EXECUTIVE FUNCTION
Abstrak
Abstract
PENDAHULUAN
Angka ini cukup besar bagi pengguna khususnya yang tergolong usia
remaja, karena berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada tahun
2020 jumlah penduduk Indonesia yang tergolong usia 8-23 tahun
sebanyak 27,94% dari total keseluruhan 270,20 juta jiwa (Badan Pusat
Statistika, 2021).
Selanjutnya, dampak dari perundungan siber bagi para korban antara lain
merasa tidak berdaya, merasa sendiri, takut, sedih, depresi, dan tidak
ingin pergi ke sekolah (Estévez et al., 2019; Raskauskas & Stoltz, 2007;
Weber & Pelfrey, 2014) kesulitan melakukan penyesuaian diri, memiliki
simptom depresi dan somatik (Gradinger et al., 2009); mengalami
kecemasan sosial (Estévez et al., 2019); mengalami gangguan belajar
seperti kesulitan konsentrasi selama proses pembelajaran di sekolah
(Weber & Pelfrey, 2014); dan keinginan atau usaha-usaha yang mengarah
kepada perilaku bunuh diri (Hinduja & Patchin, 2010; Iranzoa et al., 2019).
Perundungan siber mengandung unsur perilaku agresi terkait dengan
unsur kekerasan secara verbal dan perilaku menyakiti orang lain
walaupun melalui media internet. Secara teoritis, perundungan siber
sebagai perilaku agresi dapat dijelaskan melalui teori kognitif sosial oleh
Albert Bandura, bahwa munculnya suatu perilaku berasal dari interaksi
antara faktor personal, faktor lingkungan (faktor eksternal), dan perilaku
itu sendiri yang saling memengaruhi satu sama lain. Bandura menjelaskan
lebih lanjut bahwa perilaku manusia juga merupakan hasil proses belajar
melalui pengamatan dan peniruan. Seseorang dapat menyaksikan dan
mengamati sebuah perilaku yang ditampilkan oleh orang lain dan
kemudian mengevaluasi secara kognitif tindakan-tindakan tersebut.
Apabila perilaku tersebut mendapat penguatan dan penerimaan dari
lingkungannya secara baik dan terbukti berguna maka akan semakin
memantapkan individu untuk meniru atau mengadopsi perilaku tersebut,
yang selanjutnya akan ditampilkan kepada orang lain, dan begitu juga
sebaliknya (Feist et al., 2013).
METODE
Statistik Deskriptif
Partisipan penelitian ini berjumlah 319 orang remaja, yang berada pada
rentang usia antara 15 – 20 tahun dan berstatus pelajar Sekolah Menengah
Atas dan Mahasiswa semester I sampai semester V di Kalimantan Selatan.
Berikut disajikan deskripsi atau gambaran umum tentang partisipan
penelitian pada tabel 1.
Jenis Kelamin
- Laki-laki 65 20,57
Jenjang Pendidikan
Skor Skor
Variabel Mean SD Mean SD
Maks Min Maks Min
Kecenderunga
n
60 15 37,5 7,5 58 15 20,48 7,16
perundungan
siber
Interaksi
20 10 15 1,67 20 11 15,00 1,70
teman sebaya
Executive
72 0 36 12 72 7 35,32 11,65
function
Kecenderungan perundungan
274 (86,71) 41 (12,97) 1 (0,32) 316 (100)
siber
Interaksi teman sebaya 15 (4,75) 113 (35,76) 188 (59,49) 316 (100)
Interaksi Teman
Sebaya ->
-0,192 -0,200 0,059 3,251 0,001
Kecenderungan
Perundungan Siber
DISKUSI
Sullivan et al. (2003) menjelaskan bahwa pelaku yang pandai akan mampu
menutupi perilaku perundungannya. Mereka mungkin seorang yang
populer di kelompok teman sebayanya, baik secara akademis maupun
sosial, memiliki kemampuan mengatur dan memanipulasi orang lain
untuk melakukan negosiasi atau mengikuti keinginan mereka. Asumsi ini
diperkuat oleh pendapat Jenkins et al. (2018) yang menjelaskan bahwa
seseorang yang lemah dalam executive function dapat mengganggu
kemampuannya untuk mengambil keuntungan dari perspektif orang lain,
mengalihkan perhatian, atau mengenali dan mempertimbangkan
konsekuensi potensial dari perilaku yang akan dilakukannya. Apabila
dikaitkan dengan penelitian ini, variabel perundungan siber merupakan
salah satu bentuk perilaku agresi relasional dengan menggunakan media
elektronik, sehingga asumsi tersebut dapat menjelaskan hasil penelitian
yang menyatakan bahwa semakin bagus executive function seseorang maka
akan meningkatkan kecenderungan mereka dalam melakukan
perundungan siber.
SARAN
REFERENSI
Espino, E., & Guarini, A. (2022). Why are Some Victims Also Bullies ? The
Role of Peer Relationship Management and Anger Regulation in
Traditional Bullying. Youth and Society, 1–23.
https://doi.org/10.1177/0044118X221077712
Fatima, S., & Sharif, I. (2017). Executive functions, parental punishment,
and aggression: Direct and moderated relations. Social Neuroscience,
12(6), 717–729. https://doi.org/10.1080/17470919.2016.1240710
Feist, J., Feist, G. J., & Roberts, T.-A. (2013). Theories of personality (Eighth
Edi). McGraw-Hill.
Gradinger, P., Strohmeier, D., & Spiel, C. (2009). Traditional bullying and
cyberbullying: identification of risk groups for adjustment
problems. Journal of Psychology, 217(4), 205–213.
https://doi.org/10.1027/0044-3409.217.4.205
Handono, S. G., Laeheem, K., & Sittichai, R. (2019). Factors related with
cyberbullying among the youth of Jakarta, Indonesia. Children and
Youth Services Review, 99(August 2018), 235–239.
https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2019.02.012
Hinduja, S., & Patchin, J. W. (2008). Cyberbullying: An exploratory
analysis of factors related to offending and victimization. Deviant
Behavior, 29(2), 129–156. https://doi.org/10.1080/01639620701457816
Iranzoa, B., Buelgab, S., Cava, M.-J., & Ortega-Barónc, and J. (2019).
Cyberbullying, psychosocial adjustment, and suicidal ideation in
adolescence. Psychosocial Intervention, 28(2), 75–81.
https://doi.org/10.5093/pi2019a5
KPAI. (2019). KPAI sebut anak korban kejahatan dunia maya capai 679 kasus.
http://www.kpai.go.id/berita/kpai-sebut-anak-korban-kejahatan-
dunia-maya-capai-679-kasus
Livingstone, S., & Haddon, L. (2009). EU kids online : final report 2009.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2002). A child’s world: infancy
through adolescence. Ed.9. New York: McGraw-Hill. (9th ed.). McGraw-
Hill.
Peterson, E., & Welsh, M. C. (2014). The development of hot and cool
executive functions in childhood and adolescence: are we getting
warmer? In S. Goldstein & J. A. Naglieri (Eds.), Handbook of
executive functioning (pp. 45–65). Springer.
https://doi.org/10.1007/978-1-4614-8106-5_4
Sourander, A., Klomek, A. B., Ikonen, M., Lindroos, J., Luntamo, T.,
Koskelainen, M., Ristkari, T., & Helenius, H. (2010). Psychosocial
risk factors associated with cyberbullying among adolescents: A
population-based study. Archives of General Psychiatry, 67(7), 720–
728. https://doi.org/10.1001/archgenpsychiatry.2010.79
Strait, J. E., Dawson, P., Walther, C. A. P., Strait, G. G., Barton, A. K., &
Brunson McClain, M. (2019). Refinement and psychometric
evaluation of the executive skills questionnaire-revised.
Contemporary School Psychology. https://doi.org/10.1007/s40688-018-
00224-x
Sullivan, K., Cleary, M., & Sullivan, G. (2003). Bullying in secondary schools.
What it looks like and how to manage it (1st ed.). SAGE Publications.
Tran, D., Shukri, R., & Do, D. (2018). Factors related to cyber bullying
among high school students in Hanoi, Vietnam. The Canadian
Journal of Clinical Nutrition, 6(1), 107–122.
https://doi.org/10.14206/canad.j.clin.nutr.2018.01.07
Vazsonyi, A. T., Smahel, D., Machackova, H., Sevcikova, A., & Cerna, A.
(2012). Cyberbullying in context : direct and indirect effects by low
self-control across 25 European countries. European Journal of
Developmental Psychology, 9(2), 210–227.
https://doi.org/10.1080/17405629.2011.644919