Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mochamaad Soleh

NIM : 021813545

Tugas 3 Komunikasi Internasional


1. Pengaruh media dalam kegiatan komunikasi internasional meliputi :
a. Menyediakan Informasi
Salah satu peran media dalam demokrasi adalah menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh
publik. Media dalam kegiatan komunikasi internasional juga berperan sebagai sumber informasi
utama yang menyediakan jenis-jenis informasi terkait permasalahan internasional kepada publik.
Pada umumnya, publik bergantung pada media berita sebagai sumber informasi utama dan dasar
bagi mereka untuk membentuk opini dan keputusan untuk memilih. Pesan-pesan yang dipilih dalam
media komunikasi internasional inilah yang kemudian memberikan dampak atau pengaruh
terhadap masyarakat keseluruhan.
b. Menyebarluaskan Informasi
Media komunikasi internasional tidak hanya menyediakan informasi tentang permasalahan
komunikasi internasional kepada publik melainkan juga menyebarluaskan informasi tersebut ke
seluruh dunia. Pada awalnya, informasi hanya bisa diakses melalui institusi negara dan arus
informasi dari negara ke warga negaranya sangat diawasi. Sejak kehadiran internet sebagai media
komunikasi, arus informasi sangatlah bebas. Informasi pun dapat tersebar luas dengan sangat cepat.
Dari sinilah kemudian timbul gagasan tentang e-diplomacy atau digital diplomacy.
c. Membentuk dan Mempengaruhi Persepsi Publik
Pemerintah dapat menggunakan media komunikasi untuk membentuk dan mempengaruhi
persepsi publik agar publik mendukung kebijakan luar negeri yang dibuat. Hal-hal yang umumnya
dilakukan untuk membentuk dan mempengaruhi persepsi publik adalah promosi atau sosialisasi
kebijakan melalui kampanye publik, membentuk dan membangun hubungan baik dengan jurnalis
dan perusahaan media. Misalnya, kampanye yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat dan
Inggris untuk meyakinkan warga negaranya dan warga dunia bahwa Saddam Hussein benar-benar
merupakan ancaman bagi dunia karena ditengarai memiliki senjata pemusnah massal dan memiliki
hubungan dengan terorisme.
d. Membentuk Opini Publik
Menurut teori framing, media berpengaruh dalam membentuk opini publik dan individu melalui
pembentukan frame-frame pemberitaan dari beragam peristiwa yang diberitakan. Cara media
massa memberitakan beragam peristiwa inilah yang mempengaruhi penafsiran khalayak terhadap
pemberitaan yang disajikan oleh media massa. Hal ini pun berlaku pada pemberitaan isu-isu
internasional oleh media massa. Misalnya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
pemerintah Amerika Serikat dan Inggris berupaya untuk membentuk dan mempengaruhi
persepsi publik bahwa Irak merupakan ancaman dunia karena dianggap memiliki senjata
pemusnah massal dan memiliki hubungan yang sangat erat dengan terorisme. Pembentukan
persepsi ini dilakukan melalui pemberitaan di media massa yang dilakukan secara intens hingga
akhirnya membentuk opini publik di negara masing-masing dan dunia. Opini yang terbentuk ini
menjadi dasar bagi Amerika Serikat dan Inggris untuk membuat kebijakan luar negerinya.
e. Mengarahkan Kebijakan Luar Negeri
Kebijakan luar negeri yang dibuat oleh suatu negara sebagian besar berkaitan dengan opini publik
yang dibentuk oleh media massa. Contohnya adalah opini publik yang terbentuk di tengah-tengah
warga Amerika Serikat dan Inggris mendorong masing-masing pemerintahan merumuskan
kebijakan untuk menyerang Irak sebagai bentuk mempertahankan negara masing-masing dan
melindungi warga dunia dari ancaman terorisme.
f. Diplomasi Media
Menurut Andrianti (2015), media merupakan salah satu dari sembilan aktor dalam diplomasi
publik. Diplomasi yang dilakukan media biasanya berupa liputan berbagai peristiwa internasional.
Diplomasi yang dilakukan oleh para aktor ini dengan sendirinya memberikan dampak adanya
akomodasi informasi guna menjembatani mekanisme diplomasi government to government, people
to government, people to people, nongovernment to nongovernment, atau people and
nongovernment to government.
g. Menyampaikan Pesan-Pesan Diplomasi dan Politik
Media memiliki kemampuan untuk menyebarkan pesan-pesan diplomasi dan politik. Pesan-pesan
diplomasi dan politik ini ditampilkan dalam bentuk berita yang sebelumnya telah dirumuskan oleh
para jurnalis dengan cara meliput peristiwa, mengumpulkan dan menyeleksi fakta, merekonstruksi
serta merepresentasikan realitas dengan cepat dan ringkas. Kemampuan ini menjadikan media
sebagai salah satu alat propaganda yang sangat penting (Andrianti, 2015).
h. Membantu Masalah-Masalah Internasional
Salah satu penggunaan komunikasi dalam hubungan antarnegara adalah untuk membantu
masalah-masalah internasional. Menurut Andrianti (2015), media berperan besar dalam membantu
berbagai permasalahan internasional seperti membantu meredakan ketegangan internasional.
Dalam artian, media melaksanakan dan kadang memprakarsai mediasi internasional dalam suatu
acara yang seringkali pembedaannya menjadi kabur sebagai reporter atau sebagai seorang
diplomat. Contohnya adalah Walter Cronkite dari CBS dan Barbara Walters dari ABC yang
menjadi saluran komunikasi antara Presiden Mesir Anwar Sadat dengan Perdana Menteri Israel
Menachem Begin.
i. Membentuk dan Mengubah Pola Pikir Masyarakat
Pengaruh media selanjutnya dalam kegiatan komunikasi internasional adalah turut serta
membentuk dan mengubah pola pikir masyarakat. Misalnya, pemberitaan tentang gempa dan
tsunami Aceh yang menimbulkan simpati dan dukungan dari masyarakat internasional. Akibat dari
pemberitaan tersebut tidak sedikit jumlah negara ataupun individu yang memberikan bantuan baik
bantuan berupa operasi penyelamatan korban maupun bantuan untuk membangun kembali Aceh
dan sekitarnya. Hal ini menunjukkan apa yang disajikan oleh media terkait gempa dan tsunami
Aceh telah menggugah seluruh masyarakat dunia bahwa para korban selamat perlu dibantu dan
diobati trauma psikologisnya, korban tewas perlu segera dievakuasi, korban hilang perlu dicari, dan
Aceh yang porak poranda perlu segera dipulihkan.
j. Memfasilitasi Pertemuan bagi Para Pemimpin Politik
Menurut Andrianti (2015), terkadang media dapat memfasilitasi pertemuan antara para pemimpin
politik. Misalnya, kesepakatan Anwar Sadat untuk berkunjung ke Yerusalem terjadi setelah
wartawan NBC, Walter Cronkite, membawa kedua pemimpin Israel dan Mesir berhasil
diwawancarai melalui televisi satelit.
k. Membentuk Citra Positif di Mata Dunia Internasional
Salah satu peranan komunikasi dalam menata hubungan internasional adalah pencitraan.
Berbagai berita tentang kebijakan luar negeri suatu negara yang dipublikasikan melalui media
hendaknya ditujukan untuk konsumsi luar negeri. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk citra
positif suatu negara di mata dunia internasional. Tanggung jawab ini umumnya dipegang oleh
media asing atau media dalam negeri yang berbahasa asing. Dengan demikian, peran bahasa
sebagai alat komunikasi menjadi sangat penting agar beragam informasi tentang kebijakan suatu
negara dapat dipahami oleh negara lain.
l. Mengkritisi Kebijakan Pemerintah suatu Negara
Menurut Andrianti (2015), dalam negara demokrasi, media berperan sebagai lembaga yang
mengkritisi kebijakan pemerintah. Kritik yang diberikan oleh media kepada pemerintah dituangkan
melalui berita yang didukung dengan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal-hal
yang dianggap penting oleh media akan dijadikan sebagai agenda media untuk disampaikan kepada
khalayak.
m. Menciptakan Perubahan Sosial dan Politik
Dalam hal ini, media berperan sebagai agen perubahan dengan caranya sendiri. Media
mempublikasikan berita politik yang menjadi agenda politiknya. Media yang pro pada pemerintah
akan memberitakan berita politik yang menguntungkan pemerintah yang berkuasa dan juga
sebaliknya (Andrianti, 2015).
n. Mengubah Sikap Masyarakat
Menurut Andrianti (2015), perubahan sikap yang terjadi dalam suatu masyarakat pada umumnya
dipengaruhi oleh adanya informasi baru yang dipandang relevan dengan tuntutan kondisional,
kapan, dan di mana informasi baru itu diterima.
o. Membentuk Narasi dan Retorika Politik
Media, baik media massa maupun media sosial berperan besar dalam membentuk narasi dan
retorika politik kepada khalayak. Misalnya, saat pemilihan presiden Amerika Serikat, Trump
mengkampanyekan agar dibangun tembok raksasa di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko
guna mengurangi jumlah imigran yang datang dari Meksiko. Wacana ini menyebabkan perang di
dunia maya antara Trump dan mantan presiden Meksiko Vicente Fox.

2. Memasuki era Revolusi Industri 4.0, dunia tidak bisa mencegah berbagai kemjuan teknologi saat ini,
khususnya perkembangan teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi saat ini adalah salah satu
pengaruh dari revolusi industri 4.0. Kemajuan teknologi informasi saat ini semakin memudahkan
manusia di segala aktivitas. Kemajuan di bidang teknologi informasi ini memiliki dua dampak, yaitu
dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positifnya adalah kemajuan teknologi komunikasi memudahkan manusia untuk mencari
informasi dengan cepat, praktis, juga dapat memudahkan segala pekerjaan kita.
Di sisi negatifnya, yaitu informasi yang kita dapatkan dengan cepat dan praktis itu belum tentu
terbukti benar dan akurat, banyak orang di kalangan remaja yang suka menyalah gunakan kemajuan ini
untuk hal-hal yang tidak baik, juga dengan adanya jaringan internet yang mudah untuk didapatkan dan
digunakan, bisa berdampak buruk bagi kalangan remaja ini atau yang lainnya.

https://pakarkomunikasi.com/pengaruh-media-dalam-kegiatan-komunikasi-internasional
https://www.kompasiana.com/

Anda mungkin juga menyukai