Anda di halaman 1dari 28

PUPUK DAN PEMUPUKAN

PENGERTIAN
Pupuk adalah setiap bahan
yang mengandung unsur hara
tertentu yang diberikan pada
tanaman untuk mencukupi
kebutuhan hara (nutrisi).
Pemupukan ialah upaya
untuk memberikan pupuk
pada tanaman budidaya.
KLASIFIKASI PUPUK
Berdasarkan sumber bahan, pupuk dibedakan atas dua
macam, yaitu :
Pupuk Organik, yaitu pupuk yang bahannya berasal dari zat-zat
organik seperti sisa tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme.
Pupuk Anorganik, yaitu pupuk yang bahannya berasal dari zat-
zat anorganik atau pupuk yang dibuat dari bahan kimia, seperti
pupuk Urea, TSP, KCl, dll.

Berdasarkan Komposisi Unsur yang dikandungnya,


pupuk dibedakan atas dua, yaitu :
Pupuk Tunggal, yaitu mengandung satu macam unsur hara,
seperti : Urea (mengandung N),
Pupuk Majmuk, yitu mengandung lebih dari satu macam unsur
hara, seperti : ZA (mengandung N dan S), ZK (mengandung S
dan K), Rustika Yellow (mengandung N, P, dan K).
Klasifikasi Pupuk :
Berdasarkan Sifat bahan,
pupuk dibedakan atas dua
macam, yaitu :
Pupuk Cair Pupuk Cair, yaitu pupuk yang
bahannya berbentuk cairan,
seperti pupuk pelengkap cair.
Pupuk padat, yaitu pupuk yang
bahannya berbentuk padatan,
seperti pupuk Urea, TSP, KCl, dll.
Pupuk Padat
Berdasarkan Daya Kelarutannya,
pupuk dibedakan atas dua, yaitu :
Pupuk Mudah Larut, yaitu pupuk yang
mudah larut atau cepat terurai, seperti :
Pupuk Urea, ZA, KCl, dll.
Pupuk Lambat Larut (slow release)
yaitu pupuk yang kelarutannya lambat.
Seperti pupuk organik, pupuk EP (encle
phosphate), S elementer, FMP (Fused
magnesium phosphate), SCU (sulfur
coated urea) dll.
SCU
Macam-macam Pupuk
• Pupuk Nitrogen (Urea, ZA, dll.)
• Pupuk Fosfat (TSP, ESP, SP-36, Amonium fosfat, Guano,
dll)
• Pupuk Kalium (KCl, ZK, dll.)
• Pupuk Lengkap NPK (rustika yellow, Nitrofoska, dll.
• Pupuk Majemuk (NP, NK, PK, dll.)
• Pupuk Kandang (manure)
• Pupuk Kompos
• Pupuk Organik (pupuk hijau, pupuk alam, dll.)
• Pupuk Hayati (Biologi)
• Pupuk Pelengkap Cair (PPC), dll.
Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup,
seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik
dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat
fisik, kimia, dan biologi tanah dan mengandung banyak bahan organik
daripada kadar haranya.

Pupuk-pupuk yang tergolong dalam


pupuk organik adalah :
(1) pupuk kandang,
(2) pupuk kompos,
(3) pupuk hijau,
(4) pupuk guano,
(5) humus (bahan organik), dan
(6) pupuk hidup atau pupuk hayati.
PUPUK ORGANIK
A. KELEBIHAN DAN MANFAAT PUPUK ORGANIK
1. Mempunyai komposisi unsur hara yang lengkap (hampir 16
macam unsur hara)
2. Memperbaiki struktur tanah
3. Meningkatkan daya serap tanah terhadap air
4. Meningkatkan Kapasitas tukar kation tanah
5. Memperbaiki kehidupan mikroorganisme tanah

B. KEKURANGANNYA :
1. Walaupun kandungan unsur hara lengkap tetapi jumlahnya
relatif kecil jika dibandingkan dengan pupuk buatan/kimia
2. Biasanya baru memberikan efek jika diberikan dalam dosis
yang tinggi misalnya hingga 20-30 ton/ha.
3. Menyediakan sumber pupuk organik masih terbatas/sulit
dipenuhi
4. Memerlukan biaya transportasi.
Dari aspek kegunaan pada lahan dan tanaman,
kompos bermanfaat untuk :
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur, porositas dan aerasi tanah
sehingga memberikan karakteristik tanah yang
lebih baik
3. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh
tanah
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai
gizi, dan jumlah panen)
6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit
tanaman
8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di
dalam tanah
JENIS PUPUK ORGANIK
A. PUPUK KANDANG
1. Kotoran sapi dan urinenya
2. Kotoran kambing
3. Kotoran ayam
4. Kotoran bebek, dll.

B. KOMPOS (pupuk yang dibuat dari bahan


organik dengan cara dikomposkan sehingga
siap digunakan)
C. PUPUK HIJAU (sisa tanaman segar atau
kering)
D. GUANO (kotoran burung liar/kelelawar)
E. BAHAN ORGANIK TANAH (HUMUS)
F. PUPUK ORGANIK BUATAN :
1. Kascing (sisa/kotoran cacing)
2. OSTINDO. Dll.
Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang
kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa
dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam.

Kadar unsur hara NPK pada Beberapa Jenis Pupuk Kandang


Macam Pupuk Kadar hara (% bahan kering)
Kandang N P2O5 K2O
• Kotoran Sapi 1,23 0,55 0,69
• Kotoran Kerbau 1.91 0,56 1,40
• Kotoran Babi 2,80 1,36 1,18
• Kotoran ayam 3,77 1,89 1,76
• Kotoran Itik 2,15 1,13 1,15

Sumber : Schumann, 1994 dalam Prassad & Power (1997) (dimodifikasi)


PUPUK KANDANG
Komposisi Hara Rata-rata dalam pupuk kandang :
Kandungan Hara (%)
Jenis Ternak Keterangan
N P K Air
Kuda Padat 0,55 0,30 0,40 75 Pupuk panas
Cair 1,40 0,02 1,60 90
Sapi Padat 0,40 0,20 0,10 85 Pupuk dingin
Cair 1,00 0,50 1,50 92
Kerbau Padat 0,60 0,30 0,40 85 Pupuk dingin
Cair 1,00 0,15 1,50 92
Kambing Padat 0,60 0,30 0,17 60 Pupuk panas
Cair 1,50 0,13 1,80 85
Domba Padat 0,75 0,50 0,45 60 Pupuk panas
Cair 0,40 0,05 2,10 85
Ayam Padat 1,00 0,80 0,40 55 Pupuk dingin
Cair 1,00 0,80 0,40 55
Kompos
Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah
organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Menurut Crawford
(2003), kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan
organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam
kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik.

Bahan baku pengomposan adalah semua material yang


mengandung karbon dan nitrogen, seperti kotoran hewan, sampah
hijauan, sampah kota, lumpur cair dan limbah industri pertanian.
Bahan-bahan yang umum dijadikan sebagai bahan baku untuk
pembuatan pupuk kompos antara lain:
(1) limbah dan residu tanaman seperti jerami dan sekam padi,
batang jagung, tongkol jagung, ampas tebu, batang pisang,
sabut kelapa dan lain-lain dari bagian vegetatif tanaman,
(2) limbah peternakan seperti kotoran padat, limbah ternak cair,
limbah pakan ternak dan cairan biogas,
(3) Tumbuhan air seperti eceng gondok, azolla, keladi, dan gulma
air lainnya,
(4) Limbah industri seperti limbah padat, limbah cair dan limbah
rumah tangga.
(5) Lain-lain.
PUPUK KOMPOS
Komposisi Hara Rata-rata dalam KOMPOS:
KANDUNGAN KOMPOS KOMPOSISI (%)
Cairan 41 - 56
Bahan Kering 59 – 65
Karbon (C) 5,8 – 12,5
Unsur Hara :
- Nitrogen (N) 0,09 – 7,82
- Fosfor (P) 0,36 – 2,11
- Kalium (K) 0,85 – 1,50
C/N Rasio 12 – 25
Pupuk Hijau
 Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari
tanaman atau berupa sisa panen.
 Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu
masih hijau atau setelah dikomposkan.
 Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa tanaman
(sisa panen) atau tanaman yang ditanam secara
khusus sebagai penghasil pupuk hijau, seperti sisa–
sisa tanaman, kacang-kacangan, dan tanaman paku
air (Azolla).

Beberapa jenis tanaman pupuk hijau antara lain :


Crotalaria juncea, Crotalaria anagyroides, Crotalaria
usaramensis, Tephrosia vogelii, thephrosia candid,
Sesbania sesban, janti turen, Sesbania esculatta,
Glycine soya, Titonia, dan lain-lain.
Guano
• Guano merupakan deposit/sedimen yang terdiri dari
kotoran binatang terutama burung laut dan kelelawar
yang telah mengalami pengaruh alam dalam waktu
yang relatif lama dan telah mengalami perubahan-
perubahan bahan.
• Guano segar adalah pupuk organik yang berasal dari
kotoran kelelawar yang berada di gua-gua.
• Kelelawar yang jumlah nya ribuan tersebut, setiap
harinya memproduksi kotoran selayaknya makhluk
hidup lainnya (proses ekskresi).
• Kotoran tersebut menumpuk di dasar gua.
Manfaat pupuk guano tidak kalah dengan pupuk
anorganik atau pupuk kimia lainnya. Ada banyak manfaat yang tidak dimiliki
olah pupuk anorganik atau pupuk kimia lainnya, antara lain sebagai berikut :
1. Memperbaiki struktur tanah, begitu juga dengan karakteristiknya, sehingga
tanah menjadi gembur, ringan, mudah diolah, dan mudah ditembus oleh
akar tanaman.
2. Kesuburan tanah meningkat.
3. Aktivitas mikroba tanah-pun meningkat.
4. Kapasitas penyerapan air oleh tanah juga meningkat, sehingga tanah
mudah menyediakan kebutuhan air untuk tanaman.
5. Memperbaiki habitat hewan yang hidup di tanah, dan ketersediaan
makanan hewan-hewan tersebut menjadi lebih terjamin.
6. Meningkatkan ketahanan terhadap perubahan sifat tanah yang mungkin
bisa terjadi secara tiba-tiba.
7. Mengandung Mikroba yang bertugas mengurai bahan-bahan organik.
8. Mempertahankan dan meningkatkan ketersediaan unsur-unsur hara di
dalam tanah.
Pupuk Kimia
(Pupuk Anoragnik)
Pupuk anorganik atau pupuk mineral
merupakan pupuk dari yang dibuat dari
bahan atau senyawa anorganik yang
proses pembuatannya dilakukan secara
industri, sehingga sering juga disebut
dengan pupuk buatan atau pupuk kimia.

Kadar unsur hara yang dihasilkan dari pupuk buatan


ini biasanya tinggi tetapi jumlah kandungan haranya
tidak banyak (biasanya hara tunggal atau maksimum
3 macam unsur kecuali pupuk mikro). Pupuk kimia
adalah zat substansi kandungan hara yang
dibutuhkan oleh tumbuhan.
Klasifikasi Pupuk Anorganik
Berdasarkan kandungan unsur-unsurnya, pupuk
anorganik digolongkan sebagai berikut :
(1) pupuk tunggal, dan
(2) pupuk majmuk.

 Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung


hanya satu jenis unsur hara sebagai penambah
kesuburan. Contoh pupuk tunggal antara lain :
Urea, SP-36, TSP, ZA, ZK, dan sebagainya.
 Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung
lebih dari satu unsur hara yang digunakan untuk
menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk
majemuk misalnya pupuk yang mengandung hara
NP seperti amonium fosfat (NH4H2PO4), pupuk
yang mengandung hara NK seperti kalium nitrat
(KNO3), pupuk yang mengandung hara NS seperti
amonium sulfat atau ZA [(NH4)2SO4] dan pupuk
yang mengandung hara NPK seperti pupuk
Nitrofoska, Rustika Yellow, dan sebagainya.
Pupuk Nitrogen (N)
No Nama pupuk Rumus Kimia Komposisi Unsur Sifat
Hara (%)
1 Urea CO-(NH2)2 45-46 % N Mudah larut
2 Amonium sulfat [(NH4)2SO4] 21 % N; 20 % S Mudah larut
(ZA)
3. Anhidrous amonia (NH3) Mudah menguap
4. Amonium Klorida NH4Cl Mudah larut
5. Amonium nitrat NH4NO3 Mudah larut
6. Kalium nitrat KNO3 Mudah larut
7. Lain-lain
Pupuk Fosfat (P)
No Nama pupuk Rumus Kimia Komposisi Sifat
Hara (%)
1 Triple Super Phosphate Ca(H2PO4)2 46 % P2O5 Agak Mudah larut
(TSP)
2 SP-36 Ca(H2PO4)2 26 % P2O5 Mudah larut
3. Encle Phosphate Ca(HPO4) H2O 21 % P2O5 Kurang Larut
4. FMP Mg,Ca (PO4) H2O 15-25 % P2O5 Lambat larut
5. Amonium fosfat (NH4)3PO4 Mudah larut
6. Guano Sukar larut
7. Rock Phosphate/RICP Al. Ca, (PO4) Tidak larut
Pupuk Kalium (K)
No Nama pupuk Rumus Kimia Komposisi Unsur Sifat
Hara (%)
1 Kalium Klorida KCl 60 % K Mudah larut
2 Kalium sulfat (ZK) [K2SO4] 54 % K; 20 % S Mudah larut
3. Kalium Nitrat KNO3 Mudah menguap
4. Kalium Iodat KIO4 Mudah larut
5. Kalium permanganat KMNO4 Mudah larut
6. Kalium silkat K2SiO3 Mudah larut
7. Lain-lain
Pupuk Kalsium (Ca) dan
Magnesium (Mg)
No Nama pupuk Rumus Kimia Komposisi Unsur Sifat
Hara (%)
1 Kalsium karbonat CaCO3 40 % Ca Kurang larut
2 Dolomit [Ca,Mg] (CO3)2 25 % Ca; 20 % Mg Kurang larut
3. Gipsum CaSO4 Mudah larut
4. Magnesium Sulfat MgSO4 Mudah larut
5. Kalsium klorida CaCl2 Mudah larut
6. FMP Mudah larut
7. Magnesium karbonat MgCO3
PUPUK SULFUR (S)
No Nama pupuk Rumus Kimia Komposisi Hara Sifat
(%)
1 Kalsium Sulfat (ZK) K2SO4 40 % S Mudah larut
2 Amonium sulfat (ZA) (NH4)2 (SO4) 21 % S; 20 % N Mudah larut
3. Gipsum CaSO4 Mudah larut
4. Magnesium Sulfat MgSO4 Kurang larut
5. S-Elementer S Sukar larut
6. Ferosulfat FeSO4 Mudah larut
7. MnSO4 MnSO4 Mudah Larut
8. Sulfur Coated Urea
PUPUK MIKRO
No Nama pupuk Rumus Kimia Komposisi Hara Sifat
(%)
1 PPC (pupuk Unsur mikro (Fe, Mudah larut
pelengkap cair) Mn, Cu, B, Cl, dll)
2 Besi nitrat FeNO3 Sumber Fe Mudah larut
3. Molibdenum sulfat MoSO4 Sumber Mo Mudah larut
4. Mangan Klarida MnCl2 2H2O Sumber Mn, Cl Mudah larut
5. Borak H3BO3 Sumber B Mudah larut
6. Zinc sulfat ZnSO4 Sumber Zn Mudah larut
7. Tembaga sulfat CuSO4 Sumber Cu Mudah Larut
8. Pupuk Kompos, dll Sumber semua Kurang larut
unsur mikro
PUPUK HARA MIKRO
Unsur Nama Pupuk Rumus Kimia Kadar hara
mikro (%)
B Boraks Na2B4O7 10 H2O 11
Asam Borak H3BO3 17
Natrium Borat Na2B4O7 5 H2O, 14-15
Na2B4O7 21
Cl Kalium klorida KCl 47
Amonium klorida NH4Cl 66
Kalsium klorida CaCl2 65
Magnesium klorida MgCl2 74
Natrium klorida NaCl 66
Fe Fero-sulfat FeSO47H2O 19
Feri-sulfat Fe2(SO4)3.4H2O 23
Fero-oksida FeO 77
Feri-Oksida Fe2O3 69
Fero-amonium-fosfat Fe(NH4)PO4.H2O 29
Fe-khelat NaFeEDTA, NaFeDTPA 5-14
Mn Mangan sulfat MnSO4.4H2O 26-28
Mangan Oksida MnO 41-68
Mangan karbonat MnCO3 31
Mangan Klorida MnCl2 17
Mangan chelat MnEDTA (sintetik) 5-12
Cu Tembaga Sulfat CuSO4H2O 15-35
Cu-amonium fosfat Cu(NH4)PO4H2O 32
Cu-khelat Na2CuEDTA, NaCuHEDTA 9-13
Zn Seng Sulfat ZnSO4H2O 23-35
Seng Oksida ZnO 78
Seng Fosfat Zn3(PO4)2 52
Zn-Khelat Na2ZnEDTA, NaZnHEDTA 9-14
Mo Amonium-molibdat (NH4)6(Mo7O242H2O) 54
Natrium-Molibdat Na2MoO42H2O 37-39
Molibdenum trioksida MoO3 66

Anda mungkin juga menyukai