Zsalzsa Puspa Alivia, Tia Herdiastuti, Fitri Ratna Dewi, Sofhia Nabilah
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali pengetahuan masyarakat mengenai kasus bully Audrey
dan tanggapannya terhadap kasus tersebut. Jurnal ini mempresentasikan hukum bullying dalam Islam
serta keterlibatan responden dalam menanggapi kasus Audrey. Penelitian yang dilakukan bersifat
kuantitatif dan fokus pada responden berusia remaja hingga dewasa di kota Bandung dan sekitarnya. Data
dikumpulkan melalui form/isian yang dibagikan secara daring melalui sosial media. Tema spesifik yang
dimunculkan dalam pengumpulan data: (a) seberapa aktif responden dalam mengguanakan sosial media
dan (b) pengetahuan mengenai kasus pembulian Audrey. Kajian mengenai tema tersebut dapat berguna
untuk memahami bagaimana pengaruh teknologi dalam kehidupan sehari-hari
Artinya:
Ayat-ayat tentang larangan menyiksa dan (43) Tetapi barangsiapa bersabar dan
kekerasan (Bullying nonverbal/fisik): memaafkan, sungguh yang demikian itu
termasuk perbuatan yang mulia.
- Q.S. Asy-Syura ayat 39-43
- Q.S. Al-Maidah ayat 32
Artinya:
Ayat-ayat tentang larangan diskriminasi (9) sedang dia takut (kepada Allah),
(Bullying Psikologis):
(10) engkau (Muhammad) malah
- Q.S. ‘Abasa ayat 1-10 mengabaikannya.
Artinya:
universitas Rutgers bunuh diri dengan untuk bunuh diri dengan cara melompat
cara melompat dari jembatan George dari jembatan George Washington pada
bahasan terkait privasinya tersebut, tidak perempuan itu tidak benar-benar ingin
-
- Kepemilikan akun sosial media: - Mengetahui kasus pembullyan
Audrey:
Ya Tidak
Ya Tidak
9%
100% 91%
38%
62%
- Dari hasil pendapat responden Bahwa sebenarnya hal-hal yang
setidaknya tindakan yang dapat berkaitan dengan tata cara berkomunikasi
dilakukan adalah membantu serta larangan mengolok-olok orang lain
membela korban, mendooakan agar sudah diatur dalam Islam secara detail dan
tidak dibully, menasehati dengan jelas dalam Al-Qur’an. Sebagai umat
baik, mengingatkan dan berusaha Muslim, Al-Qur’an sudah seharusnya
menyadarkan pelaku, menegur menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam
pelaku, membaca dan menelaah bersosial media. Sehingga, kasus
dahulu berita yang sebenarnya, jika berpendapat tanpa tanggung jawab dapat
memang dibully maka kita bela, jika diminimalisir bahkan tidak ada.
tidak maka jangan ikut membully.
DAFTAR PUSTAKA
V. KESIMPULAN
Al-Qur’an
Berdasarkan survey yang telah
Campbell, M. A. (2007). Cyber bullying and
dilakukan, diperoleh hasil bahwa 100% young people: Treatment principles not
simplistic advice. QUT Digital .
memiliki sosial media. Seringnya
menggunakan sosial media WhatsApp yaitu Geel, M. v., Vedder, P., & Tanilon, J. (2014).
Relationship Between Peer
sebanyak 71 orang dari 81 orang dan waktu
Victimization, Cyberbullying, and
yang digunakan untuk bermain sosial media Suicide in Children and Adolescents : A
Meta-analysis. JAMA Pediatrics, E1-E8.
33,3% lebih dari atau sama dengan 2 jam,
dan 32,1 % lebih dari atau sama dengan 4 Health, O. C. (2015). Evidence In-Sight :
Cyberbullying and mental health . 1-5.
jam.
Hinduja, S., & Patchin, J. (2010). Cyberbullying
61,7% orang pernah mengalami Research Summary : Cyberbullying and
Suicide. Cyberbullying Research Center
pengalaman negatif di sosial media.
.
Responden berpendapat bahwa efek yang
Kholidi, I. (2019, Mei 3). Perkembangan
ditimbulkan dari pembullyan di sosial media Teknologi di Zaman Modern. Retrieved
adalah tidak percaya pada disi sendiri, from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/iqbalk_ho
trauma, gangguan mental, hilangnya adab,
lidi/5c0a8174677ffb24265010f3/perkem
stress, media sosial dipandang negatif, bangan-teknologi-di-zaman-modern
kebencian, perpecahan, rasa dendam, bahkan Notar, C. E., Padgett, S., & Roden, J. (2013).
sampai bunuh diri. Cyberbullying: Resources for
Intervention and Prevention. Universal
Journal of Educational Research, 133-
145.