Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU AGENDA I

ANALISI ISU INSTANSI

DISUSUN OLEH :

NAMA : NS. ARDHIA PUTRI PRAMESTI, S.KEP

KELOMPOK :I

NO. ABSEN :5

NIP :199801112022032005

SATKER : RSPAD GATOT SOEBROTO


A. Pendahuluan
Instansi pemerintah adalah organisasi Instansi pemerintah didirikan untuk tidak
berorientasi pada keuntungan dengan modal yang berasal dari pajak, retribusi atau subsidi
dan melakukan tugas negara sebagai bentuk pelayanan kepada orang banyak. Tujuan
instansi pemerintah dapat dicapai apabila mampu mengolah, menggerakan dan
menggunakan sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efisien. Instansi
Pemerintahan Kementrian pertahanan (Kemhan) terdapat struktur organisasi yang meliputi
satker dan subsatker. Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto
merupakan salah satu unit kerja yang berada di bawah naungan Kementerian Pertahanan.
Unit kerja dalam suatu satuan kerja setidaknya memiliki suatu masalah yang harus segera
diatasi termasuk permasalahan yang ada pada instansi di dalam RSPAD Gatot Soebroto.

B. DESKRIPSI DAN IDENTIFIKASI ISU

Dalam melaksanakan tugas sebagai perawat pelaksana di ruangan rawat inap bedah di
Paviliun Eri Soedewo RSPAD Gatoto Soebroto, Penulis menemukan beberapa isu
pemerasalahan yang dapat menghambat pekerjaan dalam pelaksanaanya. Sebeleum
penetuan judul aktulisasi berdasarkan analisis isu prioritas, terlebih dahulu dilakukan
identfifikasi yang ada, hasil observasi yang telah dilakukan penulis selama bertugas di
Ruang Rawat inap lantai 5 Bedah Paviliun Eri Soedewo RSPAD Gatot Soebroto.
Identifikasi isu yang dilakukan terkait kondisi saat ini, diharapkan dari hasil anlisis yang
telah dilakukan dapat menghasilkan isu yang layak dibahas. Adapun beberapa terkait isu
yang layak untuk dibahas. Yang berkembang di Instalansi Rawat Inap Bedah RSPAD
Gatot Soebroto, antara lain:

1. Kurang optimalnya pelaksanaan pada saat serah terima pasien


2. Perawat tidak melengkapi rekam medis pasien
3. Penerapan Komunikasi Terapuetik yang belum optimal
4.
C. TAPISAN ISU
Isu-isu strategis yang muncul di lingkungan kerja akan memberikan pengaruh besar
terhadap keberlangsungan penyelenggaraan Instansi, sehingga dibutuhkan kemampuan
berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap persoalan yang terjadi. Melalui dasar analisis
yang matang serta memperhatikan teknik analisis isu, menganalisis sutau isu dapat
menggunakan suatu teknik yaitu tapisan, teknik ini menetapkan rentangan penilaian (1-5)
pada kriteria; Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak (APKL).
No. ISU A P K L Keterangan
1. Kurang optimalnya pelaksanaan √ √ √ √ Memenuhi syarat
pada saat serah terima pasien

2. Perawat tidak melengkapi rekam √ √ √ √ Memenuhi syarat


medis pasien

3. Penerapan Komunikasi √ √ √ √ Memenuhi syarat


Terapuetik yang belum optimal

1. Tapisan isu dengan metode USG

Selain teknik analisis APKL terdapat teknik bantu tapisan lainnya yaitu dengan
menggunakan teknik analisi kreteria Urgensi, Seriousness, dan Growth (USG)

No. ISU U S G Total Urutan


Score Priotitas
1. Kurang optimalnya 5 5 4 14 Memenuhi
pelaksanaan pada saat serah syarat
terima pasien

2. Perawat tidak melengkapi 4 4 4 12 Memenuhi


rekam medis pasien syarat

3. Penerapan Komunikasi 5 4 4 13 Memenuhi


Terapuetik yang belum optimal syarat

Rentang nilai 1 - 5

5 : Sangat mendesak/gawat/dampak
4 : Mendesak/gawat/dampak
3 : Cukup mendesak/gawat/dampak
2 : Tidak mendesak/gawat/dampak
1 : Sangat tidak mendesak/gawat/dampak
Kesimpulan : analisis isu menggunakan tabel APKL dan USG didapatkan bahwa yang menjadi
prioritas adalah Kurang optimalnya pelaksanaan pada saat serah terima pasien, hal ini
merupakan isu yang harus dibahas karena dampak buruk akan terjadi di lingkup RSPAD.

D. ANALISIS ISU

Isu yang telah memenuhi kriteria APKL atau USG atau teknik tapisan lainnya, selanjutnya
dapat dianalisis lebih mendalam menggunakan alat bantu dengan teknik berpikir kritis,
misalnya menggunakan system berpikir mind mapping, fishbone, dan SWOT. Metode
fishbone diagram merupakan teknik yang memahami persoalan dengan memetkan isu
berdasarkan cabang-cabang masalah terkait. Analisis ini lebih menekankan pada
hubungan sebab akibt, sehingga seringkali di sebut sebgai Cause-and-Effect Diagram

E. PEMECAHAN MASALAH
Isu yang muncul dan telah dianalisis menggunakan metode fishbond kemudian harus
dicarikan solusi jalan keluarnya sehingga menghasilkan solusi dari masalah terkait.
Pemecahan satu masalah dapat dilakukan dengan memperhatikan Kembali faktor-
faktor yang terjadi baik eksternal maupun internal, dari isu yang ditemui diatas maka
dapat dilakukan metode pemecahan masalah menggunakan metode SMART. Dengan
menggunakan metode SMART terlampir pada tabel berikut :
No. Gagasan Solusi S M A R T Kesimpulan
1. Melaksanakan √ √ √ √ √ Solusi memenuhi
serah terima kriteria SMART
pasien di
lokasi/lingkungan
yang dapat
meminimlakan
gangguan

2. Melakukan √ √ √ √ √ Solusi memenuhi


sosialisasi ulang kriteria SMART
SOP hand over

3. Mengoptimalakan √ √ √ √ √ Solusi memenuhi


penggunaan kriteria SMART
handover saat
serah terima
pasien sebagai
catatan
dokumentasi

Alternatif solusi di atas dengan apat menyelesaikan masalah adalah melakukan dengen
pelaksanaan serah terima pasien di lokasi/ lingkungan yang dapat meminimlkan gangguan
degan melakukan serah terima di sebelah pasien, Adapun tahapan-tahapan yang perlu
dilakukan antara lain :
1. Meminta izink epadaatasan untuk melaksanakan kegiatan.
2. Mengajukan kepada pihak terkait rumah sakit dan kepala ruangan untuk
sosialisasi ulang pemasangan infus
3. Melakukan serah terima pasien di dekat bed pasien
4. Mengoptimlakan handover sebagai dokumentasi pada saat serah terima pasien
5. Melakukan evaluasi terhadap kepatuhan perawat
6. Melaporkan hasil evaluasi yang telah dilakuakn

pelaksanaan serah terima yang berlaku dengan SPO yang berlaku. Output yang diberikan
terhadap substansi pelatihan adalah untuk menerapkan nilai dasar sebagai ASN yang memiliki
nilai BerAKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan
kolaboratif) . Kontribusi terhadap visi misi organisasi yaitu sesuai misi organisasi tersebut untuk
menyelenggarakan fungsi pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada pasien sesuai dengan .
Kontribusi yang diharapkan nantinya untuk penguatan organisasi bisa adaptif dengan beberapa
permasalahan yang timbul dan peluang pembangunan kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai