Anda di halaman 1dari 2

Berikut adalah tabel yang berisi informasi yang diminta mengenai seorang informan dalam konteks

prosedur pemberian kredit:

Nama Jenis Jenis Umur Alamat Bank Jangka Nilai


Kelamin usaha pemberian waktu kredit
kredit kredit
Ramlah Perempuan Bisnis 38 Tahun Jl.Samratulangi Bank BRI 3 Tahun 65 Juta
sembako (Depan
dan kampus STIE)
campuran

Review Informasi:
Berdasarkan wawancara dengan Ramlah, dapat disimpulkan bahwa informan tersebut adalah seorang
Perempuan berusia 38 tahun yang memiliki usaha di bidang Bisnis sembako dan campuran. Informan
tersebut beralamat di Jl.Samratulangi (Depan kampus STIE) dan telah mendapatkan kredit senilai 65 juta
dari Bank BRI. Proses pemberian kredit dilakukan dengan jangka waktu kredit selama 3 tahun.
Perbedaan dengan Kondisi di Lapangan:
Setelah menganalisis informasi yang diberikan dan membandingkannya dengan kondisi yang terjadi di
lapangan, beberapa perbedaan mungkin muncul. Berikut adalah beberapa contoh perbedaan yang
mungkin terjadi:
1. Jenis Usaha: Meskipun Ramlah tersebut dikatakan memiliki usaha di bidang Bisnis sembako dan
campuran, di lapangan mungkin ada variasi jenis usaha yang lebih spesifik, seperti toko pakaian, toko
elektronik dll.
2. Bank Pemberian Kredit: Ramlah menyebutkan bahwa Bank BRI adalah bank yang memberikan kredit.
Namun, dalam prakteknya, ada kemungkinan bahwa informan juga mengajukan kredit ke bank lain
atau lembaga keuangan non-bank.
3. Nilai Kredit: Ramlah menerima kredit sebesar 65 Juta. Namun, nilai kredit yang diberikan dapat
berbeda-beda tergantung pada jenis usaha, profil risiko, dan kebutuhan modal usaha.
4. Identifikasi Peminjam: Proses ini melibatkan pengumpulan informasi pribadi peminjam, seperti
nama, usia, alamat, dan jenis kelamin. Bank atau lembaga keuangan biasanya memeriksa keabsahan
informasi ini dan melakukan verifikasi identitas peminjam sebelum memproses aplikasi kredit. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi risiko penipuan dan memastikan bahwa peminjam adalah individu yang
sah.
5. Evaluasi Kelayakan: Lembaga keuangan akan mengevaluasi kelayakan peminjam untuk memperoleh
kredit. Mereka akan meninjau informasi tentang jenis usaha yang dijalankan oleh peminjam, usia
bisnis, dan kestabilan keuangan. Selain itu, bank juga akan memeriksa sejarah kredit peminjam,
termasuk riwayat pembayaran dan jumlah utang yang sudah dimiliki. Evaluasi ini bertujuan untuk
menentukan risiko kredit dan apakah peminjam mampu membayar pinjaman tersebut.
6. Penentuan Jangka Waktu dan Nilai Kredit: Berdasarkan evaluasi kelayakan, lembaga keuangan akan
menentukan jangka waktu kredit dan nilai kredit yang dapat diberikan. Jangka waktu kredit adalah
periode waktu di mana peminjam diizinkan untuk mengembalikan pinjaman, sedangkan nilai kredit
adalah jumlah uang yang dapat dipinjamkan. Faktor-faktor seperti pendapatan peminjam,
kemampuan pembayaran, dan kebijakan bank akan memengaruhi penentuan ini.
7. Pengajuan dan Penyelidikan Berkas: Setelah peminjam mengajukan aplikasi kredit, bank atau
lembaga keuangan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap informasi yang diberikan.
Mereka akan memverifikasi data dan dokumen yang diajukan oleh peminjam, seperti laporan
keuangan, surat-surat bisnis, dan informasi lain yang relevan. Penyelidikan ini dilakukan untuk
memastikan kebenaran informasi dan meminimalkan risiko default atau kegagalan pembayaran.

Dalam menjalankan kajian mata kuliah mengenai prosedur pemberian kredit, penting untuk memahami
bahwa kondisi di lapangan dapat bervariasi dan tergantung pada banyak faktor, termasuk kebijakan
bank, jenis usaha, profil peminjam, dan faktor-faktor ekonomi. Oleh karena itu, informasi yang diberikan
dalam materi perkuliahan perlu diperbarui secara berkala untuk mengikuti perkembangan dan
perubahan yang terjadi dalam dunia keuangan dan perbankan.

Anda mungkin juga menyukai