Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman jengkol merupakan tanaman tahunan yang termasuk dalam
famili Fabaceae. Tanaman jengkol merupakan tanaman asli daerah tropis yang
dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi dan dataran rendah. Secara geografis,
tanaman jengkol terdistribusi secara luas di daerah Asia Tenggara seperti
Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darusalam. Di Indonesia banyak ditemukan
nama lain untuk tanaman jengkol, seperti Gayo: jering, Batak: jering, Karo dan
Toba: joring, Minangkabau: jariang, Lampung: jaring, Dayak: jaring, Sunda:
jengkol, Jawa: jingkol, Bali: blandingan, dan Sulawesi Utara: lubi (Heyne, 1987).
Jenis jengkol lokal yang terdapat di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu jengkol bareh dan jengkol kabau. Jengkol
bareh atau dalam bahasa daerahnya jariang bareh memiliki bentuk buah lebih
tebal, tekstur buah agak renyah, dan rasa lebih manis. Jengkol kabau atau jariang
kabau memiliki bentuk buah lebih pipih, tekstur buah agak liat, dan rasa lebih
hambar (Fauza et al., 2015).
Tanaman jengkol belum dibudidayakan secara optimal di Indonesia. Hal
tersebut karena masyarakat masih belum terbiasa untuk membudidayakan
tanaman jengkol. Masyarakat cenderung mendapatkan buah jengkol yang tumbuh
secara liar di lahan pekarangan rumah atau hutan. Tanaman jengkol hanya
digunakan sebagai tanaman pembatas atau pohon pelindung di perkebunan. Selain
itu, beberapa orang tidak menyukai buah jengkol karena dapat menyebabkan bau
mulut dan bau badan. Kandungan asam jengkolat pada buah jengkol akan
mengendap dan membentuk kristal jarum-jarum halus apabila bertemu dengan
urin yang asam. Kristal-kristal ini dapat merusak jaringan dinding ginjal dan
saluran urin. Hal ini menyebabkan terjadinya kejengkolan. Kejengkolan adalah
gangguan buang air kecil akibat terlalu banyak mengonsumsi jengkol. Tanaman
jengkol memiliki banyak manfaat. Tanaman jengkol dapat digunakan sebagai
tanaman konservasi karena kemampuannya untuk menyerap air, sehingga

1
mengurangi terjadinya banjir. Di bidang medis, tanaman jengkol digunakan untuk
obat-obatan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Daun 2 jengkol digunakan
sebagai obat diabetes. Di bidang industri, kayu jengkol dimanfaatkan untuk bahan
baku kontruksi dan mebel. Di bidang pertanian, kulit jengkol dimanfaatkan untuk
herbisida dan pupuk organik. Kulit jengkol yang didekomposisi selama lima hari
mengandung asam lemak rantai panjang dan fenolat yang dapat menghambat
pertumbuhan tanaman lain (Enni dan Krispinus, 1998). Kulit jengkol yang
diaplikasikan dalam bentuk butiran dapat memperbaiki pertumbuhan akar
sehingga berpengaruh terhadap serapan hara, laju fotosintesis dan transpirasi, serta
bobot kering akar padi sawah (Nurjanah et al., 2014).

B. Manfaat buah jengkol


1. Sumber antioksidan
Manfaat buah jengkol dan efek sampingnya yang pertama didapat dari
kandungan antiokdisan di dalamnya. Sumber antioksidan pada jengkol juga dapat
berperan dalam menghilangkan racun-racun dalam tubuh.
Selain itu, antioksidan juga berkontribusi meningkatkan kesehatan jantung secara
efektif. Dengan begitu, kondisi tubuh dapat lebih sehat dan risiko penyakit berat
bisa diminimalisir. Anda bisa menambahkan jengkol ke dalam pola makan sehat
harian Anda bersama dengan berbagai buah dan sayur.

2. Sumber protein
Manfaat buah jengkol berikutnya juga didapat dari kandungan protein
tinggi. Seperti yang diketahui protein merupakan nutrisi penting yang berperan
dalam membangun energi dan menggantikan sel yang rusak dengan yang baru.

Fungsi ini sangat berguna untuk melawan sel kanker dalam tubuh dan mencegah
perkembangan yang semakin parah. Dengan alasan ini, Anda bisa mulai
mengonsumsi jengkol untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bebas dari
penyakit.

2
3. Sumber karbohidrat
Selain protein, konsumsi jengkol juga dapat memberikan asupan
karbohidrat cukup bagi tubuh. Dalam satu porsi jengkol atau 100 gramnya, Anda
bisa mendapatkan sekitar mendapatkan 25,67 g karbohidrat.

Kandungan ini tentu dapat menyumbangkan energi cukup bagi tubuh untuk
menjalani aktivitas sehari-hari. Anda pun bisa mengonsumsi jengkol sebagai
menu makan siang, untuk membantu mengembalikan energi yang hilang dan
dapat melanjutkan aktivitas dengan lebih berenergi.

4. Sumber serat
Jengkol juga mempunyai kandungan serat tinggi yang tidak kalah baik
untuk kesehatan. Dalam 100 gram jengkol, Anda bisa mendapatkan sekitar 1,45 g
serat. Ini menjadi salah satu cara terbaik untuk mendapatkan asupan serat yang
cukup guna melancarkan sistem pencernaan.

Tidak hanya itu, serat juga dikenal dapat membantu menurunkan kadar kolesterol
dan gula darah dalam tubuh. Ini menjadi salah satu manfaat jengkol yang sayang
untuk dilewatkan.

Selain manfaat buah jengkol selanjutnya, dapat memberikan asupan vitamin B6


dan asam folat yang baik untuk meningkatkan fungsi tubuh. Kandungan ini dapat
membantu menjaga organ tubuh dan mempromosikan kehamilan yang sehat.

Meskipun begitu, Anda harus mengonsumsi jengkol dalam porsi secukupnya


untuk mendapatkan manfaat kesehatan secara optimal dan mengurangi efek
samping yang dapat ditimbulkan.

3
C. Tanaman jengkol sebagai obat
1. Memurnikan darah
Manfaat buah jengkol dan efek samping berikutnya yaitu dapat
memurnikan darah. Jengkol telah digunakan sebagai obat tradisional yang
terkenal dan terbukti khasiatnya di Asia Tenggara.
Dalam hal ini, biji jengkol dapat membantu memurnikan darah dan
menyembuhkan disentri. Jengkol juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan
gula darah dalam tubuh yang dapat mendukung aliran darah dalam tubuh berjalan
lebihlancar.

2. Mengobati diabetes
Khasiat lain yang tidak kalah penting dari buah jengkol yaitu dapat
mengobati diabetes. Dalam hal ini, jengkol dapat membantu mengontrol kadar
gula darah dalam tubuh secara efektif.

Bukan hanya itu, jengkol juga mengandung gula yang ramah bagi penderita
diabetes. Kandungan gula ini dapat diurai dengan mudah dalam tubuh, khususnya
bagi penderita diabetes sehingga tidak menimbulkan risiko buruk. Bahkan
kandungan jengkol dapat diubah menjadi energi oleh tubuh yang dapat digunakan
dalam aktivitas keseharian.

3. Meningkatkan kesehatan tulang


Manfaat buah jengkol juga dapat meningkatkan kesehatan tulang. Secara
mengejutkan, jengkol dapat membantu Anda untuk meningkatkan kesehatan
tulang karena kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi di dalamnya.

Hal ini tentu saja dapat membantu proses pertumbuhan tulang dan gigi yang
semakin kuat. Di samping itu, jengkol juga baik untuk menjaga pertumbuhan
tulang dan gigi pada janin.

4
4. Mencegah anemia
Berikutnya, manfaat buah jengkol dapat mencegah penyakit anemia secara
efektif. Dalam hal ini, jengkol memiliki kandungan zat besi tinggi yang dapat
membantu meningkatkan produksi sel darah merah yang kata oksigen dan nutrisi
dalam tubuh.

Selain dapat mengurangi risiko anemia, sel darah merah yang diproduksi dengan
cukup juga dapat membantu mencegah penyakit kronis lainnya.

D. Efek Samping Buah Jengkol

Setelah mengetahui beberapa manfaat buah jengkol bagi kesehatan,


terakhir Anda perlu memperhatikan risiko efek samping yang bisa ditimbulkan.
Efek samping ini dapat terjadi, terutama jika Anda mengonsumsi jengkol secara
berlebihan. Dengan begitu, Anda perlu mengontrol konsumsi jengkol yang baik
dan sehat untuk menghindari berbagai efek samping yang bisa dialami.

Berikut beberapa efek samping buah jengkol yang perlu Anda ketahui:

 Gejala keracunan jengkol yang muncul setelah mengonsumsi jengkol


5 hingga 12 jam seperti nyeri perut, mual, diare, muntah, dan nyeri
saat buang air kecil. Gejala ini biasanya terjadi karena beberapa
kondisi seperti daya tahan tubuh lemah, tingkat keasaman lambung,
hingga jumlah jengkoL yang dikonsumsi.

 Terlalu banyak konsumsi jengkol juga dapat menyebabkan penyakit


ginjal. Biasanya ditandai dengan nyeri perut dan obstruksi saluran
kemih. Meskipun begitu, kondisi ini jarang sekali terjadi.

5
 Efek samping dari konsumsi buah jengkol yang paling umum adalah
bau mulut. Untuk mengurangi bau tak sedap dari jengkol, Anda bisa
menyikat gigi atau berkumur setelah mengonsumsi jengkol. Selain
bau mulut, efek samping lain yang umum terjadi adalah bau urin yang
tidak sedap . Biasanya ini bau urin akan berkurang dan hilang setelah
beberapa waktu.

E. Macam Olahan Jengkol


Selain itu, buah jengkol disukai oleh sebagian masyarakat karena buah
jengkol dapat mengundang selera makan. Buah jengkol dapat dikonsumsi dalam
bentuk lalapan segar dan berbagai olahan sebagai pendamping makanan pokok
nasi. Masakan jengkol merupakan salah satu kuliner adat di beberapa daerah di
Indonesia. Masyarakat Betawi menjadikan semur jengkol sebagai bagian tradisi
yang selalu dihidangkan saat lebaran dan acara perkawinan. Jengkol juga
disajikan pada beberapa acara adat masyarakat Minangkabau seperti perkawinan,
pengangkatan penghulu, dan syukuran. Jengkol disajikan dengan variasi olahan
seperti jengkol balado, sambal lado tanak jengkol, rendang jengkol, gulai jengkol.
Disamping olahan tersebut jengkol juga dapat diolah menjadi makanan ringan
atau camilan seperti keripik jengkol, emping jengkol, kerupuk jengkol,stik jengkol
dan lain lainnya.
Dengan banyaknya manfaat tanaman jengkol menimbulkan tingginya
permintaan terhadap produk tanaman jengkol. Tingginya permintaan akan produk
tanaman jengkol inilah yang memicu ide kami untuk membuat variasi olahan
jengkol. Disamping itu juga bahan baku jengkol di daerah kami umumnya di
Kabupaten Penajam Paser Utara dan khususnya di kelurahan sotek cukup
melimpah dan harganya cukup murah pada musimnya.

F. Olahan Stik Jengkol


Stik adalah makanan kecil yang telah lama dikenal oleh masyarakat
Indonesia. Stik pada umumnya dikonsumsi sebagai makanan yang mampu
membangkitkan selera makan, dikenal dan disukai oleh berbagai usia serta dapat

6
diperoleh di segala tempat. Fungsi olahan stik pada awalnya sebagai musik teman
saat makanan utama dan merupakan pelengkap seolah-olah jika saat makan tidak
ada bunyi “kemriuk” maka makanan utama menjadi kurang lengkap. Namun
seiring dengan perkembangan zaman saat ini stik juga sering dinikmati sebagai
cemilan di luar waktu makan utama.
Stik jengkol adalah salah satu olahan yang sangat disukai masyarakat.
Mengonsumsi Stik jengkol adalah cara lain menikmati citarasa jengkol. Selain itu,
Stik jengkol dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, baik oleh kalangan
menengah bawah hingga kalangan menengah atas.

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemasaran
Proses pemasaran yang kami lakukan yaitu dengan cara mepromosikan,
memasarkan langsung kepada konsumen, menitipkan produk kami di kantin
kantin sekolah serta pemasaran lewat media online seperti facebook dan lain
lainnya.. Dengan melakukan hal ini kami berusaha membujuk konsumen agar
tertarik pada produk kami sehingga pada akhirnya membeli produk yang kami
jual. Kebanyakan dari konsumen kami adalah Anak anak Sekolah dimana kami
bersekolah serta masyarakat sekitar. Karena harganya yang relatif terjangkau dan
interaksi langsung pada konsumen, penjualan produk kamipun dapat berjalan
lancar

B.  Penjualan
Kegaiatan penjualan ini merupakan kegiatan inti dari proses transaksi, oleh
karena itu kegiatan penjualan terdiri dari serangkaian kegiatan seperti menentukan
dan menemukan pembeli guna menjual produk, proses menawari dan diakhiri
dengan proses pembayaran. Untuk produk makanan penjualan yang kami lakukan
kebanyakan pada teman teman sekolah kami serta masayarakat sekitar.

8
C. Langkah Langkah Pembuatan Stik Jengkol

No Cara Kerja Foto Hasil


1 Rendam jengkol yang sudah
dikupas dan dibelah selama
12 jam

2 Bersihkan jengkol dari kulit


lapisan dalam

3 Potong kecil kecil jengkol


menjadi beberapa bagian

4 Rebus jengkol selama 10


menit

9
5 Tiriskan dan masukkan
jengkol kedalam blender
selagi hangat, Tambahkan
kurang lebih 50 ml air,
Blender sampai halus

6 Siapkan Bahan bahan adonan


150 gram tepung terigu
kemudian tambahkan 50
gram tepung tapioka,
masukkan jengkol yang di
blender tadi dalam adonan

7 tambahkan 2 siung bawang


putih yang sudah dihaluskan,
1/3 sendok teh garam,
tambahkan 1 bungkus kaldu
ayam,

8 kemudian aduk dulu semua


bahan sampai rata, jika
adonan sudah rata masukkan
1 butir kuning telur dan
tambahkan 1,5 sendok makan
margarin, kemudian aduk
bahan adonan sampai kalis

10
9 jika adonan sudah kalis
adonan siap dibentuk,

10 ambil sedikit adonan lalu


dipipihkan menggunakan rol
atau penggilas adonan,

11 setelah adonan di tipiskan


potong potong sesuai ukuran
lakukan hal yang sama
sampai adonan habis

12 Panaskan minyak diwajan


dengan api sedang, kemudian
masukkan adonan yang
sudah dipotong potong
kedalam minyak, diaduk agar
warnanya tidak cepat gosong

11
13 jika sudah tidak nampak
berbuih berarti stiknya sudah
matang, lalu angkat dan
tiriskan. Stik siap diberi
varian rasa dan dikemas

14 Penimbangan

15 Pengemasan

D. Keterangan
Rendam jengkol yang sudah dikupas dan dibelah selama 12 jam
Bersihkan jengkol dari kulit lapisan dalam
Potong kecil kecil jengkol menjadi beberapa bagian
Rebus jengkol selama 10 menit
Tiriskan dan masukkan jengkol kedalam blender selagi hangat

12
Tambahkan kurang lebih 50 ml air, Blender sampai halus
Siapkan Bahan bahan adonan 150 gram tepung terigu kemudian tambahkan 50
gram tepung tapioka, tambahkan 2 siung bawang putih yang sudah dihaluskan,
1/3 sendok teh garam, tambahkan 1 bungkus kaldu ayam, selanjutnya masukkan
jengkol yang di blender tadi, kemudian aduk dulu semua bahan sampai rata, jika
adonan sudah rata masukkan 1 butir kuning telur dan tambahkan 1,5 sendok
makan margarin, kemudian aduk bahan adonan sampai kalis, jika adonan sudah
kalis adonan siap dibentuk, ambil sedikit adonan lalu dipipihkan menggunakan rol
atau penggilas adonan, setelah adonan di tipiskan potong potong sesuai ukuran
lakukan hal yang sama sampai adonan habis.
Panaskan minyak diwajan dengan api sedang, kemudian masukkan adonan yang
sudah dipotong potong kedalam minyak, kemudian diaduk agar warnanya tidak
cepat gosong, jika sudah tidak nampak berbuih berarti stiknya sudah matang, lalu
angkat dan tiriskan. Stik siap diberi varian rasa dan dikemas.

E. Alat Alat
1. Ember
2. Baskom
3. pisau
4. Telenan
5. Blender
6. Sendok
7. Gelas
8. Kertas bungkus
9. Wajan / alat penggorengan
10. Toples
11. Kompor

F. Bahan Bahan
1. Jengkol 100 gram
2. Tepung terigu 150 gram

13
3. Tepung tapioka 50 gram
4. Telur 1 butir
5. Bawang putih 3 siung
6. Garam 1/3 sendok teh
7. Kaldu ayam 1 bungkus
8. Margarin 1,5 sendok makan
9. Minyak 1 liter
10. Air

14
BAB III
ANALISIS USAHA

A. Pembelian bahan
No Nama Bahan Rincian Harga satuan Harga Total
1 Jengkol 200 gram Rp. 15.000/kg Rp. 1.500
2 Tepung Terigu 300 gram Rp. 10.000/kg Rp. 3.000
3 Tepung Tapioka 100 gram Rp. 15.000/kg Rp. 1.500
4 Telur 2 butir Rp. 2.500/btr Rp. 5.000
5 Garam 1 sendok Rp. 2000/bks Rp. 500
6 Minyak goreng 0,5 liter Rp. 17.000/lt Rp. 8.500
7 Kaldu ayam 1 bungkus Rp. 500/bks Rp. 500
8 Mentega 1,5 sendok Rp. 7000/bks Rp. 500
9 Bawang putih 4 siung Rp. 25.000 Rp. 1.000
10 Kemasan 10 buah Rp. 600/pcs Rp. 6.000
11 Label 2 lembar Rp. 2.000/lbr Rp. 4.000
12 Gas Rp. 25.000/ Rp. 5.000
Total Rp. 37.000
Pengeluaran pembelian bahan : Rp. 37.000
B. Penjualan
Stik yang dihasilkan = 6 bungkus
Harga penjualan perbungkus = Rp. 15.000
Rp. 15.000 X 6 = Rp. 90.000
Laba penjualan Penjualan – Pengeluaran = keuntungan
= Rp. 90.000 – Rp. 37.000 = Rp. 53.000
C. Keuntungan = Keuntungan ÷ Pengeluaran x 100 % = %
Rp. 53.000 ÷ Rp.Rp. 37.000 x 100% = 143%

15
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan yang telah kami lakukan adalah
bahwa kami sangat memerlukan proses pembelajaran seperti ini. Menawarkan dan
menjual produk terhadap lingkungan sekitar sekolah memiliki banyak manfaat
untuk menjadi seorang wirausaha yang handal dan sukses. Bahkan dapat kami
simpulkan bahwa modal bukanlah segalanya dalam dunia usaha seperti ini, asal
ada kemauan dan keinginan untuk berusaha pasti kita bisa melakukannya. Hanya
saja kita harus benar-benar melihat peluang yang ada serta berbagai hal yang
penting seperti segmentasi, target dan lain-lain.

B. Saran/Tanggapan
Saran yang ingin kami sampaikan yaitu semoga dalam mata pelajaran
kewirausahaan selanjutnya kegiatan Praktek seperti ini tetap bisa dilaksanakan
dan ditingkatkan lebih lagi. Karena sangat bermanfaat bagi para pelajar yang ingin
menjadi seorang wirausaha yang handal. Kegiatan ini dapat menjadi proses awal
bagi pelajar sebelum terjun langsung di dunia bisnis. Dan peluang bisnis yang
mungkin sangat potensial di lingkungan SMA NEGERI 6 PPU adalah bisnis
pangan, sehingga perlu dilanjutkan secara continue.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hutapea, J.R. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Edisi ketiga, Depatemen
Kesehatan, RI, Jakarta
Badan Pusat Statistik (BPS). 2019. Statistik Tahunan Tanaman Buah dan Sayuran
di Indonesia, Dirjen Hortikultura, Kementerian Pertanian.
Koswara, S. 2009. Pengolahan Aneka Kerupuk. [e-book] www.ebookpangan.com.
[diakses 18 Oktober 2020].
[Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Yayasan Sarana Wana Jaya,
Jakarta

17

Anda mungkin juga menyukai