Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL

DENGAN STATUS SOSIAL DAN


PERAN SOSIAL
TUGAS MAPEL : SOSIOLOGI
KELOMPOK 4 KELAS X-1
1.SITI FAZIRA
2.IKA NURAINI
3.AIRIN CAHAYA
4.EFALDI
5.ADRIAN
1. STATUS SOSIAL
Status sosial adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat. Pada dasarnya status
sosial merupakan kumpulan hak- hak dan kewajiban-kewajiban seseorang dalam
masyarakat.
Status sosial yang ada dalam masyarakat dibedakan menjadi enam. Keenam status itu
dapat diuraikan sebagai berikut
1. Status yang digariskan (ascribed status)
Adalah status yang diperoleh secara alami atau otomatis, yang dibawa sejak manusia dilahirkan.
Contohnya: anak seorang bangsawan sejak lahir mendapat gelar bangsawan, jenis kelamin, dan
kasta pada masyarakat Hindu.

2. Status yang diusahakan (achieved status)


Adalah status yang diperoleh dengan melalui usaha. atau perjuangan sendiri dengan disengaja.
Contohnya: gelar kesarjanaan.

3. Status yang diberikan (assigned status)


Adalah status yang diberikan kepada seseorang yang telah berjasa memperjuangkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat..
Contohnya: gelar pahlawan dan penerima kalpataru.
4. Status Simbol
Status simbol dapat dikenali dari kebiasaan hidup sehari- hari, seperti cara berpakaian, tempat tinggal, dan
bentuk rumah.
Misalnya seseorang yang tinggal di pinggiran kota atau di desa, ke mana-mana bersepeda, dan berpakaian
sederhana, menunjukkan bahwa orang tersebut hidupnya sederhana.

5. Status Aktif
Status aktif adalah status yang pada saat tertentu aktif, pada lain waktu status tersebut tidak aktif.
Misalnya menjadi ketua organisasi politik. Pada saat-saat tertentu, status dia sebagai ketua organisasi politik
aktif (misalnya memimpin rapat organisasi).

6. Status Laten
Status Laten adalah status yang diam pada saat status aktif bekerja. Misalnya seseorang pengacara yang
merangkap jadi dosen. Pada saat ia menjadi dosen, maka status pengacaranya tidak aktif. Sebaliknya saat
berstatus sebagai pengacara, maka status dosennya tidak aktif.
Dalam kehidupan masyarakat sering timbul pertentangan yang dialami
seseorang sehubungan dengan status yang dimilikinya. Konflik status yang
timbul dalam masyarakat, antara lain berikut ini.

1. Konflik status individual, yaitu konflik yang terdapat dalam diri pribadi seseorang (batin
sendiri).
Contoh: seorang siswa SMA harus memilih antara ke- inginan bekerja atau mengikuti
keinginan ibunya untuk kuliah.

2. Konflik status antarkelompok, yaitu konflik yang terjadi karena satu kelompok merugikan kelompok lain.
Contoh: peraturan yang dikeluarkan Pemda bertentang- an dengan peraturan yang ada di pusat.

3. Konflik status antarindividu, yaitu konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain.

Contoh: seorang polisi harus menangkap pencuri, padahal pencuri tersebut anaknya sendiri.
2. PERAN SOSIAL
Peran sosial adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status
sosialnya. Dalam masyarakat, peran dianggap sangat penting karena peran mengatur
perilaku seseorang berda- sarkan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Pola peran dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi tiga macam, berikut ini
Pola peran dalam masyarakat dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Peran ideal, yaitu peran yang diharapkan masyarakat terhadap status-status tertentu.
Misalnya peran ideal seorang siswa adalah rajin belajar, sopan-santun, dan pandai

2. Peran yang diinginkan yaitu peran yang dianggap oleh diri sendiri. Misalnya seorang ibu
tidak ingin berperan sebagai kakak bagi anak perempuannya yang menginjak remaja.

3. Peran yang dikerjakan yaitu peran yang dilakukan individu sesuai dengan
kenyataannya. Misalnya seorang bapak berperan sebagai kepala keluarga.
Di dalam masyarakat banyak individu yang memiliki lebih dari satu peran yang berbeda-beda.
Kondisi ini dapat berakibat dinamis bagi peran sosial, namun dapat pula menimbulkan konflik,
ketegangan, kegagalan, dan kesenjangan dalam berperan. Konflik peran sosial timbul jika orang
harus memilih peran dari dua status atau lebih yang dimilikinya pada saat

1. Ketegangan
Ketegangan terjadi apabila seseorang mengalami kesulitan melakukan peran karena adanya ketidaksesuaian
antara kewajiban yang harus dijalankan dengan tujuan peran itu sendiri.
Contohnya seorang pimpinan perusahaan menerapkan disiplin yang ketat kepada karyawannya yang sebagian
besar adalah keluarga dekatnya.

2. Kegagalan peran
Kegagalan peran terjadi apabila seseorang tidak sanggup menjalankan berbagai peran
sekaligus karena terdapat tuntutan-tuntutan yang saling bertentangan.

3. Kesenjangan peran (role distance)

Kesenjangan peran terjadi apabila seseorang harus menjalani peran yang tidak menjadi prioritas hidupnya sehingga merasa
tidak cocok menjalankan peran tersebut.
Thank
you!
BY KELOMPOK 4

Anda mungkin juga menyukai