MANAJEMEN
RISIKO SESUAI
STARKES DI
RUMAH SAKIT
1 DASAR PELAKSANAAN
5
AREA KAJIAN MANAJEMEN RISIKO STARKES 2022
(TKRS 1)
Uraian Tugas Dewan Pengawas
Melakukan pengkajian laporan manajemen risiko setiap 6 (enam) bulan sekali dan memberikan umpan balik perbaikan yang harus
dilakukan dan hasilnya dievaluasi kembali
(TKRS 2)
Uraian Tugas Direktur
Melaporkan hasil pelaksanaan program manajemen risiko kepada representasi pemilik / Dewan Pengawas setiap 6 (enam) bulan
(PPI 3)
Rumah sakit secara pro aktif telah
(TKRS 7.1) melaksanakan pengkajian risiko (KPS 9)
(TKRS 14)
Untuk perbekalan yang berisiko pengendalian infeksi (ICRA) Berdasarkan atas epidemiologi
Rumah Sakit perlu menerapkan
tersebut, rumah sakit menetukan setiap tahunnya terhadap tingkat penyakit infeksi maka RS
manajemen risiko dan rencana
langkah-langkah untuk dan kecenderungan infeksi mengidentifikasi risiko staf
penanganan risiko untuk
mengelola rantai perbekalannya layanan kesehatan sebagai dasar terpapar atau tertular serta
memitigasi dan mengurangi
(PKPO) penyusunan program PPI terpadu melaksanakan pemeriksaan
risiko bahaya yang ada atau
(Sistematika PMK 72 Tahun 2016) untuk mencegah penularan infeksi kesehatan dan vaksinasi
mungkin terjadi
terkait pelayanan kesehatan (Sistematika PMK 25 tahun 2019) (Sistematika PMK 27 tahun 2017)
(Sistematika Permenkes 27 tahun
2017)
DEFINISI RISIKO
7
PERNYATAAN RISIKO
Penjelasan terstruktur dari sebuah risiko memisahkan antara SEBAB,
RISIKO dan AKIBAT
PENYEBAB !! Risiko!!
PENYEBAB !! Risiko !!
Karena ketersediaan hand rub di ruang perawatan
kurang, mungkin saja petugas Kesehatan tidak
melakukan kebersihan tangan, sehingga angka
infeksi Hais Mungkin meningkat
9
AKIBAT!!
NO KATEGORI RISIKO DEFINISI
06
1 RISIKO OPERASIONAL risiko yang terjadi saat RS memberikan pelayanan kepada pasien baik
klinis maupun non klinis.
• Risiko Non Klinis Risiko operasional meliputi antara lain risiko PPI (terkait PPI misalnya
sterilisasi, laundry, gizi, kamar jenazah dll), risiko MFK (terkait dng
fasilitas dan lingk, seperti kondisi bangunan yg membahayakan, risiko yg
terkait dng ketersediaan sumber air & listrik, dll. Unit klinis maupun non
klinis dapat memiliki risiko yg lain sesuai dengan proses bisnis / kegiatan
yg dilakukan di unitnya. Misalnya unit humas dapat mengidentifikasi risiko
reputasi dan risiko keuangan
• Risiko Klinis Risiko operasional yg terkait dgn pelayanan kpd pasien (patient safety)
meliputi risiko yg berhubungan dng perawatan klinis & pelayanan
penunjang seperti kesalahan diagnostik, bedah atau pengobatan
2 RISIKO KEUANGAN Risiko kepatuhan (terhadap hukum dan peraturan yang berlaku)
12
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE MUTU
RUMAH SAKIT HERMINA
13
▪Kepala urusan risiko;
▪Staf risiko; manajer bidang
bagian, SPI,PPI,K3 RS;
▪Kepala unit kerja;
URAIAN TUGAS SUB KOMITE MUTU,
KESELAMATAN PASIEN DAN RISIKO
Sub Komite Sub Komite Sub Komite
Mutu Keselamatan Pasien Manajemen Risiko
▰ Menyusun Regulasi peningkatan ▰ Menyusun Regulasi terkait ▰ Menyusun Regulasi terkait manajemen
risiko RS
mutu keselamatan pasien
▰ Memberikan masukan dan ▰ Memberikan masukan dan ▰ Memberikan masukan dan
pertimbangan pada direktur terkait
pertimbangan pada direktur terkait pertimbangan pada direktur terkait
manajemen risiko
perbaikan peningkatan mutu keselamatan pasien
▰ Pemilihan perbaikan prioritas dan ▰ Pemantauan dan memandu ▰ Pemantauan dan memandu penerapan
manajemen risiko
pengukuran indikator tingkat RS penerapan keselamatan pasien
▰ Pemantauan dan memandu ▰ Pencatatan, analisis, dan ▰ Pemberi usulan atas profil risiko dan
rencana penanganannya
penerapan program mutu pelaporan insiden termasuk
▰ Fasilitasi penyusunan profil melakukan RCA dan pemberian ▰ Pelaksanaan & pelaporan rencana
solusi untuk meningkatkan penanganan risiko
inidikator dan instrumen
▰ Pengumpulan data, analisis
keselamatan pasien ▰ Pemberian usulan rencana kontingensi
capaian, validasi, pelaporan data
▰ Melaksanakan pelatihan apabila kondisi yang tidak normal terjadi
indikator prioritas RS dan Nasional
keselamatan pasien ▰ Pelaksanaan penanganan risiko tinggi
▰ Kordinasi & komunikasi komite ▰ Pelaporan insiden secara kontinue ▰ Pelaksanaan pelatihan manajemen
sesuai dengan ketentuan peratiran
lainnya, SPI dan unit kerja lainnya risiko
perundang - undangan
▰ Penyelenggaraan pelatihan ▰ Penyusunan laporan pelaksanaan ▰ Penyusunan pelaporan pelaksanaan 14
peningkatan mutu program Manajemen risiko
program keselamatan pasien
KUALIFIKASI KETUA SUB KOMITE RISIKO
15
KUALIFIKASI ANGGOTA SUB KOMITE MUTU
DAN RISIKO
Kualifikasi Kepala Urusan Kualifikasi Staff Kualifikasi Kepala
Mutu, Risiko dan Risiko dan Urusan Unit Kerja /
Keselamatan pasien Keselamatan pasien Pelayanan
16
➔ Kepala Instalasi/kepala unit kerja :
TATA HUBUNGAN KERJA ▪ Berkoordinasi dalam penyusunan identifikasi
risiko unit da pengelolaan risiko di unit kerja
▪ Berkoordinasi dengan bagian mutu, risiko &
Kepala Keselamatan pasien dalam implementasi
instalasi / mitigasi risiko di unitnya
unit kerja
lain
▪ Berkolaborasi dalam upaya perbaikan
pengelolaan risiko di unit kerja/unit pelayanan
➔ Satuan Pengawas internal:
▪ Memastikan pelaksanaan risiko di unit kerja
terlaksana sesuai dengan mitigasi risiko yang
Komite
Mutu telah di susun
▪ Berkoordinasi dalam memberikan feedback
Komite ke unit kerja berkaitan dengan mutu,
& Tim SPI keselamatan pasien dan risiko berdasarkan
lainnya
hasil audit SPI
➔ Komite/ tim lain- lain :
▪ Berkoordinasi dalam tindak lanjut dan
monitoring terhadap risiko yang berkaitan di
bidangnya / bagiannya 17
ALUR
PELAPORAN
RISIKO
18
PROSES MANAJEMEN RISIKO
19
PENILAIAN RISIKO
a. Identifikasi Risiko:
▪ Proses untuk mengidentifikasi apa yang bisa terjadi, mengapa dan bagaimana hal
tersebut bisa terjadi Hasil identifikasi/jenis risiko dikelompokkan sesuai katagori
risiko.
▪ Sumber data risiko :
a) Laporan insiden i) Hasil audit klinis
b) Komplain j) Hasil pembahasan kasus sulit
c) Survei kepuasan pelanggan k) Laporan kegagalan sistem
d) Survei kepuasan pegawai l) Laporan kematian
e) Temuan akreditasi dan SPI m) Temuan ronde
f) Capaian indikator medik
g) Capaian indikator akreditasi
h) Capaian indikator kinerja
20
LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI RISIKO
1 Memahami dan mengidentifikasi kegiatan utama unit kerja
3 Mengumpulkan data dan informasi tentang risiko yang mungin terjadi atas
kegiatan tersebut, baik risiko yang pernah terjadi maupun yang belum
pernah terjadi.
4 Mencari penyebab dari risiko-risiko yang telah diidentifikasi untuk
mendapatkan penyebab utamanya.
5 Mengidentifikasi apakah penyebab tersebut sifatnya dapat dikendalikan
(controllable) atau tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) bagi unit kerja
6 Mengidentifikasi dampak jika risiko tersebut terjadi.
23
ANALISA RISIKO GRADING MATRIKS
PENILAIAN PROBABLITY
24
MATRIKS GRADING
25
PEMETAAN RISIKO
• Adalah gambaran total risiko dan distribusi posisinya dalam grafik dengan
frekuensi pada sumbu horizontal (x) dan konsekuensi pada sumbu vertikal
( y) PMK 25 tahun 2019
26
EVALUASI RISIKO
27
PENANGANAN RISIKO
28
4
CONTOH
IMPLEMENTASI
MANAJEMEN RISIKO 29
DI RS HERMINA
IMPLEMENTASI KEGIATAN RISIKO
DITINGKAT UNIT
1. Mengkompilasi dari semua usulan risiko baik dari unit kerja, MFK (HVA), PPI
(ICRA), KPS dan PKPO
2. Mengkategorikan risiko berdasarkan kelompok risiko operasional, risiko
strategis, risiko reputasi, risiko keuangan , risiko Kepatuhan terhadap hukum
dan regulasi
3. Membawa dalam rapat Risiko yang dihadiri oleh Direktur, Manajer, Komite, dan
Kepala unit untuk menentukan dan menetapkan 10 profil risiko RS yang akan di
pantau pada 1 tahun
4. Melakukan Supervisi terhadap implementasi mitigasi risiko yang telah disusun
5. Mengevaluasi setiap 3 bulan sekali terhadap 10 risiko terbesar apakah
mengalami penurunan rangking risiko berdasarkan dampak dan probability
35
ataupun sebaliknya
6. Melaporkan evaluasi risiko setiap 6 bulan kepada pemilik
37
38
39
40
41
43
44
45
46
EVALUASI RISIKO
N RISIKO SISA
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O
S P RISK
SKOR
OPERASIONAL
1 Risiko perdarahan ▪Asesmen pasien belum dilakukan secara Cidera pada pasien 5 4 20 1
masif paska tindakan mendalam
pada pasien dengan ▪Instrumen sistem asuhan untuk pasien
terpasang cimino Hemodialisa khususnya yang terpasang
cimino belum ada
▪Perawatan dan perlakuan asuhan
pasien terpasang cimino belum seragam
dilaksanakan
▪Edukasi belum fokus di laksanakan
untuk perawatan lanjutan perawatan
cimino
EVALUASI RISIKO
N Risiko sisa
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O
S P RISK
SKOR
RISIKO KEUANGAN
Risiko sisa
N
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O
S P RISK
SKO
R
RISIKO REPUTASI
EVALUASI RISIKO
Risiko sisa
N
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O
S P RISK
SKO
R
RISIKO STRATEGIS
Risiko sisa
N
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O
S P RISK
SKO
R
RISIKO KEPATUHAN HUKUM DAN REGULASI
N RISIKO SISA
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O S P RISK
SKOR
OPERASIONAL
2 Risiko Bencana Alam Kerusakan 4 4 16 2
Kerusakan Fasilitas RS
fasilitas
permanen
akibat Badai
(Puting
Beliung)
3 Risiko ▪Petugas tidak melakukan Kesalahan 5 3 15 3
Kesalahan prosedur 5 benar obat. terapi yang
pemberian Kurang ketelitian petugas. diberikan ke
obat dengan ▪Penempelan stiker LASA pasien
nama yang dan penempatan obat mengakibatka
mirip atau tidak dilaksanakan sesuai n cidera pada
LASA prosedur pasien
EVALUASI
N RISIKO
RISIKO ANALISA DAMPAK RISIKO SISA
PERINGKAT
O
S P RISK
SKOR
OPERASIONAL
4 Infeksi daerah Pencukuran daerah Cidera pada 4 3 12 4
operasi (IDO) operasi masih pasien
menggunakan pisau cukur
manual
Bundles Hais belum
maksimal dilaksnakan
Edukasi pencegahan IDO
belum seragam di berikan
5 Risiko ▪Spesialis dokter radiologi Kesalahan 4 3 12 5
kesalahan tidak melakukan pengecekan dalam terapi,
pembacaan ulang hasil pembacaan tindakan dan
ekpertise hasil ekpertise hasil radiologi. tatalaksana
radiologi ▪Pengetikan hasil radiologi terhadap
menggunakan template pasien
yang sudah ada.
EVALUASI RISIKO
N RISIKO SISA
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O S P RISK
SKOR
N RISIKO SISA
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O S P RISK
SKOR
N RISIKO SISA
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O S P RISK
SKOR
RISIKO STRATEGIS
59
ICRA
60
HVA : INPUT SISMADAK V6
61
APLIKASI MANOS
(MANAJEMEN OBSERVASI RISIKO RS)
62
JUMLAH RISIKO DI RS HERMINA
(TOTAL 2.269 RISIKO)
63
UNIT KERJA MEMILIH RISIKO YANG TELAH TERIDENTIFIKASI DAN MEMONITOR
RISIKO APAKAH ADA PENURUNAN RISIKO ATAU ADA RISIKO BARU
UNIT KERJA MENGUSULKAN ANALISA RISIKO YANG TELAH TERIDENTIFIKASI
UNTUK MEMINTA PERSETUJUAN MANAJER BIDANG BAGIAN
MANAJER BIDANG TERKAIT
Melakukan penilaian dan persetujuan dari unit kerja, monitoring dan update
progress action plan
Usulan risiko dari unit Analisa risiko yang di Aproval dari Manajer
usulkan
DIREKSI : WAKIL DIREKTUR
Verifikasi penilaian control dan risiko
Melakukan persetujuan/ tidak atas risiko dan Kelola risiko oleh unit
Monitoring dan update progress action plan
PETA RISIKO RS
71
72
Permenkes 25 tahun 2019
[
1. Komitmen pimpinan
2. Ada penanggung jawab risiko yang ditetapkan untuk
mengkoordinasikan kegiatan manajemen risiko
3. Kultur/ budaya yang tepat & memahami manfaat yang dapat
diperoleh dari Manajemen Risiko yang efektif
4. Peranan & tanggung jawab dari pimpinan dan staf setiap unit kerja
5. Metodologi Manajemen Risiko yang menyeluruh
6. Pelatihan tentang Manajemen Risiko, mulai dari tingkat unit hingga
pimpinan RS
7. Pemantauan yang terus menerus 84