KASUS
SKP II dan SKP III
Rida
Agung Sugiarta
Feny Mardianti
Gregori Hernando
Agustina Rahmawati
Binar Ramadhani
PENDAHULUAN
Standar Keselamatan Pasien, sebagai syarat untuk diterapkan di
semua rumah sakit yang diakreditasi oleh KARS. Rumah sakit
RSUP DR SARDJITO merupakan salah satu rumah sakit yang
diakreditasi oleh KARS maka standar keselamatan sangat
diperhatikan.
Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) mengemukakan 6 sasaran
keselamatan pasien (patient safety) sebagai syarat untuk
diterapkan di semua rumah sakit yang diakreditasi oleh KARS.
Penyusunan ini mengacu kepada nine life-saving Patient Safety
Solutions dari WHO Patient safety (2007)
STANDAR KESELAMATAN
PASIEN
Menghindari insiden keselamatan pasien yang meliputi Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC) akan sering terjadi dan akan berakibat pada
terjadinya cedera, kerugian, kerusakan dan bahkan kematian pasien.
Sasaran Keselamatan Pasien
1. IDENTIFIKASI PASIEN
2. KOMUNIKASI EFEKTIF
3. KEAMANAN OBAT
4. KETEPATAN LOKASI OPRASI
5. PENCEGAHAN INFEKSI
6. PENJEGAHAN JATUH
KOMUNIKASI EFEKTIF
(SBAR)
Komunikasi SBAR merupakan suatu tekhnik informasi dan
komunikasi yang sangat efektif dalam pelaksanaan
handover yang membantu perawat dalam melaksanakan
pekerjaan dan memudahkan mengidentifikasi kesalahan
serta memfasilitasi perawatan pasien yang
berkesinambungan sehingga memberikan informasi yang
jelas pada tim perawat setiap pergantian shift karena
semua informasi yang telah tercatat dalam status pasien,
disampaikan secara berurutan dan ringkas
Serah terima pasien dengan
metode SBAR
SBAR (Situation, Background,
Assesment, and recoendation) ->
Merupakan kerangka acuan dalam
pelaporan kondisi pasien yang
memerlukan perhatian dan tindakan
segera.
Komunikasi dengan SBAR
a. Situasi (Situation) Menyampaikan apa yang terjadi dengan pasien. Dimulai
dengan memperkenalkan diri, mengidentifikasi pasien, dan menyatakan
masalah (diagnosa medis)
b. Latar belakang (Background) Menyampaikan apa latar belakang pada pasien
ini. Diagnosa keperawatan yang diambil. Sampaikan hasil pemeriksaan
penunjang dan catatan perkembangan (jika situasi dan waktu memungkinkan).
Antisipasi pertanyaan yang mungkin diajukan oleh komunikator (tenaga
kesehatan).
c. Penilaian (Assesment) Menyampaikan hasil pengamatan dan evaluasi dari
kondisi pasien.
d. Rekomendasi (Recommendation) Menyampaikan atau meminta saran
berdasarkan informasi yang ada.
Situation : Kondisi terkini pasien?
Backgorund : Informasi penting yang
berhubungan dengan kondisi pasien terkini
Assesment : Hasil pengkajian pasien terkini
Recommendation : Apa yang perlu dilakukan
untuk mengatasi masalah pasien saat ini
Komunikasi dalam Elemen
Komunikasi Efektif
1. Komunikasi antar petugas :
komunikasi verbal/langsung,
komunikasi tertulis, komunikasi
melalui alat elektronik
2. Komunikasi pasien dengan petugas :
komunikasi verbal dan non verbal
Kesalahan yang sering terjadi
dalam komunikasi
1. Order melalui verbal
2. Pelaporan hasil kritis lewat
telepon
3. Order obat golongan LASA
Perintah lisan maupun telepon
harus ada bukti
1. Read back, Write back/write down
2. Rekonfirmasi dengan benar
3. Terdapat tanda tangan kedua belah pihak
(pemberi dan penerima informasi)
Elemen Penilaian SKP 2
(Komunikasi Efektif)
Perintah lengkap secara lisan melalui telepon maupun hasil
pemeriksaan harus tertulis lengkap diberikan kepada penerima perintah
Perintah lengkap secara lisan melalui telepon maupun hasil
pemeriksaan harus tertulis lengkap dibacakan kembali kepada penerima
perintah
Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah
atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan
Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan
komunikasi lisan atau telepon secara konsisten
Elemen penting dalam
Komunikasi Efektif
Read back
Singkatan baku
Critical result value (nilai-nilai
pemeriksaan kritis)
Hand-off communication (serah
terima)
Handover
Nursalam, (2015) menyatakan timbang terima
adalah suatu cara dalam menyampaikan sesuatu
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien.
Handover adalah waktu dimana terjadi perpindahan
atau transfer tanggung jawab tentang pasien dari
perawat yang satu ke perawat yang lain.
Hand-off communication