Anda di halaman 1dari 2

Adegan 1 – MASA KINI DAN LATAR BELAKANG

Nia yang sedang terduduk lesu di bawah pohon mangga tanpa ada satupun yang menemani. Ia kerap
dikucilkan oleh teman-temannya karena keadaan keluarganya yang sedang tidak baik-baik saja. Ibunya
divonis mengidap HIV, sementara bapaknya sudah lama pergi meninggalkan keluarga kecilnya. Terlebih
lagi Nia harus membantu perekonomian keluarganya sebab ibunya yang masih dalam kondisi lemah tak
mampu menafkahi keluarganya. Nia gadis yang harus memikul beban keluarga, namun mendapat
perlakuan yang tidak seharusnya terjadi. (Pemain utama duduk termenung meratapi pahitnya kehidupan
yang ia jalani)

Adegan 2 – FLASHBACK KEJADIAN KEMARIN Bagian 1

Saat jam istirahat, Nia hanya diam di kelas karena tidak membawa uang saku. Ia bertekad untuk
menabung uang yang ia peroleh selama ini untuk biaya pengobatan ibunya. Tiba-tiba beberapa siswi lain
masuk membawa makanan yang dibeli di kantin sekolah, menikmati makanan dan minuman tanpa ada
yang peduli terhadap Nia. Tak ada satupun yang menawarinya makanan atau minuman. Nia hanya bisa
menahan perutnya yang mulai berbunyi. (Pemeran utama di kelas, kemudian 3 pemeran antagonis
masuk)

Adegan 3 – FLASHBACK KEJADIAN KEMARIN Bagian 2

Ada salah satu temannya yang menyadari bunyi perut yang sedang kelaparan. Bukannya menanyakan
kondisi Nia, siswi tersebut malah mengejek Nia karena selama ini Nia kerap menjadi objek perundungan
di kelasnya akibat kondisi keluargnya yang dicap sebagai aib besar. (Pemain utama tak bisa membela diri
– salah satu pemeran antagonis mengejek diikuti pemeran antagonis lainnya yang ikut mengejek)

Adegan 4 – FLASHBACK KEJADIAN KEMARIN Bagian 3

Dalam situasi tersebut, Nia hanya bisa diam karena takut untuk membela dirinya. Disaat perundungan
itu terjadi, ada salah satu anggota kelas yang melihat Nia dirundung dan dikucilkan oleh siswi lainnya
tidak tinggal diam. Ia pun segera masuk kelas dan mengajak Nia untuk keluar kelas menuju tempat yang
tidak ramai untuk menenangkan dan menghibur Nia. (Pemeran utama di kelas – pemeran protagonis
masuk kelas dan mengajak pemeran utama keluar kelas – pemeran antagonis menyoraki dan tertawa)

Adegan 5 – FLASHBACK KEJADIAN KEMARIN Bagian 4

Akhirnya Nia diajak ke suatu tempat yang agak sepi di area sekolah. Kemudian temannya mencoba
menenangkan Nia dan mengajaknya berbicara. Awalnya Nia hanya tersenyum kecut, ia merasa tak mau
dikasihani karena keadaan ini. Ia merasa malu akan keadaannya yang seperti ini. Beberapa menit ia tak
mau berbicara. Temannya yang paham akan keadaan Nia pun hanya bisa menunggu Nia untuk berbicara.
Ia menawarkan snack dan air minum yang dibeli sebelumnya. Awalnya Nia menolak, namun karena
perutnya tak bisa berbohong sehingga bisa didengar oleh temannya, Nia pun menerima pemberian
temannya. (Pemeran utama dan pemeran protagonis bercakap-cakap)

Adegan 6 – FLASHBACK KEJADIAN KEMARIN Bagian 5

Temannya tak menyerah untuk mengajak Nia berbicara. Akhirnya, Nia yang mulai percaya bahwa masih
ada orang yang peduli pun menjelaskan kronologi kejadian yang ia alami sebelumnya di kelas. Temannya
mampu menjadi pendengar yang baik. Hingga setelah mendengar kronologi yang diceritakan, ia pun
mencari alasan atas dasar apa Nia kerap digunakan sebagai objek perundungan. Nia pun agak ragu untuk
bercerita lebih dalam mengenai kondisi keluarganya. Ia takut apabila ia bercerita, ia akan dijauhi oleh
teman yang baru dianggapnya sebagai orang yang peduli. Namun, temannya pun menjelaskan bahwa
bagaimanapun keadaan yang Nia hadapi, ia ingin meyakinkan bahwa semua orang memiliki masalah
yang berbeda dan setiap orang berhak untuk mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya untuk
menghadapi masalah itu. (Pemeran utama dan pemeran protagonis bercakap-cakap)

Adegan 7 – FLASHBACK KEJADIAN KEMARIN Bagian 6

Akhirnya Nia mulai memantapkan dirinya untuk menceritakan permasalahan yang selama ini ia hadapi.
Temannya pun terkejut mendengar cerita dan beban yang Nia hadapi selama ini. Akhirnya temannya
mulai memberikan motivasi positif kepada Nia untuk tetap sabar dan kuat menghadapi masalah.

Anda mungkin juga menyukai