Anda di halaman 1dari 3

PESERTA LATSAR GOLONGAN II – ANGKATAN 92 – KELOMPOK 3

Jumat, 7 Oktober 2022

NAMA : ARIF RAHMAN, A.Md

NDH : 23

PENETAPAN CORE ISU DAN GAGASAN KREATIF


1. ANALISIS ISU

Dari beberapa isu yang telah dipaparkan dari tugas sebelumnya maka perlu
dilakukan analisis isu untuk menyeleksi isu yang lebih dominan untuk segera diselesaikan.
Analisis isu tersebut menggunakan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik
dan Kelayakan) Metode ini digunakan untuk mengetahui bahwa masalah tersebut benar
terjadi dan telah menimbulkan kegelisahan sehingga perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya. Jika diperbaiki, dapat memberikan nilai kekhalayakan yang baik untuk
semua orang serta masalah tersebut logis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
wewenang dan tanggung jawab. Nilai AKPL ini didapat dari hasil pengamatan dan
pengalaman peserta.

No. Permasalahan A K P L MS/TMS


1. Kurang optimalnya pengisian Format √ √ √ √ MS
Laporan Anestesi oleh penata anestesi di
ruang operasi RSUD Dolopo
2. Kurang optimalnya edukasi penata √ √ √ √ MS
anestesi terhadap pasien pre anestesi
dalam mengurangi kecemasan pasien di
ruang operasi RSUD Dolopo.
3. Rendahnya kepatuhan Penata Anestesi √ - √ √ TMS
dalam menerapkan 6 langkah mencuci
tangan sebelum dan sesudah tindakan
yang dilakukan.
4. Kurangnya kedisiplinan Penata Anestesi √ √ √ √ MS
dalam pengembalian peralatan anestesi
setelah selesai digunakan di ruang
operasi RSUD Dolopo
5. Kurang patuhnya pasien dalam persiapan √ - √ √ TMS
sebelum pra operasi seperti masih
menggunakan perhiasan dan kosmetik
PESERTA LATSAR GOLONGAN II – ANGKATAN 92 – KELOMPOK 3

Metode ini memiliki 4 kriteria yang terdiri dari:


1. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi.
2. Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga butuh
dicarikan solusi permasalahannya
3. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Layak artinya isu yang diangkat realistis dan masuk akal untuk dipecahkan

Setelah penetapan masalah dengan menggunakan teknik AKPL, kemudian menarik 3


masalah yang dipertimbangkan kembali untuk dijadikan masalah prioritas atau masalah
utama. Ketiga masalah tersebut kembali diidentifikasi dengan menggunakan teknik U
(Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).
Berikut tabel identifikasi masalah menggunakan teknik USG
No. ISU U S G Jumlah Peringkat

1. Kurang optimalnya pengisian


4 5 5 14 I
Format Laporan Anestesi oleh
penata anestesi di ruang operasi
RSUD Dolopo
2. Kurang optimalnya edukasi
4 4 5 13 II
penata anestesi terhadap pasien
pre anestesi dalam mengurangi
kecemasan pasien di ruang operasi
RSUD Dolopo
3. Kurangnya kedisiplinan Penata
3; 4 5 12 III
Anestesi dalam pengembalian
peralatan anestesi setelah selesai
digunakan di ruang operasi
RSUD Dolopo.
PESERTA LATSAR GOLONGAN II – ANGKATAN 92 – KELOMPOK 3

Adapun kriteria penetapan skala penskoran 1 – 5 sesuai skala Likert indikator USG, yaitu
Urgency Seriousness: Growth:

1. Tidak mendesak 1. Tidak berakibat serius 1. Tidak berkembang

2. Kurang mendesak 2. kurang berakibat serius 2. Kurang berkembang

3. Cukup mendesak 3. Berakibat cukup serius 3. Cukup berkembang

4. Mendesak 4. Berakibat serius 4. Berkembang

5. Sangat mendesak 5. Berakibat sangat serius 5. Sangat berkembang

Berdasarkan pendekatan analisis teknik AKPL dan USG, maka kesimpulan yang
diperoleh mengarah pada masalah: “Kurang optimalnya pengisian Format Laporan
Anestesi oleh penata anestesi di ruang operasi RSUD Dolopo”

2. AKAR PENYEBAB CORE ISU

Berdasarkan analisis masalah yang telah dilakukan selanjutnya adalah


mengidentifikasi akar penyebab dari munculnya isu tersebut antara lain :
1. Kurangnya pengetahuan Penata Anestesi terhadap pengisian laporan anestesi

2. Kurang disiplin Penata Anestesi terhadap pengisian laporan anestesi

3. Beban kerja karena banyaknya dokumen yang harus diisi dan dilengkapi bersamaan
dengan tindakan
3. PENENTUAN GAGASAN KREATIF
Setelah di identifikasi dan ditentukan skala prioritas isu dengan metode USG. Maka
isu yang di angkat “Kurangnya kepatuhan Penata Anestesi terhadap pengisian laporan
secara lengkap pada format laporan anestesi di Kamar Operasi RSUD Dolopo”. Gagasan
penyelesaian isu tersebut adalah “Optimalisasi pengisian Format Laporan Anestesi
oleh Penata Anestesi di ruang operasi RSUD Dolopo”. Adapun gagasan kreatif
tersebut didapatkan kegiatan sebagai berikut berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor pelaksanaan kegiatan aktualisasi di RSUD
Dolopo
2. Mengumpulkan materi dari SPO tentang pengisian Format Laporan Anestesi secara
lengkap.
3. Merancang bahan Presentasi tentang pemberian pengisian laporan format anestesi
secara lengkap;
4. Melakukan sosialisasi tentang pengisian pada Format Laporan Anestesi secara lengkap;
5. Evaluasi kegiatan penyelesaian isu yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai