Anda di halaman 1dari 32

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR

PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN I

Optimalisasi Kemampuan Hand Hygiene Pasien dan Keluarga


di Unit Rawat Inap Musi 2.2
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

Oleh:
Chodijah Abdul Qudus, S.Kep, Ns
NIP. 198901052020122003

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN
DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
TAHUN 2021

OPTIMALISASI KEMAMPUAN HAND HYGIENE


PASIEN DAN KELUARGA
DI UNIT RAWAT INAP MUSI 2.2
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

Nama : Chodijah Abdul Qudus, S.Kep, Ns


NIP : 198901052020122003
Pangkat/Golongan : III/A
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja/Instansi : RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

disampaikan pada Seminar Hasil Aktualisasi

Hari/ Tanggal : Kamis, 29 April 2021


Tempat : BAPELKES BATAM

Palembang, 29 April 2021


Menyetujui,

Coach, Mentor,

Lidia, S.Kep, Ners, MARS Rahmiati, S.Kep, Ners, M.Kep


NIP.196601171986022001 NIP.197705291999032002
iii. KATA PENGANTAR (paragraf ke-1: alasan dibuatnya rancangan
aktualisasi. Paragraf ke-2 : ucapan terimakasih)
iv. DAFTAR ISI
v. DAFTAR TABEL
vi. DAFTAR GAMBAR
vii. DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin (RSMH)
Palembang merupakan rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan di
Provinsi Sumatera Selatan. Fasilitas dan Pelayanan Di RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang meliputi: Layanan Unggulan (Pelayanan
Jantung dan Saraf, Onkologi terpadu, Bedah minimal Invasif, Transplantasi
Ginjal, Bayi Tabung), Graha Spesialistik, Rawat Inap, Rawat Jalan, Gawat
Darurat, Medical Check Up, Home Care.
Instalasi rawat inap di RSMH terbagi menjadi beberapa sub instalasi,
salah satunya yaitu sub instalasi utama. Sub instalasi Utama merupakan
pelayanan rawat inap kelas I pada pasien bedah dan non Bedah dewasa yang
terdiri dari Ruang Lematang dan Musi. Ruang Musi 2.2 terdiri dari 09 tempat
tidur pasien kelas I untuk pasien laki-laki atau perempuan. Ketenagaan di
ruang Musi 2.2 berjumlah 13 orang, yaitu 1 kepala ruangan, 1 ketua tim, 9
perawat pelaksana dan 2 prakarya.
Adapun kondisi ideal yang diharapkan di ruang Musi 2.2 yaitu
diharapkan pelayanan keperawatan kepada pasien dapat terlaksana secara
komprehensif, pelaksanaan Hand Hygiene bagi pasien dan keluarga telah
optimal sehingga tidak terjadinya peningkatan resiko infeksi. Selain itu,
diharapkan saat pasien ada keluhan dapat cepat ditangani oleh dokter yang
sedang bertugas. Terkait pelayanan keperawatan dalam memonitor tanda –
tanda vital dan memonitor nyeri yang dirasakan pasien diharapkan dapat
terlaksana secara optimal juga sehingga tercipta pelayanan publik yang prima.
Pada masa pandemi Covid 19 ini, perlu peningkatan dalam
pelaksanaan dan pengawasan terkait protokol kesehatan di ruang Musi 2.2
RSMH. Upaya tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan peningkatan
dan pengawasan dalam penggunaan masker oleh pasien dan keluarga.
Sehingga menurunkan laju penularan wabah Covid 19.
B. Analisis Isu
1. Environmental Scanning
Dari hasil environmental scanning yang dilakukan di Ruang Musi 2.2
Rumah Sakit Umum Mohammad Hoesin Palembang lebih kurang tiga bulan,
peserta mengobservasi masalah yang ada. Berdasarkan observasi selama 3
bulan masa orientasi, ruangan Musi 2.2 merupakan salah satu ruangan rawat
inap dengan berbagai penyakit bedah maupun non bedah. Adapun beberapa
isu penting yang perlu untuk diselesaikan, antara lain:
a. Masih kurangnya kemampuan hand hygiene pasien dan keluarga di ruang
rawat inap Musi 2.2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
(Pelayanan Publik)
Berdasarkan laporan pencegahan resiko infeksi yaitu terkait laporan
pasien/keluarga mampu mendemonstrasikan cuci tangan dengan benar
didapat nilai hanya 33 % yang mampu pada sub instalasi utama RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang. Berdasarkan hasil pengamatan, sebagian
pasien dan keluarga di ruang Musi 2.2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang belum dapat mendemosntrasikan cara cuci tangan yang benar.
Pasien / keluarga mengeluhkan belum hafal langkah – langkah dalam
mencuci tangan.

b. Kurangnya respon time dokter jaga dalam menangani keluhan pasien di


ruang rawat inap Musi 2.2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
(Whole of Government)
Dalam pemberian pelayanan di rumah sakit sangat dikaitkan dengan kerja
sama setiap tenaga kerja yang bertugas. Tim dokter jaga paviliun terdiri
dari beberapa residen penyakit dalam. Namun, saat ada keluhan pada
pasien di ruang Musi 2, terkadang dokter jaga tidak langsung datang.
Terkadang dokter jaga baru datang di saat sudah dihubungi yang kedua
kali.

c. Belum optimalnya pengisian monitoring TTV (list control) pada pasien


post operasi, post kemoterapi, dan post hemodialisis (Manajemen ASN)
Pada pasien operasi perlu dilakukan monitoring tanda-tanda vital.
Pengukuran tanda-tanda vital ini merupakan hal yang penting untuk
menilai apakah kondisi pasien tersebut sudah stabil atau belum. Namun,
pada kondisi di lapangan dikarenakan banyaknya pekerjaan perawat yang
lain yang juga harus diselesaikan maka pengisian monitoring TTV ini
terkadang hanya diisi sesuai monitoring pertama. Selain itu, pada pasien
post operasi, post kemoterapi dan post hemodialisis ini juga sudah
dimonitoring terlebih dahulu sebelum kembali lagi ke ruang rawatnya.
Sehingga jika tidak ada keluhan maka tidak dilakukan monitoring TTV
kembali.

d. Belum optimalnya ketepatan monitoring nyeri pada pasien post operasi di


ruang Musi 2.2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang (Manajemen
ASN)
Untuk ketepatan monitoring nyeri ini di ruang Musi 2.2 RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang belum optimal dikarenakan pada pasien
post operasi sudah mendapatkan obat penghilang nyeri di ruang operasi
atau pada saat di ruang rawat sudah diinstruksikan langsung untuk
diberikan obat penghilang nyeri. Selain itu, banyaknya pekerjaan perawat
yang juga harus diselesaikan maka nilai skala nyeri yang didapat kurang
tepat.

e. Kurang patuhnya pasien dan keluarga pasien dalam penerapan protokol


kesehatan di ruang Musi 2.2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
(Pelayanan Publik)
Ruang Musi 2.2 merupakan ruang perawatan rawat inap kelas 1 yaitu 1
kamar hanya terdiri dari 1 pasien. Hal ini menyebabkan terkadang
keluarga yang menunggu pasien lebih dari satu orang. Pada masa pandemi
Covid 19 ini pasien yang dirawat dan keluarga sebaiknya tidak dibesuk,
namun terkadang masih ada keluarga pasien yang tetap datang membesuk
pasien. Hal ini meningkatkan terjadinya kerumunan pada kamar pasien
yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan. Selain itu, pasien dan
keluarga saat perawat atau tenaga kesehatan lainnya datang untuk
memeriksa ataupun memberikan tindakan sering tidak menggunakan
masker yang dapat menyebabkan terjadinya penularan Covid 19.

2. Alat Bantu Analisis


Dalam menganalisis masalah yang didapat dan menetapkan isu
yang berkualitas, maka digunakan kriteria AKPK yaitu Aktual,
Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan (AKPK).

Tabel 1. Analisis Penilaian Isu dengan AKPK


No Isu A K P K Total Peringkat
Masih kurangnya
kemampuan hand
hygiene pasien dan
1 keluarga di ruang rawat 5 5 5 4 19 1
inap Musi 2.2 RSUP Dr.
Mohammad Hoesin
Palembang
Kurangnya respon time
dokter jaga dalam
menangani keluhan
2 pasien di ruang rawat 4 4 3 3 14 5
inap Musi 2.2 RSUP Dr.
Mohammad Hoesin
Palembang
Belum optimalnya
pengisian monitoring
TTV (list control) pada
3 5 4 3 4 16 3
pasien post operasi, post
kemoterapi, dan post
hemodialisis
4 Belum optimalnya 5 3 3 4 15 4
ketepatan monitoring
nyeri pada pasien post
operasi di ruang Musi
2.2 RSUP Dr.
Mohammad Hoesin
Palembang
Kurang patuhnya pasien
dan keluarga pasien
dalam penerapan
5 protokol kesehatan di 5 5 4 4 18 2
ruang Musi 2.2 RSUP
Dr. Mohammad Hoesin
Palembang

Keterangan:
Skala likert 1-5 (5= sangat besar, 4= besar, 3= cukup 2= kecil, 1= sangat
kecil).
A : Aktual (benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat)
K : Kekhalayakan (isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak)
P : Problematik (isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya)
K : Kelayakan (isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya)

Dari tabel dengan metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan Problematik,


dan Kelayakan) dapat simpulkan bahsa isu yang sesuai kriteria dan layak
diangkat adalah Masih kurangnya kemampuan hand hygiene pasien dan
keluarga di ruang rawat inap Musi 2.2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang, Kurang patuhnya pasien dan keluarga pasien dalam penerapan
protokol kesehatan di ruang Musi 2.2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang dan Belum optimalnya pengisian monitoring TTV (list control)
pada pasien post operasi, post kemoterapi, dan post hemodialysis di ruang
Musi 2.2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
Setelah mendapatkan 3 masalah utama, maka kita menggunakan alat
bantu lain yang dapat digunakan yaitu USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Tabel 2. Analisis Penilaian Isu dengan USG


Tingkat
No Isu U S G Total
Prioritas
Kurang patuhnya pasien dan
keluarga pasien dalam
1 penerapan protokol kesehatan 5 4 4 13 2
di ruang Musi 2.2 RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang
Belum optimalnya pengisian
monitoring TTV (list control)
2 pada pasien post operasi, post 4 4 4 12 3
kemoterapi, dan post
hemodialysis
Masih kurangnya kemampuan
hand hygiene pasien dan
3 keluarga di ruang rawat inap 5 5 4 14 1
Musi 2.2 RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang

Keterangan :
U : Urgency (Seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang tersedia)
S : Seriousness (Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan)
G : Growth (Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya
Dari tabel dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
maka didaparkan isu yang paling prioritas untuk diangkat yaitu Masih
kurangnya kemampuan hand hygiene pasien dan keluarga di ruang rawat
inap Musi 2.2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

C. Rumusan Isu
Optimalisasi kemampuan hand hygiene pasien dan keluarga di ruang rawat
inap Musi 2.2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

D. Identifikasi Sumber Isu


Analisis penyebab isu akan dilakukan dengan teknik analisis Fishbone
Diagram (5 M = Man, Methode, Macine, Material, Money)

Man Methode

Terlalu banyak Langkah yang


Faktor lupa
langkah tidak tepat
Lifestyle

Belum terbiasa
Kurangnya
kemampuan hand
hygiene pasien dan
Kurangnya keluarga
edukasi
Hand
Lemah Ketersediaan
sanitizer
pengawasan handsanitizer

Machine Material Money

E. Analisis Dampak
Kurangnya kemampuan Hand Hygiene pasien dan keluarga dapat
membawa dampak yang sangat besar dalam penularan penyakit. Kebersihan
tangan merupakan salah satu sumber terbesar dalam penyebaran penyakit.
Adapun dampak yang akan ditimbulkan jika isu ini tidak diselesaikan
antara lain :
a. Dampak bagi perawat
Akan berdampak terjadinya resiko penularan penyakit dari pasien ke
perawat.

b. Dampak untuk organisasi


Adapun dampak bagi RSMH yaitu
1. Akan terjadinya peningkatan resiko infeksi rumah sakit
2. Terjadinya peningkatan jumlah penyakit infeksi
3. Resiko terjadinya penurunan tingkat kesembuhan pasien yang akan
berdampak pada nilai Length of Stay (LoS) rumah sakit.

c. Dampak untuk masyarakat luas


Peningkatan penularan penyakit dari satu individu ke individu lain pada
satu lingkungan.

F. Lembar Konfirmasi Isu


PERSETUJUAN COACH DAN MENTOR
KEGIATAN AKTUALISASI
“OPTIMALISASI KEMAMPUAN HAND HYGIENE PASIEN DAN
KELUARGA DI UNIT RAWAT INAP MUSI 2.2 RSUP DR. MOHAMMAD
HOESIN PALEMBANG”
Coach Mentor

Ns. Lidia, S.Kep, MARS Rahmiati, S.Kep, Ners, M.Kep


NIP. 196601171986022001 NIP. 197705291999032002
Tanggal : 29 April 2021 Tanggal : 29 April 2021

G. Judul Aktualisasi
Optimalisasi Kemampuan Hand Hygiene Pasien dan Keluarga di Unit
Rawat Inap Musi 2.2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Rancangan Aktualisasi
a. Unit Kerja
Ruang Musi 2.2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

b. Identifikasi isu
Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa kemampuan hand
hygiene pasien dan keluarga belum optimal. Hal ini dikarenakan
ketidaksesuaian dalam langkah – langkah cuci tangan, belum
terbiasanya bagi pasien dan keluarga dalam pelaksanaan cuci tangan,
kurangnya sosialisasi dalam langkah – langkah cuci tangan, serta
lemahnya pengawasan pelaksanaan cuci tangan bagi pasien dan
keluarga.

c. Isu yang diangkat


Belum Optimalnya Kemampuan Hand Hygiene Pasien dan Keluarga di
Unit Rawat Inap Musi 2.2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

d. Gagasan Pemecahan Isu


No Gagasan Pemecahan Isu Sumber
.

1. Konsultasi kepada kepala ruangan Kreativitas

2. Sosialisasi dan koordinasi ke teman sejawat mengenai rancangan Kreativitas


aktualisasi

3. Pembuatan video edukasi dan leaflet mengenai cuci tangan Kreativitas

4. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai cuci tangan SKP


5. Evaluasi kemampuan cuci tangan pasien dan keluarga SKP
e. Rancangan Kegiatan
Rancangan kegiatan menggunakan tabel sebagai berikut:
Konstribusi
Keterkaitan Penguatan
Terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Nilai
dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1. Konsultasi 1. Membuat janji Izin dari Kepala Konsultasi dengan Membuat rencana Konsultasi
kepada kepala pertemuan dengan Ruangan Kepala Ruangan kegiatan terkait dengan Kepala
ruangan Kepala Ruangan dilakukan dengan dengan misi ke 2 Ruangan
Dokumentasi sopan, santun, organisasi yaitu merupakan
Kegiatan ramah (Etika meningkatkan bagian dari
Publik), dan SDM yang unggul Sinergi:
hormat dan berbudaya Koordinasi
(Nasionalisme) kerja
serta disampaikan
dengan jelas
(Akuntabilitas)
2. Menepati janji Datang tepat Kegiatan ini
pertemuan dengan waktu sesuai dilakukan dengan
Kepala Ruangan dengan perjanjian menunjukkan
disiplin waktu
Dokumentasi (Komitmen
Kegiatan mutu),
menerapkan salam,
sapa, senyum saat
bertemu kepala
ruangan (Etika
Publik), dan tepat
janji (Komitmen
Mutu)

3. Menyampaikan Kepala Ruangan Menyampaikan


rancangan kegiatan mengetahui rencana kegiatan
aktualisasi kepada rancangan kepada Kepala
Kepala Ruangan kegiatan Ruangan dengan
aktualisasi yang sikap sopan,
akan dilakukan santun, dan hormat
(etika publik),
Dokumentasi
serta dengan
Kegiatan
menjunjung nilai
kejujuran dan
bertanggung jawab
(Akuntabilitas).
4. Meminta masukan Kepala Ruangan Menya
kepada Kepala memberikan mpaika
Ruangan tentang masukan. n
teknis pelaksanaan maksud
aktualisasi yang Dokumentasi dengan
akan dilaksanakan. kegiatan sikap
sopan,
santun
(Etika
Publik)
dan
jelas
(Akunt
abilitas
) kepada
Kepala
Ruanga
n
5. Melakukan Catatan masukan Mencat
pencatatan terhadap dan saran dari at
saran dan masukan Kepala Ruangan seluruh
Kepala Ruangan saran
terkait rancangan Dokumentasi dan
aktualisasi yang Kegiatan masuka
akan dilaksanakan.
n dari
Notulensi
Kepala
Ruanga
n
dengan
jujur
dan
bertang
gung
jawab
(Akunt
abilitas
dan
Anti
Korups
i) serta
sesuai
dengan
yang
diucapk
an
(Komitmen mutu)
2. Sosialisasi dan 1. Menyepakati Kesep Menyepakati dan Kegiatan ini  Sinergi:
koordinasi ke waktu dan tanggal akatan membuat berkonstribusi pada Koordinasi,
teman sejawat pelaksanaan tangga komitmen jadwal misi ke-2 Kolaborasi,
mengenai penyajian l dan pertemuan organisasi yaitu dan Satu
rancangan rancangan jam (Komitmen Mutu) meningkatkan Persepsi
aktualisasi. aktualisasi dengan pelaks untuk mencapai SDM yang unggul dalam
teman sejawat. mufakat dan berbudaya meningkatka
anaan
(Nasionalisme) kerja n mutu
kegiat
an
2. Pelaksanaan Lapor Proses pelaksanan
sosialisasi an sosialisasi
pelaks dilakukan dengan
anaan efektif dan efisien
(Komitmen Mutu)
kegiat
an
sosiali
sasi
3. Menyepakati hasil Pernya Komitmen bersama
dan membuat taan merupakan bentuk
komitmen bersama kesepa kerjasama (Etika
teman sejawat katan Publik)
dan
komit
men
bersa
ma
3. Pembuatan 1. Mengumpulkan Referensi Referensi diperoleh Kegiatan ini Efektif dan
video edukasi referensi terkait didapatkan secara efektif, berkonstribusi pada efisien
dan leaflet cuci tangan efisien dan misi ke-3
mengenai cuci berkualitas organisasi yaitu
tangan (komitmen mutu) menyelenggarakan
produktivitas dan
efisiensi
2. Merancang konsep Mendapatkan Konsep video dan Tanggung
video dan desain konsep video dan desain leaflet yang jawab, bekerja
leaflet yang akan desain leaflet dihasilkan harus tuntas
digunakan sebagai yang diinginkan. menarik, kreatif
media dan inovatif
edukasi/promosi (komitmen mutu).
kesehatan.
3. Berkonsultasi Saran dari Berkonsultasi Jujur,
dengan pimpinan, pimpinan, mentor, secara ramah, koordinasi,
mentor, coach dan coach dan pihak sopan dan santun satu persepsi
pihak terkait terkait didapat. (etika publik) dan
mengenai konsep bentuk penerapan
video dan desain dari Whole of
laeflet yang telah Government
dibuat. (WoG)
4. Mem-publish Video ter-publish Bentuk Tanggung
video dan dan leaflet tanggung jawab, efektif
mencetak leaflet tercetak. jawab dan
inovasi
(akuntabil
itas dan
komitmen
mutu)
5. Memutar Video diputar Video Efektif,
video dan dan leaflet diputar dan bekerja tuntas,
memasang terpasang. leaflet tanggung
leaflet. dibagikan jawab
kepada
pasien dan
keluarga
(komitme
n mutu)
4. Edukasi kepada 1. Memperkenalkan Pasien dan Sebelum Kegiatan ini Mencerminkan
pasien dan diri, menjelaskan keluarga memperkenalkan berkonstribusi pada prilaku sinergi
keluarga maksud dan tujuan bersedia untuk diri, perawat akan misi ke-1 dengan
mengenai cuci kepada pasien dan menerima edukasi menyapa dan organisasi yaitu meningkatkan
tangan keluarga (informed memberi salam menyelenggarakan pelayanan,
consent) tentang Pasien dan (pelayanan prima, standarisasi nilai integritas
edukasi yang akan keluarga komiten mutu) pelayanan, dengan sikap
diberikan mengenal perawat dengan ramah, pendidikan dan jujur, nilai
mengenai cuci sopan, dan santun penelitian profesional
tangan Dokumentasi (etika publik), dengan
kegiatan hormat dan berlaku tanggung
tanpa diskriminatif jawab.
(Nasionalisme)

2. Melakukan Edukasi Edukasi akan


edukasi langsung terlaksana dilakukan dengan
kepada pasien dan jelas
keluarga dengan Pasien (akuntabilitas)
menggunakan dan sopan, santun dan
media video dan keluarga ramah (etika
leaflet memahami publik) , serta
tentang hormat dan tanpa
langkah – diskriminatif
langkah cuci (Nasionalisme)
tangan

Dokumentasi
Kegiatan
3. Melakukan Pasien dan Demonstrasi akan
demontrasi kepada keluarga dilakukan dengan
pasien dan memahami dan jelas dan tanggung
keluarga tentang dapat jawab
cara cuci tangan mendemonstrasik (akuntabilitas) ,
an kembali cara sopan dan ramah
cuci tangan (etika publik) ,
serta hormat
Dokumentasi (Nasionalisme)
Kegiatan
4. Memberikan Pasien bertanya Memberikan
kesempatan dan menjawab kesempatan untuk
kepada pasien dan pertanyaan yang bertanya secara
keluarga untuk diberikan sopan, santun
bertanya serta (Etika Publik),
menjawab Dokumentasi hormat
pertanyaan yang Kegiatan (Nasionalisme),
diajukan serta memberikan
jawabab secara
efektif, efisien
(Komitmen mutu)
, jelas dan
tanggung jawab
(Akuntabilitas)
5. Mendokumentasi Form edukasi Pendokumentasian
kan dan pasien di rekam edukasi dilakukan
menandatangani medis yang sudah dengan jujur dan
form edukasi ditandatangani. transparan
pasien di status (akuntabilitas dan
rekam medis Dokumentasi Anti korupsi) , dan
kegiatan menjaga
kerahasiaann
pasien (Komitmen
mutu)
5. Evaluasi 1. Konsultasi dengan Kepala ruangan Konsultasi dengan Kegiatan ini Pro
kemampuan kepala ruangan mengetahui, kepada ruangan berkonstribusi pada fess
cuci tangan terkait kegiatan menyutujui, dilakukan dengan misi ke-2 ion
pasien dan mendukung, dan sikap sopan, organisasi yaitu al,
keluarga memberikan santun, hormat meningkatkan tan
arahan (Etika publik), SDM yang unggul ggu
transparas dan jelas dan berbudaya
ng
Dokumentasi (Akuntabilitas), kerja
jaw
kegiatan dilakukan secara
musyawarah ab,
(Nasionalisme) bek
2. Menyiapkan alat Alat yang akan Menyiapkan alat erja
untuk evaluasi digunakan berupa merupakan aku
daftar tilik tanggung jawab rat
(Akuntabilitas) (Si
Daftar tilik / dan sesuai ner
checklist kebutuhan gis)
(Komitmen mutu)
Dokumentasi
kegiatan
3. Melakukan Hasil wawancaraMelakukan
evaluasi dengan wawancara
cara wawancara Dokumentasi dilakukan dengan
dan praktek kegiatan jelas
mengenai cara (akuntabilitas),
cuci tangan sopan, dan santun
(Etika publik)
4. Mendokumentasik Catatan hasil Pencatatatn
an hasil wawancara dilakukan denngan
wawancara dan jujur, transparan,
praktek cara cuci Notulensi dan bertanggung
tangan jawab
Dokumentasi (Akuntabilitas
kegiatan dan anti korupsi),
serta sesuai dengan
hasil wawancara
dan praktek
(Komitmen mutu)
Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan AGENDA II

Kegiatan Jumlah aktulisasi per MP


No Mata Pelatihan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
1 Akuntabilitas 4 1 3 3 11
2 Nasionalisme 1 1 3 1 5
3 Etika Publik 4 1 1 3 3 12
4 Komitmen Mutu 3 1 4 3 3 14
5 Anti Korupsi 1 1 1 3
Jumlah aktualisasi per kegiatan 13 3 6 13 11 45

B. Jadwal Kegiatan
Rencana Aktualisasi Pelaksanaan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mei Juni Mei Juni
I II III I II III I II III I II III IV
1. Konsultasi kepada 1. Membuat janji pertemuan Izin dari Kepala
kepala ruangan dengan Kepala Ruangan Ruangan

Libur Nasional dan Cuti Bersama


Dokumentasi Kegiatan
2. Menepati janji pertemuan Datang tepat waktu
sesuai dengan
dengan Kepala Ruangan
perjanjian

Dokumentasi Kegiatan
3. Menyampaikan rancangan Kepala Ruangan
kegiatan aktualisasi kepada mengetahui rancangan
Kepala Ruangan kegiatan aktualisasi
yang akan dilakukan
L
Dokumentasi Kegiatan
i
4. Meminta masukan kepada Kepala Ruangan
b
memberikan masukan.
Kepala Ruangan tentang teknis
u
pelaksanaan aktualisasi yang Dokumentasi kegiatan
r
akan dilaksanakan.
5. Melakukan pencatatan Catatan masukan dan N
saran dari Kepala
terhadap saran dan masukan
Ruangan a
Kepala Ruangan terkait s
Dokumentasi Kegiatan
rancangan aktualisasi yang i
akan dilaksanakan. Notulensi o
2. Sosialisasi dan 1. Menyepakati waktu dan Kesepakatan tanggal n
koordinasi ke tanggal pelaksanaan penyajian
dan jam pelaksanaan a
teman sejawat rancangan aktualisasi dengan
teman sejawat. kegiatan l
mengenai
rancangan
aktualisasi 2. Pelaksanaan sosialisasi Laporan pelaksanaan
d
kegiatan sosialisasi
a
3. Menyepakati hasil dan Pernyataan
n
membuat komitmen bersama kesepakatan dan
teman sejawat komitmen bersama
3. Pembuatan video 1. Mengumpulkan referensi Referensi didapatkan C
edukasi dan leaflet terkait cuci tangan u
mengenai cuci
2. Merancang konsep video dan Mendapatkan konsep t
tangan
desain leaflet yang akan video dan desain i
digunakan sebagai media leaflet yang
edukasi/promosi kesehatan. diinginkan. B
3. Berkonsultasi dengan Saran dari pimpinan, e
mentor, coach dan
pimpinan, mentor, coach dan r
pihak terkait didapat.
pihak terkait mengenai konsep s
video dan desain laeflet yang a
telah dibuat. m
4. Mem-publish video dan Video ter-publish dan a
leaflet tercetak.
mencetak leaflet

5. Memutar video dan Video diputar dan


memasang leaflet.
leaflet terpasang.

4. Edukasi kepada 1. Memperkenalkan diri, Pasien dan keluarga


pasien dan bersedia untuk
menjelaskan maksud dan
keluarga mengenai menerima edukasi
tujuan kepada pasien dan
cuci tangan
Pasien dan keluarga
keluarga (informed consent) mengenal perawat
tentang edukasi yang akan
Dokumentasi kegiatan
diberikan mengenai cuci
tangan
2. Melakukan edukasi langsung Edukasi
terlaksana
kepada pasien dan keluarga
dengan menggunakan media Pasien dan
keluarga
video dan leaflet
memahami tentang
langkah – langkah
cuci tangan

Dokumentasi
Kegiatan
3. Melakukan demontrasi Pasien dan keluarga
memahami dan dapat
kepada pasien dan keluarga
mendemonstrasikan
tentang cara cuci tangan kembali cara cuci
tangan

Dokumentasi
Kegiatan
4. Memberikan kesempatan Pasien bertanya dan
menjawab pertanyaan
kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya serta menjawab yang diberikan
pertanyaan yang diajukan Dokumentasi Kegiatan
5. Mendokumentasi kan dan Form edukasi pasien
di rekam medis yang
menandatangani form edukasi
sudah ditandatangani.
pasien di status rekam medis
Dokumentasi kegiatan
5. Evaluasi 1. Konsultasi dengan kepala Kepala ruangan
kemampuan cuci mengetahui,
ruangan terkait kegiatan
tangan pasien dan menyutujui,
mendukung, dan
keluarga
memberikan arahan

Dokumentasi kegiatan
2. Menyiapkan alat untuk Alat yang akan
digunakan berupa
evaluasi
daftar tilik

Daftar tilik / checklist

Dokumentasi kegiatan
3. Melakukan evaluasi dengan Hasil wawancara
cara wawancara dan praktek
Dokumentasi kegiatan
mengenai cara cuci tangan
4. Mendokumentasikan hasil Catatan hasil
wawancara
wawancara dan praktek cara
cuci tangan Notulensi

Dokumentasi kegiatan
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Peserta mengambil core issue berdasarkan penilaian USG. Core issue
yang diangkat yaitu belum optimalnya kemampuan hand hygiene pasien dan
keluarga di ruang rawat inap Musi 2.2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
Kegiatan aktualisasi terdiri dari 5 kegiatan yang sesuai dengan nilai-nilai
ANEKA, enam kegiatan tersebut sebagai berikut : (1) Konsultasi kepada Kepala
Ruangan, (2) Sosialisasi dan koordinasi ke teman sejawat mengenai rancangan
aktualisasi, (3) Pembuatan video edukasi dan leaflet mengenai cuci tangan, (4)
Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai cuci tangan, (5) Evaluasi
kemampuan cuci tangan pasien dan keluarga.
Dari lima kegiatan yang telah peserta lakukan, kegiatan yang akan terus
dilaksanakan tidak hanya saat pelaksanaan aktualisasi peserta tetapi setelah proses
aktualisasi di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang yaitu Edukasi pada
pasien dan keluarga mengenai cara cuci tangan yang sebelumnya dilakukan
pengkajian terlebih dahulu dengan mengidentifikasi kemampuan pasien dan
keluarga dalam melakukan cuci tangan.
Dengan adanya penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam pelaksanaan
aktualisasi sangat penting dalam penyelesaian isu yang ditemukan sehingga
membantu membentuk karakter ASN yang lebih baik, berkualitas serta dapat
membentuk ASN yang bertanggung jawab, professional, berintegrasi, mempunyai
komitmen dan mampu memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat sebagai
penyelenggara pelayanan sehingga dapat menghasilkan pelayanan yang prima.

B. RENCANA TINDAK LANJUT

1. Bagi peserta dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya


selama menjadi ASN harus dapat menerapkan nilai-nilai dasar
ANEKA sehingga dapat terwujud ASN yang berintegritas dan
professional.
2. Bagi rekan sejawat aktualisasi ini dapat terus dilaksanakan secara
berkelanjutan, tidak hanya sebatas habituasi saja tetapi tetap
mengimplementasikan nilai dasar ASN sehingga dapat
mengimplementasikannya langsung kepada Pasien dan keluarga
tertutama dalam edukasi terkait hand hygiene.
3. Bagi organisasi dapat terus mendukung kegiatan-kegiatan aktualisasi
yang telah berlangsung demi mewujudkan RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang sebagai penyelenggaraan pelayanan yang SIP yaitu
Sinergis, Integritas, dan Profesional.

Anda mungkin juga menyukai