Laporan
OLEH:
KELAS D SEMESTER V
KELOMPOK 9
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Laporan yang membahas
tentang”ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM NEUROSENSORI :
ANOSMIA, PARSIAL ANOSMIA, AGNOSIA, DISOSMIA, &
PRESBIOSMIA” dapat selesai tepat pada waktunya sebagai salah satu tugas dari
mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah3.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari harapan, yang mana di
dalamnya masih terdapat berbagai kesalahan baik dari sistem penulisan maupun
isi. Oleh karena itu Kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun sehingga dalam Laporan berikutnya dapat diperbaiki serta
ditingkatkan kualitasnya.
Penyusun
-
BAB I
PENDAHULUAN
hidung. Yang lainnya berupa tonjolan akson membentuk berkas yang disebut
saraf otak I (nervus olfaktorius/ saraf olfaktori).
Saraf ini akan menembus tulang tapis, masuk ke dalam otak, kemudian
bersinaps dengan neuron traktus olfaktorius pada bulbus olfaktori. Pada
manusia, peran adaptif utama indera kimiawi adalah pengenalan rasa. Akan
tetapi, terdapat banyak spesies lainnya yang indera kimiawi ini juga berperan
signifikan dalam meregulasi interaksi social
1.3.Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami apa itu Anosmia, Parsial Anosmia,
Agnosia, Disposmia, & Presbiosmia
2. Mahasiswa paham dan mengerti apa yang dapat menjadi factor pencetus
dari Anosmia, Parsial Anosmia, Agnosia, Disposmia, & Presbiosmia.
3. Mahasiswa dapat mengetahui secara dini apa Tanda dan gejala dan
prognosis terkait dengan Anosmia, Parsial Anosmia, Agnosia, Disposmia, &
Presbiosmia.
4. Mahasiswa dapat membedakan Gastritis sesuai dengan Klasifikasi Anosmia,
Parsial Anosmia, Agnosia, Disposmia, & Presbiosmiayang ada.
5. Mahasiswa memahami bagaimana patofisiologi terjadinya Anosmia, Parsial
Anosmia, Agnosia, Disposmia, & Presbiosmia.
6. Mahasiswa mengetahui apa saja komplikasi yang dapat beresiko terjadi bila
adanya Anosmia, Parsial Anosmia, Agnosia, Disposmia, & Presbiosmia.
7. Mahasiswa mampu mengaplikasikan Penatalaksanaan baik medis maupun
Non medis untuk mengatasi Anosmia, Parsial Anosmia, Agnosia,
Disposmia, & Presbiosmia.
8. Mahasiswa dapat mengimplementasikan secara mandiri Asuhan
Keperawatan Gangguan Sistem Neurosensori: Anosmia, Parsial Anosmia,
Agnosia, Disposmia, & Presbiosmia.
-
BAB II
KONSEP MEDIS
2.1. Definisi
2.2. Etiologi
Anosmia terjadi akibat obstruksi saluran kelenjar hidung atau kerusakan syaraf.
Anosmia biasanya disebabkan proses natural dari penuaan ataupun kebanyakan
karena common cold (influenza), anosmia dapat juga disebabkan karena setelah
operasi kepala atau alergi akut atau kronik. Banyak obat-obatan yang dapat
mengubah kemampuan penghidu.
Agnosia
dan lainnya.
2.3. Prognosis
Tanda dan Gejala yang paling khas pada saat terjadinya Gangguan Penciuman
b. Gangguan Pembau yang timbul bisa bersifat Total/ Seluruh Bau, dan dapat
c. Dapat juga hanya bersifat spesifik (hanya satu /sejumlah kecil yang dapat
dideteksi).
dimakan.
2.5. Klasifikasi
2.6. Patofisiologi
2.7. Komplikasi
2.8. Penatalaksanaan
-
rBAB III
KONSEP KEPERAWATAN
3.1. PENGKAJIAN
aterosklerosis.
DO:
DO: -
BAK: BAK:
otak
Kenyamanan Klien mengeluh nyeri dibagian secara normal dan kekuatan otot 5
DO:
-
menginfeksi
Iritasi Lambung
Gastritis/Inflamasi
Nyeri Epigastrium
DS: Gastritis
1. Klien mengeluh
tidak ada nafsu Nyeri Epigastrium
makan
DO: Menurunnya sensori keinginan
untuk makan Defisit Nutrisi
1. Klien
(Ketidakseimbangan
mengalami
Nafsu makan menurun Nutrisi Kurang dari
penurunan Berat
Kebutuhan )
badan
-
Anorexia
BB Menurun
DS: Gastritis
1. Klien mengeluh
seeing mual Asam lambung meningkat
DO:
Kontraksi Otot lambung meningkat Nausea
1. Klien terlihat
sering muntah
2. Tidak berminat Refluks isi duodenum kelambung
Muntah
DS: Inflamasi Pada Gaster
1. Klien mengeluh
merasa tidak Mukosa pada gaster menipis
nyaman saat
setelah terganggunya sistem pertahanan
tubuh (Gaster) Intoleransi Aktivitas
melakukan
aktivitas
2. Klien mengeluh Nyeri Epigastrium
lelah
kelemahan fisik
DO:
1. Klien terlihat
lemas
-
3.3. Pathway
Helicobactery Phylori (Asam) Alkohol, soft
-
drink, rokok, dll
Obat-obatan
Melekat pada
Pereda Nyeri Produksi Bikarbonat
epitel lambung
(Basa) menurun
Mengganggu
Menghancurkan
pembentukan lapisan Perlindungan
lapisan sel mukosa
mukosa lambung terhadap daya asam
lambung
dilambung menurun
Gastritis
(Perdangan Mukosa Lambung)
Defisi Nutrisi
Nausea
-
Subjektif: 1. Meningkat
1. Merasakan sesuatu 2. Cukup meningkat
melalui indera 3. Sedang
perabaan, penciuman, 4. Cukup menurun
atau pengecapan. 5. Menurun
Objektif:
1. Distorsi sensori 2. Setelah dilakukan tindakan
2. Bersikap seolah keperawatan 1x24 jam
melihat, mendengar, masalah keperawatan
mengecap, meraba, fungsi sensorik dengan
atau mencium sesuatu inikator :
Gejala dan tanda minor: - Perbedaan bau (2)
Objektif: Keterangan :
1. Disorientasi situasi (bau) 1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
-
Kategori: fisiologis
Subkategori: nutrisi dan cairan
Definisi:
Asupan nutrisi tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolism.
Penyebab
1. Kurangnya asupan
makanan
Gejala dan tanda mayor
Objektif: berat badan menurun
minimal 10% dibawah rentang
ideal.
Gejala dan tanda minor
Subjektif: nafsu makan menurun
4. Gangguan pola tidur (D.0055) 1.
Kategori: fisiologis
Subkategori: aktivitas/istirahat
Definisi: gangguan kualitas dan
kuantitas waktu tidur akibat factor
-
eksternal.
Penyebab:
1. Hambatan lingkungan (mis.
Kelembapan lingkungan
sekitar, suhu lingkungan,
pencahayaan, kebisingan, bau
tidak sedap, jadwal
pemantauan/pemeriksaan/tinda
kan)
Gejala dan tanda mayor
Subjektif:
1. Mengeluh sering terjaga
Gejala dan tanda minor
Subjektif:
1. Mengeluh kemampuan
beraktivitas menurun
-
BAB IV
PENUTUP
4.1.
4.2. Saran
Saran dari kelompok kami yaitu agar kita semua tetap menjaga
DAFTAR PUSTAKA