Anda di halaman 1dari 12

LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI

E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373


VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022

PERILAKU CYBERBULLYING DI INSTAGRAM


Annissah Rachmayanti1, Yuli Candrasari2
1,2
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur
e-mail: 1annissahratugas@gmail.com, 2yuli_candrasari.ikom@upnjatim.ac.id

Abstract
This study aims to determine how cyberbullying behavior on social media through the
content reactions. The content in each posts must have the informations lead in social media
cyberbullying behavior to the victims to find out the concern of the cyberbullying phenomenon.
This study uses a qualitative method using the content analysis method and cyberbullying of Price
and Dalgeish (2010), the object is Nissa Sabyan (religious singer) at @lambe_turah dan
@nissa_sabyan and analyzed each social media contents and statement related to the negative
thought. In this analysis, the conclusion were categorize in cyberbullying behavior that showed
in 1) called name 2) Threatened Physical Harm and 4) Opinion Slammed. The results of the study,
is number of comments that appears on the posts of those two accounts was a form of cyberbullying
behavior that showed kind of cyberbullying in instagram and female as an object to representing
the victims.
Keywords— Social Media, Instagram, Cyberbullying Behavior

1. Pendahuluan gaya hidup suatu bangsa. Total pengguna


media sosial merujuk pada Hotsuite dan
Media sosial merupakan salah satu WeAreSocial mengenai jumlah penetrasi
gambaran nyata dari kepesatan kepesatan pengguna media internet juga media sosial di
teknologi dalam bidang informasi. Media Indonesia, per Januari 2020 menghasilkan
sosial juga merupakan alat yang dapat data dari 273 juta penduduk Indonesia 160
memungkinkan pengguna berinteraksi secara juta orang menggunakan media sosial secara
tidak terbatas, membangun relasi, bekerja aktif dan 175,4 juta penduduk Indonesia
sama sampai berkomunikasi tanpa adanya adalah pengguna internet aktif. Dari data
tatap muka (Nasrullah, 2015) Kehadiran situs tersebut diperoleh bahwa informasi sekitar
jejaring sosial (social networking site) atau 59% penduduk menggunakan media sosial
sering disebut dengan media sosial (social dan telah terjadi peningkatkan sebesar 20%
media) seperti Facebook, Instagram, Twitter, dari tahun 2019 yaitu 150 juta. (Hootsuite
dan Skype merupakan media yang digunakan (We Are Social)\ Indonesia, 2020).
untuk mempublikasikan konten seperti profil, Salah satu bentuk media sosial yang
aktifitas atau bahkan reaksi pengguna juga menarik netizen dengan cepat adalah
sebagai media yang memberikan ruang bagi Instagram. Kehadiran Instagram dalam
komunikasi dan interaksi dalam jejaring waktu singkat berhasil menarik perhatian
sosial diruang siber (Nasrullah, 2014). para pengguna internet. Pengguna Instagram
Media sosial juga memungkinkan di Indonesia saat ini sebanyak 63 Juta
penyebaran informasi dengan mudah pada pengguna aktif yang didominasi oleh
masyarakat, sehingga informasi berbentuk perempuan 52,6% sedangkan 47,4% lainnya
apapun dapat dengan mudah di salurkan dan adalah laki-laki (Hootsuite (We Are Social)
disebarkan dengan cepat sehingga berimbas Indonesian Digital Report, 2020).
pada pengaruh cara pandang, budaya hingga

1
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022

Baru-baru ini ramai sekali kasus mendapatkan sorotan tajam dari publik
cyberbullying melalui platform media sosial terkait isu perselingkuhannya dengan
Instagram, cyberbullying merupakan salah anggota band Sabyan.
satumupayamuntuk mengintimidasi dan Permasalahan semakin besar ketika
menggeretak orang dengan mengirim pesan netizen ramai-ramai melakukan bullying
mengintimidasi atau mengancam, terhadap Nisa Sabyan melalui komentar pada
cyberbullying juga menjadikan ujaran akun pribadi dan tidak cukup pada akun
kebencian sebagai salah satumbentuk pribadinya netizen juga ramai melakukan
intimidasi terhadap seseorang atau kelompok cyberbullying pada akun gosip
tertentu. Cyberbullying sudah ada sejak @lambe_turah dengan 10 juta pengikut
adanya plaform penyedia kolom komentar, mengunggah berita terbaru korban dan
selain itu sebagai sebuah media sosial yang membocorkan foto pribadi korban yang
terbuka pengguna Instagram bisa dengan bukan untuk konsumsi publik. Unggahan
bebas memposting sesuai keinginannya. bullying online atau cyberbullying
Akibatnya banyak konten dan perilaku yang merupakan perbuatan yang merugikan yang
tidak sesuai dengan norma yang berlaku dilakukan dengan sengaja dan berulang-
dalam tatanan masyarakat, antaranya adalah ulang dengan media komputer, telepon
pengguna Instagram bisa dengan mudah genggam, dan perangkat elektronik lainnya.
melalukan cyberbullying pada siapa saja. Dengan mengacu pada perbuatan melalui
Sebagaimana perilaku cyberbullying dapat pengiriman pesan ancaman atau
terjadi karena kurangnya kesadaran mempermalukan korban secara non-verbal
pemanfaatan teknologi yang bijak dan melalui teks, berkomentar menghina korban
sebagai penyaluran aksi aktivisme media surel atau media platform di internet .
terhadap korban perundungan online Gambar 1 Unggahan Instagram dan
(cyberbullying). Faktanya di kutip dari tekno bagian komentar @lambe_turah dan
kompas 16 Mei 2019 hasil kerja sama @nissa_sabyan yang merujuk pada
dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet cyberbullying.
Indonesia (APJII) 49% pengguna media (Sumber : instagram.com/lambe_turah
sosial pernah mengalami “perundungan” dan @nissa_sabyan)
secara online. Dari hasil 5.900 sampel pada
obyek, sebagian besar dari mereka
mengatakan bahwa pernah menjadi bahan
ejekan di media sosial, 47% memberikan
pernyataan tidak pernah (kompas.com,
2019). Menurut (Rotumiar,2021) Media
sosial dipercaya sebagai medium yang
memungkinkan individu dan organisasi
melakukan interaksi dan berbagi maksud
yang memiliki target komunikasi untuk
membangun realitas juga pemahaman,
refleksi dan pengalaman pengguna.
Salah satu kasus perundungan online
yang sedang terjadi adalah cyberbullying Unggahan pada instagram tersebut
terhadap Nissa Sabyan. Sebagaimana mendapatkan 644,030 likes dan 17.976
diketahui sejak awal Februari 2021 lalu Nissa komenyar yang menjuru pada cyberbullying.
Sabyan merupakan penyanyi religi Indonesia Dengan postingan tersebut belakangan ini,

2
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022

karakter yang telah Nissa bangun pada (Price, M., & Dalgleish, 2010), merujuk pada
masyarakat, tiba-tiba terpatahkan karena 3 dari 4 kategori yaitu, Called Name,
adanya rumor hubungan percintaan dengan Threatened Physical Harm dan Opinion
salah satu anggota gambus yang tak lain Slammed.
masih berstatus suami orang, kabar ini
akhirnya menimbulkan banyak pertentangan II. Metode Penelitian
dan tak berselang lama banyak sekali Penelitian ini menggunakan pendekatan
komentar cyberbullying oleh masyarakat di analisis isi kualitatif sebagai metodologi
akun @lambe_turah dan @nissa_sabyan penelitiannya seperti apa yang telah
sebagaimana karakter positif yang selama ini dijelaskan sebelumnya, metode kualitatif
telah ia bangun akhirnya mendapatkan merupakan suatu proses penelitian dengan
penolakan melalui komentar intimidasi dan hasil data berbentuk deskriptif berupa verbal
perundungan terhadap dirinya di media ataupun non-verbal. Penelitian deskriptif
sosial. ialah suatu penelitian dengan maksut untuk
Melalui postingan instagram dengan mendeskripsikan peristiwa yang ada .
merujuk pada komentar cyberbullying fenomena yang dimaksut dapat berupa
didalam dua akun tersebut membuktikan aktifitas karakteristik, bentuk, perubahan,
bahwa cyberbullying terjadi karena adanya hubungan, kesamaan dan juga perbedaan
media untuk meluapkan kekecewaan yang antar peristiwa atau fenomena satu sama lain.
tidak terstruktur juga belum adanya edukasi Dalam penelitian deskriptif adanya variable
pada masyarakat pengguna instagram dalam digunakan untuk mengumpulkan informasi
membagikan kekecewaan dan kemarahan secara terperinci dengan gejala-gejala yang
pada dirinya secara terarah, instagram muncul (Rakhmat, 2003).
merupakan media sebagai penyebaran Lokasi yang digunakan ialah melalui
informasi maupun berkeluh kesah yang dapat media sosial instagram @lambe_turah dan
dimanfaatkan dengan cepat (Milatishofa dan @nissa_sabyan dengan korpus penelitian
Kusrin, 2021) berupa komentar cyberbullying pada
Dalam analisis isi, konten dan tekstual postingan tentang Nissa Sabyan Dengan
pada unggahan merupakan hal paling penting Teknik pengumpulan data observasi dan
dalam pengambilan data. Berdasarkan dokumentasi yang banyak menimbulkan
fenomena diatas, penelitian ini bertujuan kecenderungan pada perilaku cyberbullying
untuk mengetahui bagaimana perilaku di media sosial instagram. Dengan begitu
cyberbullying di instagram terhadap Nissa melalui metode analisis isi, peneliti
Sabyan dalam komentar postingan akun melakukan kategorisasi pada obyek
@lambe_turah dan @nissa_sabyan dengan penelitian melalui bentuk pesan yang akan
menggunakan metode analisis isi kualitatif diteliti sebagai berikut :
dan pengkodean bentuk cyberbullying milik

Akun Landasan
Instagram Teori
@lambe_tu - Computer Pemilihan dua akun diatas
rah dan Mediated
Communica
dipertimbangkan sebagai perbandingan
@nissa_sab Analisis isi
tion (CMC) (Deskriptif
kategorisasi cyberbullying juga sarana untuk
yan
- Cyberbullyi Kualitatif) pengambilan korpus lebih luas dalam
ng (Price Perilaku penelitian ini, selain itu dalam kedua akun
dan Cyberbully tersebut memiliki beberapa perbedaan gaya
ing
Komentar
Postingan netizen di
tentang kolom 3
Nissa komentar
Sabyan @lambe_tur
ah dan
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022

dan isi postingan juga bagaimana interaksi pengkategorisasian bentuk cyberbullying


yang ada didalamnya. Teknik pengumpulan milik Price dan Dalgeish (2010) juga dengan
data pada penelitian ini menekankan pada kajian literatur terdahulu.
observasi melalui computer mediated
communication dan melalui
A. Definisi Konseptual meliputi hal yang insidential dan tidak
disengaja. Sementara bullying ialah
1) Cyberbullying di Media Sosial bertujuan untuk mendapatkan situasi akhir
Media sosial denganxkemudahannya melalui kekuatan dengan menyakiti orang
bagixsiapapun untuk mengakses lain dan dominasi terhadap seseorang
menjadikannya sebagai medium untuk terhadap orang lain (Rigby, 2002)
pelaku perundunganxonline atauxyang biasa 2. Intimidatif
di sebut dengan Cyberbullyingxmenjalankan Menurut Randall dalam (Parsons, 2009)
aktivitasnya,xkarena pada media sosial intimidatif adalah perilaku agresif
identitasxyangxmudahxdilacak dalam terbentuk melalui suatu hal atau maksud
bullying dengan mudah disamarkan dengan atau secara sengaja dilakukan dan
menggunakan akun palsu dan nama samara mengakibatkan tekanan kepada orang
(annonim) di media sosial, juga memudakan lainusecaraufisik.
mereka melakukan perundungan pada
korban, cyberbullying ialah merupakan 2) Instagram
perundungan dengan menggunakan Instagram merupakan media sosial yang
teknologi digital. Sering terjadi di dunia bersifat jejaring, memungkinkan anggota
maya, platform chatting dan platform game. berinteraksi satu sama lain, dimana interaksi
Cyberbullying biasanya berupa ujaran tidak hanya berbentuk tekstual, tetapi juga
kebencian, perilaku agrasif yang memiliki foto danxvideo yang di bagikan pada
tujuan untuk menjatuhkan atau memojokan pengguna lainnya. Semua hal terjadi secara
individu biasanya dilakukan oleh kelompok real time,xmemungkinkanxanggota
atau individu. Wujudxdarixcyberbullying di (pengikut) untuk berbagixinformasixyang
media sosialxsangatlah beragam, terjadi secara mudah (Saxena dalam
dapatxberupa kata-kataxumpatan,xgosip, Nasrullah, 2014).
cemooh, penghinaan,dan lain-lain. Perilaku Mediaxinstagram selalu menyediakan
cyberbullying juga tidak mengenal usia, siapa ruang seseorang untuk mengupload foto atau
ataupun jabatan (profesi), namun umumnya videoxjugax menyediakanxfasilitas lain yang
pesohor lebih mudah mendapat perilaku tidak semua orang tahu maksud darixfoto
cyberbullying. atau video juga terselipxmaksud lain
Menurut (Akbar dan Prahastiwi, 2015: misalnya menggiring opini yang
10-11) cyberbullying memiliki beberapa menyebabkan kecenderungan aktivismexdi
karakteristik yang bisa dijabarkan : media yang berdampakxpositif ataupun
1. Agresif negatif. Berbagai alat instagramxjuga dapat
Perilaku agresif merupakan tahapan dari dikombinasikan dengan satu sama
pada seseorang yang terindikasi untuk lainxsehingga dapatxmemberikanxefek
melakukan bullying. Menurutnya, keseluruhanxlebih besarxdari perbandingan.
perilaku agresif ialah situasi yang a) Feed, feed adalah bentuk visual foto atau
menitikberatkan pada seseorang untuk video yang dilihat dan dibagikan Ketika
memperoleh sesuatu dengan kekuatan membuka aplikasi instagram. b) Stories,
yang lebih dominan terhadap korban stories atau cerita adalah foto atau video

4
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022

pendek yang ada dalam fitu instagram akan instagram beberapa tahun belakang. Fungsi
terhapus secara otomatis dalam 24 jam. c) dari media sosial yang utuh tidak menjadi
Highlight, adalah fitur untuk menyimpan tolok ukur bermedia sosial lagi, akibatnya
stories dalam jangka waktu yang lama. d) kesenjangan berpikir dan perilaku keluar dari
Comment, atau komentar sebagai layanan norma mudah terjadi dan menyebar pada
jejaring yang menyediakan fitur komentar, pengguna. Korban cyberby
dimana foto yang diunggah dapat dengan Pada penelitian ini analisis data peneliti
mudah mendapatkan komentar atau lakukan secara independent dengan
tanggapan. e) Like, instagram memiliki mengadopsi prosedur tahapan berpatok pada
sebuah fitur tanda suka berfungsi sebagai prosedur analisis isi milik (Miles,M.B.,&
penanda bahwa pengguna lain menyukai foto Huberman, 2010) yang peneliti jabarkan
yang telah diunggah. f) Arroba (@), seperti melalui pemaparan aspek cyberbullying
media sosial lain instagram memliki fitur milik (Price, M., & Dalgleish, 2010) yaitu;
yang dapat digunakan penggunanya untuk Called Name (Pemberian nama negatif) ;
menyinggung pengguna lainnya dengan Image of Victim Spread (penyebaran foto);
memberikan tanda arroba (@) dam Threatened Physical Harm (Mengancam
memasukan nama akun pengguna lainya keselamatan fisik); Opinion Slammed
pada postingan, komentar dan instagram (Pendapat yang merendahkan). Melalui
story g) Hastag (#), atau tanda pagar adalah bentuk aspek cyberbullying Price dan
labeling yang menunjukan tema foto atau Dalgeish (2010) pengkodean gambaran
kata kunci foto. Dengan hastag pengguna perilaku di dapatkan melalui tahapan
instagram di permudah dalam mencari identifikasi bentuk atau pola yang memiliki
postingan dan komentar yang sama dengan acuan yang sama merujuk pada aspek diatas.
kata kunci yang mereka inginkan. Dalam penelitian ini peneliti
mengembangkan kategorisasi dengan proses
III. Analisis Data induktif yaitu dengan menyusun suatu pola
dan makna yang membantu peneliti dalam
Menurut Milatishofa (2021) Pada penyusunan kategori komentar, dengan
dasarnya di era globalisasi ini penggunaan membaca keseluruhan komentar dan
media sosial adalah wajar dilakukan pada postingan yang ada pada akun obyek.
masyarakat sehari-hari, fungsi yang beragam Selanjutnya data yang telah peneliti
seperti komunikasi jarak jauh secara efisien, kumpulkan peneliti proses sebagai
media penyedia informasi dan sebagai alat pembentukan data yang kemudian dapat
transaksi komunikasi lainnya, menyebabkan disimpulkan melalui lambing (code) yang
banyak sekali perilaku yang tidak terstruktur memiliki pola serupa, menurut
dan menyebabkan kesenjangan norma dalam (Miles,M.B.,& Huberman, 1994) merujuk
kehidupan sehari-hari, pengguna juga lebih pada pembacaan kata satu persatu, kemudian
bebas untuk menyamarkan diri dan bertindak peneliti diwajibkan untuk membuat catatan
sebagai orang lain untuk menutupi jati sebagai kesan dan pemikiran utama terhadap
dirinya untuk bertindak diluar norma . teks.
Cyberbullying merupakan salah satu Dari jumlah postingan yang peneliti
Tindakan yang sering terjadi di media sosial analisis, peneliti mengambil postingan yang
terutama instagram dan platform dengan jasa melibatkan Nissa Sabyan secara langsung
penyedia kolom komentar dan publikasi, tak maupun tidak langsung didalamnya dengan
heran banyak sekali kasus cyberbullying kolom komentar aktif. Peneliti juga akan
yang terjadi di media sosial terutama membatasi beberapa komentar pada setiap

5
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022

postingan, peneliti pengambilan data melalui terkecoh dengan dampak negative media
korpus komentar ini merupakan perwakilan sosial yaitu hilangnya tatanan sosial dan
jawaban yang dibutuhkan oleh peneliti untuk budaya di kehidupan masyarakat. Setelah
penelitian ini. Sehingga nantinya data berupa peneliti melakukan analisis pada 11
komentar pada konten postingan Instagram postingan untuk menarik interaksi. Postingan
yang peneliti analisis adalah 144 komentar dari kedua akun tersebut mayoritas berupa
yang mana kemudian nanti respon dari penyebaran video, pemberitaan, foto diri dan
komentar tersebut akan peneliti kelompokan screen capture. Perundungan siber ialah
berdasarkan aspek-aspek cyberbullying yang fenomena yang sering terjadi di Indonesia,
telah dikemukakan oleh Price dan Dalgeish banyak sekali bentuk dari fenomena
(2010) yaitu, Called Name, Image of Victims, cyberbullying yang sering kita jumpai di
Threatened Physical Harm dan Opinion instagram, seperti menyebarkan foto pribadi
Slammed. Namun hasil dari pengamatan situs korban, mengolok-olok korban dan
(siber) yang telah peneliti menunjukan bahwa memberikan umpatan yang bersifat agresif
hanya terdapat 3 aspek yang muncul dalam dan mencelakakan.
komentar akun @lambe_turah dan
@nissa_sabyan yaitu, Called Name, A. Perilaku Individu dalam Cyberbullying
Threatened Physical Harm dan Opinion 1) Komunikator (Pelaku Utama)
Slammed. Pelaku atau komunikator melakukan
Perilaku cyberbullying dalam postingan perilaku cyberbullying sebagai
akun @lambe_turah dan @nissa_sabyan komunikasi dalam mewujudkan
merupakan bentuk dari aktivisme media kebencian dan emosi terhadap korban
memiliki kecenderungan negatif yang melalui pesan dan interaksi yang ofensif.
dilakukan oleh follower akun tersebut di Pesan yang disampaikan komunikator
ruang digital. Merupakan aktivisme media bersifat gambaran pelaku sebagaimana
karena akun @lambe_turah menggunakan (O’Keefe, 1988) melalui komunikasi
instagram sebagai tempat untuk memberikan pesan, menuturkan mengenai logika
informasi dan menggiring pembaca untuk desain pesan (Message Design Logic)
memberikan interaksi didalamnya. Menurut yang timbul sebagai konstruksi dan
(Vegh, 2015) aktivis mampu memanfaatkan mengemas pesan yang terbagi atas tiga
teknologi serta teknik yang dihadirkan oleh logika pesan yaitu: a) ekspresif,
internet untuk mencapai tujuan tertentu, yang bahawasanya medium untuk
mana media sosial bisa juga digunakan mengekspresikan pikiran dan perasaan b)
sebagai tempat untuk mengumpulkan konvensional, logika desain pesan dengan
interaksi secara tidak langsung dan unsur kesopanan, kepantasan, sesuai
memungkinkan adanya partisipasi pengguna dengan norma-norma pesan dikemas
didalamnya. Melalui unggahan yang akun Miller (2015) c) retoris, logika pesan
lakukan mengenai Nissa Sabyan mewajarkan retoris ialah pandangan untuk pesan dalam
interaksi yang ada dalam unggahan setiap komunikasi “negosiasi berasal dari
postingan, hal ini terjadi karena banyaknya lingkungan sosial melalui situasi pribadi”
interaksi yang ada dalam setiap komentar memandang komunikasi sebagai
unggahan. suatuxcaraxmengubahxaturanxmelaluixn
Dengan adanya kemudahan interaksi egosiasixdimanaxpesanxdirancangxcende
(Candrasari, Y. C., & Claretta, 2020) rungxfleksibel.
menjelaskan bahwa hal ini dapat
mengakibatkan pengguna internet rentan 2) Komunikan (Korban)

6
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022

(Stuart Hall, 1973) memaknakan penitik storynya, dengan tidak memberikan


beratan melalui studi mengenai akses kirim pesan.
makna,produksixdanxpengalamanxkhala
yakxdanxpengalamanxkhalayakxdalamxh B. Komentar Perilaku Cyberbullying
ubunganxberinteraksixdenganxteksxmedi Pencatatan data atau informasi dalam
a. Proses ini ditujukan untuk komunikan penelitian ini, peneliti lakukan menurut pada
dalam melakukan decoding pada pesan kesesuaian penelitian dan konteks penelitian.
yang diterima. Merujuk pada teori Melalui data dokumentasi yang telah peneliti
pemaknaan milik Stuart Hall (2002) ini observasi dan kumpulkan sejak tanggal 3
terdapat pada beberapa reaksi korban Maret - 23 April 2021, melalui observasi
dalam menanggapi perilaku cyberbullying yang telah penulis lakukan maka dari itu,
terhadap dirinya dengan membagi 2 pesan penulis mengambil 3 postingan dengan
atau reaksi komunikan (korban). jumlah komentar cyberbullying yang
a) Komunikan menerima pesan secara beragam pada postingan @lambe_turah dan
pasif (dominant-hegemonic position) 1 postingan dengan komentar cyberbullying
Pada kasus perilaku cyberbullying terbanyak pada postingan @nissa_sabyan,
tentang Nissa Sabyan, reaksi pertama seperti data berikut.
yang korban ia lakukan ialah dengan Akun instargam @lambe_turah
tidak melakukan perlawanan, yaitu merespon postingan mengenai Nissa Sabyan
korban sebagai public figur tidak dengan aspek Called Name di urutan
mengadakan konfrensi pers dengan pertama, Opinion Slammed kedua dan
media ataupun adanya usaha untuk Threatned Physical Harm di urutan ketiga.
membela diri dihadapan publik setelah Melalui data temuan berdasarkan feedback
mendapatkan perilaku cyberbullying melalui engagement likes dan komentar pada
pada setiap unggahan dirinya di akun unggahan pada setiap postingan kategori,
instagram @lambe_turah dan akun peneliti menyimpulkan aspek cyberbullying
pribadinya. dalam bentuk called name (pemberian nama
b) Komunikasi menolak pesan negatif) menempati posisi teratas sebagai
(oppositional position) perilaku cyberbullying terhadap korban.
Teori penerimaan pesan Hall Juga melalui postingan akun
(2002), mengakatan bahwasanya posisi @nissa_sabyan diatas peneliti
korban tidak menerima pesan menyimpulkan bahwasanya followers akun
disebabkan banyaknya konteks dan instagram @nissa_sabyan mayoritas
maksud isi pesan yang tidak ada memberikan respon berupa perilaku
sangkut pautnya dengan dirinya. cyberbullying dengan aspek Called Name.
Dalam kasus Nissa Sabyan, dapat Melalui postingan dengan dua kategori
dipastikan korban tidak menerima berbeda yaitu Foto diri dan Penyebaran
perilaku cyberbullying yang ditujukan Video ini merupakan postingan pribadi dari
pada dirinya. Dengan menutup kolom Nissa Sabyan, yang kolom komentarnya tetap
komentar pada akun pribadinya korban menyala dari ratusan postingan yang lain.
dengan tidak langsung menunjukan Setelah melalui tahapana analisis isi,
emosinya terhadap pelaku penulis temukan bahwa dalam perilaku
(komunikator) perilaku cyberbullying. cyberbullying Nissa Sabyan menunjukan
Juga korban tidak membiarkan bahwasanya adanya kuantitas pada bentuk
komunikator untuk memberikan pesan perilaku cyberbullying yang banyak keluar
pribadi dalam setiap unggahan ig dengan bentu called name. Adapun beberapa
sampel komentar mengenai called name

7
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022

yaitu berbentuk “pelakor”, “gelay”, “roh


halus”, “goblok” dll. Bentuk lain yang sering
muncul pada komentar adalah opinion
slammed dengan kata yang banyak muncul Screen
berupa umpatan terhadap fisik, perilaku dan Capture
latarbelakang korban sebagai penyayi
religius dan ketiga yaitu bentuk threatened Postingan @lambe_turah 3
physical harm kata yang sering muncul pada Maret 2021
komentar antara lain “pengen gue muntahin”
“pengen jambak rambut nisa” dll.

IV. Hasil dan Pembahasan


Peneliti melakukan kegiatan Screen
pengumpulan data melalui cara observasi Capture
atau pengamatan pada unggahan dan kolom
komentar akun instagram @lambe_turah dan Postingan @lambe_turah 17
@nissa_sabyan tepatnya setelah kabar Maret 2021
perselingkuhan dengan salah satu anggota
grup misuknya beredar di masyarakat,
tepatnya unggahan paling banyak
mendapatkan respon ialah pada tanggal 3
Maret – 23 April 2021. Peneliti juga Penyebar
mengkhususkan kembali dengan hanya akan an Video
meneliti postingan terkait mengenai Nissa
Sabyan yang memiliki kolom komentar
perilaku cyberbullying. Postingan @lambe_turah 29
Melalui data yang peneliti sajikan Maret 2021
setelah pengamatan dan penjabaran, peneliti
akan menganalisis komentar pada unggahan
ke dalam kategori-kategori yang telah
ditetapkan, dengan jenis kategori Foto Diri
cyberbullying menurut konsep Price & (Foto
Dalgeish yang memiliki 4 kategori jenis Pribadi)
cyberbullying, yaitu called name, image of
victims spread, threatened physical harm dan Postingan @nissa_sabyan 23
opinion slammed. April 2021
Pada penelitian ini, penulis
menggunakan 4 feeds postingan mengenai
Nissa Sabyan yang berasal dari akun Pada postingan yang disebutkan diatas
@lambe_turah dan @nissa_sabyan yang bentuk perilaku cyberbullying ialah tindakan
diunggah pada bulan Maret-April 2021. yang dilakukan oleh pengikut (netizen)
terhadap postingan mengenai Nissa Sabyan
Tabel 1 sesaat setelah pemberitaannya mengudara.
Kategori Postingan Pada kenyataannya cyberbullying tidak
Tanggal Postingan Kategori hanya terjadi kepada pihak laki-laki ataupun
Postinga perempuan saja, dengan begitu dapat
n

8
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022

disimpulkan bahwasannya perilaku kolom komentar seperti yang dikemukakan


cyberbullying dapat terjadi tanpa memandang oleh (Price, M., & Dalgleish, 2010) Called
gender, dalam (R.M Kowalski, n.d.) Name, Image of Victims, Threatened
menjelaskan adanya keseimbangan melalui Physical Harm dan Opinion Slammed.
siapa yang menjadi korban atau tujuan Namun hasil dari pengamatan situs (siber)
perilaku cyberbullying dan tidak terpatok yang telah peneliti menunjukan bahwa hanya
pada laki-laki maupun perempuan saja. terdapat 3 aspek yang muncul dalam
Sehingga, tidak ada patokan yang pasti atas komentar akun @lambe_turah dan
perilaku cyberbullying ini dapat terjadi @nissa_sabyan yaitu, Called Name,
kepada siapa dan oleh karena apa. Selain itu Threatened Physical Harm dan Opinion
Rigby (2002) menambahkan bahwa perilaku Slammed.
cyberbullying berawal dari perilaku agresif
yang mana merupakan tahapan dari bullying. A. Aspek Called Name (Pemberian nama
Melalui (Tutiasri, R. P., Kusuma, A., & negatif) : Called name yaitu, pemberian
Sumardjijati, 2019) latarbelakang pengguna label (nama) negatif. Merupakan salah
(informan) dalam menerima informasi di satu bentuk dari serangan cyberbullying
media sosial dipengaruhi oleh pendidikan sebagai usaha memberikan label buruk
formal, yang mana literasi menggunakan pada korban. Juga merupakan bentuk
media sosial haruslah didasari dengan cyberbullying paling agresif dan
mempertimbangkan kebenarannya juga berbahaya, dengan memberikan nama atau
mempertimbangkan perilaku yang akan cap yang negatif kepada seseorang yang
dilakukan. Pada penelitian ini fokus obyek bukan merupakan karakter asli dirinya.
memiliki tujuan berbeda untuk Dalam observasi yang telah peneliti
menginformasikan sesuatu seperti yang telah lakukan terdapat 72 komentar yang masuk
kita ketahui @lambe_turah sebagai dalam kategori aspek Called Name ini.
komunikator satu mengharapkan adanya Namun karena banyaknya kwantitas
respon yang memancing pengikutnya untuk komentar yang diberikan pada kategori ini
memberikan respon berupa berkomentar yang memiliki bentuk perilaku yang
melalui postingan yang bersifat menggiring hamper sama, sehingga peneliti
opini negatif terhadap korban, berbeda meringkasnya menjadi 15 komentar yang
dengan akun instagram @nissa_sabyan yang dapat mewakili kategori ini, dengan like
merupakan akun pribadi Nissa Sabyan, yang atau reply pada komentar terbanyak pada
hanya menggunakan instagramnya sebagai komentar @lambe_turah dan
sarana menyebarkan informasi, foto pribadi @nissa_sabyan.
dan promosi pekerjaannya semata tidak
memiliki indikasi dalam menggiring apapun Komentar 1 : Pada postingan
terhadap kabar mengenai dirinya (merupakan lambe_turah, @bimo.dersky: Gamau
objek pasif), selain itu adanya pembatasan gasuka jablay (414 likes, 15 reply)
komentar atau penonaktifan komentar pada Komentar diatas berada dalam postingan
postingannya sebagai usaha defensive berita di akun @lambe_turah pada 18
(melindungi diri) serta menghentikan Februari 2021 oleh akun bimo.dersky.
perilaku cyberbullying dan komentar buruk komentar diatas memiliki makna sindiran
terhadap kesehatan mentalnya. untuk Nissa Sabyan, konotasi jablay disini
Melalui postingan diatas penulis diartikan sebagai singkatan “jarang
menemukan beberapa bentuk perilaku dibelai” selain itu perilaku ini pelaku
cyberbullying yang banyak keluar pada lakukan bertujuan untuk memberikan

9
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022

komentar negatif pada korban dalam Ririe. Pelaku mengutarakan keinginannya


postingan tersebut. untuk menjambak rambut korban karena
kekesalan hatinya mengetahui kabar yang
Komentar 2 : Pada postingan beredar menegnai korban.
@lambe_turah, @dessykt_: Owalah
kimcil g3l4y!” (4 likes, 2 reply) Komentar Komentar 2 : Pada postingan
ini peneliti temukan pada postingan video @lambe_turah, narty.nazwa; cusss
terdahulu Nissa Sabyan. Maksut dari kerumah nissa, kita adu” (0 likes, 0 reply).
postingan ini adalah panggilan negative Maksut dari komentar ini ialah ia ingin
baru dari pelaku perilaku cyberbullying mengadu korban dengan sosok Ririe yang
terhadap korban. Pelaku menggunakan merupakan mantan istri dari Ayus, dengan
kata g3l4y sebagai recalling kata yang mengancam akan pergi kerumah korban.
pernah terlontar dari Nissa Sabyan Komentar ini peneliti temukan pada
sebelumnya. kolom komentar postingan lambe_turah
tanggal 17 Februari sidang perceraian
Komentar 3 : pada postingan Ayus dan Ririe.
@nissa_sabyan, @amoreghelby: cewe
gada akhlak, yok blokirrrr ” (142 likes, C. Aspek Opinion Slammed (Pendapat
0 reply) Komentar ini pelaku berusaha Merendahkan), Kategori ini masuk
mengajak netizen lain untuk melakukan kedalam perilaku yang merendahkan
ancaman pemblokiran pada akun korban, korban sebagaimana bisa berupa komentar
dengan menyuarakan ancamanya ia tentang sisi negatif, penampilan, atau juga
mendapatkan 142 suka dari pengguna lain. pelecehan kepada korban. Dalam
Komentar ini ada pada postingan Nissa observasi terhadap komentar dalam setiap
Sabyan pada 23 April 2021. postingan terdapat komentar-komentar
yang bermuatan dalam perilaku
B. Aspek Threatened Physical Harm cyberbullying. Beberapa diantaranya
(Ancaman Keselamatan) Selain perilaku merupakan komentar yang melecehkan,
agresif cyberbullying juga dapat menjadi menampilkan sisi negatif dan
ancaman bagi korban. Melalui hal ini, merendahkan penampilan korban.
komentar-komentar yang berisi ancaman-
ancaman. Dalam penelitian ini salah satu Komentar 1 : Pada postingan
perilaku cyberbullying berupa ancaman @lambe_turah, @nurbaniasulawati :
dengan upaya pengancaman dalam Palingan juga gak laku lagu barunya” (109
kehidupan nyata sang korban. Setelah likes, 15 reply). Komentar diatas berada
melalukan observasi terdapat beberapa dalam postingan musik video terbaru
pola pengancaman pada korban, namun korban pada 3 Maret 2021 oleh akun
peneliti meringkas korpus karena nurbaniasulawati. Tulisan diatas
beberapa diantaranya memiliki makna dikategorikan sebagai opinion slammed
yang sama. (pendapat yang merendahkan) karena
pelaku mengkutuk korban yang sedang
Komentar 1 : Pada postingan mengeluarkan lagu baru dengan kata-kata
@lambe_turah @cantikha18: Pengen tak yang seakan merendahkan korban dengan
jambak rambutnya nisa” (0 likes, 0 reply). berharap agar lagunya tidak laku. Perilaku
Komentar dari chantika dalam postingan cyberbullying ini direspon oleh netizen
lambe_turah pada 17 Februari 2021 dalam dengan memberikan 109 suka dan 15
postingan sidang perceraian Ayus dan reply dengan kata-kata terprovokasi.

10
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022

diantaranya pelabelan atau pemberian


Komentar 2 : Pada postingan nama baru dengan konotasi negative,
@lambe_turah, @megasrdnanda: kirain perilaku cyberbullying lainya ialah
lagu terbarunya judulnya bojomu berbentuk kata-kata yang merendahkan
semangatku” (809 likes, 38 reply). korban, dan yang terakhir adalah perilaku
Komentar ini ada dalam postingan music yang mengancam keselamatan korban
video terbaru korban juga pada 3 Maret dengan menuliskan kata-kata berbentuk
2021, dimana akun megasradnanda triggered yang meresahkan terhadap
merendahkan korban dengan kata-kata korban hingga membuat pembaca atau
serangan yang memiliki makna, pelaku korban ketakutan.
pikir lagu terbaru yang akan korban 3. Peneliti hanya menemukan 3 dari 4 jenis
bawakan akan memiliki judul bojomu bentuk perilaku cyberbullying dalam
semangatku. komentar setiap postingan @lambe_turah
dan @nissa_sabyan namun terdapat jenis
Komentar 3 : Pada postingan cyberbullying dengan aspek Image of
@nissa_sabyan, @sbctngrm: Lo yg gatau Victims pada unggahan @lambe_turah
diri nisa! Lelaki udah punya anak bini, mengenai Nissa Sabyan.
masih lo goda” (2 likes, 0 reply) Komentar
ini ada dalam postingan akun korban pada B. Saran
23 April 2021, pelaku memojokan korban Berdasarkan dari hasil temuan dan
dengan sebutan tidak tahu diri dan analisis penelitian yang telah dilakukan,
memiliki karakter penggoda suami orang. penulis mengakui masih banyaknya
Pelaku melontarkan hal tersebut dengan kekurangan sehingga penulis memberikan
amarah. dan mengharapkan saran dari pembaca:
1. Saran Teoretis
V. Kesimpulan dan Saran Bagi peneliti berikutnya yang memiliki
A. Kesimpulan ketertarikan pada topik yang sama
Kesimpulan yang diperoleh dari disarankan untuk menggunakan sudut
penemuan data yang telah peneliti lakukan pandang lebih luas lagi. Sebagai penelitian
kemudian telah dianalisis pada bab yang banyak kurangnya penelitian ini
sebelumnya, maka dapat disimpulkan hanya sebatas membahas analisis isi dari
sebagai berikut: komentar melalui perilaku cyberbullying
1. Instagram merupakan salah satu media yanga ada pasa postingan @lambe_turah
sosial yang banyak dipakai masyarakat dan @nissa_sabyan. Maka peneliti
untuk berinteraksi di dalam dunia virtual, memerlukan penelitian lain yang lebih
hal ini dikarenakan banyaknya konten mendalam seputar wacana kritis yang
visual dan terdapat kolom komentar yang termuat dalam perilaku cyberbullying.
memberikan penggunanya untuk saling 2. Saran Praktis
berinteraksi secara cepat (up to date) dari Untuk pengguna media sosial terutama
pada media konvensional seperti televisi instagram untuk bisa lebih menjaga
atau blog. perilaku yang merugikan orang lain dan
2. Peneliti menemukan beberapa jenis menghargai privasi korban. Juga harapan
perilaku cyberbullying menurut Price dan bagi pengguna media sosial untuk lebih
Dalgeish (2010) yang dilakukan oleh membekali diri dengan literasi bermedia
pelaku terhadap postingan mengenai sosial sehingga tidak melanggar UU ITE
Nissa Sabyan di akun @lambe_turah dan dan menjaga nama baik dirinya.
@nissa_sabyan. Jenis perilaku tersebut

11
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 5, NO. 1, JANUARI, 2022

Ucapan Terima Kasih Qualitative data analysis: An expanded


Terima kasih kepada dosen pembimbing sourcebook. sage.
skripsi penulis ibu Yuli Candrasari yang O’Keefe, B. J. dan B. L. . (1988). Effect of
sudah memberikan bimbingan dan arahan Message Design Logic in The Content
pada penulis. Penulis juga mengucapkan and Communication of Situation
kepada dosen ilmu komunikasi UPN Presentasion. In Indiana : University of
“Veteran” Jawa Timur yang sudah Illinois.
memberikan arahan dan kesempatan dalam Pasaribu, R. (2021). ANALISIS KAMPANYE#
melakukan penelitian ini. Dan juga kepada diindonesiaaja OLEH KEMENPAREKRAF DI
MEDIA SOSIAL SEBAGAI RESOLUSI
tim Jurnal Ilmu Komunikasi LINIMASA, KEPARIWISATAAN PADA MASA
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PANDEMI. LINIMASA: JURNAL ILMU
Universitas Pasundan, Bandung. KOMUNIKASI, 4(2), 223-232.
Price, M., & Dalgleish, J. (2010).
Daftar Pustaka Cyberbullying: Experiences, impacts
and coping strategies as described by
Candrasari, Y. C., & Claretta, D. (2020). Australian young people.
Pengembangan dan Pendampingan R.M Kowalski, S. . L. & P. . A. (n.d.).
Literasi Digital Untuk Peningkatan Cyberbullying: Bullying in the digital
Kualitas Remaja Dalam Menggunakan age. New Jersey: Wiley-Blackwell.
Internet. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Rakhmat, J. (2003). Metode Penelitian
Kepada Masyarakat, 4(4), 611-618. Komunikasi. Bandung: Remaja
Hall, S. (1973). Ebcoding and Decoding in Rosdakarya. Ruslan, Rosady.
Television Discousure. University of Setiadi, A. (2016). Pemanfaatan media sosial
Brimingham. untuk-efektifitas-
Holmes, D. (2012). Teori Komunikasi: komunikasi. Cakrawala-Jurnal
Media, Teknologi dan Masyarakat. Humaniora, 16(2).
Pustaka Pelajar. Tutiasri, R. P., Kusuma, A., & Sumardjijati,
Hootsuite (We are Social)_ Indonesian S. (2019). Perilaku Remaja dalam
Digital Report 2020 – Andi Dwi Penyebaran Hoax di Grup WhatsApp.
Riyanto, Dosen, Praktisi, Konsultan, Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(2).
Pembicara_ E-bisnis_Digital Vegh, S. (2015). No Title. Classifying Form
Marketing_Promotion_Internet of Online Activism: The Case of
marketing, SEO, Technopreneur, Cyberprotects Againts the World Bank,
Fasilita. (n.d.). Dalam Cyberactivism: Online Activism
kompas.com. (2019). 49 Persen Netizen di in Theory and PRACTICE. Ayers,
Indonesia Pernah Mengalami Michael D., Dan Mccaughey, Martha
“Bullying” di Medsos. (Ed)., hal. 71-95.
https://tekno.kompas.com/read/2019/05
/16/08290047/49-persen-netizen-di-
indonesia-pernah-mengalami-bullying-
di-medsos
Milatishofa, M., Kusrin, K., & Arindawati, W. A.
(2021). ANALISIS RESEPSI KHALAYAK
TERHADAP MAKNA BODY POSITIVITY
PADA INSTAGRAM TARA
BASRO. LINIMASA: JURNAL ILMU
KOMUNIKASI, 4(2), 174-185.
Miles,M.B.,& Huberman, A. . (1994).

12

Anda mungkin juga menyukai