Anda di halaman 1dari 5

Abstrak

Self-Disclosure Pengguna Aplikasi Kencan Online (Studi pada Individu yang Menjalin
Hubungan Romansa Melalui Tinder)

Chicilia Wongsodiredjo, Pinckey Triputra, Lusia Savitri Setyo Utami

Abstract
Media online telah menjadi sarana untuk membangun hubungan antarpribadi, tak terkecuali
hubungan romansa. Penelitian ini berfokus kepada pasangan yang sedang menjalin hubungan
romansa yang dimulai melalui aplikasi kencan online, Tinder. Penelitian ini ingin memahami
proses self-disclosure yang terjadi dalam pengembangan hubungan romansa pengguna Tinder
dengan pasangannya. Penelitian ini didasari Teori Penetrasi Sosial dan Computer Mediated
Communication (CMC), lalu dikaitan dengan model Stages of Internet Relationship. Penelitian
menggunakan metode fenomenologi dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dalam membangun sebuah hubungan dibutuhkan self-disclosure secara
bertahap dan tidak akan berhenti walaupun seorang individu sudah pada tahap long term
relationship. Adapun informasi yang diungkapkan seorang individu terhadap lawan bicaranya
beragam serta kedalaman dan keluasan informasi tersebut tergantung dari kedekatan
hubungan kedua individu.

Keywords
hubungan antarpribadi, self-disclosure, computer mediated communication, kencan online

References
Creeber, G., & Martin, R. (2009). Digital Cultures: Understanding New Media. England: Open
University Press.

DeVito, Joseph A. (1997). Human Communication. New York: Harper Collin College Publisher.

Pearson, Judy C. (2006). Human Communication. (2nd Edition). New York: McGraw Hill.

Shedletsky, Leonard J., & Aitken, Joan E. (2004). Human Communication on the Internet.
Boston: Pearson Education.

West, R., & Lynn, H. Turner. (2013). Introducing Communication Theory: Analys and
Application. 5th Edition. New York: McGraw-Hill.
Pengungkapan Diri pada Aplikasi Kencan Online (Studi Deskriptif Individu Pengguna
Aplikasi Tinder)

Penulis

Syakira Noerlela M
Pembimbing: Dr. Dian Arymami, S.I.P., M.Hum.
INTISARI: Fenomena kencan online telah memunculkan kompleksitas baru dalam membangun
sebuah relasi dimana hal terpenting dari relasi adalah pengungkapan diri. Pengungkapan diri
inilah yang dapat menentukan keberlanjutan dari relasi tersebut. Sementara dalam kencan
online, pengungkapkan diri dilakukan secara termediasi. Salah satu aplikasi kencan online yang
banyak diunduh adalah Tinder. Kini Tinder yang merupakan aplikasi real time dating berbasis
lokasi ini telah digunakan lebih dari 50 juta orang di lebih dari 190 negara termasuk Indonesia.
Kesederhanaan dan keterbatasan informasi pasangan dalam Tinder membuat pengguna harus
memulai pengungkapan diri untuk mengenal dan menjalin hubungan dengan pasangannya.
Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif ini meneliti tentang bagaimana pengungkapan diri
yang terjadi dalam kencan online pengguna Tinder. Ada sembilan informan yang diikutsertakan
dalam penelitian ini. Data diambil dengan melakukan wawancara semi terstruktur. Hasil akhir
penelitian dibagi menjadi lima bagian yaitu pengungkapan diri pada profil Tinder, pengungkapan
diri pada awal percakapan, pada saat pindah aplikasi, pada saat kopi darat dan setelahnya.
Pengguna memegang kontrol terhadap informasi yang mereka ungkapkan. Selain itu tujuan
komunikasi interpersonal mereka mempengaruhi pengungkapan diri yang terjadi.
Pengungkapan diri merupakan kunci dari hubungan sementara hubungan yang terjalin di antara
pengguna dan pasangannya dapat berakhir kapan saja.

Kata kunci interpersonal communication, online dating; self-


disclosure, Tinder.
Program Studi S1 ILMU KOMUNIKASI UGM
No Inventaris
Deskripsi
Bahasa Indonesia
Jenis Skripsi
Penerbit [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada, 2017
Lokasi Perpustakaan Pusat UGM

1. What

efek negatif aplikasi kencan online.

2. Who

Pengguna aplikasi kencan online.

3. Where

Ketika mereka menemukan maslah yang kurang bisa ditangani para pengguna dengan tepat
saat menggunakan.

4. When

Saat aplikasi tersebut disalah gunakan.

5. Why

Lebih lanjut penelitian juga menemukan fakta bahwa pengguna aplikasi kencan online ternyata
sadar akan adanya risiko masalah kesehatan seksual. Tapi, hal tersebut dianggap angin lalu
dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

"Hasil wawancara 182 pengguna Tinder menjelaskan bahwa mereka sadar akan adanya risiko
kehamilan di luar nikah, penyakit menular seksual, atau menikah dengan pasangan yang tidak
kompatibel secara genetik. Tapi, itu dianggap bukan sesuatu yang menakutkan," papar penulis.

Bagi pengguna aplikasi sendiri kebanyakan yang bermain adalah laki-laki. Sebab, pria dianggap
mudah terlibat dalam perilaku seksual berisiko.
(https://lifestyle.okezone.com/read/2018/10/04/196/1959663/peneliti-ungkap-bahaya-aplikasi-
kencan-online-tingkatkan-masalah-kesehatan-seksual)

6. How

Metode mengatasi di gunakan adalah pembuatan film pendek menginspirasi yang bertujuan
menyadarkan akan bahayanya.

Daftar isi
Kata Pengantar

Pendahuluan

Banyak kita temui sekarang aplikasi online yang melibatkan pertemuan secara acak
maupun diadakan pertemuan,dari situlah keluar masalah-masalah yang saya temui dan
menurut saya cukup mengkhawatirkan karena menyerang pada remaja di masa
perkembangannya karena yang di rugikan di sini adalah kalangan para penerus bangsa maka
saya meneliti masalah ini dan menyimpulkan bagaimana cara menyelesaikan masalah ini
dengan metode di bidang saya yaitu Desain Komunikasi Visual.

Latar Belakang

banyak dampak negatif dari penggunaan aplikasi seperti ini. Salah satunya adalah
hilangnya sensitivitas akan seks bebas. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal
Evolutionary Psychological Science, pengguna aplikasi kencan sudah tidak lagi menganggap
tabu seks dengan orang asing.

Dalam kasusnya ditemukan pengguna aplikasi kencan online ternyata sadar akan adanya risiko
masalah kesehatan seksual. Tapi, hal tersebut diabaikan dan bukan sesuatu yang perlu
dikhawatirkan.

Dikutip dari lanjutan penelitian "Hasil wawancara 182 pengguna Tinder menjelaskan bahwa
mereka sadar akan adanya risiko kehamilan di luar nikah, penyakit menular seksual, atau
menikah dengan pasangan yang tidak kompatibel secara genetik. Tapi, itu dianggap bukan
sesuatu yang menakutkan," papar penulis.

Pengguna aplikasi kencan online ini kebanyakan adalah laki-laki karena kecenderungan
sifatnya yang bertindak beresiko.

Menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit, penyakit menular seksual meningkat
dengan status "mengkhawatirkan" di Amerika naik 2,8 persen sejak 2013, dan mempengaruhi
orang-orang muda antara usia 15 dan 24 tahun, dengan aplikasi kencan sebagai salah satu
penyebabnya.

Hasil penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang lebih besar yang diterbitkan tahun
lalu di Personality and Individual Differences, jurnal peer-review, ditulis bersama oleh Baris
Sevi, seorang mahasiswa doktoral di Departemen Ilmu Pengetahuan dan Pengembangan
Manusia Universitas West Virginia.

Survei lain yang diterbitkan dalam jurnal peer-review online pada tahun 2016 sebagian
mendukung temuan ini. Orang-orang menggunakan aplikasi kencan terutama untuk hiburan,
kencan dan seks, menurut penulis Christopher Carpenter, asisten profesor di Western Illinois
University, dan Bree McEwan, asisten profesor di bidang teknologi komunikasi di DePaul
University.

Bahkan menurut penilitian dampak positif dan negatif dari aplikasi ini lebih dari 50%-nya adalah
efek negatif yang ditimbulkan dari aplikasi kencan online.maka dari itu pening untuk meneliti
masalah ini karena mempengaruhi dalam pertumbuhan psikologis pada kalangan remaja
hingga dewasa.Banyak efek lanjutan dari masalah ini dari pskologi yaitu mudahnya depresi
hingga hilangnya sensivitas akan seks bebas.

Rumusan Masalah

Dalam kasusnya banyak ditemukan sebab dari kasus ini terjadi adalah ketidaktahuan
atau kurang tepatnya cara menyikapi dan penggunaan dalam aplikasi kencan online.

Tujuan Pembahasan

Tujuan dari makalah ini yaitu mengenalkan kepada masyarakat akan bahaya aplikasi
kencan online. Banyak manfaat yang bisa kita peroleh diantaranya dari penggunaan aplikasi
online secara positif dan pembentukan karakter yang lebih mngedepankan atau
mengasumsikan masa depan seperti memberi bimbingan agar tidak terjerumus bahaya dari
aplikasi kencan online seperti memberikan wawasan agar dapat memilih teman yang baik dan
lebih mempunyai tujuan ke masa depan dan karakter yang baik.

Isi

Kesimpulan

Saran

Penutup

Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai