Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sebuah film dokumenter yang berjudul “The Tinder Swindler” yang dirilis
pada 2 Februari 2022 dan telah ditonton lebih dari 45,8 juta kali di Netflix. Dalam satu
tahun film ini sudah masuk dalam Hit 10 besar di 92 negara, dan menjadi film
dokumenter yang merajai film mingguan Netflix Menurut TechCrunch, subscribers
Netflix mencapai 222 juta, maka perhitungannya sekitar 10% dari total khalayak
Netflix telah menonton film dokumenter Tinder Swindler (Bunga & Saragih, 2023).
Film dokumenter terbaru Netflix yang berjudul "The Tinder Swindler" ini di
sutradarai oleh Felicity Morris. Film ini lebih berfokus ke sudut pandang si korban
yang telah ditipu oleh Lev Leviev seorang anak raja berlian yang sangat kaya raya,
yang ternyata nama aslinya yaitu Simon Leviev, seorang penipu dari Israel (Asad,
2022). Diaplikasi kencan online yaitu aplikasi Tinder Simon berkenalan dengan tiga
orang wanita (korban). Didalam aplikasi Tinder Simon menggunakan profilnya sebagai
seorang yang kaya raya yaitu anak dari pengusaha berlian. Setelah Simon berkenalan
dengan ketiga korbannya ini, dia menjadi seorang laki-laki yang romantis dan sering
merayu-rayu ketiga korbannya serta sering mengajak sikorban untuk menginap dihotel
dan restoran yang mewah. Hal itulah yang membuat sikorban percaya dengan Simon
bahwa dia benar orang yang kaya-raya. Sehingga ketika Simon melakukan tipu
muslihatnya ketiga korban tersebut percaya dan rela untuk menolong Simon (Bunga &
Saragih, 2023).
Pada penelitian sebelumnya, (Bunga & Saragih, 2023) mengatakan, Alasan orang
menggunakan datting apps adalah karena mereka merasa bosan selama pandemi Covid-
19 di rumah saja. Hal tersebut membuat informan yang dulunya aktif di luar dan
bertemu banyak orang menjadi bosan dan merasa kesepian menghadapi pandemi.
fenomena halo effect di aplikasi kencan lebih difokuskan kepada foto profil.
Bagaimana foto profil dapat menarik perhatian pengguna lain untuk dapat swipe right.
Namun, bagi perempuan bukan hanya foto profil yang menjadi impresi atau kesan awal
pada datting apps, informasi- informasi yang dicantumkan pada laman profil juga
menjadi kesan awal untuk menentukan apakah pengguna memutuskan untuk swipe
right atau tidak. Ada pun informasi-informasi yang dicantumkan antara lain, agama,
umur, pendidikan, pekerjaan, tinggi dan berat badan pun bisa kita cantumkan pada
profil kita (Bunga & Saragih, 2023).
Penelitian sebelumnya juga mengatakan bahwa, setiap orang juga memiliki
persepsepsi yang sama dan lebih cenderung ingin berkencan dengan orang yang
mereka yakini serupa dalam hal minat, nilai, keyakinan, dan karakteristik lainnya.
Mempersepsikan seseorang memiliki kesamaan dengan kita dapat memperkuat bagian
dari identitas seseorang dan memvalidasi pandangan dunia seseorang (Bunga &
Saragih, 2023).
Pada penelitian sebelumnya terungkap juga bahwa, bahwa daya tarik yang dirasakan
dari gambar profil dan informasi yang ada pada profil secara positif terkait dengan
keinginan individu untuk berkencan. Hasil juga menunjukan bahwa kepercayaan yang
dirasakan orang dalam profil secara positif memengaruhi keinginan seseorang untuk
berkencan. Fenomena halo effect dapat menjadi boomerang bagi responden yang sudah
tersihir karena biasnya. Responden yang sudah memberikan kesan positif tanpa tahu
informasi yang jelas, bisa menjadi masalah bagi dirinya. Fenomena ini bisa membuat
orang akan lebih percaya dan mudah dipengaruhi. Bagi hijaber, selain karena profil
wajah, biodata juga penting karena bagi beberapa hijaber, biodata merupakan hal yang
lebih penting dibandingkan dengan profil wajah (Bunga & Saragih, 2023).
Tujuan dari penelitian ini untuk menyempurnakan penelitian sebelumnya bahwa
seorang mahasiswi (perempuan) untuk memutuskan untuk swipe right atau tidak itu
bukan hanya melihat dari foto prifilnya saja tetapi informasi-informasi yang terdapat di
profil yang menjadi kesan awal untuk menentukan apakah pengguna memutuskan
untuk swipe right atau tidak. Dalam penelitian ini juga ingin menghubungkan
fenomena halo effect yang terjadi didalam datting apps.
Berdasarkan fenomena di atas, penulis tertarik meneliti “Fenomena Halo Effect
Terhadap Mahasiswi Pengguna Dating Apps”
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1 Definisi Konsep
O

Anda mungkin juga menyukai