Ny. M (20 th) beragama Konghucu dengan diagnosa medis post partum hari pertama tanda-tanda vital
T.120/90 mmHg, N : 88 x/mnt, S : 37 C, RR : 22 x/mnt lochea rubra + 200 cc, ada luka episiotomi dengan
jahitan dalam 3 dan jahitan luar 7 buah, luka masih basah dan ibu mengeluh nyeri pada daerah jahitan,
ASI sudah keluar tapi Ny.M belum mau menyusui bayinya, bayi masih mendapat susu formula dari RS,
tinggi fundus uteri setinggi pusat, ada striae di perut. Ny. M sudah duduk di tepi tempat tidur dan mulai
belajar turun dari tempat tidur, makan habis satu porsi. Bayi laki-laki lahir spontan dengan AS 8-9 jenis
kelamin laki-laki dengan berat 3200 gram panjang 49 cm, tidak ada kelainan bawaan, umbilikus masih
basah dan tertutup kassa, bayi rawat gabung dengan ibunya. Ny. M menolak mandi dan diseka, meminta
perawat untuk merawat luka episiotomi karena ibu tidak mau terkena air dengan alasan takut masuk
angin dan kondisinya lama pulih seperti semula. Ny.M juga memakai baju yang tertutup dari kepala
sampai kaki. Menurut Ny.M hal ini sesuai anjuran orang tuannya dan hal itu juga dilakukan secara turun
temurun oleh keluarganya sampai kurang lebih satu minggu habis melahirkan. Selain itu Ny.M juga
mendapat tambahan makan ayam yang dimasak steam, namun pasien menolak karena menurutnya
luka akan basah & lama sembuh. Sambil menunggu kondisinya pulih betul biasanya perawatan bayinya
akan diserahkan kepada neneknya.
Intruksi :
1. Lakukan komunikasi terapeutik pada Ny M
2. Sebagai perawat muslim gunakan prinsip komunikasi dalam konteks social dan keberagamaan
(culture diversity) pada pasien
Keluarga Tn.S bertempat tinggal di JL. Pelabuhan tanjung perak, bakalan krajan sukun.Tinggal bersama
dalam satu rumah merupakan keluarga inti atau nuclear family, terdiri dari Tn.S sebagai kepala keluarga
berusia 59 tahun, Ny.M merupakan istri dan berusia 52 tahun, saudari S merupakan anak pertama
berusia 25 tahun dan saudara F usia 15 tahun merupakan anak kedua. Riwayat pendidikan Tn.S adalah
SD, pekerjaan pernah bekerja sebagai buruh harian lepas yaitu pemborong namun saat ini telah pensiun.
Istri Tn.S bekerja sebagai karyawan swasta, sedangkan 2 anaknya belum bekerja. Saudari S telah
menyelesaikan diploma kebidanan dan saudara F masih berstatus siswa di salah satu Sekolah Menengah
Pertama.
Setelah dilakukan anamnesa diketahui Tn.s mengidap beberapa penyakit kronis, yaitu Diabetes Mellitus
yang diderita selama 1,2 tahun, Hiperkolesterol, dan Hipertensi. Keluhan saat ini nyeri pada
pergelangan hingga telapak kaki yang semakin bertambah saat berjalan atau beraktivitas. Keluhan
tersebut dirasakan sejak 2 tahun lalu. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan pasien memiliki tekanan
darah tinggi yaitu 170/100 mmHg.
Ayah Tn.S meninggal karena serangan jantung dan ibunya meninggal karena stroke. Pasien sendiri
selain memiliki hipertensi juga kolesterol tinggi, riwayat DM dan asam urat. Anak dan istrinya tidak
memiliki penyakit kronis.
Intruksi :
1. Persiapkan media penunjang komunikasi pada keluarga Tn S
2. Lakukan komunikasi terapeutik pada keluarga Tn.S