Anda di halaman 1dari 9

TUGAS SEJARAH

KERAJAAN MAJAPAHIT
Disusun oleh: Gionaldo Apriansyah
Kelompok : Gionaldo Apriansyah, Bimo hanjayu, Farel
Hariyanto

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat,hidayah serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas makalah
Sejarah Indonesia yang berjudul “Kerajaan
Majapahit“tepat pada waktunya.
Dan tak lupa pula kita kirimkan Shalawat beserta Salam
kepada Nabi Muhammad SAW
Dengan ucapan “Allahhumma Sholli ala Sayyidina
Muhammad”.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan
ini masih jauh dari kesempurnaan.l
Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak
“, oleh karena itu harap dimaklumi apabila
Ada salah kata dalam penulisan makalah ini. Akhir kata,
kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua kalangan. Aamiin

A.Peta wilayah kekuasaan kerajaan......


B. Awal kemunculan atau awal berdirinya
kerajaan.......
C. Perkembangan sampai zaman kejayaan
kerajaan.......
D.Kemunduran dan keruntuhan kerajaan..........
Daftar Pustaka......

A.. Peta wilayah kerajaan...


B. Awal kemunculan atau awal berdirinya
kerajaan.......
Konon awal mula Kerajaan Majapahit berdiri
setelah runtuhnya Kerajaan Singasari akibat
Pemberontakan Jayakatwang pada tahun 1292 M.
Cucu Kartanegara (raja Singosari dikalahkan
Jayakatwang) yang berada di bawah tekanan, yaitu
Raden Wijaya kemudian melarikan diri. Selama
pelariannya, ia menerima bantuan dari Arya
Wiraja. Raden Wijaya kemudian membuat desa
kecil di hutan Trowulan dan diberi nama desa
Majapahit. Nama ini diambil dari nama buah Maja
yang tumbuh di hutan namun memiliki rasa
pahit, terkait dengan Historia. Seiring berjalannya
waktu, desa itu berkembang dan Wijaya diam-
diam dikuatkan dengan merebut hati penduduk
dari Tumapel dan Daha. Niat balas dendam Raden
Wijaya terbantu lebih cepat ketika pasukan
Khubilai Khan tiba pada tahun 1293. Setelah
mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya
menyerang pasukan Khubilai Khan karena tidak
mau tunduk pada kekuasaan kaisar Mongol.
Penobatannya sebagai raja pada tanggal 15 bulan
Kartika tahun 1215 atau pada tanggal 10
November 1293 merupakan cikal bakal lahirnya
kerajaan Majapahit. Sebagai raja, Raden Wijaya
bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Nama Raden
Wijaya telah disematkan untuk menghormati
pamannya, pendiri Kerajaan Singasari, serta untuk
menghormati leluhurnya di Singasari.

B. Perkembangan sampai zaman kejayaan


kerajaan.......
Meski kerap diwarnai pemberontakan pada
awal berdirinya, Kerajaan Majapahit berhasil
berkembang menjadi kerajaan terbesar di
nusantara. Masa keemasan kerajaan ini
berlangsung pada saat diperintah oleh Hayam
Wuruk (1350-1389 M). Kejayaan Majapahit
tidak luput dari peran Gajah Mada, mahapatih
yang berhasil menumpas semua
pemberontakan dan bersumpah akan
menyatukan wilayah nusantara. Selama 39
tahun berkuasa, Hayam Wuruk dan Gajah
Mada berhasil membuat seluruh kepulauan
Indonesia bahkan Jazirah Malaka mengibarkan
panji-panji Majapahit. Sumpah Palapa yang
dilontarkan Gajah Mada pun terlaksana,
dengan daerah kekuasaan Majapahit meliputi
Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan,
Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku,
Papua, ditambah Tumasik (Singapura) dan
sebagian Kepulauan Filipina. Selain itu,
kerajaan ini juga menjalin relasi dengan
Campa (Thailand), Kamboja, Siam, Birma
bagian selatan, Vietnam, dan China. Majapahit
juga mempunyai armada angkatan laut yang
tangguh di bawah pimpinan Mpu Nala.
Dengan kekuatan militer dan strateginya,
Majapahit mampu menciptakan stabilitas di
wilayahnya. Sementara dalam bidang
ekonomi, Majapahit menjadi pusat perniagaan
di Asia Tenggara dengan komoditas ekspor
terdiri dari lada, garam, dan kain.

D..Kemunduran dan keruntuhan kerajaan..

Kerajaan Majapahit berangsur-angsur mengalami


kemunduran ketika Hayam Wuruk wafat pada tahun
1389. Diketahui bahwa penyebabnya adalah perebutan
takhta.
Hayam Wuruk memiliki putri mahkota bernama
Kusumawardhani yang merupakan pewaris takhta.
Diketahui bahwa wanita tersebut menikah dengan
pangeran Wikramawardhana yang merupakan
sepupunya.
Tak hanya itu, Hayam Wuruk juga memiliki putra dari
selir Wirabhumi yang hgua ingin mendapatkan takhta.
Dari situlah, terjadi perang saudara yang dikenal
dengan nama Perang Paregreg. Pertempuran ini terjadi
sekitar tahun 1405-1406 M.
Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang
dimenangkan oleh Wikramawardhana dan Wirabhumi
dihukum mati.
Kemudian, Wikramawardhana naik takhta. Namun, hal
lain yang terjadi adalah melemahnya pengaruh
Majapahit terhadap daerah kekuasaan karena perang
saudara.
Selain itu, juga terdapat sengketa antara Majapahit di
bagian utara Sumatra dan Semenanjung Malaya yang
ingin memerdekakan diri. Dimana pada semenanjung
Malaya justru menjadi kerajaan Ayutthaya. Kemudian,
juga ada Kesultanan Melaka yang disokong oleh Dinasti
Ming.
Sepanjang pemerintahan Wikramawardhana, adapun
daerah di Sumatera yang berhasil dipertahankan antara
lain adalah Indragiri, Jambi, dan Palembang.
Wikramawardhana memerintah Majapahit hingga
tahun 1426. Kemudian, diwarisi oleh Ratu Suhita,
putrinya.
Pada tahun 1447, takhta dilanjutkan oleh Kertawijaya,
yakni adik laki-laki Ratu Suhita. Setelah wafat,
pemerintahan dipimpin oleh Rajasawardhana.
Setelah itu, kembali terjadi krisis pewarisan takhta
antara putra Rajasawardhana dan adiknya yang
bernama Girisawardhana.
Girisawardhana berhasil bertakhta dan wafat pada
tahun 1456 M. Setelah itu, digantikan oleh
Suraprabhawa.
Namun, terjadi pemberontakan oleh Bhre Kertabhumi
yang merupakan putra bungsu dari Rajasawardhana.
Pemberontakan yang berakhir perang tersebut menjadi
pemicu pertempuran antara Kerajaan Majapahit dan
Demak. Diketahui karena pada saat itu, Demak sudah
lebih berpengaruh di pesisir Jawa.
Bahkan, kerajaan Demak juga berhasil mengambil alir
Jambi dan Palembang yang sebelumnya dikuasai oleh
Majapahit.
Diketahui juga bahwa perang antara Majapahit dan
Demak sudah mulai reda saat Patuh Udara
menggantikan Girindrawardhana dan mengakui
kekuasaan Demak.
Namun, konflik kembali tersulut ketika Patih Udara
berkongsi dengan Portugis untuk melawan Demak.
Maka dari itu, Demak kembali melakukan serangan ke
Majapahit.
Demak berhasil mengakhiri kelangsungan dan sejarah
kerajaan Majapahit pada tahun 1527. Kemudian,
kekuasaan berada di tangan Pati Unus pada Kesultanan
Demak yang saat itu sudah bernuansa Islam.

Selesai.....

Anda mungkin juga menyukai