UGD/ 105 /2022 SOP No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : 01-03-23 Halaman : 1/2 PUSKESMAS dr. Any Susilowati MASARAN II NIP.19771013 200604 2 001 Kegawatdaruratan Nafas adalah suatu kondisi yang mengancam jiwa yang 1. Pengertian terjadi ketika seseorang memiliki kesulitan bernafas secara normal
Sebagai acuan petugas dalam penanganan kegawatdaruratan nafas untuk
2.Tujuan menyelamatkan nyawa seseorang 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Masaran II No. 02/SK/SOP/UKP- UGD/105/2016 tentang Pelayanan Unit Gawat Darurat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang 4. Referensi Standarisasi Pelayanan Gawat Darurat di Rumah Sakit 1. Petugas senantiasa melakukan pengecekan sarana UGD untuk kegawatan nafas, terdiri dari oksigen, oxymeter, canul, obat sesak nafas, ECG 2. Petugas melakukan cuci tangan 3. Petugas melakukan penilaian kegawatdaruratan nafas pada pasien meliputi ; Anamnesa keluhan Monitor Tanda Vital Menilai respirasi : 1. Bayi Usia ( 0-1 tahun) respirasi normal 30 – 60 x/mnt 2. Batita ( 1- 3 tahun ) respirasi normal 24 -40 x/mnt 3. Usia Pra sekolah ( 3- 6 tahun ) respirasi normal 22-34 x/mnt 5. Prosedur / 4. Usia Sekolah ( 6-12 tahun ) respirasi normal 18 – 30 x/mnt Langkah- 5. Dewasa , respirasi normal 12 – 20 x/mnt langkah mengatur posisi semi fowler pemasangan oksigen nasal melakukan perekaman ECG 4. Petugas melakukan koordinasi dengan dokter jaga UGD 5. petugas melakukan penanganan sesuai advis dokter 6. Petugas melakukan observasi maksimal selama 2 jam bila kondisi membaik, pasien bisa rawat jalan / rawat inap bila kondisi tidak membaik , pasien dirujuk ke rumah sakit 7. Petugas melakukan pendokumentasian hasil tindakan 6.Diagram Alir