Anda di halaman 1dari 26

JUAL BELI MAKANAN SISTEM ALL YOU CAN EAT DI KOTA

BANJARMASIN

OLEH
ROSSIANA
180102040060

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS SYARIAH

PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH

TAHUN 2022 M/1443


DAFTAR ISI SEMENTARA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Signifikasi Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Kerangka Pemikiran
G. Kajian Pustaka
H. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Jual beli
B. All you can eat

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


B. Lokasi Penelitian
C. Subjek dan Objek penelitian
D. Data dan Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Analisis Data

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN LAPORAN PENELITIAN

A. Penyajian data
B. Laporan penelitian

BAB V PENUTUP

A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan
satu sama lain untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Hubungan manusia
sebagai makhluk sosial dikenal sebagai muamalah.1 Muamalah merupakan
bagian dari hukum syariat yang mengatur hubungan manusia dengan manusia
lainnya dan hubungan manusia dengan benda dan alam sekitarnya. Kegiatan
muamalah pada dasarnya adalah boleh dilakukan tergantung rukun dan syarat
yang nantinya dapat membuat kegiatan tersebut menjadi sah atau batal. Selain
itu di dalam Syariat Islam, terdapat ketentuan haram dan halal, yaitu apa yang
dibolehkan dan apa yang dilarang. 2 Salah satu bentuk bermuamalah yang
dilaksanakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya adalah jual beli.

Jual beli merupakan suatu bentuk adanya interaksi antara sesama manusia,
sebagai usaha dari manusia tersebut untuk mempertahankan dan memenuhi
kebutuhan hidupnya. pada intinya jual beli suatu perjanjian tukar-menukar
barang atau benda yang mempunyai manfaat untuk penggunanya, serta kedua
belah pihak sudah menyepakati perjanjian yang telah dibuat atas dasar saling
merelakan.3

1
Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Muamalat,(Yogyakarta:UUI pre, 2000), hlm.11.

2
Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam, cetakan ketiga, (Jakarta: Bumi Aksara,
2010), hlm.33.
3
Shobirin, “Jual Beli dalam Pandangan Islam”, Jurnal Bisnis dan Manajemen IslamVol.3 No
2, 2015. Hlm.241
Dalam jual beli terdapat rukun dan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar
jual beli tersebut dikatakan sah menurut syariat islam. Dalam Islam melakukan
jual beli dibolehkan berdasarkan QS.Al-Baqarah(2): 275

ۚ ‫ ۡي ٰطَنُ ِمنَ ۡٱل َم‬E‫ٱلش‬


ۡ‫َأنَّهُم‬Eِ‫كَ ب‬EEِ‫سِّ ٰ َذل‬ َّ ُ‫ه‬Eُ‫ٱلَّ ِذينَ يَ ۡأ ُكلُونَ ٱل ِّربَ ٰو ْا اَل يَقُو ُمونَ ِإاَّل َك َما يَقُو ُم ٱلَّ ِذي يَتَخَ بَّط‬
‫ظَة ِّمن َّربِِّۦه‬ ٞ ‫ِّبَو ۚ ْا فَ َمن جَ ٓا َء ۥهُ َم ۡو ِع‬
ٰ ‫ َع َوحَ َّر َم ٱلر‬E‫ِّبَو ۗ ْا َوَأحَ َّل ٱهَّلل ُ ۡٱلبَ ۡي‬
ٰ ‫ ُل ٱلر‬E‫ ُع ِم ۡث‬E‫قَالُ ٓو ْا ِإنَّمَا ۡٱلبَ ۡي‬
ٓ
( َ‫ ُدون‬Eِ‫ار هُمۡ فِيهَا ٰخَ ل‬ ِ ۖ َّ‫ ٰ َحبُ ٱلن‬E‫ص‬ َ ‫ ُر ٓۥهُ ِإلَى ٱهَّلل ۖ ِ َو َم ۡن عَا َد فَُأوْ ٰلَِئ‬Eۡ‫لَفَ َوَأم‬E‫ى فَلَ ۥهُ مَا َس‬Eٰ َ‫فَٱنتَه‬
ۡ ‫ك َأ‬
)٢٧٥

Artinya: “orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri


melainkan seperti berdirinya orang yang memasukkan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah sebabkan
mereka berkata , sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah
sampai kepadanya larangan dari tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil
riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu) sebelum datang
larangan), dan urusannya (terserah) kepada allah. Orang yang mengulangi
(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka
kekal didalamnya.4

Jual beli dengan sistem all you can eat atau sepuasnya dalam bahasa lain
buffet artinya mengambil maknan sendiri. Konsumen dapat memilih dan
mengambil sendiri makanan yang sudah disajikan restoran sesuai dengan
keinginan dan porsi konsumen. All you can eat bisa diartikan juga bayar sekali
makan sepuasnya, pada restoran ini konsumen yang datang diberi kebebasan
untuk memilih berbagai hidangan yang tersedia di restoran, akan tetapi

4
Depertemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnnya, (semarang: Asy Syifa’,1989),
hlm.69.
sebelum memilih menu konsumen diharuskan membayar biaya makanan yang
sudah ditentukan dari restoran untuk makanan apa saja yang akan dipilih.
Sistem all you can eat ini restoran memberikan batas waktu untuk
konsumen menikmati hidangan yang sudah dipesan dan disajikan oleh pihak
restoran. Apabila makanan tidak dihabiskan maka sisa makanan tersebut tidak
diperbolehkan untuk dibawa pulang, bahkan pihak restoran membebani denda
bagi konsumen yang tidak menghabiskan makanannya sesuai dengan
banyaknya sisa makanan dan biaya denda yang telah ditentukan oleh
restoran.5
Hal yang diungkapkan dalam sistem all you can eat ini adalah objek jual
belinya yang tidak diketahui seberapa banyak jumlahnya atau porsi makan
dalam istilah all you can eat atau sepuasnya ini. Karena setiap orang
mempunyai perut yang dapat menampung makanan yang berbeda-beda. jika
seseorang dapat memakan makanan sepuasnya dengan seharga sama yang
telah ditentukan yaitu 99.000, belum tentu seseorang yang lain dapat
memakan makanan sebanyak seseorang yang pertama. sehingga jual beli
makanan dengan sistem all you can eat ini dapat menimbulkan madharat atau
dampak langsung yaitu adanya pihak yang dirugikan, walaupun kerugiannya
yang akan diterima telah disepakati sebelum waktu pelaksaan. Kesepakatan
ini tentunya juga harus sesuai dengan prinsip muamalah, terutama bahwa
setiap tindakan muamalah harus berdasarkan pertimbangan mendatangkan
manfaat dan menghindari kemadharatan dalam hidup bermasyarakat.
Menurut Hukum Islam, telah dijelaskan rukun dan syarat jual beli
terpenuhi rukun dan syaratnya. Salah satu rukun dalam jual beli yang harus
terpenuhi adalah objek jual beli. Objek jual beli yaitu benda-benda yang
diperjualbelikan mempunyai beberapa persyaratan. Yaitu diketahui, barang

5
Devita Sari, “Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Makanan Dengan Konsep All you
can eat (Studi di Rumah Makan Encim Gendut Bandar Lampung)”, dalam skripsi UIN Raden Intan
Lampung 2019.hlm.55.
yang diperjualbelikan harus dapat diketahui banyaknya, beratnya, takarannya
atau ukuran-ukuran yang lainnya, maka tidaklah sah jual beli yang
menimbulkan kerugian salah satu pihak.6
Jual beli yang terdapat ketidakjelasan dalam objek jual beli ini terlarang
dan termasuk gharar. Bahwa sistem all you can eat itu terdapat unsur gharar
(unsur tipu daya). Pada dasarnya gharar terjadi kedua belah pihak saling tidak
mengetahui apa yang akan terjadi dan sebagainya. Ketidakjelasan ini disebut
gharar yang dilarang dalam islam. Dalam kegiatan perekonomian, karena
gharar menghasilkan ketidakadilan.7 Adanya unsur gharar dalam jual beli
merugikan pihak penjual dan pembeli karena harus menanggung resiko akibat
tidak sesuainya kualitas barang dengan harga yang dibayar. Terlebih barang
dijual adalah makanan.
Takaran makanan atau porsi makanan yang tidak sesuai dengan harga
yang ditetapkan, penetapan denda terhadap sistem jual makanan dengan
konsep all you can eat ini juga menjadi pembahasan yang menarik, adanya
tujuan baik yaitu agar makanan yang telah diambil tidak mubazir karena tidak
dihabiskan namun sebagian orang juga merasakan kerugian jika ada
penetapan denda sedangkan dalam menikmati semua hidangan konsumen
diberi waktu yang terbatas untuk menikmati semua hidangan yang diinginkan.
Di beberapa restoran di Banjarmasin yang menyediakan sistem all you
can eat atau sepuasnya salah satunya adalah Ms.Geisha di Banjarmasin
dengan objek makanan sistem batasan waktu dengan paket makanan adalah
pertama pengunjung masuk dengan ditawarkan paket makanan seharga
Rp.98.099 – Rp.119.000 hitungan bayar perorang harganya berbeda-beda dari
anak-anak, dewasa dan lansia. pihak karyawan restoran dengan mengatakan
paket yang harganya Rp.99.000 paket itu bisa mendapatkan paket makanan
6
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm.23.

7
Husain Syahatah dan Siddiq Muh. Al-amin Adh-Dhahir, Transaksi dan Etika Bisnis Dalam
Islam, (Jakarta: Visi Insani Publishing, 2005), hlm.142.
sepuasnya tersedia pilihan daging yang sudah disediakan, tetapi jika pihak
pengunjung memilih paket harga Rp.119.000 semua menu lengkap makanan
dan minuman bisa ngambil sepuasnya dengan menyediakan tambahan, sushi,
ice cream, gorengan, mie goreng dan nasi. Pengunjung bisa menikmati
makanan sepuasnya dengan diberi waktu 90 menit.8
Restoran pochajjang dengan sistem all you can eat ada batasan waktu
dengan paket makanan yang ditawarkan seharga Rp.99.000-Rp.129.000
perorang dari pihak karyawan restoran Pochajjang dengan mengatakan paket
harga Rp.99.000 paket premium beef itu bisa mendapatkan paket makanan
sepuasnya tersedia ada 3 pilihan daging tetapi jika pihak pengunjung memilih
paket yang harga Rp.129.000 semua menu lengkap dengan tambahan daging
wagyu rasa original yang disedikan perpiring dan pengunjung baru bisa
menikmati makanan sepuasnya.
Simhae dengan sistem all you can eat paket makanan yang ditawarkan
seharga Rp.99.000 paket standar ada 2 pilihan daging, ayam dan ikan. Harga
Rp119.000 paket premium semua menu langkap dengan tambahan daging
yang disediakan perpiring.
Namun, pengunjung merasa kecewa mereka baru mengetahui karena
dengan peraturan batasan waktu beserta denda jika tidak bisa menghabiskan
makanan yang telah mereka ambil. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang
dikemukakan oleh pengunjung ibu bea bahwa setibanya ia di restoran ia
ditawarkan makanan dengan paket harga Rp.99.000 dan paket harga
Rp.120.000 dan ada pemberitahuan bahwa akan ada denda per100gramnya
Rp.50.000, makanan yang sudah diambil tidak bisa dihabiskan selama waktu
90 menit.9

8
Wawancara dengan Arbea korayawa yang merupakan pengunjung restauran Ms.Geisha.
wawancara dilakukan pada bulan 22 Januari 2022.
9
Hasil Wawancara dengan Arbea korayawa yang merupakan pengunjung sekaligus konsumen
pada restoran Ms.Geisha. wawancara dilakukan pada 22 Januari 2022.
Adapun beberapa perbedaan tempat makan yang ada di Banjarmasin
dengan sistem all you can eat atau sepuasnya. Seperti kedai ada berbagai
macam menu yang disajikan dan ada menyediakan makan sepuasnya untuk
korean food, dari harga Rp.30.000-Rp.200.000. Sistem all you can eat nya
sama pengambilan makanannya sepuasnya tapi sedikit berbeda di kedai ini
tidak ada menerapkan denda. jika konsumen tidak menghabiskan makanannya
maka tidak dikenakan denda. Dan ada rumah makan, yang menunya berbagai
macam menu ayam dari harga Rp.13.000- Rp.30.000 tempat ini sistemnya all
you can eat atau sepuasnya, paket sepuasnya sudah disediakan oleh pihak
rumah makan tersebut yaitu ada menyediakan nasi, kuah dan air minuman.
konsumen bisa mengambil sepuasnya tanpa ada batasan waktu yang
ditentukan dari pihak rumah makan, tetapi jika konsumen tidak bisa
menghabiskan makananya akan dikenakan denda Rp.20.000.
Denda merupakan salah satu jenis dari hukuman (karena melanggar
aturan, undang-undang, dan sebagainya), denda mempunyai arti hukuman
yang berupa keharusan membayar dalam bentuk uang.10 Denda menjadi
konsekuensi konsumen yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan restoran,
hal ini dibolehkan dengan syarat penetapan tersebut harus diketahui konsumen
dengan jelas. Jika konsumen tidak mengetahui penetapan denda tersebut
kemudian pihak restoran menerapkan denda kepada konsumen, tentu hal ini
akan merugikan pihak konsumen. Hal tersebut sebagian restoran lebih disiplin
menerapkan denda untuk konsumen.
Praktik jual beli yang terjadi disela-sela kehidupan terdapat ragam
jenisnya, salah satunya adalah jual beli yang berdasarkan pada timbangan atau
takaran yang tidak jelas dapat ditafsirkan dan dibuktikan secara langsung.
Dalam hal ini ualam fiqh menyebutkan transaksi ini dengan istilah jual beli

10
Moch.Endang Djunaeni, Maulana Yusuf, “Analisi Penerapan Denda di Lembaga
Keuangan Syariah Perspektif Hukum Islam”. Al Amwal, Vol 9, No 2, 2017. hlm.313.
jizaf(disebut dengan tebusan).11 Seperti halnya sistem all you can eat
merupakan suatu sistem jual beli yang ada pada dasarnya mirip seperti jual
beli tanpa takaran.
Sistem all you can eat ini termasuk dalam katagori jual beli, dan
dijelaskan dalam al-qur’an Allah swt berfirman dalam QS.an-nisa’ (4):29
‫اض ِّمن ُكمۡۚ َواَل‬ َ ‫وا اَل ت َۡأ ُكلُ ٓو ْا َأمۡ ٰ َولَ ُكم بَ ۡينَ ُكم بِ ۡٱل ٰبَ ِط ِل ِإٓاَّل َأن تَ ُكونَ تِ ٰ َج َرةً عَن‬
ٖ ‫تَر‬
ْ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
)٢٩( ‫يما‬ ٗ ‫ت َۡقتُلُ ٓو ْا َأنفُ َس ُكمۡۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ َكانَ بِ ُكمۡ َر ِح‬
Artinya :
Haii orang orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama suka diantara kamu dan janganlah kamu membunuh dirimu,
sesungguhnya allah adalah Maha Penyayang kepadamu.12
Ayat diatas memperjelas bahwa kedua belah pihak harus berkompeten untuk
melakukan transaksi jual beli. Transaksi jual beli tidak boleh dilakukan secara
terpaksa, tetapi karena kebutuhan dan sukarela antara dua belah pihak. Jika
tidak, maka salah satu pihak akan dirugikan.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, masalah ini terkait dalam jual beli
makanan sistem all you can eat di restoran Banjarmasin, layak dilakukan
penelitian lebih lanjut. Diantaranya karena pemberlakuan denda adanya
batasan waktu dan jual beli sistem sepuasnya yang diterapkan restoran dengan
sistem all you can eat seperti sistem jual beli tanpa takaran. Adanya
ketidakjelasan dalam objek jual beli makanan tersebut, merupakan
kejanggalan dan sebuah permasalahan jika dilihat dari teori syarat sahnya jual
beli menurut hukum islam. Agar seluruh masyarakat khususnya umat islam
mengetahui dan lebih teliti dalam melaksanakan proses jual beli terutama jual

11
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fikih Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010),hlm.147.

12
Tim penterjemah al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung Diponegoro, 2014), hlm.83.
beli makanan tetapi sedikit yang mengetahui pelaksanaan jual beli yang sesuai
dengan syariat islam serta menjadi pandangan bagi pelaku usaha dalam
strategi marketing untuk menarik perhatian masyarakat yang sesuai dengan
syariat islam atau belum. Oleh karena itu, dari permasalahan tersebut penulis
akan membahas lebih dalam sebuah penelitian yang berjudul “ JUAL BELI
MAKANAN SISTEM ALL YOU CAN EAT DI RESTORAN
BANJARMASIN”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana praktek jual beli makanan sistem all you can eat di restoran
Banjarmasin ?
2. Bagaimana pandangan hukum islam dalam jual beli makanan sistem all
you can eat di restoran Banjarmasin ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui
1. Untuk mengetahui praktek jual beli makanan sistem all you can eat di
restoran Banjarmasin
2. Untuk mengetahui pandangan hukum islam terhadap praktek jual beli
maknan sistem all you can eat di restoran Banjarmasin

D. Signifikansi Penelitian
Signifikansi berisi manfaat penelitian, manfaat penelitian dibedakan antara
manfaat ditinjau dari segi teoritas dan dari segi praktis. Manfaat teoritas dan
praktis akan penulis paparkan sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritas,
hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi seluruh masyarakat baik
yang terlibat dalam pelaksanaan jual beli, serta mampu memberikan
pemahaman mengenai pelaksanaannya sesuai dengan Hukum Islam.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat baik
yang melakukan atau tidak, dapat tambahan informasi untuk para
pengusaha khususnya di bidang makanan mengenai bagaimana
pandangan Hukum Islam jual beli makanan sistem all you can eat dan
dimaksudkan sebagai suatu syarat memenuhi tugas akhir guna
memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Syariah UIN
ANTASARI BANJARMASIN.

E. Definisi operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterprestasikan judul serta
permasalahan yang akan diteliti dan agar terfokusnya kajian lebih lanjut, maka
penulis membuat definisi operasional sebagai berikut:
1. Jual beli
Jual beli secara bahasa artinya memindahkan hak milik terhadap benda
dengan akad saling mengganti.13Sedangkan dari termologi jual beli berarti
transaksi penukaran selain dengan fasilitas dan kenikmatan. Dari definisi
ini jual beli adalah suatu perjanjian tukar-menukar barang atau benda yang
memiliki nilai, secara sukarela diantara dua belah pihak, yang satu
menerimaan barang dan sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang
telah dibenarkan syara dan disepakati. 14
2. All you can eat

13
Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqih Muamalat Sistem Transaksi dalam Fiqh Islam,
(Jakarta: Amzah,2014), h.23.
14
Masjupri, Fiqh Muamalah 1( IAIN Surakarta, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam,
2013),h.105.
All you can eat adalah sistem penjualan menu restoran dimana konsumen
hanya membayar satu kali untuk dapat menikmati semua menu yang
tersedia dengan konsep prasmanan (buffet) dengan batasan waktu tertentu.
Konsumen diberikan kebebasan untuk memilih makanan yang teah
disajikan dan diperbolehkan untuk makan sepuasnya. Namun, ada
syaratnya yang ditentukan oleh restoran yaitu dilarang membungkus
makanan yang telah diambil hal ini juga akan mendapatkan denda apabila
pihak restoran mengetahuinya, tidak diperbolehkan menyisakan makanan
yang telah diambil tidak dihabiskan, juga adanya batasan waktu yang
diterapkan pihak restoran untuk konsumen dapat menikmati semua
hidangan yang disajikan.

F. Kajian Pustaka
Kajian pustaka bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang memiliki
hubungan topik yang akan diteliti dari peneliti yang terdahulu yang sejenis
agar tidak adanya pengulangan penelitian dan duplikasi.
Untuk menghindari kesalahan dan untuk memperjelas permasalahan yang
diangkat maka diperlukan kajian pustaka untuk membedakan penelitian ini
dengan penelitian yang terdahulu, kajian pustaka ini antaranya :
1. Didik Dwi Santoso dalam Skripsinya berjudul “ Jual Beli Ikan Sistem
Bokor Perspektif hukum islam (studi kasus di karangtalun desa pasir lor
kecamatan karang lewas kabupaten banyumas)” dalam skripsi tersebut
dibahas tentang jual beli ikan dalam bokor sebagai takaran pada saat
menjual ikan. Jual beli ikan di dalam bokor tersebut termasuk unsur gharar
karena ketidakjelasan objek jual beli, karena ikan yang di dalam bokor
tidak bisa dilihat jumlahnya.15 Persamaan dalam penelitian ini adalah sama

15
Didik Dwi santoso, “Jual beli ikan Sistem Bokor Perspektif Hukum Islam”,(Studi kasus di
Karangtalun Desa pasir lor kecamatan karang lewas kabupaten banyumas)”, Skripsi IAIN Purwokerto,
tahun 2016. Hlm.15.
berkaitan menjelaskan tentang jual beli dan ada unsur gharanya juga
karena ketidak jelasan objek jual belinya menggunakan ikan. Sedangkan
Perbedaan Pada penelitian ini peneliti membahas tentang jual beli
makanan sistem all you can eat dengan penerapan denda kepada
konsumen yang tidak menghabiskan makanan yang telah ia ambil.
2. Yusmina Mendrofa dalam skripsinya berjudul Pemberlakuan Sanksi
Denda Atas Keterlambatan Pembayaran SPP Dikaitkan Dengan Fatwa
DSN NP.17/DSN-MUI/IX/2000 (studi Kasus Mahasiswa Fakultas Syariah
Dan Hukum UIN-SU Medan), menjelaskan bahwa berdasarkan Fatwa
DSN NP.17/DSN-MUI/IX/2000 memperbolehkan pemberlakuan
kebijakan denda akan tetapi hanya berlaku bagi mereka yang mampu
membayar namun menunda-nunda dan tidak diperbolehkan bagi mereka
yang berasal dari golongan tidak mampu tetapi dikenakan denda karena
tergolong hukum riba.16 Terdapat perbedaan dalam penelitian yang penulis
lakukan , Objek penelitian dalam penelitian ini adalah membahas jual beli
makanan sistem all you can eat dalam penerapan denda kepada konsumen
yang tidak menghabiskan maknan yang telah ia ambil.
3. Ali murtadho dalam skripsinya yang berjudul ‘ perspektif hukum islam
tentang jual beli komputer bekas di CV. Ananda comp Yogyakarta’ dalam
skripsi ini dibahas tentang kajian pelaksanaannya jual beli, objek jual beli
dan pertanggung jawaban resiko.17 Sedangkan perbedaan pada penelitian
ini peneliti membahas jual beli maknan sistem all you can eat.
4. Sri Mulyani dalam skripsinya yang berjudul penerapan Denda pada Akad
pembiayaan Murabahah dalam perspektif Fatwa DSN-MUI No.17 (studi
kasus di Bank pembiayaan rakyat syariah Dana mulia surakarta), yang
16
Yusmina Mendrofa, “Pemberlakuan Sanksi Denda atas Keterlambatan Pembayaran SPP
dikaitkan dengan Fatwa DSN NP.17/DSN-MUI/IX/2000,(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Syariah
dan Hukum UIN-su Medan)”, Skripsi (Medan: UIN Sumatera Utara Medan,2018), Hlm.14.
17
Ali Murtadho,”Perspektif Hukum Islam Tentang Jual Beli Komputer Bekas di CV.Ananda
Comp Yogyakarta”, Skripsi UIN Sunan Kalijaga 2006, Hlm.16.
menjelaskan bahwa penerapan denda pada akad pembiayaan murabahah
yang dikenakan kepada nasabah yang menunda-nunda pembayaran dan
tidak mempunyai itikad baik apabila mengalami keterlambatan membayar
di BPRS Dana Mulia Surakarta sudah sesuai dengan Fatwa DSN-MUI
No.17/DSN-MUI/IX/2000.18 Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini
yang peneliti membahas, yaitu tentang jual beli makanan sistem all you
can eat dengan penerapan denda kepada konsumen yang tidak
menghabiskan makanan yang telah ia ambil.
5. Jurnal Ummul Qura Volume 3 No.2 Tahun 2013, Siswasi,Dosen Program
Studi Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Raden Qosim
(STAIRA) Lamongan, membahas dalam judul “Jual Beli dalam perspektif
Islam”. Pada jurnal ini dijelaskan tentang definisi jual beli menurut para
ulama dan dalam berbagai kitab, hukum jual beli menurut al-Qur’an,
hadits dan ijma serta rukun dan syarat dalam jual beli. 19sedangkan dalam
penelitian ini yang peneliti membahas, yaitu tentang jual beli makanan
sistem All You Can Eat dengan penerapan denda kepda konsumen yang
tidak menghabiskan makanan yang telah ia ambil.

G. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui dan mempermudah pembahasan serta memeperoleh
gambaran dari keseluruhan secara singkat, maka dijelaskan sistematika
pembahasan sebagai berikut :
Untuk menyusun penelitian ini penulis akan membahas dan menguraikan
masalah-masalah mengenai jual beli makanan sistem all you can eat di
Banjarmasin ini ke dalam 5 (lima) bab.
18
Sri Mulyani,”Penerapan Denda Pada Akad Pembiayaan Murabahah Dalam Prespektif fatwa
DSN-MUI No.17 (Studi kasus di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Dana Mulia Surakarta)”, Skripsi
(Surakarta: IAIN Surakarta,2017),hlm.10.
19
Siswadi, “Jual Beli Dalam Perspektif Islam”, Jurnal Ummul Qura, Volume 3 No.2, 2013,
Hlm.17.
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian inin adalah sebagai berikut :
1. Bab 1 yang merupakan pendahuluan meliputi latar belakang yang
menguraikan bagaimana sebenarnya masalah tersebut serta penjelasan-
penjelasan mengenai apa yang berkaitan dengan masalah tersebut,
gambaran masalah yang ditulis dalam bentuk rumusan masalah,tujuan
penelitian, signifikansi penelitian, definisi operasional, kajian pustaka,dan
sistematika penulisan.
2. Bab II berisikan landasan teori yang mana dalam bab ini dibahas
mengenai masalah yang berkaitan dengan objek penelitian melalui teori-
teori yang mendukung dan relavan dari sumber data yang jelas dan
berhubungan dengan pembahasan masalah penelitian.
3. Bab III yaitu berisi mengenai metode penelitian yang diteliti, yang
didalamnya terdapat jenis pendekatan penelitian, lokasi penelitian, data
dan sumber data yang menjadi sumber informasi tentang data apa saja
yang diperlukan serta apa saja yang menjadi sumber datanya, setelah data
terkumpul selanjutnya data tersebut dianalisis yang proses analisisnya
dituangkan dalam analisis data.
4. Bab IV yaitu laporan hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan
sistematika penulisan, kemudian dikonsultasikan kembali untuk
kesempurnaan kepada dosen pembimbing sekaligus memohon
persetujuannya, apabila sudah disetujui dan dianggap karya ilmiah yang
baik dan layak dalam bentuk skripsi, sehingga siap dimunaqasyahkan
dihadapan penguji skripsi.
5. Bab V yang meliputi penutup yang berisi simpulan dan saran.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan pendekatan penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian lapangan (field
research) yaitu melakukan penelitian yang diperoleh yang diperoleh
sumbernya dari informan, peristiwa, atau fenomena, yang sebenarnya terjadi
dilapangan dan lebih spesifik, baik melalui hasil wawancara maupun
observasi.20
Penelitian ini merupan pendekatan yuridis empiris, pendekatan yuridis
yaitu penelitian lapangan yang mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta
apa yang terjadi dalam masyarakat yang sebenarnya. Sedangkan pendekatan
empiris merupakan pendekatan secara langsung untuk mengumpulkan seluruh
informasi yang berhubungan dengan penelitian, baik dengan wawancara
kepada narasumber yang mengetahui tentang penelitian ataupun pengamatan
secara seksama kepada objek yang ingin diteliti.21

B. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian ini adalah Ms.Geisha All You Can Eat the best
Japanese Restaurant yang bertempat di Jalan Ahmad yani KM 5 di Kota
Banjarmasin. Alasan memilih lokasi ini dikarenakan jual beli makanan di
Restoran Ms.Geisha ini sistem paket all you can eat atau sepuasnya dalam
mengambil makanan dengan batasan waktu dan denda kepada konsumen yang
tidak menghabiskan makanan yang telah ia ambil. Dan restoran ini rame
dengan pengunjung yang menyukai makanan khas korean.

C. Subjek dan Objek Penelitian


1. Subjek dalam kegiatan penelitian adalah masyarakat disekitarnya,
khususnya bagi yang bersangkutan dalam restoran diantaranya para
pegawai, pemilik dan pengunjung Restoran Ms.Geisha All you can eat di
Banjarmasin yang memberikan informasi.
2. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah variabel atau yang menjadi titik
tolak fokus dari penelitian ini. Yaitu ketidakjelasan dalam objek jual beli
20
Rahmadi, Pengantar Metode Penelitian, (Banjarmasin: Antasari Press,2011), hlm.66.

21
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2003),
hlm.43.
dan adanya penetapan denda dalam jual beli makanan dengan sistem all
you can eat di Restoran Ms.Geisha. Data-data yang diperoleh penulis
kemudian disesuaikan dengan ketentuan yang terdapat dalam hukum islam
yang bersumber pada al-Qur’an, hadis serta kitab fiqih lainnya.

D. Data dan Sumber Data Penelitian


Data penelitian ini adalah jenis data primer, Data primer yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya, baik melalui wawancara,
observasi, maupun laporan dalam bentuk dokumen tidak resmi yang diolah
oleh peneliti.22
1. Data
Data yang nantinya akan digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :
a. Data primer yaitu data yang diperoleh dari wawancara secara langsung
dengan pihak-pihak yang terkait untuk membahas objek yang diteliti
dari permasalahan yang terjadi dilapangan.23 Data yang diperoleh
dengan wawancara langsung dengan narasumber baik dengan pemilik
(penjual), pekerja restoran dan pembeli dan observasi partisipan yang
artinya peneliti mengalami dan melihat sendiri pelaksanaan sistem all
you can eat.
b. Data Sekunder adalah sumber dat penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melainkan melalui perantara.24 Data sekunder
merupakan data yang diperoleh, dikumpulkan, diolah dan disajikan
dari sumber kedua yang diperoleh secara tidak langsung dari
penelitian. Data sekunder meliputi buku-buku, majalah surat
kabar,internet, jurnal yang sudah diteliti, dokumen-dokumen maupun
22
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika,2006),hlm.106.

23
Ibid, hlm.10.

24
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur, (Jakarta: Kencana
Prenada Meida Group,2013),hlm.74.
hasil penelitian yang menjadi referensi yang berkaitan dengan
penelitian yang akan diteliti, yaitu yang berkaitan dengan jual beli dan
sistem all you can eat.
2. Sumber Data
Yang terkait dengan sumber data dalam penelitian ini adalah :
a. Informan merupakan orang yang mempunyai informasi yang
diperlukan oleh peneliti, Informasi yang dipilih oleh penulis
merupakan orang yang mempunyai informasi mengenai jual beli
sistem all you can eat di restoran Banjarmasin.
b. Dokumen yakni peraturan sistem makan all you can eat yang ada
direstoran untuk membantu perlengkapan informasi dari suatu
penelitian.

E. Teknik pengumpulan Data


Dalam pengumpulan data yang yang dibutuhkan peneliti menggunakan bebe
rapa metode yang diharapkan dapat mempermudah dan memperlancar peneliti
dalam mencari data dibutuhkan.25 Metode pengumpulan data yang digunakan
peneliti adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi merupakan teknik yang menuntutadanya prngamatan dari
peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek
penelitian. Instrumen yang dapat digunakan yaitu lembar pengamatan,
panduan pengamatan. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil
observasi antara lain: ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan,
kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan. Dengan observasi sehingga
penulis dapat menyajikan gambaran realistis perilaku atau kejadian,
menjawab pertanyaan, membantu mengerti perilaku manusia dan
evaluasi.- observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi
25
Sugiyono, Metode Penelitian,(Bandung: Alfabeta,2013),hlm.226.
partisipan dimana peneliti datang ke Restoran Ms.Geisha Banjarmasin
menjadi konsumen mengalami dan melihat pelaksanaan jual beli dengan
sistem All you can eat.
b. Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung
secara lisan antara dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan
secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan yang
ingin di dapatkan sebagai jawaban dari sebuah pertanyaan dalam suatu
penelitian.26
Penelitian ini dilakukan wawancara dengan pemilik restoran, karyawan
serta beberapa pengunjung atau konsumen yang pernah membeli makanan
di Restoran Ms.Geisha Banjarmasin.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data yang mengenai hal-hal yang ada
kaitannya dengan objek peneliti. Dokumentasi dari asal katanya adalah
dokumen artinya barang-barang tertulis, foto, brosur dan sebagainya.27
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa brosur, foto, menu makanan dan
media sosial, syarat dan ketentuan mengenai sistem All you can eat.

F. Teknik Pengolahan Data


Setelah data diproses, maka tahapan selanjutnya adalah menganalisis data. Hal
ini untuk menghindari agar tidak terjadi banyak kesalahan dan mempermudah
dalam pemahaman maka peneliti dalam menyusun penelitian ini melakukan
beberapa upaya diantaranya adalah :
a. Pemeriksaan Data (Editing)

26
Burhan Ashofa, Metode Penelitian Hukum,(Jakarta: Rineka cipta, 2013),hlm.96.

27
Suharsi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta,
2010.hlm.174.
Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh
para pengumpul data.28 Tahap pertama dilakukan untuk meneliti kembali
data-data yang telah diperoleh dari kelengkapannya, kejelasan makna,
kesesuaian serta relevansinya dengan kelompok data yang lain dengan
tujuan apakah data-data tersebut sudah mencukupu untuk memecahkan
permasalahan yang diteliti termasuk mengurangi kesalahan dan
kekurangan data dalam penelitian serta untuk meningkatkan kualitas data.
b. Kesimpulan (Concluding)
Kesimpulan merupakan pernyataan siangkat, jelas dan sistematis dari
keseluruhan hasil analisis dan pembahasan. Sebagai tahapan akhir dari
pengelolahan data adalah concluding. Adapun yang dimaksud dengan
concluding adalah pengambilan kesimpulan dari data-data yang diperoleh
setelah dianalisa untuk memperoleh jawaban kepada pembaca atas
kegelisahan dari apa yang dipaparkan pada latar belakng masalah.29

G. Analisis Data
Analisi data adalah proses menyusun secara sistematis data yang yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Dengan
cara menyusun pola, memilih mana yang penting dan harus dipelajari,
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri maupun orang
lain. Metode penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan
dengan kajian penelitian.30 Kajian penelitian ini membahas tentang jual beli

28
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinas, (mixed Methods),(Bandung:
Affabeta,2003),hlm.11.
29
Jhon W.Creswell, Research Design: Pedekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, cet.Ke-V,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2015), hlm.276.
30
Sunggono Bambang, Metodelogi Penelitian Hukum, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,
2015),hlm.85.
makanan sistem all you can eat yang dikaji menggunakan metode deskriptif
kualitatif berdasarkan teori Hukum Islam. Dimana melalui penurunan dan
penafsiran data yang ada serta menggambarkan secara umum subjek yang
diselidiki dengan cara menelaah dan menganalisis suatu data yang bersifat
umum, kemudian diolah untuk mendapatkan data yang bersifat khusus.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ahmad Azhar Basyir,2000. Asas-Asas Muamalat, Yogyakarta: UUI pre.

Ali, Zainuddin, 2006. Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika.

Arikunto, Suharsi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta :


Rineka Cipta.

Ashofa, Burhan, 2013. Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta.

Creswell, Jhon W 2015. Research Design: Pendekatan Kualitatif , Kuantitatif dan


Mixed, cet.ke-V, yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang: Asy Syifa’1989.

Djuwaini, Dimyauddin, 2010. Pengantar Fikih Muamalah, Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.
Husain Syahatah dan Siddiq Muh. Al-Amin Adh-Dhahir,2005. Transaksi Dan Etika
Bisnis Dalam Islam, Jakarta: Visi Insani Publishing.

Muhammad Syah, Ismail, 2010. Filsafat Hukum Islam, Cet.3 Jakarta: Bumi Aksara.

Rahmadi, 2011. Pengantar Metode Penelitian, Banjarmasin: Antasari Press.

Sanjaya, Wina, 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur, Jakarta:
Kencana Prenada Meida Group.

Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian, bandung: Alfabeta.

Suhendi, Hendi, 2010. Fiqih Muamalah, Jakarta: Rajawali Pers.

Suhendi, Hendi, 2005. Fiqih Muamalah, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Sunggono, Bambang, 2003. Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT.Raja Grafindo


Persada.

Sunggono, bambang, 2015. Metodelogi Penelitian Hukum, Jakarta: PT.Grafindo


Persada.

Tim Penterjemah Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Diponegoro,2014.

Jurnal :

Djunaeni, Moch Endang Djunaeni, Maulana Yusuf, 2017. “Analisis Penerapan denda
di lembaga keuangan Syariah Perspektif Hukum Islam”, Jurnal Al-Amwal,
volume 9 No. 2.

Shobirin, 2015. “Jual Beli dalam Pandangan Hukum Islam”, Jurnal Bisnis dan
Manajemen Islam volume 3 No.2.

Siswadi, “Jual Beli Dalam Persepktif Islam”, Jurnal Ummul Qura,Volume 3 No.2
2013.
Skripsi:

Dwi Santoso, Didik, 2016. “Jual Beli Ikan Sistem Bokor Perspektif Hukum
Islam(Studi Kasus di Karangtalun Desa Pasir lor Kecamatan Karang lewas
Kabupaten Banyuman), IAIN Purwokerto.

Mulyani, Sri, 2017. “penerapan Denda Pada Akad Pembiayaan Murabahah Dalam
Perspektif Fatwa DSN-MUI No.17(Studi kasus di Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah Dana Mulia Surakarta)”, Surakarta: IAIN Surakarta.

Murtadho, Ali, 2006 “Perspektif Hukum Islam Tentang Jual Beli Komputer Bekas di
CV.Ananda Comp Yogyakarta”,UIN Sunan Kalijaga.

Sari, Devita, 2019. “Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Makanan Dengan
Konsep Sepuasnya (studi di Rumah Makan Encim Gendut Bandar
Lampung)”, Lampung: UIN Raden Intan lampung.

Wawancara:

Arbea korayawa wawancara konsumen, 22 Januari 2022

Anda mungkin juga menyukai