0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan5 halaman
Film The King's Speech menceritakan perjuangan Raja George VI yang mengalami gangguan berbicara untuk mampu berpidato dengan baik melalui terapi dari Lionel Logue, sementara film The Great Debaters menggambarkan perjuangan mahasiswa kulit hitam dari Willey College yang berpartisipasi dalam berbagai lomba debat melawan berbagai sekolah dan universitas."
Film The King's Speech menceritakan perjuangan Raja George VI yang mengalami gangguan berbicara untuk mampu berpidato dengan baik melalui terapi dari Lionel Logue, sementara film The Great Debaters menggambarkan perjuangan mahasiswa kulit hitam dari Willey College yang berpartisipasi dalam berbagai lomba debat melawan berbagai sekolah dan universitas."
Film The King's Speech menceritakan perjuangan Raja George VI yang mengalami gangguan berbicara untuk mampu berpidato dengan baik melalui terapi dari Lionel Logue, sementara film The Great Debaters menggambarkan perjuangan mahasiswa kulit hitam dari Willey College yang berpartisipasi dalam berbagai lomba debat melawan berbagai sekolah dan universitas."
NIM : 2005112648 Kelas : 5B Pendidikan Matematika 1. The King's Speech Dalam film ini terjadi komunikasi persuasif, salah satunya adalah ketika raja George VI bertemu dengan Lionel Logue, yang dimana Lionel Logue memberikan peraturan selama terapi berjalan, pada awalnya raja George VI tidak ingin diatur namun lambat laun raja George VI mengikuti peraturan tersebut. Dalam film ini juga ada terjadi hambatan komunikasi persuasif salah satunya adalah faktor eksternal. Ini terlihat pada scene ketika raja George VI sempat meragukan Lionel Logue sebagai terapis bicara, sehingga raja George VI tidak mengikuti peraturan yang dibuat oleh Lionel Logue. Scene terakhir dari film The King's Speech ini adalah raja George VI mampu berpidato dengan baik dengan wibawanya sebagai seorang raja melalui radio yang didengarkan oleh warga Inggris dan seluruh dunia. Dan semua pendengar terdiam mendengar pidato dari raja George VI yang memiliki kebijaksanaan dan memberikan dampak positif bagi pendengarnya. Scene terakhir ini, juga terdapat komunikasi persuasif yang dilakukan oleh raja George VI untuk mengajak warganya tetap merasa aman walaupun situasi sedang darurat. Ini juga termasuk ke dalam komunikasi massa. Ini terlihat pada scene ketika raja George VI melakukan pidato melalui radio yang disiarkan ke seluruh dunia.
2. The Great Debaters
Film ini dipenuhi dengan berbagai lomba debat yang diikuti oleh tim debat dari Willey College. Dalam film ini, kelompok debat yang diasuh oleh Melvin Tolson digambarkan sebagai kelompok debat yang tangguh. Kelompok tersebut menjuarai berbagai lomba debat melawan berbagai sekolah. Puncaknya adalah kemenangan Willey College dalam debat melawan Universitas Harvard yang sebelumnya adalah juara nasional. Dalam film ini setiap isu bisa diperdebatkan; dan diperdebatkan dari dua arah entah itu mendukung atau menolak. Perdebatan-perdebatan dalam film ini menggambarkan bagaimana sebuah argumen selalu dapat dipertahankan dari dua sisi. The Great Debaters menonjolkan kekuatan bahasa dalam merubah tradisi dan peradaban sekaligus menumbuhkan harapan akan hari esok yang lebih baik. Nama : Salsabila Hakim
NIM : 2005112611
Mata Kuliah : Komunikasi Publik
TUGAS ANALISIS KHALAYAK
1. FILM THE KING’S SPEECH
Berdasarkan film The King's Speech terdapat suatu masalah bahwa raja George VI (Duke of York) memiliki kesulitan dalam berbicara, yaitu gagap. Ini terlihat pada scene pembukaan film yang dimana raja George VI tidak bisa berpidato dihadapan semua orang disebuah stadium dan beberapa scene didalam film yang menunjukkan kesulitan berbicaranya seorang raja George VI. Raja George VI mengalami kesulitan berbicara ini ketika berusia 5 tahun, ini di karenakan sikap keras ayahnya (raja George V) terhadap dirinya ketika masih anak-anak. Dari permasalahan diatas maka raja George VI ini mengalami hambatan dalam berkomunikasi. Film ini ada juga terjadi komunikasi persuasif, salah satunya adalah ketika raja George VI bertemu dengan Lionel Logue, yang dimana Lionel Logue memberikan peraturan selama terapi berjalan, pada awalnya raja George VI tidak ingin diatur namun lambat laun raja George VI mengikuti peraturan tersebut. Dalam film ini juga ada terjadi hambatan komunikasi persuasif salah satunya adalah faktor eksternal. Ini terlihat pada scene ketika raja George VI sempat meragukan Lionel Logue sebagai terapis bicara, sehingga raja George VI tidak mengikuti peraturan yang dibuat oleh Lionel Logue. Scene terakhir dari film The King's Speech ini adalah raja George VI mampu berpidato dengan baik dengan wibawanya sebagai seorang raja melalui radio yang didengarkan oleh warga Inggris dan seluruh dunia. Dan semua pendengar terdiam mendengar pidato dari raja George VI yang memiliki kebijaksanaan dan memberikan dampak positif bagi pendengarnya. Scene terakhir ini, juga terdapat komunikasi persuasif yang dilakukan oleh raja George VI untuk mengajak warganya tetap merasa aman walaupun situasi sedang darurat. Ini juga termasuk ke dalam komunikasi massa. Ini terlihat pada scene ketika raja George VI melakukan pidato melalui radio yang disiarkan ke seluruh dunia. Pada film ini banyak sekali yang layak dicontoh, seperti meningkatkan kepercayaan diri itu sangat penting terlebih saat public speaking. Kepercayaan diri ibaratnya sebuah pondasi bangunan. Kalau kepercayaan diri kita lemah, maka usaha yang telah kita lakukan dapat dengan mudah runtuh. Ketika kita menjaga image kita di mata orang kita harus mampu berkomunikasi secara asertif dan segala yang kita lakukan itu harus dengan kepercayaan diri. Untuk membangun kepercayaan diri kita, kita harus kenali apa masalahnya dalam diri kita sendiri. Setelah kita tahu apa masalahnya dalam diri kita, maka kita harus berusaha memutuskan lingkaran setan keraguan diri kita.
2. FILM THE GREAT DEBATERS
Dalam film ini, konflik rasial yang terjadi dapat dilihat dari dua sudut pandang, yakni sebagai representasi segregasi ras di Amerika pada medio 1930-an dan sebagai wujud dari konflik kepentingan antara wilayah utara dan selatan Amerika terkait dengan masalah perbudakan terhadap orang-orang kulit hitam. Hal tersebut terkait dengan adanya perang sipil dimana masyarakat di wilayah utara Amerika menentang adanya perbudakan sementara masyarakat di wilayah selatan justru ingin mempertahankan perbudakan terhadap orang kulit hitam. Film ini menggambarkan perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat kulit hitam demi mendapatkan pengakuan sebagai warga Amerika yang memiliki kesamaan hak. Dalam film The Great Debaters hal ini digambarkan saat Melvin Tolson di tangkap oleh Polisi setempat. Dalam film ini upaya perjuangan kulit hitam ditempuh melalui jalur pendidikan. Sebagai sebuah universitas dari kalangan kulit hitam, Willey College berusaha membuktikan kapabilitas ilmiah orang kulit hitam dengan memenangkan lomba-lomba debat yang diikuti oleh mereka. Selain itu dalam film ini digambarkan pula keberadaan organisasi petani yang dikembangkan oleh Melvin Tolan sebagai bentuk perjuangan melawan ketertindasan mereka. Peristiwa berikutnya adalah ketika mobil yang dikendarai oleh keluarga Farmer menabrak seekor babi milik orang kulit putih hingga mati. Kejadian ini menggambarkan tindak ketidaksetaraan rasial yang dialami oleh orang kulit hitam. Dalam kejadian tersebut seorang kulit putih yang merupakan pemilik babi memanggil James Farmer Sr. yang merupakan seorang Profesor kulit hitam dengan sebutan “Boy”, sementara sang Profesor kulit hitam tersebut harus memanggil peternak babi tersebut dengan sebutan “Sir”. Dalam kejadian ini pemilik babi menuntut ganti rugi sebesar 25 dollar, sebuah nilai yang sangat tinggi pada masa tersebut, namun demi keselamatan keluarganya akhirnya Dr. James Farmer Sr. bersedia membayar ganti rugi dengan cek senilai 17,5 dollar. Berikutnya adalah peristiwa penyerangan terhadap sekelompok petani dan Melvin Tolson oleh sekelompok orang yang salah satunya adalah Sheriff setempat. Peristiwa ini menggambarkan tindakan represif yang biasa dilakukan oleh orang kulit putih di wilayah selatan Amerika dalam menyikapi sesuatu yang dianggap berbahaya. Peristiwa ini berlanjut dengan penangkapan Melvin Tolson yang dianggap sebagai pihak yang menjadi motor dari pergerakan kelompok petani tersebut. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, peristiwa penangkapan Tolson menggambarkan ketidakadilan hukum terhadap orang kulit hitam di Texas. Adapun peristiwa yang menjadi isu utama dalam film ini digambarkan dengan adegan pembantaian terhadap seorang kulit hitam dengan cara dibakar oleh sekelompok orang kulit putih. Peristiwa ini menggambarkan bagaimana sikap orang kulit putih terhadap kulit hitam di Texas pada tahun 1930-an di Amerika. Orang kulit hitam seringkali dberlakukan secara tidak manusiawi, tidak semata dikucilkan secara hukum dan budaya namun orang kulit hitam seringkali terancam nyawanya dengan maraknya aksi pembantaian terhadap orang kulit hitam di Texas. Selanjutnya film ini dipenuhi dengan berbagai lomba debat yang diikuti oleh tim debat dari Willey College. Dalam film ini, kelompok debat yang diasuh oleh Melvin Tolson digambarkan sebagai kelompok debat yang tangguh. Kelompok tersebut menjuarai berbagai lomba debat melawan berbagai sekolah. Puncaknya adalah kemenangan Willey College dalam debat melawan Universitas Harvard yang sebelumnya adalah juara nasional. Dalam film ini setiap isu bisa diperdebatkan; dan diperdebatkan dari dua arah entah itu mendukung atau menolak. Perdebatan-perdebatan dalam film ini menggambarkan bagaimana sebuah argumen selalu dapat dipertahankan dari dua sisi. The Great Debaters menonjolkan kekuatan bahasa dalam merubah tradisi dan peradaban sekaligus menumbuhkan harapan akan hari esok yang lebih baik. 3. Tabel Persaman dan Perbedaan dari Kedua Film
The King’s Speech The Great Debaters
Kedua film sama – sama menunjukkan bahwa dengan memiliki kemampuan berbahasa yang baik akan membawa perubahan yang besar. Kedua film ini juga menunjukkan Persamaan sikap pantang menyerah dalam menggapai sesuatu dan percaya diri. Dapat disimpulkan juga bahwa dengan kekuatan bahasa dapat merubah peradaban atau masa depan sekaligus menumbuhkan hari esok yang lebih baik. 1. Film ini diawali 1. Film ini sudah dengan tokoh menunjukkan tokoh utamanya, raja utama yang memiliki George VI yang sulit kemampuan bicara bicara yang baik (gagap) 2. Film ini 2. Film ini tidak menceritakan konflik menunjukkan konflik rasial rasial 3. Dalam film ini upaya 3. Dalam film ini perjuangan ditempuh Perbedaan perjuangan melalui jalur berbahasa dibantu pendidikan oleh seorang terapis 4. Komunikasi bernama Lionel kelompok Logue 5. Film ini menampil 4. Komunikasi massa banyak lomba debat 5. Film ini menampilkan pembacaan pidato raja George VI