Anda di halaman 1dari 2

Mind mapping (bab 11)

~Sistem indra kimiawi~

A. Sistem Olfaktori (Penciuman) 1. Stimulus :


Sistem Olfactory merespons subtansi kimiawi
yang ada diluar lingkungan dengan cara menghirup Stimulus dalam system olfaktori berupa bahan-
napas melalui reseptor-reseptor nasal. bahan kimia yang terdapat dalam lingkungan yang
terhirup saat bernapas.Indra penciuman adalah hidung.
Reseptor penerima bau terdiri dari jutaan reseptor yang
terletak dihidung bagian atas dalam jaringan tertutup
 Setiap saluran olfaktori akan berproyeksi ke beberapa selaput lender yang tidak dilalui udara yang disebut
struktur lobus temporal medial termasuk amigdala dan olfactory mucosa.Selaput lender berfungsi untuk
korteks piriform(dekat dengan amigdala).Sistem olfaktori melembapkan udara.
adalah satu-satunya system sensori yang jalur utama ke
otaknya tidak harus melalui thalamus.Dalam system 2. Anatomi dan Mekanisme Sistem Olfactori
olfaktori,terdapat dua jalur menuju otak,yaitu Sistem Olfatori terdiri dari dendrit-dendrit yang terletak
 Dari daerah piriform-amigdala berproyeksi menyebar ke di saluran-saluran pernapasan dan akson-aksonnya
system limbic. melalui suatu bagian di tulang tengkorak yang kemudian
 Dari daerah piriform-amigdala berproyeksi melalui nuklei masuk ke olfactory bulbs lalu bersinapsis dengan neuron-
dorsal medial thalamus ke korteks orbitofrontal (daerah neuron lainnya yang akan diproyeksi melewati traktus
korteks di pertemukan inferior lobus frontal di sebelah olfactory menuju otak.
orbits atau lekuk mata).
-

Kerusakan/kelainan pada system olfactori


Ada beberapa jenis kelainan yang bisa timbul dalam proses pembauan seperti hyposmia, cacosmia,
Parosmia&anosmia.
1. Hyposmia adalah penurunan sebagian dari nilai rasa bau. Umunya tidak disebabkan kelainan
neurologis, tetapi berasal dari kelainan dalam hidung itu sendiri.
2. Parosmia adalah pengenalan yang salah dari bau
3. Cacosmia persepsi yang abnormal dari bau yang tidak menyenangkan (dengan atau tanpa substrat
yang sebenarnya menjadi berbau).
4. Anosmia, ketidak mampuan total dari indra penciuman.

B. SISTEM GUSTATORI (Pengecapan) Lima reseptor pengecap utama :


Adalah suatu bentuk kemoreseptor langsung dan merupakan satu dari 1. Manis, terletak pada puncak lidah,
lima indera tradisional. Indera ini merujuk pada kemampuan mendeteksi merupakan sensor pengecap yang paling
rasa suatu zat seperti makanan atau racun. Pada manusia dan banyak tidak peka.
hewan vetebrata lain, indera pengecapan terkait dengan indera penciuman
2. Asin, terletak pada tepi lidahbelakang
pada persepsi otak terhadap rasa. Sensasi pengecapan klasik mencakup
manis, asin, asam, dan pahit. Reseptor sistem gustatori atau perasa berada 3. Asam, terletak pada tepi lidak depan
diatas lidah yang pada umumnya berbentuk klaster, reseptor gustatori atau
4. Pahit, terletak pada pangkal lidah,
perasa ini disebut taste buds yang terletak di sekitar kuncup pengecap
merupakan sensor pengecap paling peka
yang disebut papillae. Reseptor ini tidak memiliki akson-akson sendiri,
karena sebagai peringat tubuh
setiap neuron membawa implus dari taste bud yang menerima input dari
banyak reseptor. 5. Umami, merasakan gurih

Beberapa gangguan lidah lainnya yang dapat terjadi adalah :


1. Luka Luka pada lidah paling sering menyebabkan ketidaknyamanan pada lidah. Lidah memiliki banyak ujung saraf untuk rasa sakit
dan perasa sehingga lebih peka terhadap rasa sakit dibandingkan kebanyakan bagian lain pada tubuh.
2. Gangguan pertumbuhan Pertumbuhan lapisan vili-vili lidah yang terlalu cepat dari normal bisa membuat lidah tampak berbulu
(hairy).
3. Perubahan warna Villi lidah bisa menjadi berubah warna jika seseorang merokok atau mengunyah tembakau, makan makanan
tertentu, atau memiliki bakteri berwarna yang berkembang pada lidah.
4. Luka dan benjolan Luka pada lidah bisa disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi virus herpes simplex mulut, luka sariawan,
tuberculosis, infeksi bakteri, infeksi sifilis tahap-awal, atau akibat gangguan sistem kekebalan tubuh lainnya.
5. Rasa tidak nyaman Lidah yang terasa tidak nyaman bisa diakibatkan dari iritasi makanan tertentu, khususnya yang asam (misal,
nanas), atau rasa tertentu di dalam pasta gigi, pencuci mulut, permen, atau permen karet.
Bab 13
~TIDUR DAN RITME BIOLOGIS~

kkkk-%**-*
Pengertian
A. Deskripsi Tidur dari Segi Fisologi& Tidur didefinisikan sebagai keadaan di mana
Perilaku terjadi kehilangan kesadaran secara alami yang
 Tidur umumnya dianggap suatu kondisi, ditandai dengan menurunnya aktivitas motorik dan
tetapi sebenarnya merupakan perilaku. sensorik.
  Fisiologi tidur dibedakan menjadi dua tipe, yakni
Kita cenderung menganggap tidur sebagai
kondisi kesadaran bukan perilaku. tidur rapid eye movement (REM) dan non-REM
(NREM). Kedua tipe ini ditentukan oleh perbedaan
dalam pola electroencephalogram (EEG), gerakan
mata, dan tonus otot.

B. Macam-Macam Gangguan Tidur Tahapan Tidur


1. Imsonia Secara umum, tidur dapat dibagi menjadi 2 tahap
Disebabkan oleh depresi, nyeri, sakit atau bahkan yaitu Non Rapid Eye Movement (NREM) dan Rapid
antisipasi bergairah terhadap suatu peristiwa. Imsonia Eye Movement (REM). Pada individu, tidur dimulai
terkadang juga disebabkan oleh apnea tidur. dengan tahap NREM yang terdiri dari empat tahap
baru kemudian dilanjutkan fase REM. Fase NREM
2. Gangguan Perilaku Tidur REM dan REM terjadi secara bergantian yaitu sekitar 4-5
Disebabkan oleh penyakit neurodegeneratif yang siklus dalam satu malam. (Potter & Perry, 2005).
merusak mekanisme-mekanisme otak yang
menghasilkan paralisis saat tidur REM. Akibatnya
penderita akan betul-betul melakukan apa yang terjadi 4. Narkolepsi
didalam mimpinya.
Dicirikan oleh 4 gejala serangan tidur yaitu :
1.katapleksi, melemahnya otot secara tiba-tiba ditandai
3. Masalah-Masalah yang berkaitan dengan tungkai terasa lemas, penglihatan ganda, kepala
dengan tidur gelombang lambat yaitu lunglai dan rahang turun, serta bicara cadel.
mengompol, tidur berjalan 2.paralisis tidur, ketidakmampuan temporer untuk bergerak
(somnabulisme), teror malam (pavor atau berbicara saat tertidur atau setelah bangun (kelumpuhan
nokturnus). tidur).
3. halusinasi hipnagogik, merupakan sensasi khayalan saat
tidur yang tampak sangat nyata.
Kelainan dari gejala tersebut disebabkan oleh patologi dalan
C. Mekanisme Saat Tidur Dan Terjaga sistem neuron yang menyekresikan neuropeptida yang
Tidur dalah sebuah mekanisme fisiologi tubuh dikenal sebagai oreksin.
yang diatur oleh dua hal, yaitu sleep homeostasis
dan irama sirkardian. Sleep homeostasis adalah
kondisi di mana tubuh mempertahankan
keseimbangannya seperti tekanan darah, suhu
tubuh, dan keseimbangan asam-basa. Jumlah tidur  Ketika terjaga, kadar adenosin dalam darah
dalam semalam diatur oleh sistem ini. Saat kita terus meningkat sehingga mengakibatkan rasa
bangun, pengaturan keseimbangan tidur mulai ingin tidur juga bertambah. Sebaliknya, saat
terakumulasi sampai sore hari. Menurut tertidur kadar adenosin menurun (National
penelitian, salah satu yang mempengruhi sistem Sleep Foundation, 2006).
ini adalah adenosin.

Anda mungkin juga menyukai