Disusun Oleh :
YUKE ASTARI
NIM : P1337424820002
Mengetahui
Pembimbing Institusi
2. Assessment
a) Diagnosa kebidanan
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan
sehingga dapat merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.
Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang
diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga
sering menyertai diagnosis.
Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam
lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis
kebidanan.
Cara penulisan diagnosis :
G… P… Ab… (kehamilan normal / dengan penyulit dan komplikasi)
G (gravid) : jumlah kehamilan yang dialami wanita
P (para) : jumlah kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran
janin.
Ab (abortus) : jumlah kelahiran yang diakhiri dengan aborsi spontan
atau terinduksi pada usia kehamilan sebelum 20 minggu atau memiliki
berat kurang dari 500 gram.
(Hani dkk, 2011)
b) Masalah
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang
ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis. (Hani dkk,
2011)
c) Diagnosa Potensial
Pada langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga. (Sulistyawati, 2011).
Diagnosa potensial pada kasus preeklamsi berat diantaranya :
1) Pada Ibu
Sistem saraf pusat
Perdarahan intrakranial, trombosis vena sentral, hipertensi
ensefalopati, edema serebri, edema retina, makular atau retina
detachment, dan kebutaan korteks.
- Gastrointestinal-hepatik
Subskapular hematoma hepar, ruptur kapsul hepar.
Ginjal
Gagal ginjal akut, nekrosis tubular akut.
Hematologik
DIC, trombositopenia.
Kardiopulmonar
Edema paru kardiogenik atau nonkardiogenik, depresi atau arrest
pernapasan, kardiak arrest, iskemia miokardium.
2) Pada Janin
Intrauterine fetal growth restriction
Prematuritas
Sindroma distres napas
Kematian janin intrauterin
(Prawirohardjo, 2010)
3. Identifikasi Perlunya Tindakan Segera, Konsultasi, Kolaborasi
Berdasarkan diagnosa potensial yang telah dirumuskan, bidan secepatnya
melakukan tindakan antisipasi agar diagnose diagnose potensial tidak benar –
benar terjadi. (Sulistyawati, 2009)
Pada kasus Pre-eklampsia Berat dapat dilakukan pemantauan terhadap ibu dan
janin antara lain :
a. Tekanan darah secara rutin setiap 15 menit
b. Keseimbangan cairan/ resusitasi cairan
1) Kanula intravena harus dipasang pada semua ibu yang menderita
preeklampsia berat untuk pemberian cairan
2) Pemberian cairan secara oral tetap dianjurkan
c. Pemantauan DJJ.
d. Kontrol ulang protein urine, dan edema
e. Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian terapi dan tindakan
persalinan (Chapman, Charles. 2013).
4. Pelaksanaan
Menurut Cunningham (2013), tatalaksana aktif dan termniasi
kehamilan merupakan salah satu tata laksana preeklamsia yang disertai
dengan impending eklamsia (nyeri kepala, gangguan penglihatan, nyeri
epigastrium) yang merupakan tanda bahwa kejang akan segera terjadi dan
oligouria merupakan tanda bahaya lainnya.
a. Pengobatan medikamentosa
1) Penderita preeklampsia berat harus segera masuk rumah sakit
dianjurkan tirah baring miring ke satu sisi (kiri).
2) Diberikan cairan :
5 % Ringer-dekstrose atau cairan garam faali, jumlah tetesan < 125
cc/jam
Infus Dekstrose 5 % yang setiap 1 liternya diselingi dengan infus
Ringer laktat (60-125 cc/jam) 500 cc.
3) Dipasang foley catheter untuk mengukur pengeluaran urin. Oliguria
terjadi bila produksi urin < 30 cc/jam dalam 2-3 jam atau < 500 cc/24
jam.
4) Pemberian obat antikejang
Magnesium sulfat sampai saat ini tetap menjadi pilihan pertama untuk
antikejang pada preeklamsia atau eklamsia.
Cara pemberian :
a) Loading dose : initial dose
4 gram MgSO4 intravena (40% dalam 10 cc) selama 15 menit.
b) Maintenance dose
Diberikan infus 6 gram dalam larutan Ringer / 6 jam, atau
diberikan 4 atau 5 gram IM. Selanjutnya maintenance dose
diberikan 4 gram IM tiap 4-6 jam.
Bila terjadi refrakter terhadap pemberian magnesium sulfat, maka
diberikan salah satu obat berikut : tiopental sodium, sodium
amobarbital, diazepam, atau fenitoin.
5) Pemberian antihipertensi
Menurut Belfort untuk pemberian antihipertensi bila tekanan darah ≥
160/110 mmHg.
Jenis obat hipertensi yang diberikan di Indonesia adalah Nifedipin
dengan dosis 10-20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit, maksimum
120 mg dalam 24 jam. (Prawirohardjo, 2010).
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN
PADA NY. M UMUR 37 TAHUN G4P3A0 HAMIL 40 MINGGU DENGAN
PEB DI KLINIK PRATAMA NAWANG MEDISTA
A. IDENTITAS PASIEN
Tanggal : 20 April 2021 Jam : 16.00 WIB
B. PENGKAJIAN
I. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan datang : ibu ingin melahirkan
2. Keluhan Utama : ibu mengatakan kenceng-kenceng, pusing, kadang
kadang mual
3. Riwayat Kesehatan
Sekarang :Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun,
seperti: DM, hipertensi, jantung,dan tidak sedang menderita
penyakit menular seperti: Hepatittis, TBC, HIV/AIDS.
Dahulu : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun,
seperti: DM, hipertensi, jantung, dan tidak pernah menderita
penyakit menular seperti: Hepatittis, TBC, HIV/AIDS.
Keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarga ada riwayat penyakit menurun
yaitu hipertensi dari ibu pasien.
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
Menarch: 12 tahun Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari Warna : merah segar
Banyak : 3 sampai 4 kali ganti pembalut Leokhorea : tidak ada
Nyeri haid: kadang-kadang dihari pertama
b. Riwayat kehamilan sekarang
1) Hamil ke 4, usia 40 minggu
2) HPHT : 14 Mei 2020
3) HPL : 21 Februari 2021
4) Gerak janin: Ibu merasakan janinnya aktif bergerak
5) TT : status TT ibu sudah T5
6) ANC: ANC kedelapan
7) Kekhawatiran khusus : ibu sedikit khawatir tentang keadaannya
8) Tanda Bahaya : tekanan darah ibu tinggi
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :
Persalinan Nifas
Ha
Jenis Komplikasi BB La kom
mil Tgl Penolo
UK Persalina JK Lahi kta plika
Ke Lahir ng Ibu bayi
n r si si
13
9
1 Maret Spontan bidan - - perempuan 3000 + -
bulan
2007
2
9
2 Januari Spontan Bidan - - Perempuan 2800 + -
bulan
2012
26 Juli 9
3 Spontan Bidan - - Perempuan 3300 + -
2016 bulan
Hamil
4
ini
5. Riwayat Perkawinan
Pernikahan ke 1
Usia Nikah : Ibu 22 Tahun, Suami 24 Tahun
Status Pernikahan : Sah menurut agama dan hukum
Lama pernikahan : 15 Tahun
Hubungan dengan suami : Baik
6. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan
Jenis Kontrasepsi Lama Pemakaian Keluhan Alasan dilepas
Suntik 3 bulan 3 tahun - Ingin hamil lagi
Rencana setelah melahirkan : suntik 3 bulan
7. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum Hamil :
1) Makan
a) Frekuensi makan pokok : 3x per hari
b) Komposisi
Nasi : 3x ½ piring sedang
Lauk : 3 x 1 potong ikan/tahu/tempe/daging
Sayuran : 2 x ½ mangkok sayuran hijau
Buah : kadang-kadang
Cemilan : 1 x sehari makanan ringan
c) Pantangan : tidak ada pantangan makanan
2) Minum
a) Jumlah total 6-8 gelas per hari, air putih dan es teh
b) Ibu tidak suka minum susu
3) Perubahan selama hamil ini
Frekuensi makan ibu saat ini meningkat, mudah lapar dan suka makan
cemilan
b. Pola Eliminasi
Sebelum Hamil
Ibu mengatakan BAB 1X per hari, dengan konsistensi sedang, warna
kuning kecokelatan, BAK 4 x/hari.
Selama Hamil
Ibu mengatakan BAB 2 hari sekali, dengan konsistensi sedang, warna
kecokelatan, BAK 6-7 x/hari.
c. Pola Istirahat
Sebelum Hamil
Ibu mengatakan tidur malam selama 8 jam dan tidur siang 1 jam.
Selama Hamil
Ibu mengatakan tidur malam selama 6 jam dan tidur siang 1 jam..
d. Pola Seksual
Sebelum Hamil
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 3 x seminggu.
Selama Hamil
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 x seminggu.
e. Personal Hygiene
Sebelum Hamil
Ibu mengatakan mandi dan gosok gigi sehari 2x, keramas 2-3x seminggu.
ganti pakaian dan celana dalam 2 x sehari, ibu rajin memakai alas kaki
jika keluar rumah.
Selama Hamil
Ibu mengatakan mandi, gosok gigi, ganti pakaian 2 x sehari, keramas 2-
3x seminggu.ibu ganti celana dalam 2 x per hari, ibu rajin memakai alas
kaki jika keluar rumah.
f. Aktivitas fisik dan olahraga
Sebelum hamil : aktivitas ibu sebagai ibu rumah tangga (menyapu,
memasak, mengepel, mencuci, dll) dan ibu tidak pernah olahraga
Selama hamil : Pada usia kehamilan ini ibu juga melakukan aktivitas
sebagai ibu rumah tangga.
g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan
Ibu mengatakan tidak merokok/ konsumsi alkohol/ narkotika/ jamu
maupun obat-obatan.
h. Psiko,Sosial,Spiritual
1) Ibu mengatakan senang dengan kehamilanya, suami dan keluarga
mendukung.
2) Ibu hanya tinggal serumah dengan suami
3) .Ibu menjalankan shalat 5 waktu bersama suami
4) Ibu tidak pernah puasa sunah senin kamis
5) Ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh nakeswanita maupun pria
6) Pengambil keputusan utama dalam keluarga adalah suami
7) Rencana tempat bersalin yang diinginkan adalah puskesmas
8) Penghasilan perbulan 3 juta
9) Adat istiadat disekitar ibu masil kental serta ibu memiliki seorang
nenek yang msh kejawen yang melarang ibu hamil keluar rumah saat
malam hari.
10) Ibu mengatakan belum paham tentang keluhan yang dialami saat ini,
karena pada kehamilan sebelumnya ibu tidak mengalami hal tersebut
II. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmenthis
TB :155 cm
BB : sebelum hamil 53 kg BB sekarang 62 kg
IMT : 25,8
LILA : 25 cm
Tekanan darah : 160/98 mmHg
Nadi : 82 kali per menit
Pernafasan : 20 kali per menit
Suhu : 36,5 0C
2. Status Present
Kepala : Mesochepal, bersih, tidak ada nyeri tekan.
Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, reflek pupil
baik.
Hidung : simetris, tidak ada secret,tidak ada cuping hidung.
Mulut : Bersih, gigi tidak caries dan stomatitis.
Telinga : Tidak ada serumen,fungsi pendengaran baik.
Leher : Tidak ada pembesaran tyroid
Ketiak : Tidak ada benjolan
Dada : Tidak ada bunyi ronchi dan wheezing.
Perut : Tidak ada luka tidak ada nyeri tekan.
Ekstremitas : Jari lengkap, tidak ada turgor kulit.
Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang.
Anus : Tidak ada hemoroid.
3. Status Obstetri
a. Inspeksi
Muka : Tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum.
Mamae :Puting susu menonjol, hiperpigmentasi areola,
kolostrum sudah keluar
Abdomen :Terdapat linea nigra, membulat sesuai kehamilan.
Vulva : tidak ada varises, tidak bengkak, tidak oedem
Ekstremitas : kaki oedem.
Reflek patella : +/+
b. Palpasi
Leopold I : TFU 3 jari dibawah px, bagian fundus teraba bulat
lunak,tidak melenting
Leopold II : bagian perut kanan ibu teraba datar memapan dan
memanjang (punggung kanan)
Leopold III : bagian bawah teraba bulat keras melenting dan masih
bisa digoyang (kepala belum masuk panggul)
Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk panggul
DJJ : 146 x/mnt
Mc. Donald : 30 cm, TBJ : 2945 gr
c. Pemeriksaan Dalam
VT buka 1 cm, ketuban utuh, portio tebal, kepala turun hodge 1, PPV
lendir darah.
a. Pemeriksaan penunjang :
Hb :12, 9 gr/%
Protein urine : positif 2
C. ANALISA DATA
Ny.M umur 37 tahun G4P3A0 hamil 38 minggu 6 hari kala I fase laten dengan
PEB
Masalah : tensi tinggi, oedem pada kaki, protein urine +2
Kebutuhan : Penatalaksanaan PEB
D. PENATALAKSANAAN
Tanggal 20 April 2021 Jam 16.10 WIB
1. Memberitahu ibu dan suami hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
tensi ibu tinggi dan akan dilakukan rujukan
Hasil : ibu dan suami mengerti hasil yang telah diberikan bahwa tensi ibu tinggi
dan bersedia untuk dirujuk
2. Memberikan informed consent sebelum melakukan tindakan
Hasil : Ibu dan suami menandatangani informed consent
3. Kolaborasi dengan dokter Puskesmas advice
a. Memasang infus RL 20 tpm, memasang O2 3 L/mnt dan memasang DC
Hasil : infus, O2 dan DC terpasang
b. Menyuntik MgSO4 40% 4 gr bolus lanjut MgSO4 40% 6 gr drip ke
dalam RL 500 ml 28 tpm
Hasil : MgSO4 4 gr sudah disuntikkan Dosis 6 gr sedang dilanjutkan
c. Memberikan ibu obat nifedipin 10 mg (3x1)
Hasil: ibu sudah meminum Nifedipin 10 mg
d. Rujuk ke RS
Hasil : pasien bersedia untuk dirujuk
4. Memberikan dukungan psikologis dan spiritual pada ibu dengan melibatkan
suami atau kelaurga
Hasil: ibu merasa tenang dan senantiasa berdoa kepada Alloh SWT
5. Menganjurkan ibu untuk rileksasi
Hasil : ibu bersedia
6. Melakukan pendokumentasian
Hasil : hasil pemeriksaan sudah di dokumentasikan
7. Merujuk pasien ke RSUP dr.Kariyadi Semarang
8. Hasil : pasien sudah sampai d UGD RSUP dr.Kariyadi Semarang
Mengetahui
Pembimbing Institusi
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien: No.RM:
Ny. M
Umur : 37 th Tanggal : 20 April 2021
Tanggal / Jam Catatan Perkembangan (SOAP) Nama dan
Paraf
20/April/2021 S: Ibu mengatakan kenceng-kenceng,kepala
17.30 WIB pusing
O:
KU : baik
Td : 158/89mmHg, N : 80 x/mnt, S :36˚C,
R : 20 x/mnt.
VT pembukaan 2 cm, ktuban positif, portio tebal,
kepala hodge 1, ppv lendir darah
A:
Ny. M umur 37 tahun, G4P3A0 hamil 38 minggu
6 hari kala I fase laten dengan PEB
P:
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan,
Hasil : ibu mengerti tentang keadaannya.
2. Kolaborasi dengan dokter SpOG
Hasil : dokter SpOG memberi advice
SC+MOW
3. Memberikan informed consent untuk
dilakukan SC+MOW
Hasil : suami setuju dan menandatangani
informed consent.
4. Menyiapkan pasien dengan mengganti baju OP
Hasil : ibu bersedia memakai baju OP
5. Kolaborasi dengan dokter anastesi
Hasil : dokter Acc untuk dilakukan
SC+MOW,post SC pindah ICU
PEMBAHASAN
Febria Syafyu Sari Akper Nabila Padang Panjang. (2017). Pengaruh Teknik Relaksasi
Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Praoperatif.
MENARA Ilmu Vol. XI Jilid 1 No.75 April 2017.
Hani, Ummi. Dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta :
Salemba Medika
Marmi. 2014. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Smertzer & Bare.(2013) Manual for the Depression Anxiety & Stress Scales (Second
edition). Psychology Foundation.Diakses dari www.Serene.
Me.Uk.diakses pada tanggal 29 Agustus 2016 pukul 16.56 wib)
Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba
Medika