Anda di halaman 1dari 41

SOAL UJIAN PEMBIMBING ZIE 1

TANGGAL 20 SEPTEMBER 2019


DR HJ SUSI SUZANA MPH

1. Direktur RS menetapkan pemberlakuan regulasi penyelenggaraan Pelayanan RIR


sebagai acuan untuk menurunkan risiko paparan radiasi terkait dengan penggunaan
modalitas RIR. Hal hal yang tak menjadi focus perhatian staff RIR adalah sebagai
berikut : ( Liahat AP 6.3.1 )

o Kepatuhan staff RIR menggunakan APD mengikuti regulasi nya

o Merek dan harga modalitas RIR

o Pelibatan staff RIR dalam pelayanan Cath-Lab di Departemen jantung pembuluh


darah dan Carm di IBS

o Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan RIR

o Faktor eksposure di sesuaikan dengan objek pemeriksaan dan modalitas yang


di gunakan

2. Pengawasan Program PPI tergantung pada risiko infeksi yang di hadapi masing-
masing rumah sakit, sebutkan perbedaan berkaitan dengan yg dimaksud ? Sebutkan
elemen perbedaan berkaitan yang dimaksud ? (pilih satu jawaban yang benar)
( Lihat PPI 2 , hal 382 )

o Besar kecilnya rumah sakit, kompleksitas kegiatan, tingkat risiko, dan cakupan
program

o Tergantung kegiatan klinik dan layanan yang ada

o Lokasi, jumlah pasien dan jumlah pegawai

o Semua benar.

o Populasi pasien yang di layani.

3. Risiko, manfaat dan alternatif berhubungan dgn tindakan sedasi moderat dan dalam
diskusi dgn pasien dan keluarga pasien atau dengan mereka yang mambuat
keputusan yang mewakili pasien. Pilihlah jawaban yang tidak tepat
( Lihat PAB 3.3 EP 1-3 )

o Penata / perawat anastesi melaksanakan edukasi dan mendokumentasikannya.

o Pasien dan atau keluarga atau pihak lain yang berwenang memberikan
keputusan yang di jelaskan tentang risiko,keuntungan dan alternatif tindakan
sedasi

o Dokter spesialis anestesi melaksanakan edukasi dan mendokumentasikannya

o Bila di lakukan transfusi juga dimintakan informed concen


o Pasien atau keluarga atau pihak lain yang berwenang diberi edukasi tentang
pemberian anlgesipasca tindakan sedasi

4. Hasil evaluasi pelayanan kedokteran dengan cara membandingkan sebelum dan


setelah penerapan PPK menunjukan nilai LOS < 3 hari (sesuai standar) tetapi belum
dilakukan audit klinik dan audit medis terhadap PPK sehingga belum dapat
disimpulkan memberikan dampak pada perbaikan variasi dalam lima focus Area (
Standarisasi asuhan klinik, efektivitas, dan efesiensi sumber daya, mengurangi risiko
dalam asuhan kritik, manfaat indikator prioritas dalam menilai kepatuhan penerapan
PPK,dan konsistensi praktik berbasis bukti ). Berdasarkan fakta diatas saudara akan
memberikan skor sebagai berikut

o TTD

o Skor 0

o Skor 10

o Semu jawaban salah

o Skor 5

5. Para Professional Pemberi Asuhan (PPA) yang kompeten dan berwenang


memberikan pelayanan sedasi moderat dan dalam serta melaksanakan monitoring
( Lihat PAB 3.1 )

o Kompetensi semua PPA ditetapkan setelah dilakukan kredensial

o PPA yang bertanggung jawab memberikan sedasi adalah staff yang kompeten
dalam hal paling sedikit:teknikdan berbagai macam cara sedasi,farmakologi obat
sedasi dan penggunaan zat reversal(antidote-nya),memonitoring pasien
dan,bertindak jika ada komplikasi

o Kompetensi semua staf yang terlibat dalam sedasi tercatatdalam dokumen


kepegawaian

o Perawat kamar bedah biasa dapat melakukan monitoring anestesi

o Staff enestesi yang bertanggung-jawab melakukan pemantauan selama


diberikan sedasi adalah staff yang kompeten dalam hal,paling sedikit
pemonitoran yang diperlukan,bertindak jika ada komplikasi,penggunaan zat
reversal(anti-dot) kriteria pemulihan.

6. Untuk menjamin keamanan, mutu, manfaat, dan khasiat obat yang disiapkan dan di
serahkan pada pasien maka rumah sakit diminta menyiapkan dan menyerahkan obat
dalam lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan lingkungan serta untuk
mencegah kontaminasi tempat-tempat obat harus sesuai dengan peraturan
perundang - undangan dan praktik profesi seperti: ( Lihat PKPO 5 hal 312 )
 Staff yang menyiapkan produk steril terlatih
 Ruangan bersih ( Clean Room)
 Laminar air flow cabinet
 Benar semua
 Cytotoxic drug safety cabinet

7. Sebagai surveyor anda melakukan telusur rekam medis pasien untuk melihat proses
komunikasi efektif antar staff klinis dalam asuhan pasien. dimana saja catatan bukti
pelaksanaan komunikasi dalam rekam medis pasien
( Lihat MIRM 13.1- 13.4)

o Serah terima,TBaK,edukasi,ringkasan pulang

o Asesmen awal,CPPT,ringkasan pulang

o Serah terima pasien,TBaK/tulbakon

o Asesmen awal, CPPT, ringkasan pulang, ringkasan rawat jalan, transfer, rujukan
TBaK, serah terima pasien

o Transfer pasien,rujukan pasien,edukasi

8. Informasi yang terkait dgn operasi dicatat dalam laporan operasi dan digunakan untuk
menyusun rencana asuhan lanjutan
Pilih satu jawaban yang tidak tepat ( Lihat PAB 7.2 )

o Laporan operasi dapat dicatat di area asuhan intensif lanjutan

o Ada regulasi tentang laporan operasi yang meliputi sekurang-kurang nya


diagnosis pasca operasi,nama dokter bedah dan asistennya,prosedur operasi
yang dilakukan dan rincian temuan,ada dan tidak adanya komplikasi,specimen
operasi yang dikirim untuk diperiksa jumlah darah yang hilang dan jumlah yang.
Masuk lewat transfuse,nomor pendaftaran dari alat yang dipasang (implan)

o Laporan operasi dapat dicatat di ruang rawat inap setelah pasien tiba diruangan

o Sebelum pasien pindah ke ruangan rawat inap,laporan operasi sudah dibuat

o Ada bukti laporan operasi memuat paling sedikit a) s/d h) dimaksud dan tujuan
dan dicatat pada form yang ditetapkan di RS,tersedia segera setelah operasi
selesai dan sebelum pasien dipindak ke area lain

9. Serah terima asuhan pasien ( Hand Over ) di RS terjadi antara lain


( lihat SKP 2 hal 65 )
 Dari unit inap ke unit layanan diagnostic
 Antar PPA
 Antar berbagai tingkat layanan di dalam RS
 Antara Staff Medis dan Staff keperawatan
10. Salah satu tugas dan tanggung jawab kepala instalasi RIR adalah menyusun program
kerja mencakup

o Rikkes Staff RIR kebutuhan termasuk pemberian vaksinasi

o Pembinaan alkes RIR terbatas instalasi atau pemasangan, pemeliharaan, dan


kalibrasi berkala

o Manajemen risiko fasilitas dan infeksi sebagai bagian subprogram manajemen


risiko fascilitas dan risiko infeksi Rumah sakit

o Semua benar

o Pengendalian mutu pelayanan RIR yang tidak terkait program PMKP RS

11. Pelaksanaan budaya keselamatan di RS dapat dilihat dengan adanya


( Lihat TKRS 13 )
 Bukti laporan langsung adanya insiden yang dilaporkan staff langsung ke direktur
 Ada nya survey budaya keselamatan
 Bukti ada IPCN yang mempunyai sertifikat PPI lanjutan
 Semua benar
 Rapat tentang kasus dokter memarahi perawat dengan kata-kata yang tidak
layak

12. Identitas pasien pada berkas rekam medis tercetak dengan minimal menggunakan
( Lihat SKP 1 )

o Tiga dari empat identitas

o Empat dari empat identitas

o Tiga dari tiga identitas

o Dua dari tiga identitas

o Dua dari empat identitas

13. RS Hidup Sehat ingin membuat FMEA dari Risk register yang dikumpulkan oleh
instalasi pelayan ke komite PMKP. Urutan kegiatan yang harus dilakukan oleh Komite
PMKP adalah:

o A,B,C

o ( A ) Memilih judul dari daftar risiko yang tinggi, membuat tim

o ( C ) Petakan proses, pilih yang paling berisiko, petakan modus kegagalan,


menentukan penyebabnya, skoring dampak x probability x detection

o A,C,B

o ( B ) Lakukan tipe tindakan yg akan dilakukan,tindakan untuk mengahirinya,


outcome, PIC
14. Keputusan penetapan RS pendidikan merupakan kewenangan dari….
( Liat PMK 1069/MENKES/SK/XI/2008 )

o Kominfo RI

o Kemenhukam RI

o Kemenkes RI

o Kemensos RI

o Kemenham RI

15. Maksud dan tujuan standar SKP 1 antara lain : ( Lihat SKP 1)

o Menetapkan prosedur bagaimana proses time out berlangsung

o Memastikan ketetapan pasien yang akan menerima tindakan dan menyelaraskan


tindakan yang dibutuhkan pasien

o Upaya menghilangkan masalah infeksi

o Membuat daftar semua obat high alert dengan menggunakan data terkait
penggunaan obat di RS

o Melakuan evaluasi dan upaya untuk mengurangi risiko pasien terjatuh

16. Seorang wanita berusia 50 tahun,menderita DM sejak usia 45 tahun, yang tidak
disadarinya. Biasa os berobat di puskesmas ,kemudian ps di rujuk ke RS. Ketika pas
sampai RS, ps ditanya beberapa pertanyaan yang membuat pasien sangat senang
krn mearasa perawat di RS sangat perhatian kepada pasien. Apa yang menyebabkan
ps merasa puas ketika datang ke RS tersebut :
(jawaban bisa lebih dari satu) ( Lihat MKE 10 )
 Pasien disarankan untuk dirujuk ke bagian rehabilitasi medic, tanpa ada nya
penjelasan seperti ini
 Pasien dilakukan asesmen awal oleh dokter dan perawat
 Pasien juga ditanyakan apakah sebelum berobat pernah minum obat yang dibeli
sendiri
 Pasien mendapatkan skrining gizi oleh staff gizi di ruang terpisah

17. Pada TKRS 11.2 EP 2, PPK, alur klinis (clinicial pathway) diseleksi memenuhi kriteria
( TKRS 11.2 EP 2 )
 Disetujui resmi atau digunakan oleh RS, dilaksanakan staff terlatih
 Sesuai dengan populasi daerah nya
 Dilakukan asesmen terhadap bukti ilmiahnya dan dihitung dulu biaya nya oleh
bag keuangan RS
 Dilaksanakan dan diperbaharui bedasarkan bukti dan evaluasi dari proses dan
hasil proses
 Disesuaikan dengan teknologi, obat, lain sumber daya di RS atau norma
profesional yang berlaku secara nasional
18. Tim / komite PRA terdiri dari tenaga kesehatan yang kompeten antara lain
( lihat PROGNAS ANI MIKROBA hal 437 )
 Staff laboratorium (mikrobiologi klinis)
 Staff medis
 Staff instalasi farmasi
 Staff keperawatan

19. Pada standar IPKP 4 disebutkan seluruh staff yang memberikan pendidikan klinis
harus memenuhi ( lihat IPKP 4 )
 Kewenangan klinis
 Kompetensi mendidik dan penugasan dari institusi pendidikan
 Perundang-undangan
 Persyaratan kredensial untuk diberi PK/RKK

20. Orientasi peserta pendidikan klinis minimal mencakup materi ( lihat IPKP 6 )
 Sasaran keselamatan pasien
 Mutu dan keselamatan pasien
 Keselamatan panggunaan obat
 Pengendalian infeksi dan PPRA

21. Pada MFK 6 rumah sakit mengembangkan, memelihara, program manajemen disaster
untuk menanggapi keadaan disaster dan bencana alam atau lainnya memiliki potensi
terjadi dimasyarakat ( lihat MFK 6 )
 Melakukan simulasi
 Mempunyai program a sd i maksud dan tujuan
 Membuat HTA
 Membuat PCRA
 Mengukur hospital safety index

22. RS harus medapat informasi tentang output dengan kriteria yang diharapkan dari
institusi pendidikan dari pendidikan klinis yang dilaksanakan di rumah sakit. Untuk
tetap dapat menjaga mutu pelayanan dalam penyelenggaraan pendidikan klinis di
rumah sakit harus ada penetapan RS yang masih berlaku, hal tersebut di buktikan
dengan ( lihat IPKP 1 )

o Bukti sertifikat penetapan RS pendidikan dan Kemenkes RI (bagi RS


berpendidikan kedokteran)

o Daftar institusi pendidikan yang bekerjasama dengan RS

o Bukti sertifikat akredititasi institusi pendidikan

o Daftar peserta didik periode perbagian


o Perjanjian kerjasama antar RS dengan institusi pendidikan yang sudah
terakreditasi

23. Dalam standar IPKP 1 diuraikan,bahwa untuk mengintegrasikan penyelengaraan


pendidikan klinis ke dalam operasional RS, diperlukan komitmen dalam pengaturan.
( lihat IPKP 1 )
(jawaban bisa lebih dari satu)
 Keuangan
 Waktu
 Sumber daya
 Tenaga

24. Pelatihan komunikasi efektif dapat dilaksanakan dengan first party levelsecod party
level, third party level. Contoh pelatihan second party level adalah ( Lihat SKP 2 EP 2 )

o Pelatihan IPCN

o Pelatihan untuk prosedur-prosedur

o Pelatihan bantuan hidup lanjut

o Bukan semua diatas

o Pelatihan hand over

25. Maksud dan tujuan IPKP 2 RS harus mempunyai dokumentasi meliputi


( lihat IPKP 2 )
 Laporan pencapaian kompetensi
 Surat keterangan peserta didik dari institusi pendidikan
 Klasifikasi akademik
 Ijazah,STR,SIP

26. Asuhan setiap pasien bedah direncanakan bedasarkan hasil asesmen dan dicatat
dalam rekam medis pasien ( Lihat PAB 7.3 )
Pilih satu jawaban yang tidak tepat

o Asesmen pra bedah dapat ditulis pada asesmen awal rawat inap

o Ada regulasi tentang asuhan setiap pasien bedah direncakan bedasar informasi
dari hasil asesmen

o Hasil asesmen yang digunakan untuk menentukan rencan operasi dicatat oleh
dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) direkam medis pasien sebelum
operasi dimulai

o Bila pasien sudah dirawat di bagian penyakit dalam ketika di konsul dan perlu
operasi, asesmen prabedah tidak boleh dicatat di CPPT
o Diagnoasa pra operasi dan rencan operasi di catat di rekam medic pasien oleh
dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)sebelum operasi dimulai

27. Kumpulan data klinik yang harus tersedia dari SIM RS adalah :
(jawaban bisa lebih dari satu) ( Lihat MIRM 4, Hal 602 )
 Data SDM rumah sakit
 Data mutu dan insiden keselamatan pasien
 Data pola kuman
 Data survellans infeksi

28. Rumah sakit menetapkan proses rekonsiliasi obat, yaitu proses membandingkan
daftar obat yang dipergunakan oleh pasien : ( Lihat PKPO 4 )

o Benar semua

o Sebelum dirawat inap dengan peresepan

o Instruksi pengobatan yang dibuat pertama kali sejak pasien masuk

o Salah semua

o Adanya permintaan obat

29. Vignatte:
Rumah sakit membuat regulasi tentang isolasi dan pemberian penghalang ( barrier ) (
lihat PPI 8 )
Pertanyaan (lead in)
Sebutkan regulasi yang dimaksud ? (pilih satu jawaban yang benar)

o Menggunakan ruangan dengan system filtrasi HEPA bila struktur bangunan tidak
memungkinkan membangun ruangan dengan tekanan negatifve

o Penempatan pasien dengan air borne,disease diruang bertekanan negatifve

o Strategi mengatur arus fasilitas dengan penyakit menular

o Semua benar

o Penempatan pasien dengan penyakit menular dan mengalami imunitas


rendah/immunocompromised

30. Anestesi dan sedasi umumnya merupakan suatu rangkaian proses yang dimulai dari
sedasi minimal hingga anastesi penuh oleh karena itu :
( Lihat PAB ttg gambaran Umum )
Pilihlah jawaban yang tepat

o Dalam bab PAB ini juga termasuk penggunaan sedasi minimal (anxiolysis,atau
penggunaan sedasi untuk penggunaan ventilator)
o Pada proses layanan sedasi dan anestesi tersebut, respons pasien tidak dapat
berubah rubah sepanjang berlangsungnya rangkaian tsb.

o Pada pelayanan anestesi dan sedasi moderat dan dalam ketiganya tidak
berpotensi membahayakan reflex protektif pasien terhadap fungsi pernafasan
nya

o Pelayanan anestesi berlaku diarea manapun dalam Rumah Sakit termasuk


sedasi sedang dan dalam, membutuhkan persetujuan tertulis ( imformed
consent)

o Penggunaan anestesi dan sedasi tidak perlu diatur secara terpadu

31. RS pendidikan menurut PP No.93 tahun 2015 pasal 3 memiliki fungsi:


 Pelaksana
 Pelayanan
 Penelitian
 Pendidikan

32. Hal-hal yang perlu dinilai dalam asesmen / asesmen ulang rasa nyeri, adalah sebagai
berikut, kecuali : ( Lihat AP 1.5, Hal 183 )

o Seberapa berat rasa nyeri (skala 0 s/d 10)

o Apa yang menjadi penyebab nyeri

o Lokasi rasa nyeri

o Waktu timbulnya rasa nyeri

o Kuatnya jeritan dan tangisan pasien merupakan indikator yang tepat untuk
menilai berat ringannya rasa nyeri

33. Format spesifik untuk mendokumentasikan supervisi yang sesuai dengan kebijakan
rumah sakit sasaran program serta mutu dan keselamatan asuhan pasien terdapat
dalam : ( Lihat IPKP 5 )

o Catatan dalam log book peserta didik dan staf klinis

o Catatan direkam medik

o Absensi dan tanda tangan kehadiran

o Catatan direkam medik khusus mahasiswa

34. Proses penetapan kewenangan klinis staf medis di RS dilaksanakan oleh :


( Lihat KKS 10 )

o Komite medik

o Pimpinan RS
o Bagian kepegawaian

o Semua jawaban benar

o Dewan Pegawai RS

35. Rumah sakit menetapkan regulasi yang mengatur tentang asuhan pasien operasi yang
menggunakan implan, pada waktu melakukan telusur, hal-hal yang dilihat adalah : (
PAB 7.4 )
Pilih satu jawaban yang tidak tepat

o Bukti alat implan dimasukkan dalam prioritas monitoring unit terkait

o Ada regulasi yang meliputi pemilihan implan berdasarkan peraturan perundang-


undangan, modifikasi surgical safety ceklis untuk memastikan ketersediaan
implan dikamar operasi dan pertimbangan khusus untuk penandaan lokasi
operasi, kualifikasi dan pelatihan setiap staf dariluar yang dibutuhkan untuk
pemasangan implan (staf dari pabrik/perusahaan dari implan untuk
mengkalibrasi), proses pelaporan jika ada kejadian yang tidak diharapkan terkait
implan dan lain-lain.

o Bila implan yang dipasang dilakukan penarikan kembali (recall), ada bukti Rumah
Sakit dapat melakukan telusur terhadap pasien terkait

o Pengadaan alat implan dapat dilakukan oleh operator

o Ada daftar alat implan yang digunakan di Rumah Sakit

36. Prosedur yang tidak memerlukan penandaan :

o Multiple level (tulang belakang)

o Kasus organ tunggal (operasi jantung, sesar)

o Operasi di kaki

o Operasi mata

o Operasi ginjal

37. Elemen penilaian SKP 2 antara lain : ( Lihat SKP 2 , Hal 66 )

o Lihat form bukti penandaan lokasi operasi

o Regulasi tentang penetapan besaran nilai kritis

o Lihat pelaksanaan tempat obat yang perlu diwaspadai

o Bukti pelaksanaan tentang evaluasi upaya menurunkan angka infeksi

o Peragaan penyampaian hasil pemeriksaan diagnostik

38. Apabila pasien dirawat di RS oleh DPJP sesuai kompentensi maka ketika telusur
dokumen dan lapangan apa yang harus kita jumpai : ( Lihat AP )
o Analisa pasien cukup dilakukan oleh perawat dan dokter saja

o Pasien setiap hari dilakukan asesmen ulang oleh dokter jaga/ruangan

o Asesmen awal sebelum dintegrasikan maka DPJP akan membuat tanda tangan
diasesmen awal keperawatan sebagai bukti integrasi

o Hasil asesmen awal dan asesmen ulang pasein oleh masing-masing PPA perlu
dintegrasikan

39. Salah satu dari Elemen Penilaian Hak Pasien dan keluarga yang berkaitan dengan
komplain adalah : ( Lihat HPK 3 EP 4 )

o Pasien dan keluarga tidak perlu ikut serta dalam proses penyelesaian

o Pasien dan bila perlu keluarga ikut proses penyelesaian

o Tidak diperlukan regulasi dalam hal komplain ini

o Tidak ada yang benar

o Keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat yang timbul dalam proses asuhan
tidak mungkin terjadi

40. Keputusan untuk memberikan penugasan ulang Staf Medis yang memberikan asuhan
pasien, mempertimbangkan antara lain hal-hal seperti dibawah ini, kecuali

o Pemahan terhadap sistem pelayanan ditempat tugas

o Asuhan klinis diberikan tanpa kasih, tidak tepat dan tidak efektif

o Profesionalisme

o Review kinerja secara berkala

o Pengetahuan medis/klinis dan pembelajaran dan peningkatan berbasis praktek

41. Tingkatkan supervisi sesuai kompetensi dan kewenangan peserta didik meliputi :
( Lihat IPKP 5, HAL 652 )
 Supervisi rendah
 Supervisi tinggi
 Supervisi moderat
 Supervisi moderat tinggi A

42. Evaluasi resiko jatuh dilakukan dengan cara : ( SKP )

o Pernyataan A,B, C salah

o Menanyakan riwayat jatuh

o Telaah terhadap konsumsi alkohol

o Pernyataan A,B,C benar

o Memperhatikan gaya berjalan dan keseimbangan


43. Rumah sakit perlu menetapkan regulasi tingkat supervisi yang diperlukan oleh setiap
peserta pendidikan klinis di Rumah Sakit untuk setiap jenjang pendidikan :
( lihat IPKP 5 )

o Pelaksanaan supervisi harus dicetak didalam rekam medis catatan medik


terintegrasi

o Regulasi meliputi penetapan tingkat supervisi untuk semua tingkat dan jenis
peserta didik dan ada dokumentasi tingkat supervise

o Pelaksanaan supervisi harus dicatat didalam rekam medik pasien

o Penetapan tingkat supervisi peserta didik dilakukan oleh sub Komite Mutu Komite
Medis

o Regulasi meliputi : bed site teaching, mini-klinical evalution exercise for trainee
(mini-CEX) ; direct observation of prosedure and supervision (DOPS); case base
discussion (CBD)

44. Tentang pengukuran mutu Standar Sasaran Keselamatan Pasien :

o Pengukuran mutu rumah sakit minimal mengambil 5 dari 6 sasaran keselamatan


pasien

o Pengukuran mutu rumah sakit minimal mengambil 2 dari 6 sasaran keselamatan


pasien

o Pengukuran mutu rumah sakit minimal mengambil 4 dari 6 sasaran keselamatan


pasien

o 6 sasaran keselamatan pasien seluruhnya diambil sebagai indikator dalam


pengukuran mutu rumah sakit

o Pengukuran mutu rumah sakit minimal mengambil 3 dari 6 sasaran keselamatan


pasien

45. Rumah sakit yang baru beroperasional 3 (tiga) bulan sudah memiliki program
manajemen risiko fasilitas dan lingkungan serta sudah diimplementasikan namun
belum melakukan review dan peninjauan berkala (pembaharuan program) seperti
dimintakan standar MFK 2 EP 3 maka berdasarkan fakta tersebut saudara akan
memberikan skor sebagai berikut :

o Skor 10

o Skor 0

o TDD

o Semua benar

o Skor 5
46. Belum cukup bukti dilakukan evaluasi tentang catatan komunikasi yang terjadi waktu
serah terima pasien. Nilai pada SKP 2.2 EP 3 : ( Lihat SKP 2.2 EP 3 )

o TDD

o 0

o 10

o 5

47. Yang bertanggungjawab sebagai pemberi informasi dalam proses memperoleh


persetujuan tindakan operasi pada pasien : ( Lihat HPK 2.1 , MKE )

o Perawat yang merawat pasien

o Dokter yang akan mengoperasi pasien (operator)

o Dokter anastesi

o Semua jawaban benar

o Dokter jaga ruangan

48. Berdasarkan survey yang saudara lakukan kepada RS A terbukti RS tersebut sudah
memiliki rencana strategis, rencana tahunan dan rencana kebutuhan pegawai namun
antara masing-masing perencanaan tersebut tidak ada hubungan yang jelas terkait
kebutuhan SDM RS A tersebut sesuai fakta ini maka saudara akan memberikan skor
sebagai berikut :

o Skor 10

o Skor 5

o TDD

o Skor 0

49. Untuk mendapatkan fakta dan analisis terhadap SKP 2 EP 3 : ( SKP 2 EP 3 )

o Jawaban a dan c benar

o Melihat dokumen rekam medis untuk melihat kepatuhan penulisan secara


lengkap komunikasi lisan (melalui telepon (a)

o Melakukan telaah rekam medis terbuka untuk melihat kepatuhan DPJP


melakukan komunikasi (c)

o Semua jawaban benar

o Melakukan telaah rekam medis tertutup untuk melihat kepatuhan perawat


membaca ulang hasil komunikasi melalui telepon dengan DPJP (b)
50. Banyak cedera yang terjadi di unit rawat inap dan rawat jalan akibat pasien jatuh.
Berbagai faktor yang meningkatkan risiko pasien jatuh antara lain :
( Lihat SKP 6 , Maksud dan Tujuan )

o Konsumsi alkohol

o Kondisi pasien

o Lokasi atau situasi lingkungan rumah sakit

o Benar semua

o Gangguan fungsional pasien (contoh gangguan keseimbangan, gangguan


penglihatan, atau perubahan status kognitif)

51. Prosedur perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik dalam rumah sakit adalah
( Lihat HPK )

o Pasien yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri harus menekan bel apabila
ada kecurigaan terhadap pengunjung yang datang

o Pasien yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri harus didampingi oleh
keluarganya selama 24 jam perhari secara bergilir

o Pasien yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri tidak boleh dikunjungi
kerabatnya

o Pasien dewasa tidak termasuk kedalam kelompok yang beresiko terhadap


kekerasan fisik dirumah sakit

o Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan diruang rawat pasien yang tidak
dapat melindungi diri nya sendiri

52. Untuk penyelenggaraan pendidikan klinis di RS, maka para pihak yang bekerja sama
harus mendapatkan informasi lengkap tentang hubungan dan tanggung jawab
masing-masing.
Tentukan persetujuan terhadap keputusan terhadap keseluruhan proses
penyelengaaraan pendidikan klinis di RS : ( IPKP 1 )

o RS melaporkan hasil pemeriksaan diagnostik krirtis yang merupakan salah satu


isu keselamatan pasien

o RS harus konsisten dengan visi misi RS, komitmen pada mutu, keselamatan
pasien serta kebutuhan pasien

o RS menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses meningkatkan efektivitas


komunikasi verbal

o RS sebagai pemberi layanan dapat memperbaiki Rumah sakit secara signifikan

o RS memastikan ketepatan pasien yang akan menerima layanan atau tindakan


53. Permohonan pengajuan kewenangan klinis oleh seorang dokter spesialis yang bekerja
di RS, bertujuan untuk :
 ( 4 ) Proses penetapan uraian tugas jabatan
 ( 1 ) Proses kredensial dan rekredensial
 ( 3 ) Proses penambahan kewenangan klinis
 ( 2 ) Proses evaluasi kerja

54. Setiap obat jika salah penggunaannya dapat membahayakan pasien, bahkan
bahayanya dapat menyebabkan kematian kecacatan, pemberian obat-obatan yang
perlu diwaspadai yaitu mengandung resiko, yang meningkat bila kita salah
menggunakan dan dapat menimbulkan kerugian besar pada pasien.
Obat-obat yang perlu diwaspadai adalah: ( Baca SKP 3 maksud dan Tujuan )

o Elektrolit dengan konsentrasi tertentu

o Obat resiko tinggi, yaitu obat yang terjadi kesalahan (error) dapat menimbulkan
kematian atau kecacatan

o Elektrolit esentrat

o Semua benar

o Obat yang nama, kemasan , lebel sama, bunyi ucapan sama atau NORUM

55. VIGNETTE:
Saudara mendapat tugas sebagai pembimbing sebuah RSUD kelas C non pendidikan
dengan 120 Tempat Tidur dan memiliki peserta didik klinis dari 5 institusi pendidikan
staf kesehatan.

Pertanyaan :
Saran anda kepada RS untuk tersebut untuk mengukur mutu pendidikan adalah
sebagai berikut kecuali :

o Berkontribusi terhadap pendapatan fungsional RS sebesar 10 %.

o Menetapkan indikator mutu tentang rasio pembimbing klinis dengan PPDS


tercapai

o Ratio CI dengan peserta didik perawat tercapai 100%

o Menetapkan indikator mutu tentang rasio pembimbing klinis dengan PPDS 00%

56. VIGNETTE:
Rumah Sakit mempunyai Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan
kesehatan kerja secara menyeluruh untuk mengurangi resiko tertular infeksi yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada pasien, staf klinis dan non klinis.
Pertanyaan (lead in) : ( Lihat PPI 5 , Hal 388 )
Sebutkan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang dimaksud? (pilih satu
jawabn yang benar)

o Program tentang PPI dan program tentang kesehatan kerja yang komprehensif
dan keselamatan staf diseluruh RS

o Program pencegahan dan pengendalian infeksi ini adalah inisiatif dari beberapa
staf saja

o Program PPI tidak mengalokasikan sumber daya yang cukup

o Semua benar

o Program pencegahan dan pengendalian infeksi tidak berdasarkan peraturan dan


perundang-undangan

57. Untuk pasien yang diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian klinis/uji klinis maka
RS harus menjamin diperolehnya informed consent sebagai berikut:
(jawaban bisa lebih dari satu)
 Data pasien menjadi milik peneliti
 Diperoleh sebelum pasien berpartisipasi dalam penelitian
 Penjelasan bahwa pasien dapat menolak untuk berpartisipasi atau
mengundurkan diri sewaktu-waktu dalam penolakan atau pengunduran diri
tersebut tidak akan menutup akses mereka terhadap pelayanan rumah sakit
 Benar semua
 Pemberian informasi kepada pasien calon partisipan penelitian meliputi: a)
manfaat yang diharapkan; b) kemungkinan/potensi ketidaknyamanan dan resiko;
c) alternatif yang dapat menolong mereka; d) prosedur yang harus diikuti; e)
asuransi

58. Elemen penilaian standar PPRA terdiri dari : Lihat PPRA 4 )

o Kebijakan atau peraturan RS

o Pedoman penggunaan antiobiotik

o POB dan SPO PRA

o SDM, sarana dan prasarana

o Direktur melaporkan kegiatan PPRA secara berkala kepada KPRA

59. Maksud dan tujuan IPKP 2, untuk Pendidikan Spesialis RS harus memiliki
dokumentasi meliputi: ( Lihat IPKP 2 )
 Laporan pencapaian kompetensi
 Surat keterangan peserta didik dari institusi pendidikan
 Klasifikasi akademik
 Fotocopy ijazah, STR SIP
60. Pada telusur rekam medis tertutup discharge summary harus memuat hal-hal sebagai
berikut :

o Pemeriksaan fisik riwayat kesehatan pemeriksaan diagnostik yang sudah


dilakukan obat yang diberikan selama dirawat kondisi pasien saat pulang
instruksi tindak lanjut

o Pemeriksaan fisik riwayat kesehatan pemeriksaan diagnostik yang sudah


dilakukan

o Pemeriksaan fisik riwayat kesehatan pemeriksaan diagnostik yang sudah


dilakukan obat yang diberikan selama dirawat kondisi pasien saat pulang

o Pemeriksaan fisik riwayat kesehatan pemeriksaan diagnostik yang sudah


dilakukan obat yang diberikan selama dirawat kondisi pasien saat pulang
instruksi tindak lanjut dijelaskan kepada pasien dan ditandatangani oleh pasien

o Pemeriksaan fisik riwayat kesehatan pemeriksaan diagnostik yang sudah


dilakukan obat yang diberikan selama dirawat

61. Dalam upaya perbaikan kinerja Rumah Sakit secara teratur melakukan evaluasi dan
review rekam medis Fokus utama review rekam medis meliputi :
( Lihat MIRM 13.4, Hal 618 )
( jawaban bisa lebih dari satu)
 Form berkas rekam medis yang disediakan untuk semua PPA
 Ketepatan waktu
 Kelengkapan isi dari rekam medis
 Keterbacaan tulisan

62. RS menetapkan dan melaksanakan evaluasi dan analisis indikator mutu PPRA sesuai
peraturan perundang-undangan meliputi ( Lihat PPRA Standarv 4.1,Hal 640 )
 Indikator mutu PPRA terintegrasi pada indikator mutu PMKP
 Perbaikan kuantitas penggunaan antibiotik
 Peningkatan mutu penanganan kasus infeksi
 Perbaikan kualitas penggunaan antibiotik

63. Untuk menentukan apakah pasien nanti masuk ke dalam kriteria perencanaan
pemulangan pasien (P3)

o Tidak ada masalah dengan fisik yang ditentukan ketika asesmen ulang dalam
kurung pasien sudah dirawat

o Ada dukungan sosial dukungan keluarga ketika masuk RS

o Untuk menentukan pasien perlu P3 dimulai ketika asesmen awal rawat inap

o Ada dukungan ekonomi untuk biaya ketika dirawat di rumah sakit


64. Elemen yang perlu dinilai dalam SKP 3 antara lain

o Regulasi tentang pengelolaan elektrolit konsentrat dan elektrolit dengan


konsentrasi tertentu

o Regulasi tentang pelaksanaan penandaan lokasi operasi atau tindakan

o Bukti pelaksanaan program kebersihan tangan

o Regulasi tentang mencegah pasien cedera karena jatuh

o Bukti tentang hasil pelaksanaan time out

65. Bila pasien dirawat di rumah sakit ada beberapa hal yang perlu diketahui :

o Asuhan pasien dilakukan oleh DPJP perawat dan PPA lainnya

o
o Semua catatan keperawatan dicantumkan dalam cppt

o Semua keputusan hanya ditentukan oleh dpjp dan PPA lain hanya menjalankan
instruksi dpjp

66. Pernyataan di bawah ini adalah benar, kecuali :

o Dalam hal tindakan medik yang menyangkut kepentingan publik dalam kurung
(misal : imunisasi massal dalam penanggulangan wabah diperlukan persetujuan)

o Setiap tindakan medis yang dilakukan kepada pasien mensyaratkan persetujuan


otorisasi dari yang bersangkutan

o Dalam hal tindakan medik yang menyangkut kesehatan reproduksi persetujuan


harus diberikan oleh pasangannya suami atau istri

o Tindakan medik yang mempunyai resiko tinggi mensyaratkan persetujuan tertulis

o Persetujuan tindakan medik (informed consent) dapat dinyatakan secara tertulis


atau lisan termasuk dengan penggunaan bahasa tubuh

67. Bukti rumah sakit melaksanakan suatu proses asesmen awal resiko jatuh untuk pasien
gawat darurat dan rawat jalan dengan kondisi diagnosis lokasi terindikasi beresiko
tinggi jatuh sesuai regulasi antara lain :

o Semua benar

o Bukti dalam rekam medis tentang pelaksanaan asesmen awal

o Dilakukan asesmen lanjutan bila pasien akan masuk rawat inap

o Semua salah

o Ada asesmen cepat rapid assessment risiko jatuh untuk pasien gawat darurat
dan rawat jalan
68. Pada telusur di instalasi rawat inap RS untuk PMKP 6 surveyor melakukan scoring
kosong pada karena yang ada hanya :

o Indikator prioritas RS belum ada di layar sismadak

o Tidak ada indikator mutu nasional terkait unit tersebut

o Koordinasi dengan komite medik untuk penetapan PPK dan indikator kinerja
dokter akan dilaksanakan bulan depan

o Indikator alat infus pump di Instalasi rawat inap yang ada belum selesai MOU nya

o Wawancara dengan PIC data menjelaskan ada pengumpulan data indikator unit
IAK, IAM

69. Dalam menunjang keberhasilan asuhan yang berkesinambungan perlu diberikan


edukasi berkelanjutan di rumah. Edukasi berkelanjutan dibutuhkan oleh : ( jawaban
bisa lebih dari satu)
 Pasien Fibro Adenoma mammae
 Pasien Stroke
 Pasien Paliatif
 Pasien BBLR

70. Pada bab TKRS standar 11 EP 1, para kepala unit diharuskan menyiapkan data untuk
evaluasi kinerja staf medik perawat PPA dan staf klinis lainnya standar ini terkait
dengan : ( Lihar TKRS 11, EP 1-3 )

o Dasar untuk penilaian aspek pengembangan profesionalisme staf klinis


a. Standar KKS 11 KKS 15 KKS 18
b. Dasar untuk penilaian aspek perilaku staf klinis
c. Dasar untuk penilaian aspek kinerja staf klinis
d. Standar KKS 10, KKS 14, KKS 17

71. Program mutu dan keselamatan pasien pada pelayanan anestesi sedasi moderat dan
dalam dilaksanakan dan didokumentasikan
(Pilih satu jawaban yang tidak tepat) ( Lihat PAB 2.1 : Maksud dan Tujuan )

o Ada bukti monitoring dan evaluasi proses monitoring proses pemulihan anestesi
dan sedasi dalam

o Rumah Sakit menetapkan program mutu dan keselamatan pasien dalam


anestesi sedasi moderat dan dalam

o Ada bukti monitoring dan evaluasi proses monitoring status fisiologis sebelum
dan selama anestesi

o Ada bukti monitoring dan evaluasi evaluasi ulang bila terjadi konversi tindakan
dari lokal atau regional ke general
o Ada bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan asesmen pra sedasi dan pra
anestesi

72. RS Bina Insani merujuk seorang pasien laki-laki 60 tahun dengan trauma kapitis 3 jam
yl disertai data klinis tambahan tidak ada penurunan kesadaran maupun gejala defisit
neurologis lain untuk pemeriksaan ct-scan cranium. staf RIR rujukan RS penerima
pasien mengambil langkah-langkah pelayanan sebagai berikut :
( Bingung )

o Bone image 3D ditambahkan sebagai hasil imaging CT cranium tanpa kontras

o Melakukan asesmen untuk melengkapi data klinis sebagai dasar perencanaan


pemeriksaan CT Scan cranium ( hendri )

o Radiografer melaksanakan pemeriksaan CT cranium dibawah supervisi radiolog

o Semua benar

o Memintakan persetujuan tindakan medis walau tidak direncanakan pemberian


kontras

73. VIGNETTE :
Saudara mendapat tugas sebagai pembimbing sebuah RSUD kelas C non pendidikan
dengan 120 tempat tidur dan memiliki peserta didik klinis dari 5 institusi pendidikan
staf kesehatan
Pertanyaan :
Sebagai seorang pembimbing KARS peserta didik klinis di RS Bagaimana anda
memberi bimbingan tentang pembuatan program peningkatan mutu RS ? Program
pengukuran mutu prioritas apa yang harus dibuat RS ?

o (D) Program peningkatan mutu unit pelayanan dan unit kerja

o (A) Program peningkatan mutu RS

o (C) Program peningkatan mutu riset klinis dan pendidikan profesi kesehatan

o B dan C Benar

o A,B,C,D Semua Benar

o (B) Program pengukuran mutu pelayanan klinis prioritas

74. Proses identifikasi pasien yang digunakan RS mengharuskan terdapat identifikasi


dalam bentuk
 Nomor induk kependudukan atau barcode
 Nama pasien
 Nomor rekam medis
 Tanggal lahir
75. Elemen penilaian IPKP 1 meliputi :
( jawaban bisa lebih dari satu)
 Ada regulasi tentang pengelolaan dan pengawasan pelaksanaan pendidikan
klinis ( IPKP 2 )
 Ada kerjasama antara Rumah Sakit dengan institusi pendidikan yang sudah
terakreditasi ( IPKP 1 )
 Jumlah penerimaan peserta didik sesuai dengan kapasitas RS ( IPKP 1 )
 Ada daftar lengkap memuat nama semua peserta pendidikan klinis ( IPKP 1 )

76. Tanggung jawab dan tugas PPI di RS meliputi ( Lihat PPI 1, Hal 382 )
 Sasaran keselamatan pasien
 Menetapkan definisi infeksi terkait pelayanan kesehatan
 Proses pelaporan
 Keselamatan penggunaan obat

77. Di samping menetapkan indikator mutu prioritas yang harus dijalankan sebagai
program PMKP RS ditetapkan pula indikator mutu unit termasuk instalasi RIR untuk
merealisasikan tanggung jawab ini maka kepala instalasi RIR

o Indikator mutu instalasi RIR yang ditetapkan tidak mencakup sasaran


keselamatan pasien

o Menyusun sub program pengendalian mutu dengan memilih dan menentukan


sendiri indikator mutu instalasi RIR

o Pengumpulan data tanpa analisa dilaporkan berkala ke direktur RS

o Semua salah

o Tidak menyusun profil indikator mutu

78. Menurut standar IPKP 2 pelaksanaan pelayanan dalam pendidikan klinis yang
diselenggarakan di RS harus memiliki ( Lihat IPKP 2 )
 Kesepakatan yang luas
 Akuntabilitas manajemen
 Prosedur yang jelas
 Koordinasi

79. Untuk menentukan apakah pasien nanti masuk ke dalam kriteria perencanaan
pemulangan pasien (P3)

o Tidak ada masalah dengan fisik dan ditentukan ketika asesmen ulang (pasien
sudah dirawat)

o Ada dukungan sosial, dukungan keluarga ketika masuk RS


o Untuk menentukan pasien perlu P3 dimulai ketika asesmen awal rawat inap

o Ada dukungan ekonomi untuk biaya ketika dirawat di rumah sakit

80. Pengawasan program PPI berkaitan dengan : ( Lihat PPI )


 Cakupan program
 Besar kecilnya RS
 Tingkat risiko
 Kompleksitas kegiatan

81. Identifikasi resiko paparan radiasi dalam pelayanan RIR tidak dapat diketahui dengan
menggunakan peralatan :

o Metal Detektor

o Apron

o Kaca PB

o Gonade Shield

o TLD

82. Bukti rumah sakit melaksanakan evaluasi terhadap upaya penurunan angka infeksi
terkait pelayanan kesehatan (lihat juga PMKP 7 EP 3) Antara lain :

o 5 Movement hand hygiene

o Staff diberi pelatihan bagaimana melakukan cuci tangan dengan teratur

o Pedoman kebersihan tangan hand hygiene tersedia dari World health


organization (WHO)

o Semua benar

o Ada prosedur menggunakan sabun disinfectant serta handuk sekali pakai (towel)
tersedia di lokasi sesuai dengan pedoman

83. Obat yang diresepkan dan diberikan tercatat di rekam medis pasien antara lain kecuali
:

o Waktu pemberian

o Identitas pasien

o Harga obat

o Nama dan tanda tangan dokter serta keterangan

o Bila perlu tapering off titrasi dan rentang dosis

o Nama obat
84. Untuk mendapatkan informasi klinis tepat waktu dan terkini Rumah Sakit harus
menyediakan referensi berupa :
( jawaban lebih dari satu)
 Jurnal manajemen
 Berlangganan jurnal cetakan
 E- Jurnal
 Buletin Rumah Sakit

85. Vignette
Saudara mendapatkan tugas sebagai pembimbing sebuah RSUD kelas C non
pendidikan dengan 120 tempat tidur dan memiliki peserta didik klinis dari 5 institusi
pendidikan staf kesehatan vignette ini akan membawa anda ke pada soal nomor 1
sampai dengan 4
Pertanyaan :
Regulasi apa saja yang harus saudara teliti untuk pemenuhan SNARS 1.1

o Semua salah

o Visi tentang tanggung jawab dan kewenangan dalam pendidikan profesional


kesehatan dan penelitian serta mengawasi kualitas program-program tersebut

o Adanya indikator pengukuran mutu Pendidikan

o Program pengukuran mutu prioritas RS ( dr Nungki )

86. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan terhadap formularium maka diperlukan


pemantauan terhadap : ( PKPO 2 Ep 3 )

o Semua jawaban benar

o Penyusunan formularium

o Persediaan dan penggunaan obat dalam formularium

o Sosialisasi formularium kepada dokter, apoteker, dan perawat

87. Bukti serah terima, memuat: ( Lihat SKP 2.2 )

o Tertulis atau verbal di rekam

o Alat

o Melibatkan pasien atau keluarga bila mungkin ( dr Nungki )

o Semua benar

o Metode serah terima pasien (operan/ hand over)


88. Kajian tahunan RS mengumpulkan semua data informasi dan pengalaman yang
berhubungan dengan pelayanan kefarmasian serta penggunaan obat, termasuk
antara lain : ( PKPO 1 pada maksud dan tujuan )

o Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan

o Seberapa baik sistem telah bekerja terkait dengan

o Seluruh angka kesalahan penggunaan obat medication error meliputi kejadian


tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, kejadian tidak cedera serta upaya
mencegah dan menurunkannya

o Benar semua

o Pendokumentasian dan pemantauan efek obat

89. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian radioterapi, menerima cairan intravena,


hemodialisis, pengambilan darah atau pengambilan spesimen lain untuk pemeriksaan
klinik, prosedur radiologi diagnostik, dan identifikasi terhadap pasien koma. Metode
telusur yang tepat untuk elemen penilaian ini adalah:

o Jawaban a dan b benar

o Wawancara dengan staf tenaga kesehatan di unit radiologi ( a )

o Telusur regulasi di unit ( c )

o Jawaban a, b dan c benar

o Simulasi dengan perawat di unit hemodialysis ( b )

90. Sejak kapan proses pengorganisasian kefarmasian dan obat dimulai ?

o Pengadaan dan distribusi

o Seleksi dan pengadaan

o Seleksi dan penyimpanan

o Pengadaan dan penyimpanan

91. Apa wujud kepatuhan direktur terhadap peraturan perundangan berlaku?

o Direktur memenuhi syarat, pemenuhan persyaratan bangunan dan fasilitas,


pemenuhan persyaratan sumberdaya manusia, kepatuhan terhadap standar
operasional.

o Direktur memenuhi syarat, pemenuhan persyaratan bangunan dan fasilitas,


pemenuhan persyaratan sumberdaya manusia, kepatuhan terhadap standar
operasional.

o Direktur memenuhi syarat, pemenuhan persyaratan bangunan dan fasilitas,


pemenuhan persyaratan sumberdaya manusia, kepatuhan terhadap standar
operasional.
o Direktur memenuhi syarat, pemenuhan persyaratan bangunan dan fasilitas,
pemenuhan persyaratan sumberdaya manusia, kepatuhan terhadap standar
operasional, pengawasan, tindak lanjut terhadap pengawasan eksternal

92. Untuk melakukan evaluasi dan menganalisispenggunaan antibiotik secara kualitatif,


digunakan evaluasi berdasarkan kategori Gyssen, yang meliputi?

o 4. Durasi penggunaan antibiotik

o 1. Indikasi penggunaan antibiotik

o 3. Dosis antibiotik

o 5. Jawaban 1-4 benar

o 2. Pilihan antibiotic

93. Untuk melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi, RS membentuk


organisasi pengelola kegiatanpencegahan dan pengendalian infeksi. Unsur apa saja
yang harus terwakili dalam organisasi tersebut? ( PMK 27 Tahun 2017 Tentang
Pedoman PPI di Fasilitas Pelayanan Kesehatan ) ( PPI 1 maksud dan tujuan )

o IPCN, IPCD dan anggota lainnya

o Manajer rumah sakit, staf medis dan tenaga kesehatan lain

o Manajer rumah sakit, staf klinis, staf non-klinis.

o Pemimpin rumah sakit, staf medis, tenaga kesehatan lain

94. Dibawah ini adalah cara membuktikan bahwa RS telah melaksanakan program
mengurangi risiko pasien cedera karena jatuh, kecuali

o Tersedia data hasil monitoring dan evaluasi pasien jatuh

o Pengadaan sarana dan prasana RS yang aman

o Edukasi pada pasien dan keluarga cara mencegah jatuh

o Mengawasi dengan ketat pasien-pasien yang berisiko jatuh

o Semua pasien yang berisiko jatuh menggunakan gelang kuning

95. Kepada siapa laporan pencapaian indikator mutu rumah sakit harus disampaikan?

 Direktur
 Pemilik/representasi pemilik
 Direksi
96. Pernyataan tentang Second Opinion berikut ini benar, kecuali: ( Lihat HPK )

o Socond Opinion dianjurkan bila menyangkut ancaman nyawa, kerugian biaya


atau dampak finansial yang besar
o Kesalahan diagnosis dan penatalaksanaan pengobatan dokter sering terjadi
dibelahan dunia manapun, termasuk di Indonesia

o Dilarang menganjurkan pasien untuk meminta Second Opinion karena


membahayakan dokter

o Perbedaan pendapat para dokter dalam mengobati penderita adalah hal biasa
terjadi dan hal ini mungkin tidak menjadi masalah serius bila tidak menimbulkan
konsekuensi yang berbahaya dan merugikan bagi penderita.

97. Dalam proses pemberian informed consent kepada pasien yang akan dilakukan
tindakan risiko tinggi, pemberi persetujuan dapat diperoleh dari individu yang
kompeten, yaitu: ( lihat HPK 5.3 )

o Mampu mempertahankan pemahaman informasi, menganalisisnya dan


menggunakannya untuk mengambil keputusan

o Usia 18 tahun atau lebih atau yang telah pernah menikah

o Mampu mempercayai informasi yang diberikan kepadanya

o Mampu memahami informasi yang diberikan kepadanya dengan jelas

o Semua jawaban benar.

98. Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi KTD cairan elektrolit konsentrat sebagai
berikut kecuali: ( SKP 3 , PKPO 3.2 )

o RS punya kebijakan dan/atau Prosedur identifikasi area mana saja yang


membutuhkan elektrolit konsentrat

o Tingkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai

o RS punya kebijakan dan/atau prosedur daftar obat-obat yang perlu diwaspadai


berdasarkan data yang ada di rumah sakit

o RS punya kebijakan dan/atau prosedur pemberian label secara benar pada


elektrolit

o Tidak perlu dipindahkan dari unit pelayanan pasien ke farmasi

99. PILIH JAWABAN YANG BENAR, JAWABAN BISA LEBIH DARI SATU
Cara identifikasi pasien:
 Nama dan umur pasien
 Nama pasien
 Tanggal dan tahun kelahiran
 Alamat rumah
100. Dalam menyusun program surveilans, pengumpulan data yang dilakukan harus
berfokus yang meliputi data infeksi dan lokasi yang relevan yaitu
(Lihat PP6 hal 392 )
o Tindakan pada saluran pernafasan dan saluran kencing, alat invasive
intravaskular, lokasi operasi, luka, pembalutan, penyakit dan organisme penting
berdasar data epidemiologi, timbulnya infeksi baru di masyarakat.

o Tindakan pada saluran pernafasan dan saluran kencing, alat invasive pada
pembuluh darah, lokasi, operasi, luka, pembalutan, penyakit dan
organismepenting berdasar data epidemiologi, timbulnya infeksi baru di
masyarakat.

o Tindakan pada saluran pernafasan dan saluran kencing, alat invasive pada
pembuluh darah, lokasi, operasi, luka, pembalutan, penyakit dan organis
mepenting berdasar data epidemiologi, timbulnya kembali infeksi di masyarakat.

o Tindakan pada saluran pernafasan dan saluran kencing, alat invasive pada
pembuluh darah, lokasi operasi, luka, pembalutan, penyakit dan organisme
penting berdasar data epidemiologi, timbulnya infeksi baru atau timbul
kembalinya infeksi di masyarakat.

101. Untuk mendapatkan data kepatuhan perawat terhadap prosedur SBAR saat perawat
komunikasi melalui telepon terkait kepada pasien kepada DPJP:
( AP 5 , 3.2 dan SKP 2 EP 3 )

o Observasi

o Regulasi

o Wawancara

o Konfirmasi

o Dokumentasi di rekam medis

102. Rumah sakit dalam menjalankan tugas pelayanan kepada pasien, juga dapat
melakukan penelitian klinis, investigasi atau percobaan-percobaan dimana subjeknya
adalah manusia, untuk itu diperlukan beberapa ketentuan:
( Lihat HPK 7 )

o ( A ) Rumah sakit mempunyai sebuah komite untuk mengawasi seluruh kegiatan


penelitian di rumah sakit

o ( B ) Rumah sakit fungsinya adalah sebagai tempat merawat orang sakit, jadi
tidak boleh pasien digunakan sebagai subjek penelitian, ini melanggar HAM

o ( C ) Kegiatan pengawasan mencakup prosedur menjaga kerahasiaan dan


keamanan informasi penelitian

o ( D ) Tidak perlu pengawasan karena RS tidak diperbolehkan untuk penelitian

o Jawaban a dan c benar


103. 4 (empat) tingkatan supervisi yang diseduaikan dengan kompetensi dan juga
kewenangan peserta didik adalah sebagai:

o Supervisi tinggi, supervisi moderat, supervisi rendah, supervisi jarak jauh

o Supervisi tinggi, supervisi moderat tinggi, supervisi moderat, supervisi rendah

o Supervisi tinggi, supervisi moderat, supervisi spesialis, supervisi jarak jauh

o Semua salah

o Semua betul

104. Bila ada pasien datang ke rumah sakit untuk dirawat maka perlu dilakukan asesmen
risiko jatuh, maka kepada pasien tersebut diberikan gelang identitas yang berwarna:

o Warna abu-abu

o Warna biru

o Warna kuning

o Warna pink

o Warna merah

105. Sebuah rumah sakit daerah, mendapatkan kasus yang membutuhkan layanan
ekspertisi yang harus dikonsulkan secara jarak jauh dengan dokter di salah satu
rumah sakit pusat. Hal apa saja yang harus dilakukan rumah sakit dalam manajemen
kontrak ntuk memastikan mutu keselamatan pasien? ( Lihat AP )

o Pedoman layanan yang dikontrakkan, kontrak klinis, kontrak kerja staf medis,
mengevaluasi mutu pelayanan ekspertisi yang dikontrakkan.

o Pedoman pelayanan klinis, kontrak klinis, perjanjian kerja staf medis,


mengevaluasi mutu pelayanan ekspertisi yang dikontrakkan.

o Regulasi jenis layanan klinis yang dikontrakkan, kontrak klinis, kontak kerja staf,
mengevaluasi mutu pelayanan ekspertisi yang dikontrakkan.

o Regulasi jenis layanan klinis yang dikontrakkan, kontrak klinis, perjanjian kerja
staf medis, mengevaluasi mutu pelayanan ekspertisi yang dikontrakkan.

106. PILIH JAWABAN YANG BENAR, JAWABAN BISA LEBIH DARI SATU
General consent untuk pengobatan berisi izin dari pasien kepada dokter dan
profesional pemberi asuhan lainnya untuk ( Lihat HP 5 EP 1 sd 5 )
 Melakukan tindakan invasif sesuai dengan kebutuhan pasien
 Melakukan prosedur diagnostik yang dibutuhkan pasien
 Melakukan prosedur diagnostik dan perawatan medis
 Memberikan pengobatan medis yang dibutuhkan pasien

107. PILIHAN JAWABAN BISA LEBIH DARI SATU


Tugas sub komite kredensial keperawatan di RS adalah
 Melakukan telaah kompetensi perawat
 Melaksanakan proses kredensial dan rekredensial perawat
 Melakukan proses pemulihan kewenangan klinis berdasarkan rekomendasi dari
atasan langsung tempat perawat tersebut bekerja
 Menyusun kewenangan klinis sesuai area praktik

108. Rumah sakit mengambil langkah untuk melindungi barang milik pasein dari pencurian
atau kehilangan dengan cara: ( Lihat HPK 1.3 )

o Memberi label pada setiap barang berharga milik pasien

o Memasang pengumuman di kantor registrasi rawat inap bahwa kehilangan


barang milik pasien bukan tanggung jawab rumah sakit

o Membuat general consent bahwa barang yang hilang menjadi tanggung jawab
pasien kecuali barang-barang kebutuhan pasien yang dititipkan ke rumah sakit
untuk diamankan

o Memeriksa semua barang bawaan semua pengunjung pada saat keluar rumah
sakit

o Memasang pengumuman bahwa barang-barang yang hilang akan diganti


dengan uang sebatas limit yang ditetapkan oleh rumah sakit

109. Terkait “Kebijakan Pelaporan Hasil Pemerikasaan Kritis”, proses pelaporan hasil
pemeriksaan/tes dikembangkan RS untuk pengelolaan hasil kritis dan tes diagnostik
untuk meyediakan pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan menerima hasil
tespada keadaan gawat darurat. Oleh karena itu, RS mempunyai prosedur: ( Lihat
SKP 2.1 )

o Penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe tes

o Menetapkan metode monitoring yang memenuhi ketentuan

o Oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus dilaporkan

o Semua benar

o Semua salah

110. Berapa banyak salinan ringkas pulang yang harus dibuat peruntukkannya?
( lihat ARK 4.2.1 Maksud dan Tujuan )

o Empat salinan untuk tenaga perujuk, pasien, penjamin, unit rawat inap
o Empat salinan untuk tenaga perujuk, pasien, penjamin, unit rekam medik

o Empat salinan untuk tenaga kesehatan yang dituju, pasien, penjamin, disimpan
pada berkas rekam medik

o Empat salinan untuk tenaga perujuk, pasien, penjamin, unit perawatan terakhir

111. PILIH JAWABAN YANG BENAR, JAWABAN BISA LEBIH DARI SATU
Pasien dan keluarga berpartisipasi dalam proses pelayanan, dalam hal:
( Lihat HPK 2.1)
 Tidak mencari ”second opinion” di luar dokter yang ditetapkan oleh DPJP
 Pembuatan keputusan tentang pelayanan
 Menerima/menolak prosedur diagnostik dan pengobatan
 Bertanya tentang pelayanan.

112. Sebuah rumah sakit menghadapi permasalahan dengan tingginya permintaan untuk
perawatan di ruang intensif, namun jumlah ruang intensif terbatas. Hasil evaluasi
menunjukkan kemungkinan tidak smeua permintaan tersebut tepat. Regulasi dan
program apa yang harus disusun rumah sakit untuk mengelola permasalahan ini:

o Pedoman kriteria masuk dan keluar ruang perawatan intensif yang disusun staf
ICU, pelatihan penggunaan kriteria perawatan intensif pada dokter, perawat dan
kepala unit, survei kepatuhan penerapan kriteria perawatan intensif

o Pedoman kriteria masuk dan keluar ruang perawatan intensif yang disusun oleh
semua staf terkait yang kompeten, pelatihan penggunaan kriteria perawatan
intensif pada dokter, dan kepala unit, survei kepatuhan penerapan kriteria
perawatan intensif

o Pedoman kriteria masuk dan keluar ruang perawatan intensif yang disusun oleh
semua staf terkait yang kompeten, pelatihan penggunaan kriteria perawatan
intensif pada dokter, perawat dan kepala unit, survei kepatuhan penerapan
kriteria perawatan intensif

o Pedoman kriteria masuk dan keluar ruang perawatan intensif yang disusun staf
ICU, pelatihan penggunaan kriteria perawatan intensif pada dokter, dan kepala
unit, survei kepatuhan penerapan kriteria perawatan intensif

113. Enam area dalam hand wash/Rub adalah, kecuali: ( Lihat SKP )

o Punggung-punggung jari, sekeliling ibu jari

o Pergelangan tangan

o Punggung tangan, sela-sela jari

o Kuku dan ujung jari

o Telapak tangan
114. Tahap Time Out sangat penting karena: ( Lihat SKP 4 EP 3, PAB 8.1 EP 4 )

o Melibatkan seluruh tim operasi

o Memungkinkan pertanyaan/kekeliruan diselesaikan

o Dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai insisi

o Pernyataan A, B, C betul

o Pernyataan A, B, C salah

115. Prosedur checklist keselamatan operasi merupakan standar operasi yang meliputi
pembacaandan pengisian formulir:

o Jawaban a, b, c benar

o ( A ) Sign in sebelum pasien di anestesi di holding area

o ( C ) sign out setelah operasi selesai dapat dilakukan di recovery room

o Jawaban a, b, c salah

o ( B ) Time out yang dilakukan di ruang operasi sesaat sebelum insisi pasien

116. Pada saat melakukan skoring standar SKP 1 EP 5 , Anda akan memberikan skor 10
jika: ( lihat SKP 1 EP 5 )
 Wawancara dengan pasien di rawat jalan, 2 dari 5 pasien mengatakan dokter
menanyakan nama dan alamat mereka
 Telusur di unit hemodialisa, semua pasien dipasang gelang identitas dengan
tulisan tangan
 Simulasi dengan perawat rawat jalan, 4 dari 5 perawat bisa mensimulasikan
identifikasi pasien dengan benar
 Telusur di unit radiologi, semua pasien CT Scan dengan kontras dan IVP di
pasang gelang identitas

117. Untuk mengawasi kegiatan program pencegahan dan pengendalian infeksi di RS


secara efektif dibutuhkan IPCN (Infection Prevention and Controle Nurse) yang
memadai sesuai dengan besar dan kompleksitas pelayanan di RS. Jumlah IPCN yang
dibutuhkan dapat dihitung dengan rasio:

o 1 orang IPCN untuk tiap 150-200 tempat tidur di RS

o 1 orang IPCN untuk tiap 50 tempat tidur di RS

o 1 orang IPCN untuk tiap 100-150 tempat tidur di RS

o 1 orang IPCN untuk tiap 200-250 tempat tidur di RS

o 1 orang IPCN untuk tiap 50-100 tempat tidur di RS

118. Penugasan kerja klinis bagi tenaga profesional lainnya ditetapkan berdasarkan:
( Lihat KKS )
A. Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja
B. Pendidikan/ijazah yang sudah di verifikasi pada sumber aslinya
C. Diklat yang telah diikuti
D. Pengalaman kerja
E. Semua di atas benar

119. Siapa yang harus bertanggung jawab dalam pelayanan kefarmasian dan
penggunaan obat? ( Lihat PKPO 1 )

o Apoteker, dokter, perawat, pemberi asuhan klinis lain

o Apoteker, asisten apoteker, dokter, perawat

o Apoteker, dokter, perawat, direktur

o Apoteker, asisten apoteker, tim kefarmasian

120. Pulang atas permintaan sendiri

o Pasien diberi penjelasan untuk mencari rumah sakit lain yang bersedia menerima
apabila terjadi sesuatu akibat pulang atas permintaan sendiri

o Sangat merepotkan karena bila terjadi sesuatu maka rumah sakit akan
disalahkan

o Pasien/Keluarga diberi penjelasan tentang prosedur dan konsekwensi dari


keputusan untuk pulang atas permintaan sendiri

o Bukan merupakan kewajiban rumah sakit untuk mempersiapkan pasien dirumah

o Pasien yang menolak nasehat/ pengobatan medis sebaiknya dilarang pulang


atas permintaan sendiri

121. Dokumen bukti apa saja yang seharusnya ada untuk evaluasi implementasi kebijakan
tersebut

o Dokumen pedoman kriteria masuk dan keluar perawatan intensif yang ditetapkan
oleh rumah sakit. Tim dan kualifikasi tim penyusun, daftar hadir tim penyusun
dalam proses, program pelatihan penerapan kriteria form ceklist kriteria masuk
dan keluar pada rekam medik

o Dokumen pedoman kriteria masuk dan keluar perawatan intensif yang diterapkan
oleh rumah sakit. ST tim dan tim kualifikasi penyusun, daftar hadir tim penyusun
dalam proses, rekam pelaksanaan pelatihan (laporan, sertifikat) catatan
pemenuhan ceklist kriteria masuk dan keluar pada rekam medik

o Dokumen pedoman kriteria masuk dan keluar perawatan intensif yang


diterapkan oleh unit perawatan intensif, Tim dan kualifikasi, tim penyusun, daftar
hadir tim penyusun dalam proses rekaman pelaksanaan pelatihan (laporan,
sertifikat) form ceklist kriterian masuk dan keluar pada rekam medik
o Dokumen pedoman kriteria masuk dan keluar ruang perawatan intensif yang
ditetapkan oleh unit perawatan intensif . Tim dan kualifikasi, tim penyusun, daftar
hadir tim penyusun dalam proses rekaman pelaksanaan pelatihan (laporan,
sertifikat) catatan pemenuhan ceklist kriterian masuk dan keluar pada rekam
medik

122. Untuk menjamin kesinambungan pelayanan di dalm rumah sakit, informasi apa saja
yang perlu dicantumkan dalam form transfer ( Lihat ARK 3.3 EP 2 - 7 )

o Indikasi masuk dirawat, riwayat kesehatan pemeriksaan fisik dan diagnostik,


diagnosis prosedur terakhir, yang dilakukan obat dan tindakan lain, keadaan
pasien saat transfer, ceklist kelengkapan pengisian

o Indikasi masuk dirawat, riwayat kesehatan pemeriksaan fisik dan diagnostik,


diagnosis prosedur yang dilakukan obat dan tindakan lain, keadaan terakhir
pasien saat transfer, ceklist kelengkapan pengisian

o Indikasi masuk dirawat, riwayat kesehatan pemeriksaan fisik dan diagnostik,


diagnosis prosedur yang dilakukan obat dan tindakan terakhir, keadaan pasien
saat transfer, ceklist kelengkapan pengisian

o Indikasi masuk dirawat, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan diagnostik,


diagnosis akhir pasien, prosedur yang dilakukan, obat dan tindakan lain,
keadaan pasien saat transfer, ceklist kelengkapan

123. Sebuah rumah sakit tipe C menyusun pedoman PMKP yang berbasis bukti, Sumber
refrensi apa saja yang harus dipergunakan/ dipertimbangkan ?

o Literatur Ilmiah dan informasi tentang asuhan pasien terkini. Pedoman dari
Pemerintah terkait mutu dan keselamatan pasien. Literatur ilmiah dan informasi
pendukung manajemen yang baik

o Literatur Ilmiah dan informasi tentang asuhan pasien terkini. Peraturan


perundangan terkait mutu dan keselamatan pasien . Literatur ilmiah dan
informasi pendukung penelitian Literatur ilmiah dan informasi pendukung
manajemen yang baik

o Literatur Ilmiah dan informasi tentang asuhan pasien terkini. Pedoman dari
Pemerintah terkait mutu dan keselamatan pasien. Literatur ilmiah dan informasi
pendukung penelitian Literatur ilmiah dan informasi pendukung manajemen yang
baik

o Literatur Ilmiah dan informasi tentang asuhan pasien terkini. Peraturan


perundangan terkait mutu dan keselamatan pasien . Literatur ilmiah dan
informasi pendukung manajemen yang baik
124. Instalasi Pelayanan anak mengelola pasien dengan kejang demam yang pada kasus
kompleks memerlukan pungsi lumbal, situasi penangan juga memungkinkan
pemberian therapi tidak dapat dilakukan oleh Dokter. Regulasi apa saja yang harus
disiapkan rumah sakit?

o Panduan praktek klinis, CP pungsi lumbal, standing order pemberian diazepam


oleh perawat

o Panduan praktek klinis, prosedur pungsi lumbal, protokol pembearian diazepam


oleh perawat

o Panduan praktek klinis, prosedur pungsi lumbal, standing order pemberian


diazepam oleh perawat

o Panduan praktek klinis, CP pungsi lumbal, protokol pembearian diazepam oleh


perawat

125. UURS pasal 32 mencantumkan hak pasien seperti dibawah ini, keculi :

o Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis

o Memperoleh layanan yang kesehatan yang bermutu sesuai dengan standard


professional dan standard prosedur operasional

o Menuntut rumah sakit apabila biayan perawatan lebih tinggi dari kemampuan
pasien untuk bayar .

o Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien

o Mendpatkan privasi dan kerahasian penyakit yang termasuk data medisnya.

126. Hasil program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaporkan kepada

o Semua salah

o Hasil program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaporkan kepada


pemerintah setempat

o Hasil laporan tidak perlu ditindak lanjuti

o Semua benar

o Hasil cukup diketahui oleh pimpinan rumah sakit

127. Standar tata kelola rumah sakit mengatur kepemimian rumah sakit yang meliputi
 Direksi
 Pemerintah Daerah
 Direktur
 Representasi Pemilik

128. Dalam rangka mencegah kesalahan (patient safety) setiap melakukan tindak kepada
pasien, perawat atau dokter atau petugas kesehatan lainnya harus melakukan
identiikasi pasien berdasarkan kriteria sebagi berikut : ( lihat SKP 1 )

o Jawaban a dan b benar

o (A) nama pasien dan tanggal lahir

o (C) nomer kamar/ruangan

o Jawaban a,b dan c benar

o (B) nomer rekam medic

129. Dalam proses identifikasi pasien : ( SKP 1 , maksud dan tujuan )

o Identifikasi dilakukan dengan cara verbal dan visua

o Pasien di identifikasi sebelum pemberian obat, darah/ produk darah. Pemberian


pengobatan dan tindakan/ prosedur.

o Pasien diidentifikasi sebelum pengambilan darah dan specimen untuk


pemeriksaan klinis

o Semua benar

o Kebijakan dan prosedur mendukung praktek identifikasi yang konsisten pada


semua situasi dan lokasi

130. Survei mengenai kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit atas dilaksankan
pendidikan klinis :

o Dapat dilakukan survey kepuasan pasien tetapi lebih diutamakan peserta


kepuasan peserta didik

o Hasil survey dan analis terhadap kepusan pasien dikaitkan dengan kehadiraan/
keterlibatan peserta didik di RS

o Dilaksanakan paling banyak setahun

o Semua benar

o Survey dilaksanakan koma tidak diperlukan evaluasi/ analisis

131. Informasi pasien adalah rahasia sehingga :


( PMK No 36 Tahun 2012 Tentang Rahasia Kedokteran )

o Pasien diinformasikan untuk tidak membuka kerahasiaan penyakitnya kepada


siapapun selain kepada dokter yang merawatnya

o Tidak ada peraturan yang membolehkan pelapasan informasi pasien


o Rumah sakit harus menghormati kerahasiana informasi kesehatan/ apenyakit
pasien

o Tidak ada jawaban yang benar

o Nama pasien hanya boleh dipasang pada pintu kamar pasien

132. Identifikasi pasien resiko jatuh adalah dengan memberikan gelang berwarna :

o Ungu

o Biru

o Kuning

o Tidak perlu diberikan gelang khusus

o Merah

133. Prinsip Pengendalian infeksi di RS :

o Semua pasien di RS dianggap infeksius terutama cairan tubuh dan darah

o Resiko infeksi dan kegiatan program PPI disemua RS sama

o Adanya IPCM disemua ruang rawat inap

o IPCM adalh kepala ruangan

o Tidak perlu komite PPI

134. Proses untuk melindungi pasien dari kekerasan fisik dirumah sakit ;

o Rumah sakit merupakan area public sehingga tidak mungkin untuk


mengidentifikasi kelompok yang beresiko diserang

o Memeriksan semua pengunjung yang sudah memakai identitas yang diberi oleh
rumah sakit

o Bila terjadi kekerasan fisik, jangan gegabah, yakin diri dulu bahwa korban
memang betul celaka sehingga ada bukti

o Tidak ada jawaban yang benar

o Monitoring lokasi terpencil

135. Program orientasi peserta pendidikan staf klinis dengan materi orientasi yang kecuali
: ( Lihat IPKP 6 )

o Program PPRA

o Program rumah sakit tentang mutu dan keselamatan pasien

o Program keselamatan penggunaan obat


o Sasaran keselamatan pasien

o Program pengendalian infeksi

136. Untuk membuktikan proses penetapan kewenangan klinis bagi staf medis di RS, dapat
dilakukan koma telusur dokumen berupa : ( Lihat KKS 10 dan 1 )

o Ada bukti monitoring dan pengawasan pelaksanaan SPK dan RKK

o Kebijakan yang ditetapkan dan proses pemberian SPK dan RKK pada
penugasan pertama dan penugasan ulang

o Bukti perpanjangan SPK (surat penugasan klinis) dan RKK (rincian kewenangan
klinis) setiap staf medis diinformasikan keseluruh unit di RS

o Semua jawaban benar

o Penetapan kriteria sebagai review kinerja staf medis untuk pedoman dalam
keputusan penugasan ulang

137. Pernyataan yang benar tentang Second Opinion adalah :

o Hanya boleh dilakukan kedokter pada rumah sakit yang sama

o Menghindari kesalahan dokter dalam membuat diagnosa dan pengobatannya

o Tidak dianjur bila ada hubungannya dengan ancaman nyawa

o Tidak dianjurkan karena akan membinggungkan pasien dan keluarga

o Tidak dianjurkan bila menyangkut dampak finansial yang besar

138. Tujuan dari penyusunan ICRA (Infection Control Risk Assesment) adalah untuk
menurunkan infeksi, kegiatan ICRA tersebut terdiri dari kegiatan sebagai berikut :

o Memonitor dan mereview proses penurunan infeksi

o Mengidentifikasi proses terkait dengan resiko infeksi

o Menentapkan kebijakan dan prosedur terkait dengan penurunan resiko infeksi

o Benar semua

o Mengimplementasikan strategi penurunan resiko infeksi

139. Dari telusur 5 rekam medis tertutup, proses serah terima pasien oleh perawat dirawat
inap terdokumentasi semua direkam medis . 4 dari 5 form transfer tertulis dengan
yang menyerahkan dan menerima . dari observasi, transfer pasien dari rawat inap ke
radiologi tidak di dapatkan proses handover mengenai informasi pasien . ada proses
handover pasien dikamar operasi antara perawat, rawat inap dengan perawat kamar
operasi simulasi handover antara perawat jaga agi dan sore, 4 dan 5 perawat bisa
mempraktekan dengan baik . Skor dari SKP 2.2 EP 2 adalah ( Lihat SKP )
o TDD

o 10

o 0

o 5

140. Untuk melihat proses penetapan keanggotan setiap Staf medis disebuah RS, Surveior
dapat menelaah dokumen sebagai dokumen :

o Surat Tanda Registrasi, Surat Izin Praktek yang masih berlaku, Ijazah yang
sudah diverifikasi dari sumber aslinya.. Surat Penugasan Klinik dan Rincian
Kewenangan Klinik yang terkini

o Surat Tanda Registrasi, Surat Izin Praktek, Ijazah

o Surat Tanda Registrasi, Surat Izin Praktek, Ijazah yang sudah diverifikasi dari
sumber aslinya.. Surat Penugasan Klinik dan Rincian Kewenangan Klinik yang
terkini

o Semua diatas benar

o Surat Tanda Registrasi, Surat Izin Praktek, Ijazah, Surat Penugasan Klinik

141. Program PPI yang dikembangkan RS harus mempunyai sasaran yang jelas, sasaran
program meliputi : ( Lihat PPI , Hal 381 )

o Semua diatas benar

o Pasien

o Staff

o Pengunjung

142. Rumah sakit sering kali menjadi sarana klinis untuk pelatihan mahasiswa kedokteran,
keperawatan dan praktisi kesehatan lainnya, untuk itu rumah sakit perlu berpartisipasi
dalam program pelatihan sebagaimana dibawah ini kecuali :
( Lihat IPKP )

o Menyiapkan mekanisme untuk pengawasan terhadap program

o Mengintegrasikan peserta pelatihan dalam program mutu keselamatan pasien,


PPI

o Menentukan keberhasilan peserta pelatihan

o Mempunyai catatan lengkap dari semua peserta pelatihan

o Memahami dan menyediakan tingkat supervisi untuk setiap jenis dan tingkat
peserta
143. Rumah Sakit merancang Proses pencegahan dan pengendalian infeksi untuk
menurunkan risiko infeksi bagi pasien, staf dan orang-orang lainnya :

o Semua jawaban benar

o Rumah sakit harus proaktif mengidentifikasi dan menelusuri alur risiko, angka
dan kecenderungan infeksi di rumah sakit.

o Hasil monitor pencegahan dan pengendalian infeksi secara berkala dilaporkan


kepada pimpinan dan staf

o Semua jawaban salah

o Rumah sakit membandingkan angka kejadian infeksi rumah sakit dengan rumah
sakit lain melalui pertandingan data dasar.

144. Pelatihan komunikasi efektif ( salah semua ) : ( Lihat SKP 2 EP 2 )

o Jawaban a dan b betul

o Skor 10 ada bukti pelatihan komunikasi dengan narasumber tersertifikasi sebagai


trainer komunikasi dari eksternal rumah sakit . konfirmasi dengan 10 orang staf,
8 orang belum mengikuti pelatihan komunikasi efektif tersebut (a)

o Skor 5 ada bukti pelatihan komunikasi dengan narasumber tersertifikasi sebagai


trainer komunikasi dari eksternal rumah sakit . Dokumen yang ada 20% orang
staf yang dilatih, . konfirmasi dengan 10 orang staf, 8 orang belum mengikuti
pelatihan komunikasi efektif tersebut ( c )

o Jawaban a,b dan c betul

o Skor 10 ada bukti bukti pelatihan komunikasi dengan narasumber internal rumah
sakit konfirmasi dengan 10 orang staf, 8 orang belum mengikuti pelatihan
komunikasi efektif tersebut (b)

145. Seorang Pasien rawat jalan dengan kasus diabetes mellitus datang memeriksa diri
kembali di klinik rawat jalan 2 bulan sesudah kunjungan sebelumnya . ketika telurus
dalam informasi rekam medic catatan apa saja yang harusnya ada
( Lihat PPI 2 )

o Asesment awal dengan hasil diagnosis awal dan masalah keselamatan, serta
rencana asuhan, assessment ulang dengan hasil diagnosis dari masalah

o Asesment awal dengan hasil diagnosis awal dan masalah keselamatan, serta
rencana asuhan, assessment ulang dengan hasil diagnosis dari masalah
kesehatan serta rencana asuhan lanjut

o Asesment awal dengan hasil diagnosis awal dan masalah keselamatan, serta
rencana asuhan, assessment serta rencana asuhan lanjut

o Asesment awal dengan hasil diagnosis awal dan masalah keselamatan, serta
rencana asuhan, rencana asuhan lanjut
146. RS harus memastikan bahwa setiap tenaga keperawatan harus kompeten dalam
memberikan asuhan yang aman dan efektif salah satu cara adalah mengumpulkan
kredensial untuk setiapa staf perawat yang meliputi ( Lihat KKS 13 dan 14 )

o Pengalamanan kerja dan informasi lain seperti surat kesehatan dll

o Ijazah dan diklat lainnya yang sudah di verifikasi dari sumber aslinya

o Bukti kompetensi terbaru

o Semua atas benar.

o STR, SIP yang masih berlaku

147. Seorang IPCN hendaknya mempunyai kualifikasi sebagai berikut

o Perawat berpengalaman dengan pendidikan minimal D3 yang memiliki setifikasi


pelatihan PPI/ IPCN

o Perawat berpengalaman dengan pendidikan minimal D3 yang memiliki


pengalaman kerja diruang perawatan yang beresiko terjadinya infeksi

o Kepala Ruang Perawatan dengan pendidikan minimal D3 yang memiliki


pengalaman kerja diruang perawatan yang beresiko terjadinya infeksi

o Perawat pelaksana dengan pendidikan minimal S1 keperawatan

o Perawat senior memiliki sertifikat pelatihan dasar PPI

148. RS harus mempunyai proses yang efektif bagi staf Profesional lainnya untuk
berpartisipasi dalam aktifitas peningkatan mutu seperti dibawah ini kecuali :
( Liahat IPKP )

o Tersedia informasi proses review file staf professional lainnya

o Berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi RS

o Proses review kinerja bila ada temuan pada kegiatan peningkatan mutu

o Tersedia informasi proses promosi jabatan staf

o Berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

149. Dokumen apa saja yang harus disiapkan rumah sakit sebagai bukti implementasi
pengembangan formularium yang baik ( PKPO 2 EP 1,2 dan 4 )

o Regulasi organisasi penyusun formularium, bukti monitoring penggunaan obat


baru dan kepatuhan penyimpanan

o Pembentukan organisasi penyusunan formularium, bukti monitor penggunaan


obat baru dan kepatuhan terhadap formularium, bukti kajian tahunan terhadap
formularium.
o Pembentukan organisasi penyusunan formularium, bukti monitor penggunaan
obat baru dan kepatuhan pengadaan formularium, bukti kajian tahunan terhadap
formularium

o Regulasi organisasi penyusunan formularium, bukti monitor penggunaan obat


baru dan kepatuhan terhadap formularium, bukti kajian tahunan terhadap
formularium

150. Penugasan kerja klinis bagi tenaga profesional lainnya ditetapkan berdasarkan:
( Lihat KKS 17 , Hal 592 )

o Surat tanda registrasi dan surat izin kerja

o pendidikan atau ijazah yang sudah diverifikasi pada sumber asliny

o diklat yang telah diikuti

o semua diatas benar

o lamaran kerja

151. Program pengendalian mutu pelayanan RIR dititik beratkan difaktor input khususnya
tenaga/staf sesuai perundang-undangan, oleh karena itu pola ketenangan instalasi
RIR mengatur hal-hal sebagai berikut kecuali :

o Ketersediaan tenaga ahli radiologi konsultan

o Tersedia seorang staf dengan kualifikasi PPR (Petuga Proteksi Radiasi)

o RS dengan kelas lebih tinggi (type A-B) menyediakan tenaga ahli fisika

o Semua salah

o Jumlah tenaga radiografer disusun mengikuti jumlah pesawat atau modalitas


yang tersedia

Anda mungkin juga menyukai