Nara Sumber dari


Pembelajaran dan Penilaian guru terutama satu mapel. luar
HOTS
4. Pengembangan Soal Literasi (5) Pendampingan dilakukan minimal satu Nara sumber dariguru
minggu satu kali.

5. Pengembangan Penilaian (6) Bagi guru yang pemahamanya lambat


akan didampingi oleh Pengawas.
B. EVALUASI

Bentuk Pengembangan Strategi Pendampingan Waktu SDM yang terlibat Keter


1. Evaluasi Perencanaan (1) Validasi Modul Ajar oleh Pengawas, Kepala Tanggal 15-25 Pengawas Sekolah Berkala tia
Pembelajaran Sekolah, atau Guru Inti Sekolah tiap bulan dankontinu

(2) Validasi perencanaan Projek Penguatan Profil Kepala Sekolah


Pelajar Pancasila olehPengawas, Kepala Sekolah,
atau Guru Inti Sekolah
(3) Validasi perencanaan program ekstrakulikuler Guru Inti di sekolah
oleh Pengawas, Kepala Sekolah, atau Guru Inti
Sekolah
(4) Pelaksana Projek Penguatan Profil Pelajar Wakil kepala Sekolah
Pancasila melibatkan guru, Pengasuh, dan
manajemen asrama
(5) Guru-guru yang Modul Ajar nya sudah kategori Pengasuh
bagus dan sudah memahami dikoordinir untuk
menjadi tim validator bagi Modul Ajar guru lain
(6) Pembentukan koordinator fasilitator Projek Manajemen asrama
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(7) Pengkoordinasian pelatih ekstrakulikuler Pelatih ekskul

(8) Validasi Modul Ajar Projek Penguatan Profil


Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler secara
menyeluruh

(9) Pendampingan Khusus dengan tim validator


Bentuk Pengembangan Strategi Pendampingan Waktu SDM yang terlibat Ketera
Modul Ajar (Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan ekstrakulikuler)

2. Evaluasi Pelaksanaan (1) Validasi Kelengkapan dan Minimal 1 kali tiap Pengawas Sekolah , Semua guru ak
Pembelajaran Pemahaman RencanaPembelajaran guru dalam1 Kepala Sekolah Guru dievaluasi pem
semester melalui Senior, Manajemen
nya setiap sem
(2) Validasi Kelengkapan dan asrama, Pelatih
Pemahaman Projek Penguatan Profil supervisi akademik
ekskul, Siswa
Pelajar Pancasila dan ekstrakulikuler
(3) Supervisi mengajar oleh Pengawas
Sekolah/ Kepala Sekolah/ Guru Senior

(4) Supervisi Projek Penguatan Profi


Pelajar Pancasila dan ekstrakulikuler
melalui angket, observasi, dll
(5) Pembinaan Kepala Sekolah
berdasarkan hasil Supervisi

(6) Tindak lanjut evaluasi


(5) Evaluasi oleh peserta didik berupa Juni Minimal 1
angket, dll
(6) Evaluasi oleh orang tua berupa angket, Desember OSIS kali dalam 1 s
dll
Bentuk Pengembangan Strategi Pendampingan Waktu SDM yang terlibat Keterangan

3. Evaluasi Kurikulum (1) Evaluasi Analisis Konteks: Mei-Juli setiap Kepala Sekolah, Setiap tahun
Operasional Sekolah Karakteristik SMAN Taruna Nala tahun Tenaga Pendidik,
JawaTimur Pengawas Sekolah ,
(2) Evaluasi Pengoganisasian Komite Sekolah,
Pembelajaran Mitra sekolah
(3) Evaluasi Kalender Pendidikan
(4) Evaluasi implementasi
programsatuan pendidikan
dengan mitra
(5) Evaluasi Visi, Misi, dan Tujuan Mei-Juni Kepala Sekolah, Selama 4-5 tahun atau ji
Sekolah dalam 4-5 tahun Tenaga Pendidik, dipandangdiperlukan
Tenaga
Kependidikan,
Pengawas Sekolah,
Komite Sekolah,
Praktisi Pendidikan
C. PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN
Kegiatan pengembangan keprofesionalan dilakukan setelah dilakukan evaluasi
sekaligus sebagai tindak lanjut untuk
meningkatkan kapasitas guru, tenaga kependidikan, dan Pembina pengasuh di SMA Min Qu
Gumukmas
Bentuk Pengembangan Strategi Pendampingan Waktu SDM yang terlibat Ketera

1. Pengembangan (1) IHT/Workshop tingkat Sekolah Awal Tahun Kepala Cabang Dinas 2 – 4 kali dal
Kompetensi Perencanaan secaraberkala Pelajaran
Pembelajaran (2) Penugasan pada kegiatan MGMP Awal Semester Kepala Sekolah
tingkat Kota Genap
(3) Mengikutkan Guru pada Libur Semester Pengawas Sekolah
kegiatan IHT/Workshop atau
kegiatan lain yang diselenggarakan
Dinas maupun Lembaga swasta
2. Pengembangan Nara Sumber dari luar
Kompetensi dalam Pengajaran

3. Pengembangan
Kompetensi dalam Penilaian
4. Pengembangan Kompetensi (1) Mengundang Dosen yang sesuai Menyesuaikan Nara Sumber dari luar Menyesuaik
Keilmuan Matapelajaran MataPelajaran

(2) Penugasan pada kegiatan


MGMP tingkat Kota
(3) Penugasan
Lesson study untuk
antar mengikuti
mata pelajaran
IHT,
dalamWorkshop, atau yang atau
satuan Pendidikan lain yang
lintas
diselenggarakan
satuan pendidikanDinas maupun
Swasta
5. Dukungan Afektif berupa Terjadwal Kepala Sekolah,
Praktik pembelajaran dengan Pengawas Sekolah, Nara
melihat pemenuhan kebutuhan sumber
murid
Bentuk Pengembangan Strategi Pendampingan Waktu SDM yang terlibat Ketera

6. Aktivasi kognitif berupa


Praktik pengajaran yang
bertujuan untuk membimbing
dan mendukung murid dalam
membangun pemahaman atau
pengetahuan baru.
7. Belajar tentang IHT/Workshop tingkat Sekolah
pembelajaran secara berkala
Aktivitas belajar yang
bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
mengajar.
8. Refleksi atas praktik Lesson study/ Supervisi Akademik / Sesuai jadwal
mengajar secara rutin dan Penilaian antar teman sejawat Supervisi/ Lesson
konsisten, ditindaklanjuti study
dengan pencarian sumber
belajar baik dari buku, diskusi,
praktik baik orang lain,
maupun berbagai sumber
belajar lainnya untuk
peningkatan kualitas dan
pengembangan inovasi.
BAB VI
PENUTUP

Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan


diutamakan oleh karenanya pengembangan rancangan kurikulum operasional di tingkat
satuan pendidikanpun perlu mendapat perhatian. Rancangan pengembangan Kurikulum SMA
Min Qu Gumukmas Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan mengaplikasikanKurikulum
Merdeka sebagai upaya untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMA
Min Qu Gumukmas telah terselesaikan. Sebagai tindaklanjutdiperlukan pemantauan dalam
pelaksanaannya sehingga semua program dapat berjalan berkesinambunganan dan
berkelanjutan
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum SMA Min Qu
GumukmasNala Jawa Timur ini, kami sampaikan terima kasih .
Lampiran I : Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang telah diperbaiki pertama denganPP
Nomor 32 Tahun 2013 dan kedua dengan PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
5. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
6. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
7. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;
8. Permendiknas Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasidan Kompetensi Konselor;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
AngkaKreditnya;
10. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
12. Permendikbud Nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
156928/MPK.A/KR/2013, tanggal 8 November 2013, perihal Implementasi
Kurikulum 2013;
14. Surat Edaran bersama Menteri Dalam Negeri No 420/176/SJ dan Mendikbud
No 0258/MPK.A/KR/2014 tgl 9 Januari 2014 perihal Implementasi Kurikulum
2013;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014
tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;
19. Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014 tentang peran Guru TIK dan
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum
2013;
20. Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal;
21. Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
22. Permendikbud Nomor 159 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum;
23. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
25. Permendikbud Nomor 57 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan;
26. Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah;
27. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi LulusanPendidikan
Dasar dan Menengah;
28. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
29. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
30. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasardan
Menengah;
31. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan KompetensiDasar
Pada K13 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
32. Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah;
33. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar
olehPemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan;
34. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
35. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah;
36. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidkan Dan Menengah 2017;
37. Permendikbud Nomor 36 Tahun 2018 tentang Kurikulum SMA;
38. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
39. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan PP Nomor
57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
40. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah
41. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
42. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
43. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 21 Tahun
2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA,SMK
Sederajat;
44. Keputusan Menteri Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 262/M/2022
tentang Perubahan Kepmendikbudristek
Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran;
45. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022
tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum,
dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah; dan
46. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009/H/KR/2022 Tentang Dimensi, Elemen, Dan
Subelemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
47. Peraturan Daerah Pendidikan Jawa Timur No. 9 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan;
48. Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mulok Bahasa Daerah;
49. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 95 Tahun 2016 tanggal 4 Nopember 2016
tentang Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur;
50. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Nomor: 188.4/005/101.2/2017 tanggal 3 Januari 2017 tentang
pemecahan lembaga SMA Negeri 10 Jember menjadi SMA Negeri 10 Jember dan
SMA Min Qu Gumukmas;
51. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Nomor: 188.4/615/101.2/2017 tanggal 27 Januari 2017 tentang Penetapan
PendirianLembaga SMA Min Qu Gumukmas;
52. Piagam Kesepakatan Bersama (PKB) antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur
dengan TNI Angkatan Laut Nomor: 120.23/46/PKB/033/2017 dan Nomor:
PKB/1/2017 tanggal 24 Januari 2017 tentang kerjasama Bidang Pendidikan dan
Pelatihan dalam rangka Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Jawa Timur;
53. Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
denganDinas Pendidikan TNI Angkatan Laut Nomor :
120.23/47/PKS/033/2017 dan Nomor : PKS/6/I/2017 tanggal 24 Januari 2017
tentang Peningkatan Pendidikan dan Kualitas Sumber Daya Manusia
dalam Penerapan Kurikulum Khusus Bela Negara
dan Kemaritiman pada SMA Min Qu Gumukmas;
54. SK Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor :
188.4/3246/101.1/2017 tentang Alih Fungsi/Status: Peserta Didik Kelas X dan XI,
Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, serta Aset Sarana Prasarana SMA
Negeri 10 Jember kepada SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur tanggal 29 Mei 2017
; dan
55. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 43 Tahun 2018 tentang
Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Lampiran 2 : Distribusi Mata Pelajaran Semester
Ganjil 2022/2023

Kelas X-2, X-4, X-6


Kelas X-1, X-3, X-5
1. Pendidikan Agama dan Budi
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (3 JP) 2. Pendidikan Pacasila
Pekerti (3 JP) 2. Pendidikan (2 JP)
Pacasila (2 JP) 3. Bahasa Indonesia (4 JP)*
3. Bahasa Indonesia (4 JP)* 4. Matematika (4 JP)*
4. Matematika (4 JP)* 5. Kimia (6 JP)**
5. Fisika (6 JP)** 6. Informatika (6 JP)**
6. Biologi (6 JP)** 7. Ekonomi (6 JP)**
7. Geografi (6 JP)** 8. Sosiologi (6 JP)**
8. Sejarah (6 JP)** 9. Bahasa Inggris (2JP)*
9. Bahasa Inggris (2JP)* 10. PJOK (3 JP)
10. PJOK (3 JP) 11. Seni Musik (2 JP)
11. Seni Musik (2 JP) 12. Bahasa Jawa (2 JP)*
12. Bahasa Jawa (2 JP)* 13. Bela Negara/Etika (2 JP)
13. Bela Negara/Etika (2 JP) 14. BK (1 JP)
14. BK (1 JP) 15. Upacara/WK (1 JP)
15. Upacara/WK (1 JP)
Lampiran 3 : Pengaturan Alokasi Beban Belajar Intrakurikuler dan Projek

Projek 1 Projek 2 Projek


3

Projek 1 Projek 2 Projek


3
Lampiran 4 : Pengaturan Distribusi Jam Mengajar Guru Kelas X
Lampiran 5 : Pengaturan Jadwal Kelas Intrakurikuler
Lampiran 6 : Pengaturan Jadwal Kelas Intra & Projek
Lampiran 7 : Pengaturan Jadwal 5 Guru (Fasilitator) Projek Kelas X.1
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : X (Sepuluh)
Nama Penyusun : Linda Novitasari, S.Pd.
Sekolah : SMA Min Qu Gumukmas

URUTAN KERJA

1) Pemetaan Materi Fase E (PROTA DAN PROSEM)


Semester Elemen Materi Waktu (JP)
Ganjil (I) Pemahaman Konsep Kelangkaan 2
& Inti Masalah Ekonomi 2
Skala Prioritas 2
Keterampilan Proses 2
Kebutuhan
2
Biaya peluang 8
Kegiatan ekonomi 8
Pasar 10
Harga Keseimbangan

Genap Pemahaman Konsep Sistem Pembayaran 2


(II) & Konsep uang 2
Keterampilan Proses Alat pembayaran tunai dan non 4
tunai 2
Bank 4
Produk Bank 10
Lembaga Keuangan Non Bank 8
Produk lembaga Keuangan Non
Bank

2) Telaah capaian Pembelajaran


Elemen CP Aspek Pemahaman
Pemahaman Pada akhir fase ini peserta didik Penjelasan
Konsep mampu memahami kelangkaan ● Peserta didik mampu memahami kelangkaan
sebagai inti dari masalah ilmu sebagai inti masalah ilmu ekonomi
ekonomi. Peserta didik ● Peserta didik mampu memahami skala prioritas
memahami skala prioritas sebagai acuan dalam menentukan berbagai
sebagai acuan dalam kebutuhan yang harus dipenuhi
menentukan berbagai
● Peserta didik mampu memahami pola
kebutuhan yang harus dipenuhi.
hubungan antara kelangkaan dan biaya peluang
Peserta didik memahami pola
● Peserta didik mampu memahami konsep sistem
hubungan antara kelangkaan
pembayaran dan memahami konsep uang
dan biaya peluang. Peserta didik
sebagai alat pembayaran
memahami konsep
● Peserta didik mampu memahami berbagai
keseimbangan pasar serta
bentuk alat pembayaran non-tunai yang berlaku
memahami pemodelannya
dalam bentuk tabel dan kurva. di Indonesia serta memahami penggunaannya
Elemen CP Aspek Pemahaman
Peserta didik memahami konsep ● Peserta didik mampu memahami konsep bank
sistem pembayaran dan dan industri keuangan non-bank dan
memahami konsep uang sebagai memahami berbagai produk yang dihasilkan
alat pembayaran. Peserta didik
Interpretasi
memahami berbagai bentuk alat
● Peserta didik mampu memahami dan menilai
pembayaran non-tunai yang
situasi kelangkaan sebagai inti masalah ilmu
berlaku di Indonesia serta
ekonomi
memahami penggunaannya.
Peserta didik memahami konsep Aplikasi
bank dan industri keuangan non- ● Peserta didik mampu memahami dan
bank dan memahami berbagai menerapkan konsep keseimbangan pasar serta
produk yang dihasilkan. memahami pemodelannya dalam bentuk tabel
dan kurva
● Peserta didik mampu memahami dan
menerapkan konsep sistem pembayaran dan
menerapkan konsep uang sebagai alat
pembayaran
● Peserta didik mampu memahami dan
menerapkan konsep bank dan industri
keuangan non-bank dan menngunakan berbagai
produk yang dihasilkan

Perpektif
● Peserta didik mampu memberikan ide atau
pandangan positif terkait peristiwa kelangkaan
yang terjadi
Keterampilan Pada akhir fase ini, peserta didik Penjelasan
Proses mampu melakukan kegiatan ● Peserta didik mengolah dan menyimpulkan
penelitian sederhana dengan berdasarkan data hasil pengamatan atau
menggunakan teknik atau wawancara tentang terbentuknya
metode yang sesuai untuk keseimbangan pasar
mengamati, menanya, ● Peserta didik menyimpulkan hubungan antara
mengumpulkan informasi, sistem pembayaran dengan alat pembayaran
mengorganisasikan informasi, ● Peserta didik membuat pola hubungan antara
menarik kesimpulan, dan Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga jasa
mengomunikasikan hasil keuangan serta menyimpulkan tentang lembaga
penelitian mengenai berbagai jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia.
fenomena ekonomi berdasarkan
konsep-konsep ekonomi. Interpretasi
Peserta didik mampu ● Peserta didik mampu merefleksikan dan
merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara
merencanakan projek lanjutan kolaboratif.
secara kolaboratif. Peserta didik
mencari dan menggunakan Aplikasi
berbagai sumber belajar yang ● Peserta didik mampu melakukan kegiatan
Elemen CP Aspek Pemahaman
relevan terkait konten ilmu teknik atau metode yang sesuai untuk
ekonomi, keseimbangan pasar, mengamati, menanya, mengumpulkan
serta bank dan industri informasi, mengorganisasikan informasi,
keuangan non-bank. Peserta menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan
didik mampu menyusun skala hasil penelitian mengenai berbagai fenomena
prioritas kebutuhan dasar sesuai ekonomi berdasarkan konsep-konsep ekonomi
dengan kondisi di lingkungan ● Peserta didik mencari dan menggunakan
sekitarnya. Peserta didik berbagai sumber belajar yang relevan terkait
mengolah dan menyimpulkan konten ilmu ekonomi, keseimbangan pasar,
berdasarkan data hasil serta bank dan industri keuangan non-bank.
pengamatan atau wawancara
Perpektif
tentang terbentuknya
● Peserta didik mampu menyusun skala prioritas
keseimbangan pasar. Peserta kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di
didik menyimpulkan hubungan lingkungan sekitarnya
antara sistem pembayaran
● Peserta didik menyusun rencana investasi
dengan alat pembayaran.
pribadi.
Peserta didik membuat pola
hubungan antara Otoritas Jasa
Keuangan dan lembaga jasa
keuangan serta menyimpulkan
tentang lembaga jasa keuangan
dalam perekonomian Indonesia.
Peserta didik menyusun rencana
investasi pribadi.

3) Mengembangkan CP (Berdasarkan telaah CP)


Elemen CP TP
Pemahaman Pada akhir fase ini peserta didik mampu ● Menjelaskan konsep ilmu ekonomi
Konsep memahami kelangkaan sebagai inti dari dan inti masalah ekonomi
& Pemahaman masalah ilmu ekonomi. Peserta didik ● Menjelaskan konsep kelangkaan
Proses memahami skala prioritas sebagai acuan ● Mengklasifikasikan macam-macam
dalam menentukan berbagai kebutuhan kebutuhan manusia
yang harus dipenuhi. Peserta didik ● Mendeskripsikan skala prioritas
memahami pola hubungan antara sebagai acuan dalam menentukan
kelangkaan dan biaya peluang. Peserta didik berbagai kebutuhan yang harus
memahami konsep keseimbangan pasar dipenuhi
serta memahami pemodelannya dalam ● Mendeskripsikan konsep biaya
bentuk tabel dan kurva. Peserta didik peluang
memahami konsep sistem pembayaran dan ● Mendeskripsikan konsep system
memahami konsep uang sebagai alat pembayaran
pembayaran. Peserta didik memahami ● Mendeskripsikan konsep uang
berbagai bentuk alat pembayaran non-tunai sebagai alat pembayaran
yang berlaku di Indonesia serta memahami
penggunaannya. Peserta didik memahami
konsep bank dan industri keuangan non-
Elemen CP TP
bank dan memahami berbagai produk yang ● Mengklasifikasikan berbagai bentuk
dihasilkan. alat pembayaran non tunai yang
berlaku di Indonesia
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu ● Mendeskripsikan penggunaan alat
melakukan kegiatan penelitian sederhana pembayaran non tunai di Indonesia
dengan menggunakan teknik atau metode dalam kehidupan sehari-hari
yang sesuai untuk mengamati, menanya, ● Mendeskripsikan konsep bank dan
mengumpulkan informasi, industry keuangan non bank
mengorganisasikan informasi, menarik
● Mengklasifikasikan produk bank dan
kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil
industry keuangan non bank
penelitian mengenai berbagai fenomena
● Menelaah penyebab terjadinya
ekonomi berdasarkan konsep-konsep
peristiwa kelangkaan
ekonomi. Peserta didik mampu
● Menentukan solusi untuk peristiwa
merefleksikan dan merencanakan projek
kelangkaan
lanjutan secara kolaboratif. Peserta didik
● Mendeskripsikan konsep
mencari dan menggunakan berbagai sumber
keseimbangan pasar
belajar yang relevan terkait konten ilmu
● Menghitung besarnya harga dan
ekonomi, keseimbangan pasar, serta bank
jumlah barang keseimbangan
dan industri keuangan non-bank. Peserta
● Menggambarkan kurva
didik mampu menyusun skala prioritas
keseimbangan pasar
kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di
lingkungan sekitarnya. Peserta didik ● Menyusun hasil analisis penerapan
mengolah dan menyimpulkan berdasarkan konsep uang sebagai alat
data hasil pengamatan atau wawancara pembayaran pada kehidupan sehari-
tentang terbentuknya keseimbangan pasar. hari peserta didik
Peserta didik menyimpulkan hubungan ● Menyusun hasil analisis penerapan
antara sistem pembayaran dengan alat konsep bank dan industry keuangan
pembayaran. Peserta didik membuat pola non bank serta penggunaan
hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan produknya dalam kehidupan sehari-
dan lembaga jasa keuangan serta hari
menyimpulkan tentang lembaga jasa ● Menentukan ide positif dari adanya
keuangan dalam perekonomian Indonesia. peristiwa kelangkaan
Peserta didik menyusun rencana investasi ● Menelaah penyebab terjadinya
pribadi. peristiwa kelangkaan
● Menentukan solusi untuk peristiwa
kelangkaan

4) Menyusun TP menjadi ATP


Elemen CP ATP
Pemahaman Pada akhir fase ini peserta didik mampu Pengantar Ilmu Ekonomi
Konsep 10.1 Menjelaskan konsep ilmu ekonomi
memahami kelangkaan sebagai inti dari
dan inti masalah ekonomi
& Pemahaman masalah ilmu ekonomi. Peserta didik
10.2 Menguraikan konsep, penyebab,
Proses memahami skala prioritas sebagai acuan solusi peristiwa kelangkaan
dalam menentukan berbagai kebutuhan
yang harus dipenuhi. Peserta didik
Elemen CP ATP
memahami pola hubungan antara
kelangkaan dan biaya peluang. Peserta
didik memahami konsep keseimbangan
pasar serta memahami pemodelannya
dalam bentuk tabel dan kurva. Peserta
didik memahami konsep sistem
pembayaran dan memahami konsep
uang sebagai alat pembayaran. Peserta
didik memahami berbagai bentuk alat
pembayaran non-tunai yang berlaku di
Indonesia serta memahami
penggunaannya. Peserta didik
memahami konsep bank dan industri
keuangan non-bank dan memahami
berbagai produk yang dihasilkan.

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu


melakukan kegiatan penelitian sederhana
dengan menggunakan teknik atau
metode yang sesuai untuk mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi,
mengorganisasikan informasi, menarik
kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil
penelitian mengenai berbagai fenomena PasarMenentukan
10.3 dan Terbentuknya Harga
ide positif Pasar
dari adanya
ekonomi berdasarkan konsep-konsep 10.10 peristiwa
Mendeskripsikan konsep pengertian,
kelangkaan
ekonomi. Peserta didik mampu 10.4 faktor,
Mengklasifikasikan
hokum, dan elastisitas
macam-macam
merefleksikan dan merencanakan projek kebutuhan manusia
permintaan
lanjutan secara kolaboratif. Peserta didik 10.5 Mendeskripsikan
10.11 skala
Menjelaskna kurva danprioritas
fungsi
mencari dan menggunakan berbagai sebagai acuan dalam menentukan
permintaan
sumber belajar yang relevan terkait 10.12 berbagai kebutuhan
Mendeskripsikan yang pengertian,
konsep harus
konten ilmu ekonomi, keseimbangan dipenuhi
faktor, hokum, dan elastisitas
pasar, serta bank dan industri keuangan 10.6 penawaran
Menjelaskan konsep biaya peluang
non-bank. Peserta didik mampu 10.13 Menjelaskna kurva dan fungsi
menyusun skala prioritas kebutuhan penawaran
Kegiatan Ekonomi
dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan 10.14 Menghitung besarnya
10.7 Mendeskripsikan harga
perilaku dan
konsumen
sekitarnya. Peserta didik mengolah dan dan produsen
jumlah barang keseimbangan
menyimpulkan berdasarkan data hasil 10.8 Mendeskripsikan peran pelaku
10.15 Menggambarkan kurva keseimbangan
kegiatan ekonomi meliputi produsen,
pengamatan atau wawancara tentang pasar
distributor dan konsumen
terbentuknya keseimbangan pasar. 10.16 Mendeskripsikan konsep pasar
10.9 Mendeskripsikan alur lingkaran
Peserta didik menyimpulkan hubungan 10.17 Mendeskripsikan hubungan pasar
kegiatan ekonomi (circular flow
antara sistem pembayaran dengan alat dengan aktivitas ekonomi
diagram)
pembayaran. Peserta didik membuat
pola hubungan antara Otoritas Jasa
Keuangan dan lembaga jasa keuangan Lembaga Keuangan
serta menyimpulkan tentang lembaga
Elemen CP ATP
jasa keuangan dalam perekonomian 10.18 Mendeskripsikan konsep system
Indonesia. Peserta didik menyusun pembayaran
rencana investasi pribadi. 10.19 Mendeskripsikan konsep uang
sebagai alat pembayaran
10.20 Mengklasifikasikan berbagai bentuk
alat pembayaran non tunai yang
berlaku di Indonesia
10.21 Mendeskripsikan penggunaan alat
pembayaran non tunai di Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari
10.22 Mendeskripsikan konsep bank dan
industry keuangan non bank
10.23 Mengklasifikasikan produk bank dan
industry keuangan non bank
10.24 Menyusun hasil analisis penerapan
konsep uang sebagai alat
pembayaran pada kehidupan sehari-
hari peserta didik
10.25 Menyusun hasil analisis penerapan
konsep bank dan industry keuangan
non bank serta penggunaan
produknya dalam kehidupan sehari-
hari

5) Langkah Pembelajaran Per Pertemuan


TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
10.1 Menjelaskan Pertemuan 1 (10.1) Ilmu Ekonomi
konsep ilmu Kegiatan Awal (10.1-10.6)
ekonomi dan inti ● Guru membuka pembelajaran dengan 1. ASESMEN
masalah ekonomi salam dan doa DIAGNOSTIK
10.2 Menguraikan ● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
Mengetahui kondisi
konsep, penyebab, didik
awal mental peserta
solusi peristiwa ● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
didik
kelangkaan Kegiatan Inti
2. ASESMEN FORMATIF
10.3 Menentukan ide ● Guru menayangkan power point tentang
Diskusi: melatih
positif dari adanya konsep ilmu ekonomi
kemampuan peserta
peristiwa ● Guru membagi LKPD kepada peserta didik
didik dalam
kelangkaan ● Peserta didik mencari informasi dari buku
berkolaborasi dengan
10.4 Mengklasifikasikan dan internet tentang inti masalah ekonomi
kelompoknya, melatih
macam-macam yang dihadapi manusia
berbicara dan berani
mengungkapakan
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
kebutuhan ● Peserta didik mengemukakan pendapat pendapat,
manusia tentang informasi yang di dapat memunculkan ide-
10.5 Mendeskripsikan ● Peserta didik lain memperhatikan kemudian idenya, bekerja sama
skala prioritas dapat memberikan pendapat untuk dalam tim
sebagai acuan melengkapi hasil kerja peserta didik lain Presentasi: melatih
dalam Kegiatan Penutup kemampuan peserta
menentukan ● Guru memberikan evaluasi dan penguatan didik dalam melatih
berbagai dari hasil pekerjaan peserta didik berbicara di depan
kebutuhan yang ● Guru meminta peserta didik umum, berani
harus dipenuhi mengumpulkan LKPD mengajukan
10.6 Menjelaskan Pertemuan 2 (10.2 & 10.3) pertanyaan terhadap
konsep biaya Kegiatan Awal pemaparan hasil
peluang praktikum milik
● Guru membuka pembelajaran dengan
kelompok lain,
salam dan doa
memaksimalkan kerja
Kegiatan Ekonomi ● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
kelompok
10.7 Mendeskripsikan didik
Unjuk kerja: menilai
perilaku konsumen ● Guru melakukan review pembelajaran
keterampilan proses
dan produsen sebelumnya tentang konsep ilmu ekonomi
yang dimiliki setiap
10.8 Mendeskripsikan dan kelangkaan
anak, dan
peran pelaku Kegiatan Inti
perkembangannya
kegiatan ekonomi ● Guru meminta peserta didik berkelompok
3. Asesmen Sumatif
meliputi produsen, berjumlah 5 orang Dilaksanakan diakhir
distributor dan ● Guru membagikan LKPD pada setiap pembelajaran untuk
konsumen kelompok kemudian menayangkan video mengukur tingkat
10.9 Mendeskripsikan contoh peristiwa kelangkaan capaian pemahaman
alur lingkaran
● Peserta didik memperhatikan video dan sains peserta didk
kegiatan ekonomi
membuat catatan berkaitan dengan untuk menentukan
(circular flow
tayangan di LKPD, kemudian peserta didik langkah selajutnya.
diagram)
mengerjakan LKPD dengan diskusi bersama
teman kelompok dengan sumber buku
Pasar dan Terbentuknya paket serta internet tentang satu contoh
Harga Pasar peristiwa kelangkaan di Indonesia dan
10.10 Mendeskripsikan menemukan sebab serta solusi dari
konsep peristiwa tersebut. Selain itu, peserta didik
pengertian, faktor, bersama kelompoknya menentukan ide
hokum, dan peluang usaha yang di dapat dari adanya
elastisitas peristiwa kelangkaan yang didapat
permintaan ● Guru membimbing dan membantu
10.11 Menjelaskna kurva kelompok yang kurang paham serta
dan fungsi memberikan penjelasan
permintaan Kegiatan Penutup
10.12 Mendeskripsikan ● Guru memberikan evaluasi dan penguatan
konsep dari hasil pekerjaan peserta didik secara
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
pengertian, faktor, ● Guru meminta peserta didik
hokum, dan mengumpulkan LKPD
elastisitas Pertemuan 3 (10.4)
penawaran Kegiatan Awal
10.13 Menjelaskna kurva ● Guru membuka pembelajaran dengan
dan fungsi salam dan doa
penawaran ● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
10.14 Menghitung didik
besarnya harga ● Guru melakukan review pembelajaran
dan jumlah barang sebelumnya tentang solusi kelangkaan dan
keseimbangan ide peluang usaha dari peristiwa
10.15 Menggambarkan kelangkaan
kurva Kegiatan Inti
● Guru meminta peserta didik berkelompok
keseimbangan
sama dengan kelompok pertemuan
pasar
sebelumnya
10.16 Mendeskripsikan
● Guru mengintruksikan kepada kelompok
konsep pasar
untuk mencari informasi tentang konsep
10.17 Mendeskripsikan
kebutuhan manusia melalui sumber buku
hubungan pasar
paket dan juga internet
dengan aktivitas
● Peserta didik mencatat hasil kerja pada
ekonomi
kertas yang diberikan nama kelompok
● Peserta didik berdiskusi dan membuat
Lembaga Keuangan bagan contoh dari macam-macam
10.18 Mendeskripsikan kebutuhan manusia dari pengamatan
konsep system kehidupan sehari-hari
pembayaran ● Peserta didik mengkomunikasikan hasil
10.19 Mendeskripsikan kerja di depan kelas
konsep uang Kegiatan Penutup
● Guru memberikan evaluasi dan penguatan
sebagai alat
dari hasil pekerjaan peserta didik
pembayaran
● Guru meminta peserta didik mempelajari
10.20 Mengklasifikasikan materi yang sudah dipelajari sebagai bahan
berbagai bentuk review pertemuan berikutnya
alat pembayaran Pertemuan 4 (10.5)
non tunai yang Kegiatan Awal
berlaku di ● Guru membuka pembelajaran dengan
Indonesia salam dan doa
10.21 Mendeskripsikan ● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
penggunaan alat didik
pembayaran non ● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
tunai di Indonesia Kegiatan Inti KEGIATAN EKONOMI
dalam kehidupan ● Guru menjelaskan materi awal Skala (10.7-10.9)
sehari-hari Prioritas 1. ASESMEN
DIAGNOSTIK
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
10.22 Mendeskripsikan ● Guru membagi LKPD kepada peserta didik
konsep bank dan ● Peserta didik mengerjakan LKPD dengan
industry keuangan mencari informasi dari buku dan internet
non bank tentang Skala Prioritas dan Biaya Peluang
10.23 Mengklasifikasikan ● Peserta didik mengemukakan pendapat
produk bank dan tentang informasi yang di dapat
industry keuangan ● Peserta didik lain memperhatikan kemudian
non bank dapat memberikan pendapat untuk
10.24 Menyusun hasil melengkapi hasil kerja peserta didik lain
analisis penerapan Kegiatan Penutup
● Guru memberikan evaluasi dan penguatan
konsep uang
dari hasil pekerjaan peserta didik
sebagai alat ● Guru menginformasikan kepada peserta
pembayaran pada didik tentang tugas pertemuan selanjutnya
kehidupan sehari- yaitu belajar seluruh materi Bab I untuk
hari peserta didik digunakan sebagai bahan review.
10.25 Menyusun hasil Pertemuan 5 (10.5)
analisis penerapan Kegiatan Awal
konsep bank dan ● Guru membuka pembelajaran dengan
industry keuangan salam dan doa
non bank serta ● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
penggunaan didik
produknya dalam ● Guru melakukan review pembelajaran
kehidupan sehari- sebelumnya tentang Skala Prioritas dan
hari Biaya peluang
Kegiatan Inti
● Guru menayangkan power point tentang
review materi Skala Prioritas dan Biaya
Peluang
● Guru mengintruksikan kepada peserta didik
untuk membuka buku catatan dan bersiap
menambahkan catatan dari kegiatan review
materi
● Guru memberikan soal evaluasi dan
mengintruksikan kepada peserta didik
untuk fokus mengerjakan mandiri
Kegiatan Penutup
● Guru memberikan evaluasi dan penguatan
dari hasil pekerjaan peserta didik secara
kelompok
● Guru menyampaikan tugas kepada peserta
didik untuk mempelajari materi pada
pertemuan selanjutnya , yaitu tentang
Kegiatan Ekonomi PASAR DAN HARGA
Mengetahui kondisi
KESEIMBANGAN
awal mental peserta
didik
2. ASESMEN FORMATIF
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
(10.10-10.17)
PASAR DAN HARGA KESEIMBANGAN 1. ASESMEN
Pertemuan 1 (10.10) DIAGNOSTIK
Kegiatan Awal Mengetahui kondisi
● Guru membuka pembelajaran dengan awal mental peserta
salam dan doa didik
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta 2. ASESMEN FORMATIF
didik Diskusi: melatih
● Guru melakukan review pembelajaran kemampuan peserta
sebelumnya didik dalam
Kegiatan Inti berkolaborasi dengan
● Guru menayangkan power point terkait
kelompoknya, melatih
materi awal permintaan dan peserta didik berbicara dan berani
menanggapi mengungkapakan
pendapat,
● Guru membagikan LKPD pada setiap
memunculkan ide-
peserta didik
idenya, bekerja sama
● Peserta didik mengerjakan LKPD tentang
dalam tim
pengertian, faktor, hukum, dan elastisitas
Presentasi: melatih
permintaan kemampuan peserta
● Guru membimbing dan membahas bersama didik dalam melatih
hasil pengerjaan LKPD serta membantu berbicara di depan
peserta didik yang kurang paham juga umum, berani
memberikan penjelasan mengajukan
Kegiatan Penutup pertanyaan terhadap
● Guru memberikan evaluasi dan penguatan pemaparan hasil
dari hasil pekerjaan peserta didik praktikum milik
kelompok lain,
● Guru meminta peserta didik mempelajari
memaksimalkan kerja
materi pada pertemuan berikutnya
kelompok
Pertemuan 2 (10.11)
Unjuk kerja: menilai
Kegiatan Awal keterampilan proses
● Guru membuka pembelajaran dengan yang dimiliki setiap
salam dan doa anak, dan
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta perkembangannya
didik 3. Asesmen Sumatif
● Guru melakukan review pembelajaran Dilaksanakan diakhir
sebelumnya yaitu pengertian, faktor, pembelajaran untuk
hukum, dan elastisitas permintaan mengukur tingkat
Kegiatan Inti capaian pemahaman
● Guru memberikan penjelasan awal tentang sains peserta didk
materi yang akan dipelajari pertemuan ini untuk menentukan
● Guru membagikan LKPD pada setiap langkah selajutnya.
peserta didik
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
● Guru membimbing dan membahas bersama
hasil pengerjaan LKPD serta membantu
peserta didik yang kurang paham juga
memberikan penjelasan
Kegiatan Penutup
● Guru memberikan evaluasi dan penguatan
dari hasil pekerjaan peserta didik
● Guru meminta peserta didik mempelajari
materi pada pertemuan berikutnya
Pertemuan 3 (10.12)
Kegiatan Awal
● Guru membuka pembelajaran dengan
salam dan doa
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta BANK DAN INDUSTRI
didik KEUANGAN NON BANK
● Guru melakukan review pembelajaran (10.18-10.25)
sebelumnya 2. ASESMEN
Kegiatan Inti DIAGNOSTIK

● Guru menayangkan power point terkait Mengetahui kondisi


materi awal penawaran dan peserta didik awal mental peserta
menanggapi didik
● Guru membagikan LKPD pada setiap 2. ASESMEN FORMATIF
peserta didik Diskusi: melatih
● Peserta didik mengerjakan LKPD tentang kemampuan peserta
pengertian, faktor, hukum, dan elastisitas didik dalam
berkolaborasi dengan
penawaran
kelompoknya, melatih
● Guru membimbing dan membahas bersama
berbicara dan berani
hasil pengerjaan LKPD serta membantu mengungkapakan
peserta didik yang kurang paham juga pendapat,
memberikan penjelasan memunculkan ide-
Kegiatan Penutup idenya, bekerja sama
● Guru memberikan evaluasi dan penguatan dalam tim
dari hasil pekerjaan peserta didik Presentasi: melatih
● Guru meminta peserta didik mempelajari
kemampuan peserta
didik dalam melatih
materi pada pertemuan berikutnya
berbicara di depan
Pertemuan 4 (10.13)
umum, berani
Kegiatan Awal
mengajukan
● Guru membuka pembelajaran dengan
pertanyaan terhadap
salam dan doa
pemaparan hasil
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
praktikum milik
didik
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
Kegiatan Inti kelompok lain,
● Guru memberikan penjelasan awal tentangmemaksimalkan kerja
materi yang akan dipelajari pertemuan ini
kelompok
● Guru membagikan LKPD pada setiap Unjuk kerja: menilai
peserta didik keterampilan proses
● Peserta didik mengerjakan LKPD tentang yang dimiliki setiap
kurva penawaran dan fungsi penawaran anak, dan
● Guru membimbing dan membahas bersama perkembangannya
hasil pengerjaan LKPD serta membantu 3. Asesmen Sumatif
peserta didik yang kurang paham juga Dilaksanakan diakhir
memberikan penjelasan pembelajaran untuk
Kegiatan Penutup mengukur tingkat
capaian pemahaman
● Guru memberikan evaluasi dan penguatan
sains peserta didk
dari hasil pekerjaan peserta didik
untuk menentukan
● Guru meminta peserta didik mempelajari langkah selajutnya.
materi pada pertemuan berikutnya

Pertemuan 5 (10.14)
Kegiatan Awal
● Guru membuka pembelajaran dengan
salam dan doa
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
didik
● Guru melakukan review pembelajaran
sebelumnya yaitu tentang penawaran
Kegiatan Inti
● Guru memberikan penjelasan terkait materi
awal harga dan keseimbangan pasar
● Guru membagikan LKPD pada setiap

peserta didik
● Peserta didik mengerjakan LKPD secara
berkelompok tentang harga, menghitung
keseimbangan pasar, dan menggambar
kurva keseimbangan pasar
● Peserta didik mempresentasikan hasil
menggambar kurva di depan kelas secara
acak dan bergantian
Kegiatan Penutup
● Guru memberikan evaluasi dan penguatan
dari hasil pekerjaan peserta didik
● Guru meminta peserta didik
mengumpulkan LKPD
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
● Guru membuka pembelajaran dengan
salam dan doa
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
didik
● Guru melakukan review pembelajaran
sebelumnya yaitu tentang keseimbangan
pasar
Kegiatan Inti
● Guru memberikan penjelasan terkait kurva
keseimbangan
● Guru membagikan LKPD pada setiap
peserta didik
● Peserta didik mengerjakan LKPD secara
berkelompok tentang perhitungan
keseimbangan pasar serta menggambar
kurav keseimbangan
● Peserta didik mempresentasikan hasil
menggambar kurva di depan kelas secara
acak dan bergantian
Kegiatan Penutup
● Guru memberikan evaluasi dan penguatan
dari hasil pekerjaan peserta didik
● Guru meminta peserta didik
mengumpulkan LKPD
Pertemuan 7 (10.16)
Kegiatan Awal
● Guru membuka pembelajaran dengan
salam dan doa
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
didik
● Guru melakukan review pembelajaran
sebelumnya yaitu keseimbangan pasar
Kegiatan Inti
● Guru menayangkan power point terkait
materi awal macam-macam pasar
● Guru membagikan LKPD pada setiap
peserta didik
● Peserta didik mengerjakan LKPD tentang
pasar, macam-macam pasar, dan hubungan
pasar terhadap aktivitas ekonomi
● Guru membimbing dan membantu peserta
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
● Guru memberikan evaluasi dan penguatan
dari hasil pekerjaan peserta didik
● Guru meminta peserta didik
mengumpulkan LKPD
Pertemuan 8 (10.16)
Kegiatan Awal
● Guru membuka pembelajaran dengan
salam dan doa
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
didik
● Guru melakukan review pembelajaran
sebelumnya yaitu keseimbangan pasar
Kegiatan Inti
● Guru menayangkan power point yang berisi
materi review Bab III
● Guru mengintruksikan kepada peserta didik
untuk membuka buku catatan dan
menambahkan catatan materi dari hasil
review materi bersama - sama
● Guru memberikan soal evaluasi dan
mengintruksikan kepada peserta didik
untuk fokus mengerjakan mandiri
● Guru membimbing dan membantu peserta
didik yang kurang paham serta memberikan
penjelasan
Kegiatan Penutup
● Guru memberikan evaluasi dan penguatan
dari hasil pekerjaan peserta didik
● Guru meminta peserta didik untuk
mempersiapkan pembahasan pertemuan
MODUL AJAR
EKONOMI
KELAS X
TAHUN AJARAN 2022/2023

ILMU EKONOMI KOMPETENSI AWAL


MANUSIA DAN UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN Peserta didik sudah mengetahui pemahaman
tentang ilmu ekonomi dasar
OLEH : LINDA NOVITASARI,
S.Pd. NIP.
199307012019052001 MODEL PEMBELAJARAN
·Tatap Muka
·Diskusi
·Latihan Soal
PROFIL PELAJAR PANCASILA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Bernalar
TUJUAN PEMBELAJARAN
kritis
10.1 Menjelaskan konsep ilmu ekonomi dan inti
Kreatif
Bergotong
masalah ekonomi
royong 10.2 Menguraikan konsep, penyebab, solusi
peristiwa kelangkaan
10.3 Menentukan ide positif dari adanya
peristiwa kelangkaan
SARANA PRASARANA
10.4 Mengklasifikasikan macam-macam
Buku kebutuhan manusia
Paket 10.5 Mendeskripsikan skala prioritas sebagai
LCD acuan dalam menentukan berbagai kebutuhan
LKPD yang harus dipenuhi
10.6 Menjelaskan konsep biaya peluang

PEMAHAMAN MAKNA

Manusia telah berkegiatan ekonomi semenjak mereka lahir hingga membentuk peradaban modern
seperti
sekarang. Manusia bertahan hidup dengan cara memenuhi kebutuhannya. Namun, kebutuhan manusia
cenderung tidak terbatas sementara ketersediaan sumber daya yang dapat dimanfaatkan semakin
langka.

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA


JATIM
LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (10.1)
Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa
Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Guru menayangkan power point tentang konsep ilmu ekonomi
Guru membagi LKPD kepada peserta didik
Peserta didik mencari informasi dari buku dan internet tentang inti masalah ekonomi yang dihadapi manusia
Peserta didik mengemukakan pendapat tentang informasi yang di dapat
Peserta didik lain memperhatikan kemudian dapat memberikan pendapat untuk melengkapi hasil kerja peserta didik lain
Kegiatan Penutup
Guru memberikan evaluasi dan penguatan dari hasil pekerjaan peserta didik
Guru meminta peserta didik mengumpulkan LKPD

Pertemuan 2 (10.2 & 10.3)


Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa
Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik
Guru melakukan review pembelajaran sebelumnya tentang konsep ilmu ekonomi dan kelangkaan
Kegiatan Inti
Guru meminta peserta didik berkelompok berjumlah 5 orang
Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok kemudian menayangkan video contoh peristiwa kelangkaan
Peserta didik memperhatikan video dan membuat catatan berkaitan dengan tayangan di LKPD, kemudian peserta
didik mengerjakan LKPD dengan diskusi bersama teman kelompok dengan sumber buku paket serta internet
tentang satu contoh peristiwa kelangkaan di Indonesia dan menemukan sebab serta solusi dari peristiwa tersebut.
Selain itu, peserta didik bersama kelompoknya menentukan ide peluang usaha yang di dapat dari adanya peristiwa
kelangkaan yang
didapat
Guru membimbing dan membantu kelompok yang kurang paham serta memberikan penjelasan
Kegiatan Penutup
Guru memberikan evaluasi dan penguatan dari hasil pekerjaan peserta didik secara kelompok
Guru meminta peserta didik mengumpulkan LKPD

Pertemuan 3 (10.4)
Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa
Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik
Guru melakukan review pembelajaran sebelumnya tentang solusi kelangkaan dan ide peluang usaha dari
peristiwa kelangkaan
Kegiatan Inti
Guru meminta peserta didik berkelompok sama dengan kelompok pertemuan sebelumnya
Guru mengintruksikan kepada kelompok untuk mencari informasi tentang konsep kebutuhan manusia melalui sumber
buku paket dan juga internet
Peserta didik mencatat hasil kerja pada kertas yang diberikan nama kelompok
Peserta didik berdiskusi dan membuat bagan contoh dari macam-macam kebutuhan manusia dari pengamatan
kehidupan sehari-hari
Peserta didik mengkomunikasikan hasil kerja di depan kelas
Kegiatan Penutup
Guru memberikan evaluasi dan penguatan dari hasil pekerjaan peserta didik
Guru meminta peserta didik mempelajari materi yang sudah dipelajari sebagai bahan review pertemuan berikutnya

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA


JATIM
LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 4 (10.5)
Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa
Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi awal Skala Prioritas
Guru membagi LKPD kepada peserta didik
Peserta didik mengerjakan LKPD dengan mencari informasi dari buku dan internet tentang Skala Prioritas dan
Biaya Peluang
Peserta didik mengemukakan pendapat tentang informasi yang di dapat
Peserta didik lain memperhatikan kemudian dapat memberikan pendapat untuk melengkapi hasil kerja peserta didik
lain
Kegiatan Penutup
Guru memberikan evaluasi dan penguatan dari hasil pekerjaan peserta didik
Guru menginformasikan kepada peserta didik tentang tugas pertemuan selanjutnya yaitu belajar seluruh materi
Bab I untuk digunakan sebagai bahan review.

Pertemuan 5 (10.5)
Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa
Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik
Guru melakukan review pembelajaran sebelumnya tentang Skala Prioritas dan Biaya peluang
Kegiatan Inti
Guru menayangkan power point tentang review materi Skala Prioritas dan Biaya Peluang
Guru mengintruksikan kepada peserta didik untuk membuka buku catatan dan bersiap menambahkan catatan
dari kegiatan review materi
Guru memberikan soal evaluasi dan mengintruksikan kepada peserta didik untuk fokus mengerjakan mandiri
Kegiatan Penutup
Guru memberikan evaluasi dan penguatan dari hasil pekerjaan peserta didik secara kelompok
Guru menyampaikan tugas kepada peserta didik untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya , yaitu

tentang Kegiatan Ekonomi

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA


JATIM
ASESMEN
1. ASESMEN DIAGNOSTIK
Mengetahui kondisi awal mental peserta didik

2. ASESMEN FORMATIF
Diskusi: melatih kemampuan peserta didik dalam berkolaborasi dengan kelompoknya, melatih
berbicara dan berani mengungkapakan pendapat, memunculkan ide-idenya, bekerja sama dalam
tim
Presentasi: melatih kemampuan peserta didik dalam melatih berbicara di depan umum, berani
mengajukan pertanyaan terhadap pemaparan hasil praktikum milik kelompok lain, memaksimalkan
kerja kelompok
Unjuk kerja: menilai keterampilan proses yang dimiliki setiap anak, dan perkembangannya

3. Asesmen Sumatif
Dilaksanakan diakhir pembelajaran untuk mengukur tingkat capaian pemahaman sains peserta
didk untuk menentukan langkah selajutnya.

REFLEKSI
Refleksi Peserta Didik: Setelah Kalian mempelajari bab Pengantar Ilmu Ekonomi, peranan,
manfaat, atau pembelajaran apa yang dapat diambil? Tuliskan pada buku latihan Kalian.

Guru: Guru disarankan untuk membuat catatan mengenai hal-hal yang menjadi kendala selama
proses pembelajaran, miskonsepsi yang terjadi, hal-hal yang perlu dikembangkan kembali dalam
proses pembelajaran mengenai Bab 1 tentang ilmu ekonomi, sehingga kendala tersebut dapat
teratasi dan kekurangan- kekurangan yang ada dapat diperbaiki pada pembelajaran
selanjutnya

PENGAYAAN DAN REMIDIAL


Pengayaan : Bagaimana ilmu ekonomi dapat berguna untuk kehidupan manusia sehari-hari?
Cobalah lakukan pengamatan kegiatan sehari-hari Kalian!
Remidial : Remidial yang disusun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang belum tuntas
pada masing masing peserta didik. Remedial dapat dilakukan dengan pemberian tugas atau
pembelajaran ulang yang diakhiri dengan tes.

LAMPIRAN
Lampiran
1.Asesmen
Diagnostik
2.Asesmen Formatif
3.Asesmen Sumatif
4.LKPD
5.Rubrik Penilaian
6.Bahan Bacaan
7.Glosarium
8.Gaftar Pustaka

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA


JATIM
ASESMEN DIAGNOSTIK
JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH SESUAI PETUNJUKNYA
1. Pada waktu belajar untuk tes, apakah anda memilih ....
A. membaca catatan, membaca judul dan sub-judul dalam buku, dan melihat diagram dan
ilustrasi
B. meminta seseorang memberi anda pertanyaan, atau menghafal dalam hati sendirian
C. membuat catatan pada kartu dan membuat model atau diagram (misalnya mind mapping)

2. Ketika Anda menghadapi banyak tugas, apa yang Anda lakukan ....
A. membuat daftar tugas dan mennetukan prioritas mana yang akan saya kerjakan
terlebih dahulu
B. membicarakan dengan teman hal yang sebaiknya saya lakukan
C. membuat daftar tugas, menuliskan cara dan menyelesaikannya

3. Jika saya menjelaskan kepada sesorang tentang suatu hal, saya cenderung...
A. menunjukkan kepada mereka yang saya maksud
B. menjelaskan kepada mereka dengan berbagai cara sampai paham
C. memotivasi mereka untuk mencoba dan mengerjakan seperti yang saya Kerjakan

4. Bagaimana perasaan kalian saat ini

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA


JATIM
ASESMEN FORMATIF
1. Pemerintah akan memberlakukan peraturan untuk penggunaan BBM dengan ketentuan kendaraan bermotor yang
dikeluarkan tahun 2005 keatas harus menggunakan pertamax tujuan kebijakan tersebut adalah …. (2 JAWABAN
BENAR) A.Menambah subsidi BBM
B.Meningkatkan ekspor minyak
C.Mengatasi kelangkaan BBM
D.Mengurangi subsidi BBM

2. Berikut ini pernyataan yang benar mengenai sebab atau permasalahan yang mengakibatkan kelangkaan yaitu ….
A. Adanya kebutuhan manusia yang sangat terbatas dan diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas
B. Adanya kebutuhan manusia yang sangat tidak terbatas dan diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan yang tidak
terbatas C. Adanya kebutuhan manusia yang sangat tidak terbatas dan diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan
yang terbatas
D. Adanya kebutuhan manusia yang berbanding lurus dengan adanya alat pemuas kebutuhan sehari-hari
E. Adanya kebutuhan manusia yang diimbangi dengan kemampuan manusia untuk memenuhinya

3. Warga Desa Megata mengalami kesulitan menjangkau kantor Kecamatan dikarenakan jembatan yang
menghubungkan desa tersebut ke desa lain arah ke Kecamatan terputus. Hal tersebut membuat pihak kecamatan
juga mengalami kesulitan untuk menjangkau Desa Megata. Dalam hal ini berdasarkan subyek, "jembatan"
merupakan kebutuhan ….
A. Primer
B. Sekunder
C. Kelompok
D. Individu
E. Jasmani

4. Alat pemuas kebutuhan dibagi menjadi beberapa bagian, salah satunya pembagian alat pemuas kebutuhan
berdasarkan sifat yaitu ….
A. Benda mentah, benda setengah jadi, dan benda jadi
B. Benda bergerak dan benda tidak bergerak
C. Benda pelengkap dan benda pengganti
D. Benda bebas dan benda ekonomi
E. Benda inferior dan benda superior

5. Kelangkaan sering dijumpaidalam kehidupan ekonomi.Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan
kelangkaan, di bawah ini yang tidak merupakan penyebab kelangkaan adalah ....
A. sifat keserakahan manusia
B. persediaan sumber daya alam
C. kebutuhan manusia yang tidak terbatas
D. kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi
E. kemampuan manusia untuk mengolah SDA tinggi

KUNCI JAWABAN !!!

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA


JATIM
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD Pertemuan ke-1


Jawablah pertanyaan - pertanyaan di bawah ini !

1. Tuliskan kembali menggunakan bahasa Kalian tentang inti masalah


ekonomi

2. Jelaskan menurut pendapat kalian manfaat dari ilmu ekonomi !

3. Jelaskan pentingya memahami konsep inti masalah ekonomi!

4. Buatlah contoh Kegiatan Ekonomi Rasional dan Kegiatan Ekonomi Irasional dari pengalaman
hidup Kalian! a. Kegiatan Ekonomi Rasional
1. ....

2.....

b. Kegiatan Ekonomi
Irasional 1. .....

2. ....
MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM
LKPD Pertemuan ke-2 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

ARTIKEL
Mengawal Ketersediaan Pangan Nasional Global Food Security Index menyebutkan ketahanan pangan Indonesia
cenderung membaik dalam lima tahun terakhir. Indonesia perlu lahan tambahan 200 ribu hektare. Jumlah penduduk
dunia terus bertambah,
sementara planet Bumi ukurannya tak berubah. Kebutuhan akan jumlah dan kualitas pangan terus berkembang,
sementara areal
pertanian semakin berkurang. Jangan heran bila para ahli pertanian dunia pun kesulitan untuk memprediksi sistem
pangan global yang ke depan makin kompleks dan tidak pasti. Sumber ketidakpastiannya adalah ketersediaan lahan
dalam keberlanjutan sistem pangan. Organisasi Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) sudah
cukup lama menyoroti masalah ketersediaan
lahan bagi ketahanan pangan. Di tingkat global, FAO memproyeksikan kebutuhan lahan pertanian dapat mencapai 5.4
miliar
hektare pada 2030 dari kondisi saat ini 5.1 hektare
Pelbagai skenario pun ditawarkan agar penggunaan lahan menjadi lebih optimal. Pasalnya, pembukaan dan perluasan
lahan
pertanian tentu harus memperhatikan banyak aspek, seperti masalah lingkungan dan terganggunya ekosistem. Isu
lingkungan tak menyurutkan agenda PBB dalam mengawal masyarakat agar tetap mendapatkan nutrisi dengan cara
menjaga produktivitas lahan sebagai bagian ketahanan pangan. Tak dimungkiri, isu konversi lahan produktif pertanian
menjadi momok yang menghantui ketahanan pangan banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Pemerintah pun
sangat serius memperhatikan masalah tersebut demi menjamin ketersediaan dan akses pangan bagi masyarakatnya.
Adanya masalah konversi lahan itu terkonfirmasi dari data
Kementerian Agraria dan Tata Ruang Wilayah, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Kementerian Pertanian. Lahan
pertanian juga
makin susut. Pada 2019, luas baku sawah nasional hanya 7.465 juta hektare, turun dibandingkan posisi 2013 yang 7.75
juta
hekatare. Artinya, 285.000
lahan pertanian beralih fungsi selama kurun 2013-2019 atau rata rata 47.500 hektare per tahun. Kemungkinan alih
fungsi lahan itu untuk pembangunan. Meski terjadi penyusutan lahan pertanian, satu laporan dari Global Food
Security Index menyebutkan
ketahanan pangan Indonesia cenderung membaik dalam lima tahun terakhir. Skornya bertambah dari 50,7 pada 2015,
naik ke
53,2 pada 2017, dan 62,6 pada 2019. Peringkat Indonesia juga terus naik dari posisi ke 75 (2015), lalu 68 (2017), dan
62 pada 2019
dari 113 negara yang dievaluasi. Lembaga itu mengukur indeks dengan melihat beberapa hal. Pertama affordability atau
kemampuan konsumen untuk membeli makanan, kedua availability atau kecukupan pasokan, dan ketiga tentang risiko
gangguan pasokan. Selain itu, indeks itu juga mengukur kapasitas negara mendistribusikan pangan, faktor kualitas,
serta keamanan pangan. Namun, penilaian mereka mengabaikan sumber pangan. Penilaian itu tidak peduli bahan
pangan tersebut diproduksi oleh petani
di dalam negeri atau didatangkan melalui impor. Tak heran, peringkat pertama Indeks Ketahanan Pangan Global justru
ditempati oleh Singapura. Padahal negeri jiran itu memiliki segenap keterbatasan sumber daya pertanian. Bagi
Indonesia, kenaikan indeks
itu menggambarkan perbaikan dalam pengadaan, daya beli, distribusi barang, atau kualitas pangan yang tersedia.
Namun,
apakah mata pencariannya sebagai produsen pangan masih menjanjikan pada masa depan? Lahan Pertanian Indonesia
meyakini ketahanan pangan juga menyangkut ketersediaan lahan pertanian yang memadai untuk menyangga
ketahanan pangan
tersebut, di samping tetap terjaganya cadangan pangan nasional
Dalam rapat terbatas lanjutan pembahasan food estate di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/9/2020), Presiden
Joko Widodo
mengingatkan bahwa penyediaan cadangan pangan nasional adalah agenda strategis. Ini, tambah Jokowi, agenda
yang harus
dilakukan dalam rangka mengantisipasi kondisi krisis pangan akibat pandemi COVID-19. “Bahkan, FAO sendiri sudah

mengingatkan berkali-kali mengenai krisis pangan tersebut,” ujar Kepala Negara. Adanya program penyediaan pangan
nasional juga untuk mengantisipasi perubahan iklim. Selain itu juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor
pangan. “Ini penting bagi bangsa ini.” Wajar bila Presiden khawatir soal penyediaan pangan. Dalam konteks ini,
sinyalemen yang disampaikan Kepala Negara tergambarkan dari data BPS yang menyebutkan produksi padi pada
2019 hanya sebesar 54,6 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), turun sebanyak 4,6 juta ton atau 7,76% dibandingkan
dengan 2018. Bila pada 2020 produksi pangan nasional cukup baik dan aman dalam menyangga kebutuhan, itu tak
lepas dari kondisi cuaca yang mendukung. Tak ada kemarau kering seperti tahun 2019. Namun, ke depan cuaca tak
selalu akan bersikap bersahabat. Adakah Indonesia siap menghadapi fluktuasi ini?
Menyikapi persoalan pangan itu, Kementerian Pertanian pun sudah menyiapkan empat strategi untuk memaksimalkan
produksi
sektor pertanian. Pertama, melakukan ekstensifikasi pada lahan rawa. Kedua, mempersiapkan pangan lokal sebagai
subsitusi
makanan pokok yang selama ini mengandalkan beras. Ketiga, membentuk lumbung pangan di tiap wilayah, mulai dari
desa,
kecamatan, kabupaten dan provinsi. Terakhir, membuat food estate di beberapa tempat dengan modern farming.
Masalah
ketahanan pangan telah menjadi isu krusial cukup lama. Dalam satu kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin
Limpo
pun mengingatkan negara ini masih membutuhkan perluasan lahan sebesar 200.000 hektare untuk menambah pasokan
pangan, khususnya di tengah pandemi COVID-19. “Saya masih butuh 200.000 ha untuk mencapai katakanlah bila
kita ingin agar stok
Masa Tanam (MT) I dan MT II ada stok tambahan. Artinya, bila COVID-19 ini terus berlangsung dua tahun, saya
sudah
mempersiapkan makanan,” ujar Syahrul, Rabu (26/8/2020). Khusus untuk food estate, pemerintah telah menyiapkan
dua lokasi,
di Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara. Di Kalimantan Tengah, areanya meliputi Kabupaten Kapuas dan Kabupaten
Pulang
Pisau. Di kedua Kabupaten di Kalimantan Tengah itu terdapat lahan sawah seluas 148.000 hektare yang sudah ada
irigasinya. Di
lahan ini, menurut rencana, akan ditanam padi. Di kedua kabupaten itu juga terdapat lahan yang belum teririgasi seluas
622.000
hektare.
MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA
JATIM
Terusan Artikel ! LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD) Menurut rencana, lahan itu akan dikembangkan untuk tanaman industri seperti singkong, jagung, dan lahan
pendukung
budidaya peternakan. Berikutnya, di Sumatra Utara, terutama Kabupaten Humbang Hasundutan. Proyek lumbung
pangan di
Humbang Hasundutan tengah disiapkan lahan sekitar 30.000 hektare untuk dikelola hingga tiga tahun ke depan. Pada
tahun ini,
di kabupaten itu tengah dikerjakan sebuah klaster terpadu seluas 1.000 hektare sebagai percontohan nasional. “Ini yang
ingin kita
prioritaskan terlebih dahulu,” kata Jokowi dalam rapat terbatas, Rabu (23/9/2020). Presiden juga mengingatkan
pentingnya
perumusan rencana induk lumbung pangan. Dia pun meminta rencana induk tersebut segera diselesaikan. Selain itu,
Jokowi juga
meminta jajarannya untuk menyelesaikan infrastruktur pendukung akses jalan. Jokowi pun meminta Menteri Agraria
dan Tata
Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyelesaikan masalah pembebasan lahan pun mengingatkan negara
ini masih membutuhkan perluasan lahan sebesar 200.000 hektare untuk menambah pasokan pangan, khususnya di
tengah pandemi
COVID-19. “Saya masih butuh 200.000 ha untuk mencapai katakanlah bila kita ingin agar stok Masa Tanam (MT) I
dan MT II ada
stok tambahan. Artinya, bila COVID-19 ini terus berlangsung dua tahun, saya sudah mempersiapkan makanan,” ujar
Syahrul,
Rabu (26/8/2020). Khusus untuk food estate, pemerintah telah menyiapkan dua lokasi, di Kalimantan Tengah dan
Sumatra Utara. Di Kalimantan Tengah, areanya meliputi Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Di kedua
Kabupaten di Kalimantan
Tengah itu terdapat lahan sawah seluas 148.000 hektare yang sudah ada irigasinya. Di lahan ini, menurut rencana,
akan ditanam
padi. Di kedua kabupaten itu juga terdapat lahan yang belum teririgasi seluas 622.000 hektare. Menurut rencana, lahan
itu akan
dikembangkan untuk tanaman industri seperti singkong, jagung, dan lahan pendukung budidaya peternakan.
Berikutnya, di Sumatra Utara, terutama Kabupaten Humbang Hasundutan. Proyek lumbung pangan di Humbang
Hasundutan
tengah disiapkan lahan sekitar 30.000 hektare untuk dikelola hingga tiga tahun ke depan. Pada tahun ini, di kabupaten
itu tengah dikerjakan sebuah klaster terpadu seluas 1.000 hektare sebagai percontohan nasional. “Ini yang ingin kita
prioritaskan terlebih
dahulu,” kata Jokowi dalam rapat terbatas, Rabu (23/9/2020). Presiden juga mengingatkan pentingnya perumusan
rencana
induk lumbung pangan. Dia pun meminta rencana induk tersebut segera diselesaikan. Selain itu, Jokowi juga meminta
jajarannya
untuk menyelesaikan infrastruktur pendukung akses jalan. Jokowi pun meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan

Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyelesaikan masalah pembebasan lahan di lumbung pangan. “Masih terdapat
beberapa
masalah yang perlu segera diselesaikan yaitu yang berkaitan dengan kepemilikan lahan di area food estate. Saya
meminta
Menteri ATR/BPN (Sofyan Djalil) untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan di lumbung pangan tersebut,”
tambah Jokowi.
Sumber: https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ ekonomi/mengawal-ketersediaan-pangan-nasional.
Penulis:
Firman Hidranto, tanggal 2 Oktober 2020.

Petunjuk kerja: • Bacalah artikel di atas dengan cermat! • Kerjakan tugas secara berkelompok! • Tuliskan dan
sampaikan pendapat kalian!

Tugas:
1. Berdasarkan artikel di atas, temukan kelangkaan apa yang terjadi? Mengapa terjadi kelangkaan
tersebut? Jelaskan faktor faktor penyebabnya!

2. Amatilah lingkungan kalian berada, temukan persoalan yang mirip seperti yang terjadi pada artikel di atas?
Jelaskan mengapa kelangkaan tersebut terjadi!

3. Tuliskan pendapat kalian tentang solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut!

4. Tuliskan prediksi yang kemungkinan terjadi di masa mendatang apabila kelangkaan tersebut terus menerus terjadi!

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA


JATIM
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

LKPD Pertemuan ke-3


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Petunjuk kerja: • Kerjakan tugas secara mandiri (individu). • Tulis dan sampaikan pendapat kalian di kelas Tugas: •
Tuliskan lima contoh kebutuhan dan keinginan kalian sesuai dengan kondisi saat ini. • Urutkan kebutuhan dan
keinginan sesuai proritas dan sertakan alasan kalian

Setelah mengerjakan aktivitas tersebut, jelaskanlah perbedaan antara kebutuhan dan keinginan?

Mengapa kalian harus memutuskan suatu hal, baik itu kebutuhan maupun keinginan, berdasarkan prioritas?

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM


LKPD Pertemuan ke-4
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Bagaimana Mengelola Uang secara Efektif? Budi seorang pelajar SMA kelas X. Setiap bulan orang tuanya
memberikan uang saku sebesar Rp450.000. Peruntukkan uang saku sesuai kesepakatan dengan orang
tuanya adalah untuk beberapa pengeluaran, yaitu makan siang, dana transportasi, dana komunikasi, dana
sosial, dan menabung.

Apabila kalian menjadi Budi, hal apa sajakah yang akan kalian lakukan sehingga dapat mengelola
uang dengan efektif?

Petunjuk kerja: • Kerjakan tugas secara mandiri! • Tulis dan hitung pengelolaan uang di buku
kalian! • Sampaikan pendapat kalian di kelas!

Tugas !
• Sebagai Budi, kalian diminta untuk membuat pengelolaan keuangan, bagaimana mengelola uang
tersebut secara efektif dengan memperhatikan berbagai pengeluaran?
• Tulislah hal-hal yang mesti Budi masukkan sebagai prioritas kebutuhan serta jumlah pembagian
uangnya! • Jelaskan alasan rasional mengapa Budi harus mengatur skala prioritasnya?
• Jika Budi mendapatkan tambahan uang saku sebesar Rp150.000. Susunlah perubahan skala prioritas
dan jelaskan alasan rasionalnya

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA


JATIM
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Pertemuan ke-5
TES FORMATIF
1. Pemerintah akan memberlakukan peraturan untuk penggunaan BBM dengan ketentuan kendaraan bermotor yang
dikeluarkan
tahun 2005 keatas harus menggunakan pertamax tujuan kebijakan tersebut adalah …. (2 JAWABAN BENAR)
A. Menambah subsidi BBM
B.Meningkatkan ekspor minyak
C.Mengatasi kelangkaan BBM
D.Mengurangi subsidi BBM

2. Berikut ini pernyataan yang benar mengenai sebab atau permasalahan yang mengakibatkan kelangkaan yaitu ….
A. Adanya kebutuhan manusia yang sangat terbatas dan diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas
B. Adanya kebutuhan manusia yang sangat tidak terbatas dan diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan yang
tidak terbatas C. Adanya kebutuhan manusia yang sangat tidak terbatas dan diimbangi dengan alat pemuas
kebutuhan yang terbatas
D. Adanya kebutuhan manusia yang berbanding lurus dengan adanya alat pemuas kebutuhan sehari-hari
E. Adanya kebutuhan manusia yang diimbangi dengan kemampuan manusia untuk memenuhinya

3. Warga Desa Megata mengalami kesulitan menjangkau kantor Kecamatan dikarenakan jembatan yang
menghubungkan desa tersebut ke desa lain arah ke Kecamatan terputus. Hal tersebut membuat pihak kecamatan
juga mengalami kesulitan untuk
menjangkau Desa Megata. Dalam hal ini berdasarkan subyek, "jembatan" merupakan kebutuhan ….
A. Primer
B. Sekunder
C. Kelompok
D. Individu
E. Jasmani

4. Alat pemuas kebutuhan dibagi menjadi beberapa bagian, salah satunya pembagian alat pemuas kebutuhan
berdasarkan sifat yaitu ….
A. Benda mentah, benda setengah jadi, dan benda jadi
B. Benda bergerak dan benda tidak bergerak
C. Benda pelengkap dan benda pengganti
D. Benda bebas dan benda ekonomi
E. Benda inferior dan benda superior

5. Kelangkaan sering dijumpaidalam kehidupan ekonomi.Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan
kelangkaan, di bawah ini yang tidak merupakan penyebab kelangkaan adalah ....
A. sifat keserakahan manusia
B. persediaan sumber daya alam
C. kebutuhan manusia yang tidak terbatas
D. kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi
E. kemampuan manusia untuk mengolah SDA tinggi
MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA
JATIM
GLOSARIUM
Kebutuhan : sesuatu yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk bertahan hidup
layak dan menaikkan taraf hidupnya

Kelangkaan : sesuatu yang tidak harus dipenuhi oleh seseorang, dimana tanpa hal tersebut
tersebut sebenarnya ia masih dapat hidup layak

DAFTAR PUSTAKA
https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ ekonomi/mengawal-ketersediaan-
pangan- nasional. Penulis: Firman Hidranto, tanggal 2 Oktober 2020

S, Alam. 2016. Ekonomi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk


SMA/MA Kelas X. Jakarta: Esis

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA


JATIM
BAHAN AJAR
BAB I
ILMU EKONOMI
Guru Mapel : LINDA NOVITASARI, S.Pd.
NIP. 199307012019052001

KELAS X
SMA MIN QU GUMUKMAS
BAHAN AJAR
BAB I ILMU EKONOMI

PROFIL PELAJ AR P ANC ASILA

Bernalar
kritis Kreatif

Bergotong
royong
SAR AN A PR AS AR AN A

Buku Paket
LCD
LKPD

TUJUAN PEMBELAJ AR AN

10.1 Menjelaskan konsep kelangkaan sebagai inti


masalah ekonomi
10.2 Menelaah penyebab terjadinya peristiwa
kelangkaan
10.3 Menentukan solusi untuk peristiwa kelangkaan
10.4 Menentukan ide positif dari adanya peristiwa
kelangkaan
10.5 Mendeskripsikan skala prioritas sebagai acuan
dalam menentukan berbagai kebutuhan yang harus
dipenuhi
10.6 Mengklasifikasikan macam-macam kebutuhan
manusia
BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONO

Pertemuan 1 (10.1 & 10.2)


Kegiatan Inti
Perhatikan tayangan video di LCD tentang peristiwa ekonomi dan kelangkaan
yang terjadi di Indonesia
Sampaikan pendapat Kalian tentang video yang diamati
Kerjakan LKPD yang diberikan oleh guru dan carilah informasi dari buku dan
internet tentang penyebab peristiwa kelangkaan
Setelah selesai mengerjakan LKPD, kemukakan pendapat kalian tentang
informasi yang di dapat
Peserta didik lain memperhatikan kemudian dapat memberikan pendapat
untuk melengkapi hasil kerja teman lainnya

Pertemuan 1 (10.3 & 10.4)


Kegiatan Inti
Bentuklah kelompok berjumlah 5 orang yang dibimbing oleh guru
Setiap kelompok menerima LKPD dari guru
Perhatikan video dan buatlah catatan berkaitan dengan tayangan video pada
LKPD yang telah dibagikan
Kemudian kerjakan LKPD dengan diskusi bersama teman kelompok
menggunakan sumber informasi dari buku paket serta internet tentang solusi dari
kelangkaan
Tentukan ide peluang usaha yang di dapat dari adanya peristiwa kelangkaan
yang kalian amati
Sampaikan hasil kerja kerja kelompok kalian secara bergantian

Pertemuan 1 (10.5 & 10.6)


Kegiatan Inti
Duduklah bersama kelompok seperti pertemuan sebelumnya yang berjumlah orang 5
Carilah informasi tentang konsep kebutuhan manusia melalui sumber buku paket
dan juga internet
Catatlah hasil kerja kelompok pada kertas dan tuliskan nama kelompok
Buatlah bagan contoh dari macam-macam kebutuhan manusia dari
pengamatan kehidupan sehari-hari Kalian
Sampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian
BAHAN AJAR BAB I ILMU
LKPD Pertemuan ke-1 EKONOMI
ARTIKEL
Mengawal Ketersediaan Pangan Nasional Global Food Security Index menyebutkan ketahanan pangan Indonesia
cenderung membaik dalam lima tahun terakhir. Indonesia perlu lahan tambahan 200 ribu hektare. Jumlah penduduk
dunia terus bertambah,
sementara planet Bumi ukurannya tak berubah. Kebutuhan akan jumlah dan kualitas pangan terus berkembang,
sementara areal
pertanian semakin berkurang. Jangan heran bila para ahli pertanian dunia pun kesulitan untuk memprediksi sistem
pangan global yang ke depan makin kompleks dan tidak pasti. Sumber ketidakpastiannya adalah ketersediaan lahan
dalam keberlanjutan sistem pangan. Organisasi Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) sudah
cukup lama menyoroti masalah ketersediaan
lahan bagi ketahanan pangan. Di tingkat global, FAO memproyeksikan kebutuhan lahan pertanian dapat mencapai
5.4 miliar
hektare pada 2030 dari kondisi saat ini 5.1 hektare
Pelbagai skenario pun ditawarkan agar penggunaan lahan menjadi lebih optimal. Pasalnya, pembukaan dan
perluasan lahan
pertanian tentu harus memperhatikan banyak aspek, seperti masalah lingkungan dan terganggunya ekosistem. Isu
lingkungan tak menyurutkan agenda PBB dalam mengawal masyarakat agar tetap mendapatkan nutrisi dengan cara
menjaga produktivitas lahan sebagai bagian ketahanan pangan. Tak dimungkiri, isu konversi lahan produktif pertanian
menjadi momok yang menghantui ketahanan pangan banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Pemerintah pun
sangat serius memperhatikan masalah tersebut demi menjamin ketersediaan dan akses pangan bagi
masyarakatnya. Adanya masalah konversi lahan itu terkonfirmasi dari data
Kementerian Agraria dan Tata Ruang Wilayah, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Kementerian Pertanian. Lahan
pertanian juga
makin susut. Pada 2019, luas baku sawah nasional hanya 7.465 juta hektare, turun dibandingkan posisi 2013 yang
7.75 juta
hekatare. Artinya, 285.000
lahan pertanian beralih fungsi selama kurun 2013-2019 atau rata rata 47.500 hektare per tahun. Kemungkinan alih
fungsi lahan itu untuk pembangunan. Meski terjadi penyusutan lahan pertanian, satu laporan dari Global Food
Security Index menyebutkan
ketahanan pangan Indonesia cenderung membaik dalam lima tahun terakhir. Skornya bertambah dari 50,7 pada 2015,
naik ke
53,2 pada 2017, dan 62,6 pada 2019. Peringkat Indonesia juga terus naik dari posisi ke 75 (2015), lalu 68 (2017), dan
62 pada 2019
dari 113 negara yang dievaluasi. Lembaga itu mengukur indeks dengan melihat beberapa hal. Pertama affordability
atau
kemampuan konsumen untuk membeli makanan, kedua availability atau kecukupan pasokan, dan ketiga tentang
risiko gangguan pasokan. Selain itu, indeks itu juga mengukur kapasitas negara mendistribusikan pangan, faktor
kualitas, serta keamanan pangan. Namun, penilaian mereka mengabaikan sumber pangan. Penilaian itu tidak peduli
bahan pangan tersebut diproduksi oleh petani
di dalam negeri atau didatangkan melalui impor. Tak heran, peringkat pertama Indeks Ketahanan Pangan Global
justru ditempati oleh Singapura. Padahal negeri jiran itu memiliki segenap keterbatasan sumber daya pertanian. Bagi
Indonesia, kenaikan indeks
itu menggambarkan perbaikan dalam pengadaan, daya beli, distribusi barang, atau kualitas pangan yang tersedia.
Namun,
apakah mata pencariannya sebagai produsen pangan masih menjanjikan pada masa depan? Lahan Pertanian
Indonesia meyakini ketahanan pangan juga menyangkut ketersediaan lahan pertanian yang memadai untuk
menyangga ketahanan pangan
tersebut, di samping tetap terjaganya cadangan pangan nasional
Dalam rapat terbatas lanjutan pembahasan food estate di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/9/2020), Presiden
Joko Widodo
mengingatkan bahwa penyediaan cadangan pangan nasional adalah agenda strategis. Ini, tambah Jokowi, agenda
yang harus
dilakukan dalam rangka mengantisipasi kondisi krisis pangan akibat pandemi COVID-19. “Bahkan, FAO sendiri
sudah
mengingatkan berkali-kali mengenai krisis pangan tersebut,” ujar Kepala Negara. Adanya program penyediaan
pangan nasional juga untuk mengantisipasi perubahan iklim. Selain itu juga untuk mengurangi ketergantungan
terhadap impor pangan. “Ini penting bagi bangsa ini.” Wajar bila Presiden khawatir soal penyediaan pangan. Dalam
konteks ini, sinyalemen yang disampaikan Kepala Negara tergambarkan dari data BPS yang menyebutkan produksi
padi pada 2019 hanya sebesar 54,6 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), turun sebanyak 4,6 juta ton atau 7,76%
dibandingkan dengan 2018. Bila pada 2020 produksi pangan nasional cukup baik dan aman dalam menyangga
kebutuhan, itu tak lepas dari kondisi cuaca yang mendukung. Tak ada kemarau kering seperti tahun 2019. Namun, ke
depan cuaca tak selalu akan bersikap bersahabat. Adakah Indonesia siap menghadapi fluktuasi ini?
Menyikapi persoalan pangan itu, Kementerian Pertanian pun sudah menyiapkan empat strategi untuk
memaksimalkan produksi
sektor pertanian. Pertama, melakukan ekstensifikasi pada lahan rawa. Kedua, mempersiapkan pangan lokal sebagai
subsitusi
makanan pokok yang selama ini mengandalkan beras. Ketiga, membentuk lumbung pangan di tiap wilayah, mulai dari
desa,
kecamatan, kabupaten dan provinsi. Terakhir, membuat food estate di beberapa tempat dengan modern farming.
Masalah
ketahanan pangan telah menjadi isu krusial cukup lama. Dalam satu kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin
Limpo
pun mengingatkan negara ini masih membutuhkan perluasan lahan sebesar 200.000 hektare untuk menambah
pasokan pangan, khususnya di tengah pandemi COVID-19. “Saya masih butuh 200.000 ha untuk mencapai
katakanlah bila kita ingin agar stok
Masa Tanam (MT) I dan MT II ada stok tambahan. Artinya, bila COVID-19 ini terus berlangsung dua tahun, saya
sudah
mempersiapkan makanan,” ujar Syahrul, Rabu (26/8/2020). Khusus untuk food estate, pemerintah telah
menyiapkan dua lokasi,
di Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara. Di Kalimantan Tengah, areanya meliputi Kabupaten Kapuas dan
Kabupaten Pulang
Pisau. Di kedua Kabupaten di Kalimantan Tengah itu terdapat lahan sawah seluas 148.000 hektare yang sudah
ada irigasinya. Di
lahan ini, menurut rencana, akan ditanam padi. Di kedua kabupaten itu juga terdapat lahan yang belum teririgasi
seluas 622.000
hektare.
BAHAN AJAR BAB I ILMU
EKONOMI
Terusan Artikel
!
Menurut rencana, lahan itu akan dikembangkan untuk tanaman industri seperti singkong, jagung, dan lahan
pendukung
budidaya peternakan. Berikutnya, di Sumatra Utara, terutama Kabupaten Humbang Hasundutan. Proyek lumbung
pangan di
Humbang Hasundutan tengah disiapkan lahan sekitar 30.000 hektare untuk dikelola hingga tiga tahun ke depan.
Pada tahun ini,
di kabupaten itu tengah dikerjakan sebuah klaster terpadu seluas 1.000 hektare sebagai percontohan nasional. “Ini
yang ingin kita prioritaskan terlebih dahulu,” kata Jokowi dalam rapat terbatas, Rabu (23/9/2020). Presiden juga
mengingatkan pentingnya
perumusan rencana induk lumbung pangan. Dia pun meminta rencana induk tersebut segera diselesaikan. Selain itu,
Jokowi juga meminta jajarannya untuk menyelesaikan infrastruktur pendukung akses jalan. Jokowi pun meminta
Menteri Agraria dan Tata
Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyelesaikan masalah pembebasan lahan pun mengingatkan
negara ini masih membutuhkan perluasan lahan sebesar 200.000 hektare untuk menambah pasokan pangan,
khususnya di tengah pandemi
COVID-19. “Saya masih butuh 200.000 ha untuk mencapai katakanlah bila kita ingin agar stok Masa Tanam (MT) I
dan MT II ada stok tambahan. Artinya, bila COVID-19 ini terus berlangsung dua tahun, saya sudah
mempersiapkan makanan,” ujar Syahrul,
Rabu (26/8/2020). Khusus untuk food estate, pemerintah telah menyiapkan dua lokasi, di Kalimantan Tengah dan
Sumatra Utara. Di Kalimantan Tengah, areanya meliputi Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Di kedua
Kabupaten di Kalimantan Tengah itu terdapat lahan sawah seluas 148.000 hektare yang sudah ada irigasinya. Di
lahan ini, menurut rencana, akan ditanam padi. Di kedua kabupaten itu juga terdapat lahan yang belum teririgasi
seluas 622.000 hektare. Menurut rencana, lahan itu akan
dikembangkan untuk tanaman industri seperti singkong, jagung, dan lahan pendukung budidaya peternakan.
Berikutnya, di Sumatra Utara, terutama Kabupaten Humbang Hasundutan. Proyek lumbung pangan di Humbang
Hasundutan
tengah disiapkan lahan sekitar 30.000 hektare untuk dikelola hingga tiga tahun ke depan. Pada tahun ini, di
kabupaten itu tengah dikerjakan sebuah klaster terpadu seluas 1.000 hektare sebagai percontohan nasional. “Ini
yang ingin kita prioritaskan terlebih
dahulu,” kata Jokowi dalam rapat terbatas, Rabu (23/9/2020). Presiden juga mengingatkan pentingnya
perumusan rencana
induk lumbung pangan. Dia pun meminta rencana induk tersebut segera diselesaikan. Selain itu, Jokowi juga meminta
jajarannya untuk menyelesaikan infrastruktur pendukung akses jalan. Jokowi pun meminta Menteri Agraria dan Tata
Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyelesaikan masalah pembebasan lahan di lumbung pangan. “Masih terdapat
beberapa
masalah yang perlu segera diselesaikan yaitu yang berkaitan dengan kepemilikan lahan di area food estate. Saya
meminta
Menteri ATR/BPN (Sofyan Djalil) untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan di lumbung pangan tersebut,”
tambah Jokowi. Sumber: https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ ekonomi/mengawal-
ketersediaan-pangan-nasional. Penulis:
Firman Hidranto, tanggal 2 Oktober 2020.

Petunjuk kerja: • Bacalah artikel di atas dengan cermat! • Kerjakan tugas secara berkelompok! • Tuliskan dan
sampaikan pendapat kalian!

Tugas:
1. Berdasarkan artikel di atas, temukan kelangkaan apa yang terjadi? Mengapa terjadi kelangkaan
tersebut? Jelaskan faktor faktor penyebabnya!

2. Amatilah lingkungan kalian berada, temukan persoalan yang mirip seperti yang terjadi pada artikel di atas?
Jelaskan mengapa kelangkaan tersebut terjadi!
3. Tuliskan pendapat kalian tentang solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut!

4. Tuliskan prediksi yang kemungkinan terjadi di masa mendatang apabila kelangkaan tersebut terus menerus terjadi!
BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI
LKPD Pertemuan ke-2
LEMBAR KERJA PESERTA
DIDIK
Petunjuk kerja:
• Kerjakan tugas secara mandiri (individu).
• Tulis dan sampaikan pendapat kalian di kelas
Tugas:
• Tuliskan lima contoh kebutuhan dan keinginan kalian sesuai dengan kondisi saat
ini. • Urutkan kebutuhan dan keinginan sesuai proritas dan sertakan alasan
kalian

Setelah mengerjakan aktivitas tersebut, jelaskanlah perbedaan antara kebutuhan dan keinginan?

Mengapa kalian harus memutuskan suatu hal, baik itu kebutuhan maupun keinginan,
berdasarkan prioritas?
BAHAN AJAR BAB I ILMU
EKONOMI

LKPD Pertemuan ke-3


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Bagaimana Mengelola Uang secara Efektif? Budi seorang pelajar SMA kelas X. Setiap bulan
orang tuanya memberikan uang saku sebesar Rp450.000. Peruntukkan uang saku sesuai
kesepakatan dengan orang tuanya adalah untuk beberapa pengeluaran, yaitu makan
siang, dana transportasi, dana komunikasi, dana sosial, dan menabung.

Apabila kalian menjadi Budi, hal apa sajakah yang akan kalian lakukan sehingga
dapat mengelola uang dengan efektif?

Petunjuk kerja: • Kerjakan tugas secara mandiri! • Tulis dan hitung pengelolaan uang di
buku kalian! • Sampaikan pendapat kalian di kelas!

Tugas !
• Sebagai Budi, kalian diminta untuk membuat pengelolaan keuangan, bagaimana
mengelola uang tersebut secara efektif dengan memperhatikan berbagai pengeluaran?

• Tulislah hal-hal yang mesti Budi masukkan sebagai prioritas kebutuhan serta
jumlah pembagian uangnya! • Jelaskan alasan rasional mengapa Budi harus
mengatur skala prioritasnya?

• Jika Budi mendapatkan tambahan uang saku sebesar Rp150.000. Susunlah perubahan
skala prioritas dan jelaskan alasan rasionalnya
BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI

ASESMEN DIAGNOSTIK

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH SESUAI PETUNJUKNYA

1. Pada waktu belajar untuk tes, apakah anda memilih ....


A. membaca catatan, membaca judul dan sub-judul dalam buku, dan melihat
diagram dan ilustrasi
B. meminta seseorang memberi anda pertanyaan, atau menghafal dalam hati
sendirian
C. membuat catatan pada kartu dan membuat model atau diagram (misalnya
mind mapping)

2. Ketika Anda menghadapi banyak tugas, apa yang Anda lakukan ....
A. membuat daftar tugas dan mennetukan prioritas mana yang akan
saya kerjakan terlebih dahulu
B. membicarakan dengan teman hal yang sebaiknya saya lakukan
C. membuat daftar tugas, menuliskan cara dan menyelesaikannya

3. Jika saya menjelaskan kepada sesorang tentang suatu hal, saya


cenderung...
A. menunjukkan kepada mereka yang saya maksud
B. menjelaskan kepada mereka dengan berbagai cara sampai paham
C. memotivasi mereka untuk mencoba dan mengerjakan seperti yang saya
Kerjakan

4. Bagaimana perasaan kalian saat ini


BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI

MATERI
ILMU EKONOMI
SEJARAH ILMU EKONOMI
Setelah masa Xenophon, banyak ilmuwan dan filsuf yang mengemukakan
pemikiran pemikirannya tentang ilmu ekonomi. Hanya saja pemikiran-pemikiran tersebut tidak
di kemukakan secara sistematik dan holistik. Awal pesatnya perkembangan ilmu
ekonomi ditandai dengan penerbitan buku An Inquiry Into the Nature and Cause of the
Wealth of Nations atau lebih dikenal dengan Wealth of Nations (1776). Buku karya Adam
Smith ini merupakan buku pertama yang membahas ilmu ekonomi secara sistematik dan
holistik. Adam Smith menjelaskan beberapa pandangan tentang ilmu ekonomi yang
kemudian menjadi cikal bakal lahirnya ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu yang berdiri
sendiri. Berkat gagasan-gagasannya, Adam Smith kemudian dikenal sebagai Bapak Ilmu
Ekonomi. Salah satu gagasan Adam Smith yang paling penting dan terkenal adalah teori
Invisible Hand.

KEBUTUHAN
Secara umum, tindakan ekonomi terdiri dari dua jenis, yaitu: • Tindakan ekonomi rasional,
adalah tindakan yang dilakukan ber dasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu
ketika memutuskan dan memilih suatu hal. Ketika kalian melakukan tindakan ekonomi,
tentu kalian memutuskan dan memilih berdasarkan hal yang paling menguntungkan. •
Tindakan ekonomi irasional, adalah tindakan yang dilakukan tanpa mempertimbangan
beberapa faktor (seperti keuntungan, prioritas, dan pertimbangan lainnya). Biasanya
tindakan ekonomi irasional cenderung merugikan
Secara umum, tindakan ekonomi terdiri dari dua jenis, yaitu: • Tindakan ekonomi rasional,
adalah tindakan yang dilakukan ber dasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu
ketika memutuskan dan memilih suatu hal. Ketika kalian melakukan tindakan ekonomi,
tentu kalian memutuskan dan memilih berdasarkan hal yang paling menguntungkan. •
Tindakan ekonomi irasional, adalah tindakan yang dilakukan tanpa mempertimbangan
beberapa faktor (seperti keuntungan, prioritas, dan pertimbangan lainnya). Biasanya
tindakan ekonomi irasional cenderung merugikan
Secara umum, tindakan ekonomi terdiri dari dua jenis, yaitu: • Tindakan ekonomi rasional,
adalah tindakan yang dilakukan ber dasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu
ketika memutuskan dan memilih suatu hal. Ketika kalian melakukan tindakan ekonomi,
tentu kalian memutuskan dan memilih berdasarkan hal yang paling menguntungkan. •
Tindakan ekonomi irasional, adalah tindakan yang dilakukan tanpa mempertimbangan
beberapa faktor (seperti keuntungan, prioritas, dan pertimbangan lainnya). Biasanya
tindakan ekonomi irasional cenderung merugikan
BAHAN AJAR BAB I ILMU
MATERI EKONOMI

Ilmu ekonomi menawarkan solusi untuk mengatasi berbagai masalah atau tantangan
tersebut. Tindakan ekonomi rasional menuntun kalian untuk menentukan prioritas sehingga dapat
meminimalkan biaya (cost) dan dapat memberikan keuntungan (benefit). Menurut
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), prioritas adalah mendahulukan dan mengutamakan
daripada yang lain. Ketika kalian menyusun skala proritas, terdapat hal-hal yang mesti
diperhatikan, yaitu:
• Kemampuan finansial (tingkat pendapatan) Ketika menyusun kebutuhan atau
menentukan keinginan, hendaknya kalian menyesuaikan dengan kemampuan, yaitu jumlah
pendapatan. • Status sosial (kedudukan secara sosial) Secara sosiologis, individu berada
pada posisi sosial tertentu yang ditentukan berdasarkan profesi dan kelas sosial.
Berdasarkan profesi, misalnya si A seorang fotografer dan si B seorang penulis. Perbedaan
profesi ini akan memengaruhi cara individu menentukan prioritas kebutuhannya.
Berdasarkan kelas sosial contohnya, prioritas kebutuhan seorang direktur perusahaan
tentu berbeda dengan prioritas seorang karyawan. • Lingkungan Dalam hal ini,
lingkungan dipahami sebagai lingkungan sosial dan fisik (alam) yang dapat memengaruhi cara
individu menyusun dan menentukan proritas. Sebagai contoh, mereka yang tinggal di
tempat
berhawa dingin akan memiliki proritas berbeda dari mereka yang tinggal di tempat
berhawa panas.

Literasi keuangan
Mengacu pendapat dari berbagai ahli, literasi keuangan adalah kecakapan dan
kemampuan untuk menentukan keputusan yang efektif dan bijaksana terkait penggunaan
dan pengelolaan keuangan. Ketika kalian berupaya memenuhi kebutuhan dengan
melakukan aktivitas ekonomi, literasi keuangan sangat dibutuhkan. Literasi keuangan
mencakup cara mengelola uang dengan bijaksana. Literasi keuangan memberikan
pengetahuan agar kita mampu memutuskan pilihan yang paling baik dan menguntungkan.
Dengan kata lain, literasi keuangan erat hubungannya dengan pengelolaan keuangan
yang baik.
BAHAN AJAR BAB I ILMU
MATERI EKONOMI

PEMBAGIAN ILMU EKONOMI


Mengacu pendapat dari berbagai ahli, literasi keuangan adalah kecakapan dan
kemampuan untuk menentukan keputusan yang efektif dan bijaksana terkait
penggunaan dan pengelolaan keuangan. Ketika kalian berupaya memenuhi kebutuhan
dengan melakukan aktivitas ekonomi, literasi keuangan sangat dibutuhkan. Literasi
keuangan mencakup cara mengelola uang dengan bijaksana. Literasi keuangan
memberikan pengetahuan agar kita mampu memutuskan pilihan yang paling baik dan
menguntungkan. Dengan kata lain, literasi keuangan erat hubungannya dengan
pengelolaan keuangan yang baik.

Berdasarkan fokus kajiannya ilmu ekonomi teori juga dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang fokus kajiannya mempelajari ekonomi secara luas
(nasional/internasional). Kajian ekonomi makro adalah persoalan ekonomi yang
menyangkut suatu negara. Misalnya pendapatan dan produk nasional, jumlah uang yang
beredar, pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan tingkat pengangguran, serta
hal lainnya yang sifatnya makro.

2. Ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang fokus kajiannya mempelajari hal-hal yang
tingkatnya kecil, misalnya pada level individu atau organisasi. Sebagai contoh, laba-
rugi suatu perusahaan, keputusan konsumen ketika melakukan transaksi dan sebagainya.

3. Ekonomi Syariah merupakan ilmu yang mempelajari upaya manusia memenuhi


kebutuhannya dengan cara yang sesuai ajaran agama Islam. Meski dalam beberapa hal
memiliki nilai-nilai yang serupa, hal utama yang membedakan ilmu ekonomi syariah
dengan ilmu ekonomi lainnya adalah pedoman aktivitasnya. Ekonomi syariah akan selalu
mengacu pada Al-Qur’an dan hadis sebagai sumber ajaran agama Islam. Contoh aplikasi dari
ekonomi syariah adalah bank syariah, badan wakaf, hingga badan zakat. Walaupun
berdasar pada ajaran agama Islam, ekonomi syariah dapat dipelajari dan dimanfaatkan
oleh siapa saja serta tidak terbatas pada agama seseorang.
BAHAN AJAR BAB I ILMU
EKONOMI

RUBRIK ASESMEN DISKUSI


BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONO

GLOSARIUM
Kebutuhan : sesuatu yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk bertahan
hidup layak dan menaikkan taraf hidupnya

Kelangkaan : sesuatu yang tidak harus dipenuhi oleh seseorang, dimana tanpa
hal tersebut tersebut sebenarnya ia masih dapat hidup layak

DAFTAR PUSTAKA
https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ ekonomi/mengawal-
k etersediaan-pangan-nasional. Penulis: Firman Hidranto, tanggal 2 Oktober 2020

S, Alam. 2016. Ekonomi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk


K SMA/MA elas X. Jakarta: Esis

SEMANGAT!!!
SEMOGA SUKSES !!!
MODUL AJAR

TTTooo
ppp eee
nnn ggg
MMM aaa l
l aaa nnn
ggg aaa
nnn
OLEH
ANITA NUR KHABIBAH & AFIFAH ARMY AGE

SSSMMMAAA NNNEEEGGGEEERRRIII
TTTAAARRRUUUNNNAAA NNNAAALLLAAA
JJJAAAWWWAAA TTTIIIMMMUUURRR
Guru perlu memiliki keterbukaan
mindset terhadap konsep baru
khususnya keragaman Indonesia,
serta memiliki pengetahuan tentang
cara pelestariannya

Dukungan sarana dan prasarana


dari sekolah terkait transportasi
untuk kegiatan observasi langsung di
luar lingkungan sekolah

Komitmen dan dukungan dari


sekolah untuk membantu Peserta
didik menjalankan solusi aksi dan
mengajukan rancangan kepada
pemangku kebijakan (baik dalam
lingkup sekolah maupun diluar
sekolah) agar nilai pembelajaran
terwujud dalam aksi nyata dan
bermanfaat.

HAL-HAL
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
Sebelum memulai projek
TUJUAN, ALUR DAN TARGET
Pencapaian Proje
k

Mengangkat tema “Bhinneka Tunggal Ika” serta berdasar


pada dimensi dan elemen profil pelajar pancasila, projek
Topeng Jemberan diharap dapat membuat peserta
didik memiliki pengetahuan tentang keragaman di
Indonesia khususnya di lingkungan sekitar.

Proyek ini dimulai dengan tahap pengenalan, peserta didik


diajak mengenali dan menggali lebih dalam tentang berbagai
keragaman budaya yang berada di sekitar (Jember) dan
difokuskan tentang Topeng Jemberan yang menjadi Icon
Jember.
Setelah tahap pengenalan, peserta didik masuk dalam
tahap kontekstualisasi dengan melakukan riset terpadu dan
kelompok, serta melihat konteks lingkungan sekitar yang
berkaitan dengan keragaman budaya di Kampung Topeng.

Selama proses projek ini berjalan, peserta didik tidak


hanya membentuk pengetahuan, namun juga membangun
kesadaran dan melakukan penyelidikan secara kritis sehingga
pada akhirnya dapat merencanakan solusi aksi dari yang telah
mereka ketahui dan pahami. Di tahap ini, peserta didik
menuangkan aksi nyata mereka dengan membuat rancangan
hasil karya dan konten, sebagai aksi nyata dalam mempelajari,
mengerjakan dan menyebarluaskan.
Melalui projek ini, Peserta didik diharapkan telah
mengembangkan secara spesifik tiga dimensi Profil
Pelajar Pancasila, yakni Berkebhinekaan Global, Bernalar
Kritis, dan Kreatif beserta sub- elemen terkait yang dijabarkan
secara detail pada dokumen ini.
Tahapan dalam Projek
Tahap Pengenalan
1. Pengenalan secara umum
tentang aset budaya
Jember
2. Pengenalan tentang
Topeng Jemberan
Tahap Konstektual
3. Pengenalan tentang
4. Melihat Topeng Malangan pelestarian Topeng
melalui tayangan video Jemberan
5. Membuat rancangan outing
class ke Kampung Topeng
6. Koordinasi dengan beberpa
pihak terkait outing class
7. Pelaksanaan outing class ke
Kampung Topeng Tahap Aksi
8. Pembuatan konten selama 9. Mewarnai Topeng di
outing class di Kampung Merchandise
Topeng 10. Penilaian outing class di
Kampung Topeng 8
11. Perencanaan Kegiatan
Pameran hasil karya Outing
class
12. Pameran Hasil Karya
Outing
Tahap fjefleksi & Tindak Lanjut Class

13. Pengumpulan konten


14. Kampanye melalui media
sosial
15. Evaluasi akhir peserta didik
dan kerja kelompok
DIMENSI, ELEMEN & SUB
ELEMEN
PROFIL PELAJAR PANCASILA

Dimensi Sub
Profil Elem en A k ti fita
El emen
Pelaja r Profil T arget Pe n cap ai a n di s terkait
Profil
Panca sila Pelajar Akhir Fase E
Pelajar
Pa nca s ila
Pa nca s ila

Kebhinneka Menganalisis pengaruh


keanggotaan kelompok lokal,
an Global Mengenal dan Mendalami regional, nasional dan global
1, 2, 3

menghargai budaya dan terhadap pembentukan identitas,


budaya identitas termasuk identitas dirinya. Mulai
budaya menginternalisasi identitas diri
sebagai bagian dari
Mengetahui budaya bangsa
tantangan dan
Refleksi dan keuntungan hidup dalam
bertanggung Menyelaraskan lingkungan dengan budaya yang
jawab terhadap perbedaan beragam, serta memahami 1, 4, 5
pengalaman budaya pentingnya kerukunan antar
kebhinnekaan budaya dalam kehidupanbersama
yang harmonis.

Memperoleh Mengajukan pertanyaan untuk


Bernalar dan memproses Mengajukan menganalisis secara kritis
informasi dan pertanyaan permasalahan yang kompleks dan
Kritis gagasan abstrak
4, 6, 7

Menghasilkan gagasan yang


beragam untuk mengekspresikan
pikiran dan/atau perasaannya,
Menghasilkan menilai gagasannya, serta
Kreatif gagasan yang memikirkan segala risikonya
dengan mempertimbangkan
5, 8, 9, 11
orisinil
banyak perspektif seperti etika
dan nilai kemanusiaan ketika
gagasannya direalisasikan

Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau
Menghasilkan perasaannya dalam bentuk karya
karya dan dan/atau tindakan, serta 5, 6, 7, 9, 11,
tindakan yang mengevaluasinya dan 12, 13, 14
orisinal mempertimbangkan dampak dan
risikonya bagi diri dan
lingkungannya dengan
menggunakan berbagai
Memiliki perspektif
keluwesan
berpikir dalam Bereksperimen dengan berbagai
mencaru pilihan secara kreatif untuk 13, 14
alternatif solusi memodifikasi gagasan sesuai
permasalahan dengan perubahan situasi
ANITA NUR KHABIBAH & AFIFAH ARMY AGE

TTT ooo
ppp eee
nnn ggg
MMM aaa l l
aaa nnn
ggg aaa
nnn

SSSMMMAAA NNNEEEGGGEEERRRIII
TTTAAARRRUUUNNNAAA NNNAAALLLAAA
JJJAAAWWWAAA TTTIIIMMMUUURRR
Pertemuan 1
Pengenalan terhadap aset budaya di Jember

PERSIAPAN Waktu:
1. Guru menjelaskan bahwa Indonesia kaya akan budaya,
4 JP
sehingga kita wajib untuk mensyukurinya dan
melestarikannya.
2. Guru mencari referensi terkait video asset budaya Jember Sarana Prasarana:
di youtube dan memperlihatkan kepada peserta didik. Laptop, speaker, layer lcd,
3. Guru mencari artikel terkait budaya Jember dan video youtube, alat tulis,
mempelajarinya. kertas F4, artikel

PELAKSANAAN
1. Guru memulai proyek dengan sesi tanya jawab seberapa Tugas Guru:
dalam pengetahuan peserta didik terkait budaya yang ada Fasilitator dan
di Jember. Pertanyaan pemantik : pendamping
a. Apa kesan pertama kalian ketika mendengar kata “Kota
Jember”? REFERENSI
b. Apa saja budaya (kerajinan, tari, kesenian, kuliner,
tempat wisata, dsbg) yang ada di Jember yang kalian Artikel:
ketahui? http://komunikasi.um.ac.id/2013
2. Guru memberikan kertas untuk setiap anak membuat /10/kota-Jember-dan-budaya-
mapping budaya Jember. populer/
3. Guru membentuk kelompok (1 kelompok terdiri atas 4 https://kumparan.com/tugumal
peserta). ang/Jember-siap-jadi-kota-
4. Guru membagikan artikel terkait budaya Jember kepada metropolitan-berbasis-budaya-
setiap kelompok. 1xn7dNCwfP9
5. Peserta didik melakukan Focus group discussion (FGD) https://www.kompasiana.com/ist
terkait isi artikel. iqomatulfitriyah/617412ee06310
e27fb467e92/dampak-covid19-
terhadap-kondisi-sosial-budaya-
di-kota-Jember-dan-kebijakannya

TUGAS Video YouTube:


1. Peserta didik diminta membuat mapping budaya Jember https://www.youtube.com/watch
?v=7YWxMO9-HnQ
secara individu.
https://www.youtube.com/watch
2. Peserta didik melakukan FGD.
?v=7CKfREQi_zY

TAHAP PENGENALAN
Pertemuan 1

Lembar Penilaian
Keterampilan FOCUS GROUP
DISCUSSION

No Jumlah
Cara T ol er a n si / c ar a
Pengu asaan
K e pe m i m p i n a n pe n y a m p a i a n m e n a ng g ap i
Kel o mp o k m ateri
( 25 )
( 25 ) pendapa t pe nd a pat
( 25 ) ( 25 )

KRITERIA PENILAIAN
0 sd 10 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara penyampaian dan
toleransi/cara menanggapi pendapat kurang.
10 sd 15 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara
penyampaian dan toleransi/cara menanggapi pendapat cukup.
15 sd 20 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara
penyampaian dan toleransi/cara menanggapi pendapat bagus.
20 sd 25 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara
penyampaian dan toleransi/cara menanggapi pendapat sangat
bagus.

NILAI AKHIR
Jumlah 4 komponen penilaian = 100

TAHAP PENGENALAN
Pertemuan 2
Pengenalan terhadap aset budaya di Jember

PERSIAPAN
1. Guru menjelaskan bahwa salah satu budaya yang ada
di Jember adalah Topeng Jemberan.
2. Guru mencari referensi terkait Topeng Jemberan dari
internet.

PELAKSANAAN
1. Guru memulai proyek dengan sesi tanya jawab seberapa
dalam pengetahuan peserta didik terkait
Topeng Jemberan. Pertanyaan pemantik:
a. Apakah kalian pernah melihat Topeng Jemberan?
b. Apa yang kalian ketahui tentang Topeng
Jemberan?
2. Guru meminta peserta didik berkumpul dengan kelompok
sebelumnya.
3. Guru meminta peserta didik berdiskusi terkait :
pengertian, sejarah, jenis, makna bentuk dan
makna warna Topeng Jemberan.
4. Hasil diskusi tiap kelompok dibuat dalam
bentuk presentasi : power point, prezi, dsbg.
5. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
ke depan kelas.

TUGAS
1. Peserta didik diminta berdiskusi terkait
Topeng
Jemberan.
2. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi ke depan
kelas.
Waktu:
Pertemuan 2
3 JP

Sarana Prasarana: LLLeeemmmbbba


Laptop , layer lcd
a a rrr
Tug as Guru: PPPeeennniillaaaii
Fasili tator dan
pen damping aaan n n
KKKeeetteeerrraaa
mmmpppiillaaannn
TAHAP PEN
GENALAN

PPPEEENNNUUUG
GGAAASSSAAANNN
PPPRRREEESSSEEENNNTTTAAASSSII
I KKKEEELLLOOOMMMPPPOOOKKK

Ketepa ta n
No wakt u
men lkan
Kr e a ti fi t a s Cara Cara gumpu ( J u ml a h
Ke l o mpo k K eleng k ap an pr e se nt as i
penyam paia me nan ggapi 20 )
isi m a te ri ( P o wer po int ,
pr ezi, dll) n per tan ya an
( 20 )
( 20 ) ( 20 ) ( 20 )

KRITERIA PENILAIAN
0 - 5 = Jika isi materi, kreativitas, cara penyampaian dan cara menanggapi
pertanyaan kurang, serta tidak tepat waktu dalam pengumpulan.
6 - 10 = Jika isi materi, kreativitas, cara penyampaian dan cara
menanggapi
pertanyaan cukup, serta kurang tepat waktu dalam pengumpulan.
11 - 15 = Jika isi materi, kreativitas, cara penyampaian dan cara
menanggapi pertanyaan bagus, serta tepat waktu dalam pengumpulan
16 - 20 = Jika isi materi, kreativitas, cara penyampaian dan cara
menanggapi pertanyaan sangat bagus, serta tepat waktu dalam
pengumpulan

NILAI AKHIR
Jumlah 5 komponen penilaian = 100

TAHAP PENGENALAN
Pertemuan 3
Pengenalan tentang Pelestarian Topeng Jemberan

PERSIAPAN
1. Guru menjelaskan bahwa sebagai warga negara 6. Guru mendampingi,
yang
megamati,
baik, kita wajib menjaga dan melestarikan
membimbing
budaya bangsa Indonesia, khususnya
dan menilai selama kegiatan
Topeng Jemberan.
bermain peran berlangsung.
2. Guru berliterasi tentang ragam pelestarian budaya.

PELAKSANAAN
1. Guru memulai proyek dengan pertanyaan:
a. Mengapa kita perlu melestarikan budaya
bangsa Indonesia?
b. Bagaimana cara melestarikan budaya
bangsa Indonesia?
c. Apa yang sudah kalian lakukan untuk
melestarikan budaya bangsa
Indonesia, khususnya
Topeng Jemberan?
2. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok untuk berdiskusi
apa saja upaya yang bisa dilakukan untuk melestarikan
budaya bangsa Indonesia, khususnya Topeng Jemberan?
3. Hasil diskusi ditulis di kertas flipchat.
4. Setelah berdiskusi, peserta didik diminta
untuk
bermain peran.
5. Masing-masing kelompok akan berperan sebagai
:
kelompok 1 (pemerintah pusat), kelompok 2
(pemerintah
daerah/dinas pariwisata/disperindag/dinas
pendidikan), kelompok 3 (masyarakat umum),
kelompok 4 (peserta didik) untuk
menyampaikan cara/upaya pelestarian budaya
bangsa Indonesia, khususnya Topeng Jemberan secara
detail.
Waktu: 4 JP pendamping

Sarana Prasarana: Laptop, kertas


flipchart, alat tulis

Tugas Guru: Fasilitator dan


T GAS
U
Pertemuan 3
dik berliterasi
1. Peserta di kusi upaya
dan berdis budaya bangsa
pelestarian khususnya
Indonesia, langan
Topeng Ma
LLLeeemmmbbbaa
dik bermain
1. Peserta di jadi beberapa
a rrr
peran menr dalam upaya
stakeholde n budaya
PPPeeennniillaaaii
melestarikaonesia,
bangsa Ind Topeng
aaan n n
khususnya
Jemberan. KKKeeetteeerrraaa
mmmpppiillaaann
TAHAP PEN GENALAN
n RROOLLEE
PPLLAAYYIINNGG //
BBEERRMMAAIINN
PPEERRAANN

Kriteria Penilaian :

0 sd 10 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara


penyampaian dan toleransi/cara menanggapi pendapat kurang.
10 sd 15 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara
penyampaian dan toleransi/cara menanggapi pendapat cukup.
15 sd 20 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara
penyampaian dan toleransi/cara menanggapi pendapat bagus.
20 sd 25 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara
penyampaian dan toleransi/cara menanggapi pendapat sangat bagus.

Nilai Akhir:
Jumlah 4 komponen penilaian = 100

TAHAP PENGENALAN
Pertemuan 4
Melihat Topeng Jemberan melalui Video
PERSI APAN
1. Gur u menyiapkan sarana dan prasarana
2. Gur u menyiapkan cideo terkait Topeng rana:
Mal angan LCD &
Waktu:
PELAK SANAAN ru:
3 JP
1. Gur u memulai proyek dengan bertanya, apakah an
kali an pernah mempunyai Sarana Prasa ng
dal benda/produk am bentuk Topeng Jemberan? Laptop, layar
2. Mar i mengenal lebih dekat dengan Topeng Speaker
Mal angan melalui beberapa tayangan video.
3. Setelah melihat video Topeng Jemberan, peserta Tugas Gu
didi k diminta menuliskan tanggapan, kesan dan Fasilitator d
pes an terkait isi video. pendampi
4. Pes erta didik diminta mengutarakan tanggapan,
kes an dan pesan terkait isi video satu-persatu.

Referensi Video:

https://www.youtube.com/watch?v=wBMZQqfXAQQ
https://www.youtube.com/watch?v=V9Ckpo N8L4I
https://www.youtube.com/watch?v=cQagx- -Ps68
https://www.youtube.com/watch?v=TbQTyq FzJys
https://www.youtube.com/watch?v=q4M3Fh uNPlU

TAHAP KONSTEKTUAL
Pertemuan 5

Membuat Rancangan Outing Class ke Kampung Topeng

PERSIAPAN Waktu
1. Guru menyampaikan tujuan dari outing class
ke : 4
Kampung Topeng. JP
2. Guru menegaskan bahwa setiap peserta didik
wajib
berperan dalam penyelenggaraan outing class Sarana Prasarana:
ke Kampung Topeng.
Alat Tulis & Kertas F4

PELAKSANAAN Tugas Guru:


1. Guru memulai proyek dengan bertanya: Fasilitator
a. Apakah kalian pernah berkegiatan outing class
dan
ketika SMP?
pendamping
b. Apa saja yang perlu dipersiapkan ketika
akan melaksanakan outing class?
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk secara
demokrasi membentuk
kepanitiaan pelaksanaan outing class.
3. Setiap peserta didik harus masuk ke dalam
kepanitiaan dengan struktur panitia meliputi :
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Sie
Acara, Sie Perlengkapan, Sie transportasi, Sie Humas,
Sie Konsumsi, dan Sie Pubdok.
4. Setelah kepanitiaan terbentuk, masing-masing
Sie berkumpul dan berdiskusi terkait :
list job description secara rinci, kegiatan yang
akan dilakukan, anggaran biaya dan timeline.
5. Hasil diskusi ditulis di kertas F4.
6. Penyelenggaraan rapat koordinasi (masing-masing Sie
menyampaikan hasil diskusi).
7. Sie yang lain diberikan kesempatan
untuk
bertanya/menanggapi.
8. Panitia inti Menyusun proposal kegiatan yang akan
diajukan kepada sekolah.
9. Guru dan peserta didik menyimpulkan
kegiatan
persiapan outing class.
Tug s Pertemuan 6
a
tuk kepanitiaan
1. Peserta didik membeng Topeng.
outing class ke Kampun si terkait : list Koordinasi dengan
2. Peserta didik berdiskurinci, kegiatan
job description secara nggaran biaya dan
Pihak terkait tentang
yang akan dilakukan, ag class ke Agenda Outing Class
timeline persiapan outin
Kampung Topeng. nggarakan rapat. ke Kampung Topeng
3. Peserta didik menyele at proposal
4.Peserta didik membu t sebagai berikut.:
kegiatan dengan forma
- Halaman Judul PERSIAPAN
- Lembar Pengesahan 1. Guru menyampaikan kembali tujuan dari outing class
- BAB I Pendahuluan asan, Manfaat, ke
Latar Belakang, Land Kampung Topeng.
Tujuan 2. Guru memastikan proposal outing class ke Kampung
- BAB II ISI aktu, tempat dan Topeng sudah 9. Guru dan peserta didik
Rencana Kegiatan maju ke menyimpulkan
(W ndown acara, sekolah. kegiatan
. koordinasi persiapan outing
sasaran kegiatan), Ru class.
PELAKSANAAN
Kepanitiaan, Anggaran 1. Guru memulai
proyek dengan
bertanya:
TAHAP KON STEKTUAL a. Sudah
sejauh
mana
persiapan
outing
class?
b. Apakah ada kendala dalam persiapan outing class?
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengutarakan persiapan dan kendala dalam
persiapan outing class.
3. Guru mengarahkan kepada semua panitia
yang meliputi: Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
Bendahara, Sie Acara, Sie Perlengkapan, Sie
transportasi, Sie Humas, Sie Konsumsi, dan Sie
Pubdok, hal-hal apa saya yang sekarang harus
dilaksanakan.
4. Guru memantau dan menampingi kegiatan
koordinasi panitia dengan pihak-pihak terkait.
5. Hasil koordinasi ditulis di kertas F4.
6. Penyelenggaraan rapat koordinasi (masing-masing Sie
menyampaikan hasil koordinasi).
7. Sie yang lain diberikan kesempatan untuk
bertanya/menanggapi.
8. Ketua dan Koordinator Sie diminta selalu melaporkan
perkembangan persiapan outing class.
Waktu: 4 JP koordinasi dengan pihak terkait.
2. Peserta didik menuliskan hasil
koordinasi persiapan outing class
Sarana Prasarana: ke Kampung Topeng di kertas F4.
Alat Tulis & Kertas F4 3. Peserta didik menyelenggarakan
rapat koordinasi
Tugas Guru:
Fasilitator dan pendamping

Tugas

1. Peserta didik diminta melakukan


TAHAP KONSTEKTUAL
Pertemuan 7

Pelaksanaan Outing Class ke Kampung Topeng

PERSIAPAN
1. Guru menyampaikan kembali tujuan dari outing class ke Kampung Topeng dan briefing apa saja
hal-hal yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama kegiatan berlangsung.
2. Guru mengingatkan kepada peserta didik untuk meliput informasi yang diperlukan sebagai
bahan pembuatan konten.
3. Guru mengabsen peserta didik dan berdoa bersama sebelum melakukan perjalanan.

PELAKSANAAN
1. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengikuti kegiatan di Kampung Topeng sesuai
rundown hasil koordinasi dengan pihak Kampung Topeng.
2. Peserta didik menerima materi dari narasumber di Kampung Topeng terkait Topeng Jemberan.
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
4. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan touring di Kampung Topeng.
5. Peserta didik diminta mencatat informasi dari narasumber dan dari hasil touring di Kampung
Topeng.
6. Peserta didik mendapatkan merchandise Topeng Jemberan secara individu.
7. Pesrta didik mewarnai merchandise Topeng Jemberan sekreatif mungkin.
8. Guru mendampingi dan membimbing selama kegiatan outing class.

Waktu:
8JP

Sarana Prasarana:
Alat Tulis & Buku

Tugas Guru:
Pendamping
TUGAS
Pertemuan 8
1. Peserta didik mencatat informasi dari narasumber dan dari hasil
touring di Kampung Topeng di buku masing-masing.
2. Peserta didik mewarna merchandise Topeng Jemberan. Pemb
3. Tim panitia inti membuat laporan outing class
Kam
pung Topeng,
uatan
dengan format: Konte
- Halaman Judul
- Lembar Pengesahan
n
faat, Tujuan
BAB I Pendahuluan : Latar Belakang, Landasan, ambatan/Kendala, Outin
Man
BAB II ISI : Keterlaksanaan Program, Kepanitiaan, H
anjut, g
Cara Mengatasi Hambatan/Kendala, Rencana Tindak L Class
Laporan Anggaran.
BAB III PENUTUP : Kesimpulan dan Saran
umentasi. di
TAHAP KON STEKTUAL
Kam
pung
Tope
ng

PERSIAPAN
1. Guru menyampaikan etika bermedsos yang baik dan tidak melanggar UU IT.
2. Guru sudah membriefing peserta didik terkait kriteria pembuatan konten sebelum
berangkat outing class ke Kampung Topeng.

PELAKSANAAN
1. Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok (1 kelompok terdiri atas 4
orang).
2. Setiap kelompok mempunyai tugas untuk membuat konten selama outing class di
Kampung topeng.
3. Konten berisi tentang informasi dan upaya pelestarian Topeng Jemberan.
4. Konten dapat berupa vlog/video wawancara/video berita dsbg yang nantinya akan
dipublikasikan melalui IG/Youtube/Tiktok.
5. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa penilaian konten meliputi :
kesesuain isi, kreativitas, kekompakan tim, ketepatan waktu dalam pengumpulan hasil.
6. Guru medampingi dan membimbing selama peliputan dan pembuatan konten.
4JP

Sarana Prasarana: Kamera & Laptop


Waktu:
Tugas Guru:
Pembimbing

TUGAS

Peserta didik secara berkelompok membuat konten tentang


informasi dan upaya pelestarian Topeng Jemberan. Konten
dapat berupa vlog/wawancara/video yang nantinya akan
dipublikasikan
melalui IG/Youtube/Tiktok.

TAHAP KONSTEKTUAL
Pertemuan 9

Penilaian Outing Class di Kampung Topeng

PERSIAPAN
Guru menyediakan lembar penilaian saat dan setelah pelaksanaan outing class

PELAKSANAAN
1. Guru mengawali pertemuan dengan bertanya kepada peserta didik, apa
saja yang diperoleh selama mengikuti kegiatan outing class?
2. Setiap peserta didik menuliskan evaluasi di kertas flipchart yang tertempel
di depan kelas secara bergantian.
3. Guru dan peserta didik mengevaluasi bersama kegiatan outing class.
4. Guru medampingi dan membimbing selama kegiatan outing class serta
menilai aktivitas peserta didik melalui pengamatan.
5. Selain itu, peserta didik juga merefleksi diri sendiri atas pencapaian yang
diperoleh selama mengikuti kegiatan outing class.

Waktu:
2JP TUGAS

Sarana Prasarana: Peserta didik merefleksi secara mandiri.


Kertas Flipchart &
Alat Tulis

Tugas Guru:
Evaluator

TAHAP AKSI
Pertemuan 9

LLLeeemmmbbbaaarrr
OOObbbssseeerrrvvvaaasssii
SSSiikkkaaappp
KKKEEEGGGIIIAAATTTAAANN
N OOOUUUTTTIIINNNGGG
CCCLLLAAASSSSSS
TAHAP AKSI
Pertemuan 10

Perencanaan Kegiatan pameran Merchandise


Topeng Jemberan

PERSIAPAN
1. Guru menyampaikan tujuan Pameran Merchandise
Topeng Jemberan.
2. Guru menegaskan bahwa setiap peserta didik wajib
berperan dalam penyelenggaraan Pameran Merchandise Waktu:
4JP
Topeng Jemberan.
Sarana Prasarana:
Alat Tulis & Kertas F4
PELAKSANAAN
1. Guru memulai proyek dengan bertanya:
Tugas Guru:
a. Apakah kalian pernah berkegiatan pameran ketika Fasilitator & Pendamping
SMP?
b. Apa saja yang perlu dipersiapkan ketika akan
melaksanakan pameran?
2. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5 peserta TUGAS
didik untuk pembagian stand pameran.
3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik Peserta didik berdiskusi
untuk secara demokrasi membentuk koordinator setiap terkait : konsep stand, isi
stand dan property yang
kelompok untuk pelaksanaan pameran.
akan digunakan
4. Setelah koordinator terbentuk, setiap kelompok
berdiskusi untuk persiapan pameran terkait konsep
stand, isi stand dan property yang digunakan.
5. Hasil diskusi ditulis di kertas F4 dan dikumpulkan.
6. Guru dan peserta didik menyimpulkan
kegiatan
persiapan pameran.

TAHAP AKSI
Pertemuan 11

Pameran merchandise Topeng Jemberan

PERSIAPAN
1. Guru menegaskan kembali tujuan Pameran
Merchandise Topeng Jemberan. Waktu:
2. Setiap kelompok harus sudah mempunyai konsep di 8JP

stand pameran.
Sarana Prasarana:
Property Stand Masing-
masing Kelompok
PELAKSANAAN
1. Setiap kelompok menata stand pameran sekreatif
Tugas Guru:
mungkin dengan dijaga kurang lebih 3 orang peserta Fasilitator & Pendamping

deidik.
2. Hasil merchandise dan pendukungnya diusahakan
lengkap.
3. Pameran dilakukan untuk 1 angkatan. TUGAS
4. Peserta didik lainnya diberikan kesempatan untuk
melakukan touring pameran dan memberi penilaian 1. Peserta didik
serta kesan dan pesan (kesan dan pesan ada di buku menyiapkan stand
pengunjung pameran). pameran.
5. Penjaga stand pameran mempresentasikan isi dari stand 2. Peserta didik
pameran sebaik mungkin setiap ada pengunjung yang mempresentasika isi
datang. stand pameran
6. Guru mendampingi, membimbing, mengamati dan dengan sebaik-
menilai aktivitas kegiatan pameran. baiknya.
7. Guru dan peserta didik mengevaluasi kegiatan pameran
bersama-sama.

TAHAP AKSI
Pertemuan 11

LLLeeemmmbbbaaarrr
PPPeeennniillaaaiiaaannn
PPPAAAMMMEEERRRAAANNN
MMMEEERRRCCCHHHAAANNNDDDIISSSEEE
TTTOOOPPPEEENNNGGG
MMMAAALLAAANNNGGGAAANNN

Kriteria Penilaian :
0 sd 10 = Jika layout pameran, kreativitas, pelayanan kepada
pengunjung stand dan kekompakan tim kurang.
10 sd 15 = Jika layout pameran, kreativitas, pelayanan kepada
pengunjung stand dan kekompakan tim sangat cukup.
15 sd 20 = Jika layout pameran, kreativitas, pelayanan kepada
pengunjung stand dan kekompakan tim sangat bagus.
20 sd 25 = Jika layout pameran, kreativitas, pelayanan kepada
pengunjung stand dan kekompakan tim sangat sangat bagus.

Nilai Akhir
Jumlah 4 komponen penilaian = 100

TAHAP AKSI
Pertemuan 12

Pengumpulan dan Penilaian Konten Topeng Jemberan

PERSIAPAN
1. Guru menegaskan kembali konten Topeng
Jemberan tidak boleh melanggar UU IT.
2. Setiap kelompok harus sudah mengumpulkan
konten.
Waktu:
2JP
PELAKSANAAN
1. Guru membagikan link goggle drive pengumpulan Sarana Prasarana:
tugas konten Topeng Malangan. Laptop & ATK
2. Peserta didik mengumpulkan konten Topeng
Malangan dalam bentuk vlog/video Tugas Guru:
wawancara/video berita dsbg Fasilitator & Evaluator
3. Guru menilai konten.
4. Guru mengevaluasi hasil isi konten secara garis
besar.

TAHAP REFLEKSI & TINDAK LANJUT


Pertemuan 12

LLLeeemmmbbbaaarrr
PPPeeennniillaaaiiaaannn
KKKOOONNNTTTEEENNN
MMMEEELLAAALLUUUII MMMEEEDDDIIAAA
SSSOOOSSSIIAAALL
((IInnnffooorrmmmaaasssii &&& UUUpppaaayyyaaa
PPPeeelleeesssttaaarriiaaannn TTTooopppeeennnggg
MMMaaallaaannngggaaannn))

Kriteria Penilaian :
0 sd 10 = Jika kesesuaian isi, kreativitas, kekompakan tim kurang dan
tidak tepat waktu dalam pengumpulan konten.
10 sd 15 = Jika kesesuaian isi, kreativitas, kekompakan tim cukup
dan kurang tepat waktu dalam pengumpulan konten.
15 sd 20 = Jika kesesuaian isi, kreativitas, kekompakan tim bagus dan
tepat waktu dalam pengumpulan konten.
20 sd 25 = Jika kesesuaian isi, kreativitas, kekompakan tim sangat
bagus dan tepat waktu dalam pengumpulan konten.
Nilai Akhir
Jumlah 4 komponen penilaian = 100

TAHAP AKSI
Pertemuan 13

Kampanye / Upload Konten Topeng Jemberan

PERSIAPAN
1. Guru menegaskan kembali konten Topeng Jemberan
tidak boleh melanggar UU IT. Waktu:
2. Setiap kelompok harus sudah mengumpulkan konten 2JP

PELAKSANAAN
1. Guru menampilkan hasil konten semua kelompok Sarana Prasarana:
dengan memperlihatkan video konten di depan kelas. Laptop , Layar
2. eserta didik memberikan tanggapan terkait video yang LCD, Speaker,
ditayangkan.
Hadiah untuk Best
3. Guru mengumumkan konten terbaiknya setiap kelas.
4. Guru mengapresiasi kelompok terbaik dengan Content
memberikan reward/hadiah.
5. kelompok konten terbaik akan diupload di medsos Tugas Guru:
SMANTAR Nala Jawa Timur. Fasilitator &
6. Guru mengevaluasi hasil isi konten seluruh kelompok,
Pendamping
baik kelebihan ataupun kekurangannya.

TAHAP REFLEKSI & TINDAK LANJUT


Pertemuan 14

Evaluasi Akhir

PERSIAPAN
Waktu:
Guru menyiapkan lembar evaluasi diri dan kelompok
2JP

PELAKSANAAN
1. Guru mendistribusikan lembar kertas refleksi Sarana Prasarana:
akhir untuk diisi para peserta didik. Alat Tulis
2. Lembar refleksi untuk individual dan lembar
evaluasi kerja setiap peserta didik dalam Tugas Guru:
kelompok. Fasilitator &
3. Diharapkan dari lembar refleksi dan evaluasi Pendamping
akhir, guru dapat melihat perkembangan setiap
peserta didik dan pemahaman terhadap topik.
4. Guru dan peserta didik mengevaluasi
projek bersama.

TAHAP REFLEKSI & TINDAK LANJUT


Pertemuan 14

LLLeeemmmbbbaaarr
r
PPPeeennniillaaaiiaaa
nnn

RRREEEFFFLLLEEEKKKS
SSIII
IIINNNDDDIIIVVVIIIDDDU
UU

TAHAP AKSI
Pertemuan 14

LLLeeemmmbbbaaarr
r
PPPeeennniillaaaiiaaa
nnn

RRREEEFFFLLLEEEKKKSSSI
II
KKKEEELLLOOOMMMPPPO
OOKKK
TAHAP AKSI

Anda mungkin juga menyukai