Anda di halaman 1dari 3

2.

3 Cara Seseorang Memperoleh Status Sosial

2.3.1 Ascribed Status


Ascribed Status adalah kedudukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini
sudah diperoleh sejak lahir.ilih sebagai wanita karier atau ibu rumah tangga.Status ini
diartikan sebagai kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan
seseorang. Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran.Kebanyakan ascribed status
dijumpai pada masyarakat dengan sistem pelapisan sosial yang tertutup, seperti sistem
pelapisan perdasarkan perbedaan ras. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa dalam
masyrakat dengan sistem pelapisan sosial terbuka tidak ditemui adanya ascribed
status.Misalnya kedudukan laki-laki dalam suatu keluarga akan berbeda dengan kedudukan
isteri dan anak-anaknya, karena pada umumnya laki-laki (ayah) akan menjadi kepala
keluarga.Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan, dsb.
2.3.2 Achieved Status
Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja. Status ini
diartikan kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang sengaja
dilakukan, bukan diperoleh karena kelahiran. Kedudukan ini bersifat terbuka bagi siapa saja
tergantung dari kemampuan dari masing-masing orang dalam mengejar dan mencapai
tujuan-tujuannya. Misalnya, setiap orang bisa menjadi dokter, hakim, guru, dan sebagainya,
asalkan memnuh persyaratan yang telah ditentukan. Dengan demikian tergantung pada
masing-masing orang apakah sanggup dan mampuh memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan atau tidak. Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter,
insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb.
2.3.3 Assigned status
Status ini merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui
usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas jasa
perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat. Contoh: gelar
kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan Kalpataru dsb.
Didalam surat masyarakat, seseorang biasa mempunyai beberapa status bahkan dalam waktu
yang bersamaan, dia menjalankan beberapa status sekaligus. Contoh, pak supardan adalah
seorang kepala sekolah SD. Selain menjadi kepala sekolah, dia juga seorang kepala rumah
tangga, ketua LKMD, serta pengurus koperasi pertanian.
Beragam status yang dimiliki seseorang dapat menimbulkan pertentangan atau konflik status
( status conflik ). Konflik status adalah konflik batin yang dialami seseorang sebagai akibat
adanya beberapa status yang dimilikinya yang saling bertentangan. Contoh, Ibu hermin
adalah seseorang guru SMK yang harus kesekolah tiap hari kerja. Namun. Ibu hermin juga
merupakan seorang ibu rumah tangga yang harus merawat anak-anaknya. Ibu hermin bingung
untuk memilih menjadi ibu rumah tangga saja atau menjadi guru saja.

2.4 Peran Sosial


Peran sosial adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status
sosialnya. Antara peran dan status sudah tidak dapat dipisahkan lagi. Tidak ada peran tanpa
status sosial atau sebaliknya. Peran sosial bersifat dinamis sedangkan status sosial bersifat
statis. Peran sosial adalah peran yang dimainkan seseorang dalam lingkungan sosialnya.
Peran ini adalah merupakan tuntutan dari masyarakat terhadap individu untuk memberikan
sumbangan sosial dari anggotanya dalam rangka menjaga keutuhan sosial dan meningkatkan
kebaikan dalam masyarakat tersebut.
Dalam masyarakat, peran dianggap sangat penting karena peran mengatur perilaku
seseorang berdasarkan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dengan demikian pola
peran sama dengan pola perilaku. Pola peran dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi tiga
macam, berikut ini.
·Peran ideal, yaitu peran yang diharapkan masyarakat terhadap status-status tertentu.
Misalnya peran ideal seorang siswa adalah rajin belajar, sopan-santun, dan pandai.
·Peran yang diinginkan yaitu peran yang dianggap oleh diri sendiri. Misalnya seorang ibu
tidak ingin berperan sebagai kakak bagi anak perempuannya yang menginjak remaja.
·Peran yang dikerjakan yaitu peran yang dilakukan individu sesuai dengan kenyataannya.
Misalnya seorang bapak berperan sebagai kepala keluarga.
Di dalam masyarakat banyak individu yang memiliki lebih dari satu peran yang berbeda-
beda. Kondisi ini dapat berakibat dinamis bagi peran sosial, namun dapat pula menimbulkan
konflik, ketegangan, kegagalan, dan kesenjangan dalam berperan. Konflik peran sosial timbul
jika orang harus memilih peran dari dua status atau lebih yang dimilikinya pada saat
bersamaan.
Contohnya seorang guru yang juga seorang ibu rumah tangga, pada saat putrinya sakit.
Pada waktu yang bersamaan ia harus memilih antara mengajar atau membawa putrinya ke
dokter. Pada saat ia memutuskan mengantar putrinya ke dokter, dalam dirinya terjadi konflik
karena pada saat yang sama tidak bisa menjalankan peran sebagai guru.Dalam kehidupan
sehari-hari, peranan menjadi penting karena berfungsi untuk mengatur perilaku seseorang.
Pada beberapa kasus, peranana menyebabkan seseorang dapat meramalkan perbuatan-
perbuatan orang lain. Orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilakunya
dengan perilaku orang disekitarnya.
Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau kedudukan
seseorang dalam masyarakat.peranan merupan suatu konsep tentangapa yang dapat dilakukan
oleh individu dlam masyarakat sebagai organisasi.peranan merupakan perilaku individu yang
penting bagi struktur social masyarakat.
Selama seperti status, peranan dapat dimiliki manusia sejak ia dilahirkan atau
diperolehnya dari lingkungan sosialnya. Peran-peran tesebut harus dilaksanakan sekaligus.
Disinilah akan terjadi konflik peranan. Contohnya, sebagai ketua PKK, ibu hermin harus
menghadiri rapat, namun pada saat yang sama, ia harus mengantar anaknya kerumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai