Anda di halaman 1dari 20

PENINGKATAN MUTU KEPERAWATAN MELALUI IMPLEMTASI

RONDE KEPERAWATAN

A. ABSTRAK
Latar Belakang: Indikator mutu dalam peningkatan pelayanan keperawatan adalah
pengetahuan dan kepuasan pasien, tingginya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan dapat tercapai bila kebutuhan pasien terpenuhi dan pelayanan keperawatan
sesuai yang diharapkan. Ronde keperawatan menjadi media perawat dalam meningkatkan
kemampuan kognitif, efektif dan kepekaan cara berpikir kritis perawat dalam
mengaplikasikan konsep teori dengan praktik keperawatan dan pelayanan yang diberikan
kepasa pasien. Pengetahuan dan sikap perawat sangat diperlukan dalam pelaksanaan
ronde kepawatan.
Tujuan: Riview artikel dilakukan untuk mingkatkan manajemen mutu pelayanan
keperawatan melalui implementasi ronde keperawatan, dengan pelakasanaan ronde
keperawatan yang dilakukan dapat meningkatkan asuhan keperawatan, serta pengetahuan
perawat dengan pelaksanaan ronde keperawatan
Metode: Pencarian dababase melalui Pubmed, Science Direct, Wiley Online, dan
database lain dengan google scholar. Artikel yang dipilih diterbiktkan antara tahun 2018-
2023 serta metode pemilihan literatur artikel menggunakan seleksi Preferred Reporting
Items for Systematic reviews and Meta-analyses yang diperoleh 5 artikel.
Hasil: Hasil Riview didapatkan bahwa ronde keperawatan efektif sebagai pengembangan
professional berkelanjutan, ronde keperawatan yang dilakukan berdasarkan efektif dalam
meningkatkam persepsi kualitas asuhan keperawatan dan kepuasan pasien dalam asuhan
keperawatan, dapat menjadi strategi pendidikan yang berguna dan menghargai
interdispliner keteribatan perawat dapat meningakatkan komunikasi klinis, dan
menerapkan hasil bukti ilmiah yang diterapakan pada praktik klinis, dan meningkatkan
kualitas keperawatan yang dirasakan pasien dan kepuasan dengan asuhan keperawatan
dilakukan di ruang lingkup yang terbatas untuk mengklarifikasi pentingnya kepuasan
pasien.
Kesimpulan: Ronde keperawatan dapat mengembangkan pengetahaun dan mengevaluasi
pelayanan perawat dalam pemberian asuhan keperawatan penerapan implementasi ronde
keperawatan dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dari segi indikator
kepuasan pasien dan pengetahuan.

Kata kunci: Mutu Pelayanan Keperawatan, Implementasi, Ronde Keperawatan,


Systematic Riview
B. LATAR BELAKANG
Pelayanan Kesehatan menjadi hak paling mendasar yang di berikan bagi semua orang
akan membutuhkan upaya dalam perbaikan menyuluruh dari system yang ada,
keperawatan adalah disiplin ilmu praktek klinis yang seyogianya efektif dalam hal ini
mampu dalam melaksanakan intervensi dalam setiap aktivitas asuhan keperawatan
(Seniwati et al., 2022)
Kepmenkes nomor 836 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengembangan Manajemen
Kinerja Perawat dan Bidan, dalam upaya peningkatan menajaemen kinerja yang
mengarah kepada upaya peningkatan mutu keperawatan dengan didasari profesionalisem,
IPTEK, yang berlandasakan etika dalam mendukung system pelayanan keseahatan yang
komperhensif. Mutu profesi keperawatan harus selalu ditingkatkan dengan terus-menerus
sesuai perkembangan masalah Kesehatan, teknologi, standart pelayanan, ilmu
pengetahuan serta hasil – hasil penelitian terbaru.
Berdasarkan hasil laporan insiden keselamatan pasien pada NRLS National Patient
Safety Incident Reports- Commentary pada tahun 2022 total 652.246 insiden
dialaporkan, ketogeri insiden yang paling tinggi adalah implementasi perawatan dan
pemantuan/ peninjauan berkelanjutan (21,3%, 499.323), kecelakaan pasien (12,4%,
291.574), admisitrasi, pemulangan pasien (termasuk pasien hilang) (11,4%, 267. 661),
prosedur perawatan (10,0%, 233.633). Indonesia mempunyai 2.877 rumah sakit yang
terakreditasi, laporan insiden keselamatan pasien dilaporkan dengan jumlah sebanyak
7.465. dengan jumlah laporan terbanyak pada kejadian nyaris cedera (KNC) 38%, 31%
Kejadian tidak cedera (KTC), dan Kejadian tidak diharapkan (KTD) 31%.
Proses pemberian pelayanan Kesehatan mempunyai resiko yang berbeda hal ini perlu
dilakukannya peningkatan mutu dalam pemberian pelayanan dengan Pengendalian mutu
dapat diukur menggunakan indikator umum, dan inidkator mutu pelayanan, dan indikator
pasien. Indikator klinik mutu pelayanan keperawatan terdiri dari: Keselamatan pasien
(patient safety), Perawatan diri, Kepuasan pasien, Kecemasan, Kenyamanan,
Pengetahuan (Seniwati et al., 2022).
Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan dan dokumentasi asuhan keperawatan
perlu dilakukan monitoring dan evaluasi berkala (Tita Rohita, 2017). Pemberian asuhan
keperawatan dalam pengelolaan pasien secara tim, dengan melakukan dokumentasi
asuhan terpadau dan penyelesaian masalahan bersama melalui diskusi kasus secara
interpersonal (Susilaningsih et al., 2017). Diskusi multidisiplin atau kolaborasi
interpersonal yang biasa dikenal dengan ronde keperawatan merupakan kolaborasi
Kerjasama tim Kesehatan yang melibatkan profesi Kesehatan dan pasien dalan koordinasi
serata kolaborasi dalam pengambilan keputusan (Nursalam, 2022).
Ronde keperawatan bertujuan untuk mengatasi permasalahan pasien agar pasien
merasa nyaman, hal ini dapat membuat psikologis pasien merasa puas dengan kualitas
pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat, perawatan yang berpusat pada
pasien juga dapat sebagai pedoman yang lebh jelas terkait aspek non-medis yang harus
ditangani untuk pengembangan penyeddiaan serta pemberian layanana Kesehatan yang
adil bagi pasien (Hedegaard, 2019).
Penerapan ronde keperawatan dapat menjustifikasi masalah-masalah yang belum
teratasi, mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, pemberian
pelayanan Kesehatan dan kepuasan kepasa pasien sehingga sesuai yang diharapkan dan
menjadi perawat yang professional, menemukan masalah dan merumuskan intervensi
keperawatan yang sesuai dengan permasalahan pasien, dan menumbuhkan cari berpikir
kritis, ronde keperawatan juga menjadi salah satu cara untu mengembangkan
kemandirian dalam pengambilan keputusan, hubungan tim yang efektif serta professional
dari seorang perawat (Stella et al., 2022.). Kegiatan ronde keperawatan dilakukan utnuk
meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan (Riski K
& Wijaya K, 2018).
Pelaksanaan ronde keperawatan dirancang dalam meningkatkan otonomi perawat.
Serta ikut terlibat saat pengambilan keputusan (Shin & Park, 2018)
Berdasarkan latarbelakang diatas perlu dilakukan pengkajian secara ilmiah dengan
penelitan mendalam menggunakan metode systematic riview untuk Peningkatan Mutu
Pelayanan Keperawatan dalam Implementasi Ronde Keperawatan Kasus
C. METODE
Penelitian ini menggunakan systematic Riview tinjuan ini mengikuti prosedur
standart dalam melakukan tinjauan sistematis, prosedur ini termasuk mencari database,
dengan kreteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan, dan dianalisis dengan studi yang
telah dipilih dengan memtauhi pedoman metode PRISMA ( Preferred Reporting Items
for Systematic Riviews and Meta-analyses) untuk tinjauan sistematis dan
mengidentifikasi penelitian yang relevan (Moher et al., 2009).
Kajian literatur melalui pencarian publikasi ilmiah dari tahun 2018-2022 dengan
menggunakan database Pubmed, Science Direct, Wiley Online, dan database lain dengan
google scholar.
Pencarian database menggunakan kata kunci “Grand” dan “Rounds” dan “and
“Nursing” atau “Rounds Nursing”, metode riview literatur menggunakan analisis jurnal
yang berkaitan dengan Ronde Keperawatan.
Proses selanjutnya menggunakan penyaringan kelayakan artikel berdasarkan kritera
inklusi dan ekslusi sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi
a. Publikasi Nasional & Internasional
b. Full Text dan artikel Jurnal
c. Artikel penelitian di Rumah sakit dan Puskesmas
d. Artikel diterbikan dalam 5 Tahun terakhir 2018 – 2023
2. Kriteria Eksklusi
a. Artikel penelitian di luar penelitian Rumah Sakit dan Kesehatan
b. Penggunaan selain Bahasa inggris dan Indonesia
Total artikel yang ditemukan sebanyak 342 paper yang di dapatkan melalui pencarian
databased, kemudian malakukan pengakajian dari paper yang ditemukam, 5 artikel yang
terpilih pada systematic riview terdapat pasda table 1 yang terpilih dalam Systematic
Review.

Tabel 1 . Ringkasan Artikel


Article Title Author’s Year Country Purpose Type of Participants Resu
Name Research

Sustaining Agoberto 2019 United Evaluasi model pratik mixed- 161 (83%
Nursing Grand Salinas, MSN, States professional methods menyarankan
Rounds Through ACCNS-AG, keperawatan dalam study besar k
Interdiscipinary CNOR, persiapan operasioan, meningkatkan
Teamwork Stephen pengembangan keperawatan
Interorganization Christopher profesioan dan (71%
Partnership Johnson, DO, kepemimpinan mendiskusika
Julie Anne transformational penelitian d
Conrardy, klinis berba
MSN, CNS- (88% Setu
besar keperaw
BC, CNS-CP,
mendukung
CNOR,
pengembanga
Tuesday Lynn
professional,
Adams, MSN,
dapat me
RN-BC, and kera sama
James Denning Setuju)
Brown, MSN, memperkuat
RN antar organisa

Nursing Grand Siluh 2020 Indonesia Mengetahaui non- 208 Ronde K


Rounds (NGRS) Nyoman Alit hubungan ronde experimental efektif 70,
Regularly to Nuryani, Ni keperawatan denagan study with a dalam pen
Encourage Made Nopita pengembangan professional
cross-sectional
Continuing
Wati, I Gede professional design berkelanjutan
Professional
Development
Juanasmasta berkelanjutan peningkatan
(CPD) pengambanga
Achievement of Profesional
Nurses Berkelanjutan
adalah 72
meningkat m
pada tahun 2
penerapan
keperawatan.
Pelaksanaan
keperawatan
meningkatkan
dan keaman
keperawatan
The effect of hourly Henok 2020 Ethiopia Mengetahui pengaruh A quasi- 104 pasien Pasien pada
intervensi me
Article Title Author’s Year Country Purpose Type of Participants Resu
Name Research
nursing rounds on Mulugeta, ronde keperawatan per experimental rawat inap kepuasan yang
patient satisfaction Abebe Dilie jam pada kepuasan nonequivalent berpartisipasi dari pada pa
at Debre Markos Afenigus, Fasil pasien dengan asuhan groups dalam kelompok ko
keperawatan penelitian ini rawat inap
Referral Hospital, Wagnew,
meskipun ha
Northwest Ethiopia: Dessalegn (52 dalam
signifikan sec
A non-randomized Haile, Aster kelompok (P=0,215).
controlled clinical Tadesse, kontrol dan terdapat perb
trial Getiye Dejenu 52 kelompok signifikan pa
Kibre intervensi) skor kepuasan
kelima rawat
(71,02 ± 1
kelompok kon
79.69 ±
kelompok inte
0,001). H
menunjukan p
kelompok
memiliki sko
yang lebih ting
kelompok kon
membuktikan
keperawatan
dapat m
kepuasan pas
asuhan keper
meningkatkan
pemberian asu

The Effect of Nayeon Shin, 2018 Korea Menguji pengaruh nonequivalent 155 Pasien, kualitas keper
Intenational Jummi Park ronde keperawatan control group 70 Kelompok dirasakan p
Nursing Rounds perjam dengan model pretest- intervensi kelompok
Based on the Care perawatan pada posttest dan 75 adalah 0,85
5,00) lebih ti
model on kualitas dan kepuasan design kelompok
0,041) dan
Patients’ pasien dengan layanan kontrol kepuasan terha
Perceived Nursing keperawatan keperawatan
Quality and Their poin (keluar
Satisfaction with lebih tinggi (
Nursing Services dibandingkan
kontrol. H
menunjukam b
keperawatan
berdasarkan
perawatan ef
meningkatkan
kualitas
Article Title Author’s Year Country Purpose Type of Participants Resu
Name Research
keperawatan d
pasien deng
keperawatan

Effectiveness of Georgia 2019 Australia Mengevaluasi A multiple 40 Ronde k


nursing rounds in Tobiano, Niki pelaksanaan ronde methods melibatkan p
the Intensive Care Murphy, keperawatan regular paling serin
Unit on workplace Laurie sebagai strategi perawat. Ya
learning Grealish, Lucy Pendidikan untuk sering di ba
Hervey, pembelejaran di ronde k
Leanne M. tempat kerja di unit permasalahan
Aitken, Andrea perawatan intensif. empiris di ma
P. Marsha memutuskan
asuhan k
dalam men
permasalahan
keperawayan
paling serin
dalam
keperawatan
pengetahuan
dalam me
penerapan b
dalam
keperawatan.
keperawatan
memungkink
pembelajaran
bukti
meningkatkan
kolaborasi an
ilmu serta
lebih lanj
diperlukan
memahami
perawat
menghasilkan
berbasis bu
yang lebih ho
Diagram 1. Prisma

Identifikasi
Science direct Pubmed Wiley online
N = 153 N = 85 N = 104

Penyaringan Total artikel


N = 342

Artikel Disaring Artikel dikecualikan


N = 58 N = 30

Kelayakan
Artikel teks lengkap dinilai Artikel dikecualikan
untuk kelayakan N = 15
N : 20

Termasuk

Studi termasuk dalam ulasan


N=5

D. HASIL
Ronde keperawatan kasus effektif dalam mengevaluasi implementasi asuhan
keperawatan yang dilakukan, dan mengembangkan pengetahuan klinis, dengen
menampilkan penelitian berbasis bukti, ronde keperawatan kasus dilakukan juga
dilakukan untuk mengembangkan professional keperawatan, meningkatkan kolaborasi
interdisipliner, dan memperkuat kemitraan.
Penelitian ini mengimplemntasi ronde keperawatan kasus yang dilakukan dari bulan Juni
2017-Maret 2019 dengan mengundang rumah sakit sipil, 8 bulan setalah dimulainya
ronde keperawatan dan menarik komunitas medis untuk ikut berpartisipasi topik kasus
saat ronde keperawatan :
 Juni 2017 : Blood Components dan Blood Product Administration
 Agustus 2017 : Management of Serotoin Syndrom
 Oktober 2017 : Tracing a Patient Through the Military Trauma System
 November 2017 : Trauma from the Field to the Hospital : A case Review
 Januari 2018 : Management of “Black Esophagus”
 Maret 2018 : The Safe Transition of Patients from Outpatient to Inpatient Care
 Mei 2018 : Diabetic Ketoacidosis
 Juli 2018 : Massive Blood Tranfusion Protocol: A Case Study
 November 2018 : Cardiac Arrest in the Operation Room
 Januari 2019 : Postpartum Flash pulmonary Edema
 Maret 2019 : Augmenting Patient Care with Virtual Health
Persentasi kasus menggunakan format: case study; Patofiologis; diskusi dengan
situation-background-assessment-recommendation (SBAR) dilakukan selama kurang
lebih 60 menit dengan waktu 10 menit untuk menjawab pertanyaan, 82% Peserta yang
hadir dalam ronde keperawatan kasus adalah perawat, 7% dokter, dan yang lainnya
peserta medis penunjang.
Hasil penelitian yang telah dilakukan selama 10 bulan setelah implementasi ronde
keperawatan, tim melakukan evaluasi dengan melakukan survey post implementasi,
berdasarkan hasil analisis yang dilakukan menggunakan skala peringkat tipe Likert,
tanggapan responden penelitian menyatkan ronde keperawatan kasus dapat meningkatkan
pengetahuan klinis, (83 setuju), mendiskusikan penelitian berbasis bukti klinis (71
setuju), mendukung dalam mengembangkan professional keperawatan (88 setuju),
meningkatkan kolaborasi antara kerja sama tim (83 setuju), dan memperkuat kemitraan
antar organisasi (73% setuju). Dapat dilihat pada diagram 2
Diagram 2

Peserta ronde keperawatan mengatatakan persentasi yang dilakukan sangat relevant


informatif dan effektif dalam kolaborasi multi disiplin antara berbagai ilmu, dengan
kegaiatan yang dilakukan secara holistic dan mengedukasi. Penelitian ini juga
menunjukan untuk lebih menyoroti banyak praktik klinis dan penelitian berbasis bukti
ilmiah, serta memfasilitasi lebih banyak diskusi keperawatan, dan menggali lebih dalam
patofisiologis. Serta masukan untuk dilakukan rekaman audio dan video dalam
memaksimalakan staf yang tidak dapat hadir dalam ronde keperawatan. Peserta yang
selalu hadir selama ronde keperawatan kasus telah mendapatkan 213 CNE atau CME.
Penerapan pengetahuan model Pratik keperawatan (MPKP) dengan implementasi
ronde keperawatan kasus, ronde keperawatan kasus dilakukan dengan melakukan
presentasi kasus selama 1-2 jam yang dilakukan saat jam makan siang, peserta yang hadir
pada kegiatan ini kebanyakan perawat, namun dokter, dan tenaga medis lainnya juga
datang, peserta yang hadir pada ronde keperawatan kasus akan diberikan sertifikat kredit
profesi yang dibutuhkan perawat. Sebagain besar perawat berprespsi bahwa ronde
keperawatan sangat effektif dalam meningkatkan Pendidikan kepeawatan berkelanjutan
(70,2% setuju), hanya (29,8% Tidak setuju) perawat yang menggap ronde keperawatan
effektif untuk pengembangan professional berkelanjutan yang dirasakan baik sebanyak
(63%) dan (37%) mengkui kurang. Data 2017 mengatakan ronde keperawatan yang telah
dilakukan mampu memenuhi pengembangan keprofesionalan berkelanjutan 20 jam
pertahun sebesar 72,1% dan pada tahun 2018 meningkat menjadi 74%, 27,8% perawat
tidak mememenuhi persyaratan pengembangan keprofesionalan pada tahun 2017, dan
26% pada tahun 2018. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan Analisis bivariat
menjukan adanya korelasi yang signifikan antara ronde keperawatan kasus dan
pengembangan keprofesionalan perawat dengan naial P=0,00 (P<0,05). Menunjukan
koefisien korelasi 0,29 yang berarti terdapat korelasi positif antara ronde keperawatan
kasus dan pengembangan keprofesionalan perawat.
Pelaksanaan ronde keperawatan yang dilakukan di samping tempat tidur merupakan
strategi dalam mengevaluasi kualitas rumah sakit dan merupakan salah satu strategi untuk
meningkatkan kualitas perawat. Pasien yang diberikan intervensi ronde keperawatan
memiliki Intervensi lebih tinggi dari pada kelompok kontrol pada hari kedua rawat inap
tidak signifikan secara sraristik (P = 0,215). Namun, terdapat perbedaan yang segnifikan
pada rata-rata nilai kepuasan pada hari kelima rawat inap ( dari 71,02 ± 14,37 pada
kelompok kontrol menjadi 79,69 ± 12,21 pada kelompok intervensi p = 0,001). Dapat di
lihat pada tabel 2.
Tabel 2.

Ronde keperawatan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas keperawatan yang


dirasakan pasien dan kepuasan dengan asuhan keperawatan dilakukan di ruang lingkup
yang terbatas untuk mengklarifikasi pentingnya kepuasan pasien, ronde keperawatan
dilakukan sebanyak 9 kali dari ( jam 07.00, 09.00,12.00, 15.00, 17.00, 22.00, 2.00 dan
5.00) dilakukan setiap 2 atau 3 jam penelitian ini mengimplementasikan ronde yang
dikembangkan teoritis dan melibatkan 6 prinsip dasar keyakinan, mengetahui,
melakukan, mendukung dan kehidupan kesehatan pasien, dengan model perawatan
Swanson, yang diimplementasi ronde keperawatan multidimensi yang sudah
dikembangkan. Penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil analisis bahwa tingkat
kualitas keperawatan yang dirasakan pasien dapat dilihat pada table3

Tabel 3.

Peserta penelitian adalah 70 pasien (Kelompok eksperimen) dan 75 pasien


(kelompok kontrol). Hasil yang didapat mengeaskan bahwa tingkat kualiatas keperawatan
yang dirasakan pasien dari kelompok eksperimen adalah 0,85 poin lebih tinggi (p ¼
0,041) dan tingkat kepuasan terhadap pelayanan keperawatan adalah 8,28 poin lebih
tinggi (p < 0,001) dibandindingkan kelompok kontrol. Hasil dari penelitian ini ronde
keperawatan yang dilakukan berdasarkan model keperawatan efektif dalam
meningkatkam persepsi kualitas asuhan keperawatan dan kepuasan pasien dalam asuhan
keperawatan. Berdasarkan model dilakukan dengan model perawatan Swanson, dengan
implemntasi ronde keperawatan multidimensi yang sudah dikembangkan.
Pada penelitian yang menarapkan ronde keperawatan di ruangan ICU sebagai cara
untuk menambahakan pembelajaran perawat penelitian dilakukan dengan mengobservasi
kegiatan ronde keperawatan yang ada di ruangan ICU dengan melibatkan staf ICU,
apoteker, fisioterapis, spesialis perawat dan bidang klinis, mahasiswa keperawatan,
keluarga pasien, dan perawakilan tenaga medis lainnya. Peserta mendiskusikan masalah
klinis yang terjadi dan mengidetifikasi kemudian dibahas dalam ronde keperawatan.
Tindakan diputuskan untuk masalah klinis yang sudah diidentifikasi, selanjutnya
mendiskusikan apa yang diperlukan untuk pasien, dalam ronde keperawatan perawat
melakukan pembahasan tindakan kolaboratif yang diperlukan pada tenaga medis lainnya.
Perawat mendiskusikan tindakan yang berpusat pada pasien. Kegiatan diskusi dilakukan
untuk menindaklanjuti bukti terbaik yang harus dilakukan pada suatu hasil penelitian
yang pernah dilakukan. Hasil dari penelitian pada table 4. ini menujukan ronde
keperawatan dapat menjadi startegi Pendidikan yang berguna dan menghargai
interdispliner keteribatan perawat.
Table 4.
Tabel diatas menujukan ronde keperawatan dapat meningakatkan komunikasi
klinis, dan menerapkan hasil bukti ilmiah yang diterapakan pada praktik klinis di ICU.
Hal ini dapat mempengaruhi penerapan bukti ilmiah dalam Pratik klinis, dan
mengidentifikasi peningkatan Pratik untuk meningkatkan Pratik klinis dan kemampuan
komunikasi klinis. Ronde keperawatan memungkinkan untuk pembelajaran berbasis bukti
ilmiah dan meningkatakan kolaborasi antar disiplin ilmu agar menghasilkan diskusi
berbasi bukti yang lebih holistik.

E. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil peneilitan didapatkan bahwa peningkatan mutu pelayana
keperawatan implementasi ronde keperawatan dapat dilaksanakan untuk meningkatkan
kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan (riska dan Wijaya 2018). Salah satu
indikator dalam mutu pelayanan kepawatan adalah terpenuhinya kepuasan pasien
terhadap pelayanan keperawatan. Indikator lain dalam mutu palayanan keperawatan salah
satunya adalah pengetahauan, untuk meningkatkan mutu pelayanan kepawatan dapat
dilakukan dengan mengimplementasikan ronde keperawatan.
Ronde keperawatan sebagai wadah diskusi yang melibatkan perawat, dokter,
peneliti dan tenaga medis lainnya, hal ini dilakukan karena efektif sebagai pengembangan
professional berkelanjutan (Tobiano et al., 2019). Hal ini sebagai penerapan pengetahuan
model Pratik keperawatan dalam kualitas asuhan keperawatan.
Pelaksanaan ronde keperawatan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan
klinis perawat dalam menilai kondisi pasien secara professional dan memilih alternatif
holistic yang secara efektif dalam memecahkan masalah kesehatan pasien. Dan
pengambilan keputusan klinis perawat yang saling terikat satu sama lain dalam
meningkatkan kenyaman pasien.
Ronde keperawatan sebagai cara kreatif untuk perawat selalu uptodate pada bukti
ilmiah keperawatan yang ada dan membantu perawat dalam mengetahui penelitian
terbaru untuk menjebatanin pengetahuan antara teori atau bukti ilmiah dengan Pratik
yang dilakukan untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Hal ini dapat
membantu perawat untuk perawatan Kesehatan pasien dengan perkembangan ilmu saat
ini yang diimplmentasikan atau diaplikasikan langsung kepada pasien, dan salah satu
upaya dalam pengembangan professional berkelanjutan yang dapat diimplemnetasikan
hal ini dapat meningkatkan profesionalisem perawat dan dapat berdampak pada mutu
manajemen keperawatan (Ardian et al., 2017) Ronde keperawatan merupakan intervensi
yang positif dilakukan oleh perawat dalam mengatasi permasalahan pada pasien
(Setiawan Cencen et al., 2023).
Studi penelitian yang dilakukan juga membuktikan bahawa memberikan ronde
keperawatan perjam dapat meningkatkan kepuasan pasien dengan asuhan keperawatan
dan kualitas asuhan (Mulugeta et al., 2020). Pelaksanaan ronde keperawatan dapat
meningkatkan pengetahuan serta implementasi yang optimal (Azhari & Sukartini, 2021)
Ronde keperawatan menjadi strategi Pendidikan untuk menghargai anatara
interdisipliner keterlibatan perawat dalam meningkatkan komunikasi klinis dengan hasil
bukti ilmiah yang terbaru yang dapat diterapkan pada Pratik klinis dalam mingkatkan
kolaborasi (Sri Susilaningsih et al., 2017). Dalam pelaksaan ronde keperawatan
pemaparan kasus yang baru dan berbeda sangat bermanfaat bagi perawat yang belum
mempunyai banyak pengelaman dalam bekerja ini menjadi salah satu wadah untuk
memvisualisasikan dan belajar tentang kasus pasien, serta untuk perawat yang sudah
mempunyai banyak pengalaman ronde keperawatan sebagai penyegaran pada pasien
dengan diangnosa yang meungkin belum bisa ditangani hal ini dilakukan sebagai upaya
dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan, dan membantu meningkatkan
pemulihan pasien dengan melakukan kolaborasi pada saat pelaksanaan ronde
keperawatan (Valizadeh et al., 2019). Secara regular penerapan ronde keperawatan sangat
efektif dalam meningkatkan mutu palayanan keperawatan dan dapat meningkatkan
kepuasan pasien (Rahmawati, 2021)
Implementasian ronde keperawatan sangat penting untuk memajaukan pengetahuan
dan mutu pelayanan keperawatan yang langsung diaplikasikan pada pasien menggunakan
pengetahuan atau penemuan baru yang telah dilakukan oleh penelti, metode yang cukup
pragmatis untuk meningkatkan perawatan dalam perawatan klinis yamg dirancang dan
ditarpakan secara generalisasi dengan ronde keperawatan, hal ini dilakukan untuk
memajukan ketelitian dalam peningkatan perawatan pasien.

F. KESIMPUAN
Pelaksanaan ronde keperawatan diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan termasuk kualaitas pelayanan dan asuhan keperawatan. Ronde keperawatan
memberikan peluang dalam pembelajaran ditempat kerja. Proses ronde keperawatan
memungkinkan untuk pendekatan multidisiplin untuk perawatan dalam pengembangan
profesi keperawatan. Ronde keperawatan dilakukan berbasi bukti ilmiah dilaksanakan
tidak hanya sains tetapi juga seni keperawatan, hal ini dapat dipertimbangkan sebagai
cara untuk mengembangkan pengetahuan keperawatan dan berkaitan dengan pratik
keperawatan sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan
G. Acknowledgement
Penulis ingin mengecuapkan terimakasih kepada seluruh teman-teman lantai 5 bedah
yang sudah mendukung dalam penelitian ini
H. REFRENSI
Ardian, P., Fakultas, M., Keperawatan, I., Tutik, R., Hariyati2, S., & Fakultas, D. (2017). PENDIDIKAN
KEPERAWATAN BERKELANJUTAN MELALUI IMPLEMENTASI DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK):
PILOT STUDY. In The Journal of Holistic Healthcare) (Vol. 11, Issue 4).
Azhari, I., & Sukartini, T. (2021). The Effect of Nursing Round on Patient Satisfaction in Nursing
Services. Fundamental and Management Nursing Journal, 4(1), 12.
https://doi.org/10.20473/fmnj.v4i1.27007
Hedegaard, J. (2019). Communication about patients during ward rounds and verbal handovers: A
gender perspective. Journal of Interprofessional Care, 33(6), 753–761.
https://doi.org/10.1080/13561820.2019.1593116
Moher, D., Liberati, A., Tetzlaff, J., Altman, D. G., Altman, D., Antes, G., Atkins, D., Barbour, V.,
Barrowman, N., Berlin, J. A., Clark, J., Clarke, M., Cook, D., D’Amico, R., Deeks, J. J., Devereaux,
P. J., Dickersin, K., Egger, M., Ernst, E., … Tugwell, P. (2009). Preferred reporting items for
systematic reviews and meta-analyses: The PRISMA statement. In PLoS Medicine (Vol. 6, Issue
7). https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1000097
Mulugeta, H., Afenigus, A. D., Wagnew, F., Haile, D., Tadesse, A., & Kibret, G. D. (2020). The effect of
hourly nursing rounds on patient satisfaction at Debre Markos Referral Hospital, Northwest
Ethiopia: A non-randomized controlled clinical trial. International Journal of Africa Nursing
Sciences, 13. https://doi.org/10.1016/j.ijans.2020.100239
NRLS national patient safety incident reports- commentary. (n.d.).
Nursalam. (2022). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional
(Lestari Peni Puji, Ed.; 6th ed.). Salemba Medika . https://penerbitsalemba.com/buku/08-0287-
manajemen-keperawatan-aplikasi-dalam-praktik-keperawatan-profesional-edisi-ke-6
Rahmawati, I. N. (2021). Implementing nursing round to deal with unresolved nursing problem on
patient with acute pain: A case report. Journal of Public Health Research, 10(2).
https://doi.org/10.4081/jphr.2021.2210
Riski K, & Wijaya K. (2018). Modul Praktikum Managemen Keperawatan (Prodi S1 Keperawatan
Stikes Insan Cendikia Medika, Ed.).
Seniwati, Ita, Anugrahwati Ria, silitonga Maratur Junita, Hutagaol Rutmauli, Gunawan Deny, Kamilah
Lilis, Sihura Sancka, Dherlirona, Anisah Siti, & Solehudin. (2022). BUKU AJAR MANAJEMEN
KEPERAWATAN.
Setiawan Cencen, Mediawati ati, & Yudianto Kurniawan. (2023). PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN
DENGAN NURSING ROUNDS. LPM2KPE, 6.
Shin, N., & Park, J. (2018). The Effect of Intentional Nursing Rounds Based on the Care Model on
Patients’ Perceived Nursing Quality and their Satisfaction with Nursing Services. Asian Nursing
Research, 12(3), 203–208. https://doi.org/10.1016/j.anr.2018.08.003
Sri Susilaningsih, S Mediani Henny., Kurniawan Titis, Widiawati Maria., Maryani Lidya, & Meharawati
Ira. (2017). Sosialisasi Model Praktik Kolaborasi Interprofesional Pelayanan Kesehatan di RS.
6(Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat.), 10–13.
Stella, S., Rizal, A., Gunardi, S., Suryadi, B., Lenteng Agung Program Studi Ilmu Keperawatan, G.,
Tinggi Ilmu Kesehatan, S., & Kunci, K. (n.d.). Analisis Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan
Ronde Keperawatan.
Tita Rohita, K. Y. (2017). PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI RONDE DAN
PENDOKUMENTASIAN. Tita Rohita, Krisna Yetti, 5, 50–55.
Tobiano, G., Murphy, N., Grealish, L., Hervey, L., Aitken, L. M., & Marshall, A. P. (2019). Effectiveness
of nursing rounds in the Intensive Care Unit on workplace learning. Intensive and Critical Care
Nursing, 53, 92–99. https://doi.org/10.1016/j.iccn.2019.03.003
Valizadeh, L., Zamanzadeh, V., Namadi, M., & Alizadeh, S. (2019). Nursing Grand Rounds: An
Integrative Review. Medical - Surgical Nursing Journal, 8(3).
https://doi.org/10.5812/msnj.97107
 

Anda mungkin juga menyukai