Anda di halaman 1dari 5

32.

PERAN SOSIAL

Nama : Genhart Renaldi Lumban Raja


Kelas : VII E

 Pengertian Peran Sosial

Sama halnya dengan status, peran sosial merupakan pusat interaksi sosial dan
interaksi sosial. Kedua konsep status dan peran berjalan beriringan. Peran adalah
perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam status tertentu. Dengan menggunakan
status kepala dari contoh sebelumnya, sejumlah ekspektasi peran dapat diidentifikasi.
Kepala sekolah harus berangkat bekerja sejak pagi, memberikan arahan, motivasi dan
kedisiplinan bagi guru dan tenaga Pendidikan, mengikuti berbagai rapat koordinasi
yang mungkin harus dihadiri pada saat yang bersamaan, menerima laporan kenakalan
siswa, menandatangani dokumen sekolah, sampai menerima tamu dari berbagai
Lembaga. Semua contoh ini menggambarkan bagaimana kita mengharapkan kepala
sekolah bertindak dan menjadi contoh. Peran – peran ini bersama-sama
menggambarkan kumpulan peran, semua peran yang berjalan dengan satu status.
Peran untuk status berbeda tersebut dapat saling bertentangan. Ini dikenal sebagai
konflik peran. Kepala sekolah yang juga seorang ibu, mungkin merasa sulit untuk
mengabdikan jam kerja pa njang yang di butuhkan dalam pekerjaan sekaligus
memenuhi harapannya sebagai orang tua. Ketika jam kerja berbarengan dengan jam
sekolah sang buah hati, sang kepala sekolah akan sulit menghadiri upacara kelulusan
anaknya karena di saat yang sama ia harus memimpin upacara kelulusan di
sekolahnya. Ketegangan peran terjadi Ketika dua atau lebih peran yang terkait dengan
satu status mengalami konflik. Konflik peran membutuhkan keseimbangan dari
berbagai pihak. Misalnya, kepala sekolah mungkin merasa kesulitan untuk setiap saat
menandatandangi dokumen sekolah yang sudah di tunggu-tunggu karena harus rapat
di tempat lain terkait dengan anggaran sekolah dari dinas Pendidikan.

32. Peran sosial

Berikut ini macam-macam jenis peran sosial, diantaranya yaitu:

Peran Gender
Ini merupakan analisis peran yang diharapkan seseorang dalam masyarakat sesusi dengan
jenis kelamin. Contohnya, ayah harus menjadi kepala keluarga dan memenuhi kebutuhan
hidup dan lainnya.

Peran Bio Sosiologis


Individu akan menmyadari peran mereka dalam hal bertanggung jawab terhadap kelestarian
alam dan anggota masyarakat yang ada dilingkungannya.

Peran Budaya
Individu dalam wilayah budaya harus memenuhi harapan masyarakat padanya. Contohnya,
Pemimpin adat yang berkewajiban menjalankan tugasnya dalam upacara atau ritual budaya.
Situasi Peran Khusus
Seseorang bisa berperan sesuai dengan situasi tak terduga yang dialaminya. Contohnya,
seseorang menjadi saksi atau korban suatu kecelakaan.

Diferensiasi Sosial
Umumnya ini mengarah pada perubahan peran sosial berdasarkan profesi dan hubungan.
Seseorang mencoba banyak profesi seperti memasak, mengajar, mengganti keran mempunyai
perbedaan peran untuk dipenuhi.

Berdasarkan cara mendapatkannya, ada 2 jenis peran sosial yaitu:

Peran Bawaan
Peran bawaan adalah peran yang didapatkan individu secara otomatis atau melekat pada diri
individu tersebut bukan melalui usaha atau prestasi yang ia lakukan.

Contohnya, peran sebagai ibu, ayah, anak dan lain sebagainya. Dimana peran tersebut tak
bisa dihindari karena itu sudah status bawaan.

Peran Pilihan
Peran pilihan adalah peran yang diperoleh individu melalui usaha yang ia lakukan sesuai
harapannya. Contohnya, peran menjadi guru, atau yang lain sebagainya

Teori Peran
Teori peran adalah studi sosiologis tentang pengembangan peran yang objek kajiannya
berkaitan dengan penjelasan tentang kekuatan apa yang menyebabkan orang
mengembangkan harapan mereka sendiri dan perilaku orang lain. Menurut sosiolog Bruce
Biddle (1986), lima model utama teori peran meliputi:

1. Teori Peran Fungsional , meneliti peran sosial yang penting untuk norma sosial
bersama.
2. Teori Peran Interaksi Simbolik, berfokus pada dampak interpretasi individu terhadap
respons terhadap perilaku pada peran sosial.
3. Teori Peran Struktural, menggunakan model matematika untuk menguji pengaruh
masyarakat secara keseluruhan pada peran
4. Teori Peran Organisasi, meneliti pengembangan peran dalam organisasi
5. Teori Peran Kognitif, menguji hubungan antara harapan dan perilaku

Dalam penjambaran atas teoriris ini perilaku seseorang adalah konteks yang spesifik
berdasarkan faktor-faktor seperti posisi sosial. Misalnya, peran sosial seorang tukang listrik,
dokter, psikolog, ibu, kakek semuanya berbeda satu sama lain.

Ketika kita telah mencapai status sebagai dokter, kita diharapkan untuk memainkan peran
sosial untuk dapat memberikan pengobatan untuk penyakit, berpengetahuan luas, dapat
meresepkan obat yang diperlukan dan sebagainya.
Untuk lebih dapat memahami apa itu peran sosial, berikut dibawah ini beberapa contoh dari
peran sosial yang dapat kita pahami bersama:

1. Seorang pelajar harus rajin belajar, disiplin, dan memiliki sopan santun yang tinggi.
Contoh peran sosial ini adalah salah satu penerapan dari peran ideal yang biasa kita temui di
masyarakat.
2. Seorang Wanita harus menjadi seorang Ibu yang mengasuh anaknya dan sekaligus
mencari Ayah karena mencari nafkah karena suaminya meninggal dunia. Contoh dari peran
sosial ini adalah contoh kegagalan peran.
3. Seorang manajer harus bersifat disiplin dan tegas terhadap staff nya sendiri, meskipun
staff tersebut adalah kerabat dekatnya. Contoh dari peran sosial ini adalah contoh ketegangan
peran.
4. Seorang remaja putri yang masih sangat muda dipaksa menikah dan menjadi istri. Hal
tersebut merupakan salah satu contoh peran sosial kesenjangan peran.
5. Seorang polisi harus menindak tegas pelaku curanmor meskipun pelaku tersebut
adalah saudaranya sendiri. Hal tersebut merupakan salah satu contoh konflik peran.

Anda mungkin juga menyukai