Anda di halaman 1dari 2

Arsip media baru atau sering disebut dengan arsip audio visual (pandang dengar) adalah arsip yang

dapat dilihat dan atau didengar dengan menggunakan peralatan khusus yang memiliki bentuk fisik
beraneka ragam tergantung pada media teknologi yang digunakan pada saat penciptaannya. Arsip
media baru adalah arsip dengan media penyimpanannya bukan dalam bentuk tekstual, misalnya
foto, film, rekaman suara/kaset, video, microform bisa dalam bentuk microfilm maupun microfische.
Sebagian ahli mengelompokkan jenis arsip tersebut sebagai arsip audio visual atau arsip pandang
dengar. Audio berarti dapat didengar dan visual berarti dapat dilihat. Arsip tersebut digunakan
dalam rangka pelaksanaan kegiatan organisasi maupun perorangan. Kegiatan pelestarianarsip media
baru tersebut dimulai dari penyimpanan arsip media baru di tempat penyimpanan Arsip "depo'.
Pengelolaan arsip media baru sebagai bagian dari pengelolaan seluruh arsip organisasi atau daur
hidup arsip meliputi penciptaan, pemeliharaan dan penggunaan sampai penyusutan arsip. Arsip
statis media baru yang telah diserahkan ke lembaga kearsipan belum dapat disajikan kepada
pengguna apabila belum diolah menjadi informasi yang siap dipakai. Secara prinsip kegiatan
pengelolaan arsip dapat dikelompokkan menjadi dua kegiatan pokok, yakni penanganan teknis dan
penanganan intelektual. Penanganan teknis adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka
penyelamatan fisik arsip media baru, sebagai contoh apakah kondisi arsip tersebut perlu segera
dilakukan perawatan untuk perbaikan atau penanganan khusus lainnya. Sementara itu, penanganan
intelektual merupakan penanganan yang lebih sulit karena membutuhkan pemikiran dan analisis
yang mendalam tentang lingkungan isi informasi yang terkandung di dalam arsip media baru
tersebut pada akhirnya informasi tersebut akan disajikan sedemikian rupa sehingga pengguna
nantinya dapat memanfaatkan arsip tersebut sebagai sumber primer penelitian ilmiah. Pengelolaan
dan preservasi arsip media baru sebagai memori kolektif dan nilai guna kesejarahan dikatakan
sangat baik dan memiliki strategi serta proses yang signifikan berjalan sesuai dengan alur yang telah
ditetapkan, terbukti dengan arsip media baru yang dimiliki tertata rapi baik pada data secara soft
maupun hard dan selalu dilakukan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan terhadap arsip media
baru yang dimiliki dengan melakukan preservasi preventif. Selain itu tahapan dalam melakukan
pengelolaan dan preservasi arsip media baru dilakukan dengan 1) Proses penyerahan dari pencipta
atau pemilik arsip, 2) Proses akuisisi, 3) Proses penyeleksian dan penilaian, 4) Proses pendeskripsian
arsip, 5) Proses penyusunan skema arsip, 6) Proses pengelompokkan arsip, 7) Proses penomoran
definitif, 8) Proses entri data, 9) Proses penyimpanan.

Salah satu keuntungan pengelolaan arsip dengan media baru adalah dapat dilakukan proses
pencetakan kembali arsip sehingga arsip asli dapat terjaga dengan baik. Dan dapat dicetak sebanyak
yang diperlukan. Pada arsip media baru tata cara pemeliharaan arsipnya juga berbeda, hal ini
disebabkan fisik arsip media baru juga berbeda dengan fisik arsip berbentuk kertas. Salah satu jenis
arsip media baru adalah arsip elektronik.
https://www.anugerahdino.com/2014/09/jenis-jenis-arsip-media-baru.html?m=1
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/almaktabah/article/view/3637

Adapun jenis-jenis arsip media baru meliputi:

1. Arsip Rekaman Suara/audio, yaitu media perekam informasi dalam bentuk suara. Peralatan yang
dibutuhkan untuk menyimpan arsip rekaman suara adalah: Kaset, Radio Tape, CD, DVD, Flash Disk.
2. Arsip Rekaman Gambar, arsip rekaman gambar dapat berupa gambar situasi, wajah, benda, dan
sebagainya. Contoh arsip rekaman gambar adalah: Foto Presiden, Peta, Foto di majalah, adapun
media yang dibutuhkan untuk pembuatan dan menyimpannya dapat menggunakan, CD, DVD, Flash
Disk, Film. Scanner.
3. Arsip Rekaman Suara dan gambar (Audio Visual). Arsip jenis ini merupakan arsip film atau arsip
gambar yang bergerak dinamis dan memiliki suara. Contoh peralatan untuk membuat dan
menyimpan arsip audio visual adalah: film, CD/DVD, DVD Player, Perojector.
4. Arsip elektronik, yaitu arsip yang berisi informasi yang dihasilkan oleh perangkat komputer.
Perlatan yang digunakan untuk menyimpan arsip jenis ini adalah: Komputer, Laptop, NoteBook, CD,
DVD, Flash disk. Hardisk, maupun tempat penyimpanan di Internet semisal Google Drive.
5. Microfilm, yaitu lembar plastik tembus pandang yang berlapis emulsi berbentuk rel berisi rekaman
gambar atau teks ukuran miro.
6. Microfische, lembar film yang berisi miniatur gambar dalam bentuk frame pada umumnya
berukuran 6x4 inci, dapat menyimpan kurang lebih 98 halaman dengan 2 kali pengecilan.

Anda mungkin juga menyukai