Anda di halaman 1dari 85

PELAKSANAAN

MANAJEMEN
RISIKO SESUAI
STARKES DI
RUMAH SAKIT

dr. Adia Susanti.MM.FISQua


OUTLINE

1 DASAR PELAKSANAAN

STRUKTUR ORGANISASI DAN PENERAPAN


2 MANAJEMEN RISIKO DI RUMAH SAKIT

3 PROSES MANAJEMEN RISIKO DI RUMAH SAKIT


DASAR PELAKSANAAN

Permenkes 25 tahun 2019 tentang


Manajemen Risiko.

Permenkes 80 tahun 2020 tentang Komite


Mutu Rumah Sakit

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1228


.
tahun 2022 tentang Standar Akreditasi Rumah
Sakit PMKP,TKRS, MFK, PPI, PKPO, KPS
PERMENKES 25 TAHUN 2019 :
Manajemen Risiko Terintegrasi

▰Manajemen Risiko Terintegrasi adalah proses identifikasi, analisa,


evaluasi, dan pengelolaan semua risiko yang potensial dan
diterapkan terhadap semua unit / bagian / program / kegiatan
mulai dari penyusunan rencana strategis, penyusunan dan
pelaksanaan program dan anggaran, pertanggungjawaban dan
monitoring dan evaluasi serta pelaporan.
4
PERMENKES 80 TAHUN 2020 :
Komite Mutu Rumah Sakit

▰Komite Mutu adalah Unsur organisasi non struktural yang


membantu kepala atau direktur rumah sakit dalam mengelola dan
memandu program peningkatan mutu dan keselamatan pasien,
serta mempertahankan standar pelayanan kesehatan rumah sakit

5
AREA KAJIAN MANAJEMEN RISIKO STARKES 2022
(TKRS 1)
Uraian Tugas Dewan Pengawas
Melakukan pengkajian laporan manajemen risiko setiap 6 (enam) bulan sekali dan memberikan umpan balik perbaikan yang harus
dilakukan dan hasilnya dievaluasi kembali

(TKRS 2)
Uraian Tugas Direktur
Melaporkan hasil pelaksanaan program manajemen risiko kepada representasi pemilik / Dewan Pengawas setiap 6 (enam) bulan

(TKRS 10) (PMKP 1) (MFK 1)


Kepala unit kerja menyusun program Komite / Tim penyelengaraan mutu juga Dalam program tersebut termasuk
kerja yang termasuk didalam nya melaporkan hasil pelaksanaan program melakukan pengkajian dan penanganan
kegiatan peningkatan mutu dan manajemen risiko berupa pemantauan risiko pada keselamatan, kemamanan,
keselamatan pasien serta manajemen penanganan risiko yang telah dilaksanakan pengelolaan B3, proteksi kebakaran,
risiko setiap tahun setiap 6 bulan penanganan kedaruratan dan bencana,
peralatan medis dan sistem utilisasi
(Sistematika PMK 66 Tahun 2016)

(PPI 3)
Rumah sakit secara pro aktif telah
(TKRS 7.1) melaksanakan pengkajian risiko (KPS 9)
(TKRS 14)
Untuk perbekalan yang berisiko pengendalian infeksi (ICRA) Berdasarkan atas epidemiologi
Rumah Sakit perlu menerapkan
tersebut, rumah sakit menetukan setiap tahunnya terhadap tingkat penyakit infeksi maka RS
manajemen risiko dan rencana
langkah-langkah untuk dan kecenderungan infeksi mengidentifikasi risiko staf
penanganan risiko untuk
mengelola rantai perbekalannya layanan kesehatan sebagai dasar terpapar atau tertular serta
memitigasi dan mengurangi
(PKPO) penyusunan program PPI terpadu melaksanakan pemeriksaan
risiko bahaya yang ada atau
(Sistematika PMK 72 Tahun 2016) untuk mencegah penularan infeksi kesehatan dan vaksinasi
mungkin terjadi
terkait pelayanan kesehatan (Sistematika PMK 25 tahun 2019) (Sistematika PMK 27 tahun 2017)
(Sistematika Permenkes 27 tahun
2017)
DEFINISI RISIKO

▰ RISIKO adalah Kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang


berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran organisasi
(PMK 25 Tahun 2019)

7
PERNYATAAN RISIKO
Penjelasan terstruktur dari sebuah risiko memisahkan antara SEBAB,
RISIKO dan AKIBAT

SEBAB vs RISIKO vs AKIBAT


SEBAB Fakta
▰ SEBAB adalah fakta / masalah yang sudah
terjadi, / sedang terjadi tapi bukan risiko karena
bukan ketidakpastian
Ketidakpastian
▰ RISIKO adalah ketidakpastian yang mungkin RISIKO
yg negatif
terjadi dan mungkin saja tidak terjadi

▰ AKIBAT adalah alasan mengapa itu berdampak


Hasil yg
penting terhadap tujuan AKIBAT mungkin
terjadi
RISIKO berada diantara sebab dan akibat,
8
kita tidak bisa mengelola SEBAB karena itu FAKTA dan
AKIBAT karena MUNGKIN BELUM TERJADI,
YANG BISA KITA KELOLA ADALAH “RISIKO”
PERNYATAAN RISIKO

PENYEBAB !! Risiko!!

Karena lantai licin mungkin saja pasien


terpeleset, sehingga dapat terjadi cidera
pada pasien AKIBAT!!

PENYEBAB !! Risiko !!
Karena ketersediaan hand rub di ruang perawatan
kurang, mungkin saja petugas Kesehatan tidak
melakukan kebersihan tangan, sehingga angka
infeksi Hais Mungkin meningkat
9
AKIBAT!!
NO KATEGORI RISIKO DEFINISI
06
1 RISIKO OPERASIONAL risiko yang terjadi saat RS memberikan pelayanan kepada pasien baik
klinis maupun non klinis.

• Risiko Non Klinis Risiko operasional meliputi antara lain risiko PPI (terkait PPI misalnya
sterilisasi, laundry, gizi, kamar jenazah dll), risiko MFK (terkait dng
fasilitas dan lingk, seperti kondisi bangunan yg membahayakan, risiko yg
terkait dng ketersediaan sumber air & listrik, dll. Unit klinis maupun non
klinis dapat memiliki risiko yg lain sesuai dengan proses bisnis / kegiatan
yg dilakukan di unitnya. Misalnya unit humas dapat mengidentifikasi risiko
reputasi dan risiko keuangan
• Risiko Klinis Risiko operasional yg terkait dgn pelayanan kpd pasien (patient safety)
meliputi risiko yg berhubungan dng perawatan klinis & pelayanan
penunjang seperti kesalahan diagnostik, bedah atau pengobatan

2 RISIKO KEUANGAN Risiko kepatuhan (terhadap hukum dan peraturan yang berlaku)

3 RISIKO REPUTASI Citra rumah sakit yang dirasakan oleh masyarakat

4 RISIKO STRATEGIS Terkait dengan rencana strategis termasuk tujuan strategis RS

5 RISIKO KEPATUHAN Terhadap hukum dan regulasi


PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
TERINTEGRASI (SSP)
STRUKTUR STRATEGI PROSES
Manajemen Risiko Manajemen Risiko Manajemen Risiko

▰ Regulasi (Kebijakan, ▰ Komunikasi dan


▰ Governing Body Panduan, SPO) Konsultasi
(Dewan Pengawas) ▰ Penilaian dan ▰ Penerapan konteks
▰ BOD (Direksi) Pengendalian risiko ▰ Identifikasi risiko
▰ Komite Mutu - Sub ▰ Sarana dan ▰ Analisa risiko
Komite Risiko Prasarana (sumber ▰ Evaluasi risiko
▰ Kepala Instalasi/ data , infrastruktur) ▰ Penanganan risiko
Kepala Unit ▰ Integrasi Manajemen ▰ Monitoring dan
risiko dalam POAC Review 11
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE MUTU
Permenkes No 80 Tahun 2020

12
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE MUTU
RUMAH SAKIT HERMINA

13
▪Kepala urusan risiko;
▪Staf risiko; manajer bidang
bagian, SPI,PPI,K3 RS;
▪Kepala unit kerja;
URAIAN TUGAS SUB KOMITE MUTU,
KESELAMATAN PASIEN DAN RISIKO
Sub Komite Sub Komite Sub Komite
Mutu Keselamatan Pasien Manajemen Risiko

▰ Menyusun Regulasi peningkatan ▰ Menyusun Regulasi terkait ▰ Menyusun Regulasi terkait manajemen
risiko RS
mutu keselamatan pasien
▰ Memberikan masukan dan ▰ Memberikan masukan dan ▰ Memberikan masukan dan
pertimbangan pada direktur terkait
pertimbangan pada direktur terkait pertimbangan pada direktur terkait
manajemen risiko
perbaikan peningkatan mutu keselamatan pasien
▰ Pemilihan perbaikan prioritas dan ▰ Pemantauan dan memandu ▰ Pemantauan dan memandu penerapan
manajemen risiko
pengukuran indikator tingkat RS penerapan keselamatan pasien
▰ Pemantauan dan memandu ▰ Pencatatan, analisis, dan ▰ Pemberi usulan atas profil risiko dan
rencana penanganannya
penerapan program mutu pelaporan insiden termasuk
▰ Fasilitasi penyusunan profil melakukan RCA dan pemberian ▰ Pelaksanaan & pelaporan rencana
solusi untuk meningkatkan penanganan risiko
inidikator dan instrumen
▰ Pengumpulan data, analisis
keselamatan pasien ▰ Pemberian usulan rencana kontingensi
capaian, validasi, pelaporan data
▰ Melaksanakan pelatihan apabila kondisi yang tidak normal terjadi
indikator prioritas RS dan Nasional
keselamatan pasien ▰ Pelaksanaan penanganan risiko tinggi
▰ Kordinasi & komunikasi komite ▰ Pelaporan insiden secara kontinue ▰ Pelaksanaan pelatihan manajemen
sesuai dengan ketentuan peratiran
lainnya, SPI dan unit kerja lainnya risiko
perundang - undangan
▰ Penyelenggaraan pelatihan ▰ Penyusunan laporan pelaksanaan ▰ Penyusunan pelaporan pelaksanaan 14
peningkatan mutu program Manajemen risiko
program keselamatan pasien
KUALIFIKASI KETUA SUB KOMITE RISIKO

KUALIFIKASI KETUA SUB


KOMITE RISIKO

▰ Dokter Spesialis Full


Timer
▰ Sudah mengikuti
Pelatihan manajemen
risiko , keselamatan
pasien , PMKP , PPI dan
MFK, Aplikasi RiskObs
▰ Minimal 1 tahun di
Rumah Sakit

15
KUALIFIKASI ANGGOTA SUB KOMITE MUTU
DAN RISIKO
Kualifikasi Kepala Urusan Kualifikasi Staff Kualifikasi Kepala
Mutu, Risiko dan Risiko dan Urusan Unit Kerja /
Keselamatan pasien Keselamatan pasien Pelayanan

▰ Sarjana kesehatan/ D3 • D3 perumahsakitan ▰ D3 Keperawatan/D3 di Bidang


kesehatan /Kesehatan terkait

▰ Sudah mengikuti Pelatihan • Sudah mengikuti Pelatihan ▰ Sudah mengikuti Diklat


manajemen risiko , manajemen risiko , Manajemen risiko, keselamatan
keselamatan pasien , PMKP keselamatan pasien , pasien , PMKP, Aplikasi
, PPI dan MFK, Aplikasi PMKP, Aplikasi RiskObs RiskObs
RiskObs • Minimal 1 tahun di Rumah ▰ Minimal sudah bekerja 8 tahun
▰ Minimal 2 tahun di Rumah Sakit ▰ Pernah menjabat sebagai
Sakit • Pernah menjabat sebagai kepala jaga, dan perawat
pendidik
▰ Pernah menjabat sebagai staf/pelaksana mutu
staf pelaksana mutu atau ▰ Telah lulus Uji kompetensi
risiko kepala urusan

16
➔ Kepala Instalasi/kepala unit kerja :
TATA HUBUNGAN KERJA ▪ Berkoordinasi dalam penyusunan identifikasi
risiko unit da pengelolaan risiko di unit kerja
▪ Berkoordinasi dengan bagian mutu, risiko &
Kepala Keselamatan pasien dalam implementasi
instalasi / mitigasi risiko di unitnya
unit kerja
lain
▪ Berkolaborasi dalam upaya perbaikan
pengelolaan risiko di unit kerja/unit pelayanan
➔ Satuan Pengawas internal:
▪ Memastikan pelaksanaan risiko di unit kerja
terlaksana sesuai dengan mitigasi risiko yang
Komite
Mutu telah di susun
▪ Berkoordinasi dalam memberikan feedback
Komite ke unit kerja berkaitan dengan mutu,
& Tim SPI keselamatan pasien dan risiko berdasarkan
lainnya
hasil audit SPI
➔ Komite/ tim lain- lain :
▪ Berkoordinasi dalam tindak lanjut dan
monitoring terhadap risiko yang berkaitan di
bidangnya / bagiannya 17
ALUR
PELAPORAN
RISIKO

18
PROSES MANAJEMEN RISIKO

19
PENILAIAN RISIKO

a. Identifikasi Risiko:
▪ Proses untuk mengidentifikasi apa yang bisa terjadi, mengapa dan bagaimana hal
tersebut bisa terjadi Hasil identifikasi/jenis risiko dikelompokkan sesuai katagori
risiko.
▪ Sumber data risiko :
a) Laporan insiden i) Hasil audit klinis
b) Komplain j) Hasil pembahasan kasus sulit
c) Survei kepuasan pelanggan k) Laporan kegagalan sistem
d) Survei kepuasan pegawai l) Laporan kematian
e) Temuan akreditasi dan SPI m) Temuan ronde
f) Capaian indikator medik
g) Capaian indikator akreditasi
h) Capaian indikator kinerja

20
LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI RISIKO
1 Memahami dan mengidentifikasi kegiatan utama unit kerja

2 Mengidentifikasi tujuan dari masing-masing kegiatan tersebut.

3 Mengumpulkan data dan informasi tentang risiko yang mungin terjadi atas
kegiatan tersebut, baik risiko yang pernah terjadi maupun yang belum
pernah terjadi.
4 Mencari penyebab dari risiko-risiko yang telah diidentifikasi untuk
mendapatkan penyebab utamanya.
5 Mengidentifikasi apakah penyebab tersebut sifatnya dapat dikendalikan
(controllable) atau tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) bagi unit kerja
6 Mengidentifikasi dampak jika risiko tersebut terjadi.

7 Mengisi dalam formulir identifikasi risiko dan memperbaharui setiap saat


terjadi pernyataan risiko. ldentifikasi pernyataan risiko dapat dilakukan
dengan mendasarkan pada hasil penilaian risiko sebelumnya dengan
penyelarasan terhadap perkembangan situasi lingkungan internal dan
eksternal yang terjadi
LANGKAH- LANGKAH
ANALISIS RISIKO

1) Dapatkan data hasil identifikasi risiko.


2) Lakukan evaluasi atas kecukupan desain dan penyelenggaraan sistem
pengendalian intern yang sudah ada.
3) Ukur tingkat probabilitas terjadinya risiko.
4) Ukur tingkat besaran dampak jika risiko terjadi.
5) Hitung tingkat/level risiko, yaitu perkalian probabilitas dengan dampak.
6) Buat peringkat risiko untuk menentukan apakah risiko tersebut termasuk
risiko sangat rendah, rendah, sedang, tinggi atau sangat tinggi.
7) Dari risiko-risiko tersebut di atas, selanjutnya dibuat peta risiko.
22
ANALISA RISIKO GRADING MATRIKS
PENILAIAN DAMPAK

ANALISA GRADING MATRIKS ANALISA GRADING MATRIKS


KLINIS NON KLINIS

23
ANALISA RISIKO GRADING MATRIKS
PENILAIAN PROBABLITY

ANALISA GRADING MATRIKS ANALISA GRADING MATRIKS


KLINIS NON KLINIS

24
MATRIKS GRADING

ANALISA GRADING MATRIKS ANALISA GRADING MATRIKS


KLINIS NON KLINIS

25
PEMETAAN RISIKO

• Adalah gambaran total risiko dan distribusi posisinya dalam grafik dengan
frekuensi pada sumbu horizontal (x) dan konsekuensi pada sumbu vertikal
( y) PMK 25 tahun 2019

26
EVALUASI RISIKO

• Evaluasi Risiko adalah Proses membandingkan antara hasil analisa


risiko dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko dapat
diterima / ditoleransi
• Tujuan Evaluasi Risiko : Membantu pengambilan keputusan,
berdasarkan hasil analisis risiko, dan risiko yang memerlukan prioritas
penanganan

27
PENANGANAN RISIKO

Pemilihan opsi penanganan risiko :


1. Menghindari risiko (Risk Avoidance) dengan memutuskan untuk tidak
memulai /melanjutkan dengan kegiatan pelayanan menimbulkan risiko;
2. Meningkatkan risiko untuk memanfaatkan peluang / value
3. Mengubah kemungkinan; / Loss prevention (Kurangi probabilitas)
4. Mengubah konsekuensi; Loss reduction (Kurangi dampak)
5. Berbagi risiko ke pihak lain / Risk transfer (Transfer risiko non asuransi)
6. Menerima risiko dengan keputusan. / Risk acceptance)
Pembiayaan risiko : Transfer risiko ke asuransi dan retensi risiko

28
4
CONTOH
IMPLEMENTASI
MANAJEMEN RISIKO 29

DI RS HERMINA
IMPLEMENTASI KEGIATAN RISIKO
DITINGKAT UNIT

1. Melakukan identifikasi risiko di unit, risiko baru , risiko yang akan


dilanjutkan di tahun berikutnya dan risiko yang sudah tidak menjadi
prioritas untuk di pantau

2. Menganalisa risiko berdasarkan dampak dan probality


3. Membuat dan menyusun upaya mitigasi risiko

4. Menyusun risk register di unit

5. Mengusulkan risk register unit kepada manajer bidang bagian untuk30


diverifikasi
DILAKUKAN PEMBAHASAN USULAN RISK REGISTER
BERSAMA DENGAN SUB KOMITE RISIKO, MANAJER
BIDANG/BAGIAN DAN UNIT
USULAN UNIT HASIL PEMBAHASAN
HASIL PEMBAHASAN YANG DI SETUJUI DI TETAPKAN MENJADI RISK
REGISTER UNIT TAHUN 2022 YANG AKAN DILAKUKAN PEMANTAUAN
PEMANTAUAN RISIKO DITINGKAT UNIT

1. Membuat lembar kerja pemantauan terhadap risiko yang telah


teridentifikasi bersama kepala urusan mutu keselamatan pasien dan
risiko
2. Kepala unit melakukan supervisi terhadap risiko yang telah
teridentifikasi
3. Setiap 3 bulan di lakukan evaluasi
4. Apabila ada risiko yang meningkat di tingkat unit, maka unit
menganalisa secara mendalam bersama sama dengan sub komite risiko
serta dapat melakukan uji coba dengan metode PDSA dengan redesign
sistem sesuai dengan analisa penyebab masalah
33
CONTOH PEMANTAUAN DAN SUPERVISI RISIKO DI UNIT
IMPLEMENTASI KEGIATAN RISIKO DITINGKAT
SUB KOMITE RISIKO DAN SEKRETARIS
KOMITE MUTU

1. Mengkompilasi dari semua usulan risiko baik dari unit kerja, MFK (HVA), PPI
(ICRA), KPS dan PKPO
2. Mengkategorikan risiko berdasarkan kelompok risiko operasional, risiko
strategis, risiko reputasi, risiko keuangan , risiko Kepatuhan terhadap hukum
dan regulasi
3. Membawa dalam rapat Risiko yang dihadiri oleh Direktur, Manajer, Komite, dan
Kepala unit untuk menentukan dan menetapkan 10 profil risiko RS yang akan di
pantau pada 1 tahun
4. Melakukan Supervisi terhadap implementasi mitigasi risiko yang telah disusun
5. Mengevaluasi setiap 3 bulan sekali terhadap 10 risiko terbesar apakah
mengalami penurunan rangking risiko berdasarkan dampak dan probability
35
ataupun sebaliknya
6. Melaporkan evaluasi risiko setiap 6 bulan kepada pemilik
37
38
39
40
41
43
44
45
46
EVALUASI RISIKO

N RISIKO SISA
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O
S P RISK
SKOR

OPERASIONAL

1 Risiko perdarahan ▪Asesmen pasien belum dilakukan secara Cidera pada pasien 5 4 20 1
masif paska tindakan mendalam
pada pasien dengan ▪Instrumen sistem asuhan untuk pasien
terpasang cimino Hemodialisa khususnya yang terpasang
cimino belum ada
▪Perawatan dan perlakuan asuhan
pasien terpasang cimino belum seragam
dilaksanakan
▪Edukasi belum fokus di laksanakan
untuk perawatan lanjutan perawatan
cimino
EVALUASI RISIKO

N Risiko sisa
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O
S P RISK
SKOR

RISIKO KEUANGAN

1 Keterlambatan ▪ Berkas belum dilengkapi Terlambat mendapat 3 4 12 1


pengiriman berkas ▪ Alur kelengkapan berkas klaim belum pembayaran piutang
klaim asuransi / seragam
perusahaan
EVALUASI RISIKO

Risiko sisa
N
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O
S P RISK
SKO
R
RISIKO REPUTASI

1 Risiko terjadinya ▪Kurangnya pemantauan tim keamanan Menurunnya 4 2 8 1


pencurian di ▪Belum terpasangnya CCTV di beberapa kepercayaan
lingkungan Rumah titik di rumah sakit terhadap pelayanan
Sakit ▪Kurangnya pemantauan CCTV di rumah sakit

EVALUASI RISIKO

Risiko sisa
N
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O
S P RISK
SKO
R
RISIKO STRATEGIS

1 Karyawan kurang ▪Kualifikasi rekruitmen rendah. Kualitas kerja 3 3 9 1


kompeten ▪Posisi tidak sesuai kompetensi. rendah. Mutu
▪Tidak ada pelatihan terhadap pelayanan yang
peningkatan kompetensi petugas di diberikan tidak
bidangnya sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan/ standar
rumah sakit
EVALUASI RISIKO

Risiko sisa
N
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O
S P RISK
SKO
R
RISIKO KEPATUHAN HUKUM DAN REGULASI

1 Risiko perjanjian ▪ Tidak ada monitoring dan audit Pelayanan dan 4 3 12 1


kerjasama expired terhadap masa berlaku PKS operasional RS
terhambat
EVALUASI RISIKO

N RISIKO SISA PERING


RISIKO ANALISA DAMPAK
O RISK KAT
S P SKOR
OPERASIONAL
1 Risiko ▪Asesmen pasien belum Cidera pada 5 4 20 1
perdarahan dilakukan secara pasien
masif paska mendalam
tindakan ▪Instrumen sistem asuhan
pada pasien untuk pasien Hemodialisa
dengan khususnya yang terpasang
terpasang cimino belum ada
cimino ▪Perawatan dan perlakuan
asuhan pasien terpasang
cimino belum seragam
dilaksanakan
▪Edukasi belum fokus di
laksanakan untuk
perawatan lanjutan
perawatan cimino
EVALUASI RISIKO

N RISIKO SISA
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O S P RISK
SKOR

OPERASIONAL
2 Risiko Bencana Alam Kerusakan 4 4 16 2
Kerusakan Fasilitas RS
fasilitas
permanen
akibat Badai
(Puting
Beliung)
3 Risiko ▪Petugas tidak melakukan Kesalahan 5 3 15 3
Kesalahan prosedur 5 benar obat. terapi yang
pemberian Kurang ketelitian petugas. diberikan ke
obat dengan ▪Penempelan stiker LASA pasien
nama yang dan penempatan obat mengakibatka
mirip atau tidak dilaksanakan sesuai n cidera pada
LASA prosedur pasien
EVALUASI
N RISIKO
RISIKO ANALISA DAMPAK RISIKO SISA
PERINGKAT
O
S P RISK
SKOR

OPERASIONAL
4 Infeksi daerah Pencukuran daerah Cidera pada 4 3 12 4
operasi (IDO) operasi masih pasien
menggunakan pisau cukur
manual
Bundles Hais belum
maksimal dilaksnakan
Edukasi pencegahan IDO
belum seragam di berikan
5 Risiko ▪Spesialis dokter radiologi Kesalahan 4 3 12 5
kesalahan tidak melakukan pengecekan dalam terapi,
pembacaan ulang hasil pembacaan tindakan dan
ekpertise hasil ekpertise hasil radiologi. tatalaksana
radiologi ▪Pengetikan hasil radiologi terhadap
menggunakan template pasien
yang sudah ada.
EVALUASI RISIKO

N RISIKO SISA
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O S P RISK
SKOR

RISIKO KEPATUHAN HUKUM DAN REGULASI


6 Risiko ▪ Tidak ada monitoring Pelayanan 4 3 12 6
perjanjian dan audit terhadap masa dan
kerjasama berlaku PKS operasional
expired RS terhambat
RISIKO KEUANGAN
7
Keterlambata ▪ Berkas belum dilengkapi Terlambat 3 4 12 7
n pengiriman ▪ Alur kelengkapan berkas mendapat
berkas klaim klaim belum seragam pembayaran
asuransi / piutang
perusahaan
8
Bad debt ▪ Peserta pengguna bansos Kerugian 5 2 10 8
tidak sesuai dengan finansial RS
kriteria sehingga pengguna
bansos tidak di jaminkan
EVALUASI RISIKO

N RISIKO SISA
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O S P RISK
SKOR

RISIKO KEPATUHAN HUKUM DAN REGULASI


RISIKO REPUTASI
9 Karyawan ▪Kualifikasi rekruitmen Kualitas kerja 3 3 9 9
kurang rendah. rendah. Mutu
kompeten ▪Posisi tidak sesuai pelayanan
kompetensi. yang
▪Tidak ada pelatihan diberikan
terhadap tidak sesuai
peningkatan kompetensi dengan
petugas di peraturan
bidangnya perundang-
undangan/
standar
rumah sakit
EVALUASI RISIKO

N RISIKO SISA
RISIKO ANALISA DAMPAK PERINGKAT
O S P RISK
SKOR

RISIKO STRATEGIS

1 Risiko ▪Kurangnya pemantauan Menurunnya 4 2 8 10


0 terjadinya tim keamanan kepercayaan
pencurian di ▪Belum terpasangnya terhadap
lingkungan CCTV di beberapa titik di pelayanan di
Rumah Sakit rumah sakit rumah sakit
▪Kurangnya pemantauan
CCTV

TERHADAP 10 PERINGKAT RISIKO DI TETAPKAN FMEA

LALU SETIAP 6 BULAN DILAPORKAN KEPADA PEMILIK UNTUK


ARAHAN DAN PERSETUJUAN
CONTOH PEMANTAUAN DAN SUPERVISI RISIKO
OLEH KEPALA URUSAN RISIKO
CONTOH FORMAT PENANGANAN S.D EVALUASI
RISK REGISTER

59
ICRA

60
HVA : INPUT SISMADAK V6

61
APLIKASI MANOS
(MANAJEMEN OBSERVASI RISIKO RS)

62
JUMLAH RISIKO DI RS HERMINA
(TOTAL 2.269 RISIKO)

63
UNIT KERJA MEMILIH RISIKO YANG TELAH TERIDENTIFIKASI DAN MEMONITOR
RISIKO APAKAH ADA PENURUNAN RISIKO ATAU ADA RISIKO BARU
UNIT KERJA MENGUSULKAN ANALISA RISIKO YANG TELAH TERIDENTIFIKASI
UNTUK MEMINTA PERSETUJUAN MANAJER BIDANG BAGIAN
MANAJER BIDANG TERKAIT
Melakukan penilaian dan persetujuan dari unit kerja, monitoring dan update
progress action plan

Usulan risiko dari unit Analisa risiko yang di Aproval dari Manajer
usulkan
DIREKSI : WAKIL DIREKTUR
Verifikasi penilaian control dan risiko
Melakukan persetujuan/ tidak atas risiko dan Kelola risiko oleh unit
Monitoring dan update progress action plan

Usulan risiko unit dari manajer Analisa risiko unit dari


bidang bagian terkait kepada manajer bidang bagian terkait Aproval dari Wadir
Wadir ( NOTIFIKASI ) kepada Wadir
DIREKTUR
Verifikasi penilaian control dan risiko
Melakukan persetujuan/ tidak atas risiko dan Kelola risiko oleh unit
Monitoring dan update progress action plan
EVALUASI RISIKO
SEBELUM DI SESUDAH DI
TERAPKAN TERAPKAN
PETA RISIKO RS KONTROL KONTROL
EVALUASI RISIKO

PETA RISIKO RS

10 hasil identifikasi penyebab kejadian untuk masing-masing risiko


CONTOH FORMULIR RISIKO

PMK NOMOR 25 TAHUN 2019 Tentang


Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Di
Lingkungan Kementerian Kesehatan, pada
lampirannya ada contoh formulir, DAPAT
digunakan

71
72
Permenkes 25 tahun 2019
[

Permenkes 25 tahun 2019 73


Permenkes 25 tahun 2019 74
75
Permenkes 25 tahun 2019
Permenkes 25 tahun 2019 76
Permenkes 25 tahun 2019 77
Permenkes 25 tahun 2019 78
78
79
Permenkes 25 tahun 2019
80
Permenkes 25 tahun 2019
81
Permenkes 25 tahun 2019
82
Permenkes 25 tahun 2019
83
Permenkes 25 tahun 2019
KUNCI KEBERHASILAN MANAJEMEN
RISIKO

1. Komitmen pimpinan
2. Ada penanggung jawab risiko yang ditetapkan untuk
mengkoordinasikan kegiatan manajemen risiko
3. Kultur/ budaya yang tepat & memahami manfaat yang dapat
diperoleh dari Manajemen Risiko yang efektif
4. Peranan & tanggung jawab dari pimpinan dan staf setiap unit kerja
5. Metodologi Manajemen Risiko yang menyeluruh
6. Pelatihan tentang Manajemen Risiko, mulai dari tingkat unit hingga
pimpinan RS
7. Pemantauan yang terus menerus 84

Anda mungkin juga menyukai