Anda di halaman 1dari 4

Surat kesepakatan Bersama

antara
Supir dengan PT ___________________
Pada hari ini____________ bertempat di____________________________
Masing-masing pihak (selanjutnya disebut para pihak) telah sepakat untuk membuat surat
kesepaktan bersama menjadi supir PT -------------- dengan memakai sistem pola kemitraan
antara :
Dalam hal ini bertindak di wakili oleh__________________jabatan selaku HRD & GA PT
Samudera Industri yang selanjutnya di sebut sebagai Pihak Pertama (PIHAK I).
Nama :_____________laki-laki kewarga Negaraan Indonesia lahir
di____________(usia______) pekerjaan wiraswasta bertempat tinggal dan beralamat
di______________No induk KTP :__________________
Kedua belah pihak, berdasarkan adanya itikad baik dan tanpa adanya unsur paksaan dari
pihak manapun, telah sepakat untuk mengikatkan diri dalam sebuah perikatan dengan
memakai pola kemitraan sebagai supir, dngan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Sistem pola perjanjian adalah memakai istilah perjanjian kemitraan. PT
_________________adalah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur
yang juga merupakan pemilik mobil atau kendaraan dan bertindak sebagai pemberi order.
Pihak kedua yang selanjutnya disebut sebagai pengemudi adalah penerima order/penerima
kerja yang diberikan oleh pihak pertama, jenis order adalah mengangkut produk/barang
menggunakan alat anggkut berupa truck.
Pasal 2
1. Pihak pertama menerima pihak kedua sebagai pengemudi dengan sistem dan syarat
yang sudah di tetapkan dalam surat kesepakatan kerjasma ini.
2. Pihak kedua setuju dan patuh untuk mengikuti sistem, prosedur dan segala
peraturan yang di tetapkan pihak pertama
3. ihak kedua menyetujui unuk tunduk mengikuti sistem pola pekerjaan Borongan
berdasrtkan tujuan, trayek, Borongan mengangkutproduk/barang, yang asudah di
tetapkan pihsk petama.
4. Pihak kedua tidak dapat meminta dan atau menuntut fasilitas atau benefit apapun
itu, kecuali yang sudah ditetapkan oleh pihak pertama.
Pasal 3
Apabila saat mengerjakan order mendapat kecelakaan maka kondisi tersebut akan
dievaluasi secara Bersama-sama dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Apabila kecelakaan yang terjadi adalah murni di akibatkan adanya kelalaian pihak
kedua, maka semua biaya yang timbul menjadi beban Bersama antara para pihak
dimana msing-masing di kenakan biaya sebesar 50% dari total kerugian yang di
alami.
2. Kecelakaan yang terjadi bukan akibat dari adanya, kelalaian pihak kedua, seperti
ditabrak oleh kendaran lain, terjadinya bencana alam dan sebagainya, maka kerugian
yang timbul akan di tanggung oleh asuransi.
3. Apabila terjadinya kecelakaan akibat menabrak, ditabrak,terperosok slip dan bentuk
kecelakaan lainnya mengakibatkan adanya kerusakan dan atau bentuk kecelakaan
lainnya mengakibatkan adanya kerusakan kendaraan truk, ataupun perlengkapan
lainnya, maka harus di lengkapi dengan adanya berita acara dari kepolisian setempat
atau dari pihak aparat pemerintah setempat dan apabila tidak ada berita acara maka
kerugian tersebut adalah menjadi tanggung jawab sepenuhnya pihak kedua.
Pasal 4
Pihak kedua bertanggung jawab penuh atas seluruh keselamatan dokumen dan atau surat-
surat berharga yang melekat pada kendaraan yang di kendarai, antara lain surat tanda
nomor kendaraan (STNK), buku KIR, kartu izin usaha, surat jalan
Pasal 5
Pihak kedua bertanggung jawab penuh untuk monitoring kondisi laik kendaraan, termasuk
perawatan kendaraan secara berkala, seperti: ganti oli/gardan/perseneling. Control air accu,
tembak minyak gemuk, mengganti atau mengisi minyak rem, mengganti atau mengisi
minyak hidrolik, mengganti atau ,mengisi air radiator, serta kerusakan-kerusakan kendaraan
lainnya.
Pasal 6
Pihak kedua menyetujui tidak akan menerima uang komisi atau dalam bentuk apapun yang
diperhitungkan atas dasar trayek/rit/borong.
Pasal 7
Pihak kedaua menyetujui bahwa pihak pertama mempunyai hak dan kewenangan penuh
untuk mengakhiri surat kesepakatan kerjasama ini dengan pihak kedua secara sepihak,
apabila pihak kedua melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Meminum-minuman keras dan atau kedapatan sedang mabuk di tempat kerja dan
atau pada saat bertugas atau melakukan pekerjaan.
2. Kedapatan membawa, mengedarkan dan atau menggunakan narkotika dan atau
obat-obatan terlarang atau jenis lainnya.
3. Terdapat bermain judi di areal perusahaan.
4. Membuat keonaran atau berkelahi di tempat kerja atau di tempat tugas
5. Kedapatan melakukan tindakan pidana pencurian, penggelapan, penipuan
pemalsuan dan atau melakukan kejahatan-kejahatan lainya yang bertentangan
dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
6. Menukar atau mengambil onderdil atau komponen kendaraan milik perusahaan
yang dikemudikanya ataupun milik rekan kerja tanpa saepengetahuan atau izin pihak
pertama.
7. Menganiaya, menghina secara kasar, melakukan fitnah atau ancaman yang
membahayakan pimpinan, anggota keluarga pimpinan, maupun rekan sejawat atau
teman sekerja lainnya.
8. Membujuk atau mencoba membujuk pimpinan, anggota keluarga pimpinan maupun
rekan sejawat atau teman sekerja lainnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan
yang bertentangan dengan peraturan, undang-undang ataupun tatasusila.
9. Merusak dengan sengaja barang milik perusahaan
10. Menolak perintah yang di berikan oleh atasan langsung untuk dan atas nama
pimpinan perusahaan.
11. Memberikan keterangan palsu
12. Melakukan perbuatan yang merugikan pihak pertama demi untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dan atau golongan/keluarganya
13. Kedapatan menerima order tanpa sepengetahuan pihak pertama
14. Membawa teman atau orang lain memperbolehkan orang lain uhntuk menumpang
pada kendaraan
15. Tidak masuk berturut-turut selama 5 hari(lima) hari tanpa ada pemberitahuan yang
jelas dinyatakan telah mengakhiri perjanjian kemitraan secara sepihak.
16. Menolak order yang sudah di tetapkan oleh perusahaan
17. Mengoperasikan kendaraan diluar prosedur yang telah di tetapkan oleh pihak
pertama.
18. Terbukti melakukan pelanggaran terhadap aturan-aturan yang berlaku di tempat
pemuatan dan atau pembongkaran barang /produk
19. Melakukan perbuatan tindakan pidana yang memiliki ancaman hukuman diatas lima
tahun.
Pasal 8
Kesepakatan kerjasama dengan pola sitem kemitraan ini akan batal demi hukum, apabila
ternyata pihak kedua juga terikat hubungan kerja dengan pihak ketiga (pihak III) atau pihak
lain dengan segala akibat hukumnya adalah menjadi tanggung jawab penuh pihak kedua.
Pasal 9
Perjanjian kemitraan ini akan berakhir dan akan batal demi hukum di sebabkan pihak kedua
melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 dalam surat kesepakatan ini,
ataupun disebabkan pihak kedua meninggal dunia dan pihak kedua tidak berhak atas uang
pesangon dan atau uang penghargaan.
Pasal 10
Hal -hal lain yang belum diataur dalam isi perjanjian ini dapat diatur secara tersendiri sejauh
tidak bertentangan dengan undang-undang dan ketentuan peraturan yang berlaku, dengan
terlebih dahulu di musyawarahkan oleh para pihak
Demikian surat kesepakatan kerjasama dengan sistem pola kemitraan supir perusahaan
pengangkutan ini, di buat dengan sebenar-benarnya di sertai adanya itikad baik dari para
pihak, surat perjanjian ini di buat tanpa adanya paksaan dari pihak manapun dengan
terlebih dahulu setuju dengan cara kedua belah pihak menandatanganinya sebagai bukti
ketersediaan dan kesanggupan masing-masing untuk tunduk dan patuh dalam memenuhi
pelaksanaan isi perjanjian ini.

Cikalongwetan ______/__________/2023

Pihak Pertama Pihak Kedua

Nama Nama
Jabatan Jabatan

Anda mungkin juga menyukai