Anda di halaman 1dari 3

EKONOMI PERTANIAN

PUPUK

Dosen Pengampu : Safruddin S.P., M.M.A

Dibuat Oleh Kelompok 1 :

Alda Pauina (23021008)

Alif Fathan (23021020)

Dicky Frans Wiranata (23021113)

Arya Admadja (23021022)

Dimas seno (23021131)

Hariono (23021121)

Jihan Zahara (23210040)

Raihan Cusdinyou (23021014)


Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara
yang dibutuhkan tanaman untuk mendukung pertumbuhannya. Berdasarkan asal
pembuatannya pupuk dibedakan menjadi dua yaitu pupuk anorganik dan organik.
Pupuk organik terbuat dari bahan-bahan alami seperti sisa tumbuhan, kotoran hewan,
dan kompos. Bahan-bahan ini diproses secara alami atau melalui rekayasa untuk
menghasilkan pupuk sedangkan Pupuk anorganik, atau pupuk kimia, dibuat dari
bahan-bahan mineral yang diolah secara industri. Pupuk ini mengandung unsur hara
dalam bentuk yang mudah diserap oleh tanaman.

Pupuk merupakan bahan tambahan yang diberikan ke tanah dengan tujuan


untuk memperkaya atau meningkatkan kondisi kesuburan tanah baik kimia, fisik
maupun biologis. Pemupukan merupakan hal atau cara memberikan zat yang
bertujuan untuk memelihara atau memperbaiki kesuburan tanah pupuk anorganik
tidak mampu memperbaiki kualitas tanah, berbeda dengan pupuk organik yang bisa
berfungsi sebagai penyubur dan pembenah tanah Pupuk organik merupakan pupuk
dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang
terkandung secara alami. Pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat
penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam arti produk
pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan – bahan kimia yang berbahaya bagi
kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi Saat ini ada beberapa jenis pupuk
organik sebagai pupuk alam berdasarkan bahan dasarnya, yaitu pupuk kandang,
kompos, humus, pupuk hijau, dan pupuk mikroba. Sedangkan ditinjau dari bentuknya
ada pupuk organik cair yang dibuat dari bahan organik cair dan ada pupuk organik
padat. Sebagai contoh kompos merupakan contoh pupuk organik padat yang dibuat
dari bahan organik padat (tumbuh-tumbuhan), sedangkan thilurine adalah pupuk
organik cair yang dibuat dari bahan organik cair (urine sapi). Pupuk organik dapat
dibuat dari limbah, contohnya limbah peternakan sapi perah baik berupa feses
maupun urinennya, limbah rumah pemotongan hewan berupa rumen sapi juga dapat
dijadikan bahan pembuatan pupuk organik cair.

Di era sekara ini teknologi pertanian modern cenderung semakin kurang


memanfaatkan keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan organik.
Kecenderungan pemakaian pupuk anorganik dinilai dapat mengakibatkan penurunan
kualitas lahan dan kerusakan lingkungan hidup serta meningkatkan pencemaran. Oleh
sebab itu, penggunaan bahan-bahan organik diperlukan untuk menciptakan pertanian
berwawasan lingkungan (sistem pertanian organik). Dengan pemakaian bahan organik,
akan dapat mengurangi ketergantungan bahan dari luar. Selain itu, lingkungan hidup di
pertanian organik lebih bersih dan lebih sehat
Berikut ini adalah contoh jenis dari pupuk organik an oganik serta beberapa
kandungan unsur haranya yang tergantung didalanya :

Pupuk Organik:

 Pupuk kandang: Mengandung nitrogen, fosfor, kalium, dan unsur hara mikro.
 Pupuk kompos: Mengandung nitrogen, fosfor, kalium, dan bahan organik yang tinggi.
 Pupuk hijau: Mengandung nitrogen dan bahan organik yang tinggi.
 Pupuk guano: Mengandung nitrogen, fosfor, kalium, dan unsur hara mikro.
 Pupuk bokashi: Mengandung nitrogen, fosfor, kalium, dan mikroorganisme
bermanfaat.

Pupuk Anorganik:

 Pupuk NPK: Mengandung nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) dengan berbagai
perbandingan. Contoh: NPK Phonska (15-15-15), NPK Mutiara (16-16-16).
 Pupuk urea: Mengandung nitrogen (N) tinggi.
 Pupuk TSP: Mengandung fosfor (P) tinggi.
 Pupuk ZA: Mengandung nitrogen (N) dalam bentuk ammonium.
 Pupuk ZK: Mengandung kalium (K) dalam bentuk sulfat.
 Pupuk superfosfat: Mengandung fosfor (P) dan kalsium (Ca).
 Pupuk dolomit: Mengandung kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).

Serta ada beberapa contoh pupuk organik dan aorganik lainnya yaitu :

 Pupuk hayati: Mengandung mikroorganisme bermanfaat untuk membantu tanaman


dalam menyerap unsur hara.
 Pupuk humat: Mengandung asam humat yang bermanfaat untuk meningkatkan
kesuburan tanah.
 Pupuk daun: Pupuk yang diaplikasikan pada daun tanaman untuk memberikan nutrisi
secara langsung.

Pemilihan pupuk yang tepat tergantung pada kebutuhan tanaman, kondisi tanah, dan
tujuan pemupukan. Penggunaan pupuk organik dan anorganik secara seimbang dapat
memberikan hasil yang optimal bagi tanaman.

Anda mungkin juga menyukai