Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TRANFORMASI INDUSTRI 4.

0
PROSES BISNIS INDUSTRI KECAP

DISUSUN OLEH :

2A
KELOMPOK 6

ANDRA WAHYU VALERIAN 2118796


ANGGI DWI ANDRIANI 2118798
BADRUL ZAMAN 2118816
HELMALIA ANANDA PUTRI 2118877
NEVA ZEFANYA THAHIRAH 2118945
SALSABILA AMALIA PUTRI 2118983

PROGRAM STUDI ANALISIS KIMIA


POLITEKNIK AKA BOGOR
2023
1. Rnd
Industri kimia pabrik kecap kedelai dari industri skala besar pengujian mutu
berdasarkan SNI 01-3543-2013, sebagai berikut :

No Kriteria Uji Satuan Persyaratan


1. Keadaan -
1.1 Bau - Normal, khas
1.2 Rasa - Normal, khas
2 Kadar Protein [N x 6,25] %[b/b] Min 1,0
3 Kadar gula [dihitung %[b/b] Min 30
sebagai sakarosa]
4 pH - 3,5-6,0
5 Cemaran logam
5.1 Timbal [Pb] mg/kg Maks. 1,0
5.2 Kadmium [Cd] mg/kg Maks. 0,2
5.3 Timah [Sn] mg/kg Maks. 40,0
5.4 Merkuri [Hg] mg/kg Maks. 0,05
6 Cemaran arsen [As] mg/kg Maks. 0,5
7 Cemaran mikrobia
7.1 Bakteria coliform APM/g <3
7.2 Kapang Koloni/g Maks. 50
8 Aflatoksin
8.1 B1 µg/kg Maks.15
8.2 Total aflatoksin µg/kg Maks. 20
Catatan : hanya untuk cairan hasil fermentasi kedelai
[Sumber : Bahan Standarisasi Nasional,2013]

2. Planning
Biaya produksi (modal) keseluruhan biaya yang dikeluarkan selama proses
produksi berlangsung. Biaya ini terdiri dari biaya input/sarana produksi, biaya
penyusutan alat dan mesin, biaya sewa tempat, biaya tenaga kerja dan biaya umum
(Rp/Tahun).
No Uraian Satuan Jumlah
1 Produksi Lusin/Tahun 15.000
2 Nilai Produksi Rupiah/Tahun 650.000
3 Biaya Produksi Rupiah/Tahun 500.000
4 Laba Rupiah/Tahun 150.000

3. Procurement
Procurement adalah pengadaan sarana produksi dalam usaha kecap dilakukan oleh
perajin, termasuk didalamnya alat-alat yang akan digunakan untuk bahan baku. Penyediaan
bahan baku berupa gula merah dan kedelai hitam. Gula merah diperoleh dari daerah
Pangandaran dan untuk kedelai hitam didatangkan dari luar daerah Pangandaran. Pengadaan
yang diperlukan antara lain adalah bahan baku, yaitu kedelai malika, gula merah dan air.
Kedelai malika diambil dari supplier petani kedelai yang berkualitas baik. Transaksi
penjualan dengan distributor atau pelanggan atas produk gula pasir dilakukan secara
langsung. Kemudian yang perlu disiapkan adalah transportasi, bahan penolong, tenaga kerja
tak langsung, instalasi, bahan bakar, listrik pabrik, pemeliharaan mesin pabrik, transportasi
pabrik, asuransi, telepon dan air pabrik, packing, gaji adm & umum, listrik kantor,
pemeliharaan, gedung kantor, pemeliharaan kendaraan, pemeliharaan peralatan kantor,
transportasi kantor, telepon dan air kantor, serta asuransi pabrik.

4. Production
Bahan baku yang dipakai Kecap Bango adalah kacang kedelai hitam, gula kelapa,
garam, dan air. Kacang kedelai hitam difermentasi sehingga akan memproduksi flavor yang
berbeda dibandingkan kecap yang diproduksi dengan metode kimia atau kombinasi
fermentasi dan kimia. Unilever bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada memproduksi
kedelai hitam berkualitas bernama Malika. Kedelai tersebut menjadi daya rasa dan merek
Kecap Bango. Kedelai hitam Mallika memiliki jumlah keunggulan dibandingkan varietas
kedelai lainnya. Selain bertambah tahan cekaman fisik dan serangan penyakit, kedelai hitam
Mallika juga bernutrisi.
Terdapat 3 tahapan utama dalam proses produksi kecap yaitu perebusan kedelai,
proses fermentasi dan pemasakan. Sebelum direbus, kedelai direndam dalam air bersih
kemudian dibersihkan dari pengotornya. Kedelai yang sudah bersih dimasukkan ke dalam
bejana untuk direbus. Setelah 10 direbus, kedelai ditiriskan dan didinginkan di atas tampah.
Tampah tersebut ditutup dengan tampah lain. Karena terus berulang kali dipakai, tampah
biasanya mengandung spora kapang sehingga berfungsi sebagai inokulum. Seringkali juga
ditaburan starter (ragi) secara merata ke permukaan kedelai. Kedelai yang telah ditumbuhi
kapang dan miselium ini dinamakan koji yang selanjutnya dijemur. Proses penjemuran
dilanjutkan dengan perendaman koji di air garam yang bertujuan untuk menyeleksi mikroba
karena garam merupakan senyawa yang selektif terhadap pertumbuhan mikroba. Koji
dimasukkan ke dalam tangki yang telah diisi air garam. Di dalam tangki, sari kedelai akan
terekstraksi dari kedelainya dan air garam akan tercampur dengan sari kedelai karena
dilakukan pengadukan selama proses berlangsung. Hasil dari fermentasi kedelai kemudian di
masak dengan ditambahkan gula merah dan air. Kecap yang telah masak kemudian disaring
dan didinginkan sebelum dikemas ke dalam botol gelas dan berbagai ukuran kemasan dan
siap untuk didistrbusikan.

5. QA

Quality assurance (pemastian mutu) adalah suatu kegiatan terencana dan sistematis yang
dilakukan dalam sistem mutu dan dilakukan sesuai kebutuhan untuk meyakinkan bahwa suatu
produk akan memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan. Tanggung jawab pemastian mutu
terbagi menjadi empat bagian, yaitu:

1. Validasi
Validasi merupakan indikator pembuktian bahwa setiap proses atau mekanisme yang digunakan
dalam proses produksi senantiasa mencapai hasil yang memenuhi syarat secara konsisten.
Validasi yang dilakukan oleh quality assurance meliputi: 
1. Validasi proses
Validasi proses untuk memastikan bahwa dengan prosedur dan metode yang sama akan
dihasilkan mutu produk yang sama. Validasi ini dilakukan pada 3 batch secara berturut-turut,
apabila hasilnya memenuhi syarat, maka proses dinyatakan valid.
2. Validasi pembersihan
Validasi pembersihan dilakukan untuk memastikan peralatan produksi terbebas dari residu
(kimia) dan mikrobiologi.
3. Validasi sarana penunjang dilakukan untuk menjamin sarana yang digunakan dalam proses
produksi memenuhi persyaratan. Validasi sarana penunjang antara lain validasi ruangan,
validasi AHU, validasi sistem pengolahan air dan lain-lain.
2. Kualifikasi
Kualifikasi adalah suatu tindakan pembuktian yang terdokumentasi dengan tujuan untuk
memastikan bahwa instrumen atau sistem yang digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Kualifikasi mencakup:
1. Kualifikasi desain (Design Qualification), yaitu suatu tindakan untuk memastikan bahwa
desain dari fasilitas, sistem, dan peralatan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
2. Kualifikasi instalasi (Installation Qualification), yaitu suatu tindakan untuk memastikan
bahwa alat atau instrument telah dipasang sesuai dengan desain dari spesifikasi instalasi alat
tersebut.
3. Kualifikasi Operasional (Operational Qualification) adalah suatu tindakan
untuk memastikan bahwa alat atau instrument tersebut telah dapat beroperasi sesuai
spesifikasinya. Kualifikasi ini dilakukan ketika mesin dalam keadaan kosong dihidupkan dan
dilihat kerjanya apakah sesuai atau tidak dengan spesifikasinya.
4. Kualifikasi Kinerja (Performance Qualification), yaitu suatu tindakan untuk memastikan
kinerja dari alat tersebut telah menghasilkan produk spesifikasi yang telah ditentukan.
Kualifikasi ini dilakukan ketika mesin dijalankan dengan menggunakan produk, apabila tiga
batch berturut-turut sesuai dengan spesifikasinya maka mesin dinyatakan memenuhi syarat
dan dapat digunakan secara rutin.
3. Kalibrasi
Kalibrasi dilakukan terhadap semua alat ukur dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Hal ini
untuk memastikan bahwa alat yang digunakan menunjukkan hasil yang sebenarnya. Kalibrasi
dapat dilakukan secara eksternal oleh kalibrator dari luar, dan secara internal oleh kalibrator yang
telah ditunjuk.

4. Compliance
1. Evaluasi batch record
a. Batch record merupakan kumpulan protap pembuatan produk dari awal
sampai akhir packaging. Pada batch record setiap penyimpangan yang terjadi
atau dilakukan harus dibuat laporan penyimpangan. Review atau laporan batch
record tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan pelulusan produk jadi
oleh Quality Assurance. Batch record disimpan sampai satu tahun setelah
ED produknya. Batch record ini disimpan untuk mempermudah penelusuran
kembali apabila diperlukan.
2. Annual Product Review (APR)
a. Annual product review (pengkajian/penilaian produk tahunan), dilakukan
untuk mempertahankan atau memperbaiki mutu produk. APR berisi gambaran dari
suatu produk yang dibuat dan diuji, meliputi total batch dari produk yang diproduksi,
keluhan pelanggan, produk yang direject, stability test, analisa kapabilitas, dan lain-
lain. APR dilakukan setiap satu tahun sekali.
3. Inspeksi Diri dan Audit Mutu
a. Audit internal dilakukan oleh industri itu sendiri, sedangkan audit eksternal dilakukan
oleh orang dari luar industri. Audit dilakukan untuk melihat/mencocokkan
dokumentasi dengan kenyataan di lapangan, apabila ditemukan penyimpangan maka
perlu disusun upaya perbaikannya.
4. Audit vendor
a. Audit vendor ini dilakukan terhadap vendor/supplier dan rekanan
toll manufacturing. Audit tersebut dilakukan oleh tim yang terdiri dari
purchasing, quality control dan quality assurance. Apabila ada penyimpangan maka
akan diberikan bukti-bukti temuan audit untuk dapat di follow up oleh vendor.
5. Distributor retur
a. Distributor retur (produk yang dikembalikan dari distributor). Produk
yang dikembalikan adalah produk yang mendekati ED dan cacat produk karena
kesalahan pabrik. Prosedur pengembalian produk, yaitu gudang akan menerima
produk yang dikembalikan dan mencocokkannya dengan surat jalan
kemudian produk tersebut dimasukkan ke gudang karantina. Quality assurance akan
memeriksa produk tersebut, jika produk tersebut cacat dari pabrik maka
quality assurance akan approved secara online dan bagian finance akan
melakukan pembayaran ke distributor.
6. Customer Complain
a. Marketing menerima keluhan dari pelanggan kemudian quality assurance
akan melakukan pemeriksaan untuk menganalisa keluhan pelanggan tersebut
(berasal dari pabrik atau bukan), setelah dilakukan penelusuran batch record dan
retained sample maka quality assurance akan mengkoordinir investigasi selanjutnya
dan menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan.
6. Sales and Marketing
Marketing management
Dalam upaya untuk promosi, dilakukan berbagai macam metode, antara lain:
a. Media sosial
Dengan media sosial, media yang paling mudah untuk diakses konsumen, dengan
memanfaatkan berbagai platform medai sosial seperti Instagram, dan Twitter.
Dikhususkan untuk menampilan promosi, dan informasi, serta event menarik, dan juga
sebagai sarana komunikasi dengan para konsumen.
b. Event
Dengan membuat acara-acara yang menarik perhatian konsumen. Terutama acara
kuliner seperti festival makanan, kontes memasak, dan sebagainya. Produk dengan mudah
dapat dijadikan spotlight dalam acara kuliner.
c. Hubungan masyarakat dengan publisitas
Dengan memanfaatkan endorsement. Produk dipromosikan oleh para selebgram,
influencer, dan tokoh-tokoh publik yang terutama berada dalam bidang kuliner. Kerja
sama dilakukan dengan mereka dengan harga yang telah disepakati, dan selebgram,
influencer, dan tokoh-tokoh publik akan mempromosikannya lewat media sosial, atau
platform-platform lainnya.
d. Word of mouth
Promosi yang dilakukan dari mulut ke mulut didasarkan atas kepuasan para
konsumen kepada produk kita. Maka, kualitas produk harus secara konsisten terjaga,
dengan begitu, produk mendapatkan loyalitas dari para konsumen yang puas, dan Kecap
bango semakin dikenal luas.
e. Key account management
Dibentuk Tim untuk melayani para konsumen, dengan tugas menghubungkan antara
perusahaan penjual dan konsumen, di mana mereka bertugas untuk membangun
hubungan yang lebih erat dengan konsumen. Karena, konsumen memegang peranan
penting di dalam proses kinerja perusahaan. Mereka diberikan akses untuk mengakses
sosial media.
f. Sales and distribution processing
Dibentuk Tim untuk melayani para konsumen, dengan tugas melayani pelanggan,
penanganan pengembalian, pemrosesan pesanan, pergudangan, pengiriman, kepatuhan
serialisasi, pembuatan faktur, pemesanan penjualan, distribusi dan penagihan piutang,
dalam setiap kasus, sehubungan dengan penjualan dan distribusi Produk.

7. Storage and Delivery

a. Manajemen gudang
Produk Kecap yang telah diproduksi dalam batch dari pabrik disimpan dalam gudang
dengan kondisi lingkungan yang selalu dipantau, untuk menjamin kualitas mutu kecap
hingga sampai ke retailer. Kecap yang baik dapat bertahan dalam suhu ruang selama 1
tahun tanpa bantuan pendingin.
b. Transportation planning
Pengiriman dapat terlacak, dan disertai laporan hasil pengiriman untuk memantau
stok yang telah didistrubusikan. Dengan bantuan teknologi, data-data hasil pengiriman
langsung terkirimkan ke cloud guna meningkatkan efisiensi kinerja.
c. Distribusi
Distribusi dilakukan dengan mobil box dengan suhu ruangan, dikirimkan ke retailer
di kelontong, tempat menjual bahan-bahan masakan, dll.
d. Transportasi
Transportasi yang digunakan adalah mobil box dengan bahan-bahan dan lapisan box
yang dapat menjaga agar tetap berada dalam suhu ruang.
e. Return processing
Produk yang didapati ada ketidakseusuaian dengan standar/kurang baik/rusak/dan
sebagainya saat sampai ke retailer, dan konsumen. Dapat dikembalikan sesuai prosedur
return processing demi menjaga kepercayaan konsumen, dan diselesaikan masalah
tersebut, produk yang mengalami kerusakan akan diganti segera.

8. Master data management


Master data menegement merupakan cara untuk memperoleh , meningkatkan, dan
bebagi data master. Hal ini bertujuan untuk, dengan data yang ada, dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan, ataupun evaluasi untuk menghindari resiko yang sama di masa
depan. Berdasarkan data, dapat disimpulkan bahwa kendala yang akan muncul adalah:
Perubahan harga-harga bahan baku
Perubahan harga bahan baku menjadi ancaman untuk bisnis, karena dengan naiknya harga
bahan baku, maka dapat menaikkan harga jual. Konsumen tidak suka dengan kenaikan harga
Kualitas sumber daya manusia
Kualitas SDM yang kompeten menjadi kunci dari kualitas produk, maka dari itu, Karyawan
yang tidak kompeten merupakan ancaman yang besar untuk bisnis ini. Banyak faktor yang
dapat menyebabkan karyawan tidak kompeten.

9. Compliance (Financial Compliance, Environmental Compliance, Operational


Compliance
Environment Compliance
Kepatuhan lingkungan untuk menjga kelestarian lingkungan, sekaligus meningkatkan
daya dukung lingkungan, dilakukan dengan upaya yang sungguh-sungguh untuk mentaati
semua regulasi lingkungan, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan produksi. Ketentuan
perundang-undangan yang berlaku adalah pedoman utama bagi menjalankan produksi.
Selama produksi masish aktif atau berlangsung, persuahaan senantiasa menjadikan kelastarian
alam sebagai focus dan perhatian. Sebab itu, setiap aktivitas perusahaan selalu dimulai
dengan mematuhi prosedur yang berlaku, yang dimulai dari analisis mendalam terhadap
segala risiko terhadap lingkungan dan sosial dalam kerangka kerja analisis mengenai dampak
lingkunangan. Prosedur awal ini sangat penting untuk memperoleh izin lingkungan yang
pelaksanaannya juga menyertakan pemangku kepentingan.
Financial Compliance
Kepatuhan keuangan sangat membantu perusahaan dalam memperhitungkan proyeksi
keuangan bisnis. Untuk masalah financialnya yang dialami perusahaan pada laba yang belum
pasti, sehingga pengeluaran dan pemasukan tidak seimbang, tetapi untuk masalah ini bisa
ditutup dengan sematara waktu dengan cara mencari sponsor.
Operational Compliance
Kepatuhan Operational ini dilakukan monitoring serta evaluasi, terutama dilakukan
pembinaan-pembinaan kepada perusahaan, pemberian apresiasi dilakukan untuk menciptakan
kepatuhan operational secara sistematis.

10. Legalitas
Perusahaan memiliki nomor registrasi BPOM 257210307024 dengan masa berlau
sampai tanggal 12 Mei 2027, diterbitkan oleh e-Registration Pangan Olahan Direktorat
Registrasi Pangan Olahan. Dengan ini perusahaan telah resmi legal dalam produksi dan juga
telah memiliki sertifikat MUI dengan nomor LPPOM-00060046730108 berlaku hingga 15
April 2024.
11. Anlysis and Reporting
Persaingan Usaha Seiring dengan berkembangnya kulinerari di Indonesia, membuat
orang memburu bermacam-macam penyedap yang sesuai dnegan seleranya untuk mebuat
masakan mereka menjadi hidangan yang memuaskan. Kecap Bango disejajarkan dnegan
produk lain seperti Kecap ABC, Kecap Sedap. Meskipun semakin banyaknya competitor
yang bermunculan hal ini tidak membuat Kecap Bango kehilangan motivasi untuk tetap bisa
bertahan di pasaran, tapi hal ini membuat Kecap Bango menjadi lebig solid dalam melakukan
pembaharuan varian rasa dan ukuran untuk perkembangan produk Kecap Bango. 1.2.2
Demografi Analisis demografi dilakukan meliputi analisis pertumbuhan Populasi, jenis
kelamin, penghasilan, dan jenis pekerjaan yang menggunakan Kecap Bango.
1. Analisis pertumbuhan Populasi
Populasi dalam makalah ini yaitu remaja sampai dengan orang tua usia 18—60 tahun
yang tinggal di Indonesia dari sabang sampai maraukek. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat
Statistik, 2013), populasi terus meningkat sampai dengan tahun 2035. Hal ini membuat
kebutuhan atas penggunakan kecap bango tiap harinya mengalami peninggatan dan
merupakan peluang bagi Bango dalam memasarkan produknya. Kebutuhan mengenai kecap
ini sampai kapanpun tidak aka nada habisnya sebab kecap bango merupakan penyedap
pendamping untuk hamper semua jenis makanan yang di olah di Indonesia terutama.
2. Jenis Kelamin
Berdasarkan data yang kami peroleh, jenis kelamin perempuan di Indonesia sangatlah
banyak tersebar sampai penjuru Indonesia. Oleh karena itu pembeli atau pengkonsumsi kecap
bango berjenis kelamin perempuan. Selain faktor jenis kelamin, hal lain yang mempengaruhi
pertumbuhan pembelian pun karena hampir 98% perempuan di Indonesia hobby memasak.
3. Penghasilan
Berdasarkan data yang kami peroleh menurut UMR setiap daerah yang berbedabeda.
Perusahaan kecap bango pun menargetkan pembeli yang dapat membeli kecam bango yaitu
berpenghasilan >Rp500.000,-.Karena penghasilan yang diperkirakan memungkinkan untuk
semua ibu rumah tangga dapat membeli produk kecap bango dengan harga yang ekonomis.
4. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan yang memungkinkan seseorang membeli kecap bango, yaitu yang
memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, ibu berkarier, dan pedagang. Menurut hasil
riset yang didapat oleh kelomopok kami, bahwa semua pekerjaan yang disebutkan di atas
adalah jenis pekerjaan yang paling banyak membeli kecap bango.
Dengan analisis ini dapat memberikan peningkatan terhadap perusahaan.

12. Finance & Controlling


Rencana keuangan sangat membantu usaha Kecap dari kedelai hitam ini. Dalam
memperhitungkan proyeksi keuangan bisnis, seperti laporan laba rugi dan neraca, serta
membantu dalam menganalisis kelayakan bisnis. Segala rencana biaya-biaya yang dibutuhkan
atau diperkirakan akan dikeluarkan untuk kedelai hitam yang nantinya akan menghasilkan
kecap yang berkualitas dalam menjalankan fungsi operasional.
Anggaran yang dirancang untuk penyelenggaraan sebuah usaha yang akan dijalankan
dapat disebut dengan proyeksi keuangan. Proyeksi keuangan secara umum memberi
gambaran mengenai sirkulasi keuangan sebuah perusahaan, prediksi pengeluaran dengan
memperkirakan jumlah biaya yang mungkin timbul, anggaran modal, proyeksi pendapatan,
dan sebagainya untuk beberapa tahun yang akan datang, serta dapat digunakan untuk
memperkirakan kemampuan dalam pengambilan pinjaman

13. Human Resources


Perusahaan mengambil tenaga kerja dari rekrut masyarakat yang membutuhkan
pekerjaan. Pegawai juga diberi gaji sesuai dengan ketentuan, pegawai juga mendapat asuransi
bila mana terjadi kecelakaan akibat kelalaian perusahaan.

14. Real Estate Management


Perusahaan mencari bantuan dari penjual real estate secara resmi dan bekerja sama
secara legal, sehingga tidak ada masalah untuk kedepannya dalam proses produksi yang
diinginkan.

15. Production Plant Management


Perusahaan memiki rencana untuk menajemen agar meningkatkan produktivitas
produk dan meningkatkan pasar agar para pembeli tertarik. Perusahaan juga memiliki tim
responsive yang bertugas agar perusahaan dapat mengupgrade planning mereka dengan cepat
dan akurat, sehingga tidak ada penundaan waktu dalam segala bentuk proses.

Anda mungkin juga menyukai