Fatimah-Zahra 2106648073 A
Fatimah-Zahra 2106648073 A
Disusun oleh :
Fatimah Zahra – 2106648073
Tahapan Pengujian:
1. Identifikasi arsip yang akan diuji
2. Menyiapkan lembar observasi penilaian kerusakan arsip.
3. Pemeriksaan visual arsip dan mencatat setiap kerusakan yang terlihat.
4. Mengukur dan mencatat ukuran kerusakan.
5. Menilai tingkat kerusakan arsip berdasarkan standar penilaian kerusakan
arsip yang telah ditentukan.
6. Menyimpan data penilaian kerusakan arsip untuk diolah dan dianalisis.
Manfaat Pengujian:
1. Membantu memastikan keamanan arsip dan melindungi dari kerusakan
lebih lanjut.
2. Menjaga kualitas arsip untuk digunakan kembali di masa depan.
3. Memastikan bahwa arsip dapat dengan mudah diakses dan digunakan.
Lembar Observasi:
Lembar observasi penilaian kerusakan arsip dapat bervariasi tergantung pada
organisasi yang melakukan pengujian, namun umumnya terdiri dari beberapa
bagian, seperti identifikasi arsip, jenis kerusakan, ukuran kerusakan, dan
tingkat kerusakan, pada praktikum kali ini lembar observasi yang kami pakai
mencapai 50 lembar.
Durasi Pengerjaan:
Durasi pengerjaan akan bervariasi tergantung pada jumlah arsip yang akan
diuji dan tingkat kerusakan arsip yang harus diukur. Namun, umumnya
pengujian penilaian kerusakan dapat dilakukan dalam waktu beberapa jam
atau beberapa hari, pada praktikum kali ini durasi pengerjaannya dari jam 8-
11.40.
b) Jelaskan apa saja kategori kerusakan yang ada, tingkat kerusakan, factor
perusak, bagaimana tahapan penilaian kerusakan dan rekomendasi hasil
pengujian.
Ada beberapa kategori kerusakan yang umum terjadi pada arsip, antara lain:
1. Kerusakan Fisik: kerusakan yang terjadi pada fisik arsip seperti robek,
sobek, lecek, rusak akibat air, dan lain-lain.
2. Kerusakan Kimiawi: kerusakan akibat zat kimia seperti noda tinta, jamur,
dan korosi.
3. Kerusakan Biologis: kerusakan akibat serangan binatang seperti rayap,
tikus, dan serangga lainnya.
4. Kerusakan Elektronik: kerusakan yang terjadi pada arsip elektronik seperti
kehilangan data atau kerusakan pada perangkat penyimpanan.
1. Ringan: kerusakan yang tidak signifikan, tidak mempengaruhi isi arsip, dan
dapat diperbaiki dengan mudah.
2. Sedang: kerusakan yang signifikan, dapat mempengaruhi isi arsip, dan
memerlukan perbaikan yang lebih intensif.
3. Berat: kerusakan yang parah, mempengaruhi isi arsip secara signifikan, dan
memerlukan perbaikan ekstensif.
Nomor arsip yang di stock opname dapat bervariasi tergantung pada jenis
dokumen dan kategori arsip yang sedang disimpan. ANRI memiliki sistem
nomor arsip yang terstruktur dan terstandarisasi untuk memudahkan
pengelolaan dan pencarian arsip, pada praktikum kali ini nomor arsip yang saya
kerjakan dari 0129/056 sampai 0151/056 (Boks 2).
Jumlah lembar arsip yang di stock opname juga bervariasi tergantung pada
jenis dokumen dan kategori arsipnya. Ada dokumen yang hanya berjumlah
beberapa lembar, namun ada juga yang berjumlah ratusan atau bahkan ribuan
lembar, pada praktikum kali ini saya mengerjakan sebanyak 97.
Peran dalam tim stock opname terdiri dari beberapa posisi, antara lain
koordinator stock opname, pengelola dokumen, petugas pencatatan data, dan
petugas pengawasan. Koordinator stock opname bertanggung jawab dalam
perencanaan dan pelaksanaan stock opname, sementara pengelola dokumen
bertugas dalam mengelola dan menyiapkan dokumen yang akan di stock
opname. Petugas pencatatan data bertugas mencatat data-data penting dari
dokumen yang telah di stock opname, dan petugas pengawasan bertugas
dalam memeriksa dokumen yang telah di stock opname dan memastikan
bahwa data yang dicatat sudah benar, pada praktikum kali ini saya berperan
sebagai petugas pengawasan.
Peralatan dan bahan yang dibutuhkan pada stock opname di ANRI meliputi
peralatan kantor seperti meja, kursi, komputer, printer, dan kamera. Selain itu,
diperlukan juga bahan kertas, pena, dan formulir pencatatan data yang telah
disiapkan sebelumnya. ANRI juga menggunakan sistem penyimpanan arsip
yang modern untuk memudahkan pengelolaan dan penyimpanan arsip, seperti
rak arsip dan lemari khusus untuk penyimpanan arsip elektronik.
Mentor Pendamping:
Mba Trias
b) Jelaskan apa saja tahapan dalam melakukan stock opname, apa saja
kendalanya dan apa saja hasil temuannya
Berikut adalah tahapan dalam melakukan stock opname di ANRI beserta
kendalanya dan hasil temuannya:
Persiapan:
Tim stock opname melakukan persiapan dengan mempersiapkan peralatan
dan bahan yang diperlukan untuk melakukan stock opname, membuat jadwal
pelaksanaan, dan mengatur tata letak dokumen yang akan di stock opname.
Kendala yang mungkin terjadi adalah kurangnya peralatan dan bahan yang
dibutuhkan, serta ketidaksiapan dokumen yang akan di stock opname.
Pengumpulan dokumen:
Tim stock opname mulai mengumpulkan dokumen yang akan di stock opname,
baik yang tersimpan di rak arsip maupun yang disimpan dalam bentuk arsip
elektronik. Kendala yang mungkin terjadi adalah kesulitan dalam menemukan
dokumen yang sudah usang atau rusak, serta kesulitan dalam mengakses
dokumen yang tersimpan dalam bentuk arsip elektronik.
Pencatatan data:
Setelah dokumen diverifikasi, tim stock opname mencatat data penting dari
dokumen tersebut seperti nomor arsip, judul, kategori, dan kondisi dokumen.
Kendala yang mungkin terjadi adalah kesalahan dalam pencatatan data dan
kurangnya pengawasan dalam proses pencatatan data.
Hasil temuan dari stock opname ini meliputi informasi tentang keberadaan dan
kondisi dokumen, identifikasi dokumen yang hilang atau rusak, dan identifikasi
dokumen yang masih relevan atau perlu dihapus. Dengan stock opname, ANRI
dapat memperbaiki dan memperbarui sistem penyimpanan arsip, serta
memastikan bahwa dokumen-dokumen penting terjaga dan mudah diakses.
Persiapan
1. Identifikasi hama atau organisme yang menjadi masalah dalam arsip.
2. Pilih gas fumigan yang sesuai dan aman untuk digunakan dalam arsip.
3. Persiapkan arsip yang akan difumigasi dengan memeriksa kebersihan dan
kekeringannya.
4. Siapkan sarana pengaman, seperti masker dan sarung tangan, untuk
melindungi pengguna dari paparan gas.
Pelaksanaan
1. Letakkan arsip yang akan difumigasi di ruangan yang tertutup dan kedap udara.
2. Periksa semua peralatan fumigasi untuk memastikan bahwa semuanya
berfungsi dengan baik sebelum memulai proses fumigasi.
3. Masukkan gas fumigan ke dalam ruangan yang tertutup dan tutup rapat pintu
atau ventilasi untuk menjaga gas tetap di dalam ruangan selama proses
fumigasi berlangsung.
4. Biarkan gas fumigan tersebar selama beberapa waktu yang ditentukan sesuai
petunjuk gas yang digunakan.
5. Setelah waktu yang ditentukan, ventilasi ruangan secara menyeluruh dengan
menggunakan alat bantu ventilasi hingga gas benar-benar hilang.
Pasca Fumigasi
1. Setelah fumigasi selesai, periksa semua arsip untuk memastikan bahwa tidak
ada kerusakan atau perubahan bentuk akibat penggunaan gas fumigan.
2. Bersihkan ruangan secara menyeluruh untuk menghilangkan sisa gas fumigan
dan memastikan bahwa ruangan aman untuk digunakan kembali.
3. Jangan biarkan orang masuk ke dalam ruangan selama waktu yang ditentukan
setelah fumigasi selesai untuk menghindari paparan gas berbahaya.
4. Jangan buka ruangan atau ventilasi sebelum waktu yang ditentukan untuk
memastikan gas benar-benar hilang dan ruangan aman untuk digunakan
kembali.
5. Lakukan tindakan pencegahan yang sesuai untuk mencegah hama atau
organisme lain masuk kembali ke dalam arsip.
LAMPIRAN: