Anda di halaman 1dari 14

CYBERBULLYING: KASUS PEMBULLYAN AUDREY

Zsalzsa Puspa Alivia, Tia Herdiastuti, Fitri Ratna Dewi, Sofhia Nabilah

Pendidikan Ilmu Komputer

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali pengetahuan masyarakat mengenai kasus bully Audrey
dan tanggapannya terhadap kasus tersebut. Jurnal ini mempresentasikan hukum bullying dalam Islam
serta keterlibatan responden dalam menanggapi kasus Audrey. Penelitian yang dilakukan bersifat
kuantitatif dan fokus pada responden berusia remaja hingga dewasa di kota Bandung dan sekitarnya. Data
dikumpulkan melalui form/isian yang dibagikan secara daring melalui sosial media. Tema spesifik yang
dimunculkan dalam pengumpulan data: (a) seberapa aktif responden dalam mengguanakan sosial media
dan (b) pengetahuan mengenai kasus pembulian Audrey. Kajian mengenai tema tersebut dapat berguna
untuk memahami bagaimana pengaruh teknologi dalam kehidupan sehari-hari

Kata Kunci: Cyber-bullying, UU ITE, Islam dan Teknologi

I. PENDAHULUAN Efektivitas, efisiensi, harga yang murah,


Dewasa ini perkembangan teknologi serta mudah didapat menjadi alasan manusia
di Indonesia berkembang dengan pesat di era digital menggunakan alat teknologi
mengikuti arus globalisasi dunia. Berbagai sebagai bagian dari hidup sehari-hari.
alat teknologi hadir dan menawarkan banyak
Salah satu bidang yang tidak lepas
kemudahan yang dapat membantu manusia
dari teknologi adalah komunikasi. Alat-alat
mempermudah segala aktivitasnya sehari-
seperti handphone, smartphone, laptop, dan
hari1. Hampir di segala bidang kehidupan
lain sebagainya dipilih untuk membantu
saat ini sudah dimasuki oleh alat teknologi
aktivitas komunikasi sehari-hari. Harga alat
dan mempengaruhi pola serta budaya kerja.
yang terjangkau, biaya paket serta tagihan
telepon yang lebih murah dibandingkan
1
Sumber asli: dengan telepon rumah, serta akses yang
https://www.kompasiana.com/iqbalk_holidi/5c0a8174677
ffb24265010f3/perkembangan-teknologi-di-zaman- cepat dan bersifat runtime membuat alat-alat
modern diakses pada 3 Mei 2019
komunikasi tersebut diburu banyak orang.
Seiring dengan meningkatnya dianggap valid jika pelaku dan korban
jumlah konsumen smartphone, aplikasi berusia dibawah 18 tahun dan secara hukum
komunikasi yang membarenginya pun belum dianggap dewasa. Bila salah satu
semakin membludak. Aplikasi sosial media pihak yang terlibat (ataupun keduanya)
seperti Twitter, Facebook, Instagram, sudah berusia diatas 18 tahun, maka kasus
Whatsapp, dan Line banyak digunakan yang terjadi akan dikategorikan sebagai
sebagai media berkomunikasi dengan teman, cybercrime atau cyberstalking (sering juga
saudara, atau rekan kerja dalam berbagi disebut cyberharassment).
informasi.
Bentuk dan metode tindakan
Namun seiring dengan perkembangan cyberbullying amat beragam. Bisa berupa
teknologi yang cepat, masih banyak pesan ancaman melalui e-mail,
pengguna sosial media yang belum mengerti mengunggah foto yang mempermalukan
atau mengetahui sepenuhnya adab serta etika korban, membuat situs web untuk menyebar
dalam berkomunikasi di internet. Sehingga, fitnah dan mengolok-olok korban hingga
di samping manfaatnya yang banyak, mengakses akun jejaring sosial orang lain
teknologi juga dapat membawa pengaruh untuk mengancam korban dan membuat
negatif. Tidak sedikit orang yang masalah.
mengomentari, menghina, mengintimidasi,
Motivasi pelakunya juga beragam,
bahkan mengancam orang lain di internet.
ada yang melakukannya karena marah dan
Salah satu contoh kasus yang belakangan ini
ingin balas dendam, frustrasi, ingin mencari
marak dibicarakan di Indonesia adalah kasus
perhatian bahkan ada pula yang
pembullyan Audrey.
menjadikannya sekedar hiburan pengisi
II. KAJIAN PUSTAKA waktu luang. Tidak jarang, motivasinya
1. Cyberbullying kadang-kadang hanya ingin bercanda.

Cyberbullying2 adalah kejadian Cyberbullying pada umumnya


dimana seorang anak ataupun remaja dilakukan melalui media situs jejaring sosial
diejek, dihina, diintimidasi atau bahkan seperti Instagram. Cyberbullying lebih
dipermalukan oleh anak-anak atau remaja mudah dilakukan daripada kekerasan
lainnya melalui media internet, teknologi konvensional karena si pelaku tidak perlu
digital atau telepon seluler. Cyberbullying berhadapan muka dengan orang lain yang
menjadi targetnya. Mereka bisa mengatakan
2
Sumber asli : http://repository.unpas.ac.id/26588/ di
hal-hal yang buruk dan dengan mudah
akses pada 14 Maret 2019
mengintimidasi korbannya karena mereka pengguna lain. Contoh pertengkaran
berada di belakang layar komputer atau mengenai kasus prostitusi dalam
menatap layar telelpon seluler tanpa harus jaringan yang melibatkan artis berinisial
melihat akibat yang ditimbulkan pada diri TM dan AS serta mucikari RA. Berawal
korban. Peristiwa cyberbullying juga tidak ketika TM memblokir akun media sosial
mudah diidentifikasikan orang lain, seperti dan nomor kontak AS yang sedang
orang tua atau guru karena tidak jarang terkena kasus prostitusi daring (dalam
anak-anak remaja ini juga mempunyai kode- jaringan). AS pun menyindir TM yang
kode berupa singkatan kata atau emoticon dianggap mencari selamat karena tidak
internet yang tidak dapat dimengerti selain mau mengakui bahwa TM juga terlibat
oleh mereka sendiri. kasus tersebut.
Hal menarik lainnya, seseorang
Menurut Willard3, menyebutkan
yang diduga mucikari dengan inisial RA
macam-macam jenis cyberbullying, yaitu
pun turut mengomentari status AS.
sebagai berikut:
Komentar-komentar lain ikut mengalir
a) Flamming (terbakar)
dari para pengguna sosial yang
Yaitu mengirimkan pesan teks
kemudian menjadi ajang perang kata-
yang isinya merupakan kata-kata yang
kata dan saling menyindir.
penuh amarah dan frontal. Istilah “
flame ” ini pun merujuk pada kata-kata
b) Harassment (gangguan)
di pesan yang berapi-api. Flaming
Yaitu pesan-pesan yang berisi
secara mudahnya dapat diartikan
gangguan pada e-mail, sms, maupun
penghinaan atau komentar kasar
pesan teks di jejaring sosial dilakukan
terhadap orang lain.
secara terus menerus. Pelaku
Flaming juga dapat berarti lari
harassement akan sering menulis
dari subtansi atau fokus diskusi. Secara
komentar kepada korban yang
lebih luas flaming adalah tindakan
dimaksudkan untuk menyebabkan
provokasi, mengejek, ataupun
kegelisahan dan akan terus mencoba
penghinaan yang menyinggung
untuk menghasut orang lain untuk
melakukan hal yang sama. Pelaku
3
mungkin masuk ke akun korban
Williard, N. (2007). Cyberbullying and Cyberthreats:
Responding to the Challenge of Online Social kemudian dari akun tersebut pelaku
Aggression, Threats, and Distress. Washington:
Research Press. mengirim e-mail cabul atau pesan yang
membuat orang sakit hati dan biasanya
ditujukan ke keluarga korban, teman, Sebuah laman di Facebook yang
rekan kerja dan atasnya, bahkan bisa berjudul Say No to K dengan jumlah
juga membuat website dengan 336.003 like atau suka dibuat untuk
menggunakan editan foto seksual dari mempermalukan citra penyanyi K.
korban untuk kemudian mengirim foto Laman ini khusus memposting berita-
tersebut ke situs porno amatir. berita negatif tentang K disertai
komentar-komentar kejam dari para
c) Cyberstalking anggotanya.
Yaitu mengganggu dan e) Impersonation (peniruan),
mencemarkan nama baik seseorang berpura-pura menjadi orang lain dan
secara intens sehingga membuat mengirimkan pesan-pesan atau status
ketakutan besar pada orang tersebut. yang tidak baik. Pada Maret 2016, artis
Contoh akun twitter @triomacan2000 MR melaporkan gugatan terhadap akun
yang beraksi melakukan political Facebook yang mencatut namanya untuk
bullying ini secara terbuka dan tanpa berjualan tas bermerek mahal. MR yang
segan menyudutkan orang-orang mengaku sudah tidak membuka akun
tertentu. Akun ini melontarkan berbagai Facebooknya sejak tahun 2010 ini
kata intimidasi secara terus menerus merasa nama baiknya tercemar karena
terhadap beberapa orang, salah satunya akun palsu menipu para pelanggan dan
adalah Joko Widodo. melarikan uang pembayaran tanpa
Salah satu contoh tweet Trio mengirimkan tas yang dijual.
Macan 2000 tanggal 5 April 2014 f) Outing dan trickery
berbunyi: yaitu outing menyebarkan rahasia orang
“mbak wirda, sorry banget bukan gua lain, atau foto-foto pribadi orang lain.
yang memulai, tapi Jokomi manusia Sedangkan trickey adalah tipu daya,
sampah yang memulai semua …” membujuk seseorang dengan tipu daya
agar mendapatkan rahasia atau foto
d) Denigration (pencemaran nama baik) pribadi orang tersebut.
Yaitu proses mengumbar g) Exclusion (pengeluaran)
keburukan seseorang di internet dengan yaitu secara sengaja dan kejam
maksud merusak reputasi dan nama baik mengeluarkan seseorang dari grup
orang tersebut. Seperti Beberapa kasus online. Kasus ini banyak terjadi di
bahkan membuat laman khusus di media kalangan masyarakat umum berupa
sosial untuk mempermalukan seseorang. peer-group atau kelompok pertemanan.
Di Facebook misalnya, muncul sebuah (2) Setiap Orang dengan sengaja dan
laman yang mengucilkan seseorang tanpa hak mendistribusikan dan/atau
berinisial WASP dari kelompok mentransmisikan dan/atau membuat
berteman. Laman itu bernama WSAP dapat diaksesnya Informasi Elektronik
Pelacur Facebook Harus Dikucilkan dan/atau Dokumen Elektronik yang
yang disukai oleh 11 akun Facebook. memiliki muatan perjudian.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan
Dari beberapa bentuk cyberbullying tanpa hak mendistribusikan dan/atau
yang telah dijelaskan diatas, bahwa mentransmisikan dan/atau membuat
cyberbullying menitikberatkan kepada dapat diaksesnya Informasi Elektronik
kekerasan secara verbal secara tidak dan/atau Dokumen Elektronik yang
langsung yang akan berdampak kepada memiliki muatan penghinaan dan/atau
kondisi emosional atau psikis dari pencemaran nama baik.
korbannya. (4) Setiap Orang dengan sengaja dan
tanpa hak mendistribusikan dan/atau
2. Hukum di Indonesia mentransmisikan dan/atau membuat
dapat diaksesnya Informasi Elektronik
Di Indonesia, terdapat beberapa
dan/atau Dokumen Elektronik yang
hukum yang mengatur aktifitas di media
memiliki muatan pemerasan dan/atau
teknologi dan internet sebagai berikut:
pengancaman.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Informasi dan Transaksi Pasal 28
Elektronik (UU ITE) (1) Setiap Orang dengan sengaja dan
BAB VII PERBUATAN YANG tanpa hak menyebarkan berita bohong
DILARANG dan menyesatkan yang mengakibatkan
Pasal 27 kerugian konsumen dalam Transaksi
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan Elektronik.
tanpa hak mendistribusikan dan/atau (2) Setiap Orang dengan sengaja dan
mentransmisikan dan/atau membuat tanpa hak menyebarkan informasi yang
dapat diaksesnya Informasi Elektronik ditujukan untuk menimbulkan rasa
dan/atau Dokumen Elektronik yang kebencian atau permusuhan individu
memiliki muatan yang melanggar dan/atau kelompok masyarakat tertentu
kesusilaan. berdasarkan atas suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA).
UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008
Pasal 29 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa ELEKTRONIK
hak mengirimkan Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang Pasal 45
berisi ancaman kekerasan atau menakut- (3) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa
nakuti yang ditujukan secara pribadi. hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
BAB XI Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
KETENTUAN PIDANA memiliki muatan penghinaan dan/atau
Pasal 45 pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana dengan pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau
ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) denda paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh
dipidana dengan pidana penjara paling ratus lima puluh juta rupiah).
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu Pasal 45A
miliar rupiah). (1) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa
(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur hak menyebarkan berita bohong dan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 menyesatkan yang mengakibatkan kerugian
ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan konsumen dalam Transaksi Elektronik
pidana penjara paling lama 6 (enam) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1)
tahun dan/atau denda paling banyak dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
(3) Setiap Orang yang memenuhi unsur Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (2)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
dipidana dengan pidana penjara paling menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
lama 12 (dua belas) tahun dan/atau menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan
denda paling banyak individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu
Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). berdasarkan atas suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud
UNDANG-UNDANG REPUBLIK dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana dengan pidana
INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau
TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu orang-orang yang hanya memperoleh (untuk
miliar rupiah). disedekahkan) sekedar kesanggupannya, maka
orang-orang munafik itu menghina mereka.
Pasal 45B Allah akan membalas penghinaan mereka, dan
mereka akan mendapat azab yang pedih.
Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
- Q.S. Al-An’am ayat 10-11
mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang berisi ancaman
kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan
secara pribadi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling
lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling
Artinya:
banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima
(10) Dan sungguh, beberapa rasul
puluh juta rupiah).
sebelum engkau (Muhammad) telah
diperolok-olokkan, sehingga turunlah
3. Hukum dalam Islam
azab kepada orang-orang yang
Dalam tafsir Kementerian Agama Republik mencemoohkan itu sebagai balasan
Indonesia pun dipaparkan bahwa bullying olok-olokan mereka.
dengan segala bentuknya, baik itu verbal, non (11) Katakanlah (Muhammad),
verbal, maupun psikis, adalah hal yang dilarang “Jelajahilah bumi, kemudian
dan tidak dapat dibenarkan sama sekali. perhatikanlah bagaimana kesudahan

Ayat-ayat tentang larangan mencela dan orang-orang yang mendustakan itu.”

mengolok-olok (Bullying Verbal):


- Q.S. Hud ayat 38-39
- Q.S. At-Taubah ayat 79

Artinya:

(79) (Orang munafik) yaitu mereka yang Artinya:


mencela orang-orang beriman yang memberikan (38) Dan mulailah dia (Nuh) membuat
sedekah dengan sukarela dan yang (mencela) kapal. Setiap kali pemimpin kaumnya
berjalan melewatinya, mereka (41) Tetapi orang-orang yang membela diri
mengejeknya. Dia (Nuh) berkata, “Jika setelah dizhalimi, tidak ada alasan untuk
kamu mengejek kami, maka kami (pun) menyalahkan mereka.
akan mengejekmu sebagaimana kamu
(42) Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada
mengejek (kami).
orang-orang yang berbuat zhalim kepada
(39) Maka kelak kamu akan mengetahui siapa manusia dan melampaui batas di bumi tanpa
yang akan ditimpa azab yang menghinakan dan (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu
(siapa) yang akan ditimpa azab yang kekal.” mendapat siksa yang pedih.

Ayat-ayat tentang larangan menyiksa dan (43) Tetapi barangsiapa bersabar dan
kekerasan (Bullying nonverbal/fisik): memaafkan, sungguh yang demikian itu
termasuk perbuatan yang mulia.
- Q.S. Asy-Syura ayat 39-43
- Q.S. Al-Maidah ayat 32

Artinya:

(39) dan (bagi) orang-orang yang apabila


mereka diperlakukan dengan zhalim, mereka Artinya:
membela diri.
(32) Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu
(40) Dan balasan suatu kejahatan adalah hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa
kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu
memaafkan dan berbuat baik (kepada orang membunuh orang lain, atau bukan karena
yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan
Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang dia telah membunuh semua manusia.
zhalim. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seakan-akan dia telah
memelihara kehidupan semua manusia.
Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada
mereka dengan (membawa) keterangan- (4) atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran,
keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak yang memberi manfaat kepadanya?
di antara mereka setelah itu melampaui batas di
(5) Adapun orang yang merasa dirinya serba
bumi.
cukup (pembesar-pembesar Quraisy),
- Q.S. Adh-Dhuha ayat 9
(6) maka engkau (Muhammad) memberi
perhatian kepadanya,

(7) padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia


tidak menyucikan diri (beriman).
Artinya:
(8) Dan adapun orang yang datang kepadamu
(9) Maka terhadap anak yatim janganlah dengan bersegera (untuk mendapatkan
engkau berlaku sewenang-wenang. pengajaran),

Ayat-ayat tentang larangan diskriminasi (9) sedang dia takut (kepada Allah),
(Bullying Psikologis):
(10) engkau (Muhammad) malah
- Q.S. ‘Abasa ayat 1-10 mengabaikannya.

- Q.S. Al-Hujurat ayat 13

Artinya:

(13) Wahai manusia! Sungguh, Kami telah


Artinya:
menciptakan kamu dari seorang laki-laki
(1) Dia (Muhammad) berwajah masam dan dan seorang perempuan, kemudian Kami
berpaling, jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
(2) karena seorang buta telah datang kepadanya
Sesungguhnya yang paling mulia di antara
(Abdullah bin Ummi Maktum).
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
(3) Dan tahukah engkau (Muhammad) bertakwa. Sungguh, Allah Maha
barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari Mengetahui, Mahateliti.
dosa),
4. CONTOH KASUS YANG PERNAH melaporkan Ravi atas tindakan
TERJADI melanggar privasi. Beberapa hari

Pada Sepetember 2010, Tyler kemudian, Tyler Clementi yang sudah

Clementi, seorang mahasiswa gay di terlanjur merasa malu memutuskan

universitas Rutgers bunuh diri dengan untuk bunuh diri dengan cara melompat

cara melompat dari jembatan George dari jembatan George Washington pada

Washington akibat menjadi target usianya yang kedelapanbelas. Sementara

Cyberbullying oleh teman-temannya4. akibat perbuatannya, Dharun Ravi


dipenjara selama 30 hari dengan tuntutan
Hal ini bermula dari ulah teman
berupa pelanggaran privasi.
satu kamar di asramanya, Dharun Ravi,
yang mencoba memata-matai aktivitas Kasus yang hampir serupa juga

Tyler bersama pasangan gay-nya di dialami oleh Ryan Halligan. Pada

kamar asrama. Ravi memanfaatkan Oktober 2003, Ryan memutuskan untuk

webcam di laptopnya untuk dapat gantung diri pada usianya yang

memantau aktivitas Tyler di kamar. ketigabelas setelah mendapat


Cyberbullying oleh teman-teman di
Setelah berhasil memata-matai
sekolahnya. Peristiwa ini bermula ketika
Tyler dan pasangannya, Ravi kemudian
Ryan menjalin hubungan secara online
menyebar dokumentasinya tersebut ke
dengan seorang teman perempuannya
seluruh anak di kampusnya sehingga
yang populer di sekolah. Mereka
mereka dapat melihat aktivitas Tyler
berkomunikasi melalui AOL Instant
secara online, sontak Tyler yang
Messaging (AOL IM), Ryan yang
dipermalukan tersebut langsung menjadi
merasa sudah dekat dengan temannya
target cyberbullying oleh teman-teman di
tersebut bersedia menceritakan
kampusnya, hal ini disadari Tyler ketika
kehidupan personalnya lewat chat.
ia memantau feeds twitter milik Ravi dan
mendapati bahwa ia telah menjadi topik Tidak disangka, ternyata anak

bahasan terkait privasinya tersebut, tidak perempuan itu tidak benar-benar ingin

ada temannya yang mencoba berteman dengan Ryan, dia hanya


memanfaatkan Ryan untuk mencari
4
Sumber asli :
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/ informasi terkait kehidupan pribadinya.
50201044/ di akses pada 14 Maret 2019
Setelah mendapatkan cukup informasi,
SMP SMA Kuliah Lainnya
anak tersebut menyebarkan cerita
kehidupan pribadi Ryan ke anak-anak 2%
lain di sekolahnya dengan cara men- 25%
screenshoot percakapannya dengan Ryan
di AOL IM dan menyebarkan rumor
10% 63%
bahwa Ryan adalah gay, anak tersebut
juga berkata pada Ryan bahwa Ryan
adalah pecundang dan betapa ia
sebenarnya ia tidak mau berteman - Jenis kelamin responden:
dengan Ryan. Merasa tidak tahan dengan
Pria Wanita
bullying yang diterimanya, pada 7
Oktober 2003, Ryan memutuskan untuk
mengakhiri hidupnya dengan gantung
diri. 46%
54%
III. METODE PENELITIAN

Metode yang dilakukan dalam


penelitian ini adalah metode kuantitatif
dengan menggunakan alat bantu survey. - Usia responden:
Survey dibagikan melalui Google Form
60
terhitung mulai dari 23 April 2019 hingga 1
50
Mei 2019. Usia responden yang diinginkan 40
adalah 11-30 tahun. Serta, jenjang 30
pendidikan responden mulai dari SMP 20
10
hingga perguruan tinggi.
0
IV. HASIL PENELITIAN 10 16 21 26
s/d s/d s/d s/d
- Jenjang pendidikan responden: 15 20 25 30

-
- Kepemilikan akun sosial media: - Mengetahui kasus pembullyan
Audrey:
Ya Tidak
Ya Tidak

9%

100% 91%

- Sosial media yang sering digunakan: - Responden berpendapat bahwa efek


yang ditimbulkan dari pembullyan di
Lainnya
sosial media adalah tidak percaya
WhatsApp pada disi sendiri, trauma, gangguan

Twitter mental, hilangnya adab, stress, media


sosial dipandang negatif, kebencian,
Facebook
perpecahan, rasa dendam, bahkan
0 20 40 60 80
sampai bunuh diri.
- Responden menganggap bahwa
- Waktu yang digunakan untuk
perilaku warga internet yang
bermain sosial media:
membully pelaku dan korban
pembullyan sangat tidak pantas,
sebaiknya jangan membully karena
warga internet belum tentu tahu
kejadian yang sebenarnya,
seharusnya warga internet menyaring
dahulu berita yang tersebar, bijak
- Pengalaman negatif di sosial media:
dalam menyikapi segala sesuatu,
Ya Tidak jangan seenaknya sendiri dalam
berkata dan bertindak.

38%
62%
- Dari hasil pendapat responden Bahwa sebenarnya hal-hal yang
setidaknya tindakan yang dapat berkaitan dengan tata cara berkomunikasi
dilakukan adalah membantu serta larangan mengolok-olok orang lain
membela korban, mendooakan agar sudah diatur dalam Islam secara detail dan
tidak dibully, menasehati dengan jelas dalam Al-Qur’an. Sebagai umat
baik, mengingatkan dan berusaha Muslim, Al-Qur’an sudah seharusnya
menyadarkan pelaku, menegur menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam
pelaku, membaca dan menelaah bersosial media. Sehingga, kasus
dahulu berita yang sebenarnya, jika berpendapat tanpa tanggung jawab dapat
memang dibully maka kita bela, jika diminimalisir bahkan tidak ada.
tidak maka jangan ikut membully.
DAFTAR PUSTAKA
V. KESIMPULAN
Al-Qur’an
Berdasarkan survey yang telah
Campbell, M. A. (2007). Cyber bullying and
dilakukan, diperoleh hasil bahwa 100% young people: Treatment principles not
simplistic advice. QUT Digital .
memiliki sosial media. Seringnya
menggunakan sosial media WhatsApp yaitu Geel, M. v., Vedder, P., & Tanilon, J. (2014).
Relationship Between Peer
sebanyak 71 orang dari 81 orang dan waktu
Victimization, Cyberbullying, and
yang digunakan untuk bermain sosial media Suicide in Children and Adolescents : A
Meta-analysis. JAMA Pediatrics, E1-E8.
33,3% lebih dari atau sama dengan 2 jam,
dan 32,1 % lebih dari atau sama dengan 4 Health, O. C. (2015). Evidence In-Sight :
Cyberbullying and mental health . 1-5.
jam.
Hinduja, S., & Patchin, J. (2010). Cyberbullying
61,7% orang pernah mengalami Research Summary : Cyberbullying and
Suicide. Cyberbullying Research Center
pengalaman negatif di sosial media.
.
Responden berpendapat bahwa efek yang
Kholidi, I. (2019, Mei 3). Perkembangan
ditimbulkan dari pembullyan di sosial media Teknologi di Zaman Modern. Retrieved
adalah tidak percaya pada disi sendiri, from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/iqbalk_ho
trauma, gangguan mental, hilangnya adab,
lidi/5c0a8174677ffb24265010f3/perkem
stress, media sosial dipandang negatif, bangan-teknologi-di-zaman-modern
kebencian, perpecahan, rasa dendam, bahkan Notar, C. E., Padgett, S., & Roden, J. (2013).
sampai bunuh diri. Cyberbullying: Resources for
Intervention and Prevention. Universal
Journal of Educational Research, 133-
145.

Passer, M. W., & Smith, R. (2009). Psychology :


The Science of Mind and Behavior
(fourth edition). New York: The
McGraw Hills Companies, Inc.

Santrock, J. W. (2012). A Topical Approach to


Life-Span Development : sixth edition.
New York: McGraw-Hill.

Staff, M. C. (2015, Agustus 28). Disease and


Condition : Suicide and Suicidal
Thoughts : Symptoms. Retrieved
November 06, 2016, from MAYO
CLINIC: http://www.mayoclinic.org

Williard, N. (2007). Cyberbullying and


Cyberthreats: Responding to the
Challenge of Online Social Aggression,
Threats, and Distress. Washington:
Research Press.

Anda mungkin juga menyukai