Hollywood, sebuah tempat di Amerika Serikat yang menjadi kiblat perfilman dunia.
Simbol industri hiburan paling mahsyur dengan pangsa pasar internasional. Berbagai
tempat seni pertunjukan dan film seperti studio film, teater, dan landmark-
landmark teraglomerasi di salah satu kawasan distrik Los Angeles ini. Negara
adidaya ini memang unggul di segala bidang, terutama dalam sinematografinya.
Sudah menjadi fakta umum bahwa kualitas film Hollywood berada di puncak kasta
perfilman dunia. Film-film Hollywood selalu saja hadir untuk menarik hati
penikmatnya bahkan menjadi pop culture yang tak terlupakan. Dibalik dunia fiksi
yang disajikan oleh film Hollywood sering kali terselip kepentingan pihak Amerika
Serikat untuk mempromosikan budayanya, menyebarkan ideologinya atau bahkan
sekedar ajang pamer kekuatan militer. Tujuan-tujuan diatas sebenarnya adalah
bentuk propaganda yang paling umum dicapai Amerika dalam setiap film buatan
Hollywood.
Film merupakan media massa yang mampu mengantarkan pesan kepada khalayak
dalam skala besar serta efisien. Dibutuhkan suatu media massa untuk membentuk
opini publik yang mendukung kampanye propaganda amerika serikat. Seperti yang
kita tahu propaganda dan doktrin tidak bisa terlepas dari kehadiran media massa.
Dalam hal ini film menjadi salah satu media massa yang paling efektif dalam
melancarkan serangan berupa persuasi bahkan doktrin untuk memengaruhi
penikmatnya. Mengingat film punya nuansa entertainment yang kental dan secara
tidak langsung mampu mendekrontruksi para penontonnya secara perlahan. Film
digunakan sebagai medium propaganda untuk membentuk persepsi, memanipulasi
kognisi, dan mengarahkan perilaku seseorang. Ironika bahwa Amerika
menggunakan film sebagai instrumen kampanye kebudayaan mereka memang
benar adanya. Daya imajinasi sineas perfilman Hollywood sungguh sangat luar biasa,
mereka bisa menempatkan Amerika Serikat sebagai pusat Perdaban Dunia, Pusat
kecanggihan militer dunia, pusat kecanggihan teknologi dan informasi dunia dan
juga pusat pengetahuan dunia. Film-film Hollywod terkadang menjadi pendukung
posisi politik Amerika dalam hubungan internasional, karena melalui media film,
konstruksi propaganda lebih mudah diterima publik dunia daripada dengan orasi
dogmatis. Hollywood seakan mendikte pihak internasional tentang bagaimana
Amerika Serikat menjadi korban sekaligus pahlawan. Play victim yang dilakukan dan
heroisme yang diusung pada setiap film tentunya membawa hal positif bagi Amerika
di mata dunia.
Amerika Serikat punya daya jelajah yang cukup kuat untuk melakukan propaganda.
Peranan media massa dan industri film Hollywod menjadi alat perang tersendiri bagi
AS. Media sangat berpengaruh penting dalam mempersuasi pikiran bahkan tindakan
seseorang. Media juga mampu melakukan konstruksi sosialnya untuk membungkus
realitas menjadi suatu idealitas yang hari itu dipercaya karena terus terjadi berulang
ulang. Terciptanya kontruksi sosial itu melalui tiga momen dialektis , yakni
eksternalisasi, objektivikasi, dan internalisasi. Eketernalisasi sebagai bagian dari
penyesuaian diri dengan dunia sosiokultural sebagai produk manusia., sedangkan
objektivitasi sebagai interkasi sosial dalam dunia intersubjektif yang dilembagakan
atau mengalami proses institusionalisasi dan , internalisasi merupakan upaya
individu mengidentifikasi diri dari lembaga-lembaga social atau organisasi social
tempat dimana individu menjadi anggota. Dalam kasusini Hollywood sebagai
industry film punya peranan penting dalam menyampaikan pesan-pesan
propaganda yang dilakukan AS. Dengan demikian media massa punya peranan
penting untuk bagaimana merekontruksi kondisi social maka jelas sekali Amerika
Serikat tetap akan mempertahankan dominasinya melalui berbagai macam
propaganda termasuk yang dilakukan melaui film hollywood.