A. Pemeran:
Nani
Mifta
Indah
Putri
Arya
Wahida
Mita
Amirul
B. Latar
Latar tempat: Kampus, kos Mita, taman Matras dan
taman La Mario (Rumput Hijau), rumah Nani, Café.
Latar waktu: Pagi, siang, sore, dan malam hari
Latar suasana: Senang, sedih, bahagia.
C. Sinopsis
Nani adalah perempuan periang yang baik hati dan
juga tidak sombong ke sesama. Namun sangat
disayangkan, ia terjebak di sirkelnya yang toxic. Tapi
ia juga tidak bisa mengakhiri hubungan pertemanannya,
karena sekalipun toxic, teman-temannya masih baik
padanya, dan mereka sudah berteman hampir 2 tahun.
Hingga pada suatu hari, ia diterpa masalah yang
bertubi-tubi, dan tidak ada satupun dari temannya yang
peduli padanya.
Dari sinilah awal keakraban antara Nani dan salah
satu teman kelasnya yang lain, yaitu Wahida. Wahida
merupakan gadis muslim yang cinta agama. Nani yang
butuh tempat curhat, dipertemukan dengan Nani dan
teman-temannya yang siap sedia mendengar curhatannya.
NASKAH
Hari Pertama
Nani: Iya, tapikan kita cuma berdua, aku malu kalau cuma
berdua. Nanti orang berpikir yang tidak-tidak.
Nani: Arya, kita ini teman, satu geng. Gimana bisa kamu
punya perasaan kayak gitu.
Arya: Tapi kita bisa ubah status teman itu, perasaan gak
bisa dipaksa.
Nani menggeleng.
Nani: Gak bisa Arya, apa kata temen-temen kita nanti
kalau tau kita lebih dari teman? Aku bahkan gak bisa
ngebayangin.
Mifta: Kamu gak tau malu ya, bisa-bisanya kamu suka sama
teman satu sirkel kamu sendiri. Padahal kita berlima
sudah janji, gak boleh ada yang suka sama Arya!
Nani: Apa yang kalian bilang itu gak bener. Aku gak
pernah ngajak Arya jalan, aku juga gak pernah ngomong
suka ke dia. Justru sebaliknya, Arya yang begitu.
Nani berusaha meyakinkan teman-temannya. Entah apa yang
sudah Arya ceritakan sebelum ia datang, sehingga teman-
temannya tidak memercayainya.
Saat ini Mifta, Indah, Putri, dan juga Arya tengah duduk
di pelataran kampus. Setelah kuliah jam pertama dan kedua
selesai, Nani langsung keluar dari kelas, meninggalkan
teman-temannya yang tidak peduli kepadanya.
Indah mengangguk
Mifta: Ngawur.
Nani: Apa mereka buat grub baru tanpa aku, ya? (Nani
tertawa miris membayangkan itu.)
Cuaca yang cukup terik siang hari ini membuat Mifta dan
teman-temannya memilih untuk menunggu perkuliahan jam
kedua di kelas saja. Mereka bercanda dan tertawa membahas
betapa serunya acara nongkrong mereka tadi malam. Nani
yang melihat itu hanya bisa mengelus dadanya.
Nani: Put, nanti kamu bisa nemenin aku gak? Aku mau nyari
buku.
Nani: Kenapa?
Nani: Boleh deh aku join, kebetulan aku juga belum ada
kelompok.
Mifta, Indah, Putri dan juga Arya yang melihat itu hanya
berdecih.
Indah: Cih, bisa-bisanya dia malah join ke kelompok lain.
Nani: Padahal aku gak salah, tapi mereka gak percaya sama
aku.
Nani: Tapi malam ini mereka kelewatan, dan mama papa aku
beneran mau cerai. Jadi aku kabur dari rumah.
Wahida: Kamu yang sabar yah Nani, ini ujian dari Allah.
Mita: Iya benar, kamu harus sabar mungkin ini sudah jalan
dari Allah.
Nani: Tapi dulu aku gak pernah sama kalian. Aku ke kalian
pas aku lagi ada masalah, kayak sekarang.
Mita: Ihh, kamu tuh teman kita. Kita sekelas. Kita tau
kok alasan kamu gak pernah nimbrung sama anak-anak yang
lain. Kita tau kamu anak baik.
Pagi itu, Wahida dan Mita yang tinggal di satu kos yang
sama terlihat sibuk dengan laptopnya.
Mita: Gak tau nih, kalo Amirul sama Nani mau, yaudah kita
ke kampus aja.
Nani: Aku mau ikut ya, soalnya semalam aku gak sempat
gabung karena lagi ada masalah.
Mita: Kalo perasaan kamu masih belum baikan juga, gak
papa kok kalo kamu gak ikut, lagian yang mau dikerja tuh
gak banyak.
Nani: Jangan dong, aku gak enak sama kalian, udah diajak
masuk ke kelompok tapi gak mau ngeluarin ide atau tenaga
buat tugas ini.
Amirul: Wahidaaaaa!!!!
Nani mengangguk.
Nani: CUKUP!!
Nani: Aku tau kok, kalian temenan sama aku emang sengaja,
supaya tugas kalian tuh selalu aku yang kerjain. Tapi aku
diem aja, karena walaupun aku dimanfaatkan, aku tetap
bisa punya teman.
Nani: Aku juga tau, kalau kalian punya grub lain, yang di
dalamnya itu gak ada aku. Makanya, dulu aku sering beda
sendiri kalau kita kumpul. Karena ternyata di grub chat
itu, kalian udah janjian mau pakai pakaian warna apa.
Tapi aku gak pernah permasalahin itu.
Nani: Aku keluar dari sirkel kalian. Aku gak bisa terus-
terusan hidup sama sirkel yang menguji mental ini.
~TAMAT~