Anda di halaman 1dari 2

Drama Sanlat

Premis
3Sahabat yang biasanya menghabiskan Ramadhan bersama, tapi karena sebuah pertengkaran
kecil, salah satu dari mereka ngambek dan menjauh dari dua lainnya. Merasa aneh dengan
situasi canggung ini, akhirnya kedua sahabatnya yang lain mencari tahu sebab temannya
marah dan berusaha memperbaiki pertemanan.

Main and LeadCharacter

Nana (Nama sementara)


Gender : Perempuan
Umur : 9-11th (kisaran untuk pemain)
Sifat : Rada sensi, Egois (ingin dimengerti, gak ngomong kalau marah), pemaaf, sopan, gak
tomboy tapi gak feminim juga. Role : Main character

Rudi (Nama sementara)


Gender : Laki-laki
Umur: 9-12th (kisaran untuk pemain
Sifat : Gak enakan, ikut-ikutan, penengah di grupnya (walau lebih deket ke Jaki), Emotional /
empati tinggi, peka untuk seumurnya. Role : Main Character

Jaki (Nama sementara)


Gender : Laki-laki
Umur : 9-11thn
Sifat : Easy going, mulutnya gak ada filter (bukan kata kasar tapi lebih ke gak mikir dulu kalau
ngomong), rada jahil, gak peka, setia kawan, gak bisa diem. Role : Main Character

Nara (Nama sementara)


Gender : Laki-laki
Umur : 12-15thn (kisaran untuk pemain)
Sifat : Kayak orang males/gak peduli padahal sayang adek, Cara ngomong/sikapnya rada
malesin, karena yang paling besar setiap sanlat jadinya ngerasa paling dewasa. Role : Lead
Character & kakaknya Jaki

Nira (Nama sementara)


Gender : Perempuan
Umur : 11-13thn (kisaran untuk pemain)
Sifat : Gak enakan, sabar, dewasa untuk umurnya, pengertian, feminim
Role : Lead Character & Temen deket Nana
Alur Garis Besar
1. Mereka bertiga pergi ke sanlat dan berkegiatan seperti biasa. Sampai, Nana yang gak
sempet sahur ngeliat gelas yang setengah terisi tersimpan di atas meja. Gak tahan,
akhirnya Nana mengambil gelas itu dan bersiap minum. Belum sempet Nana minum, Jaki
tiba-tiba dateng, menyusul Rudi. Nana gelagapan, buru-buru nyimpen lagi gelasnya.
Namun sayangnya Jaki udah liat Nana nyimpen gelas.
2. Setelahnya, Jaki heboh sendiri, berteriak kesana kemari “Nana minum diem-diem!”
Dengan niat becanda. Nana panik, dan mencoba menglarifikasi dirinya tapi temen-
temennya udah terlajur ikut-ikutan ngejek. Malu, akhirnya Nana memisahkan diri dari
kelompok dan ngambek, marah sama Jaki dan Rudi.
3. Selama sanlat, Rudi dan Jaki sadar Nana marah tapi gak tau karena apa. Rudi punya
feeling kalau Nana marah karena kejadian tadi, sedangkan Jaki justru gak percaya
feelingnya Rudi. Akhirnya sampai beres sanlat, mereka masih jauhan.
4. Pas mau taraweh, Jaki dan Rudi mampr ke rumah Nana buat ngajak taraweh tapi
Nananya gak mau keluar. Nana baru keluar pas Nira panggil dan mereka berdua pergi
bareng, ninggalin Jaki sama Rudi.
5. Pas taraweh, Nana curhat ke Nira sedangkan Jaki dan Rudi sibuk mikirin kenapa Nana
marah. Rudi makin yakin Nana marah karena diejek tadi, tapi Jaki masih sedikit gak
percaya, kayak, masa marah karena itu doang, ‘kan becanda.
6. Pulang taraweh, Akhirnya Jaki cerita ke abangnya (pulang bareng) dan dari situlah Jaki
akhirnya menerima kalau Nana marah karena dia.
7. Besoknya, pas sanlat Jaki minta maaf dan Nana maafin, mereka temenan lagi deh.

Properti:
Masjid (tirai/kain)
Jalan pulang (cat akrilik, krton)
Meja iqro
Aqua gelas
iqro

Timeline fix:
Nana diejekin + marah : Di majid, siang-mau sore pas ngaji
Jaki nyamper terus nyadar Nana ngambek : Habis isya di jalan/depan rumah Nana
Nana Jaki dkk jauhan : Tarawih, malem
Jaki ngbrol ma kakaknya : Malem, pulang taraweh (di jalan)
Jaki minta maaf: Pas ngaji besoknya (masjid)

RAB
Spanduk 3 latar 60,000
Sound system

Anda mungkin juga menyukai