Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berpikir adalah kemampuan bawaan yang dimiliki oleh manusia sejak lahir.
Ini merupakan hal dasar yang membedakan manusia dengan mahluk yang lain.
Melalui proses berpikir manusia mendapatkan pengetahuan sejauh pengalaman
yang sudah dialami. Pengalaman yang dialami manusia menyebabkan munculnya
rasa ingin tahu secara terus menerus sehingga menyebabkan makin luas
pengetahuannya yang berdampak pada kemajuan peradababan manusia itu sendiri.
Pada kenyataannya, pengetahuan manusia tentang kehidupan tidaklah sempurna.
Semakin banyak pengalaman yang dialami manusia maka semakin banyak tanda
tanya yang muncul dalam pikirannya. Pengetahuan baru yang didapatkan
mengarahkan manusia pada pengetahuan-pengetahuan lainnya yang masih
tersembunyi. Beranjak dari kenyataan itu, muncullah istilah filsafat yang
menyadarkan manusia bahwa tidak semuanya akan pernah diketahui dalam
kesemestaan yang tidak terbatas ini.
Filsafat ilmu adalah dasar yang menjiwai proses kegiatan untuk memperoleh
pengetahuan secara ilmiah. Dengan kata lain, apapun yang tergolong ilmu disebut
sebagai ilmu pengetahuan. Ilmu yaitu akumulasi pengetahuan yang telah
disistematisasi dan diorganisasi sehingga memenuhi asas pengaturan secara
prosedural, metodologis, teknis, dan normatif akademis. Dengan demikian, ilmu
telah teruji kebenaran ilmiahnya dan telah memenuhi kesahihannya karena
diperoleh secara sadar, aktif, sistematis, jelas prosesnya secara prosedural,
metodis dan teknis, tidak bersifat acak, dan telah diuji kebenarannya. Salah satu
cara untuk mendalami ilmu pengetahuan adalah dengan mengkaji cabang-cabang
ilmu pengetahuan dan teori-teori yang ada di dalamnya secara filsafat berdasarkan
3 landasan yakni landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Ontologi bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengenai hakikat
sesuatu yang berwujud atau sesuatu yang ada berdasarkan logika. Secara
keilmuan, ontologi adalah ilmu atau kajian yang membahas tentang yang ada atau
teori tentang hakikat sesuatu yang ada. Oleh sebab itu, ilmu ontologi ini berupaya
mencari inti yang termuat di segala kenyataan.
Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat yang membahas asal-
usul, struktur, metode dan keabsahan ilmu. Epistemologi juga dapat diartikan
sebagai bagian yang mengkaji tentang penciptaan pengetahuan yang memiliki
fokus pada bagaimana pengetahuan tersebut diperoleh dan bagaimana caranya
mampu menyelidiki suatu hal yang valid.
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang membicarakan tentang
tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri dan bagaimana manusia menggunakan ilmu
tersebut. Jadi hakikat yang ingin dicapai aksiologi adalah hakikat manfaat yang
terdapat dalam suatu pengetahuan. Objek kajian aksiologi adalah menyangkut
masalah nilai kegunaan ilmu karena ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai
budaya dan moral sehingga nilai kegunaan ilmu itu dapat dirasakan oleh
masyarakat. Aksiologi disebut teori tentang nilai yang menaruh perhatian baik dan
buruk (good and bad), benar dan salah (right and wrong), serta tata cara dan
tujuan (mean and end).
Salah satu ilmu pengetahuan yang telah berkembang sudah sejak beberapa
abad lalu adalah ilmu fisika. Perkembangan ilmu fisika telah banyak memberi
manfaat bagi peradaban manusia. Konsep dalam fisika digunakan hampir di setiap
aspek kehidupan manusia, terutama dalam perkembangan teknologi yang saat ini
semakin fantastis. Tentu saja, perkembangan fisika menjadi sebuah ilmu bukanlah
proses yang terjadi begitu saja. Oleh sebab itu, melalui makalah ini penulis akan
menelaah Hukum Pascal secara filsafat berdasarkan 3 landasan yakni landasan
ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah hakikat Hukum Pascal jika ditinjau dari landasan ontologi?
2. Bagaimana kajian Hukum Pascal jika ditinjau dari landasan epistemologi?
3. Bagaimana manfaat penerapan Hukum Pascal jika ditinjau dari landasan
aksiologi?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mendapatkan gambaran tentang Dasar Ontologi Hukum Pascal
2. Untuk mendapatkan gambaran tentang Dasar Epistemologi Hukum Pascal
3. Untuk mendapatkan gambaran tentang Dasar Aksiologi Hukum Pascal.
4.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar Ontologi Hukum Pascal


Objek telaah dari hukum pascal ada dua yaitu objek material dan objek
formal. Obyek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan,
seperti fluida. Adapun obyek formalnya merupakan metode untuk memahami
obyek material tersebut, seperti pendekatan induktif dan deduktif. Dalam
perspektif ini dapat penulis uraikan bahwa hukum pascal pada prinsipnya
memiliki dua obyek substantif (Fakta dan kebenaran)
1. Fakta
Objek kajian dalam hukum pascal merupakan fakta. Fakta adalah
pengamatan yang telah diverifikasi secara empiris. Fakta dalam prosesnya kadang
kala dapat menjadi sebuah ilmu namun juga sebaliknya.
2. Kebenaran
Kebenaran hukum pascal sudah terbukti secara korespondensi, koherensi,
performatif, pragmatic, dan proposisi. Hukum pascal merupakan suatu kebenaran
karena bunyi hukum tersebut/teori pascal telah tebukti secara ilmiah dan sesuai
dengan keadaan alamiah sutau benda.
B. Dasar Epistemologi Hukum Pascal
Persoalan-persoalan dalam epistemologi hukum Pascal adalah:
• Apakah hukum Pascal itu?
• Bagaimanakah Pascal dapat menemukan hukum Pascal?
• Bagaimanakah validitas hukum Pascal itu dapat dinilai?
Langkah dalam epistemologi hukum Pascal antara lain berpikir deduktif
dan induktif. Berpikir deduktif memberikan sifat yang rasional kepada
pengetahuan ilmiah dan bersifat konsisten dengan pengetahuan yang telah
dikumpulkan sebelumnya. Secara sistematik dan kumulatif pengetahuan ilmiah
yang disusun setahap demi setahap dengan menyusun argumentasi mengenai
sesuatu yang baru berdasarkan pengetahuan yang telah ada. Secara konsisten
dan koheren maka ilmu mencoba memberikan penjelasan yang rasional kepada
objek yang berada dalam fokus penelaahan.
Berikut akan dijawab keempat pertanyaan di atas, sehingga dasar
epistemologi hukum Pascal dapat ditunjukkan secara jelas:
(1) Hukum Pascal adalah hukum yang membahas tentang perilaku fluida dalam
ruangan tertutup bila diberi tekanan.
(2) Berdasarkan kisah yang diabadikan sejarah, Pascal memiliki sebuah replika
percobaan yang berupa tabung sepanjang 31 inci (78,7 cm) yang diisi air
raksa yang diposisikan terbalik dalam sebuah mangkok mercuri. Pascal
ingin mengetahui kekuatan apa yang menjaga mercuri dalam tabung, dan
apa yang mengisi ruang kosong dibagian atas dalam tabung mercuri
tersebut. Apakah berisi: udara? uap air raksa? kehampaan? Pada waktu itu,
kebanyakan ilmuwan berpendapat bahwa ruang kosong ditabung atas
mercuri tersebut adalah tak lebih daripada vacuum (kosong), dan beberapa
kejadian yang dianggap tak mungkin oleh ilmuwan sebelumnya, telah
terlihat saat percobaan itu dilakukan. Hukum Pascal (1658) “Jika suatu zat
cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah
dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya”. Hukum Pascal
menyatakan bahwa tekanan yang diberikan zat cair dalam ruang tertutup
diteruskan ke segala arah dengan sama besar.
(3) Untuk validitas hukum Pascal dapat dilakukan dengan prinsip konfirmasi
dengan penjelasan lengkap sebagai berikut: Fungsi ilmu adalah untuk
menjelaskan, memprediksi proses dan produk yang akan datang atau
memberikan pemaknaan. Pemaknaan tersebut dapat ditampilkan sebagai
konfirmasi absolut dengan menggunakan landasan: asumsi, postulat atau
aksioma yang sudah dipastikan benar. Pemaknaan juga dapat ditampilkan
sebagai konfirmasi probabilistis dengan menggunakan metode induktif,
deduktif, reflektif. Dalam Ontologi dikenal pembuktian a priori dan a
posteriori.
Untuk memastikan kebenaran penjelasan atau kebenaran prediksi Pascal,
dapat didasarkan pada dua aspek yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif.
Hukum pascal telah melewati tahapan konfirmasi, dan terbukti bahwa hukum
pascal merupakan suatu hukum yang valid dan merupakan hukum fisika dan
bagian dari ilmu pengetahuan

C. Dasar Aksiologi Hukum Pascal


Ada banyak dasar aksiologi dari hukum Pascal yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia, karena tujuan diciptakannya hukum Pascal ini adalah
untuk memberikan manfaat dan kemudahan dalam kehidupan manusia.
Hukum Pascal bukan hanya sebuah teori kontekstual namun memiliki banyak
nilai aplikatif yang menjadikan alasan yang kuat bahwa pernyataan Pascal
merupakan suatu hukum dan bagian dari ilmu pengetahuan yang telah
terbukti secara empiris. Beberapa di antara aplikasi hukum Pascal yang
mempermudah manusia antara lain :
1. Dongkrak Hidrolik
Dongkrak hidrolik biasanya digunakan untuk mengangkat mobil agar bisa
melepaskan ban ketika akan diganti. Prinsip kerja dongkrak hidrolik
menerapkan prinsip Hukum Pascal. Di mana pada saat pengisap kecil diberi
gaya tekan, gaya tersebut akan diteruskan oleh fluida (minyak) yang terdapat
di dalam pompa. Akibatnya, minyak dalam dongkrak akan menghasilkan
gaya angkat pada pengisap besar dan dapat mengangkat beban di atasnya.
2. Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil
Mesin hidrolik pengangkat mobil ini memiliki prinsip yang sama dengan
dongkrak hidrolik. Perbedaannya terletak pada perbandingan luas penampang
pengisap yang digunakan. Pada mesin pengangkat mobil, perbandingan
antara luas penampang kedua pengisap sangat besar sehingga gaya angkat
yang dihasilkan pada pipa berpenampang besar dan dapat digunakan untuk
mengangkat mobil.
 3. Rem Hidrolik
Rem hidrolik biasanya digunakan pada mobil, bus dan truk. Prinsip kerjanya
hampir sama seperti dongkrak hidrolik. Ketika pedal rem ditekan, gaya yang
diberikan pada pedal akan diteruskan ke silinder utama yang berisi minyak
rem. Selanjutnya, minyak rem tersebut akan menekan bantalan rem yang
dihubungkan pada sebuah piringan logam sehingga timbul gesekan antara
bantalan rem dengan piringan logam. Gaya gesek ini akhirnya akan
menghentikan putaran roda.
 4. Alat Pengepress Hidrolik
Mesin press hidrolik biasa digunakan di bengkel untuk memperbaiki bagian
motor yang  bengkok akibat benturan pada kecelakaan dan tidak bisa
diluruskan dengan tenaga manusia. Selain itu, mesin pres hidrolik juga
digunakan untuk mengepress kertas, kardus, kaleng atau plastik bekas agar
volumenya menjadi kecil dan mudah diditribusikan ke tempat lain. Cara kerja
mesin press hidrolik ini hampir sama seperti cara kerja pompa hidrolik. Mesin
ini memiliki dua silinder yaitu silinder kecil dan silinder master atau silinder
besar. Prosesnya cairan oli hidrolik dimasukkan ke dalam silinder kecil.
Piston didorong untuk memampatkan oli hidrolik di dalamnya yang
kemudian mengalir ke silinder master melalui pipa.
 5. Mesin Pengepres Kapas
Mesin ini digunakan untuk mengepres kapas menjadi bal-bal yang relatif
kecil sehingga mempunyai ukuran yang cocok untuk disimpan atau
didistribusikan. Cara kerja mesin pengepres ini hampir sama seperti rem
hidrolik. Mesin pengepres ini memiliki 2 silinder kecil yg terdiri dari pompa
yang mendesakkan cairan ke silinder kecil. Jika seher silinder kecil di tekan
ke bawah, maka akan ada dorongan pada seher silinder besar sehingga kapas
akan termampatkan.
6. Pompa Hidrolik
Cara kerja pompa hidrolik sederhana adalah dengan memberikan tekanan
pada suatu kolom berisi minyak atau zat cair. Jika memberikan tekanan pada
sisi kanan pipa, maka sisi kiri pipa akan terangkat dan memberikan gaya yang
besar ke sisi kiri pipa tersebut.
 7. Mobil Forklift Hidrolik
Gudang-gudang industri dan perusahaan-perusahaan logistik pada umumnya
menggunakan alat bantu angkat yang satu ini. Alat ini mampu mengangkat
sekitar 2.5 ton sampai dengan 15 ton. Forklift menggunakan pompa hidrolis
mengangkat barang.
8. Kempa Hidrolik
Kempa hidrolik dapat digunakan untuk menumbuk biji-bijian yang akan
diambil minyaknya. Selain untuk menumbuk biji-bijian, kempa hidrolik
biasanya juga digunakan untuk mencetak plat logam menjadi peralatan
memasak seperti panci, piring, dan lain sebagainya.
9. Dump Truck Hidrolik
Dump Truck merupakan kendaraan yang biasa digunakan untuk mengangkut
material seperti tanah, batu, kerikil, pasir dan hasil tambang lainnya. Untuk
mengisi muatan ke dalam truk, biasanya membutuhkan alat berat, sedangkan
untuk membongkar muatan bisa dilakukan dengan cara mengangkat bagian
depan bak dengan teknologi hidrolik agar bak miring ke belakang sehingga
muatan bisa melorot turun ke tempat yang sudah ditentukan.
10. Scissor Lift atau Lift Hidrolik
Scissor Lift adalah alat angkat dengan mekanisme kerja dengan menggunakan
tenaga hidrolik. Memiliki fungsi yang hampir sama dengan jenis tangga bantu
lainnya yaitu untuk menjangkau ketinggian yang sulit dijangkau secara
manual.
https://materikimia.com/10-penerapan-hukum-pascal-dalam-kehidupan-
sehari-hari/
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penemuan dalam fisika diperoleh dari pengalaman melalui berbagai
eksperimen yang menjembatani penjelasan teoritis yang hidup di alam rasional
manusia dengan pembuktian yang dilakukan secara empiris melalui metode
secara ilmiah. Selain itu lahirnya hukum-hukum fisika juga turut berperan
terhadap kemajuan peradaban manusia. Salah satu contoh hukum fisika yang
saat ini banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari adalah Hukum
Pascal. Hal ini menunjukkan bahwa penemuan konsep dan lahirnya hukum-
hukum fisika memberikan kemudahan-kemudahan pada manusia dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sekaligus turut berperan dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Djajadi. M. 2019, April. Filsafat sains(Philosophy of Science). Makassar:


Arti Bumi Intaran.
2. Zainuddin, M.A. 2013, November 13. Ontologi :
https://uin-malang.ac.id/r/131101/ontologi.html
3. Gischa, S. 2020, Maret 03. Tekanan Zat : Pengertian dan Jenisnya.
Kompas.com.
4.

Anda mungkin juga menyukai