NIM : 200401110289
REVIEW FILM
“STUDENT A”
A. SINOPSIS
Jang Mi-Rae adalah seorang siswa sekolah menengah. Dia seorang introvert (orang
yang lebih suka menyendiri ketimbang berinteraksi dengan orang disekitarnya) dan Dia
juga terlalu berpikir banyak. Di sekolah dia dijauhi dan sering disakiti oleh teman
sekelasnya. Padahal, dia adalah murid yang berpretasi tapi kurang mendapat apresiasi.
Di rumah nya juga ia diperlakukan buruk oleh ayahnya yang alkholik. Suatu waktu ia
ingin membeli pembalut dan ketahuan oleh ayahnya saat sedang mengambil uang di
kamar ayahnya, lalu kemudian ia dipukuli oleh ayahnya sampai terluka Ayahnya
menganggap kelahiran Mi-Rae adalah sebuah penyesalan dan kesalahan. Maka dari itu,
untuk menemukan kebahagiaannya ia bermain game online dan menulis novel. Namun
harinya berubah menjadi ceria ketika dia mulai berteman dengan Baek Hab.
Baek Hab adalah teman sekelasnya yang berprestasi, cantik dan memiliki obsesi
masuk kampus bergengsi. Hampir setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama di
perpustakaan. Baek Hab sangat suka dengan novel buatan Mi Rae. Mereka pun
berdiskusi tentang bagaimana ceritanya bisa dikembangkan supaya menjadi menarik.
Namun, Mi Rae tidak percaya dengan Baek Hab ketika Tae Yang, Laki-laki yang ia
sukai menyatakan cinta pada Baek Hab. Merasa dikhianati, Mi Rae pun mencoba
mencari teman untuk curhat. Akhirnya, dia bertemu dengan Jae Hee, teman yang
ditemuinya di game online.
Jae Hee adalah anak SMA yang setiap hari bekerja paruh waktu dengan memakai
kostum boneka. Dia memberikan pelukan gratis kepada siapa saja yang ingin. Mi Rae
dan Jae Hee jadi teman dekat. Mereka saling membantu dan menerima curahan hati
satu sama lain. Mi Rae juga menceritakan bahwa dirinya sempat berselisih dengan Baek
Hab yang menjiplak cerita novelnya. Pada saat itu Mi Rae lah yang dituduh melakukan
kecurangan, semua teman sekelas nya tidak ada satu pun yang membelanya termasuk
Tae-Yang yang padahal ia mengetahui bahwa Mi Rae yang menulis cerita novel
tersebut. Pada saat itu Mi Rae tidak mau untuk ke sekolah dan merasa depresi serta
ingin melakukan bunuh diri karena merasa tidak ada yang peduli padanya.
Kemudian, Jae Hee selalu di sisinya dan juga memberitahu Mi Rae bahwa ia juga
ingin bunuh diri. Lalu ia memberi Mi rae buku catatan untuk membuat list yang ia ingin
lakukan sebelum meninggalkan dunia ini. Kemudian mereka melakukan satu per satu
yang ada di list tersebut sampai semuanya terselesaikan. Lalu Mi Rae pun harus
berpisah dengan Jae Hee yang ingin pergi ke Alaska dan Jae Hee menitipkan sebuah
pesan yang bertuliskan “ketika bersedih tidak apa-apa menangis” melihat tulisan itu Mi
Rae pun langsung meneteskan air mata yang selama ini ia pendam sendiri hingga
tersedu-sedu.
Setelah beberapa hari Mi Rae tidak masuk Sekolah akhirnya ia kembali ke sekolah
dan Seketika keadaan berubah. Baek Hab yang menjadi sasaran bully karena ketahuan
curang. Di saat ini, Mi Rae sempat merasakan dilema, dimana ia bingung saat ingin
membantu Baek Hab yang melakukan hal serupa kepadanya beberapa waktu lalu.
Tetapi pada akhirnya ia membantu Baek Hab yang di bully oleh No Ran dan teman
perempuan sekelasnya.
Kemudian pada suatu hari Mi Rae mengambil tanaman kesayangan milik gurunya
sampai ia berlari-larian karena dikejar oleh guru dan teman-teman sekelasnya hingga
ke lantai bagian paling atas sekolahnya. Di saat ini Mi Rae melempar tanaman milik
gurunya itu ke bawah dan menjatuhkan dirinya kebawah dengan harapan ia dapat
meninggalkan dunia ini dengan tenang. Tetapi, harapan itu pun musnah karena ia
tersangkut di pepohonan dan tidak mati. Guru dan teman teman sekelasnya pun
menghampirinya dan sangat mengkhawatirkan dirinya. Melihat kekhawatiran orang-
orang di sekelilingnya tersebuat membuat Mi Rae merasa dipedulikan dan termotivasi
untuk bangkit kembali melanjutkan kehidupannya. Begitupun juga dengan Jae Hae
yang termotivasi untuk melanjutkan kehidupannya semenjak ia bertemu dengan Mi
Rae. Pada akhirnya, Mi Rae terus berteman baik dengan Baek Hab, No Ran dan juga
Jae Hae.
B. ANALISIS
Dalam Film Student A tokoh utamanya Jung Mi-Rae memiliki kepribadian
introvert dan kesulitan berinterasksi dengan lingkungan sekitarnya termasuk sekolah.
Mi-Rae juga di rudung disekolah oleh teman-temannya. Selain itu ia juga tinggal
dilingkungan keluarga yang tidak harmonis dan memiliki seorang ayah yang kasar dan
selalu memukulinya. Ia kesulitan berinteraksi karena ia tidak tahu harus bersikap
bagaimana dan selalu merasa tidak ada yang peduli dan perhatian pada hidupnya. Ia
membangun tembok yang besar dengan orang-orang disekitarnya. Namun semenjak
Baek-Hab mendekatinya dan mengajaknya berteman ia mulai merasakan rasanya diberi
perhatian dari seseorang. Baek Hab adalah teman pertamanya disekolah. Namun ia
dikhianati oleh Baek-Ha dan hal itu membuatnya semakin dirudung dan merasakan
rasanya kecewa serta kehilangan harapan untuk bertahan hidup. Ia bertemu dengan
teman dunia mayanya yang membuatnya mulai belajar untuk bertahan dan lebih berani
menghadapi hidupnya.
Selain Mi-Rae, Baek Hab juga berakhir dirudung karena telah memplagiat
karya tulis milik Mi-Rae. Berbeda dengan Mi-Rae yang introvert yang lebih
menyendiri, Baek-Hab memiliki kepribadian yang ekstrovert. Ia periang dan ceria juga
memiliki teman disekelilingnya. Ia mendekati dan menghianati Mi-Rae karena
mendapat tekanan dari orang tuanya yang selalu menuntutnya untuk menjadi juara
pertama disekolah. Namun akhirnya Baek-Hab sadar atas perlakuannya kepada Mi-Rae
adalah perbuatan yang salah dan ia akhirnya jujur bahwa ialah yang telah meniru karya
tulis Mi-Rae. Kejujurannya inilah membuatnya justru dirudung oleh teman-teman dekat
dan kelasnya. Dan disisi lain Mi-rae selalu menolong Baek-Hab. Biar bagaimanapun
Baek-Hab adalah orang pertama yang ingin berteman dengan Mi-Rae. Bahkan Mi-Rae
merasa bahwa Baek-hab tulus berteman dengannya karena Baek-Hab pernah
mengobati luka Mi-Rae saat ia terluka.
Menurut Sejiwa (2008: 2) bullying adalah sebuah situasi di mana terjadinya
penyalahgunaan kekuatan/kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang/sekelompok.
Bentuk yang paling umum terjadi pada kasus bullying di sekolah adalah pelecehan
verbal, yang bisa datang dalam bentuk ejekan, menggoda atau meledek seseorang.
Kasus bullying yang awalnya hanya secara verbal dapat pula menyebabkan munculnya
perlakuan yang lebih berbahaya, seperti pelecehan secara fisik. Seperti yang
dikemukakan Elly (2011 : 188) Hal ini yang kemudian menyebabkan sosialisasi tidak
sempurna pada anak. Anak yang mengalami sosialisasi tidak sempurna ini
berkemungkinan memiliki perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang adalah semua
perilaku manusia yang dilakukan secara individu maupun kelompok yang tidak sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Menurut Penelitian yang dilakukan oleh pemerintah pada 2009 yang
dikemukakan Nicola Morgan (2014: 137), hampir separuh anak-anak di Inggris (46
persen) berkata mereka pernah di-bully. Bullying antar siswa yang semakin marak
terjadi di sekolah sangat memprihatinkan. Tindakan kekerasan sangat akrab dengan
kehidupan sehari-hari dalam ruang lingkup masyarakat, keluarga, maupun sekolah.
Sekolah sebagai persemaian perilaku berbudi telah dinodai oleh berbagai perilaku
kekerasan hingga menimbulkan korban jiwa. Terkadang menimbulkan korban jiwa dan
trauma berkepanjangan yang tentunya menghambat proses belajar dan proses
perkembangan jiwa seorang anak. Berdasarkan temuan di lapangan, peneliti
mendapatkan informasi bahwa keluarga yang tidak harmonis, orang tua tidak utuh
(meninggal dunia atau bercerai), peraturan di rumah yang terlalu ketat dapat
menyebabkan siswa berperilaku bullying. Mereka yang menjadi pelaku bullying di
sekolah berasal dari keluarga yang tidak utuh, bukan keluarga yang harmonis, dan
termasuk anak yang kurang perhatian orang tua. Sementara mereka yang menjadi
korban bullying termasuk anak yang sangat mendapatkan perhatian dari orang tuanya,
banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, dan tetap menjaga komunikasi antara
orang tua dan anak.
Berdasarkan kisah cerita pada film student a tokoh utama Mi-Rae salah satu
penyebabnya dirudung karena ia memiliki kepribadian introvert suka menyendiri dan
selalu kesulitan dalam bersosialisasi dan difitnah serta dikhianati oleh satu-satunya
teman yang ia miliki disekolah yaitu Baek-Ha. Namunbukan berarti semua orang yang
memiliki kepribadian introvert tidak bisa bersosialisasi. Banyak sekali faktor-faktor
yang menyebabkan seorang anak remaja tidak mampu bersosialisasi dengan
lingkungannya.
Ada banyak kasus dimana seorang anak tumbuh dikeluarga yang tidak harmonis
dan kasar seperti yang dirasakan Mi-rae tetapi mereka masih bisa berinteraksi dengan
baik dengan lingkungannya dan justru malah sebaliknya mereka tidak dibuli tapi
mereka yang menjadi pelaku pembulian. Mereka melakukannya bisa dibilang karena
takut dirinya yang akan dibuli dan akhirnya melakukan pembulian yang bisa
dibilangsebagai bentuk perlindungan dalam dirinya yang sebenarnya selalu merasa
takut dengan apa yang akan terjadi pada dirinya. Dan hal ini terjadi berdasarkan hasil
penelitian yang pernah dilakukan yaitu kebanyakan terjadi karena sang anak tumbuh
dilingkungan keluarga tidak utuh atau yang tidak harmonis dan kurang mendapat
perhatian dari orang tuanya.