DISUSUN OLEH :
HELMIATI S
NPM: 2126060038
Mengetahui
Bdn. Dewi Aprilia Ningsih, SST, M.Kes Hutri Hastuti, SST Helmiati S
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1. Latar Belakang................................................................................................... 1
2. Tujuan................................................................................................................ 3
BAB II. TINJAUAN TEORI................................................................................... 4
BAB III. DOKUMENTASI SOAP.......................................................................... 15
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................... 16
BAB V SIMPULAN................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu adalah pendarahan
Organization, 2020).
laporan. Pada tahun 2019 penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan
(1.280 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.066 kasus), infeksi (207 kasus)
oleh multifaktor. Masalah preeklamsia yang tidak tertangani dengan baik akan
memberikan dampak negatif yang dapat merugikan kesehatan ibu dan bayi.
ibu hamil. Dampak preeklamsia pada ibu antara lain: eklampsia, solusio
1
2
2016).
B. Tujuan
TINJAUAN TEORI
1. Preeklamsia
a. Pengertian
b. Patofisiologi
Bagan 1 Patofisiologi
5
6
1) Preeklampsi ringan
waktu 6 jam. Edema pada kaki, jari, muka dan berat badan naik >
1kg perminggu.
2) Preeklampsi berat
nyeri di epigastrium.
d. Menifestasi klinis
sebanyak 0,3 g/l dalam air kencing 24 jam atau pemeriksaan kualitatif
(Niwang, 2016).
8
e. Penanganan Preeklamsia
Preeklampsia Preeklampsia
Ringan Berat
f. Komplikasi
1) Komplikasi Awal
berupa laserasi bibir atau lidah dan fraktur vertebra dan aspirasi
pneunomia.
1) Usia
muda usia saat hamil dan melahirkan semakin besar resiko yang
Selain itu juga yang tampak timbul pada ginjal yaitu menurunkan
2) Paritas
ibu dan anak. Resiko terhadap ibu dan anak pada kelahiran bayi
pertama cukup tinggi, akan tetapi resiko ini tidak dapat di hindari,
kemudian resiko ini menurun pada paritas kedua dan ketiga serta
2013).
3) Usia Kehamilan
asam yang mengalir dari darah tubuh ibu ke janin melalui plasenta.
4) Pendidikan
(Mubaraq, 2016)
(Maryanti, 2016).
5) Penyakit keturunan
preeklamsi berat pada ibu hamil dan Ibu hamil yang memiliki
6) ANC
7) Pekerjaan
8) Jumlah Janin
(Benson, 2019).
9) Pengetahuan
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “N” USIA 33 TAHUN P3A0 HAMIL 26 MINGGU DENGAN PREEKLAMSIA
BERAT DI RSUD MUKOMUKO
9
10
Analisa
Ny “N” usia 33 tahun P3A0 hamil 26 minggu
janin tunggal hidup intauterine dengan
Preeklamsia Berat
Penatalaksanaan
1. Mengobservasi keadaan umum dan tanda –
tanda vital ibu
2. Melakukan kolaborasi dalam Memberi obat
Dopamet 3 x 500 mg dengan cara oral,
3. Memasang cairan infus Ringer Laktat 500
cc, 20tts/menit di tangan kanan,
4. Memberikan MgSO4 20% 10 gr 3 cc
disuntikkan dibokong bagian kanan,
5. Mempersiapkan alat untuk memasang
kateter dan memasang kateter urine
6. Menjelaskan kepada ibu tentang
kehamilannya bahwa ada peningkatan
tekanan darah, oedema pada tungkai dan
sakit kepala serta pusing, proteinuria karena
pengaruh kehamilannya sehingga
memerlukan perawatan yang intensif di
rumah sakit
7. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi
tentang pemberian makanan pada ibu dan
membantu menjelaskan bahwa ibu harus
11
PEMBAHASAN
tiga hari yang lalu, pusing, kadang-kadang penglihatan kabur dan kakinya
terdapat oedema pada wajah dan ekstremitas bawah, Pembesaran perut sesuai
usia kehamilan, linea nigra bekas luka/operasi tidak ada, tinggi fundus uteri :
perut kanan perut ibu teraba keras, rata seperti papan, bagian kiri perut ibu
teraba bagian kecil dan tidak rata. Leopold III bagian terendah janin teraba
melenting dan keras tidak dapat digoyang letak kepala. Auskultasi denyut
dan tanda – tanda vital ibu, Melakukan kolaborasi dalam Memberi obat
Dopamet 3 x 500 mg dengan cara oral, Memasang cairan infus Ringer Laktat
12
13
kolaborasi dengan ahli gizi tentang pemberian makanan pada ibu dan
membantu menjelaskan bahwa ibu harus diet rendah garam kurangi makanan
berlemak dan karbohidrat serta menganjurkan ibu untuk makan makanan yang
tinggi protein seperti hati, kuning telur 3 buah/hari, ikan 50 gr, nasi 1500 gr,
sayur 50 gr dan 1 buah pisang dan Menganjurkan suami dan keluarga agar
selama perawatan.
tidak pusing lagi dan ibu mengatakan ingin pulang, keadaan umum baik,
berkurang, protein urine (-). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
melalui relaksasi dari otot polos, termasuk pembuluh darah perifer dan uterus
onset baru yang tidak berkaitan dengan penyebab lain pada wanita dengan
eklampsia selama lebih dari seabad, dan saat ini merupakan antikonvulsan
Hasil ini telah dibuktikan oleh banyak penelitian. Efek samping ibu minimal,
dan keamanan yang sudah teruji. Pada janin prematur, terapi MgSO4 antenatal
2019).
produksi ATP dan berfungsi sebagai stabilisator membran sel. Pada sistem
dan kalium melalui aksinya pada pompa ion. Magnesium juga memiliki peran
sentral dalam fungsi jantung, kontraksi otot, tonus pembuluh darah, dan
15
konduksi impuls saraf serta merupakan kofaktor di lebih dari 300 reaksi
Ringer laktat dan dipantau dalam waktu 4-6 jam. Pemberian tersebut
2016).
positif, dan urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir (Pascoal et al.,
2019).
BAB V
KESIMPULAN
Berat di RSUD Mukomuko sesuai dengan evidence based yang ada yaitu