Anda di halaman 1dari 1

Di era digital ini media merupakan hal yang tidak dapat Dalam penelitian ini kami mengambil topik

bil topik identitas virtual.


dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia selalu Jacob van Kokswijk (2006) mengatakan bahwa identitas maya
menggunakan media untuk membantu kehidupan sehari- atau identitas online adalah penampilan seseorang di dunia
maya, dimana ia bebas menentukan ingin menjadi apa di dunia
hari. Hal inilah yang menyebabkan munculnya realitas
maya, sehingga tingkat kebenaran dari identitas tersebut
virtual. Di dalam realitas virtual terdapat identitas sangat kecil dan dapat mengubah. Dalam penelitian ini kami
virtual. Identitas virtual dapat dijumpai di akun akun menggunakan pandangan teori hubungan sosial mengenai
media sosial, salah satunya Twitter. Pengguna Twitter identitas virtual bahwa identitas seseorang di dunia maya
biasanya menggunakan identitas pribadi mereka. Seiring merupakan hasil dari interaksi sosial yang terjadi di
berkembangnya zaman para pengguna Twitter masyarakat. Identitas virtual dapat berkembang melalui
menciptakan identitas mereka sendiri. Tidak interaksi online yang berkelanjutan, seperti melalui media
sosial, forum online, atau platform lainnya. Objek penelitian
menggunakan identitas pribadi melainkan menggunakan
yang kami gunakan adalah Cyber account pada aplikasi Twitter.
identitas samaran, jenis pengguna ini dikenal sebagai
Cyber account merupakan akun yang digunakan pemiliknya
pengguna Cyber Account. Fokus penelitian ini adalah untuk membranding dirinya sebagai karakter lain, bukan
identitas virtual pada Cyber Account di aplikasi sebagai karakter aslinya di dunia nyata.
Twitter.

Dalam Cyber account para pengguna tidak menunjukkan


identitas asli mereka sehingga hal ini menimbulkan banyak
konflik, salah satunya faker. Konflik yang saat ini ramai
dibicarakan sesama cyber account di Twitter adalah
pemalsuan identitas dengan mengaku sebagai orang lain
tanpa ijin yang diviralkan oleh pemilik akun @marvaabel.
Akun tersebut membuat sebuah thread yang berisi tentang
penjelasan rinci kasus yang dilakukan oleh akun
@azkawi****. Pelaku yang sebenarnya bergender perempuan
mengaku sebagai laki-laki dan menipu pasangannya sejak
2020 yaitu @marvaabel. Selama berpacaran secara online,
pelaku sering meminjam uang ke pasangan selain itu pelaku
juga melakukan perselingkuhan dengan menggunakan akun
baru dan identitas baru. Identitas virtual yang
@azkawi***** tunjukkan di media sosial adalah identitasnya
sebagai laki laki, dilihat dari foto-foto yang dikirimkan
kepada pasangannya.

Cyber account semestinya digunakan untuk mencari teman, Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa identitas
berbagi informasi, dan berinteraksi antar sesama pengguna virtual sudah terbentuk. Yang harus dilakukan untuk
tanpa menunjukkan identitas aslinya, hal itu memberikan menghindari adanya kasus yang sama adalah menggunakan
kesempatan kepada oknum untuk memalsukan identitas nya dan Cyber account dengan bijak tanpa merugikan orang lain.
mengambil identitas orang lain tanpa izin. Semakin kesini
banyak stereotype buruk mengenai para pengguna Cyber
account karena banyaknya konflik yang muncul. Dari isu yang
kita angkat pada penelitian ini sesuai dengan apa yang 1, S. F. (2022). Hambatan Komunikasi Antarpribadi Mengenai
dijelaskan pada teori hubungan sosial yang secara teoritis Keterbukaan Diri pada . Jurnal Publisitas, 17.
mengatakan bahwa ‘pelaku’ dapat meningkatkan kesempatan
untuk membentuk atau memelihara hubungan sosial dengan Frederik Gasa, S. M. (2018, Juli). Virtual identity : False
penggunaan teknologi digital dapat secara positif/negatif Identity? Diambil kembali dari binus.ac.id:
mempengaruhi kesehatan mental mereka dengan meningkatkan https://binus.ac.id/malang/2018/07/virtual-identity-false-
kesempatan mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka akan identity/#:~:text=von%20Kokswijk%20menambahkan%20bah
rasa memiliki (Need to Belong Theory). Identitas yang wa%20identitas,ubah%20sesuai%20dengan%20keinginan%20in
dibentuk oleh pengguna Cyber account yaitu dividu

Kelompok 2 - E043
Restu K. Meliana (199), Dinita Lailya R. (201), Melisa Ivana K. (213)

Anda mungkin juga menyukai