Abstract
This study aims to determine how cyberbullying behavior on social media through the
content reactions. The content in each posts must have the informations lead in social media
cyberbullying behavior to the victims to find out the concern of the cyberbullying phenomenon.
This study uses a qualitative method using the content analysis method and cyberbullying of Price
and Dalgeish (2010), the object is Nissa Sabyan (religious singer) at @lambe_turah dan
@nissa_sabyan and analyzed each social media contents and statement related to the negative
thought. In this analysis, the conclusion were categorize in cyberbullying behavior that showed
in 1) called name 2) Threatened Physical Harm and 4) Opinion Slammed. The results of the study,
is number of comments that appears on the posts of those two accounts was a form of cyberbullying
behavior that showed kind of cyberbullying in instagram and female as an object to representing
the victims.
Keywords— Social Media, Instagram, Cyberbullying Behavior
1
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022
Baru-baru ini ramai sekali kasus mendapatkan sorotan tajam dari publik
cyberbullying melalui platform media sosial terkait isu perselingkuhannya dengan
Instagram, cyberbullying merupakan salah anggota band Sabyan.
satumupayamuntuk mengintimidasi dan Permasalahan semakin besar ketika
menggeretak orang dengan mengirim pesan netizen ramai-ramai melakukan bullying
mengintimidasi atau mengancam, terhadap Nisa Sabyan melalui komentar pada
cyberbullying juga menjadikan ujaran akun pribadi dan tidak cukup pada akun
kebencian sebagai salah satumbentuk pribadinya netizen juga ramai melakukan
intimidasi terhadap seseorang atau kelompok cyberbullying pada akun gosip
tertentu. Cyberbullying sudah ada sejak @lambe_turah dengan 10 juta pengikut
adanya plaform penyedia kolom komentar, mengunggah berita terbaru korban dan
selain itu sebagai sebuah media sosial yang membocorkan foto pribadi korban yang
terbuka pengguna Instagram bisa dengan bukan untuk konsumsi publik. Unggahan
bebas memposting sesuai keinginannya. bullying online atau cyberbullying
Akibatnya banyak konten dan perilaku yang merupakan perbuatan yang merugikan yang
tidak sesuai dengan norma yang berlaku dilakukan dengan sengaja dan berulang-
dalam tatanan masyarakat, antaranya adalah ulang dengan media komputer, telepon
pengguna Instagram bisa dengan mudah genggam, dan perangkat elektronik lainnya.
melalukan cyberbullying pada siapa saja. Dengan mengacu pada perbuatan melalui
Sebagaimana perilaku cyberbullying dapat pengiriman pesan ancaman atau
terjadi karena kurangnya kesadaran mempermalukan korban secara non-verbal
pemanfaatan teknologi yang bijak dan melalui teks, berkomentar menghina korban
sebagai penyaluran aksi aktivisme media surel atau media platform di internet .
terhadap korban perundungan online Gambar 1 Unggahan Instagram dan
(cyberbullying). Faktanya di kutip dari tekno bagian komentar @lambe_turah dan
kompas 16 Mei 2019 hasil kerja sama @nissa_sabyan yang merujuk pada
dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet cyberbullying.
Indonesia (APJII) 49% pengguna media (Sumber : instagram.com/lambe_turah
sosial pernah mengalami “perundungan” dan @nissa_sabyan)
secara online. Dari hasil 5.900 sampel pada
obyek, sebagian besar dari mereka
mengatakan bahwa pernah menjadi bahan
ejekan di media sosial, 47% memberikan
pernyataan tidak pernah (kompas.com,
2019). Menurut (Rotumiar,2021) Media
sosial dipercaya sebagai medium yang
memungkinkan individu dan organisasi
melakukan interaksi dan berbagi maksud
yang memiliki target komunikasi untuk
membangun realitas juga pemahaman,
refleksi dan pengalaman pengguna.
Salah satu kasus perundungan online
yang sedang terjadi adalah cyberbullying Unggahan pada instagram tersebut
terhadap Nissa Sabyan. Sebagaimana mendapatkan 644,030 likes dan 17.976
diketahui sejak awal Februari 2021 lalu Nissa komenyar yang menjuru pada cyberbullying.
Sabyan merupakan penyanyi religi Indonesia Dengan postingan tersebut belakangan ini,
2
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022
karakter yang telah Nissa bangun pada (Price, M., & Dalgleish, 2010), merujuk pada
masyarakat, tiba-tiba terpatahkan karena 3 dari 4 kategori yaitu, Called Name,
adanya rumor hubungan percintaan dengan Threatened Physical Harm dan Opinion
salah satu anggota gambus yang tak lain Slammed.
masih berstatus suami orang, kabar ini
akhirnya menimbulkan banyak pertentangan II. Metode Penelitian
dan tak berselang lama banyak sekali Penelitian ini menggunakan pendekatan
komentar cyberbullying oleh masyarakat di analisis isi kualitatif sebagai metodologi
akun @lambe_turah dan @nissa_sabyan penelitiannya seperti apa yang telah
sebagaimana karakter positif yang selama ini dijelaskan sebelumnya, metode kualitatif
telah ia bangun akhirnya mendapatkan merupakan suatu proses penelitian dengan
penolakan melalui komentar intimidasi dan hasil data berbentuk deskriptif berupa verbal
perundungan terhadap dirinya di media ataupun non-verbal. Penelitian deskriptif
sosial. ialah suatu penelitian dengan maksut untuk
Melalui postingan instagram dengan mendeskripsikan peristiwa yang ada .
merujuk pada komentar cyberbullying fenomena yang dimaksut dapat berupa
didalam dua akun tersebut membuktikan aktifitas karakteristik, bentuk, perubahan,
bahwa cyberbullying terjadi karena adanya hubungan, kesamaan dan juga perbedaan
media untuk meluapkan kekecewaan yang antar peristiwa atau fenomena satu sama lain.
tidak terstruktur juga belum adanya edukasi Dalam penelitian deskriptif adanya variable
pada masyarakat pengguna instagram dalam digunakan untuk mengumpulkan informasi
membagikan kekecewaan dan kemarahan secara terperinci dengan gejala-gejala yang
pada dirinya secara terarah, instagram muncul (Rakhmat, 2003).
merupakan media sebagai penyebaran Lokasi yang digunakan ialah melalui
informasi maupun berkeluh kesah yang dapat media sosial instagram @lambe_turah dan
dimanfaatkan dengan cepat (Milatishofa dan @nissa_sabyan dengan korpus penelitian
Kusrin, 2021) berupa komentar cyberbullying pada
Dalam analisis isi, konten dan tekstual postingan tentang Nissa Sabyan Dengan
pada unggahan merupakan hal paling penting Teknik pengumpulan data observasi dan
dalam pengambilan data. Berdasarkan dokumentasi yang banyak menimbulkan
fenomena diatas, penelitian ini bertujuan kecenderungan pada perilaku cyberbullying
untuk mengetahui bagaimana perilaku di media sosial instagram. Dengan begitu
cyberbullying di instagram terhadap Nissa melalui metode analisis isi, peneliti
Sabyan dalam komentar postingan akun melakukan kategorisasi pada obyek
@lambe_turah dan @nissa_sabyan dengan penelitian melalui bentuk pesan yang akan
menggunakan metode analisis isi kualitatif diteliti sebagai berikut :
dan pengkodean bentuk cyberbullying milik
Akun Landasan
Instagram Teori
@lambe_tu - Computer Pemilihan dua akun diatas
rah dan Mediated
Communica
dipertimbangkan sebagai perbandingan
@nissa_sab Analisis isi
tion (CMC) (Deskriptif
kategorisasi cyberbullying juga sarana untuk
yan
- Cyberbullyi Kualitatif) pengambilan korpus lebih luas dalam
ng (Price Perilaku penelitian ini, selain itu dalam kedua akun
dan Cyberbully tersebut memiliki beberapa perbedaan gaya
ing
Komentar
Postingan netizen di
tentang kolom 3
Nissa komentar
Sabyan @lambe_tur
ah dan
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022
4
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022
pendek yang ada dalam fitu instagram akan instagram beberapa tahun belakang. Fungsi
terhapus secara otomatis dalam 24 jam. c) dari media sosial yang utuh tidak menjadi
Highlight, adalah fitur untuk menyimpan tolok ukur bermedia sosial lagi, akibatnya
stories dalam jangka waktu yang lama. d) kesenjangan berpikir dan perilaku keluar dari
Comment, atau komentar sebagai layanan norma mudah terjadi dan menyebar pada
jejaring yang menyediakan fitur komentar, pengguna. Korban cyberby
dimana foto yang diunggah dapat dengan Pada penelitian ini analisis data peneliti
mudah mendapatkan komentar atau lakukan secara independent dengan
tanggapan. e) Like, instagram memiliki mengadopsi prosedur tahapan berpatok pada
sebuah fitur tanda suka berfungsi sebagai prosedur analisis isi milik (Miles,M.B.,&
penanda bahwa pengguna lain menyukai foto Huberman, 2010) yang peneliti jabarkan
yang telah diunggah. f) Arroba (@), seperti melalui pemaparan aspek cyberbullying
media sosial lain instagram memliki fitur milik (Price, M., & Dalgleish, 2010) yaitu;
yang dapat digunakan penggunanya untuk Called Name (Pemberian nama negatif) ;
menyinggung pengguna lainnya dengan Image of Victim Spread (penyebaran foto);
memberikan tanda arroba (@) dam Threatened Physical Harm (Mengancam
memasukan nama akun pengguna lainya keselamatan fisik); Opinion Slammed
pada postingan, komentar dan instagram (Pendapat yang merendahkan). Melalui
story g) Hastag (#), atau tanda pagar adalah bentuk aspek cyberbullying Price dan
labeling yang menunjukan tema foto atau Dalgeish (2010) pengkodean gambaran
kata kunci foto. Dengan hastag pengguna perilaku di dapatkan melalui tahapan
instagram di permudah dalam mencari identifikasi bentuk atau pola yang memiliki
postingan dan komentar yang sama dengan acuan yang sama merujuk pada aspek diatas.
kata kunci yang mereka inginkan. Dalam penelitian ini peneliti
mengembangkan kategorisasi dengan proses
III. Analisis Data induktif yaitu dengan menyusun suatu pola
dan makna yang membantu peneliti dalam
Menurut Milatishofa (2021) Pada penyusunan kategori komentar, dengan
dasarnya di era globalisasi ini penggunaan membaca keseluruhan komentar dan
media sosial adalah wajar dilakukan pada postingan yang ada pada akun obyek.
masyarakat sehari-hari, fungsi yang beragam Selanjutnya data yang telah peneliti
seperti komunikasi jarak jauh secara efisien, kumpulkan peneliti proses sebagai
media penyedia informasi dan sebagai alat pembentukan data yang kemudian dapat
transaksi komunikasi lainnya, menyebabkan disimpulkan melalui lambing (code) yang
banyak sekali perilaku yang tidak terstruktur memiliki pola serupa, menurut
dan menyebabkan kesenjangan norma dalam (Miles,M.B.,& Huberman, 1994) merujuk
kehidupan sehari-hari, pengguna juga lebih pada pembacaan kata satu persatu, kemudian
bebas untuk menyamarkan diri dan bertindak peneliti diwajibkan untuk membuat catatan
sebagai orang lain untuk menutupi jati sebagai kesan dan pemikiran utama terhadap
dirinya untuk bertindak diluar norma . teks.
Cyberbullying merupakan salah satu Dari jumlah postingan yang peneliti
Tindakan yang sering terjadi di media sosial analisis, peneliti mengambil postingan yang
terutama instagram dan platform dengan jasa melibatkan Nissa Sabyan secara langsung
penyedia kolom komentar dan publikasi, tak maupun tidak langsung didalamnya dengan
heran banyak sekali kasus cyberbullying kolom komentar aktif. Peneliti juga akan
yang terjadi di media sosial terutama membatasi beberapa komentar pada setiap
5
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022
postingan, peneliti pengambilan data melalui terkecoh dengan dampak negative media
korpus komentar ini merupakan perwakilan sosial yaitu hilangnya tatanan sosial dan
jawaban yang dibutuhkan oleh peneliti untuk budaya di kehidupan masyarakat. Setelah
penelitian ini. Sehingga nantinya data berupa peneliti melakukan analisis pada 11
komentar pada konten postingan Instagram postingan untuk menarik interaksi. Postingan
yang peneliti analisis adalah 144 komentar dari kedua akun tersebut mayoritas berupa
yang mana kemudian nanti respon dari penyebaran video, pemberitaan, foto diri dan
komentar tersebut akan peneliti kelompokan screen capture. Perundungan siber ialah
berdasarkan aspek-aspek cyberbullying yang fenomena yang sering terjadi di Indonesia,
telah dikemukakan oleh Price dan Dalgeish banyak sekali bentuk dari fenomena
(2010) yaitu, Called Name, Image of Victims, cyberbullying yang sering kita jumpai di
Threatened Physical Harm dan Opinion instagram, seperti menyebarkan foto pribadi
Slammed. Namun hasil dari pengamatan situs korban, mengolok-olok korban dan
(siber) yang telah peneliti menunjukan bahwa memberikan umpatan yang bersifat agresif
hanya terdapat 3 aspek yang muncul dalam dan mencelakakan.
komentar akun @lambe_turah dan
@nissa_sabyan yaitu, Called Name, A. Perilaku Individu dalam Cyberbullying
Threatened Physical Harm dan Opinion 1) Komunikator (Pelaku Utama)
Slammed. Pelaku atau komunikator melakukan
Perilaku cyberbullying dalam postingan perilaku cyberbullying sebagai
akun @lambe_turah dan @nissa_sabyan komunikasi dalam mewujudkan
merupakan bentuk dari aktivisme media kebencian dan emosi terhadap korban
memiliki kecenderungan negatif yang melalui pesan dan interaksi yang ofensif.
dilakukan oleh follower akun tersebut di Pesan yang disampaikan komunikator
ruang digital. Merupakan aktivisme media bersifat gambaran pelaku sebagaimana
karena akun @lambe_turah menggunakan (O’Keefe, 1988) melalui komunikasi
instagram sebagai tempat untuk memberikan pesan, menuturkan mengenai logika
informasi dan menggiring pembaca untuk desain pesan (Message Design Logic)
memberikan interaksi didalamnya. Menurut yang timbul sebagai konstruksi dan
(Vegh, 2015) aktivis mampu memanfaatkan mengemas pesan yang terbagi atas tiga
teknologi serta teknik yang dihadirkan oleh logika pesan yaitu: a) ekspresif,
internet untuk mencapai tujuan tertentu, yang bahawasanya medium untuk
mana media sosial bisa juga digunakan mengekspresikan pikiran dan perasaan b)
sebagai tempat untuk mengumpulkan konvensional, logika desain pesan dengan
interaksi secara tidak langsung dan unsur kesopanan, kepantasan, sesuai
memungkinkan adanya partisipasi pengguna dengan norma-norma pesan dikemas
didalamnya. Melalui unggahan yang akun Miller (2015) c) retoris, logika pesan
lakukan mengenai Nissa Sabyan mewajarkan retoris ialah pandangan untuk pesan dalam
interaksi yang ada dalam unggahan setiap komunikasi “negosiasi berasal dari
postingan, hal ini terjadi karena banyaknya lingkungan sosial melalui situasi pribadi”
interaksi yang ada dalam setiap komentar memandang komunikasi sebagai
unggahan. suatuxcaraxmengubahxaturanxmelaluixn
Dengan adanya kemudahan interaksi egosiasixdimanaxpesanxdirancangxcende
(Candrasari, Y. C., & Claretta, 2020) rungxfleksibel.
menjelaskan bahwa hal ini dapat
mengakibatkan pengguna internet rentan 2) Komunikan (Korban)
6
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022
7
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022
8
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022
9
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022
10
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022
11
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022
12