Abstrak
Tindakan perundungan maya (cyberbullying) kini semakin sering terjadi. Survei menunjukkan bahwa
49 persen pengguna internet pernah diejek/dilecehkan di media sosial. Kalangan yang juga sering
dirundung adalah selebriti. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran tentang kasus cyberbullying
terhadap selebriti di Instagram. Metode penelitian ini adalah analisis isi kualitatif. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa kasus Ayu Ting Ting, Kartika Putri dan Iis Dahlia yang diberitakan oleh akun
gosip Intagram lambeturah_official tidak lepas dari perudungan oleh warganet. Semua unsur bullying
tergambar dalam komentar-komentar mereka yang berisi kata-kata amarah (flaming), secara terus
menerus (harassment), mengumbar keburukan selebriti, merusak reputasi/nama baik (denigration) serta
menggunakan akun palsu untuk mengirimkan pesan-pesan buruk (impersonation). Selebriti menjadi
salah satu target korban perundungan terlepas mereka di posisi benar atau salah. Perundungan oleh
warganet dilakukan secara spontan, kurang terkendali dan tidak memikirkan dampak psikologi dari
pesan tersebut terhadap para korban. Terjadi perubahan perilaku pengguna internet dimana
perundungan menjadi kebiasaan yang tidak lagi disadari sebagai sesuatu yang tidak etis. Perundungan
yang dilakukan oleh warganet disebabkan faktor situsional yaitu keberadaan akun gosip
lambetura_official serta kemudahan mengggunakan media sosial.
Kata kunci: cyberbullying, perundungan, selebriti, instagram, media sosial
Abstract
Cyberbullying is now more and more common. Data shows that 49 percent of internet users have been
ridiculed or harassed on social media. People who are also often bullied are celebrities. The purpose
of this study is to get an overview of cases of cyberbullying against celebrities on Instagram. This
research method is qualitative content analysis. The results of the study concluded that the cases of Ayu
Ting Ting, Kartika Putri and Iis Dahlia which were reported by the lambetura_official Instagram gossip
account could not be separated from bullying by citizens. All elements of bullying are reflected in their
comments such as uploading messages containing words of anger (flaming), continuously (harassment),
spit out celebrity badness, damaging reputation/good name (denigration) and using fake accounts to
send bad messages. (impersonation). Celebrities become one of the victims of bullying whether they are
in the right or wrong position. Bullying by netizens is carried out spontaneously, is not controlled and
does not think about the psychological impact of the message on the victims. There has been a change
in the behavior of internet users where bullying has become a habit that is no longer recognized as
unethical. The bullying carried out by netizens is caused by situational factors, namely the existence of
the lambetura_official gossip account and the ease of using social media.
Keywords: cyberbullying, bullying, celebrity, instagram, social media
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 25 No. 2, Desember 2021: 183-198
185
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 25 No. 2, Desember 2021: 183-198
Harassment dan flaming adalah dua jenis mereka menganggap dapat menyele-
cyberbullying yang terjadi. Dan solusi saikannya sendiri dan merasa khawatir
untuk mengurangi cyberbullying tidak lagi memperoleh akses internet.
diharapkan pendidikan karakter/seks yang Beberapa bentuk cyberbullying seperti
nyata, berkelanjutan, dan menyeluruh penyebaran hal-hal bohong mengenai
kepada semua masyarakat. seseorang, mengunggah foto/gambar tidak
Penelitian-penelitian sebelumnya ini pantas dan memalukan tentang seseorang di
banyak mengkaji soal perundungan siber di media sosial; pesan melalui
kalangan remaja dengan menggunakan platform chatting yang dikirim berisi
metode survei. Sedangkan penelitian ini ancaman yang menya-kitkan; kata-kata
adalah mengkaji perundungan yang khusus kasar di kolom komentar; meniru atau
terjadi dikalangan artis secara umum mengatasnamakan seseorang (akun palsu
dengan metode analisis isi. Penelitian atau masuk melalui akun seseorang) dan
sejenis belum pernah dilakukan mengirim pesan jahat kepada orang lain
sebelumnya, sehingga hal inilah yang atas nama mereka; mengirim pesan
menjadi novelty atau kebaruan dari ancaman baik di media sosial, aplikasi
penelitian ini untuk layak diteliti. percakapan, maupun game online;
membuat akun anonim/palsu, membajak,
LANDASAN TEORI atau mencuri identitas orang lain secara
Cyberbullying menurut Unicef (2020) online dengan tujuan untuk membuat malu
adalah penggunaan teknologi digital untuk seseorang atau menyebabkan terjadinya
tujuan perundungan misalnya melalui masalah karena penggunaan nama mereka;
media sosial, platform bermain game, dan lain sebagainya (Unicef, 2021).
ruang percakapan (chatting) atau Sementara Willard (2007) membagi
handphone. Sementara menurut Think cyberbullying menjadi 8 bentuk yaitu: 1)
Before Text, perundungan siber merupakan Flaming (amarah) yaitu menyampaikan
perilaku agresif yang dilakukan pesan teks penuh amarah dan frontal; 2)
sekelompok orang atau individu terhadap Harassment (gangguan) yaitu berbagai
seseorang yang dianggap lemah dengan pesan yang berisi gangguan secara terus
menggunakan media elektronik dan menerus yang dikirim melalui email, pesan
dilakukan secara berulang-ulang. O’Dea & singkat, atau pesan teks di media sosial; 3)
Campbell (2012) me-ngatakan bahwa Denigration (pencemaran nama baik)
cyberbullying merupakan tindakan adalah keburukan seseorang diumbar
penghinaan seseorang yang tidak dikenal. melalui internet dengan tujuan merusak
Sementara menurut Willard, (2007) nama baik dan reputasi; 4) Cyberstalking
cyberbullying sebagai agresi sosial yang (menguntit) merupakan tindakan dengan
dilakukan seseorang/sekelompok melalui tujuan untuk menciptakan gangguan dan
internet dengan mengirim/ mengunggah membuat nama orang lain tercemar secara
materi berbahaya/ negatif. Sulit me- intens sehingga orng tersebut menjadi
ngendalikan tindakan cyberbullying karena takut; 5) Impersonation (peniruan) yaitu
seringkali korban enggan dan tidak berpura-pura menjadi orang lain dan
melaporkan kejadian tersebut kepada pihak
mengirimkan pesan-pesan yang tidak baik;
berwenang. Menurut Aune (2009) para 6) Trickery (menipu) yaitu membujuk
korban biasanya tidak melaporkan karena orang lain dengan cara menipu untuk
186
Analisis Konten Tentang Perundungan Maya Terhadap Selebriti di Instagram
Christiany Juditha
mendapatkan rahasia seperti foto pribadi selebriti selalu menjadi perhatian media
orang tersebut dengan tujuan tertentu; 7) massa. Diantaranya ada yang menjadi
Outing adalah menyebarkan rahasia, foto- populer karena prestasinya ada pula karena
foto pribadi orang lain dengan tujuan kontroversi kehidupannya. Karier yang
tertentu; dan 8) Exclusion (mengeluarkan) sukses diberbagai bidang (termasuk bidang
yaitu secara kejam dan sengaja politik) juga berkaitan dengan status
mengeluarkan seseorang dari sebuah grup mereka sebagai selebriti, tidak semata
online. dibidang seni atau hiburan semata (Brokes,
General Affective Aggression Model 2010; Vancouver, 2012). Karekteristik
(GAAM) adalah salah satu teori dari Baron selebriti di era modern menurut Rojek
& Byrne (2013) yang menjelaskan tentang (2001) antara lain masyhur dan glamor,
munculnya sikap agresi, termasuk sikap diakui publik, pemisahan diri sebagai
untuk melakukan perundungan kepada pribadi milik publik dan menjadi konsumsi
orang lain. Sikap agresi dipicu oleh dua publik, berbeda yang membuat tenar seperti
variabel yaitu situsional dan individual. cerdas, cantik, berani, cakap, berprestasi.
Variabel Situasional muncul karena kondisi Seperti yang telah dipaparkan
sisuasi saat itu seperti dari rasa frustasi, sebelumnya, bahwa media sosial banyak
bentuk serangan tertentu (penghinaan), dan digunakan sebagai media perundungan.
kondisi tidak nyaman (kebosanan terhadap Apalagi pemanfataan media sosial kini
suatu hal) dan lainnya. Sedangkan variabel tidak lagi dapat dipisahkan dari kehidupan
individual adalah individu didorong oleh masyarakat. Data dari We Are Social dan
sifat untuk melakukan agresi atau mudah Hootsuite mengungkapkan bahwa 61,8%
marah, memercayai bahwa kekerasan masyarakat Indonesia aktif di media sosial
tersebut dapat dan layak diterima, bangga (We Are Social, 2021). Apalagi dengan
dengan kekerasan yang dilakukan serta semakin banyaknya fitur media sosial yang
mengetahui cara-cara untuk melakukan disediakan (Schrimshaw et al., 2016).
kekerasan. Media sosial merupakan medium atau
Perundungan sering sekali dialami oleh fasilitator online yang akan memberi
para selebriti melalui media sosial. Salah kekuatan terhadap hubungan diantara
satu penyebabnya karena selebriti pengguna. Media sosial juga dapat
merupakan orang-orang terkenal dan dekat digunakan untuk mere-presentasikan diri
dengan sumber pemberitaan sekaligus maupun berinteraksi, berkomunikasi
dekat dengan penggemar maupun pembenci dengan pengguna lainnya, bekerja sama,
(haters) mereka. Asal kata dari Selebriti berbagi, dan membentuk ikatan sosial
yaitu celebrem dari bahasa Latin yang secara virtual. Media sosial seperti pedang
artinya tenar, terkenal atau sedang menjadi bermata dua, ada sisi positif dan juga sisi
“tontonan atau sedang kerumunan”. negatifnya. Sisi negatifnya adalah
Sedangkan dalam bahasa perancis ‘celebre’ digunakan untuk melakukan aksi perun-
juga berarti terkenal di tengah masyarakat dungan baik bagi umum maupun sele-briti.
(Rojek, 2001). Sementara menurut Kamus Instagram adalah media sosial ketiga
Besar Bahasa Indonesia, selebriti adalah terbesar yang digunakan oleh masyarakat
orang yang terkenal biasanya dihubungkan Indonesia. Data terbaru menunjukkan
dengan artis. Setiap apapun yang dilakukan bahwa jumlah pengguna Instagram di
187
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 25 No. 2, Desember 2021: 183-198
Indonesia mencapai 85 juta (We Are Social, menyusun tinjauan dan analisis litelatur
2021). Sama seperti media sosial lainnya, serta merupakan metode penelitian
Instagram bertujuan untuk berkomunikasi, deskriptif dengan kerangka pengkodean
berbagi infrmasi, berbagi foto, membentuk kualitatif (Snelson, 2016).
citra diri (Zakirah, 2018). Menurut Sheldon
& Bryant (dalam Zakirah, 2018) motif Teknik Pengumpulan dan Sumber Data
orang menggunakan Intagram karena ingin Teknik pengumpulan data dalam penelitian
tahu kegiatan orang lain, serta men- ini adalah mengumpulkan unggahan
dokumentasikan kehidupan mereka. tentang selebiriti dari akun Instagram berita
Semen-tara Pittman & Reich menyebutkan gosip Lambeturah dengan nama
bahwa orang suka menggunakan Instagram @lambeturah_official selama bulan Juni-
karena sebagai aplikasi media sosial yang Agustus 2021. Akun Lambeturah dipilih
berbasis gambar, serta dapat mengusir rasa karena merupakan akun gosip dengan
kesepian. Fungsi lain dari Instagram pengikuti paling banyak dan jangkauan
menurut Yurieff dalam (Arifuddin & sosialnya juga luas. Sedangan selebriti yang
Irwansyah, 2019) adalah sebagai sarana dipilih adalah Ayu Ting Ting, Kartika Putri
untuk belanja online. dan Iis Dahlia. Ketiganya dipilih dengan
Selain tokoh dan politikus terkenal, sengaja karena pada beberapa bulan
selebriti juga terlibat dalam interaksi di terakhir berita mereka viral di media
media sosial. Bahkan popularitas mereka online/sosial kemudian banyak di-bully
lebih tinggi. Ini terlihat dengan banyaknya oleh warganet. Dari berita tersebut lalu
jumlah pengikutnya (followers). Sebagai dipilih salah satu unggahan yang memiliki
contoh selebriti Indonesia yang memiliki jumlah komentar warganet paling banyak.
pengikuti terbanyak di Instagram yaitu Komentar-komentar ini kemudian
pasangan suami isteri Raffi Ahmad dan dianalisis secara umum menurut kategori
Nagita Slavina dengan akun Instagram cyberbullying yang sudah ditentukan.
@Raffinagita1717 mem-punyai folllowers Adapun kategori yang menjadi pedoman
49,8 Juta, menyusul pedangdut penelitian adalah sebagai berikut:
@ayutingting92 dengan jumlah followers
Tabel 1 Kategori Cyberbullying di
46,2 juta. Akun artis @prillylatuconsina
Instagram
menempati posisi ke tiga dengan jumlah
Kategori Keterangan
pengikut 39,6 juta dan penyanyi Flaming (amarah) Mengirimkan pesan/teks
@princessyahrini degan jumlah followers penuh amarah dan frontal
34,9juta (Tiara, 2021). Harassment Berbagi pesan gangguan
(gangguan) secara terus menerus di media
sosial
METODE PENELITIAN Denigration Mengumbar keburukan orang
Penelitian ini menggunakan metode (pencemaran nama lain dengan tujuan merusak
analisis isi kualitatif. Holsti (dalam Arafat, baik) nama baik dan reputasi
Impersonation Berpura-pura menjadi orang
2018) menyebutkan bahwa analisis isi (peniruan) lain dan mengirimkan pesan-
adalah kesimpulan yang dibuat dengan cara pesan/status yang tidak baik
mengidentifikasi berbagai karakteristik Sumber: diadaptasi dari konsep cyberbullying
(Unicef, 2020; Willard, 2007)
khusus suatu pesan secara obyektif dan
sistematis. Penggunaan metode analisis isi
kualitatif menurut Schreier adalah untuk
188
Analisis Konten Tentang Perundungan Maya Terhadap Selebriti di Instagram
Christiany Juditha
mah kalau brengsek ya brengsek aja. nama si mesti sama jd agak nek gt katanya
Gue sih ogah punya suami tukang gak plagiat lah kog sama”.
sslingkuh. Mending cerai, cari yang Kasus selanjutnya adalah selebriti
pengusaha dan ga doyan gimmick
Kartika Putri vs Dr. Richard Lee.
zhevanya667: @anah_aprilia97 Keduanya terlibat perseturuan yang
buka mata jadi cewek. Jangan lembek berawal pada Februari 2021, Richard
yang demen sama tukang selingkuh. memberikan edukasi melalui kanal
Cowok sekalinya selingkuh bakal YouTube-nya soal sebuah krim wajah yang
selingkuh terus. Nggak bakal bisa menurutnya mengandung bahan berbahaya
berubah. Lu labrak cewek seperti merkuri dan hidrokuinon. Produk itu
selingkuhannya ya dia CARI CEWEK
pernah dipromosikan oleh Kartika Putri.
LAIN.
Tidak terima, produk tersebut dianggap
zhevanya667: Lagian kalau cerai berbahaya, Kartika kemudian mensomasi
sama Rafi, gigi juga bakalan dapat dan melaporkan Richard atas tudingan
yang lebih baik. Yang lebih tajir dan pencemaran nama baik (Aida, 2021).
ganteng banyak, yang lebih Soleh juga Tanggal 13 Agustus 2021, akun
banyak. Contoh tuh suami Nikita Willy, Instagram lambeturah_oficial
kaya, ganteng, asik, tanpa gimmick.
menggunggah video penangkapan dokter
Ngapain amat masih pertahanan Rafi.
Padahal gigi udah lama pengen kecantikan, Richard Lee dan diberi judul
nyeraiin Rafi, cuma rafinya aja yang “Dokter Richard Lee ditangkap Paksa,
takut dihujat netizen dan takut pamor Buntut Laporan Kartika Putri”. Unggahan
turun kalau sampai cerai hahaha tersebut diberi keterangan:
“Trending satu di Twitter! Dokter
Setelah ditelusuri, akun ‘zhevanya667’ Richard Lee ditangkap paksa di
tidak memiliki unggahan apa-pun di kediamannya di Palembang sebagai
akunnya, tidak memiliki followers dan buntut laporan dari artis Kartika Putri.
hanya mengikuti 4 akun lainnya. Kategori Video penangkapan paksa Richard
awalnya diunggah oleh sang istri, Reni
akun jenis ini adalah akun palsu/anonim
Effendi dalam akun Instagram
yang sengaja dibuat untuk digunakan pribadinya. Baru-baru ini, dokter
menyerang pihak-pihak tertentu Richard Lee ditangkap paksa oleh
(impersonation). Sementara akun-akun sejumlah orang. Ia pun berusaha untuk
lainnya seperti yulia_zemma, shanny3985, melakukan perlawanan dan enggan
krestin_san, reyze87, suzanateodorus, dibawa ke luar kediamannya di
anah_prilia97 memberikan komentar- Palembang. Sejumlah orang yang
diduga anggota kepolisian itu lalu
komentar yang mengandung unsur
menghalangi Richard yang sedang
mencemarkan nama baik Ayu (denigration) memberontak. “Jangan ditangkap!
yang sengaja mengumbar keburukan Nanti dulu pak, jangan dulu, suami
seseorang yang bertujuan merusak reputasi saya ditangkap alasannya apa?
dan nama baik. Seperti komentar salah satu Kenapa pak? Bapak nggak jelasin,”
akun dengan nama shanny3985: “Tp iya ujar Reni Effendi berteriak histeris
benar lo ya sama mgkin merasa pengen sambil menangis melansir laman
Suara. Semua itu bermula ketika
kayak istri sultan gak mau kalah an masih
Richard Lee pernah memberikan
bnyak model lain yg bisa d beli g gak fans edukasi di YouTube tentang salah satu
sama sapa2 ya tp ini kan nyata tu bisa liat produk kecantikan yang dinilainya
190
Analisis Konten Tentang Perundungan Maya Terhadap Selebriti di Instagram
Christiany Juditha
berbahaya. Sementara wanita yang hal yang sama setelah menggunggah video
akrab disapa Karput itu membuat yang tampil tanpa makeup saat sedang
konten dengan pemilik produk mengulas sebuah produk makanan di
kecantikan yang dimaksud Richard dan
instastory miliknya (WowKeren, 2021).
merasa tak terima jika produk endorse-
nya dinilai berbahaya”.
191
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 25 No. 2, Desember 2021: 183-198
tebal, menggunaan filter kumis, kucel,” dan sebagai cyberbullying karena beberapa
lain sebagainya. warganet menafsirkannya sebagai hal yang
Ketiga contoh kasus cyberbullying menye-nangkan dan perilaku yang tidak
selebriti di atas, hanya sedikit contoh dari berbahaya. Perilaku pengguna internet
kasus serupa yang menimpa para selebriti. mengalami perubahan dan menjadi sebuah
Pyżalski (dalam Saengprang & Gadavanij, kebiasan bahwa apa yang dilakukan
2021) menyebutkan bahwa selebriti sebagai sesuatu yang tidak etis akibat dari
merupakan salah satu target perundungan fenomena ini (Juditha, 2018). Studi lainnya
dari empat korban lainnya yaitu, pengguna, juga menyebutkan bahwa warganet tidak
pengguna Internet acak, kelompok orang, memikirkan efek negatif dari komentar-
dan korban yang rentan. Disebutkan juga komentar kejam tersebut (Ouvrein et al.,
bahwa hampir 14% warganet terlibat dalam 2019).
pelecehan di dunia maya terhadap selebriti. Terjadinya perundungan ini dapat
Terlepas dari sebuah kasus yang dilihat dari dua pihak baik dari pelaku
dialami oleh selebriti yang memposisikan maupun dari korban/selebriti. Hasil
diri mereka salah atau tidak, perundungan penelitian Ningrum (2019) menemukan
tetap saja terjadi. Meski banyak juga bahwa cyberbullying dapat terjadi karena
warganet yang menjadi fans selebriti tetap ada hal-hal personal dari pelaku seperti
melakukan pembelaan terhadap selebriti. pengalaman pribadi dan juga media yang
Dari kasus Ayu TingTing, Kartika Putri dan digunakan sehingga mereka mengejek dan
Iis Dahlia, warganet mempunyai juga menjadi provokator. Hal ini juga
kesempatan untuk memberikan pesan- berhubungan erat dengan teori GAAM
pesan secara spontan dengan kalimat- (Baron & Byrne, 2013) bahwa seseorang
kalimat yang kasar dan tidak pantas dan melakukan perundungan karena adanya
kurang dapat dikendali. Beragam komentar variabel situasional yaitu individu secara
berisikan penghinaan soal gaya pakaian, pengetahuan pernah merasakan beberapa
keluarga, masa lalu hingga fisik sang cyberbullying yang sudah terjadi yang
selebriti juga terjadi (Juditha, 2018). Pesan- kemudian memiliki motivasi untuk
pesan tersebut tanpa filter dan dengan bebas melakukan hal yang sama. Faktor lain
disampaikan kepada sang selebriti adalah variabel individual yang dalam
sekaligus tidak memikirkan dampak psikologis individu dimana emosi mereka
psikologi dari pesan tersebut terhadap para tidak dapat dikontrol. Sedangkan dari pihak
korban. korban/ selebriti, juga berhubungan erat
Hal ini sejalan dengan penelitian yang juga dengan perspektif mereka terhadap
pernah dilakukan oleh Ouvrein et al. (2017) cyberbullying dan juga dengan respon yang
yang mengungkapkan bahwa sikap diberikan. Respon pun beragam bisa secara
warganet yang melakukan kritik terhadap positif maupun sebaliknya seperti membuat
selebriti karena mereka menganggap bahwa selebriti semakin termotivasi untuk
selebriti harus dapat menangani komentar menunjukkan kelebihan-kelebihan atau
negatif karena dianggap sebagai hal yang menjadi lebih baik lagi, seba-gai intropeksi
biasa dialami orang terkenal. Warganet juga diri dan lain-lain (Ningrum, 2019).
tidak percaya bahwa orang-orang terkenal Hadirnya akun-akun gosip seperti
mem-baca semuanya komentar. Selain itu, Lambetura ikut memberi peluang tejadinya
pesan kasar ini tidak dapat diberi label perundungan. Ini dapat terlihat dari judul-
192
Analisis Konten Tentang Perundungan Maya Terhadap Selebriti di Instagram
Christiany Juditha
judul berita yang bombastis serta yang dimiliki oleh sebagian warganet.
keterangan/caption yang disajikan seperti Termasuk pema-haman tentang etika
“Jawaban Ayu TingTing Soal Kalungnya berinteraksi di dunia maya (netiket).
mirip Nagita Slavina” dengan keterangan: Haryatmoko (dalam Juditha, 2021)
“Setelah dituduh plagiat kalung mbak Gigi menyebutkan bahwa etika komunikasi tetap
akhirnya mbak Ayu buka suara “; “Iis perlu diterapkan di media sosial dan
Dahlia Live IG Tanpa Makeup, Netizen selayaknya juga menjadi standar etika yang
Sebut Penampilan Laki Banget”. Caption: wajib digunakan oleh setiap orang yang
“Bagaimana menurut kamu nihh beb??? “. terlibat interaksi di dalamnya. Literasi juga
Kebiasaan akun-akun gosip ini juga sering sangat dibutuhkan dalam berinteraksi di
dikeluhkan oleh warganet yang media sosial. Setiap orang diharapkan
menyebutnya sebagai pemancing mereka mem-punyai keterampilan untuk dapat
untuk ber-komentar hal-hal yang buruk mengakses, mampu berpikir kritis guna
terhadap apa diberitakan. melihat dampak yang menyertai kehadiran
Juditha (2018) mengungkapkan bahwa konten di sebuah media termasuk
akun gosip memiliki keuntungan bisnis memberikan komentar-komentar.
sebagai media promosi berbagai produk Jika etika dan literasi tidak dipahami
tetapi juga sebagai media yang mengumbar serta diterapkan dalam berinteraksi di
privasi seseorang dengan tidak memikirkan media sosial, bisa jadi selebriti yang merasa
akibat dari tindakan. Para warganet yang keberatan karena dirundung secara terus
kemudian mengomentari berita-berita menerus akan bertindak untuk melaporkan
tersebut menjadi media gosip, hatespeech pelaku ke pihak yang berwajib. Sanksi
dan kadang juga menyulut pertengkaran Pidana cyberbullying atau penghinaan di
antara selebriti bersangkutan dengan media sosial diatur dalam Undang-Undang
warganet atau para pendukung maupun Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan
haters selebriti. Bahkan emosi pengguna atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun
internet lebih mudah terpancing emosinya 2008 tentang Informasi dan Transaksi
dari bacaan di media sosial yang kemudian Elektronik (ITE). Pasal 27 ayat (3) UU ITE
saling membalas hinaan dan saling bahwa: “Setiap Orang dengan sengaja dan
melecehkan (Juditha, 2017). tanpa hak mendistribusikan dan/atau
Perundungan juga terjadi karena mentransmisikan dan/atau membuat dapat
penggunaan media sosial yang semakin diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
masif. Kini media sosial menjadi hal utama Dokumen Elektronik yang memiliki muatan
dalam berinteraksi antar pengguna. Media penghinaan dan/atau pencemaran nama
sosial juga menjadi media eksistensi dan baik”. Dan dikenakan pidana penjara paling
representasi warganet termasuk selebriti lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling
tentang kehidupan dan gaya hidup pribadi. banyak Rp 750 juta.
Hal ini kemudian dapat menumbuhkan Kasus perundungan yang dialami oleh
emosi warganet yang bisa negatif juga beberapa selebriti seperti Ayu TingTing
positif dalam menanggapinya. dan Shandy Aulia kemudian dibawa ke
Fenomena yang terjadi di ruang maya ranah hukum. Ayu Ting Ting pada 20
ini juga menunjukkan keterbatasan Agustus 2021 melaporkan pemilik akun
pemahaman tentang literasi media sosial Instagram @gundik_empang ke Polda
193
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 25 No. 2, Desember 2021: 183-198
Metro Jaya. Pemilik akun ini diduga telah selebriti tersebut dalam posisi benar atau
melakukan perudungan terhadap anak Ayu, salah, perundungan tetap saja terjadi.
Bilqis (Kumparan, 2021). Sementara Perundungan oleh warganet dilakukan
Shandy Aulia melalui pengacaranya spontan, tidak terkendali yang menggunaan
Hotman Paris pada Juni 2021, melaporkan kalimat-kalimat kasar, tidak pantas
pemilik akun bernama Laura Aprilia yang sekaligus tidak memikirkan dampak
adalah seorang merawat di Kota Manado. psikologi dari pesan tersebut terhadap para
Laura dilaporkan karena dianggap telah korban. Perilaku pengguna internet
melakukan perundungan dan menghina mengalami perubahan dan menjadi sebuah
anak Shandy, Claire dengan menyebutkan kebiasan bahwa apa yang dilakukan sebagai
bahwa Claire kurang gizi (Insert, 2021). sesuatu yang tidak etis akibat dari fenomena
Korban perundungan yang merasa ini. Perundungan yang dilakukan oleh
dirugikan dengan konten-konten tertentu warganet disebabkan beberapa faktor antara
dari sebuah akun, juga dapat melaporkan lain adanya variabel situasional dan
hal tersebut melalui Layanan Aduan variabel individual yang mana individu
Konten Kementerian Komunikasi dan tidak bisa mengontrol emosi mereka secara
Informatika. Dalam menyampaikan aduan personal. Sedangkan faktor situsional
konten negatif, setiap orang berhak adalah keberadaan akun gosip
melakukannya. Caranya dengan lambetura_official dan kemudahan
mendaftarkan diri, memposting tautan mengggunakan media sosial memberi
serta tangkapan layar situs atau konten yang peluang besar terjadinya pe-rundungan.
ingin dilaporkan disertai juga dengan alasan
pengaduan (www.aduan konten.id/). Saran
Rekomendasi dari kajian ini ditujukan
PENUTUP kepada warganet untuk tidak cepat
Kesimpulan bertindak dengan memberikan komentar-
Kasus Ayu Ting Ting, Kartika Putri komentar negatif kepada selebriti maupun
dan Iis Dahlia yang diberitakan oleh akun secara umum. Perlu pemahaman yang
lambetura_official tidak lepas dari peru- cukup tentang etika serta peningkatan
dungan oleh warganet di media sosial literasi saat berinteraksi di media sosial.
Intagram. Semua unsur bullying tergambar Dan para korban perundungan yang merasa
dalam komentar-komentar warganet, keberatan dengan konten-konten negatif
seperti flaming atau mengirimkan pesan yang ditujukan pada mereka dapat
teks berisi kata-kata penuh amarah meski melaporkan hal tersebut melalui Layanan
tidak frontal, secara terus menerus Aduan Konten Kementerian Komunikasi
(harassment/gangguan), mengumbar dan Informatika agar akun yang dimaksud
keburukan selebriti, merusak reputasi dan dapat segera ditindak. Atau bisa juga
nama baik (denigration) serta melaporkan kasus tersebut ke pihak yang
menggunakan akun palsu yang berpura- berwajib.
pura menjadi orang lain untuk mengirimkan
pesan-pesan yang tidak baik UCAPAN TERIMAKASIH
(impersonation). Terimakasih kepada semua pihak yang
telah mendukung dalam bentuk sarana dan
Selebriti menjadi salah satu target
perundungan di media sosial terlepas dari prasarana hingga penelitian dan penulisan
194
Analisis Konten Tentang Perundungan Maya Terhadap Selebriti di Instagram
Christiany Juditha
195
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 25 No. 2, Desember 2021: 183-198
197
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 25 No. 2, Desember 2021: 183-198
198