1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi Oksidatif
3. Siklus Krebs
Pada tabel di atas terlihat bahwa, terdapat 4 ATP langsung yang dihasilkan dari proses glikolisis
dan siklus krebs. Sementara itu, untuk tahapan dekarboksilasi oksidatif tidak menghasilkan ATP
langsung, namun menghasilkan 2 Asetil CO-A, 2 CO2, dan 2 NADH. ATP tidak langsung
nantinya akan diperoleh dari NADH dan FADH2. Untuk menghitung ATP tidak langsung kita
harus tahu terlebih dahulu bahwa:
Dari masing-masing tahapan respirasi aerob, mari kita hitung ATP tidak langsungnya di bawah
ini (lihat tabel):kl
Glikolisis dihasilkan 2 NADH, maka 2×3 = 6 ATP. Ingat bahwa 1 NADH setara dengan 3
ATP, maka jika ada 2 NADH, maka tinggal dikalikan 3, jadi 2x3 = 6 ATP;
Dekarboksilasi Oksidatif dihasilkan 2 NADH, maka 2×36 ATP. Ingat bahwa 1 NADH setara
dengan 3 ATP, maka jika ada 2 NADH, maka tinggal dikalikan 3, jadi 2x3 = 6 ATP;
Siklus Krebs dihasilkan 6 NADH, maka 6×3-18 ATP. Ingat bahwa 1 NADH setara dengan 3
ATP, maka jika ada 6 NADH, maka tinggal dikalikan 3, jadi 6x3 = 18 ATP. Selain itu, juga
disiklus krebs dihasilkan juga 2 FADH2, itu artinya 2x2 = 4 ATP. Ingat bahwa 1 FADH2
setara dengan 2 ATP, maka jika ada 2 FADH2, maka tinggal dikalikan 2, jadi 2x2 = 4 ATP.
KESIMPULAN:
Jadi total ATP kotor respirasi aerobik (BRUTO) = ATP langsung + ATP tidak langsung = 4+34
= 38 ATP.
Jadi total ATP bersih respirasi aerobik (NETTO) = 38-2 = 36 ATP. Mengapa dikurangi 2 ATP?
karena untuk memindahkan 2 asam piruvat (hasil glikolisis) dari sitoplasma ke matriks
mitokondria membutuhkan 2 ATP, sehingga dari total ATP kotor respirasi dikurangi 2 ATP,
sehingga total akhir hasil respirasi aerob untuk 1 molekul glukosa adalah 36 ATP (ATP bersih).
36 ATP inilah yang kita hasilkan dari mengonsumsi makanan berkarbohidrat untuk 1 molekul
glukosa yang dimetabolisme oleh sel di dalam tubuh kita.