Anda di halaman 1dari 9

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN

KEGIATAN BULAN BAHASA VI


SMA NEGERI 6 BARRU

PELAKSANA KEGIATAN
OSIS SMA NEGERI 6 BARRU
2022/2023
A. TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan “Bulan Bahasa dan Sastra” yang akan dilaksanakan bertujuan sebagai berikut:
1. Agar siswa mampu mengetahui makna hari Sumpah Pemuda.
2. Menjadi ajang dan kreasi siswa dalam dalam bidang bahasa dan sastra.
3. Mengakurkan tali persaudaraan antar sekolah.
4. Membentuk sikap yang peduli terhadap bahasa dan sastra.
5. Meningkatkan budaya menulis dikalangan siswa.

B. WAKTU & TEMPAT


Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Oktober 2022
Waktu : 09.00 - selesai
Tempat : Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

C. JENIS LOMBA
1. Baca Puisi Berbahasa Daerah
(Judul Puisi bebas)
2. Baca Puisi (Pa dan Pi)
(Puisi pilihan terlampir)
3. Cipta Cerpen
4. Cipta Puisi
5. Dongeng
(Tema Bebas)
6. Vocal Group Hymne Bahasa Indonesia
7. Desain Poster
( Tema “ Hari Sumpah Pemuda”)

D. HASIL YANG DIHARAPKAN


1. Terciptanya siswa yang peduli kepada karya sastra dan Bahasa.
2. Terciptanya komunikasi yang harmonis sesama pelajar SMP/MTS se-Kab. Barru

E. PENUTUP
Demikian undangan ini kami buat dengan harapan semua pihak dapat berpartisipasi dalam
kegiatan sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan harapan. Semoga Tuhan
memberkahi rencana kegiatan ini.

Catatan:

● Biaya Administrasi peserta


-Rp 25.000/tim (Vocal Grup)
-Rp 10.000/orang (Cipta dan baca Puisi dan Cerpen, baca puisi berbahasa
daerah , dongeng)
LAMPIRAN:
A. SYARAT UMUM
- Peserta wajib membawa formulir.
- Peserta tidak boleh mengikuti lebih dari satu cabang lomba.
- Menggunakan kostum yang sesuai dengan cabang lomba yang diikuti.
- Peserta yang dipanggil setelah 3x panggilan di rolling ke belakang dengan syarat
pengurangan nilai sebesar 20%
- Peserta datang 30 menit sebelum acara dimulai

B. SYARAT LOMBA BACA PUISI BERBAHASA DAERAH


- Peserta bebas menentukan puisi berbahasa daerah yang ingin dibawakan
- Tidak memakai iringan musik
- Peserta yang mengikuti lomba dimohon untuk membawa Salinan puisi untuk
dikumpulkan pada tim juri (3 rangkap)

C. SYARAT LOMBA BACA PUISI BAHASA INDONESIA


- Peserta memilih salah satu puisi yang telah terlampir
- Tidak memakai iringan
- Peserta yang mengikuti lomba dimohon untuk membawa Salinan puisi untuk
dikumpulkan pada tim juri (3 rangkap)

D. SYARAT VOCAL GROUP HYMNE BAHASA INDONESIA


- Iringan musik disiapkan oleh peserta
- Iringan musik bebas (midi, gitar, piano, dll)
- Kostum mengenakan pakaian sekolah
- Lagu Hymne Bahasa maksimal 7 menit
- Peserta Vokal Grup Terdiri dari 3-10 orang

E. CIPTA PUISI
- Tema puisi “Berbahasa yang santun dan berbudaya
- Durasi waktu 120 menit
- Ditulis Rapi di Kertas Folio
- Kertas Disediakan Oleh Panitia

F. CIPTA CERPEN
- Tema cerpen “Berbahasa yang santun dan berbudaya”
- Durasi waktu 120 menit
- Laptop disediakan oleh peserta
- Maksimal 5 lembar
- Diketik rapi di Microsoft Word
- Font : Times New Roman
- Ukuran Font : 12
- Font Judul : 14
- Spasi : 1,5
- Margins : Top =3
Bottom =2
Left =3
Right =2
- Dikumpul di dalam Flashdisk yang disediakan oleh panitia

G. MENDONGENG
- Tema dongeng bebas (Fabel, Legenda, Fiksi, dll)
- Durasi waktu maksimal 10 menit
- Kostum sesuai tema dongeng yang dibawakan

H. DESAIN POSTER
- Poster bertemakan Hari Sumpah Pemuda
- Format poster berupa PNG, JPG
- Format resolusi 300 pixel/inch
- Rasio: A3 (297 X 420 mm)
- Bentuk : Vertikal/tegak ( Portrait)
- Karya yang diunggah merupakan karya yang belum pernah diikutsertakan pada lomba
manapun atau terjamin orisinalitasnya.
- Karya yang telah dikumpul akan di buat kembali pada hari lomba
- Media yang digunakan disediakan oleh masing masing peserta
- Poster dikirimkan pada link google drive
https://surveyheart.com/form/6358ca87575d82624656a351
PUISI PILIHAN

Doa Seorang Serdadu Sebelum Berperang


Karya: W.S Rendra

Tuhanku,
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal

Anak menangis kehilangan bapa


Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia

Apabila malam turun nanti


sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku

Malam dan wajahku


adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara.
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
-biarpun bersama penyesalan-

Apa yang bisa diucapkan


oleh bibirku yang terjajah ?
Sementara kulihat kedua lenganMu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianatiMu
Tuhanku
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku
GUGUR
Karya :W.S. Rendra

Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Tiada kuasa lagi menegak
Telah ia lepaskan dengan gemilang
pelor terakhir dari bedilnya
Ke dada musuh yang merebut kotanya

Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Ia sudah tua
luka-luka di badannya

Bagai harimau tua


susah payah maut menjeratnya
Matanya bagai saga
menatap musuh pergi dari kotanya

Sesudah pertempuran yang gemilang itu


lima pemuda mengangkatnya
di antaranya anaknya
Ia menolak
dan tetap merangkak
menuju kota kesayangannya

Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Belum Lagi selusin tindak
maut pun menghadangnya.
Ketika anaknya memegang tangannya
ia berkata :
" Yang berasal dari tanah
kembali rebah pada tanah.
Dan aku pun berasal dari tanah
tanah Ambarawa yang kucinta
Kita bukanlah anak jadah
Kerna kita punya bumi kecintaan.
Bumi yang menyusui kita
dengan mata airnya.
Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.
Bumi kita adalah kehormatan.
Bumi kita adalah juwa dari jiwa.
Ia adalah bumi nenek moyang.
Ia adalah bumi waris yang sekarang.
Ia adalah bumi waris yang akan datang."
Hari pun berangkat malam
Bumi berpeluh dan terbakar
Kerna api menyala di kota Ambarawa

Orang tua itu kembali berkata :


"Lihatlah, hari telah fajar !
Wahai bumi yang indah,
kita akan berpelukan buat selama-lamanya !
Nanti sekali waktu
seorang cucuku
akan menancapkan bajak
di bumi tempatku berkubur
kemudian akan ditanamnya benih
dan tumbuh dengan subur
Maka ia pun berkata :
-Alangkah gemburnya tanah di sini!"
Hari pun lengkap malam
ketika menutup matanya

Perempuan – Perempuan Perkasa


Karya: Hartoyo Andangjaya

Perempuan – perempuan yang membawa bakul di pagi buta,


dari manakah mereka..
Ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa sebelum
peluit kereta pagi terjaga..
Sebelum hari bermula dalam pesta kerja..

Perempuan – perempuan yang membawa bakul dalam kereta,


kemanakah mereka..
Di atas roda-roda baja mereka berkendara,,
Mereka berlomba dengan surya menuju gerbang kota..
Merebut hidup di pasar-pasar kota..

Perempuan – perempuan perkasa yang membawa bakul di pagi buta,


siapakah mereka..
Mereka ialah ibu-ibu berhati baja, perempuan – perempuan perkasa
akar – akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota..
Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa..

KARAWANG-BEKASI
Karya : Chairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi


tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi Siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami?
terbayang kami maju dan mendegap hati

Kami bicara padamu dalam hening dimalam sepi


Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa


Tapi Kerja Belum Selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan


Tapi Adalah Kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau Jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan


dan harapan atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah Sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening dimalam sepi


Jika Ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami


Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat


Berikan kami arti
Berjagalah Terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami


yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Anda mungkin juga menyukai