DISUSUN OLEH :
KELOMPOK :I
NO. ABSEN :5
NIP :199801112022032005
C. TAPISAN ISU
Isu-isu strategis yang muncul di lingkungan kerja akan memberikan pengaruh besar
terhadap keberlangsungan penyelenggaraan Instansi, sehingga dibutuhkan
kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap persoalan yang terjadi. Melalui
dasar analisis yang matang serta memperhatikan teknik analisis isu, menganalisis
sutau isu dapat menggunakan suatu teknik yaitu tapisan, teknik ini menetapkan
rentangan penilaian (1-5) pada kriteria; Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak
(APKL).
Selain teknik analisis APKL terdapat teknik bantu tapisan lainnya yaitu dengan
menggunakan teknik analisi kreteria Urgensi, Seriousness, dan Growth (USG)
Rentang nilai 1 - 5
5 : Sangat mendesak/gawat/dampak
4 : Mendesak/gawat/dampak
3 : Cukup mendesak/gawat/dampak
2 : Tidak mendesak/gawat/dampak
1 : Sangat tidak mendesak/gawat/dampak
Kesimpulan : analisis isu menggunakan tabel APKL dan USG didapatkan bahwa yang
menjadi prioritas adalah Kurang optimalnya pelaksanaan pada saat serah terima
pasien, hal ini merupakan isu yang harus dibahas karena dampak buruk akan terjadi di
lingkup RSPAD.
D. ANALISIS ISU
Isu yang telah memenuhi kriteria APKL atau USG atau teknik tapisan lainnya,
selanjutnya dapat dianalisis lebih mendalam menggunakan alat bantu dengan
teknik berpikir kritis, misalnya menggunakan system berpikir mind mapping,
fishbone, dan SWOT. Metode fishbone diagram merupakan teknik yang memahami
persoalan dengan memetkan isu berdasarkan cabang-cabang masalah terkait.
Analisis ini lebih menekankan pada hubungan sebab akibt, sehingga seringkali di
sebut sebgai Cause-and-Effect Diagram
E. PEMECAHAN MASALAH
Isu yang muncul dan telah dianalisis menggunakan metode fishbond kemudian
harus dicarikan solusi jalan keluarnya sehingga menghasilkan solusi dari
masalah terkait. Pemecahan satu masalah dapat dilakukan dengan
memperhatikan Kembali faktor-faktor yang terjadi baik eksternal maupun
internal, dari isu yang ditemui diatas maka dapat dilakukan metode pemecahan
masalah menggunakan metode SMART. Dengan menggunakan metode
SMART terlampir pada tabel berikut :
Alternatif solusi di atas dengan apat menyelesaikan masalah adalah melakukan dengen
pelaksanaan serah terima pasien di lokasi/ lingkungan yang dapat meminimlkan
gangguan degan melakukan serah terima di sebelah pasien, Adapun tahapan-tahapan
yang perlu dilakukan antara lain :
1. Memintaizinkepadaatasanuntukmelaksanakankegiatan.
2. Mengajukan kepada pihak terkait rumah sakit dan kepala ruangan untuk
sosialisasi ulang pemasangan infus
3. Melakukan serah terima pasien di dekat bed pasien
4. Mengoptimlakan handover sebagai dokumentasi pada saat serah terima pasien
5. Melakukan evaluasi terhadap kepatuhan perawat
6. Melaporkan hasil evaluasi yang telah dilakuakn
7. Dari tahapan-tahapan diatas maka diharapkan adalah optimalnya
pelaksanaan serah terima yang berlaku dengan SPO yang berlaku. Output yang
diberikan terhadap substansi pelatihan adalah untuk menerapkan nilai dasar sebagai
ASN yang memiliki nilai BerAKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) . Kontribusi terhadap visi misi organisasi yaitu
sesuai misi organisasi tersebut untuk menyelenggarakan fungsi pelaksanaan kegiatan
pelayanan kepada pasien sesuai dengan . Kontribusi yang diharapkan nantinya untuk
penguatan organisasi bisa adaptif dengan beberapa permasalahan yang timbul dan
peluang pembangunan kedepannya.
LAMPIRAN HARI KE-2