2. Pengawasan Program PPI tergantung pada risiko infeksi yang di hadapi masing-
masing rumah sakit, sebutkan perbedaan berkaitan dengan yg dimaksud ? Sebutkan
elemen perbedaan berkaitan yang dimaksud ? (pilih satu jawaban yang benar)
( Lihat PPI 2 , hal 382 )
o Besar kecilnya rumah sakit, kompleksitas kegiatan, tingkat risiko, dan cakupan
program
o Semua benar.
3. Risiko, manfaat dan alternatif berhubungan dgn tindakan sedasi moderat dan dalam
diskusi dgn pasien dan keluarga pasien atau dengan mereka yang mambuat
keputusan yang mewakili pasien. Pilihlah jawaban yang tidak tepat
( Lihat PAB 3.3 EP 1-3 )
o Pasien dan atau keluarga atau pihak lain yang berwenang memberikan
keputusan yang di jelaskan tentang risiko,keuntungan dan alternatif tindakan
sedasi
o TTD
o Skor 0
o Skor 10
o Skor 5
o PPA yang bertanggung jawab memberikan sedasi adalah staff yang kompeten
dalam hal paling sedikit:teknikdan berbagai macam cara sedasi,farmakologi obat
sedasi dan penggunaan zat reversal(antidote-nya),memonitoring pasien
dan,bertindak jika ada komplikasi
6. Untuk menjamin keamanan, mutu, manfaat, dan khasiat obat yang disiapkan dan di
serahkan pada pasien maka rumah sakit diminta menyiapkan dan menyerahkan obat
dalam lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan lingkungan serta untuk
mencegah kontaminasi tempat-tempat obat harus sesuai dengan peraturan
perundang - undangan dan praktik profesi seperti: ( Lihat PKPO 5 hal 312 )
Staff yang menyiapkan produk steril terlatih
Ruangan bersih ( Clean Room)
Laminar air flow cabinet
Benar semua
Cytotoxic drug safety cabinet
7. Sebagai surveyor anda melakukan telusur rekam medis pasien untuk melihat proses
komunikasi efektif antar staff klinis dalam asuhan pasien. dimana saja catatan bukti
pelaksanaan komunikasi dalam rekam medis pasien
( Lihat MIRM 13.1- 13.4)
o Asesmen awal, CPPT, ringkasan pulang, ringkasan rawat jalan, transfer, rujukan
TBaK, serah terima pasien
8. Informasi yang terkait dgn operasi dicatat dalam laporan operasi dan digunakan untuk
menyusun rencana asuhan lanjutan
Pilih satu jawaban yang tidak tepat ( Lihat PAB 7.2 )
o Laporan operasi dapat dicatat di ruang rawat inap setelah pasien tiba diruangan
o Ada bukti laporan operasi memuat paling sedikit a) s/d h) dimaksud dan tujuan
dan dicatat pada form yang ditetapkan di RS,tersedia segera setelah operasi
selesai dan sebelum pasien dipindak ke area lain
o Semua benar
12. Identitas pasien pada berkas rekam medis tercetak dengan minimal menggunakan
( Lihat SKP 1 )
13. RS Hidup Sehat ingin membuat FMEA dari Risk register yang dikumpulkan oleh
instalasi pelayan ke komite PMKP. Urutan kegiatan yang harus dilakukan oleh Komite
PMKP adalah:
o A,B,C
o A,C,B
o Kominfo RI
o Kemenhukam RI
o Kemenkes RI
o Kemensos RI
o Kemenham RI
15. Maksud dan tujuan standar SKP 1 antara lain : ( Lihat SKP 1)
o Membuat daftar semua obat high alert dengan menggunakan data terkait
penggunaan obat di RS
16. Seorang wanita berusia 50 tahun,menderita DM sejak usia 45 tahun, yang tidak
disadarinya. Biasa os berobat di puskesmas ,kemudian ps di rujuk ke RS. Ketika pas
sampai RS, ps ditanya beberapa pertanyaan yang membuat pasien sangat senang
krn mearasa perawat di RS sangat perhatian kepada pasien. Apa yang menyebabkan
ps merasa puas ketika datang ke RS tersebut :
(jawaban bisa lebih dari satu) ( Lihat MKE 10 )
Pasien disarankan untuk dirujuk ke bagian rehabilitasi medic, tanpa ada nya
penjelasan seperti ini
Pasien dilakukan asesmen awal oleh dokter dan perawat
Pasien juga ditanyakan apakah sebelum berobat pernah minum obat yang dibeli
sendiri
Pasien mendapatkan skrining gizi oleh staff gizi di ruang terpisah
17. Pada TKRS 11.2 EP 2, PPK, alur klinis (clinicial pathway) diseleksi memenuhi kriteria
( TKRS 11.2 EP 2 )
Disetujui resmi atau digunakan oleh RS, dilaksanakan staff terlatih
Sesuai dengan populasi daerah nya
Dilakukan asesmen terhadap bukti ilmiahnya dan dihitung dulu biaya nya oleh
bag keuangan RS
Dilaksanakan dan diperbaharui bedasarkan bukti dan evaluasi dari proses dan
hasil proses
Disesuaikan dengan teknologi, obat, lain sumber daya di RS atau norma
profesional yang berlaku secara nasional
18. Tim / komite PRA terdiri dari tenaga kesehatan yang kompeten antara lain
( lihat PROGNAS ANI MIKROBA hal 437 )
Staff laboratorium (mikrobiologi klinis)
Staff medis
Staff instalasi farmasi
Staff keperawatan
19. Pada standar IPKP 4 disebutkan seluruh staff yang memberikan pendidikan klinis
harus memenuhi ( lihat IPKP 4 )
Kewenangan klinis
Kompetensi mendidik dan penugasan dari institusi pendidikan
Perundang-undangan
Persyaratan kredensial untuk diberi PK/RKK
20. Orientasi peserta pendidikan klinis minimal mencakup materi ( lihat IPKP 6 )
Sasaran keselamatan pasien
Mutu dan keselamatan pasien
Keselamatan panggunaan obat
Pengendalian infeksi dan PPRA
21. Pada MFK 6 rumah sakit mengembangkan, memelihara, program manajemen disaster
untuk menanggapi keadaan disaster dan bencana alam atau lainnya memiliki potensi
terjadi dimasyarakat ( lihat MFK 6 )
Melakukan simulasi
Mempunyai program a sd i maksud dan tujuan
Membuat HTA
Membuat PCRA
Mengukur hospital safety index
22. RS harus medapat informasi tentang output dengan kriteria yang diharapkan dari
institusi pendidikan dari pendidikan klinis yang dilaksanakan di rumah sakit. Untuk
tetap dapat menjaga mutu pelayanan dalam penyelenggaraan pendidikan klinis di
rumah sakit harus ada penetapan RS yang masih berlaku, hal tersebut di buktikan
dengan ( lihat IPKP 1 )
24. Pelatihan komunikasi efektif dapat dilaksanakan dengan first party levelsecod party
level, third party level. Contoh pelatihan second party level adalah ( Lihat SKP 2 EP 2 )
o Pelatihan IPCN
26. Asuhan setiap pasien bedah direncanakan bedasarkan hasil asesmen dan dicatat
dalam rekam medis pasien ( Lihat PAB 7.3 )
Pilih satu jawaban yang tidak tepat
o Asesmen pra bedah dapat ditulis pada asesmen awal rawat inap
o Ada regulasi tentang asuhan setiap pasien bedah direncakan bedasar informasi
dari hasil asesmen
o Hasil asesmen yang digunakan untuk menentukan rencan operasi dicatat oleh
dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) direkam medis pasien sebelum
operasi dimulai
o Bila pasien sudah dirawat di bagian penyakit dalam ketika di konsul dan perlu
operasi, asesmen prabedah tidak boleh dicatat di CPPT
o Diagnoasa pra operasi dan rencan operasi di catat di rekam medic pasien oleh
dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)sebelum operasi dimulai
27. Kumpulan data klinik yang harus tersedia dari SIM RS adalah :
(jawaban bisa lebih dari satu) ( Lihat MIRM 4, Hal 602 )
Data SDM rumah sakit
Data mutu dan insiden keselamatan pasien
Data pola kuman
Data survellans infeksi
28. Rumah sakit menetapkan proses rekonsiliasi obat, yaitu proses membandingkan
daftar obat yang dipergunakan oleh pasien : ( Lihat PKPO 4 )
o Benar semua
o Salah semua
29. Vignatte:
Rumah sakit membuat regulasi tentang isolasi dan pemberian penghalang ( barrier ) (
lihat PPI 8 )
Pertanyaan (lead in)
Sebutkan regulasi yang dimaksud ? (pilih satu jawaban yang benar)
o Menggunakan ruangan dengan system filtrasi HEPA bila struktur bangunan tidak
memungkinkan membangun ruangan dengan tekanan negatifve
o Semua benar
30. Anestesi dan sedasi umumnya merupakan suatu rangkaian proses yang dimulai dari
sedasi minimal hingga anastesi penuh oleh karena itu :
( Lihat PAB ttg gambaran Umum )
Pilihlah jawaban yang tepat
o Dalam bab PAB ini juga termasuk penggunaan sedasi minimal (anxiolysis,atau
penggunaan sedasi untuk penggunaan ventilator)
o Pada proses layanan sedasi dan anestesi tersebut, respons pasien tidak dapat
berubah rubah sepanjang berlangsungnya rangkaian tsb.
o Pada pelayanan anestesi dan sedasi moderat dan dalam ketiganya tidak
berpotensi membahayakan reflex protektif pasien terhadap fungsi pernafasan
nya
32. Hal-hal yang perlu dinilai dalam asesmen / asesmen ulang rasa nyeri, adalah sebagai
berikut, kecuali : ( Lihat AP 1.5, Hal 183 )
o Kuatnya jeritan dan tangisan pasien merupakan indikator yang tepat untuk
menilai berat ringannya rasa nyeri
33. Format spesifik untuk mendokumentasikan supervisi yang sesuai dengan kebijakan
rumah sakit sasaran program serta mutu dan keselamatan asuhan pasien terdapat
dalam : ( Lihat IPKP 5 )
o Komite medik
o Pimpinan RS
o Bagian kepegawaian
o Dewan Pegawai RS
35. Rumah sakit menetapkan regulasi yang mengatur tentang asuhan pasien operasi yang
menggunakan implan, pada waktu melakukan telusur, hal-hal yang dilihat adalah : (
PAB 7.4 )
Pilih satu jawaban yang tidak tepat
o Bila implan yang dipasang dilakukan penarikan kembali (recall), ada bukti Rumah
Sakit dapat melakukan telusur terhadap pasien terkait
o Operasi di kaki
o Operasi mata
o Operasi ginjal
38. Apabila pasien dirawat di RS oleh DPJP sesuai kompentensi maka ketika telusur
dokumen dan lapangan apa yang harus kita jumpai : ( Lihat AP )
o Analisa pasien cukup dilakukan oleh perawat dan dokter saja
o Asesmen awal sebelum dintegrasikan maka DPJP akan membuat tanda tangan
diasesmen awal keperawatan sebagai bukti integrasi
o Hasil asesmen awal dan asesmen ulang pasein oleh masing-masing PPA perlu
dintegrasikan
39. Salah satu dari Elemen Penilaian Hak Pasien dan keluarga yang berkaitan dengan
komplain adalah : ( Lihat HPK 3 EP 4 )
o Pasien dan keluarga tidak perlu ikut serta dalam proses penyelesaian
o Keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat yang timbul dalam proses asuhan
tidak mungkin terjadi
40. Keputusan untuk memberikan penugasan ulang Staf Medis yang memberikan asuhan
pasien, mempertimbangkan antara lain hal-hal seperti dibawah ini, kecuali
o Asuhan klinis diberikan tanpa kasih, tidak tepat dan tidak efektif
o Profesionalisme
41. Tingkatkan supervisi sesuai kompetensi dan kewenangan peserta didik meliputi :
( Lihat IPKP 5, HAL 652 )
Supervisi rendah
Supervisi tinggi
Supervisi moderat
Supervisi moderat tinggi A
o Regulasi meliputi penetapan tingkat supervisi untuk semua tingkat dan jenis
peserta didik dan ada dokumentasi tingkat supervise
o Penetapan tingkat supervisi peserta didik dilakukan oleh sub Komite Mutu Komite
Medis
o Regulasi meliputi : bed site teaching, mini-klinical evalution exercise for trainee
(mini-CEX) ; direct observation of prosedure and supervision (DOPS); case base
discussion (CBD)
45. Rumah sakit yang baru beroperasional 3 (tiga) bulan sudah memiliki program
manajemen risiko fasilitas dan lingkungan serta sudah diimplementasikan namun
belum melakukan review dan peninjauan berkala (pembaharuan program) seperti
dimintakan standar MFK 2 EP 3 maka berdasarkan fakta tersebut saudara akan
memberikan skor sebagai berikut :
o Skor 10
o Skor 0
o TDD
o Semua benar
o Skor 5
46. Belum cukup bukti dilakukan evaluasi tentang catatan komunikasi yang terjadi waktu
serah terima pasien. Nilai pada SKP 2.2 EP 3 : ( Lihat SKP 2.2 EP 3 )
o TDD
o 0
o 10
o 5
o Dokter anastesi
48. Berdasarkan survey yang saudara lakukan kepada RS A terbukti RS tersebut sudah
memiliki rencana strategis, rencana tahunan dan rencana kebutuhan pegawai namun
antara masing-masing perencanaan tersebut tidak ada hubungan yang jelas terkait
kebutuhan SDM RS A tersebut sesuai fakta ini maka saudara akan memberikan skor
sebagai berikut :
o Skor 10
o Skor 5
o TDD
o Skor 0
o Konsumsi alkohol
o Kondisi pasien
o Benar semua
51. Prosedur perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik dalam rumah sakit adalah
( Lihat HPK )
o Pasien yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri harus menekan bel apabila
ada kecurigaan terhadap pengunjung yang datang
o Pasien yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri harus didampingi oleh
keluarganya selama 24 jam perhari secara bergilir
o Pasien yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri tidak boleh dikunjungi
kerabatnya
o Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan diruang rawat pasien yang tidak
dapat melindungi diri nya sendiri
52. Untuk penyelenggaraan pendidikan klinis di RS, maka para pihak yang bekerja sama
harus mendapatkan informasi lengkap tentang hubungan dan tanggung jawab
masing-masing.
Tentukan persetujuan terhadap keputusan terhadap keseluruhan proses
penyelengaaraan pendidikan klinis di RS : ( IPKP 1 )
o RS harus konsisten dengan visi misi RS, komitmen pada mutu, keselamatan
pasien serta kebutuhan pasien
54. Setiap obat jika salah penggunaannya dapat membahayakan pasien, bahkan
bahayanya dapat menyebabkan kematian kecacatan, pemberian obat-obatan yang
perlu diwaspadai yaitu mengandung resiko, yang meningkat bila kita salah
menggunakan dan dapat menimbulkan kerugian besar pada pasien.
Obat-obat yang perlu diwaspadai adalah: ( Baca SKP 3 maksud dan Tujuan )
o Obat resiko tinggi, yaitu obat yang terjadi kesalahan (error) dapat menimbulkan
kematian atau kecacatan
o Elektrolit esentrat
o Semua benar
o Obat yang nama, kemasan , lebel sama, bunyi ucapan sama atau NORUM
55. VIGNETTE:
Saudara mendapat tugas sebagai pembimbing sebuah RSUD kelas C non pendidikan
dengan 120 Tempat Tidur dan memiliki peserta didik klinis dari 5 institusi pendidikan
staf kesehatan.
Pertanyaan :
Saran anda kepada RS untuk tersebut untuk mengukur mutu pendidikan adalah
sebagai berikut kecuali :
o Menetapkan indikator mutu tentang rasio pembimbing klinis dengan PPDS 00%
56. VIGNETTE:
Rumah Sakit mempunyai Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan
kesehatan kerja secara menyeluruh untuk mengurangi resiko tertular infeksi yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada pasien, staf klinis dan non klinis.
Pertanyaan (lead in) : ( Lihat PPI 5 , Hal 388 )
Sebutkan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang dimaksud? (pilih satu
jawabn yang benar)
o Program tentang PPI dan program tentang kesehatan kerja yang komprehensif
dan keselamatan staf diseluruh RS
o Program pencegahan dan pengendalian infeksi ini adalah inisiatif dari beberapa
staf saja
o Semua benar
57. Untuk pasien yang diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian klinis/uji klinis maka
RS harus menjamin diperolehnya informed consent sebagai berikut:
(jawaban bisa lebih dari satu)
Data pasien menjadi milik peneliti
Diperoleh sebelum pasien berpartisipasi dalam penelitian
Penjelasan bahwa pasien dapat menolak untuk berpartisipasi atau
mengundurkan diri sewaktu-waktu dalam penolakan atau pengunduran diri
tersebut tidak akan menutup akses mereka terhadap pelayanan rumah sakit
Benar semua
Pemberian informasi kepada pasien calon partisipan penelitian meliputi: a)
manfaat yang diharapkan; b) kemungkinan/potensi ketidaknyamanan dan resiko;
c) alternatif yang dapat menolong mereka; d) prosedur yang harus diikuti; e)
asuransi
59. Maksud dan tujuan IPKP 2, untuk Pendidikan Spesialis RS harus memiliki
dokumentasi meliputi: ( Lihat IPKP 2 )
Laporan pencapaian kompetensi
Surat keterangan peserta didik dari institusi pendidikan
Klasifikasi akademik
Fotocopy ijazah, STR SIP
60. Pada telusur rekam medis tertutup discharge summary harus memuat hal-hal sebagai
berikut :
61. Dalam upaya perbaikan kinerja Rumah Sakit secara teratur melakukan evaluasi dan
review rekam medis Fokus utama review rekam medis meliputi :
( Lihat MIRM 13.4, Hal 618 )
( jawaban bisa lebih dari satu)
Form berkas rekam medis yang disediakan untuk semua PPA
Ketepatan waktu
Kelengkapan isi dari rekam medis
Keterbacaan tulisan
62. RS menetapkan dan melaksanakan evaluasi dan analisis indikator mutu PPRA sesuai
peraturan perundang-undangan meliputi ( Lihat PPRA Standarv 4.1,Hal 640 )
Indikator mutu PPRA terintegrasi pada indikator mutu PMKP
Perbaikan kuantitas penggunaan antibiotik
Peningkatan mutu penanganan kasus infeksi
Perbaikan kualitas penggunaan antibiotik
63. Untuk menentukan apakah pasien nanti masuk ke dalam kriteria perencanaan
pemulangan pasien (P3)
o Tidak ada masalah dengan fisik yang ditentukan ketika asesmen ulang dalam
kurung pasien sudah dirawat
o Untuk menentukan pasien perlu P3 dimulai ketika asesmen awal rawat inap
65. Bila pasien dirawat di rumah sakit ada beberapa hal yang perlu diketahui :
o
o Semua catatan keperawatan dicantumkan dalam cppt
o Semua keputusan hanya ditentukan oleh dpjp dan PPA lain hanya menjalankan
instruksi dpjp
o Dalam hal tindakan medik yang menyangkut kepentingan publik dalam kurung
(misal : imunisasi massal dalam penanggulangan wabah diperlukan persetujuan)
67. Bukti rumah sakit melaksanakan suatu proses asesmen awal resiko jatuh untuk pasien
gawat darurat dan rawat jalan dengan kondisi diagnosis lokasi terindikasi beresiko
tinggi jatuh sesuai regulasi antara lain :
o Semua benar
o Semua salah
o Ada asesmen cepat rapid assessment risiko jatuh untuk pasien gawat darurat
dan rawat jalan
68. Pada telusur di instalasi rawat inap RS untuk PMKP 6 surveyor melakukan scoring
kosong pada karena yang ada hanya :
o Koordinasi dengan komite medik untuk penetapan PPK dan indikator kinerja
dokter akan dilaksanakan bulan depan
o Indikator alat infus pump di Instalasi rawat inap yang ada belum selesai MOU nya
o Wawancara dengan PIC data menjelaskan ada pengumpulan data indikator unit
IAK, IAM
70. Pada bab TKRS standar 11 EP 1, para kepala unit diharuskan menyiapkan data untuk
evaluasi kinerja staf medik perawat PPA dan staf klinis lainnya standar ini terkait
dengan : ( Lihar TKRS 11, EP 1-3 )
71. Program mutu dan keselamatan pasien pada pelayanan anestesi sedasi moderat dan
dalam dilaksanakan dan didokumentasikan
(Pilih satu jawaban yang tidak tepat) ( Lihat PAB 2.1 : Maksud dan Tujuan )
o Ada bukti monitoring dan evaluasi proses monitoring proses pemulihan anestesi
dan sedasi dalam
o Ada bukti monitoring dan evaluasi proses monitoring status fisiologis sebelum
dan selama anestesi
o Ada bukti monitoring dan evaluasi evaluasi ulang bila terjadi konversi tindakan
dari lokal atau regional ke general
o Ada bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan asesmen pra sedasi dan pra
anestesi
72. RS Bina Insani merujuk seorang pasien laki-laki 60 tahun dengan trauma kapitis 3 jam
yl disertai data klinis tambahan tidak ada penurunan kesadaran maupun gejala defisit
neurologis lain untuk pemeriksaan ct-scan cranium. staf RIR rujukan RS penerima
pasien mengambil langkah-langkah pelayanan sebagai berikut :
( Bingung )
o Semua benar
73. VIGNETTE :
Saudara mendapat tugas sebagai pembimbing sebuah RSUD kelas C non pendidikan
dengan 120 tempat tidur dan memiliki peserta didik klinis dari 5 institusi pendidikan
staf kesehatan
Pertanyaan :
Sebagai seorang pembimbing KARS peserta didik klinis di RS Bagaimana anda
memberi bimbingan tentang pembuatan program peningkatan mutu RS ? Program
pengukuran mutu prioritas apa yang harus dibuat RS ?
o (C) Program peningkatan mutu riset klinis dan pendidikan profesi kesehatan
o B dan C Benar
76. Tanggung jawab dan tugas PPI di RS meliputi ( Lihat PPI 1, Hal 382 )
Sasaran keselamatan pasien
Menetapkan definisi infeksi terkait pelayanan kesehatan
Proses pelaporan
Keselamatan penggunaan obat
77. Di samping menetapkan indikator mutu prioritas yang harus dijalankan sebagai
program PMKP RS ditetapkan pula indikator mutu unit termasuk instalasi RIR untuk
merealisasikan tanggung jawab ini maka kepala instalasi RIR
o Semua salah
78. Menurut standar IPKP 2 pelaksanaan pelayanan dalam pendidikan klinis yang
diselenggarakan di RS harus memiliki ( Lihat IPKP 2 )
Kesepakatan yang luas
Akuntabilitas manajemen
Prosedur yang jelas
Koordinasi
79. Untuk menentukan apakah pasien nanti masuk ke dalam kriteria perencanaan
pemulangan pasien (P3)
o Tidak ada masalah dengan fisik dan ditentukan ketika asesmen ulang (pasien
sudah dirawat)
81. Identifikasi resiko paparan radiasi dalam pelayanan RIR tidak dapat diketahui dengan
menggunakan peralatan :
o Metal Detektor
o Apron
o Kaca PB
o Gonade Shield
o TLD
82. Bukti rumah sakit melaksanakan evaluasi terhadap upaya penurunan angka infeksi
terkait pelayanan kesehatan (lihat juga PMKP 7 EP 3) Antara lain :
o Semua benar
o Ada prosedur menggunakan sabun disinfectant serta handuk sekali pakai (towel)
tersedia di lokasi sesuai dengan pedoman
83. Obat yang diresepkan dan diberikan tercatat di rekam medis pasien antara lain kecuali
:
o Waktu pemberian
o Identitas pasien
o Harga obat
o Nama obat
84. Untuk mendapatkan informasi klinis tepat waktu dan terkini Rumah Sakit harus
menyediakan referensi berupa :
( jawaban lebih dari satu)
Jurnal manajemen
Berlangganan jurnal cetakan
E- Jurnal
Buletin Rumah Sakit
85. Vignette
Saudara mendapatkan tugas sebagai pembimbing sebuah RSUD kelas C non
pendidikan dengan 120 tempat tidur dan memiliki peserta didik klinis dari 5 institusi
pendidikan staf kesehatan vignette ini akan membawa anda ke pada soal nomor 1
sampai dengan 4
Pertanyaan :
Regulasi apa saja yang harus saudara teliti untuk pemenuhan SNARS 1.1
o Semua salah
o Penyusunan formularium
o Alat
o Semua benar
o Benar semua
o 3. Dosis antibiotik
o 2. Pilihan antibiotic
94. Dibawah ini adalah cara membuktikan bahwa RS telah melaksanakan program
mengurangi risiko pasien cedera karena jatuh, kecuali
95. Kepada siapa laporan pencapaian indikator mutu rumah sakit harus disampaikan?
Direktur
Pemilik/representasi pemilik
Direksi
96. Pernyataan tentang Second Opinion berikut ini benar, kecuali: ( Lihat HPK )
o Perbedaan pendapat para dokter dalam mengobati penderita adalah hal biasa
terjadi dan hal ini mungkin tidak menjadi masalah serius bila tidak menimbulkan
konsekuensi yang berbahaya dan merugikan bagi penderita.
97. Dalam proses pemberian informed consent kepada pasien yang akan dilakukan
tindakan risiko tinggi, pemberi persetujuan dapat diperoleh dari individu yang
kompeten, yaitu: ( lihat HPK 5.3 )
98. Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi KTD cairan elektrolit konsentrat sebagai
berikut kecuali: ( SKP 3 , PKPO 3.2 )
99. PILIH JAWABAN YANG BENAR, JAWABAN BISA LEBIH DARI SATU
Cara identifikasi pasien:
Nama dan umur pasien
Nama pasien
Tanggal dan tahun kelahiran
Alamat rumah
100. Dalam menyusun program surveilans, pengumpulan data yang dilakukan harus
berfokus yang meliputi data infeksi dan lokasi yang relevan yaitu
(Lihat PP6 hal 392 )
o Tindakan pada saluran pernafasan dan saluran kencing, alat invasive
intravaskular, lokasi operasi, luka, pembalutan, penyakit dan organisme penting
berdasar data epidemiologi, timbulnya infeksi baru di masyarakat.
o Tindakan pada saluran pernafasan dan saluran kencing, alat invasive pada
pembuluh darah, lokasi, operasi, luka, pembalutan, penyakit dan
organismepenting berdasar data epidemiologi, timbulnya infeksi baru di
masyarakat.
o Tindakan pada saluran pernafasan dan saluran kencing, alat invasive pada
pembuluh darah, lokasi, operasi, luka, pembalutan, penyakit dan organis
mepenting berdasar data epidemiologi, timbulnya kembali infeksi di masyarakat.
o Tindakan pada saluran pernafasan dan saluran kencing, alat invasive pada
pembuluh darah, lokasi operasi, luka, pembalutan, penyakit dan organisme
penting berdasar data epidemiologi, timbulnya infeksi baru atau timbul
kembalinya infeksi di masyarakat.
101. Untuk mendapatkan data kepatuhan perawat terhadap prosedur SBAR saat perawat
komunikasi melalui telepon terkait kepada pasien kepada DPJP:
( AP 5 , 3.2 dan SKP 2 EP 3 )
o Observasi
o Regulasi
o Wawancara
o Konfirmasi
102. Rumah sakit dalam menjalankan tugas pelayanan kepada pasien, juga dapat
melakukan penelitian klinis, investigasi atau percobaan-percobaan dimana subjeknya
adalah manusia, untuk itu diperlukan beberapa ketentuan:
( Lihat HPK 7 )
o ( B ) Rumah sakit fungsinya adalah sebagai tempat merawat orang sakit, jadi
tidak boleh pasien digunakan sebagai subjek penelitian, ini melanggar HAM
o Semua salah
o Semua betul
104. Bila ada pasien datang ke rumah sakit untuk dirawat maka perlu dilakukan asesmen
risiko jatuh, maka kepada pasien tersebut diberikan gelang identitas yang berwarna:
o Warna abu-abu
o Warna biru
o Warna kuning
o Warna pink
o Warna merah
105. Sebuah rumah sakit daerah, mendapatkan kasus yang membutuhkan layanan
ekspertisi yang harus dikonsulkan secara jarak jauh dengan dokter di salah satu
rumah sakit pusat. Hal apa saja yang harus dilakukan rumah sakit dalam manajemen
kontrak ntuk memastikan mutu keselamatan pasien? ( Lihat AP )
o Pedoman layanan yang dikontrakkan, kontrak klinis, kontrak kerja staf medis,
mengevaluasi mutu pelayanan ekspertisi yang dikontrakkan.
o Regulasi jenis layanan klinis yang dikontrakkan, kontrak klinis, kontak kerja staf,
mengevaluasi mutu pelayanan ekspertisi yang dikontrakkan.
o Regulasi jenis layanan klinis yang dikontrakkan, kontrak klinis, perjanjian kerja
staf medis, mengevaluasi mutu pelayanan ekspertisi yang dikontrakkan.
106. PILIH JAWABAN YANG BENAR, JAWABAN BISA LEBIH DARI SATU
General consent untuk pengobatan berisi izin dari pasien kepada dokter dan
profesional pemberi asuhan lainnya untuk ( Lihat HP 5 EP 1 sd 5 )
Melakukan tindakan invasif sesuai dengan kebutuhan pasien
Melakukan prosedur diagnostik yang dibutuhkan pasien
Melakukan prosedur diagnostik dan perawatan medis
Memberikan pengobatan medis yang dibutuhkan pasien
108. Rumah sakit mengambil langkah untuk melindungi barang milik pasein dari pencurian
atau kehilangan dengan cara: ( Lihat HPK 1.3 )
o Membuat general consent bahwa barang yang hilang menjadi tanggung jawab
pasien kecuali barang-barang kebutuhan pasien yang dititipkan ke rumah sakit
untuk diamankan
o Memeriksa semua barang bawaan semua pengunjung pada saat keluar rumah
sakit
109. Terkait “Kebijakan Pelaporan Hasil Pemerikasaan Kritis”, proses pelaporan hasil
pemeriksaan/tes dikembangkan RS untuk pengelolaan hasil kritis dan tes diagnostik
untuk meyediakan pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan menerima hasil
tespada keadaan gawat darurat. Oleh karena itu, RS mempunyai prosedur: ( Lihat
SKP 2.1 )
o Penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe tes
o Oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus dilaporkan
o Semua benar
o Semua salah
110. Berapa banyak salinan ringkas pulang yang harus dibuat peruntukkannya?
( lihat ARK 4.2.1 Maksud dan Tujuan )
o Empat salinan untuk tenaga perujuk, pasien, penjamin, unit rawat inap
o Empat salinan untuk tenaga perujuk, pasien, penjamin, unit rekam medik
o Empat salinan untuk tenaga kesehatan yang dituju, pasien, penjamin, disimpan
pada berkas rekam medik
o Empat salinan untuk tenaga perujuk, pasien, penjamin, unit perawatan terakhir
111. PILIH JAWABAN YANG BENAR, JAWABAN BISA LEBIH DARI SATU
Pasien dan keluarga berpartisipasi dalam proses pelayanan, dalam hal:
( Lihat HPK 2.1)
Tidak mencari ”second opinion” di luar dokter yang ditetapkan oleh DPJP
Pembuatan keputusan tentang pelayanan
Menerima/menolak prosedur diagnostik dan pengobatan
Bertanya tentang pelayanan.
112. Sebuah rumah sakit menghadapi permasalahan dengan tingginya permintaan untuk
perawatan di ruang intensif, namun jumlah ruang intensif terbatas. Hasil evaluasi
menunjukkan kemungkinan tidak smeua permintaan tersebut tepat. Regulasi dan
program apa yang harus disusun rumah sakit untuk mengelola permasalahan ini:
o Pedoman kriteria masuk dan keluar ruang perawatan intensif yang disusun staf
ICU, pelatihan penggunaan kriteria perawatan intensif pada dokter, perawat dan
kepala unit, survei kepatuhan penerapan kriteria perawatan intensif
o Pedoman kriteria masuk dan keluar ruang perawatan intensif yang disusun oleh
semua staf terkait yang kompeten, pelatihan penggunaan kriteria perawatan
intensif pada dokter, dan kepala unit, survei kepatuhan penerapan kriteria
perawatan intensif
o Pedoman kriteria masuk dan keluar ruang perawatan intensif yang disusun oleh
semua staf terkait yang kompeten, pelatihan penggunaan kriteria perawatan
intensif pada dokter, perawat dan kepala unit, survei kepatuhan penerapan
kriteria perawatan intensif
o Pedoman kriteria masuk dan keluar ruang perawatan intensif yang disusun staf
ICU, pelatihan penggunaan kriteria perawatan intensif pada dokter, dan kepala
unit, survei kepatuhan penerapan kriteria perawatan intensif
113. Enam area dalam hand wash/Rub adalah, kecuali: ( Lihat SKP )
o Pergelangan tangan
o Telapak tangan
114. Tahap Time Out sangat penting karena: ( Lihat SKP 4 EP 3, PAB 8.1 EP 4 )
o Pernyataan A, B, C betul
o Pernyataan A, B, C salah
115. Prosedur checklist keselamatan operasi merupakan standar operasi yang meliputi
pembacaandan pengisian formulir:
o Jawaban a, b, c benar
o Jawaban a, b, c salah
o ( B ) Time out yang dilakukan di ruang operasi sesaat sebelum insisi pasien
116. Pada saat melakukan skoring standar SKP 1 EP 5 , Anda akan memberikan skor 10
jika: ( lihat SKP 1 EP 5 )
Wawancara dengan pasien di rawat jalan, 2 dari 5 pasien mengatakan dokter
menanyakan nama dan alamat mereka
Telusur di unit hemodialisa, semua pasien dipasang gelang identitas dengan
tulisan tangan
Simulasi dengan perawat rawat jalan, 4 dari 5 perawat bisa mensimulasikan
identifikasi pasien dengan benar
Telusur di unit radiologi, semua pasien CT Scan dengan kontras dan IVP di
pasang gelang identitas
118. Penugasan kerja klinis bagi tenaga profesional lainnya ditetapkan berdasarkan:
( Lihat KKS )
A. Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja
B. Pendidikan/ijazah yang sudah di verifikasi pada sumber aslinya
C. Diklat yang telah diikuti
D. Pengalaman kerja
E. Semua di atas benar
119. Siapa yang harus bertanggung jawab dalam pelayanan kefarmasian dan
penggunaan obat? ( Lihat PKPO 1 )
o Pasien diberi penjelasan untuk mencari rumah sakit lain yang bersedia menerima
apabila terjadi sesuatu akibat pulang atas permintaan sendiri
o Sangat merepotkan karena bila terjadi sesuatu maka rumah sakit akan
disalahkan
121. Dokumen bukti apa saja yang seharusnya ada untuk evaluasi implementasi kebijakan
tersebut
o Dokumen pedoman kriteria masuk dan keluar perawatan intensif yang ditetapkan
oleh rumah sakit. Tim dan kualifikasi tim penyusun, daftar hadir tim penyusun
dalam proses, program pelatihan penerapan kriteria form ceklist kriteria masuk
dan keluar pada rekam medik
o Dokumen pedoman kriteria masuk dan keluar perawatan intensif yang diterapkan
oleh rumah sakit. ST tim dan tim kualifikasi penyusun, daftar hadir tim penyusun
dalam proses, rekam pelaksanaan pelatihan (laporan, sertifikat) catatan
pemenuhan ceklist kriteria masuk dan keluar pada rekam medik
122. Untuk menjamin kesinambungan pelayanan di dalm rumah sakit, informasi apa saja
yang perlu dicantumkan dalam form transfer ( Lihat ARK 3.3 EP 2 - 7 )
123. Sebuah rumah sakit tipe C menyusun pedoman PMKP yang berbasis bukti, Sumber
refrensi apa saja yang harus dipergunakan/ dipertimbangkan ?
o Literatur Ilmiah dan informasi tentang asuhan pasien terkini. Pedoman dari
Pemerintah terkait mutu dan keselamatan pasien. Literatur ilmiah dan informasi
pendukung manajemen yang baik
o Literatur Ilmiah dan informasi tentang asuhan pasien terkini. Pedoman dari
Pemerintah terkait mutu dan keselamatan pasien. Literatur ilmiah dan informasi
pendukung penelitian Literatur ilmiah dan informasi pendukung manajemen yang
baik
125. UURS pasal 32 mencantumkan hak pasien seperti dibawah ini, keculi :
o Menuntut rumah sakit apabila biayan perawatan lebih tinggi dari kemampuan
pasien untuk bayar .
o Semua salah
o Semua benar
127. Standar tata kelola rumah sakit mengatur kepemimian rumah sakit yang meliputi
Direksi
Pemerintah Daerah
Direktur
Representasi Pemilik
128. Dalam rangka mencegah kesalahan (patient safety) setiap melakukan tindak kepada
pasien, perawat atau dokter atau petugas kesehatan lainnya harus melakukan
identiikasi pasien berdasarkan kriteria sebagi berikut : ( lihat SKP 1 )
o Semua benar
130. Survei mengenai kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit atas dilaksankan
pendidikan klinis :
o Hasil survey dan analis terhadap kepusan pasien dikaitkan dengan kehadiraan/
keterlibatan peserta didik di RS
o Semua benar
132. Identifikasi pasien resiko jatuh adalah dengan memberikan gelang berwarna :
o Ungu
o Biru
o Kuning
o Merah
134. Proses untuk melindungi pasien dari kekerasan fisik dirumah sakit ;
o Memeriksan semua pengunjung yang sudah memakai identitas yang diberi oleh
rumah sakit
o Bila terjadi kekerasan fisik, jangan gegabah, yakin diri dulu bahwa korban
memang betul celaka sehingga ada bukti
135. Program orientasi peserta pendidikan staf klinis dengan materi orientasi yang kecuali
: ( Lihat IPKP 6 )
o Program PPRA
136. Untuk membuktikan proses penetapan kewenangan klinis bagi staf medis di RS, dapat
dilakukan koma telusur dokumen berupa : ( Lihat KKS 10 dan 1 )
o Kebijakan yang ditetapkan dan proses pemberian SPK dan RKK pada
penugasan pertama dan penugasan ulang
o Bukti perpanjangan SPK (surat penugasan klinis) dan RKK (rincian kewenangan
klinis) setiap staf medis diinformasikan keseluruh unit di RS
o Penetapan kriteria sebagai review kinerja staf medis untuk pedoman dalam
keputusan penugasan ulang
138. Tujuan dari penyusunan ICRA (Infection Control Risk Assesment) adalah untuk
menurunkan infeksi, kegiatan ICRA tersebut terdiri dari kegiatan sebagai berikut :
o Benar semua
139. Dari telusur 5 rekam medis tertutup, proses serah terima pasien oleh perawat dirawat
inap terdokumentasi semua direkam medis . 4 dari 5 form transfer tertulis dengan
yang menyerahkan dan menerima . dari observasi, transfer pasien dari rawat inap ke
radiologi tidak di dapatkan proses handover mengenai informasi pasien . ada proses
handover pasien dikamar operasi antara perawat, rawat inap dengan perawat kamar
operasi simulasi handover antara perawat jaga agi dan sore, 4 dan 5 perawat bisa
mempraktekan dengan baik . Skor dari SKP 2.2 EP 2 adalah ( Lihat SKP )
o TDD
o 10
o 0
o 5
140. Untuk melihat proses penetapan keanggotan setiap Staf medis disebuah RS, Surveior
dapat menelaah dokumen sebagai dokumen :
o Surat Tanda Registrasi, Surat Izin Praktek yang masih berlaku, Ijazah yang
sudah diverifikasi dari sumber aslinya.. Surat Penugasan Klinik dan Rincian
Kewenangan Klinik yang terkini
o Surat Tanda Registrasi, Surat Izin Praktek, Ijazah yang sudah diverifikasi dari
sumber aslinya.. Surat Penugasan Klinik dan Rincian Kewenangan Klinik yang
terkini
o Surat Tanda Registrasi, Surat Izin Praktek, Ijazah, Surat Penugasan Klinik
141. Program PPI yang dikembangkan RS harus mempunyai sasaran yang jelas, sasaran
program meliputi : ( Lihat PPI , Hal 381 )
o Pasien
o Staff
o Pengunjung
142. Rumah sakit sering kali menjadi sarana klinis untuk pelatihan mahasiswa kedokteran,
keperawatan dan praktisi kesehatan lainnya, untuk itu rumah sakit perlu berpartisipasi
dalam program pelatihan sebagaimana dibawah ini kecuali :
( Lihat IPKP )
o Memahami dan menyediakan tingkat supervisi untuk setiap jenis dan tingkat
peserta
143. Rumah Sakit merancang Proses pencegahan dan pengendalian infeksi untuk
menurunkan risiko infeksi bagi pasien, staf dan orang-orang lainnya :
o Rumah sakit harus proaktif mengidentifikasi dan menelusuri alur risiko, angka
dan kecenderungan infeksi di rumah sakit.
o Rumah sakit membandingkan angka kejadian infeksi rumah sakit dengan rumah
sakit lain melalui pertandingan data dasar.
o Skor 10 ada bukti bukti pelatihan komunikasi dengan narasumber internal rumah
sakit konfirmasi dengan 10 orang staf, 8 orang belum mengikuti pelatihan
komunikasi efektif tersebut (b)
145. Seorang Pasien rawat jalan dengan kasus diabetes mellitus datang memeriksa diri
kembali di klinik rawat jalan 2 bulan sesudah kunjungan sebelumnya . ketika telurus
dalam informasi rekam medic catatan apa saja yang harusnya ada
( Lihat PPI 2 )
o Asesment awal dengan hasil diagnosis awal dan masalah keselamatan, serta
rencana asuhan, assessment ulang dengan hasil diagnosis dari masalah
o Asesment awal dengan hasil diagnosis awal dan masalah keselamatan, serta
rencana asuhan, assessment ulang dengan hasil diagnosis dari masalah
kesehatan serta rencana asuhan lanjut
o Asesment awal dengan hasil diagnosis awal dan masalah keselamatan, serta
rencana asuhan, assessment serta rencana asuhan lanjut
o Asesment awal dengan hasil diagnosis awal dan masalah keselamatan, serta
rencana asuhan, rencana asuhan lanjut
146. RS harus memastikan bahwa setiap tenaga keperawatan harus kompeten dalam
memberikan asuhan yang aman dan efektif salah satu cara adalah mengumpulkan
kredensial untuk setiapa staf perawat yang meliputi ( Lihat KKS 13 dan 14 )
o Ijazah dan diklat lainnya yang sudah di verifikasi dari sumber aslinya
148. RS harus mempunyai proses yang efektif bagi staf Profesional lainnya untuk
berpartisipasi dalam aktifitas peningkatan mutu seperti dibawah ini kecuali :
( Liahat IPKP )
o Proses review kinerja bila ada temuan pada kegiatan peningkatan mutu
149. Dokumen apa saja yang harus disiapkan rumah sakit sebagai bukti implementasi
pengembangan formularium yang baik ( PKPO 2 EP 1,2 dan 4 )
150. Penugasan kerja klinis bagi tenaga profesional lainnya ditetapkan berdasarkan:
( Lihat KKS 17 , Hal 592 )
o lamaran kerja
151. Program pengendalian mutu pelayanan RIR dititik beratkan difaktor input khususnya
tenaga/staf sesuai perundang-undangan, oleh karena itu pola ketenangan instalasi
RIR mengatur hal-hal sebagai berikut kecuali :
o RS dengan kelas lebih tinggi (type A-B) menyediakan tenaga ahli fisika
o Semua salah