Anda di halaman 1dari 2

AKUNTANSI BIAYA I

Kerjakan soal di bawah ini:


1) Fungsi biaya merupakan formula untuk menentukan seberapa besar sensitivitas biaya.
Format umum dari sebuah fungsi biaya adalah: y = a + bX. Saat ini anda diminta membuat
dan menghitung sebuah fungsi biaya untuk suatu alternatif biaya. Perusahaan anda
mendapat tawaran kerjasama penggunaan listrik dari PLN. Rata-rata penggunaan listrik
perusahaan anda adalah 15.000kwh setiap bualnnya. Anda memiliki 2 (dua) alternatif:
a) Tidak bekerjasama dengan PLN, membayar tarif per kwh Rp1.400 tanpa beban
tetap bulanan
b) Menerima tawaran kerjasama PLN, beban tetap penggunaan listrik sebesar Rp2.000.000
dan biaya per kwh sebesar Rp1.100.
Tentukan alternatif terbaik untuk perusahaan saudara!
2) Fungsi biaya (cost function) merupakan suatu bentuk penjelasan atas sensitivitas biaya
terhadap perubahan aktivitas-aktivitas tertentu, yang tersajikan dengan rumus matematika.
Fungsi biaya dapat digunakan untuk melihat besarnya biaya dan perubahan nilainya. Untuk
menentukan fungsi biaya, kita dapat menggunakan cara formal dengan 4 (empat) macam
metode. Dapatkah saudara menjabarkan ke empat metode tersebut beserta kelemahannya!

PAJAK PENGHASILAN I
Bpk. Hakim adalah seorang karyawan pada PT. Alam Semesta. Gaji pokok Bpk.Hakim pada
Tahun 2022 adalah sebesar Rp. 125.000.000,-, Tunjangan Makan Rp.55.000.000, dan
Tunjangan Transport Rp.50.000.000. Status Bpk. Hakim adalah menikah dan mempunyai 1
orang anak dan juga menanggung hidup Bapak & Ibu mertua, dan seorang adik
kandungnya. Hitunglah berapa jumlah PTKP bagi Bpk.Hakim dan berapa jumlah PPh
Terutang untuk Tahun 2022!
Buatlah jawabannya dalam format pdf

PAJAK PENGHASILAN III


Tugas 1.
PPh pasal 26 UU Pajak Penghasilan berdasarkan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan
mengatur pajak penghasilan yang dikenakan/dipotong atas penghasilan yang bersumber
dari Indonesia yang diterima atau diperoleh Subjek Pajak Luar Negeri selain Bentuk Usaha
Tetap (BUT) di Indonesia.
Jelaskan :
1. Apa perbedaan subyek pajak dalam negeri dan subyek pajak luar negeri ?
2. Bagaimana menghitung PPh pasal 26
3. Siapa pemotongnya?
4. Jenis penghasilan yang merupakan obyek PPh pasal 26
5. Sertakan dasar hukum dan referensi jawabn Anda

LAB. PAJAK PENGHASILAN I


Instruksi : Mohon jawab pertanyaan dibawah ini
1. Pada Mei 2022 Tn. A memiliki NPWP dengan status Menikah dan mempunyai tiga
anak, Tn. A bekerja (pegawai tetap) di perusahaan PT. Terbuka memperoleh gaji
sebesar Rp 10.000.000 perbulan dan THR sebesar Rp 20.000.000. Perusahaan
mengikuti program BPJS Tenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Perusahaan
membayarkan iuran Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 3,70% dari gaji, Premi Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar 0,24% dari gaji, Jaminan Kematian (JKM) sebesar
0,30% dari gaji, dan Jaminan Pensiun (JP) sebesar 2,00% dari gaji. Sedangkan Tn. A
membayar iuran Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 2,00% dari gaji dan Jaminan
Pensiun (JP) sebesar 1,00% dari gaji. Perusahaan membayarkan juga premi sebesar
4,00% dari gaji, Sedangkan Tn. A membayar premi sebesar 1,00% dari gaji.
Hitunglah PPh 21 terutang bulan Mei 2022?
2. Tn. A memiliki NPWP dengan status belum menikah, pada Januari 2022 bekerja
(pegawai tidak tetap) di PT. Terbuka selama 15 hari dan menerima upah harian
sebesar Rp 500.000. Hitunglah PPh 21 terutang hari ke-1 sampai dengan hari ke-
15?

Anda mungkin juga menyukai